Disusun Oleh :
Savana Nisva Yaumie
NIM. 20030184006
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan dalam
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, karena tanpa pertolongan dari – Nya kami tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa sholawat serta salam semoga
tercurahkan kepada baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan
syafaatnya di akhirat nanti.
Pada kesempatan ini, kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr.
Wasis, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengukuran dan Instrumen Fisika yang
memberikan tugas terhadap kami dan selalu membimbing kami dalam menyelesaikan tugas
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang berjudul “Review Artikel Dengan Variabel Terikat
Berpikir Kritis” jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Penulis
REVIEW ARTIKEL
A. Deskripsi Artikel
1. Penerapan Model Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) dalam Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis pada Pembelajaran Fisika
Artikel pertama ini merupakan artikel nasional yang ditulis oleh Nasution (2018)
dan telah terindeks Sinta-4 yang mengukur pengaruh pembelajaran inkuiri terpandu
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa fisika. Data keterampilan berpikir kritis
siswa diperoleh melalui hasil posttest dengan indicator berpikir kritis yang akan diukur
yaitu:
a. Bertanya dan menjawab pertanyaan
b. Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi
c. Mengidentifikasi asumsi-asumsi
d. Menentukan suatu tindakan
Adapun instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa soal tes. Sedangkan analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan
kemampuan berpikir kritis siswa selama pembelajaran menggunakan model inkuiri
adalah dengan menggunakan uji Independent Sample T-test pada software SPSS 22.
8. Pengaruh Strategi Think Pair Share pada Pembelajaran Guided Inquiry terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis
Artikel ini merupakan artikel nasional yang ditulis oleh Nuryanto, Parno, dan
Wartono (2020) dan telah terindeks Sinta-4. Penelitian ini dilakukan untuk menguji
pengaruh strategi think pair share pada pembelajaran guided inquiry terhadap
kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini menggunakan tiga instrumen perlakuan yang
terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan lembar kerja siswa yang
digunakan siswa ketika pratikum. Instrumen pengukuran kemampuan berpikir kritis
berupa soal uraian yang terdiri dari tujuh indikator berpikir kritis yaitu.
a. Merumuskan pertanyaan,
b. Menganalisis argumen,
c. Menanya dan menjawab pertanyaan,
d. Melakukan evaluasi,
e. Melakukan deduksi,
f. Melakukan induksi, dan
g. Memutuskan tindakan.
Teknik analisis data yang digunakan ada tiga langkah, yaitu uji prasyarat, uji hipotesis,
dan uji lanjut. Uji prasyarat terdiri atas uji homogenitas dan uji normalitas. Uji
hipotesis menggunakan uji anova satu jalur sedangkan uji lanjut menggunakan uji
Tukey.
10. Pengembangan Bahan Ajar dengan Model Inkuiri Terbimbing untuk Melatih
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Artikel ini merupakan artikel nasional yang telah terindeks Sinta-3 dan ditulis oleh
Rianti, dkk (2021). Penelitian ini bertujuan menghasilkan bahan ajar materi Elastisitas
dan Hukum Hooke melalui pengajaran inkuiri terbimbing yang layak digunakan untuk
melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik. Instrumen yang digunakan adalah
melalui teknik tes dan non-tes. Teknik tes meliputi tes awal (pre-test) dan tes akhir
(post-test) dengan indikator kemampuan berpikir kritis untuk keefektifan bahan ajar.
Sementara teknik non-tes meliputi wawancara, penilaian dua validator akademisi dan
satu validator praktisi untuk validitas bahan ajar, penilaian keterlaksanaan RPP untuk
kepraktisan bahan ajar, dan penilaian aktivitas peserta didik untuk keefektifan bahan
ajar. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara berurutan berdasarkan kriteria.
B. Analisis
1. Penerapan Model Inkuiri Terbimbing (Gub ided Inquiry) dalam Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis pada Pembelajaran Fisika
Berdasarkan review, pada artikel pertama ini belum dijelaskan secara spesifik
pembelajaran fisika apa yang akan diukur. Dalam artikel hanya tertulis “Pembelajaran
Fisika” di SMA Negeri 3 Padangsidimpuan kelas X IPA saja tanpa ada materi atau bab
tertentu yang jelas.
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dengan beberapa indicator
yang telah dibahas sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai terendah
untuk kedua kelas yaitu yaitu pada keterampilan bertanya dengan selisih nilai sebesar
4,55. Nilai tertinggi yaitu pada keterampilan menginduksi dan mempertimbangkan
hasil induksi dengan selisih nilai sebesar 12.96. Secara keseluruhan nilai tiap indikator
keterampilan berpikir kritis fisika siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kontrol. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran dengan inkuiri terbimbing siswa
dihadapkan dengan situasi yang menutut kemandirian berpikir, sehingga pada saat
itulah siswa mengalami proses pengembangan keterampilan berpikir kritis lebih maju
daripada pembelajaran sebelumnya
Hal ini diperkuat berdasarkan hasil analisis uji Independent sample t-test pada
SPSS 22 diperoleh nilai signifikansi One-tailed (1- tailed) sebesar 0,0015. Nilai
signifikansi tersebut ≤ 0,05 maka dapat dikatakan skor rata-rata keterampilan berpikir
kritis fisika siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa model inkuiri terbimbing berpengaruh signifikan
terhadap keterampilan berpikir kritis fisika siswa. Artinya, penelitian ini dapat
dikatakan sebagai penelitian yang berhasil.
Tabel yang disajikan sudah jelas dan meliputi semua observasi yangtelah dilakukan.
Selain tabel, artikel ini juga melengkapi dengan beberapa deskripsi yang menjelaskan
isi tabel tersebut. Deskripsi-deskripsi ini terbagi menjadi tujuh hipotesis dengan
penjelasannya masing-masing yang sudah sangat jelas.
Dengan adanya skema tersebut, semakin memperjelas arah dari instrument yang
digunakan dalam penelitian ini. Dimana Kedua kelas sebelum dilakukan kegiatan
pembelajaran diberikan tes awal, kemudian diberikan perlakuan menggunakan model
inkuiri terbimbing berbantuan PhET. Setelah diberikan perlakuan siswa diberikan tes
akhir. Tes akhir digunakan menginformasikan peningkatan KBK siswa dengan model
yang digunakan pada siswa di SMA N 2 Magetan pada materi gelombang berjalan dan
stasioner.
Setelah dilakukan perlakuan pada kedua kelas, maka diperoleh hasil tes seperti pada
grafik berikut.
Grafik tersebut menunjukkan rata-rata nilai kedua kelas sebelum pembelajaran 40,1
dan 38,8. Setelah diberikan perlakuan, rerata KBK siswa pada kedua kelas meningkat
menjadi 86,2 dan 83,3. Kemudian, data dianalaisis dengan menggunakan uji
normalitas, uji homogenitas, uji t dependen, dan uji t berpasangan. Pada uji normalitas,
diperoleh bahwa kelas mia 5 nilai pretest serta posttest diperoleh nilai 0,200 dan 0,053.
Untuk kelas XI Mia 6 diperoleh nilai pretest serta posttest 0,127 dan 0,907. Nilai
tersebut lebih dari 0,05 yang mengartikan data berkategori normal. Kemudian data
yang berkategori normal dilakukan uji homogenitas. Pada uji homogenitas diperoleh
bahwa angka signifikansi pada pretest dan posttest menunjukkan angka 0,887 dan
0,702 yang berarti varian data tersebut homogen dengan (p >0,05). Kemudian, pada
uji t dependen menunjukkan angka signifikansi sebesar 0,887 > 0,05 mengartikan
bahwa tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis awal siswa sebelum diberikan
model inkuiri terbimbing berbantuan PhET pada kedua kelas. Selanjutnya dilakukan
uji t berpasangan, bahwa angka signifikansi didapat 0,000<0,05. Ini mengandung arti
terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis yang signifikan setelah pembelajaran
menggunakan model inkuiri terbimbing berbantuan PhET di dua kelas.
Artikel ini sangat jelas dan lengakp pada semua komponennya. Dimuali dari hasil
pembelajaran fisika yang diukur, instrument yang digunakan, dan teknik analisis data
yang sangat rinci dijabarkan. Maka tidak heran jika artikel ini sudah terindeks Sinta-3.
8. Pengaruh Strategi Think Pair Share pada Pembelajaran Guided Inquiry terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis
Penelitian yang dilakukan oleh Nuryanto, Parno, dan Wartono (2020) ini dilakukan
di SMA Negeri Kawedanan. Artikel ini mengukur pembelajaran fisika pada materi
kalor. Walaupun sudah dituliskan materi fisika apa yang diukur, namun sebaiknya
materi kalor ini perlu dibahas secara singkat dan sederhana.
Instrumen yang digunakan adalah berupa prestest dan posttest dengan rincian data
sebagai berikut.
Selain dilengkapi dengan tabel desain instrument, artikel ini juga dilengkapi dengan
tabel-tabel teknik analisi yang digunakan. Dimulai dari validitas bahan ajar, kriteria
keterlaksanaan RPP, kriteria aktivitas peserta didik, kriteria N-gain, serta kriteria
reliabilitas. Berdasarkan hasil analisi yang telah dilakukan, diperoleh bahwa
kemampuan berpikir kritis peserta didik berada pada kategori sedang. Maka dapat
dinyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan dengan model inkuiri terbimbing
dapat dikatakan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
C. Simpulan
Berdasarkan review dan analisis yang dilakukan, semua artikel tersebut
menggunakan variabel terikat berupa kemampuan berpikir kritis dan variabel bebas yang
digunakan adalah model pembelajaran inkuiri. Pemilihan variabel ini tentunya memiliki
alasan yang kuat. Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang
berorientasi kepada siswa dan berbasis penyelidikan dimana siswa mencari sendiri jawaban
dari permasalahan yang dihadapi (Sanita, 2020). Jadi, dalam Model pembelajaran inkuiri
ini, siswa ditekankan untuk berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang ditanyakan.
Semua artikel yang telah dianalisis berada pada kategori baik dan terindeks pada
sinta maupun scopus. Namun, masih terdapat beberapa artikel yang tidak memaparkan
secara jelas pembelajaran fisika atau materi fisika apa yang diukur dalam artikel tersebut.
Mngenai instrument, sebagian besar instrument menggunakan tes yakni berupa pretest dan
posttest dengan masing-masing kategori yang telah dituliskan. Sedangkan teknik analisi
data yang digunakan beragam sesuai dengan kebutuhan masing-masing artikel.
Berdasarkan hasil review, diperoleh bahwa artikel yang memiliki instrument terbaik
adalah artikel ke-5 dengan judul Keefektifan Pembelajaran Fisika dengan Model Inkuiri
Terbimbing Berbantuan PhET Interactive Simulations untuk Meningkatkan Kemampuan
Berfikir Kritis Siswa SMA dan artikel ke-10 dengan judul Pengembangan Bahan Ajar
dengan Model Inkuiri Terbimbing untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
Didik. Pada kedua artikel ini, dijelaskan secara rinci mengenai materi fisika apa yang
diukur. Kemudian, skema instrument yang digunakan juga sudah dijelaskan. Selain itu,
perhitungan analisis data juga sangat jelas dijabarkan satu persatu menggunakan tabel serta
deskripsi yang sangat informatif.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, I. S. Z., & Baginda, U. (2018, November). The application of inquiry learning to train
critical thinking skills on light material of primary school students. In Journal of physics:
Conference series (Vol. 1108, No. 1, p. 012128). IOP Publishing.
Mardiyanti, N. E. A., & Jatmiko, B. (2022). Keefektifan Pembelajaran Fisika dengan Model
Inkuiri Terbimbing Berbantuan PhET Interactive Simulations untuk Meningkatkan
Kemampuan Berfikir Kritis Siswa SMA. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika, 6(2), 328-335.
Murni, S. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Fisika dan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Journal of Classroom Action
Research, 2(1), 57-62.
Nasution, S. W. R. (2018). Penerapan model inkuiri terbimbing (guided inquiry) dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran fisika. Jurnal Education and
Development, 3(1), 1-1.
Nuryanto, A. H., Parno, P., & Wartono, W. (2020). Pengaruh Strategi Think Pair Share pada
Pembelajaran Guided Inquiry terhadap Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Riset Pendidikan
Fisika, 5(2), 76-82.
Parwati, G. A. P. U., Rapi, N. K., & Rachmawati, D. O. (2020). Penerapan Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Siswa
SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha, 10(1), 49-60.
Purwandari, P. (2018). Pembelajaran fisika menggunakan inkuiri terbimbing dengan metode
eksperimen dan proyek ditinjau dari kreativitas dan kemampuan berpikir kritis
siswa. Momentum: Physics Education Journal.
Rianti, N. A., Wati, M., Suyidno, S., & Sasmita, F. (2021). Pengembangan Bahan Ajar dengan
Model Inkuiri Terbimbing untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika, 5(2), 94-106.
Sanita, R., & Anugraheni, I. (2020). Meta Analisis Model Pembelajaran Inquiry untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil
Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan
Pembelajaran, 6(3), 567-577.
Siahaan, K. W. A., Lumbangaol, S. T., Marbun, J., Nainggolan, A. D., Ritonga, J. M., & Barus,
D. P. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Multi Representasi
terhadap Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep IPA. Jurnal Basicedu, 5(1), 195-
205.
Suana, W., Ningsih, W. S. A., Maharta, N., & Putri, N. M. A. A. (2020, June). The effect of
blended learning setting on students’ critical thinking skills in physics. In Journal of Physics:
Conference Series (Vol. 1572, No. 1, p. 012073). IOP Publishing.
LAMPIRAN ARTIKEL