Anda di halaman 1dari 9

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA

SYIRKAH TAAWUNIYYAH

BAB I.

NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN LAMBANG LEMBAGA

Pasal 1

Lembaga ini bernamaSyirkah Taawuniyah


Daerah kerja Bagan Batu kec Bagan Sinembah khususnya Riau Indonesia
umumnya.
Surat keputusan pembukaan cabang Lembaga akan dimusyawarahkan antara
pembina dan pengurus atau ketua sekretaris dan bendahara
Lambang Lembaga Syirkah Taawuniyyah :

BAB II.

KEANGGOTAAN

Pasal 2

Tata Cara Penerimaan Anggota

Pengertian umum dan syarat keanggotaan tercantum pada Anggaran Dasar


Anggota ST adalah Yg beragama islam atau muslim warga perorangan yang
berdomisili di bagan batu kec bagan sinembah kabupaten rokan hilir propinsi
riau khususnya atau wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia umumnya
baik yg terlibat aktif maupun pasif

BAB III.

PENERIMAAN ANGGOTA LUAR BIASA

Pasal 4

Ketentuan umum, hak, dan kewajiban anggota didasarkan pada aturan syariat
islam sebagaimana hak dan kewajiban sesama muslim
BAB IV.

PERMODALAN
Simpanan Sukarela/donasi

Modal Pinjaman
Pasal 7

Modal Penyertaan dimulai dari pembina dan pengurus sesuai akte pendirian

Ketentuan modal penyertaan diatur pada Anngaran Dasar ST BAB III P

BAB V.

RAPAT PENGURUS

Pasal 8

Ketentuan umum rapat pengurus, wewenang rapat pengurus, penyelnggaraan


rapat pengurus telah diatur pada Anggaran Dasar Lembaga.
Rapat Pengurus Tahunan (RPT) TS wajib diikuti oleh Pengurus sebagai peserta.
Sifat Pengurus sebagai peserta RPT adalah individual dan tidak dapat diwakilkan.
Pengurus tambahan bisa diundang pengurus untuk mengikuti RPT.
Pengurus yang berhak mengikuti RPT TS adalah Pengurus yang sampai tutup
buku tahun yang berjalan telah aktif sebagai pengurus.
Hak suara Pengurus dan penggunaannya diatur dalam tata tertib RPT.
Pengurus mempunyai hak untuk dipilih dan memilih dalam setiap pergantian
pengurus dan ST
Satu orang delegasi mempunyai 1 (satu) hak suara.
Pengurus menyampaikan pemberitahuan dan atau undangan RPT kepada Umat
dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari sebelum rapat diselenggarakan.
Menyampaikan acara dan tata tertib rapat untuk disahkan dalam rapat Pengurus.
Memimpin rapat-rapat dengan berpegang teguh pada tata tertib dan acara rapat
sesuai kaidah kaidah secara syari.
Membuat notulensi dan berita acara Rapat Pengurus yang ditandatangani oleh
para pembina Ketua dan Sekretaris dan bendahara
Membuat surat keputusan tentang hasil rapat untuk disampaikan kepada Umat
Muslim, pengawas dan pejabat berwenang.
BAB VI.

RAPAT PENGURUS LUAR BIASA

Pasal 9

Rapat Pengurus Luar Biasa (RPLB) ST wajib diikuti oleh semua pengurus dan
pembina dan undangan sebagai peserta.
Sifat pengurus sebagai peserta RPLB adalah individual dan tidak dapat
diwakilkan.
Pengurus yang berhak mengikuti RPLB ST adalah pengurus yang beragama
islam atau muslim.
Hak suara pengurus dan penggunaannya serta pimpinan rapat diatur dalam tata
tertib RPLB.
Menyampaikan pemberitahuan dan atau undangan rapat kepada umat muslim
dan pengurus dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari sebelumnya.
Menyampaikan acara dan tata tertib rapat untuk disahkan dalam rapat anggota.
Memimpin rapat-rapat dengan berpegang teguh pada tata tertib dan acara rapat.
Membuat notulensi dan berita acara Rapat pengurus yang ditandatangani oleh
Ketua dan Sekretaris.
Membuat surat keputusan tentang hasil rapat untuk disampaikan kepada umat
muslim. pembina, pengawas dan pejabat berwenang.

BAB VII.

KEPENGURUSAN

Pasal 10

Susunan Pengurus dan Tugas Tanggung Jawab Pengurus

Susunan Pengurus ST adalah sebagai berikut : Ketua, Sekretaris dan Bendahara.


Uraian tugas Ketua, Sekretaris, dan Bendahara ST adalah:
Ketua :
Ketua ST memiliki tanggung jawab baik kedalam maupun keluar lembaga,
dengan uraian tugas sebagai berikut :

– Memimpin ST dan mengkoordinasikan kegiatan seluruh Anggota Pengurus dan


Pengelola.

– Mewakili ST di dalam dan di luar pengadilan. Melaksanakan segala perbuatan


sesuai dengan Keputusanrapat pembina dan Rapat Pengurus.

– Ketua bertanggung jawab kepada Rapat Pengurus.


Sekretaris
Tugas utama sekretaris adalah sebagai penanggungjawab administrasi ST,
adapun uraian tugasnya sebagai berikut :

-Bertanggung jawab kegiatan administrasi dan perkantoran.

-Mengusahakan kelengkapan organisasi.

-Mengatur jalannya perkantoran.

-Memimpin dan mengarahkan tugas karyawan.

-Menghimpun dan menyusun laporan kegiatan bersama bendahara dan


pengawas.

-Menyususn rancangan rencana program kerja organisasi.

Sekretaris berwenang :

-Mengambil keputusan dibidang kesekretariatan.

-Menandatangani surat-surat bersama ketua.

-Menetapkan pelaksanaan bimbingan Lembaga dan penyuluhan.

-Sekretaris bertanggung jawab kepada rapat Pengurus melalui Wakil Ketua;

Bendahara
Pada dasarnya tugas pokok bendahara adalah mengurus kekayaan dan keuangan
ST, antara lain :

-Bertanggung jawab masalah keuangan ST.

-Mengatur jalannya pembukuan keuangan.

-Menyusun anggaran setiap bulan.

-Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang.

-Menyusun rencana anggaran dan pendapatan ST.


-Menyusun laporan keuangan.

-Mengendalikan anggaran.

Bendahara berwenang :

-Mengambil keputusan dibidang pengelolaan keuangan dan usaha.

-Bersama dengan ketua menandatangani surat yang berhubungan dengan bidang


keuangan dan usaha.

Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus

Proses pemilihan pengurus adalah sebagai berikut :


Pemilihan pengurus dilakukan secara langsung atau formatur.
Tata cara pemilihan diatur dalam tata tertib rapat pemilihan pengurus yg
diselenggarakan oleh pembina.

Pemilihan secara formatur adalah sebagai berikut ;


Jumlah anggota sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan sebanyak-banyaknya 7
(tujuh) orang yang dipilih dari kalangan pengurus demisioner dan pembina.
Semua anggota formatur dipilih oleh dan dari rapat pembina.
Dalam pemilihan pengurus baru, anggota pengurus lama yang dipertahankan
sebanyak-banyaknya adalah 1/3 (sepertiga).
Formatur yang tidak berhasil membentuk pengurus, dalam jangka waktu yang
telah ditentukan, wajib mengembalikan mandat kepada rapat pembina secara
tertulis.
Pasal 12

Selama belum terbentuk pengurus baku, maka pengurus lama yang ada
merupakan pengurus dalam keadaan demisioner yang berwenang
melakukan pekerjaan pengurus untuk urusan rutin.
Dalam hal formatur mengembalikan mandat maka pengurus (demisioner) segera
mengadakan rapat untuk pemilihan pengurus selambat-lambatnya 3 (tiga)
bulan kemudian terhitung mulai tanggal penyerahan mandat oleh formatur.
Pasal 13
Anggota pengurus sebelum memangku jabatanya, wajib
menadatangani surat pernyataan yang bunyinya adalah sebagai berikut :

Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus Syirkah
Taawiuniyyah akan selalu berpegang teguh pada ketentuan-ketentuan Al;
quran dan sunnah serta ketentuan undang undang Republik Indonesia, anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan-peratuaran yang berlaku di
Lembaga serta melaksanakan ketentuan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai pengurus Syirkah
Taawuniyyah akan bekerja dengan aktif, jujur, tertib sehingga kepentingan umat
muslim bisa terlayani dengan baik.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai pengurus Syirkah
Taawuniyyah akan menjauhkan perbuatan–perbuatan yang merugikan gerakan
lembaga pada umumnya dan Syirkah Taawuniyyah pada khususnya.

Pasal 14

Pengurus ST yang melakukan perbuatan tidak sesuai dengan AD/ART dapat


diberhentikan dengan tata cara pengenaan saknsi seperti yang diatur dalam
Anggaran Dasar
Dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan, pemberhentian sementara
harus diakhiri dengan keputusan rapat pengurus lengkap dalam bentuk :
Pemberhentian sementara dicabut atau
Pemberhentian sementara tetap berlaku sampai ada keputusan rapat pengurus
dan pembina berikutnya.
Anggota pengurus yang pemberhentian sementara dicabut, harus kembali ke
kepengurusan semula kecuali yang bersangkutan menyatakan penolakan secara
tertulis.
pengurus yang pemberhentiannya tidak diterima atau disahkan oleh rapat
pembina dan pengurus harus kembali pada kepengurusan semula kecuali yang
bersangkutan menyatakan penolakan secara tertulis.
Anggota pengurus yang pemberhentiannya disahkan oleh rapat pembina dan
pengurus maka pengurus tersebut harus berhenti dari jabatannya.
BAB VIII.

PENGAWAS

Pasal 15

Persyaratan untuk dipilih menjadi Pengawas tercantum dalam Anggaran Dasar


lembaga
Anggota pengawas terdiri dari :
Pengawas 1
Pengawas 2
Pengawas dipilih oleh pembina berdasarkan usul dari pengurus.
Pasal 16

Pengawas sebelum memangku jabatan wajib menandatangani surat pernyataan


yang isinya sebagai berikut :

Bahwa saya dalam menjalankan tugas kewajiban sebagai pengawas ST akan


selalu berpegang teguh pada ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-peraturan yang berlaku pada ST Dan
melaksanakan ketentuan tersebut dengan jujur dan sebaik-baiknya.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas / kewajiban sebagai pengawas ST akan
bekerja dengan rutin, tertib, cermat dan bersemangat sehingga kepentingan ST
dan umat muslim mendapatkan pelayanan sebaik-baiknya.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas / kewajiban sebagai pengawas ST akan
menjauhkan dari perbuatan-perbuatan yang merugikan gerakan ST pada
umumnya dan ST serta umat muslim pada khususnya.
Pasal 17

Ketentuan-ketentuan uang kehormatan dan atau penggantian biaya bagi anggota


pengawas, ditetapkan dalam anggaran belanja yang disahkan oleh rapat
pengurus.
Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan tugas dan kewajiban pengawas,
salah seorang diantaranya menjadi koordinator yang ditetapkan dalam rapat
pengawas.
Pasal 18

Dalam hal anggota pengawas tidak lagi memenuhi ketentuan-ketentuan diatas,


diberhentikan sebagai anggota pengawas.
Dalam hal pengawas melanggar anggaran dasar, atas permintaan pengurus rapat
anggota dapat memberhentikan anggota pengawas yang bersangkutam.
Tata tertib pembelaan diri oleh pengurus juga berlaku untuk pengawas.

BAB IX.

KEANGGOTAAN LEMBAGA

Pasal 19
SEMUA UMAT MUSLIM PADA UMUMNYA DAN UMAT MUSLIM BAGAN BATU
KHUSUSNYA

BAB X.

KEGIATAN
Pasal 21

Kegiatan ST meliputi :
Lihat AD

BAB XI.

SUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Pasal 23

Ketentuan pembukuan ST tercantum dalam Anggaran Dasar ST


Laporan keuangan ST meliputi :
Neraca
Laporan Arus Kas
Laporan Sumber dan Penggunaan dana
Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan yang berasal dari infaq,
sodaqohdan waqaf serta dana social lainnya
Catatan atas Laporan Keuangan
BAB XIII.

SANKSI

Pasal 24

Ketentuan dan tata cara pengenaan sanksi bagi, pengurus, dan pengawas telah
diatur dalam Anggaran Dasar ST.

BAB XIV.

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 25

Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh Rapat Pembina
dan pengurus yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari
jumlah Pembina dan Pengurus dan diputuskan oleh 50% lebih 1 (satu) dari yang
hadir.
Hasil amandemen/ perubahan terhadap ART didokumentasikan oleh pengurus.
BAB XV.

PENUTUP

Pasal 26

Anggaran Rumah Tangga ST dibuat sebagai pelengkap dari Anggaran Dasar yang
telah dibuat sebelumnya.
Anggaran Rumah Tangga ini dapat ditambah dan dirubah oleh Rapat Pembina
dan pengurus sesuai perkembengan yang ada.
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam
peraturan khusus dan/atau Surat Keputusan Pengurus yang dibuat oleh
Pengurus dan selanjutnya disahkan oleh Rapat pembina dan ppengurus.
Apabila hal-hal yang diatur didalam Anggaran Rumah Tangga ini ternyata
bertentangan dengan Anggaran Dasar, maka yang berlaku adalah Anggaran
Dasar.
Pasal 26

Anggaran Rumah Tangga ini disetujui dan disahkan oleh Rapat pembina dan
pengurus tgl bulan tahun
Akta Anggaran Rumah Tangga ini ditandatangani oleh kami yang diberi kuasa
oleh Rapat pembina dan pengurus pada hari…… tanggal …….
1. ………………… ttd
2.. …………………. ttd
3, ………………… ttd

Anda mungkin juga menyukai