Anda di halaman 1dari 26

PERKEMBANGAN, POTENSI DAN TANTANGAN

PEREKONOMIAN JAWA TENGAH DAN DIY

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA


PROVINSI JAWA TENGAH
9 NOVEMBER 2023
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI JAWA TENGAH
Perkembangan Ekonomi Jateng & DIY
Perkembangan 3
Ekonomi Ekonomi Jawa Tengah dan DIY Tetap Tumbuh Solid dan Positif

Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan III 2023 tumbuh 5,92% (yoy), meski melambat dibanding triwulan sebelumnya
sebesar 5,24% (yoy). Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi DIY triwulan III 2023 tumbuh 4,96% (yoy), juga melambat dibanding
triwulan sebelumnya 5,16% (yoy), namun melebihi pertumbuhan nasional dan Jawa.

Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Jawa Tengah, dan DIY (%;yoy)


15
%yoy
DIY
10 Nasional
4,96%
5
4,94%
4,92%
0
Jateng
-5

-10
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Regional

Nasional : 4,94% Jawa : 4,83% Jawa Tengah : 4,92% DIY: 4,96%

Sumber : BPS, diolah


Perkembangan 4
Ekonomi Komponen Ekonomi Jawa Tengah dan DIY

Sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan DIY terbesar pada sisi permintaan adalah konsumsi rumah tangga. Sementara dari
sisi lapangan usaha, sumber pertumbuhan berasal dari sektor industri pengolahan.

Komponen Ekonomi Jawa Tengah Komponen Ekonomi DIY


Lapangan Usaha

Lapangan Usaha
Permintaan
Permintaan

Sumber : BPS, diolah


Perkembangan 5
Ekonomi Inflasi Jawa Tengah dan DIY

Semua provinsi di wilayah Jawa mencatatkan inflasi. Secara tahunan, di wilayah Jawa inflasi Oktober 2023 tertinggi
terjadi di DIY (3.44%; yoy) dan terendah di DKI (2,08%, yoy).
▪ Inflasi tahunan gabungan enam kota IHK di Jawa
Tengah sebesar 2.81% (yoy). Realisasi tersebut
merupakan yang tertinggi ketiga setelah DIY (3,44%,
yoy) dan Jawa Timur (3,25%, yoy).
▪ Secara bulanan. Jawa Tengah mencatatkan inflasi
dengan magnitude yang menurun (Sept’23= 0,41%;
Okt’23= 0,18%). Beberapa komoditas pangan
mencatatkan peningkatan harga spt bensin, cabai
merah, beras, cabai rawit dan gula pasir.
▪ Inflasi bulanan DIY juga menurun (Sept’23= 0,29%;
Okt’23= 0,25%). Inflasi Okt’23 DIY disumbang dari
kenaikan tarif akademisi/PT, beras, bensin, rokok putih
dan cabai rawit.

Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Jawa Tengah Komoditas Utama Penyumbang Inflasi DIY
Oktober 2023 (mtm) Oktober 2023 (mtm)

0,09% 0,07% 0,06% 0,04% 0,02%


KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI JAWA TENGAH
Potensi Ekonomi
Pendorong Ekonomi Di Sisi LU, Industri Pengolahan Menjadi Penopang Utama Ekonomi Jateng dan DIY 7

Pangsa Sub Sektor Industri Pengolahan di Jawa Tengah Pangsa Sub Sektor Industri Pengolahan di DIY

Pangsa sektor industri pengolahan = 33,74% Pangsa sektor industri pengolahan = 11,78%
Industri Makanan dan Minuman

Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 11,96% 55,68%

Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik,


6,53%
Optik dan Peralatan Listrik

Pengolahan Tembakau 4,68%

Industri Furnitur 4,47%

Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 3,14%

Industri Barang Galian bukan Logam 2,60%

Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan


2,34%
Reproduksi Media Rekaman
Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan
2,08%
mesin dan peralatan

Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 2,03%

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 1,94%

Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang


1,35%
Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 1,19%

Industri Alat Angkutan 0,02%

Industri Logam Dasar 0,00%


Sumber : BPS, 2022, diolah
Pendorong Ekonomi Pertumbuhan Industri Makanan-Minuman Jawa Tengah 8

Pangsa Industri Mamin Jawa 2017-2022


• Di kawasan Jawa, industri makanan dan minuman Jawa
Tengah memberikan kontribusi kedua terbesar setelah
Jawa Timur.
• Pertumbuhan industri makanan dan minuman di Jawa
Tengah terus mengalami peningkatan pasca pandemik.
• Hingga akhir 2022, pertumbuhan industri mamin Jawa
Tengah dapat tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan
industri mamin Jawa Timur.

• Pada periode 2022, kontribusi industri mamin


menunjukkan peningkatan terhadap industri
pengolahan di Jawa Tengah (36,39%), lebih tinggi
dari periode sebelum pandemi (34,80%, 2019).
• Peningkatan pangsa dan pemulihan yang lebih cepat
menunjukkan industri mamin Jawa Tengah relatif
bertahan terhadap krisis pandemi.
Pendorong Ekonomi Potensi Peningkatan Investasi Jawa Tengah 9

• Berdasarkan pemetaan dari beberapa Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) di berbagai negara, terdapat beberapa
sektor preferensi investor terutama agroindustri, farmasi, infrastruktur, renewable energy, alas kaki, dan tekstil.

UK
USA Pertanian, Agroindustri,
Pertambangan, Farmasi, Infrastruktur
Agroindustri, dan Renewable Energy
Farmasi, Mobil
Listrik dan
Renewable Energy. Korea Selatan

Otomotif, Alas Kaki,


Tekstil, Farmasi, dan
Mesin

UAE
Singapura
Pertanian,
Agroindustri, Real Real Estate, Pertanian,
Estate, dan Farmasi Agroindustri, Farmasi,
Infrastruktur dan
Renewable Energy
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI JAWA TENGAH
Isu Strategis Perekonomian
Jawa Tengah dan DIY

Tantangan Industri Makan dan Minum


Tantangan– Industri Kenaikan Harga Bahan Baku (Termasuk Energi) Menjadi Salah Satu Potensi Tantangan pada
Pengolahan dan 11
Inflasi Inti
Industri Makan Minum dan Inflasi….

Industri mamin menjadi industri di Jawa Tengah yg paling terdampak kenaikan harga bahan baku karena pangsa industri dan struktur biaya bahan baku yang besar.
Berlanjutnya kenaikan harga bahan baku diperkirakan akan di pass through ke harga jual sehingga berpotensi meningkatkan inflasi inti dan menurunkan PDRB.

Potensi Kenaikan Harga Bahan Baku dan Energi Seiring Kenaikan Global Supply Chain Pressure Index

1. Global Supply Chain Pressure Index Mulai 2. Kenaikan Harga Bahan Baku
Meningkat
USD/bushel USD/kg
Penyebab Kenaikan Harga Gula
4,00 gandum lower gandum upper
Rusia Keluar gula lower gula upper Rata-rata Kenaikan 1.Dampak El-Nino India dan Thailand
3,00
Dr Perjanjian Harga 2024 2.Brazil mengkonversi produksi gula
2,00 Laut Hitam menjadi bioetanol
12,00 1,10 Gandum 3.India melarang ekspor gula rafinasi pd
1,00
1,00 Invasi Rusia
10,00
13,25% (yoy) Oktober 2023, setelah 7 thn mengekspor
0,90
ke Ukraina
8,00
0,80
gula
0,00 6,00
0,70 Gula
-1,12 -0,86 4,00 0,60 Penyebab Kenaikan Harga Gandum
-1,00
-0,86 2,00 0,50 14,01% (yoy)
I II III IV I II IIIp Ivp Ip Iip IIIp IVp Autralia terancam kekeringan, penurunan
-2,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
produksi gandum diperkirakan 34%
2022 2023 2024 dibawah rata2 10 tahun
2022 2023
Sumber: Bloomberg

3. Potensi Kenaikan Harga Gas Industri

Potensi Kenaikan Gas PGN


$/mmbtu Natural Gas Minyak WTI (rhs) $/barel
Jenis Kenaikan
78,00 Minyak Brent (rhs) 135,0
Gold 29,80%
68,00 125,0
58,00 115,0 Sliver 22,59%
48,00 105,0
38,00 95,0 Bronze 3 34,38%
28,00 85,0
Bronze 2 36,08%
18,00 75,0
8,00 65,0 Bronze 1 66,67%
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7
Industri makanan & minuman tidak
2022 2023 termasuk dalam industri yg menerima
harga US$ 6 per MMbtu
Perkembangan
Inflasi Tekanan Inflasi beberapa komoditas pangan di periode berjalan masih berlanjut.. 12

Inflasi Gabungan Kota di Jawa Tengah (mtm & yoy)


▪ Meski inflasi Jawa Tengah
%, YOY %, MTM
cenderung melandai sejak akhir
8,00 1,50
6,00 1,00
2022, namun inflasi kelompok
4,00 0,50 barang dan jasa makanan.
2,00 0,00 minuman. dan tembakau (bobot
0,00 -0,50 24.19%) cenderung meningkat
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 sejak triwulan III 2023, terutama
2019 2020 2021 2022 2023 akibat dari kenaikan harga
YOY (LHS) MTM (RHS) komoditas beras.

Perkembangan Andil Inflasi Kelompok Barang dan Jasa Jawa Tengah (andil - %yoy)

7,00 %; yoy
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
-1,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2019 2020 2021 2022 2023
Makanan, Minuman & Tembakau Pakaian dan Alas Kaki Perumahan, Air, Listrik, & Bahan Bakar Rumah Tangga
Perlengkapan, Peralatan & Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga Kesehatan Transportasi
Informasi, Komunikasi, & Jasa Keuangan Rekreasi, Olahraga, & Budaya Pendidikan
Penyediaan Makanan & Minuman/Restoran Perawatan Pribadi & Jasa Lainnya
Isu Inflasi Salah Satu Faktor Pendorong Inflasi adalah Komoditas Beras…. 13

Prognosa produksi padi Jawa Tengah di tahun 2023 diperkirakan menurun antara lain sebagai dampak potensi kekeringan el nino yang diperkirakan
baru akan berakhir di tahun 2024. Selain itu, ketersediaan pasokan beras juga dipengaruhi semakin sulitnya mendapat impor beras dari luar negeri.
Produksi Padi di 5 Sentra Utama Jawa Tengah Cenderung
Menurun Prognosa Produksi Padi 2023 Jawa Tengah Terindikasi Menurun

4.000.000 11.000.000 2.500 26,00 30

10.500.000 17,17 Prognosa produksi padi di


3.000.000 2.000 14,39 20
Jawa Tengah pada September
7,89
10.000.000 10 s.d. Desember 2023
2.000.000 1.500 diperkirakan turun seiring
9.500.000 -4,33 -3,69 -3,88 0 musim tanam.
1.000.000 1.000
9.000.000 -13,53 -10 Penurunan tersebut juga
-22,08 telah mempertimbangkan
0 8.500.000 500 -25,08 -20
2018 2019 2020 2021 2022
potensi El Nino. Hal ini dapat
mengurangi ketersediaan
Kabupaten Grobogan Kabupaten Cilacap - -30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov* Des*
beras di Jateng.
Kabupaten Demak Kabupaten Sragen
Kabupaten Blora PROVINSI JAWA TENGAH (RHS) 2022 2023 g_Produksi (yoy)

Sumber: BPS, diolah Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, per Agustus 2023 diolah

Inflasi beras (%, yoy) terus meningkat Faktor penyebab peningkatan harga beras

25,00
22,97 Permintaan beras pasca
Penurunan produksi padi
20,00 pandemi mulai
dan beras.
15,00 Inflasi Total meningkat.
10,00
Inflasi Beras
5,00 Kenaikan harga gabah di
2,49 tingkat petani dan Gabah/beras yg keluar
-
penggilingan, terutama dari Jawa Tengah cukup
Jul-22

Jul-23
Dec-22

Jun-23
Nov-22

Apr-23
May-23
Aug-22

Aug-23
Sep-22

Jan-23
Feb-23
Mar-23

Sep-23
Oct-22

dampak kenaikan biaya tinggi.


produksi. Sumber: hasil FGD Bank Indonesia, diolah
Isu Strategis : Inflasi Komoditas beras masih memiliki Rantai Pasok yang cukup panjang 14

Tata niaga pembentukan harga beras di Jateng cukup panjang Jateng salah satu pemasok utama beras di Food Station

Rp10.400 Rp11.167 13,56%


Rp10.200
Rp9.500 21,20%
Rp8.625 2,83%
Rp7.464
4,62%

Rp3.850

19,44%

30,41%

Produsen Pengepul Supplier Utama Distributor Pedagang Besar Pedagang Pedagang


6,66%
Utama Grosir Eceran
0,75%
0,52%

Karaw ang Cirebon Bandung Cianjur Banten Jaw a Te ngah Jaw a Tim ur Bulog Antar Pulau
Sumber: Kajian Perdagangan Antar Wilayah Bank Indonesia, 2023

Jalur ini dapat diperpendek dengan mendorong gapoktan/bump untuk sekaligus bertindak sebagai pengepul/pedagang besar

▪ Dari seluruh stok beras pengecer, hanya 13% yang pasokan langsung dari petani, demikian pula dengan stok pedagang
besar (26% langsung dari petani). Mayoritas padi dan gabah produksi petani diserap oleh pengepul secara langsung.
▪ Akibatnya, terjadi penambahan margin biaya di masing-masing rantai nilai, sehingga terdapat disparitas harga beras
yang tinggi di tingkat petani dan konsumen.
Isu Strategis : Inflasi Optimalisasi Peran BUMP dapat memotong rantai distribusi beras… 15

BUMP berpotensi memangkas jalur Aktivitas Kunci Peran Penting BUMP


distribusi beras dan berperan dalam
menambah pasokan beras di Jawa • Menjaga sisi produksi dengan menghimpun Gapoktan,
Tengah. BUMP mampu menjual • Pembelian gabah
memberikan bantuan teknis dan pupuk kepada
beras lebih murah dari Pengecer • Pengeringan gabah
petani/gapoktan anggotanya.
dan bahkan Pedagang Besar. Harga • Penggilingan gabah • Penanganan paska panen yang baik.
jual beras di BUMP rata-rata pada • Pengemasan beras • Distribusi beras yang efisien.
kondisi normal sebesar Rp10.630 • Penjualan beras • Menjaga ketersediaan stok yang cukup.
per kilogram, lebih rendah dari • Pembelian dan penjualan pupuk • Menjalin kerjasama dgn berbagai pihak utk pemasaran beras.
harga Pedagang Besar Rp10.664
dan Pengecer Rp11.800

Flows Distribusi Beras BUMP Kendala Yang Dihadapi BUMP


KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI JAWA TENGAH
Isu Strategis Perekonomian Jawa Tengah
dan DIY

Tantangan Industri Berorientasi Ekspor


Tantangan: Pemberlakuan UU Anti Deforestasi Uni Eropa (EUDR) Berpotensi Menurunkan Ekspor dan Kinerja Industri
Ekspor dan LU 17
Industri Pengolahan Pengolahan Jawa Tengah

Sektor industri merupakan penopang perekonomian Jawa Tengah (pangsa 34% thd PDRB) dengan subsektor industri utama
antara lain: tekstil, furniture, dan alas kaki.
Namun demikian, terdapat potensi risiko perlambatan kinerja industri akibat diberlakukannya UU Deforestasi Uni Eropa pada
Mei 2023 (share ekspor ke EU: 16,08%). Hal tersebut terlihat dari penurunan komoditas ekspor, terutama alas kaki jenis kulit, kayu &
barang dr kayu, serta lemak & minyak hewan, pasca penetapan UU anti deforestasi.

2. Pangsa Ekspor Alas Kaki ke EU Cukup 3. Pertumbuhan Ekspor Jateng ke EU menurun pasca
1. Komoditas Alas Kaki, serta kayu dan
Tinggi Pemberlakuan EUDR
turunanya terdampak UU Anti Deforestasi
Pangsa Ekspor Jawa Tengah
No Komoditas Pangsa Bea Masuk
Pakaian dan
European Union Deforestation 1 aksesorinya 33,17 9.6%
Regulation (EUDR) mewajibkan para
2 Alas kaki 19,77 11,9%
eksportir menyerahkan uji tuntas &
Kayu dan barang dari I II III IV I II III IV I II III
verifikasi bahwa produk yg diekspor 3 kayu 16,38 7,6%
bukan dari wilayah hasil Berbagai produk 2021 2022 2023
4 kimia 1,46 3,6% g_Lemak & Minyak Hewan/Nabati
penggundulan hutan sejak 1 Januari g_Alas kaki (Kulit)
2021 (per 16 Mei’23) g_Kayu dan Barang dari Kayu
Lemak dan minyak
5 hewani/nabati 0,25 10,9%
Eropa merupakan negara tujuan ekspor
ke dua Jawa Tengah
16 Lainnya 28.98
Produk yg Terdampak:
Kelapa sawit, kayu, kopi, kakao, karet, kedelai,
serta ternak (terutama sapi dan turunannya)
Industri Alas Kaki Jateng 18

❑ Selain itu, pemberlakuan UU Anti Deforestasi dari Uni Eropa (EUDR) menambah tekanan penurunan permintaan ekspor alas kaki (pangsa ke
EU mencapai 19,77%)
❑ Pasca permberlakuan EUDR, ekspor alas kaki ke EU turun dari 0,42% (yoy) menjadi -30,11% (yoy)
21%

Perkembangan Industri Alas Kaki


Komoditas Alas Kaki terdampak UU Deforestasi

Porsi Ekspor Alas Kaki Jateng terhadap Nasional (sd Agustus’23)

Kontribusi ekspor Alas Kaki Jateng meningkat sampai


Berlaku EUDR
Agustus 2023 (pangsa 17,00% thd Nasional) dan lebih
tinggi dari sebelum pandemic (11,26%). 120 100%

Juta USD
9 16,70% 17,00% 18%
80%
100
Miliar USD

60%
8 14,06% 16%
40%
80
7 12,04% 14%
20%
11,26%
6 12% 60 0%
5 10% -20%
40 -30,11%
4 8% -40%
Pangsa Ekspor Alas kaki ke
3 6% Eropa: 20
-60%

2 4% 19,77% -80%
0 -100%
1 2%
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3*
0 0% 2021 2022 2023
2019 2020 2021 2022 2023* Nom Growth

Nasional Jawa Jateng Pangsa thd Nasional (rhs) sumber: Cognos, diolah
sumber: Cognos, diolah
Rantai Nilai Industri Alas Kaki 19

• China, Vietnam, dan Italy merupakan tiga negara eksportir alas kaki terbesar di dunia dengan pangsa mencapai 57,93%, sementara Indonesia ada di urutan ke-4
dengan pangsa mencapai 5,80%.
• Industri alas kaki Indonesia merupakan bagian dari rantai produksi global yang sangat kompleks. Hal ini juga menjelaskan karakteristiknya sebagai salah satu
industri maklon dari brand utama dunia yang menetapkan standar dan kualitas yang ketat, khususnya terkait dengan komponen bahan mentah dan bahan bakunya.

Leading Exporting Countries of Footwear Rantai Nilai Industri Alas Kaki Indonesia

CHINA
USD 57,5 M 33,05%
VIETNAM
USD 30,0 M 17,24%
ITALY
USD 13,3 M 7,64%
INDONESIA
USD 10,1 M 5,80%
GERMANY
USD 9,8 M 5,63%
BELGIUM
USD 7,7 M 4,43%
FRANCE
USD 5,2 M 2,99%
NETHERLANDS
USD 5,2 M 2,93%
sumber:UN
sumber: UNComtrade
Comtradedan
danStatista,
Statista,diolah
diolah
Industri Furniture Jateng 20

❑ Ekspor furniture juga termasuk ke dalam salah satu komoditas terdampak EUDR. Mengingat pangsa yg cukup tinggi ke Eropa (16,38%), aturan
tsb bisa menjadi tekanan bagi kinerja ekspor furniture Jateng.
❑ Semenjak pemberlakuan EUDR, ekspor furniture ke Eropa terus menurun, dari -28,07% menjadi -45,82%.

Perkembangan Industri Furniture


Komoditas Furnitur terdampak UU Deforestasi (EUDR)

Porsi Ekspor Jateng terhadap Nasional (sd Agustus’23)

120 60%

Millions USD
Porsi Ekspor Furnitur Jateng terus meningkat sejak 2020, hingga Berlaku
100 EUDR 40%
Agustus 2023 mencapai 33,70% dan lebih tinggi dari pra
pandemi (33,36%) 80 20%
4 33,70% 34%
Miliar USD

33,36% 60 0%
34%
3
33% 40 -20%
32,51%
3
33% 20 -45,82% -40%
2 32% 0 -60%
31,34% Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3*
2 32%
2020 2021 2022 2023
31% Pangsa Ekspor Furnitur ke
1 Eropa:
31% 16,38%

1 29,72% 30%
82 - FURNITURE g
0 30%
2019 2020 2021 2022 2023*

Nasional Jawa Jateng Pangsa thd Nasional (rhs) sumber: Cognos, diolah

sumber: Cognos, diolah


Rantai Nilai Industri Furnitur 21

• China, Polandia, dan Jerman merupakan tiga negara eksportir Furnitur terbesar di dunia dengan pangsa mencapai 50,26%, sementara Indonesia ada di urutan ke-14
dengan pangsa mencapai 1,59%.
• Dalam Global Value Chain, Indonesia menyuplai bahan baku kayu paling banyak ke kawasan Asia-Austrlia yaitu Tiongkok, Singapura, Jepang dan Australia.
Sebaliknya produk antara diimpor dari negara sekitar yaitu Tiongkok, Thailand dan Malaysia, dan negara jauh seperti Selandia Baru dan Amerika Serikat. Untuk
komoditas barang jadi (furniture) Indonesia banyak menerima impor dari Tiongkok serta Italia.
Leading Exporting Countries of Furniture Rantai Nilai Industri Furniture Indonesia

CHINA
USD 86,8 M 37,25%
POLAND
USD 15,7 M 6,74%
GERMANY
USD 14,6 M 6,27%
ITALY
USD 13,2 M 5,67%
VIETNAM
USD 12,9 M 5,54%
MEXICO
USD 8,6 M 3,69%
US
USD 6,5 M 2,79%
CZECHIA
USD 4,5 M 1,93%
sumber: UN Comtrade dan Statista, diolah
Industri TPT Jateng 22

• Jawa Tengah merupakan kontributor utama ekspor TPT Nasional. Porsi ekspor Jawa Tengah terhadap Jawa maupun Nasional terus meningkat
dalam 3 tahun terakhir.
• Dari sisi pertumbuhan, ekspor produk TPT terus mengalami peningkatan, bahkan rata-rata pertumbuhan selama pandemi (10,29%; yoy) lebih
tinggi daripada periode prapandemi (1,42%; yoy)
• Di tengah pelemahan permintaan global, terdapat risiko akibat peningkatan impor barang konsumsi (tekstil) dari tiongkok pasca re-opening.

Porsi Ekspor TPT Jateng terhadap Nasional (sd Agustus’23) Perkembangan Ekspor TPT Jateng

1,4 Sebelum Pandemi 60% Recovery


16 32,08% 33% pandemi pandemi

Miliar USD
50%
Miliar USD

1,2
14 32% 40%
31,50% 1 30%
12 32%
0,8 20%
10 10%
31% 0,6
8 0%
31% Avg: -10%
0,4 -16,37%
6 Avg: 1,42% 10,29%
-20%
29,67% 30% 0,2
4 29,42% Avg: -30%
29,19% 0 17,76% -40%
2 30%
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3*
0
35% 29%
31% 34% 34%
34% 2019 2020 2021 2022 2023
2019
31% 33%2020 2021 2022 2023*
33%
Nasional Jawa Jateng Pangsa thd Nasional (rhs) Nom g (rhs. %yoy)

Pangsa Ekspor TPT dari Jateng Berdasarkan Negara Tujuan Isu Strategis
Reopening
35 100%
Tiongkok Tw I

Juta Ton
US 52,66% 30 2023

25 50%
EUROPE 14,30%
20
JAPAN 7,61% 0%
15
ASEAN 3,35% 10 -50%
5 -69,85%
RRC 2,51%
0 -100%
S. KOREA 2,47%

Q1
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4

Q2
Q3*
AUSTRALIA 2,21%
sumber: Cognos, diolah 2019 2020 2021 2022 2023
Nom g (%yoy, rhs)
Rantai Nilai Industri TPT 23

• China, Uni Eropa, dan Banglades merupakan tiga negara eksportir tekstil terbesar di dunia dengan pangsa mencapai 40,93%, sementara Indonesia ada di urutan ke-8
dengan pangsa mencapai 1,47%.
• Namun demikian, Industri TPT Nasional masih memiliki ketergantungan yang cukup tinggi terhadap pasokan impor. Di sisi hulu, serat yang merupakan bahan baku
benang masih mayoritas di-supply dari USA dan China. Sementara industri intermediate, yaitu kain, industri TPT juga masih memiliki ketergantungan pada pasokan
dari China dan Korea Selatan. Disisi lain, produk unggulan TPT Indonesia adalah garmen dengan negara tujuan ekspor utama ke USA, Eropa, dan Jepang.
Leading Exporting Countries of Textile Rantai Nilai Industri TPT Indonesia

CHINA
USD 176 M 19,95%
UNI EROPA
USD 151 M 17,12%
BANGLADESH
USD 34 M 3,85%
VIETNAM
USD 31 M 3,51%
TURKEY
USD 19 M 2,15%
INDIA
USD 16 M 1,81%
MALAYSIA
USD 15 M 1,70%
INDONESIA
USD 13 M 1,47%
sumber: UN Comtrade dan Statista, diolah
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI JAWA TENGAH
Usulan Rekomendasi
Rekomendasi Usulan Rekomendasi 25

Mencermati potensi dan tantangan perekonomian tersebut, beberapa hal yang dapat
dilakukan sebagai langkah antisipasi adalah sebagai berikut:

Berkoordinasi dengan Pemda/Pempus untuk mendorong:


• Penguatan industri hulu di sektor pertanian dan industri hilir, khususnya industri mamin (agro-industri) dalam
rangka penguatan industri dalam negeri.
• Monitoring implementasi kebijakan subtitusi impor untuk penguatan rantai pasok dalam negeri, misalnya:
gula dengan stevia, gandum dengan sorgum, dll.
• Mendorong pasar ekspor baru antara lain di wilayah Middle East, karena pertumbuhan ekonomi di negara
dimaksud cukup baik dan pasar ekspor produk Indonesia terbuka di wilayah tersebut.

Penguatan fungsi buffer stock komoditas pangan Jawa Tengah (terutama beras) dalam bentuk serapan minimal
20% produksi beras Jawa Tengah, sehingga masyarakat Jawa Tengah dapat menikmati harga yang terjangkau
dibandingkan dengan harga pasar.

Meningkatkan peran perbankan, termasuk BPR, dalam pembiayaan sektor agro industri dan penguatan BUMP.

Meningkatkan kapabilitas petani dalam memanfaatkan teknologi IT (digital farming) pada budidaya, pasca
panen, dan pemasaran komoditas pangan strategis sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan memotong
rantai pasok pemasaran
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai