Anda di halaman 1dari 5

NAMA : WAHYU RAMAN

NIM : 859545891
MK : Perspektif Pendidikan SD
URAIAN TUGAS TUTORIAL TATAP MUKA II

1 Kode/Nama Mata Kuliah : Perspektif Pendidikan SD


2 Nama Pengembang : Fachrunnyssa, M.Pd
3 Masa Tutorial : 2023.2
4 Nomor Soal Tutorial* : 2
5 Skor Maksimal : 100

6 Kompetensi Khusus: Mahasiswa dapat menjelaskan :


1. Karakteristik Perkembangan Siswa Sekolah
Dasar
2. Karakteristik Belajar Siswa SD
3. Layanan Pendidikan bagi siswa SD
4. Menjelaskan Kompetensi Guru Sekolah Dasar
guru SD
7 Pokok Bahasan/ Sub Pokok 1. Karakteristik Perkembangan Siswa Sekolah
Bahasan: Dasar
Karakteristik Perkembangan fisik, motorik, sosial,
emosional
2. Karakteristik Belajar Siswa SD
Bentuk-bentuk Kegiatan Belajar yang biasa
dilakukan siswa SD
3. Layanan Pendidikan bagi siswa SD
Prinsip-prinsip Bimbingan di SD
4. Menjelaskan Kompetensi Guru Sekolah Dasar
guru SD
Profil Kompetensi Guru
8 Uraian Tugas
Tugas tutorial kedua matakuliah pespektif pendidikan SD berupa uji konsep dengan soal
sebagai berikut:
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan emosi siswa? Jelaskan!
2. Buatlah desain pembelajaran yang dimulai dari penjabaran indicator pembelajaran,
penjabaran materi pelajaran, dan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan
kemampuan Menemukan dengan menerapkan metode eksperimen pada mata
pelajaran IPA kelas V materi sistem peredaran darah!
3. Menurut pendapat anda, adakah perbedaan antara tujuan pendidikan dengan tujuan
bimbingan? Berikan penjelasan!
4. Apa yang dimaksud dengan kompetensi? Jelaskan pendapat anda!
Jawab.
1. Emosi adalah respon psikologis terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar yang
melibatkan perasaan, pikiran, perilaku, dan perubahan fisiologis. Perkembangan emosi
siswa sangat penting untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolah. Oleh karena
itu, penting bagi sekolah dan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
perkembangan emosi siswa.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi siswa antara lain:

1. Lingkungan Sekolah: Lingkungan sekolah yang kondusif dan mendukung dapat


membantu perkembangan emosi siswa menjadi lebih baik. Sebaliknya, lingkungan
sekolah yang tidak kondusif seperti adanya bullying dapat mempengaruhi perkembangan
emosi siswa menjadi negatif.

2. Interaksi dengan Guru: Cara guru mengajar dan berinteraksi dengan siswa juga
mempengaruhi perkembangan emosi siswa. Jika guru selalu marah dan memberikan
tekanan pada siswa, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan emosi siswa menjadi
negatif.

3. Beban Tugas: Beban tugas yang berlebihan dan tingkat kesulitan tugas yang tidak
sesuai dengan kemampuan siswa dapat membuat siswa merasa stres dan mempengaruhi
perkembangan emosi mereka.

4. Kondisi Pribadi: Kondisi pribadi siswa seperti kondisi kesehatan, kondisi keluarga,
dan lainnya juga dapat mempengaruhi perkembangan emosi siswa.

2. Indikator Pembelajaran:

1. Mengidentifikasi Komponen Sistem Peredaran Darah:


• Peserta didik dapat menyebutkan komponen-komponen utama dalam sistem
peredaran darah, seperti jantung, pembuluh darah, dan darah itu sendiri.
2. Mendemonstrasikan Pemahaman tentang Peran Setiap Komponen:
• Peserta didik dapat menjelaskan peran jantung, pembuluh darah arteri, vena,
dan kapiler dalam peredaran darah.
3. Melakukan Eksperimen Sederhana:
• Peserta didik mampu merencanakan dan melaksanakan eksperimen sederhana
untuk memahami konsep-konsep dasar sistem peredaran darah.

Penjabaran Materi Pelajaran:

1. Pengantar Sistem Peredaran Darah (1 Pertemuan)

• Definisi dan fungsi sistem peredaran darah.


• Komponen utama: jantung, arteri, vena, kapiler.

2. Peran Setiap Komponen (2 Pertemuan)

a. Jantung: - Struktur dan fungsi jantung. - Peran pompa darah.


b. Arteri, Vena, dan Kapiler: - Perbedaan antara arteri, vena, dan kapiler. - Peran masing-
masing dalam mengangkut darah.

3. Metode Eksperimen (3 Pertemuan)

a. Pengenalan Metode Eksperimen: - Pengertian eksperimen. - Pentingnya eksperimen dalam


pemahaman konsep.

b. Rencana Eksperimen: - Identifikasi tujuan eksperimen. - Menentukan variabel,


pengukuran, dan prosedur eksperimen.

c. Pelaksanaan Eksperimen: - Proses melibatkan siswa dalam melakukan eksperimen


sederhana. - Pengamatan dan pengukuran.

d. Analisis Hasil: - Diskusi hasil eksperimen. - Kesimpulan dan kaitannya dengan konsep
sistem peredaran darah.

Kegiatan Pembelajaran:

1. Pendahuluan (1 Pertemuan)
• Diskusi singkat tentang apa yang sudah diketahui siswa tentang sistem
peredaran darah.
• Pemberian gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari.
2. Pembelajaran Aktif (5 Pertemuan)
• Pertemuan 1-2: Presentasi materi pokok.
• Pertemuan 3-4: Eksperimen kelompok kecil dengan bimbingan guru.
• Pertemuan 5: Presentasi hasil eksperimen dan diskusi kelompok.
3. Refleksi dan Evaluasi (1 Pertemuan)
• Diskusi reflektif tentang apa yang telah dipelajari.
• Evaluasi individu melalui pertanyaan terbuka atau tugas singkat.
4. Tugas Rumah (1 Pertemuan)
• Pemberian tugas rumah terkait dengan penerapan konsep dalam kehidupan
sehari-hari.

Media Pembelajaran:

• Video animasi tentang sistem peredaran darah.


• Alat dan bahan untuk eksperimen sederhana (misalnya, model jantung, pipa, dan air).
• Lembar kerja untuk merencanakan dan mencatat hasil eksperimen.

Evaluasi:

• Penilaian formatif melalui partisipasi dalam eksperimen.


• Tugas rumah sebagai penilaian individu.
3. Ujian akhir untuk mengukur pemahaman konsep secara keseluruhan.
3. Ya, terdapat perbedaan antara tujuan pendidikan dan tujuan bimbingan. Meskipun
keduanya memiliki fokus pada pengembangan individu, namun tujuan dan pendekatan
keduanya bersifat unik. Berikut penjelasan singkat mengenai perbedaan antara tujuan
pendidikan dan tujuan bimbingan:

Tujuan pendidikan dan tujuan bimbingan, meskipun saling terkait, memiliki fokus yang
berbeda. Pendidikan lebih berorientasi pada transfer pengetahuan dan pengembangan
keterampilan, sementara bimbingan lebih menekankan pada pembinaan pribadi, emosional,
dan pengembangan karir. Keduanya, dalam konteks yang tepat, saling mendukung untuk
membentuk individu yang lebih lengkap dan siap menghadapi kehidupan.

Tujuan Pendidikan:

1. Pengembangan Pengetahuan dan Keterampilan:


• Tujuan pendidikan utamanya adalah memberikan siswa pengetahuan dan
keterampilan di berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, matematika,
bahasa, dan seni.
2. Pengembangan Karakter dan Etika:
• Selain keterampilan akademis, pendidikan juga bertujuan untuk membentuk
karakter positif, nilai-nilai moral, dan etika yang baik pada individu.
3. Persiapan untuk Kehidupan Dewasa:
• Pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan individu agar dapat menghadapi
tantangan kehidupan dewasa, termasuk kehidupan profesional dan sosial.
4. Pembentukan Warga Negara yang Bertanggung Jawab:
• Pendidikan bertujuan untuk membentuk warga negara yang memiliki
pemahaman akan hak dan kewajiban mereka dalam masyarakat.

Tujuan Bimbingan:

1. Pengembangan Kemandirian dan Keputusan:


• Tujuan bimbingan adalah membantu individu dalam mengembangkan
kemandirian dan kemampuan membuat keputusan yang baik terkait dengan
aspek-aspek kehidupan mereka.
2. Penanganan Masalah Pribadi dan Emosional:
• Bimbingan bertujuan untuk membantu individu mengatasi masalah pribadi,
emosional, dan sosial yang mungkin mempengaruhi kesejahteraan mereka.
3. Pengembangan Rencana Karir:
• Bimbingan karir membantu individu dalam mengeksplorasi pilihan karir,
mengidentifikasi minat dan bakat, serta merencanakan langkah-langkah untuk
mencapai tujuan karir mereka.
4. Peningkatan Kesejahteraan Psikologis:
• Bimbingan berfokus pada peningkatan kesejahteraan psikologis dan
pembangunan kapasitas individu untuk menghadapi tantangan hidup.

4. Kompetensi merujuk pada kombinasi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemampuan


lainnya yang memungkinkan seseorang untuk berhasil dalam suatu bidang atau konteks
tertentu. Kompetensi mencakup tidak hanya aspek kognitif (pengetahuan) tetapi juga aspek
afektif (sikap dan nilai) dan psikomotor (keterampilan fisik). Berikut adalah beberapa aspek
penting terkait dengan konsep kompetensi:
1. Pengetahuan (Knowledge):
• Pengetahuan adalah elemen kunci dari kompetensi. Ini mencakup pemahaman
terhadap fakta, konsep, prinsip, dan teori yang relevan dengan suatu bidang
atau pekerjaan.
2. Keterampilan (Skills):
• Keterampilan mencakup kemampuan untuk melakukan tindakan atau tugas
tertentu. Ini bisa melibatkan keterampilan kognitif (pemecahan masalah,
analisis), keterampilan interpersonal (komunikasi, kerjasama), atau
keterampilan praktis (keterampilan fisik atau teknis).
3. Sikap (Attitudes):
• Sikap mencakup disposisi atau pandangan mental terhadap suatu subjek atau
tugas. Sikap yang positif, seperti motivasi, kerja keras, dan keterbukaan
terhadap pembelajaran, merupakan bagian integral dari kompetensi.
4. Kemampuan Beradaptasi (Adaptability):
• Kompetensi juga mencakup kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan
dan menghadapi tantangan. Ini melibatkan fleksibilitas, resiliensi, dan
kemampuan untuk belajar dari pengalaman.
5. Kemampuan Berkomunikasi (Communication Skills):
• Kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan efektif, baik secara lisan
maupun tertulis, juga merupakan bagian dari kompetensi. Ini mencakup
kemampuan menyampaikan ide, mendengarkan dengan baik, dan berinteraksi
dengan orang lain.
6. Kemampuan Berpikir Kritis (Critical Thinking):
• Kemampuan untuk mengevaluasi informasi, membuat keputusan yang
rasional, dan menyelesaikan masalah adalah aspek penting dari kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai