Anda di halaman 1dari 31

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

i z on
k t a r REPUBLIK INDONESIA
n
oMINYAK
O DIREKTORAT JENDERAL r i z DAN GAS BUMI
o n i
O k ta
D i H.R. RASUNA SAID KAV B – 5. JAKARTA 12910
GEDUNG IBNU SUTOWO, JALAN
Don
KOTAK POS: 1296/JKT 100.12 TELEPON: (021) 5268910 (HUNTING) FAKSIMILE : (021) 5269114 e-mail : tu.migas@esdm.go.id

NOTA DINAS
Nomor : 601/MG.03/DMB/2023

r i z on on
11 September 2023
Yang terhormat
i O kta
: 1. Sekretaris Direktorat Jenderal Migas
2. Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas kta r i z
Don Don
i
3. Direktur Pembinaan Usaha Hilir MigasO
4. Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas
5. Direktur Teknik dan Lingkungan Migas
6. Kepala Balai Besar Pengujian Migas
Dari : Direktur Pembinaan Program Migas
Sifat : Sangat Segera
Hal : Penyampaian Hasil Rapat dan Permohonan Pengisian Kelengkapan Matriks
Analisis Lingkungan Strategis Migas

iz on
i O ktar
Sehubungan dengan rangkaian kegiatan penyusunan Backgorund Study RPJMN 2025-2029
Don r iz on
k t a
dan Naskah Teknokratik Renstra 2025-2029, telah dilaksanakan Rapat Pembahasan Evaluasi
i O
Pembangunan, Isu Strategis dan Tantangan subbidang Migas yang dilaksanakan pada tanggal 28
Don
Agustus – 5 September 2023 dengan melibatkan seluruh unit eselon II di lingkungan Ditjen Migas.
Berkenaan dengan hal tersebut, bersama ini kami sampaikan hasil pembahasan rapat sebagai
berikut:
1. Telah dilakukan pemetaan awal isu-isu strategis pada setiap unit di Lingkungan Ditjen Migas yang
dianalisis berdasarkan matriks SWOT yang dirinci menjadi kekuatan (strengths), kelemahan
(weakness), peluang (opportunities), ancaman (threats), kendala dan strategi baik untuk program/
kegiatan yang sedang berjalan maupun potensi isu strategis di masa yang akan datang. Adapun
panduan untuk pengisian matriks SWOT tercantum pada bahan terlampir.
2. Dalam hal terdapat beberapa isu yang belum dapat teridentifikasi sesuai dengan tabel dibawah,
diharapkan semua unit dapat menyampaikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan tugas pokok
dan fungsi masing-masing dan melengkapi pengisian matriks pada tautan berikut
https://bit.ly/MatriksSWOTRenstra.
Isu-Isu Strategis Pelaksanaan Kebijakan/Program/Kegiatan sub Bidang
Direktorat Pengampu Utama
Migas
1 Peningkatan Cadangan dan Produksi migas DMEP
2 Akselerasi Proyek Hulu Migas Tahap Eksplorasi dan Ekploitasi DMEE, DMEP
3 Akselerasi Proyek Hulu Migas Tahap Pengembangan (POD I) DMED
DME
4 Progres Revisi RUU Migas terkait Pengaturan Hulu Migas DMEN
Dampak Energi Transisi ke Industri Hulu Migas, terutama penerapan
5 DMEN
Carbon Pricing/ Carbon Tax, dst
6 Peningkatan Minat Penawaran WK Migas DMEW
Pembangunan Kilang Minyak untuk meningkatkan kapasitas produksi BBM
1 DMOT
dalam mengurangi ketergantungan impor BBM
Program Bahan Bakar Campuran BBM (bensin + ethanol, biodiesel + solar
2 DMOT
minyak)
DMO 3 Peningkatan Kualitas Mutu BBM dan LPG DMOT
4 Peningkatan Cadangan BBM dan LPG Nasional DMOT
5 Progress Revisi UU Migas terkait Pengaturan Hilir Migas DMOT
Dampak Energi Transisi ke Industri Hilir Migas, terutama penerapan
6 DMOT
CCUS/CCS, Carbon Pricing, Carbon Tax, dst

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
Isu-Isu Strategis Pelaksanaan Kebijakan/Program/Kegiatan sub Bidang
Direktorat Pengampu Utama
on Migas
7
kt ariz
(pengamanan rantai pasok) i z on
Tata Cara Penanggulangan Krisis Energi, terutama BBM dan LPG
DMOT

n i O kta r
Pengalihan penggunaan BBM Rantai karbon tinggi/tinggi emisi ke Rantai
Do 8
karbon rendah /emisi tinggi
n iO DMOT
9 Pengaturan Impor LNG D o DMOT
Penanggulangan Kelangkaan BBM dan LPG (Masalah pendistribusian
10 DMOS
BBM, LPG)
11 Transformasi Subsidi LPG 3 kg Tepat Sasaran DMOS
12 Program BBM Tepat Sasaran DMOS
Kebijakan Pengurangan volume LPG bersubsidi sehubungan dengan
13 DMOS
rencana Pengalihan subsidi fosil ke subsidi ET secara bertahap
14
r i z on
Kebijakan Pengurangan volume BBM bersubsidi sehubungan dengan
on
rencana Pengalihan subsidi fosil ke subsidi ET secara bertahap
DMOS

iO 15 kta
Pembatasan Kuota LPG pada Daerah Penetrasi Jargas
k ta r i z DMOS

D o n ni O
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dalam Perizinan Migas,
16
Do
Pengawasan Kegiatan Usaha Hilir Migas dan Penegakan Hukum Hilir
Migas
DMOM, DMOG

Implementasi Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu bagi Industri Midstream


17 DMOH
dan Downstream Migas
18 Pengaturan Formula Harga dan Kompensasi BBM DMOH
19 Pengaturan Formula Harga dan Kompensasi LPG DMOH
Penurunan Frekuensi Kejadian Kecelakaan Kerja yang Menyebabkan
1 DMTE, DMTO
Unplanned Shutdown pada Kegiatan Usaha Hulu dan Hilir Migas
2
iz on
Penurunan Frekuensi Kejadian Kecelakaan Kerja yang menyebabkan
DMTE, DMTO
ktar
fatality pada Kegiatan Usaha Hulu dan Hilir Migas

o n i 34O Penurunan Insiden Terjadinya Tumpahan Minyak i>z15obarrel


RPP Keselamatan dan Keteknikan
n DMTE, DMTO

D kt a r DMTL
5 Program Zero Routine Flaring i O DMTL
6 Penerapan CCS/CCUS dalam on Migas
DLapangan DMTL
DMT Decomissioning pada Sumur-sumur yang telah berhenti beroperasi (ASR
7 DMTL
Program)
Hyper Regulation Kebijakan Lingkungan yang Mempengaruhi Industri
8 DMTL
Migas
9 Tersedianya Mekanisme/Pedoman Perhitungan Emisi Karbon DMTL
10 Peningkatan Jumlah RSNI dan RSKKNI DMTS
Peningkatan Kualitas/Standar Mutu BBM melalui Roadmap BBM Ramah
11 DMTS, DMTL
Lingkungan (Amanah Perpres 117/2021)
12 Program BBG Transportasi DMTS, DMTO
1 Pemetaan Pasokan dan Kebutuhan Gas Bumi Jangka Panjang DMBS
2 Evaluasi Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu DMBS
3 Pengembangan Infrastruktur berdasarkan Kewilayahan DMBS
4 Optimalisasi Realisasi Penerimaan Negara dan PNBP Migas DMBP
5 Penetapan dan Analisis Harga Minyak Mentah (ICP) DMBP
DMB 6 Kegiatan Kerja Sama dalam Menciptakan Peluang Investasi Migas DMBK
7 Peningkatan Realisasi Investasi Subsektor Migas DMBI
8 Peningkatan Persentase TKDN dalam Kegiatan Hulu Migas DMBD, DMBI
Pengendalian Rencana Impor Barang dan Rekomendasi Penggunaan
9 DMBD
Produk Dalam Negeri pada Kegiatan Hulu Migas
Peningkatan daya saing produk perusahaan barang dan jasa penunjang
10 DMBD, DMBI
migas
Peran Pengujian, Pengkajian Dan Studi Ilmiah Sub Sektor Migas pada
1 Ketahanan dan Kemandirian Energi serta Peningkatan Kualitas Kebijakan DPM
Publik
DPM
2 Pemenuhan Keselamatan Kerja di Lingkungan Ditjen Migas DPM
3 Pemenuhan PNBP BLU Balai Pengujian DPM
1 Konversi Minyak Tanah ke LPG untuk Rumah Tangga dan Usaha Mikro DMI
DMI 2 Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran DMI
3 Konversi BBM ke BBG untuk Petani Sasaran DMI

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
Isu-Isu Strategis Pelaksanaan Kebijakan/Program/Kegiatan sub Bidang
Direktorat Pengampu Utama
on Migas
4
kt ariz
dengan Pendanaan APBN i z on
Pembangunan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga
DMI

n i O kta r
Pembangunan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga
Do 5
dengan Pendanaan KPBU, Mandiri
n iO DMI

6 D o
Pembangunan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga
DMI
dengan Pendanaan Mandiri
Pembangunan Infrastruktur Jaringan Pipa Transmisi Gas Bumi (Cisem dan
7 DMI
Dusem)
8 Pembangunan Tanki Penyimpanan LPG dan BBM DMI
1 Implementasi Manajemen Talenta SDMU
2 Implementasi Manajemen Kinerja SDMU
3
r i z on
Implementasi Merit System
on
SDMU
4 k t a
Peningkatan r i z
Integritas Dan Akuntabiilitas (Pencegahan
a Korupsi) SDMU
i O k t
Don 56 Penataan Kelembagaan
D
Implementasi Manajemen Risiko o n iO SDMU
SDML
SDM
7 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SDML
8 Tata Kelola Data SDML
9 Digitalisasi Sistem Pelayanan Publik SDML
10 Progres Penyusunan Kebijakan & Regulasi Prolegnas dan lainnya SDMH
11 Penguatan Fungsi Kehumasan Dalam Meningkatkan Komunikasi Publik SDMH
12
a r i zon
Pengelolaan Anggaran dan Aset SDMK

i O kt
Don r iz on
Mengingat urgensi data tersebut untuk kebutuhan bahan masukan background study RPJMN
k t a
O
20225-2029 dan naskah teknokratik Renstra 2025-2029 serta bahan pembahasan Pimpinan terkait
i
Don
arah kebijakan pengelolaan migas 2025 - 2029, kami mohon perkenan bantuan Bapak/Ibu untuk
dapat melengkapi matriks yang dimaksud paling lambat Jumat, 15 September 2023. Apabila
diperlukan koordinasi dan keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Sdri. Nadiar pada nomor
081299217286.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami
sampaikan terima kasih.

Direktur Pembinaan Program Migas,

Ditandatangani secara elektronik


Mustafid Gunawan

Tembusan:
1. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi
2. Seluruh Koordinator dan Kepala Bagian di Lingkungan Ditjen Migas

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
r iz on
k t a izo n
ni O k t ar
Do n iO
DIRECTORATE GENERAL OF OIL AND GAS D o
MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES

r i z on on
O kta kta r i z
Pembahasan
Don
i Evaluasi Pembangunan,
o n iO Isu
D
Strategis dan Tantangan pada Subbidang
Migas dalam rangka Penyusunan RPJMN
dan Renstra 2025-2029
iz on
i O ktar
Don riz on
kt a
i O
Don

Tangerang Selatan,28 Agustus – 5 September 2023

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
on
ni O
k t a r iz
RPJPN SEBAGAI t ar izo n
k
Do
STRATEGIC
D on i O DIRECTION PEMBANGUNAN NASIONAL

r i z on on
i O kta kta r i z
Don Don
i O

iz on
i O ktar
Don riz on
kt a
i O
Don

Rancangan Awal RPJPN 2025-2045 (First draft)


Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
on
k t a r iz KERANGKA
r iz on RPJPN TAHUN 2025-2045
Do ni O a
Ok t
on i
D
RPJPN 2025-2045
Visi:
z on
Negara Nusantara yang 17 8 45
k ta r i
r i z on Berdaulat, Maju dan
n iO k ta Agenda
D o o n iO Berkelanjutan Goals Indikator
D Pembangunan

Terwujudnya Visi Indonesia 2045 dicerminkan dalam 5 (lima) Sasaran Utama:

iz on
i O ktar
Don riz on
t a
Pembangunan

i O k
Don 11
Sasaran

Prinsip Pendapatan per Kemiskinan menuju Kepemimpinan dan Daya saing sumber Intensitas emisi
Pembangunan kapita setara negara 0% dan pengaruh di Dunia daya manusia GRK menurun
Berkelanjutan maju ketimpangan internasional meningkat menuju Net Zero
berkurang meningkat Emissions
terintegrasi ke dalam
RPJPN 2025-2045.
Global Power Index Penurunan intensitas
GNI per Kapita Rasio Gini (indeks) Human Capital Index
(peringkat) emisi GRK
Target
2045

30.300 USD 0,290-0,320 peringkat 15 0,73 93,5%


1
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
r iz on
t a on
17 ARAH PEMBANGUNAN DAN 8 MISI RPJPN 2025-2045
k r iz
Do ni O O kta
n i
Do
TRANSFORMASI INDONESIA
Transformasi Sosial Transformasi Ekonomi Transformasi Tata Kelola
IE 1 Kesehatan untuk Semua IE 4 Iptek, Inovasi, dan Produktivitas Ekonomi
IE 2 zonMerata
Pendidikan Berkualitasriyang IE 5
onPenerapan Ekonomi Hijau Regulasi yang Adaptif dan Taat Asas

i O kta tar i z IE 9 serta Tata Kelola yang Berintegritas,


IE 3 Don Sosial yang Adaptif
Perlindungan i Ok IE 6 Transformasi Digital Tangkas, dan Kolaboratif
Don
IE 7 Integrasi Ekonomi Domestik dan Global
IE 8 Perkotaan sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi

LANDASAN TRANSFORMASI
Stabilitas dan Ketangguhan Diplomasi
on Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi
iz
Hukum Berkeadilan, ktar
i O Ketahanan Berdaya Gentar
o
IE 10 Kawasan,
n
D Keamanan Nasional Tangguh dan a r
IEi zonBeragama Maslahat dan Berkebudayaan Maju
13
Demokrasi substansial i O kt
n Do
IE 11 Stabilitas Ekonomi Makro IE 14 Keluarga Berkualitas dan Kesetaraan Gender
IE 12 Ketangguhan Diplomasi IE 15 Lingkungan Hidup Berkualitas
IE 16 Berketahanan Energi, Air, dan Kemandirian Pangan
IE 17 Resiliensi terhadap Bencana dan Perubahan Iklim

KERANGKA IMPLEMENTASI TRANSFORMASI


Misi 6: Mewujudkan Pembangunan Kewilayahan yang Merata dan Berkeadilan
Misi 7: Mewujudkan Sarana dan Prasarana yang Berkualitas dan Ramah Lingkungan
Misi 8: Mewujudkan Kesinambungan Pembangunan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
r iz on
k t a izo n
ni O k t ar
Do
Pentahapan
D on iO Implementasi RPJPN 2025-2045

r i z on on
i O kta kta r i z
Don Don
i O

iz on
i O ktar
Don riz on
kt a
i O
Don

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
r iz on
k t a izo n
ni O k t ar
D o O
PENYUSUNAN RPJMN 2025-2029
Don
i (2/2)

RPJMN

r i z on on
i O kta kta r i z
Don Don
i O

Kajian pendahuluan embedded dalam


proses perumusan kajian

iz on
i O ktar
Don riz on
kt a
i O
Don

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
r iz on
t a on
Timeline Penyusunan RPJMN 2025-2029
k r iz
Do ni O O kta
n i
Do

r i z on on
i O kta kta r i z
Don Don
i O

iz on
i O ktar
Don riz on
kt a
i O
Don

 Penyusunan background study merupakan salah satu tahapan dalam penyusunan RPJMN, yaitu dalam rangka
menyiapkan kajian pendahuluan dan kerangka akademis rancangan RPJMN.
 Background study RPJMN dilakukan dengan mengidentifikasi dan menganalisis capaian dan hambatan kinerja
pembangunan existing, serta menganalisis posibilities factors pembangunan di masa mendatang.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
on
k t a r iz AGENDAarPENYUSUNAN
izon RENSTRA 2025-2029
Do ni O Ok t
on i
D

persiapan project pengumpulan, analisis monitoring progres dan


formulasi strategi
perencanaanizstrategis
on informasi
n & data mengevaluasi pelaksanaan
kt ar ari zo
n i O O k t
Do Don•
i
• menyiapkan framework analisis data capaian kinerja dan • mendefinisikan visi, misi, nilai • implementasi program/
realisasi anggaran proyek/kegiatan
• menyiapkan timeline • menyusun peta strategi
• analisis progress pelaksanaan termasuk tujuan dan sasaran • dashboard capaian kinerja
• menyiapkan sumber daya
PSN, PSN, MP, Arahan Direktif strategis (excel, e-monev, Smart DJA,
(SDM, sarana prasarana,
Presiden/Menteri e-kinerja)
anggaran, dst) n • menyusun arah kebijakan,
o • analisis organisasi (struktur, • dialog kinerja (pertemuan
t ariz strategi dan kerangka regulasi
i Ok tugas fungsi,nproses bisnis, triwulanan)
Don zo
tari pegawai)
kekuatan
• menyusun program, kegiatan,
• monitoring progres proyek
Ok sasaran dan indikator
D on•i evaluasi BSC (penjenjangan • Menentukan program
pembangunan prioritas
kinerja) • monitoring rencana mitigasi
prioritas
• identifikasi kondisi umum dan resiko
• menyusun target dan
permasalahan • evaluasi program/proyek/
pendanaan
• audiensi publik implementasi kegiatan dan lesson learnt
• menyusun KPI Tree
arah kebijakan sub sektor migas • evaluasi perencanaan
• menyusun Manual IKU
• Analisis lingkungan strategis strategis
SWOT

Jan – Feb 2023 Feb – Des 2023 Jan – Des 2024 2025 - 2029
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
on
k t a r iz Keterkaitanr izRPJMN
on dengan Dokumen Perencanaan
Do ni O a
Ok t
on i
D
RPJP Pedoman
Nasional

Pedoman z on
kta r i
r i z on
i O kta
Don Don
i O
Dijabarkan Dijabarkan Pedoman
Visi Misi RPJM
RKP RAPBN
Presiden Nasional

Pedoman Diacu
iz on
i O ktar
Don a ri zon Pedoman Pedoman
t Renstra Renja RKA
n i Ok
Do
Kontrak Kinerja K/L K/L K/L

Penekanan keterkaitan antara RPJMN dengan dokumen perencanaan lainnya:


Laporan:
 Keterkaitan antara RPJMN dengan RPJPN;
 Keterkaitan antara RPJMN dengan Visi Misi Presiden Terpilih; • Kinerja Pembangunan
 RPJMN sebagai pedoman penyusunan Renstra KL dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). • Kinerja Anggaran
• Kinerja Organisasi

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
k t a r iz on
Produksi
rizo
n Migas cenderung menurun,
Do ni O O ta
ksedangkan kebutuhan terus meningkat
on i
D

UPAYA PENINGKATAN
Potensi ekspor gas bumi hingga tahun 2039. Produksi gas bumi tidak
Produksi minyak bumi tidak mencukupi kebutuhan yang ada. Impor PRODUKSI MIGAS yang ada pada tahun 2040. Impor meningkat pada
mencukupi kebutuhan
meningkat dan membebani keuangan negara 1 JUTA
tahunBOPD MINYAK
berikutnya dan membebani keuangan negara.
r i z on on 12 BSCFD GAS BUMI
Satuan: MBOPD
iO kta kta r i z
4.357
n iO 1.192 2040
Periode Kritis:Do o n 3.971
D Net Impor
- Masif eksplorasi 3.631 1.039
- Konversi ke gas
- Konversi elektrik
3.282 876
2.872 758
738 692 726
2.401 622 686
4.276 Ekspor Gas Bumi
1.908 Impor Gas Bumi
1.493 on 647 443
1.217 ariz Impor Minyak Bumi
557 525
n i Okt n
Do 1.501 ta rizo 447 442
373
533 407 O k 339 344 315
311 238 Do182
n i
139
708 107 81

2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060
Produksi Minyak BAU Demand Minyak BAU Demand NZE Produksi Gas

Asumsi: Skenario BAU, produksi minyak bumi diproyeksikan tidak ada eksplorasi baru dan Asumsi: Skenario BAU, produksi gas bumi diproyeksikan tidak ada eksplorasi baru dan mengalami
mengalami declining rate sebesar 5,2% per tahun (2017-2021). Demand minyak bumi declining rate sebesar 3,4% per tahun (2017-2021). Demand gas bumi diproyeksikan berdasarkan
diproyeksikan berdasarkan skenario BaU dalam roadmap NZE, terdiri dari: sektor industri, skenario roadmap NZE, terdiri dari sektor pengguna yaitu industri (termasuk bahan baku), transportasi,
transportasi, rumah tangga, komersial, sektor lainnya dan bahan baku yang menggunakan minyak. rumah tangga, dan komersial.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
on
TANTANGAN
oni
O Pengelolaan Migas
ktar iz ondalam Tataran Global
k t a r iz
D
on iO
D
Krisis energi di Eropa akibat perang Rusia-Ukraina
Akibat embargo yang dikenakan oleh negara-negara EU kepada Rusia imbas perang maka suplai gas
tidak dapat mendukupi kebutuhan selama musim dingin. Begitu pula dengan Minyak bumi, karena
Rusia merupakan salah satu penghasil minyak bumi terbesar maka dengan adanya embargo maka
suplai minyak secara global akan berkurang dan menyebabkan harga minyak naik. Hal ini menjadi
r i z on on pembelajaran berharga dan bahan evaluasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan negara
i O kta kta r i z dalam merespon krisis yang dapat mengancam ketahanan energi nasional Ketika rantai pasokan
Don Don
i O migas terganggu.

Persaingan bahan baku biofuel antara ketahanan energi atau


ketahanan pangan
Akibat perang Rusia-Ukraina bahan dasar untuk produksi biofuel dialihkan menjadi
makanan sehingga terjadi kelangkaan dan menaikkan harga biofuel. Biofuel yang
diharapkan dapat menggantikan bahan bakar fosil belum bisa diandalkan sepenuhnya.
iz on
i O ktar
Don riz on Pendanaan beralih ke Pengusahaan Energi Baru Terbarukan
kt a
i O Berbagai Lembaga keuangan dunia, Private Equities Company, Investment Bank
Don berusaha mengalihkan pendanaan pada kegiatan dekarbonisasi, sehingga
Perusahaan-Perusahaan migas memiliki opsi funding menjadi semakin terbatas.
Akibatnya Pendanaan untuk kegiatan eksplorasi & produksi migas semakin sulit,
Adapun masih tersedia maka cost of capital semakin tinggi seiring dengan risiko
bisnis migas yang terus meningkat.
Pemberlakuan pajak karbon di beberapa negara dan pemberlakukan standar emisi oleh beberapa
Lembaga internasional seperti IMO International Maritime Organization (IMO)
Pemberlakukan pajak karbon di beberapa negara terutama Eropa berimplikasi pada beberapa hal,
diantaranya beberapa IOC mengalihkan portofolionya ke ET dan pengembangan beberapa lapangan
migas stagnan )tidak diproduksi secara maksimal), hanya lapangan2 dengan potensi sumber daya
migas yang akan diproduksi karena lebih memenuhi skala keekonomian.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE 11
on
Tantangan
oni
OPengelolaan Migas
ktar iz oKedepan
n
k t a r iz
D
on iO
D

 Fluktuasi kurs
 Fluktuasi harga minyak mentah dunia. Memprediksi maupun menganalisis harga minyak mentah dunia sangat sulit. Banyak faktor yang
terlibat diluar hukum
r i z onsupply-demand, terutama
on geopolitik sangat mempengaruhi.
a t iz
n i Ok O k tar
 Mengamankan
D keamanan pasokan
o on minyak mentah baik dari sisi volume maupun harga.
i
D
 Arah kebijakan energi global mulai beralih dari energi fossil (minyak bumi) ke energi bersih (gas, energi baru dan terbarukan) sejalan
dengan komitmen dunia dalam mengurangi emisi karbon.
 Sejumlah perusahaan minyak dan gas dunia mengurangi investasi di sektor minyak dan gas, beralih ke sektor energi baru terbarukan.
i zon
ktar pendanaan internasional mengurangi dukungan untuk pembiayaan proyek di bidang minyak dan gas.
 Sejumlah lembaga
i O
Don a ri zon
 Apabila proyek dan program peralihan
i O kdari
t fosil ke EBT mengalami perlambatan dari rencana yang ditetapkan, maka peran fosil masih
Don
sangat dibutuhkan. Sehingga meninggalkan investasi migas dapet menimbulkan risiko.
 Mengurangi subsidi energi secara bertahap namun tetap mempertahankan daya beli kelompok Masyarakat golongan tidak
mampu/miskin.
 Penerapan Teknologi Rendah Karbon seperti CCS/CCUS berpotensi menambah biaya yang akan dibebankan pada harga produk yang
dibayar konsumen. Perlu dikaji lebih lanjut bagaimana kemampuan daya beli masyrakat.

12
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
on
OPPORTUNITIES
oni
O (PELUANG)
ktar iz on k t a r iz
D
on iO
D
 Pemerintah dituntut untuk menciptakan keseimbangan antara target pertumbuhan ekonomi dan mencegah kerusakan lingkungan
akibat kegiatan ekonomi. Di sisi lain, merupakan tugas pemerintah untuk mengatasi kegagalan pasar serta memenuhi kebutuhan barang
publik. Bentuk intervensi pemerintah yang dapat diberikan adalah menyediakan kebijakan publik untuk mendukung mekanisme pasar
yang sehat, insentif (subsidi,
n pajak, kompensasi, dst), peraturan, penyediaan infrastruktur dan sebagainya.
t a r izo i z on
 Iklim Investasi k r
i O yang Kondusif. Perlu istabilitas
kta politik, ekonomi, keamanan, sosial. Perlu peraturan-peraturan yang menjamin investasi,
D o n O
penegakan Don rantai birokrasi, dalam rangka memastikan bisnis proses dalam investasi migas di Indonesia
hukum, penyederhanaan
berjalan lebih cepat, efisien dan memberikan kepastian baik kepada BU/BUT. Selain itu memberikan penawaran-penawaaran yang
menarik terutama yang dapat menjaga profitabilitas untuk menjaga keberlangsungan usaha.
 Perlu meningkatkan kemampuan teknologi untuk meingkatkan nilai tambah melalui berbagai penelitian. Hasil penelitian harus lebih
diarahkan untuk menyesuaiakan
on dengan kebutuhan pasar/pelaku usaha/industri agar dapat menjadi solusi bagi efisiensi pemanfaatan
r i z
energi. Okt
a
i zon
Don a ri
kt dan sistem informasi untuk penanggulangan kondisi kritis dan darurat.
 Pengembangan SDM, Litbang infrastruktur
i O
Don
 Koordinasi Bank Nasional, Pemerintahan dan Perusahaan Nasional untuk pendanaan guna peningkatan kemampuan nasional. Perlu
berbagai macam alternatif desain pendaan kreatif untuk Badan Usaha. Kesuksesan kebijakan di sektor migas tergantung pada dukungan
sektor lain terutama sektor keuangan, serta perpajakan.
 Industri migas tetap dapat berpartisipasi lewat penggunaan energi listrik yang berasal dari energi terbarukan, menggunakan teknologi
CCUS, dst, karena diperkirakan masih hingga beberapa decade kedepan produk turunan minyak bumi masih sangat diperlukan.
Kemudian dengan melakukan penghematan energi melalui peralatan hemat energi.

13
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
on
STRATEGI i PENGELOLAAN
O MIGAS
ktar iz on 2020-2024
k t a r iz
Don O
Kemungkinan berlanjut
Donpada Renstra 2025-2029
i

AVAILABILITY ACCESSIBILITY AFFORDABILITY SUSTAINABILITY

r i z on on
iO kta
1. Meningkatkan cadangan dan produksi kta
i z
1. Melakukan perencanaan infrastruktur
r 1. Transformasi Subsidi BBM dan LPG 1. Meningkatkan Implementasi Sistem
n gas bumi terintegrasi melalui RIJTDGBN
o
migas melalui kegiatan eksplorasi dan
D Do2. ni O Tepat Sasaran Manajemen Keselamatan Migas
eksploitasi, melalui : Meningkatkan pembangunan 2. Menyusun dan menetapkan 2. Mengupayakan Penertiban Kegiatan
• Memberikan opsi/fleksibilitas infrastruktur gas bumi strategis untuk formula/harga minyak mentah, gas Illegal Drilling
pemilihan jenis kontrak kerja mendorong interkonektivitas bumi, BBM, LPG, CNG yang yang
sama (PSC CS/GS) jaringan gas bumi berkeadilan dengan 3. Mendorong Zero Unplanned Shutdown
• Memperbaiki term and condition 3. Mendorong pembangunan pipa mempertimbangkan daya beli 4. Mendorong Pembongkaran Platform
kontrak kerja sama transmisi gas (Cirebon-Semarang) konsumen dan nilai keekonomian lepas pantai paska operasi
2. Mengakselerasi proyek-proyek lapangan/produksi migas
lapangan migas
a r i zon 4. Mengarahkan pendistribusian melalui
skema Small Scale LNG sesuai dengan 3. Menetapkan lokasi Kebijakan BBM Satu
5. Mengembangkan CCS/CCUS

iO kt
3. Optimalisasi pemanfaatan gas kondisi geografi dan optimasi biaya
n Harga 6. Mendorong Zero Routine Flaring
domestik D o n rizo
logistic terbaik 7. Manajemen Energi
O kta 4. Memberikan insentif migas secara
i selektif yang bertujuan untuk 8. Menyusun Roadmap Transisi Energi
Don
4. Meningkatkan cadangan 5. Membangun jaringan gas kota
strategis/penyangga/operasional pembangunan nasional dengan untuk sektor migas
6. Membagikan paket konverter kit untuk memperhatikan kemampuan fiskal
5. Mengurangi ketergantungan impor nelayan dan petani negara, sebagai contoh : pemberian 9. Mendorong penggunaan BBM dengan
BBM dan LPG insentif HGBT untuk industri dan emisi gas buang lebih rendah (misal
7. Mendorong Konversi BBM ke BBG untuk
penyediaan tenaga listrik. RON >92)
6. Mendorong diversifikasi sebagai Transportasi
alternatif sumber energi, diantaranya:
8. Konversi Mitan ke LPG pada daerah
• Gasifikasi Pembangkit belum terkonversi
• Pemanfaatan Biofuel
9. Mengawasi Pembangunan Kilang GRR
dan RDMP

14
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
on
t TAHAPAN TRANSISI ENERGI DALAM RPJPN 2025-2045
r i z
O k a
r iz on
i t a
Don n i Ok
Do
Tahapan Transisi Energi

r i z on Tahapann1 Tahapan 2 Tahapan 3 Tahapan 4


O kta t a r izo
(2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
Intensitas emisii k
Don GRK menurun n iO
D• oPenerapan CCS/CCUS dan • Implementasi retirement PLTU • Melanjutkan retirement • Perluasan retirement PLTU
menuju net zero emission pembatasan pembangunan PLTU batubara PLTU batubara batubara
batubara • Peningkatan co-firing, • Peningkatan kapasitas PLT • Peningkatan kapasitas PLT
• Pemanfaatan Energy Storage penggunaan biomassa di ET, termasuk PLTB offshore ET
• Percepatan transisi energi menuju System (ESS) industri • Implementasi hidrogen dan • Ekspansi hidrogen dan
EBT • Pengembangan PLT ET (PLTA, • Penerapan CCS/CCUS untuk amonia rendah karbon amonia rendah karbon
PLTS, PLTP, PLTB, dan PLT sektor yang sulit didekarbonisasi untuk industri dan untuk industri dan
• Pengembangan jaringan listrik luar
Biomassa) • Penyiapan infrastruktur transportasi berat
pulau dan nasional
a r i zon • Penyiapan regulasi dan pendukung hidrogen dan
transportasi
• Ekspansi operasi PLTN • Ekspansi operasi PLTN

O t
Transportasi ramahklingkungan kelembagaan PLTN, hidrogen, dan amonia rendah karbon komersil komersil serta kemandirian
• Reformasio n i
pengelolaan sampah i z
amonia rendahrkarbon o n • Eksplorasi energi laut (arus,
D acarbon • Pengembangan pilot PLT teknologi PLTN
terintegrasi dari hulu sampai hilir • Implementasikt credit secara gelombang, pasang surut dan energi laut • Pengembangan PLT energi
• Pengendalian deforestasi o n
luas
iO perbedaan suhu lapisan laut) • Peningkatan pangsa dan laut komersial
D• Pengalihan subsidi fosil ke subsidi • Commissioning dan operasi efisiensi listrik di sektor • Perluasan sistem jaringan
ET secara bertahap PLTN komersil pertama industri kelistrikan melalui
Porsi EBT Indeks • Peningkatan penggunaan gas bumi • Peningkatan kapasitas PLT ET
Ketahanan • Perluasan sistem jaringan interkoneksi dan smart grid
dalam Bauran di sektor industri • Perluasan sistem jaringan kelistrikan melalui
Energi Primer Energi • Peningkatan penggunaan kelistrikan melalui interkoneksi interkoneksi dan smart grid
kendaraan listrik dan peralatan dan smart grid
Baseline 2025 Baseline 2025 listrik rumah tangga dan • Penggunaan kendaraan listik
20% 6.61 infrastruktur pendukungnya dan peralatan rumah tangga
Target 2045 Target 2045 • Pengembangan sistem jaringan listrik secara masif
kelistrikan melalui interkoneksi
70% 8.24 dan smart grid

Sumber: Rancangan RPJPN


Bahan terbatas, tidak untuk dikutip
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
on
STRATEGI
o n i DITJEN
O MIGAS MENGHADAPI
k t ar izkon
t ERA
a r
DEKARBONISASI
iz
D
on iO
D

MENYIAPKAN PEMANFAATAN PENGGUNAAN FUEL


GAS SEBAGAI SWITCHING
POLICY/ TEKNOLOGI
(ke Bahan Bakar
REGULASI izon ENERGI RENDAH lebih rendah emisi)
kt ar r i z on
TRANSISI KARBON
i O t a
Do n n i Ok
D o
1. Mengawal Penyusunan Kebijakan 1. Menurunkan porsi ekspor gas secara Transportasi Darat
1. CCS/CCUS
Energi Nasional/Rencana Umum Energi bertahap dan meningkatkan penyerapan 1. Solar/Bensin ke Biofuel, (Biodiesel, Bioethanol)
Nasional maupun Roadmap/Peta Jalan gas domestik melalui serangkaian program, 2. Zero Routine Flaring 2. BBM RON <90 menjadi RON>92
Transisi Energi diantaranya : 3. Konservasi/efisiensi energi mencakup 3. BBM ke BBG (dalam bentuk CNG)
• Program Gasifikasi Pembangkit Listrik pengoptimalan manajemen energi, Transportasi Laut
2. Menganalisis Dampak Penerapan
• Kawasan Ekonomi Khusus/Kawasan Standar Kinerja Energi Minimum
Carbon Cap and Trade/Carbon Tax 1. BBM ke BBG (dalam bentuk LNG)
terhadap : iz on Industri (MEPS), dan penggunaan perangkat 2. Menggunakan biofuel (FAME, HVO)
O ktar
• keberlangsungan bisnis migas
i
• Jaringan Gas Kota yang efisien dalam penggunaan energi 3. Menggunakan synthetic fuel (hydrogen,
Don
• Skenario pengalihan subsidi fosil ke riz
• Pipa Transmisi
on
• Proyek RDMP dan GRR tinggi (seperti pendingin udara dan methanol)
ET secara bertahap kt a peralatan lainnya). Selain itu, terdapat
i O
• Wilayah Jaringan Distribusi Rumah Tangga
Don
pilihan peralatan yang memiliki potensi
3. Meningkatkan Awareness krisis Iklim, • Smelter untuk mengurangi konsumsi energi 1. Mitan ke LPG
penyebab serta penanganannya • Small Scale LNG (menggunakan moda hingga 50-60%. 2. LPG ke Kompor Listrik/DME
(melalui bentuk edukasi, promosi sosial trucking/Iso tank berukuran kecil, dst) 3. LPG ke Jaringan Gas Kota
media, sosialisasi, dst • LNG Bunkering Kelistrikan
• Optimalisasi SPBG eksisting
• Hilirisasi Gas Bumi (Gas to Methanol, 1. Konversi PLTD/PLTU ke PLTG
Ammonia, Urea, dst) Komersial
2. Menyusun Neraca Gas Indonesia dan 1. Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan dan Petani
Rencana Induk Transmisi dan Distribusi 2. BBM ke BBG (baik untuk pembangkit internal
Gas Bumi sebagai instrumen perencanaan maupun untuk memasak bergantung pada jenis
pemanfaatan gas bumi yang terintegrasi UMKM)

16
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
r iz on
k t a izo n

KEYWORDS Isu Strategis Kemigasan


ni O k t ar
Do n iO
D o

r i z on 1 on 2 3
i O kta kta r i z
Don Don
i O
PASOKAN AKSES HARGA

4 5 6 7
a r i zon
n i Okt DAN
INVESTASI PENERIMAAN
on TKDN SUBSIDI
DoKERJA SAMA a ri zNEGARA
i O kt
Don
8 9 9

PERIZINAN/ KETEKNIKAN &


TATA KELOLA
PELAYANAN KESELAMATAN
PEMERINTAH
PUBLIK

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
r iz on
k t a izo n
ni O k t ar
Do n iO
D o

Menilai lingkungan eksternal dan


on

Tujuan Rapat
r i z on internal untuk mengidentifikasi
ta i z
i Ok kta r A kekuatan, kelemahan, peluang,
Don D o n iO
dan ancaman

Dalam rangka penyusunan Background Study sebagai


dasar penyusunanon naskah teknokratik RPJMN & Renstra Identifikasi masalah
r i z
dibutuhkan
O k ta data dan informasi mengenai capaian B strategis yang dihadapi
n i n
zostrategis,
Do pelaksanaan pembangunan, kisu-isu t a ri tantangan, organisasi.
rekomendasi kebijakan/program
o n iO prioritas, upaya dan
D
strategi kedepan sebagai data dukung

Merumuskan strategi
C
untuk mengelola masalah

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
Proses on Perencanaan Strategis
r iz on
k t a iz
ni O ar
Do i Okt
Don

• Menurut Wheelen,
t a r i z on et al izon
(2018)
Do n iproses
Ok
i O k tar
Don
perencanaan strategis
dapat digambarkan
melalui 4 tahapan,
yaitu: zon ri
1) Pengamatan
ni O k ta
Dolingkungan; a ri zon
i O kt
Don
2) Perumusan strategi;
3) Implementasi strategi;
dan
4) Kontrol dan evaluasi

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
zon
Matriks SWOT,
i O kt TOWS
a r i
ar izo n
t
Don n iO k
D o
Peluang Ancaman Kekuatan Kelemahan Strategi

r i z on on
i O kta kta r i z
Don Don
i O

Muatan Agenda Pembangunan pada Renstra

Permasalahan
Arah Kebijakan Program Indikasi Major
dan Isu-Isu Kendala Sasaran Indikator Upaya
on dan Strategi Prioritas Project / PSN
Strategis kt ariz
o n iO iz on
D kt a r
i O
Don

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
on
Analisis S.W.O.T
t a r iz n
k r izo
Do ni O k t a
on iO
D
Analisis SWOT merupakan analisis terhadap Lingkungan Eksternal dan Internal dari Organisasi, sehingga kita bisa menilai dimana
kita berada dan menentukan strategi yang tepat bagi organisasi ke depan

Strengths Opportunities
z on

S
ta r i
r i z on merupakan beberapa hal yang beberapa hal yang berasal dari luar
i Ok kta berasal dari faktor internal yang organisasi yang memiliki dampak
Don Don
i O
berdampak positif bagi positif bagi perkembangan
perkembangan organisasi di masa organisasi di masa yang akan

W yang akan datang datang

Weakness
O
iz on Threats
i O ktar
Don riz on merupakan beberapa hal yang
kt a
merupakan faktor internal yang berasal dari faktor eksternal

T
i O
Don memiliki dampak negatif bagi organisasi yang memiliki dampak
perkembangan organisasi di negatif bagi perkembangan
masa yang akan datang organisasi di masa yang akan datang

Menurut Hunger & Wheelen (2012) :


• Lingkungan eksternal organisasi merupakan variabel-variabel yang berada diluar organisasi dan tidak dalam pengendalian organisasi. Variabel-variabel eksternal akan
membentuk lingkungan kerja dan lingkungan sosial organisasi. Contoh: Kondisi Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, dll
• Lingkungan internal organisasi merupakan variabel-variabel yang ada dalam organisasi, variabel-variabel ini meliputi struktur, budaya dan sumber daya organisasi.
Contoh: Kondisi SDM, Keuangan, Sarana dan Prasarana, Struktur dan Budaya Organisasi, dll
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
on

Kesimpulan i O Analisis Faktor Internal (KAFI)


t a r iz n
k r izo
Do ni O k t a
D on

Kesimpulan Analisis Faktor Internal


No Faktor Internal Stratejik Bobot Rating Skor Kesimpulan
z on BxR Prioritas
kta r i
r i z on
1i O 2 kta 3 4 5 6
Don D o n iO
Kekuatan
1
2
iz on
3 i O ktar
Don riz on
Kelemahan t a
o n i Ok
D
1
2
3
TOTAL 100
Total Bobot = 100
Rating : 4 (sangat menonjol), 3 (menonjol), 2 (tidak menonjol), 1 (paling tidak menonjol).
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
Kesimpulan i O Analisis Faktor Eksternal (KAFE)
r iz on
k t a izo n
ni O k t ar
Do n
D o

Kesimpulan Analisis Faktor External


No Faktor Internal Stratejik Bobot Rating Skor Kesimpulan
z on BxR Prioritas
kta r i
r i z on
1i O 2 kta 3 4 5 6
Don D o n iO
Peluang
1
2
iz on
3 i O ktar
Don riz on
Ancaman kt a
ni ODo
1
2
3
TOTAL 100

Total Bobot = 100


Rating : 4 (sangat menonjol), 3 (menonjol), 2 (tidak menonjol), 1 (paling tidak menonjol).
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
r iz on
k t a izo n
ni O r
Penjelasan Kuadran SWOT
k t a
Do n iO
D o

z on Merupakan situasi yang sangat menguntungkan, Organisasi memiliki


kta r i
r i z on peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang
i O k ta 1
Don New Enter
ni O ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
Do mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
To get your company’s
name out there, you
Buyers
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, Organisasi ini masih
need to make sure.
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
2 adalah menggunakan kekuatan untuk menghadapi berbagai ancaman
dengan cara strategi diversifikasi
iz on
i O ktar
Don riz on Organisasi menghadapi peluang eksternal yang sangat besar, tetapi
t a
i O k 3 dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.
Don Fokus strategi organisasi pada saat ini adalah meminimalkan masalah-
masalah internal organisasi sehingga dapat merebut peluang pasar
yang lebih baik.
Substitutes Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, Organisasi
4 menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal, sehingga
To get your company’s strategi defensif (bertahan) merupakan strategi yang paling cocok
name out there, you
Suppliers
untuk organisasi yang mengalami kondisi seperti ini
need to make sure. To get your company’s
name out there, you
need to make sure.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
iz on

Penentuan Strategi : Matriks SWOT


t a r n
k r izo
Do ni O k t a
on iO
D
MATRIKS SWOT
Ranking Kekuatan (S) Ranking Kelemahan (W)
nKAFI 1. ......... 1. .......
i z o on
tar i z
n iO k kta 2. .........
r 2. .......
D o
Do ni O 3. ......... 3. .......
KAFE

Ranking Peluang (O) Asumsi Strategi S-O Asumsi Strategi W-O


(Gunakan kekuatan memanfaatkan peluang) (Gunakan peluang menanggulangi kelemahan)
iz on 1. ........
O ktar
1. oni
D........ ri z o1.n ........ 2. .......
i O kta 2. ........
2. ........ 3. .......
Don
3. ........ 3. ........

Ranking Ancaman (T) Asumsi Strategi S-T Asumsi Strategi W-T


(Kekuatan mengubah ancaman menjadi peluang) (Perkecil kelemahan, hindari ancaman)

1. ....... 1. ....... 1. ........

2. ...... 2. ....... 2. .......

3. ...... 3. ....... 3. .......

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
r iz on
k t a izo n
ni O k t ar
Do iO
Petunjuk D on

1. Tentukan
k t a r i z on Kekuatan dan
r i z on Kelemahan dari organisasi
o n iO O kta
2.D Tentukan Peluang dan Ancaman dari organisasi
i
Don

3. Buat Tabel KAFI dan KAFE


4. Lakukan z on analisis SWOT dan tentukan ada di kuadran mana
ari
D o nOrganisasi
iO k t
saat ini ri zon
kt a
5. Susun Ranking Don dari masing-masing faktor internal dan eksternal
i O

6. Melalui penyusunan matrik SWOT, tentukan alternatif strategi yang


bisa digunakan oleh organisasi

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
t a r iz on Penentuan
on
Isu Strategis : Test Litmus
iO k ariz
o n k t
D iO
Don Pertanyaan
Apakah isu strategis ini menjadi agenda kebijakan dari
Operasional (1)
Tidak
Opr – Stra (2) Strategis (3)
Ya
Skor

organisasi dan pimpinan organisasi


• Bryson (2011) menyarankan Kapan Isu strategis tersebut menjadi peluang organisasi ? Dua tahun atau
penggunaan Test Litmus dari matriks Sekarang Tahun Depan
lebih
Alternatif Strategis yang didapt dari Seberapa luas isu tesebut akan berpengaruh kepada
Hanya 1 bagian saja Seluruh organisasi
hasil Analisis MatriksnSWOT organisasi ?

a r izo z on
Seberapa besar resiko keuangan organisasi ? Kecil (< 10%) Moderat (10 – 25 %) Besar (> 25%)
• Test Litmus merupakan
k t serangkaian r i
i Oyang diajukan untuk i Okta Apakah pemecahan isu strategis akan memerlukan:
D o n
pertanyaan
Don
masing-masing alternatif strategis a. Pengembangan sasaran dan program pelayanan baru ? Tidak Ya
yang sudah ditentukan dalam Matriks
SWOT b. Perubahan signifikan dalam sumber- sumber Tidak Ya
keuangan/anggaran ?
• Setiap Strategi diajukan 11 pertanyaan c. Perubahan signifikan dalam peraturan perundang- Tidak Ya
seperti pertanyaan di samping untuk undangan?
mendapatkan nilai i Skor
zon untuk setiap d. Penambahan atau modifikasi fasilitas utama? Tidak Ya
Strategi Okt a r
e. Penambahan staf yang signifikan ? Tidak Ya
i on
Don
• Penentuan Isu yang benar-benar Okt ariz Bagaimana pendekatan terbaik bagi pemecahan isu
dilaksanakan ?
Siap Menggunakan Terbuka
Diimplementasikan Parameter
D oni
Strategis ditetapkan berdasarkan Tingkat manajemen yang terendah manakah yang dapat Eselon 2 Eselon 1 Menteri
Ranking dari Skor yang didapat dari menetapkan bagaimana menanggulangi isu ?
masing-masing alternatif strategis Konsekuensi yang dihadapi bila isu ini tidak diselesaikan? Kerugian finansial
Penurunan layanan
• Lakukan Test Litmus untuk masing- Terjadi inefisiensi
dan penurunan
dalam jangka
masing alternatif strategi yang sudah layanan secara
panjang
anda susun pada matriks SWOT! Seberapa besar instansi lainnya yang dipengaruhi dan harus
signifikan
Tidak ada 1-3 4 atau lebih
dilibatkan dalam isu ini?
• Pilih lah isu stragis dari organisasi
anda berdasarkan hasil test Litmus Bagaimana sensitifitas isu strategis ini jika dikaitkan dengan Tidak sensitif Sensitif Sangat Sensitif
nilai - nilai masyarakat, sosial, politik, keagamaan dan
yang sudah anda lakukan! budaya?

Jumlah Skor
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
r iz on
k t a izo n
ni O k t ar
Do n iO
D o

Thank Don
i O kta r i z on

Don
i O kta r i z on

You ktar
iz on
o n iO
www.migas.esdm.go.id iz on
D kt a r
For news update and information
oniabout Oil & Gas Sectors
O
D
Follow our social media:
Halo Migas @halomigas Address
Ditjen Migas
GEDUNG IBNU SUTOWO
Halo Migas JL. H.R RASUNA SAID KAV. B-5,
@halomigas JAKARTA 12910
Ditjen Migas

28
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE

Anda mungkin juga menyukai