Anda di halaman 1dari 1

Pembahasan

1. Hubungan Kerjasama PGRI secara Vertikal.


Hubungan Kerjasama PGRI secara vertical yang dimaksud adalah hubungan antara Pengurus Besar,
Pengurus Provinsi, Pengurus Kabupaten/Kota, Pengurus Cabang, dan Pengurus Ranting. Perlu dijelaskan
fungsi pengurus masing-masing sesuai AD/ART hubungan Kerjasama PGRI secara Vertikal bersifat
hierarkis dan instruktif.
Hierarkis maksudnya adalah hubungan berdasarkan jenjang atau tingkatan organisasi. Bersifat
instruktif maksudnya adalah bahwa hubungan tersebut yang biasanya bersifat kebijakan yang memikat,
harus dilaksanakan, biasanya dari pengurus PGRI jenjang yang lebih tinggi kepada pengurus PGRI yang
jenjangnya lebih rendah. Hal tersebut diatur dalam AD/ART PGRI dan peraturan organisasi lainnya,
antara lain sebagai berikut :

A. Pengesahan dan penolakan organisasi PGRI Provinsi Pasal 14 ART, Pengesahan organisasi PGRI Provinsi
yang baru dilakukan oleh Pengurus Besar, pengesahan diberikan apabila memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
 Pembentukannya telah sesuai dengan syarat-syarat /prosedur yang telah ditetapkan dalam
Anggaran Rumah Tangga pasal 13 ayat (1), (2), dan (3).
 Calon organisasi PGRI Provinsi telah menyelesaikan administrasi organisasi.
B. Penolakan pengesahan organisasi PGRI Provinsi dilakukan oleh Pengurus Besar PGRI dengan
pemberitahuan melalui surat penolakan kepada yang berkepentingan dengan pembekuan.
C. Pembekuan, Pencairan, dan Pembubaran organisasi PGRI Provinsi (Pasal 15) ART. Pembekuan organisasi
PGRI berarti :
 Menonaktifkan seluruh kepengurusan organisasi PGRI Provinsi dan mencabut seluruh hak-haknya
untuk mengadakan ikatan-ikatan atas nama PGRI.
 Pembekuan dan pencairan kembali organisasi PGRI Provinsi dilakukan oleh Pengurus Besar yang
kemudian memberikan pertanggung jawabannya kepada Konferensi Kerja Nasional dengan
mempertimbangkan usul dan saran pengurus PGRI Provinsi yang bersangkutan.
Pembekuan dilakukan pengurus karena :
1) Melanggar kode etik dan ikrar Guru Indonesia.
2) Melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan organisasi lainnya, dan tidak
memperlihatkan
kehidupan/kegiatan organisasi.
D. Pencairan Organisasi PGRI Provinsi.
Pengurus Besar wajib menghidupkan kembali organisasi PGRI Provinsi antara lain dengan
menyelenggarakan konferensi PGRI Provinsi selambat-lambatnya 6 bulan setelah dibekukan.
E. Pembubaran Organisasi PGRI Provinsi.
Organisasi PGRI Provinsi dibubarkan oleh Konverensi Kerja Nasional jika 12 bulan sesudah
dibekukan setelah berbagai Upaya menghidupkan kembali tidak berhasil.

Anda mungkin juga menyukai