Anda di halaman 1dari 3

Materi Pahlawan

1. Soekarno
Soekarno adalah salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Indonesia. Soekarno lahir pada 6 Juni
1901 di Surabaya, Jawa Timur, dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta. Soekarno
memiliki peran penting dalam kemerdekaan Indonesia yaitu sebagai proklamator kemerdekaan
Indonesia dan presiden pertama Indonesia.

2. Tuanku imam Bonjol


Tuanku Imam Bonjol adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang
melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengannama Perang Padri pada tahun 1803–
1838. Nama asli dari Tuanku Imam Bonjol adalah Muhammad Shahab, yang lahir di Bonjol,
Sumatera Barat pada 1 Januari 1772. Tuanku Imam Bonjol wafat dalam pengasingan dan
dimakamkan di Lotta, Pineleng, Minahasa, 6 November 1864.

3. Martha Christina Tiahahu


Martha Christina Tiahahu adalah seorang gadis dari desa Abubu, Nusalaut, Maluku Tengah. Pada
usia 17 tahun, ia ikut mengangkat senjata melawan tentara Belanda. Ayahnya adalah Kapitan
Paulus Tiahahu, seorang kapitan dari negeri Abubu yang membantu Thomas Matulessy dalam
Perang Pattimura pada 1817. Martha Christina Tiahahu dilahirkan di Abubu Nusalaut pada
tanggal 4 Januari 1800. Martha Christina meninggal di perjalanan menuju pulau Jawa pada
tanggal 2 Januari 1818. Jasadnya kemudian dibuang di laut Banda dan namanya ditetapkan
sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1969.

4. Sisingamangaraja XII
Sisingamangaraja XII dengan nama lengkap Patuan Bosar Sinambela ginoar Ompu Pulo Batu
(18 Februari 1845 – 17 Juni 1907) adalah seorang raja di Negeri Toba dan pejuang yang
berperang melawan Belanda. Ia diangkat oleh pemerintah Indonesia sebagai Pahlawan Nasional
Indonesia pada tanggal 9 November 1961 berdasarkan SK Presiden RI No 590/1961.
Sisingamangaraja XII lahir pada 18 Februari 1845. Sisingamangaraja XII tewas pada 17 Juni
1907 saat disergap oleh sekelompok anggota Korps Marsose, sebuah pasukan khusus Belanda.
Penyergapan tersebut dipimpin oleh Hans Christoffel di kawasan Sungai Aek Sibulbulon, di
suatu desa bernama Si Onom Hudon, di perbatasan Humbang dengan Dairi. Sisingamangaraja
XII digelari Pahlawan Nasional Indonesia dengan Surat Keputusan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 590 Tahun 1961.

5. Pangeran Antasari
Pangeran Antasari lahir di Kayu Tangi, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada 1797. Nama
aslinya adalah Gusti Ibu Kartapati. Di masa pemerintahannya, Pangeran Antasari melalui
berbagai perang dan pertempuran melawan pihak Belanda, salah satu perang yang ia pimpin
adalah Perang Banjar. Pangeran Antasari menyerang dan berhasil menguasai pendudukan
Belanda di Gunung Jabuk. Selain itu, ia juga menyerang tambang batu bara Belanda di
Pengaron. Di masa pemerintahannya, Pangeran Antasari melalui berbagai perang dan
pertempuran melawan pihak Belanda, salah satu perang yang ia pimpin adalah Perang Banjar.
Pangeran Antasari menyerang dan berhasil menguasai pendudukan Belanda di Gunung Jabuk.
Selain itu, ia juga menyerang tambang batu bara Belanda di Pengaron.
6. Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien adalah Pahlawan Nasional wanita Indonesia yang berasal dari Aceh. Ia lahir pada
tahun 1848 dari keluarga bangsawan yang agamis di Aceh, Ketika usianya menginjak 12 tahun,
Cut Nyak Dien dinikahkan dengan Teuku Cek Ibrahim Lam Nga, yaitu pada tahun 1862 yang
juga berasal dari keluarga bangsawan. Pada tanggal 26 maret 1873, ketika Perang Aceh meluas,
ayah dan suami Cut Nyak Dien memimpin perang di garis depan, melawan Belanda yang
memiliki persenjataan lebih lengkap dan modern. Setahun, masa pengasingannya, yakni 6
November 1908, Cut Nyak Dhien mengembuskan napas terakhirnya. Makam Cut Nyak Dhien
berada di Komplek Pemakaman Gunung Puyuh, Sumedang. Ia menjadi salah satu sosok wanita
Indonesia yang patut dicontoh keberaniannya. Sejak tanggal 2 Mei 1964, Cut Nyak Dhien
dianugerahi sebagai pahlawan nasional, demikian seperti dilansir situs resmi Pemerintah Provinsi
Aceh.

7. R.A Kartini
Raden Ajeng Kartini adalah tokoh pahlawan wanita yang berasal dari keluarga bangsawan Jawa.
Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1879. Sebagai pemikir dan penggerak
emansipasi perempuan, Kartini menjadi sumber inspirasi perjuangan perempuan yang
mengidamkan kebebasan dan persamaan status sosial dengan keberhasilannya menuliskan
pemikirannya secara runut dan detail. Peringatan Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April
merupakan bentuk suatu penghormatan dan mengenang jasa-jasa Ibu Kartini dalam
memperjuangkan hak-hak kaum wanita, agar memiliki hak yang setara dengan laki-laki. Beliau
adalah sosok wanita pertama yang memprakarsai perkumpulan dan memajukan pendidikan
perempuan. Pada 13 September 1904, Kartini melahirkan seorang putra bernama Soesalit
Djojoadhiningrat. Hanya berselang empat hari melahirkan, Kartini meninggal dunia pada 17
September 1904. RA Kartini meninggal dunia pada usia 25 tahun dan dimakamkan di Rembang.

8. Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro lahir di Keraton Jogja pada hari Jumat Wage pada tanggal 11 November
1785. Sekitar tahun 1825-1830 di Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur tengah dilanda oleh
perang besar yang hampir meruntuhkan kekuasaan imperialis Belanda di Indonesia. Peperangan
tersebut dipimpin oleh Pangeran Diponegoro. yang merupakan bangsawan kesultanan
Yogyakarta. Perang Diponegoro terjadi selama lima tahun dan menimbulkan dampak yang
sangat besar. Pangeran Diponegoro, wafat pada 8 Januari 1855 dan di makamkan di Makassar.

9. Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanudin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 12 januari 1631 dan wafat
pada 12 Juni 1670 di Makassar, Sulawesi Selatan. Sultan Hasanuddin mendapat julukan Ayam
Jantan Dari Timur dari belanda karena keberaniannya melawan Belanda. Sultan Hasanuddin
terkenal karena kepemimpinan militernya yang tangguh dan kemampuannya dalam
mempertahankan wilayahnya dari serangan asing. Kesultanan Gowa, di bawah pemerintahannya,
berhasil menghadapi serangan Belanda selama periode perang Makassar (1667-1669). Sultan
Hasanuddin meninggal pada tahun 1670, tetapi warisannya sebagai pemimpin yang gigih dalam
mempertahankan kemerdekaan tetap dihormati dalam sejarah Sulawesi Selatan.
Pada 12 Juni 1670, pada usia 39 tahun Sultan Hasanuddin wafat. Kemudian beliau dimakamkan
di suatu bukit di pemakaman Raja-raja Gowa di dalam benteng Kale Gowa di Kampung
Tamalate.

10. I Gusti Ngurah Rai


I Gusti Ngurah Rai merupakan sosok perwira kelahiran di Carangsari, Bali, 30 Januari 1917, di
mana jasanya menjadi begitu berarti bagi Indonesia usai terlibat dalam Pertempuran Margarana.
Kala itu dirinya memimpin pasukan bertajuk Ciung Wanara yang berjumlah lebih dari 1000
orang. Peperangan terakhir ini sekaligus membuat namanya harum dan terus dikenang sampai
abad ke-21. Dalam perang tersebut, I Gusti Ngurah Rai bersama 95 orang pasukannya tewas
dalam pertempuran ini. I Gusti Ngurah Rai gugur dalam usia 29 tahun dan kemudian
dimakamkan di Buleleng, Bali. Walau begitu, jasa-jasa dan pengorbanannya selalu dikenang
hingga saat ini oleh rakyat Indonesia. Selain diabadikan menjadi nama bandara, potret I Gusti
Ngurah Rai juga terpampang pada lembaran uang Rp 50.000 seri tahun 2005.

Anda mungkin juga menyukai