Anda di halaman 1dari 4

A.

Faktor Penyebab Westernisasi


(1) Kurang penguasaan dan berkembangnya iptek

 Hambatan Budaya. Ilmu pengetahuan dan teknologi


perkembangannya bisa berjalan lambat ketika ada dan muncul persepsi
atau sudut pandang berbeda di tengah masyarakat. ...
 Prasangka dan Sikap Kedaerahan. ...
 Etnosentris. ...
 Etos Kerja yang Rendah.

(2) Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri

Gaya hidup konsumtif telah tertanam dalam kehidupan sehari-hari


masyarakat kita. Buktinya, di negeri ini lebih banyak orang yang hanya
gemar mengonsumsi daripada memproduksi sendiri berbagai barang yang
dibutuhkan. Dengan alasan kepraktisan kita lebih memilih membeli apa yang
sudah ditawarkan pasar, padahal peluang untuk membuat sesuatu dan
dilempar ke pasaran masih sangat banyak.

Budaya konsumtif masyarakat Indonesia juga erat kaitannya dengan daya


juang kita dalam berbisnis. Kita lebih senang bekerja untuk orang lain tanpa
melihat peluang berkarya. Mental kita sebagai individu harus ditempa agar
tidak hanya jadi generasi pekerja.

(3) Maraknya budaya barat dan alkulturasi ( pencampuran) budaya.

Akulturasi kebudayaan adalah perpaduan antara dua kebudayaan atau lebih


yang berbeda. Hal ini terjadi akibat adanya interaksi antara kelompok
masyarakat yang mempunyai kebudayaan tertentu dengan kelompok
masyarakat lainnya.

Proses akulturasi tidak menyebabkan hilangnya unsur-unsur kebudayaan dari


dua atau lebih kelompok masyarakat tadi. Kebudayaan asli masih bisa dilihat
ciri-cirinya, serta dapat dibedakan dan dianalisis jika dibandingkan dengan
kebudayaan dari luar.

(4) kurangnya kesadaran masyarakat memilah budaya yang baik atau buruk.

Saat ini masyarakat lebih tertarik pada dunia barat seperti mereka mengikuti
trend fashion, makanan, music, kecantikan, gaya hidup. Yang mana mereka
beranggapan orang yang tidak mengikuti trend- trend tersebut dianggap
kuno. Masyarakat juga lebih memilih untuk berlibur di luar negeri keliling
dunia dibandingkan dengan menjelajah wisata yang ada di Indonesia
ini.Padahal banyak surga tersembunyi yang belum terekspos media yang
tidak kalah menawan dengan wisata yang ada di luar.

B. DAMPAK POSITIF WESTERNISASI


(1) Dapat menguasai iptek.

Salah satu pendorong dalam meningkatkan daya saing adalah bagaimana


peran inovasi iptek dalam menggerakan efektifitas perekonomian."Apabila
Saudara-Saudara terus menghasilkan inovasi, saya yakin peringkat kitaakan
naik lebih tinggi lagi," kata Prof. Agus.

Prof. Agus menyampaikan, kebijakan bidang iptek nasional memasuki era


baru dengan ditetapkannya UU Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Sistem
Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dengan adanya UU Sinas Iptek
ini, diharapkan riset menjadi lebih optimal.

(2) Munculnya ide-ide baru yang dapat membantu kemajuan iptek.


Perkembangan IPTEK memiliki banyak perubahan dan dampak positif bagi
kehidupan manusia. Berikut dampak positif perkembangan IPTEK bagi
kehidupan manusia di berbagai bidang: Bidang informasi dan komunikasi
Dampak positif perkembangan IPTEK bidang informasi dan komunikasi,
yaitu: Menambah efektifvitas dan efisiensi dalam interaksi sosial
masyarakat. Menciptakan profesi baru dan lapangan kerja baru.
Meningkatkan kualitas pendidikan.

(3) penggunaan bahasa lain dalam komunikasi meninggalkan wawasan dan


pengetahuan.

Menguasai bahasa asing membuka pintu bagi mahasiswa untuk


berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara dan budaya. Ini
memungkinkan mereka untuk memperluas jaringan sosial, menjalin
hubungan bisnis internasional, dan memperoleh wawasan yang lebih
mendalam tentang perspektif global. Kemampuan untuk berkomunikasi
dengan bahasa asing juga meningkatkan mobilitas mahasiswa dalam
menghadapi tantangan global.

C. DAMPAK NEGATIF WESTERNISASI


(1) Gaya hidup yang bersifat konsumtif

Tanpa disadari di era modern yang serba canggih ini, manusia jadi mudah
sekali memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dari generasi atas sampai
generasi Z semua mulai berbondong-bondong ikut merasakan kemudahan
ini. Tapi, dibalik kemudahan yang tersaji ada dampak buruk yang timbul, apa
itu? Perilaku konsumtif.

Tak banyak yang tahu bahwa mereka sudah masuk ke dalam perilaku
tersebut. Lalu apa itu perilaku konsumtif? Perilaku konsumtif adalah perilaku
atau gaya hidup individu yang senang membelanjakan uangnya tanpa
pertimbangan yang matang. Sedangkan menurut Setiaji dalam
Konsumerisme (1995) menyatakan bahwa perilaku konsumtif adalah
perilaku berlebihan dan membabi buta dalam membeli suatu barang.
(2) Mencari segala sesuatu yang instan

Ketika kamu terbiasa dengan kepuasan dan hasil yang instan, kamu jadi
cenderung kehilangan kesabaran dalam menghadapi tantangan atau
hambatan. Kamu selalu ingin semua tersedia dengan segera. Begitu pun
dalam hal usaha dan pengorbanan yang dilakukan.

Hati-hati, ini bisa menurunkan ketahanan mental seseorang dalam


menghadapi situasi yang memerlukan usaha dan waktu untuk diatasi. Ketika
kesulitan muncul, kamu mungkin jadi gampang merasa frustrasi atau bahkan
putus asa karena gak mendapatkan hasil segera.

(3) Lunturnya jiwa nasionalis dan jati diri bangsa.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi luntur nya rasa cinta tanah air.
Factor penyebab lemah nya rasa nasional tersebut dibagi menjadi 2 yaitu :
Faktor internal dan external.

Faktor internal merupakan factor yang berasal dari dalam bangsa tersebut,
contoh nya Rakyat yang kecewa akan kinerja pemerintah sehingga
mereka berskiap acuh tak acuh terhadap bangsa tersebut. Ke-2 faktor
external yaitu factor yang berasal dari luar bangsa, contoh nya kuat nya
arus globalisasi

Arus globaliasasi menyebab kan dampak negative terhadap


masyarakat .Yang dimana globaliasasi akan membuat pelajar engan
mengenal sejarah dan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang
untuk bangsa ini. Di tambah dengan kuat nya arus perkembangan
teknologi di Indonesia mendorong semakin luntur nya rasa nasionalisme
dikalangan Pelajar/mahasiwa.

Anda mungkin juga menyukai