Anda di halaman 1dari 140

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny.

J
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBESI
KOTA TERNATE

LAPORAN TUGAS AKHIR

Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan


Diploma Tiga Kebidanan Pada Politeknik Kementrian Kesehatan Ternate

OLEH:

EFIYANTI UMALEKHOA
NIM : 20154010059

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KESEHATAN TERNATE
DIPLOMA TIGA KEBIDANAN
TAHUN 2023
i
ii
BIODATA PENULIS

A. IDENTITAS PENULIS
1. Nama : Efiyanti Umalekhoa
2. NIM : 20154010059
3. Program Studi : Diploma Tiga Kebidanan
4. Tempat, Tanggal Lahir : Ona, 03 Agustus 2001
5. Agama : Islam
6. Anak Ke : 3 dari 8 bersaudara
7. Nama Orang Tua
a. Ayah : Hafi Umalekhoa
b. Ibu : Sanaria Buton
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tamat SD Negeri Ona 2013
2. Tamat MTS Al-Mar’uf Ona 2016
3. Tamat SMA Negeri 1 Sanana 2019
4. Program Studi Diploma Tiga Kebidanan Poltekkes Kemenkes Ternate
Tahun 2020 S/D 2023.

iii
MOTO

Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa
kebersamaan. Tidak ada kemudahan tapa doa.

PERSEMBAHAN

Terima kasih banyak tak terhingga kepada Allah SWT yang masih
memberikan hidayah-nya, umur panjang, kesehatan hingga pada saat ini,
selalu membantu saya dalam menyelesaikan masalah, kesulitan dan dengan
ridho-nya saya bisa sampai di tahap ini. Terima kasih yang tak terhingga
kepada Papa tercinta Hafi Umalekhoa dan Mama tercinta Sanaria Buton,
yang selalu ada dalam keadaan sulit maupun bahagia. Terima kasih atas
doa, dukungan, motivasi, nasehat, dan kasih sayang dari mama dan papa
sehingga saya bisa sampai di tahap ini, tahap dimana mama dan papa
menangis bahagia karena berkat dari mama dan papa saya bisa mencapai
cita-cita dan membuat mama, papa dan keluarga bangga.
Teruntuk kakak tercinta Hardi Umalekhoa dan Rifaldi Umalekhoa
terima kasih banyak untuk dukungan, motivasi, kasih sayang dan segala
bantuan yang telah diberikan dan terima kasih banyak untuk keluarga atas
doa, dukungan, motivasi yang kalian berikan hingga saya bisa berada di
tahap yang sekarang ini. Dan terima kasih banyak untuk orang-orang yang
berperan sangat penting di dalam hidup saya untuk mencapai sesuatu yang
saya inginkan sekali lagi terima kasih banyak. Aku sayang kalian, dan
kalian sangatlah berharga.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatnya sehingga
dapat terselesaikannya Laporan Tugas Akhir yang berjudul Asuhan Kebidanan
Komprehensif Pada Ny.J di Wilayah Kerja Puskesmas Gambesi Kota Ternate,
sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma Tiga Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Ternate.
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan, atas
bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Direktur Poltekkes Kemenkes Ternate yang telah memberikan nasehat, arahan
dan motivasi selama penulis menempuh Pendidikan di Poltekkes Kemenkes
Ternate.
2. Wadir I, Wadir II, Wadir III Poltekkse Kemenkes Ternate yang telah
memberikan motivasi selama penulis menempuh Pendidikan di Poltekkes
Kemenkes Ternate.
3. Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Ternate yang telah
memberikan motivasi dan dukungan hingga sampai saat ini.
4. Ketua Prodi Jurusan Diploma Tiga Kebidanan Poltekkes Kemenkes Ternate
yang selalu memberikan nasehat, motivasi dan arahan selama penulis
menempuh Pendidikan di Poltekkes Kemenkes Ternate.
5. Pembimbing yang telah mencurahkan kesempatan, waktu, tenaga dan pikiran
untuk membimbing penulis dari awal pembuatan laporan demi kesempurnaan
Laporan Tugas Akhir ini.
6. Koordinator kelas yang banyak memberikan saya motivasi, nasehat dan
dukungan dalam menyusun laporan tugas akhir ini.

v
7. Seluruh dosen dan staf jurusan kebidanan. Poltekkes kemenkes ternate yang
telah banyak memfasilitasi dan memberikan ilmu dan pengetahuan kepada
penulis selama menjalani Pendidikan di Kampus Poltekkes Kemenkes Ternate
8. Kepala Puskesmas, Kepala KIA Puskesmas Gambesi dan Bidan Desa
Kelurahan Gambesi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu
dalam terlaksananya Laporan Tugas Akhir ini.
9. Ny.J dan kelurga yang telah bersedia dan meluangkan waktu dalam
mengambil kasus demi penyusunan laporan tugas akhir ini.
Dan Bantuan dari berbagai pihak yang selama ini telah diberikan kepada
penulis,mendapatkan ganjaran berupa pahala yang berlipat ganda dari Allah
SWT, amin.
10. Terima kasih kepada kedua orang tua saya Hafi Umalekhoa dan Sanaria
Buton yang selalu memberikan dukungan, do’a dan semangat kepada
Penulis selama penyusunan Laporan Tugas Akhir.
11. Kakak tersayang Hardi Umalekhoa dan Rifaldi Umalekhoa yang telah
memberi semangat dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir.
12. Teman-teman seperjuangan dan sahabat yang telah memberikan dukungan
dan semangat di saat penulis di dalam keadaan susah telah menjadi tempat
berbagi tawa dan canda selama penulis mengikuti pendidikan di Kampus
Poltekes Kemenkes Ternate .
Untuk semua pihak yang tidak dapat penulis ucapkan satu-persatu,
terimakasih atas segala bantuan selama penulis duduk di Kampus pendidikan
dan Penyusunan Laporan Tugas Akhir.

Ternate, 11 Juli 2023

Penulis

vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... iii
BIODATA PENULIS……………………………………………………….... iv
KATA PENGANTAR………………………………………………………... v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. vii
DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………….. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................... 2
1.4. Manfaat Penulisan ................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUTAKA
2.1 Konsep Dasar Kasus............................................................................. 3
2.2. Standar Asuhan Kebidanan................................................................... 36
2.4. Kewenangan Bidan............................................................................... 40
2.5. Kerangka Teori..................................................................................... 41
BAB III METODE STUDI KASUS
3.1. Jenis Laporan Akhir.............................................................................. 42
3.2. Lokasi Dan Waktu................................................................................ 42
3.3. Subjek Laporan Kasus.......................................................................... 42
3.4. Instrumen Laporan Kasus..................................................................... 42
3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 43
3.6. Bahan Dan Alat .................................................................................... 43
BAB IV TINJAUAN KASUS
4.1 Kehamilan............................................................................................. 53
4.2 Persalinan.............................................................................................. 76

vii
4.3 Nifas...................................................................................................... 84
4.4 Bayi Baru Lahir..................................................................................... 92
4.5 Keluarga Berencana.............................................................................. 100
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Kehamilan............................................................................................. 103
5.2 Persalinan.............................................................................................. 105
5.3 Nifas...................................................................................................... 106
5.4 Bayi Baru Lahir..................................................................................... 107
5.5 Keluarga Berencana.............................................................................. 107
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan........................................................................................... 112
6.2 Saran...................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii
DAFTAR SINGKATAN

AKB : Angka kematian bayi


AKI : Angka kematian ibu
ANC : Antenatal care
BB : Berat badan
BAB : Buang air besar
BAK : Buang air kecil
BCG : Bacille calmette guerin
DJJ : Denyut jantung janin
HCG : Human chorionis gonadotropin
HE : Health education
HPL : Hari perkiraan lahir
IMD : Inisiasi menyusui dini
INC : Intenatal cares
JK : Jenis kelamin
KB : Keluargga berencana
KU : Keadaan umum
PNC : Postnatal care
PTT : Peregangan tali pusat terkendali
PAP : Pintu atas panggul
PBP : Pintu bawah panggul
PB : Panjang badan
TB : Tinggi badan
TBJ : Taksiran berat janin
TFU : Tinggi fundus uter
TT : Tetanus teksoit
TTV : Tanda-tanda vital
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah hasil dari sperma dan sel telur. Dalam prosesnya,
perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh
perjuangan. Dari sekitar 20-40 juta sperma yang dikeluarkan, hanya sedikit
yang survive dan berhasil mencapai tempat sel telur. Dari jumlah yang sudah
sedikit itu, cuma satu sperma saja yang bisa membuahi sel telur (Mirza, 2008).
Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila di
hitung dari fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlansung
dalam waktu 40 minggu10 hari atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester satu berlansung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27),
dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke-28 hingga ke-40 (Saifuddin,
2009).
Organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO)
mencatat sekitar 830 wanita diseluruh dunia meninggal setiap harinya akibat
komplikasi yang terkait dengan kehamilan maupun persalinan dan banyak
99% diantaranya terdapat pada negara berkembang. Di negara berkembang,
pada tahun 2015 angka kematian mencapai 239 per 100.000 kelahiran hidup,
dibandingkan dengan negara maju yang hanya mencapai 12 per 100.000
kelahiran hidup (WHO 2018). Dari asuhan kematian ibu yang lebih banyak
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebagai salah satu indicator
kesehatan. Dewasa ini masih tinggi di antaranya perdarahan 1.471 (32%),
hipertensi dalam kehamilan 1.238 (26%), gangguan system perdarahan 318
(5%) dan yang lain-lain. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) Indonesia
tahun 2016 pada BBLR 9.249 (38%), asfiksia 6.129 (25%), kelainan bawaan
2.421 (10%), sepsis 1.514 (14%), tetanus neonatorum 84 (0%) dan lain-lain.
(Laporan Rutin Kesehatan, 2017).
2

Selama kurang waktu 27 tahun yaitu 1990 sampai 2017, WHO


memperkirakan 10,7 juta perempuan meninggal karena melahirkan. Pada
tahun 2017, sebanyak 303.000 kematian ibu terjadi diseluruh dunia. Kematian
wanita usia subur di Negara miskin di perkirakan sekitar 25-50%
penyebabnya adalah kehamilan, persalinan dan nifas (WHO, 2017).
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengkaji dan
mengobservasi ibu hamil pada masa kehamilannya, sehingga penulis
mengambil judul dengan kasus Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny.J
G2P1A0 Di Wilayah Kerja Puskesmas Gambesi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yaitu bagaimana
Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny.J Di Wilayah Kerja Puskesmas
Gambesi ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny.J menggunakan
pendekatan manajemen Varney dan di dokumentasikan melalui SOAP.
1.3.2 Tujuan Khusus
Memberikan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny.J dengan
menggunakan manajemen kebidanan Varney dan didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.
1. Melaksanakan Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny.J dengan
Menggunakan Pendekatan Menajemen Varney dan di Dokumentasi
Dalam bentuk SOAP
2. Melaksanakan Asuhan Kebidanan Persalinan Ny.J dengan Menggunakan
Dokumentasi Dalam Bentuk SOAP
3. Melaksanakan Asuhan Kebidanan Nifas Ny.J dengan Menggunakan
Dokumentasi Dalam Bentuk SOAP
4. Melasakanan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Ny.J dengan
Menggunakan Dokumentasi Dalam Bentuk SOAP
3

5. Melaksanakan Asuhan Keluarga Berencana Ny.J dengan Menggunakan


Dokuntasi Dalam Bentuk SOAP
1.4 Manfaat Bagi Penulis
1.4.1 Bagi Penulis
Penulisan laporan Komprehensif ini dapat menambah wawasan
pengatahuan penulis, serta keterampilan memberikan Asuhan
Kebidanan menggunakan menajemen Kebidanan Varney dan
didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
1.4.2 Bagi Klien dan Keluarga
Peulisan laporan Komprehensif ini dapat memberikan manfaat bagi
klien dan keluarga, pasien dan keluarga dapat mengetahui gambaran
umum mengenai asuhan kebidanan yang diberikan.
1.4.3 Bagi institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai referensi untuk kedepannya dalam
melakukan penilitian mengenai asuhan kebidanan .
1.4.4 Bagi Lahan Praktik
Dapat di gunakan sebagai asuhan dalam melakukan suatu tindakan
asuhan kebidanan mengunakan menejmen Varney dan
dokumentasikan dalam bentuk SOAP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Kasus


2.1.1 Konsep Dasar Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
Kehamilan Meurut Federasi Obstetri Ginekologi
Internasional,Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
atau imlantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
Kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan atau 9 bulan menurut kelender internasional. Kehamilan terbagi
dalam tiga trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12
minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 higga ke-27 ), dan
trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
(Prawirohardjo, 2014 dan Ronalen, dkk. 2020).
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan ini dibagi atas 3 trimester yaitu
kehamilan trimester pertama mulai 0-14 minggu, dan kehamilan
trimester kedua mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester ketiga
mulai 28-42 perempuan, dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
dengan rentangnya waktu 280 hari ( 40 minggu/9 bulan 7 hari)
(Kemenkes, 2011 dan ronalen, dkk. 2020).
Pada kehamilan terjadi berbagai perubahan yaitu perubahan
Fisiologis dan perubahan Psikologis. Perubahan tersebut terjadi
karena adanya perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron
selama kehamilan. Salah satu efek perubahan fisiologis adalah
nyeri perut bagian bawah dan kram pada kaki, kondisi ini
menimbulkan ketidaknyamanan dan apabila dibiarkan akan
mempunyai dampak lanjutan seperti terganggunya aktivitas ibu
karena nyeri pada perut bagian bawah dan terganggunya pola
istirahat ibu akibat dari kram kaki yang dirasakan setiap ibu
tidur.
2. Tujuan Asuhan Kehamilan
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu dan juga bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau kompliksi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan
pemberian ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal
(Mandrawati A.G.D.2019).
3. Fisiologi Asuhan Kehamilan
Dalam fisiologi asuhan kehamilan dijelaskan beberapa keyakinan
yang akan mewarnai asuhan yaitu kehamilan merupakan proses yang
alamiah peubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama
kehamilan normal adalah bersifat fisiologis bukan patologis. Oleh
karenanya, yang diberikanpun adalah asuhan yang meminimalkan
interfensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan
dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak
terbukti manfaatnya (saifudin, 2019).
4. Tanda dan gejala kehamilan
a. Tanda dan gejala kehamilan pasti
1) Ibu merasakan gerakan kuat bayi dalam perutnya. Sebagian
besar ibu merasakan tendangan bayi pada usia 5 bulan.
2) Bayi dapat di rasakan didalam rahim sejak usia kehamilan 6-
7 bulan, bidan dapat menemukan kepala, leher pungung
lengan bokong dan tungkai dengan meraba perut ibu.
3) Denyut jantung bayi dapat terdengar saat usia kehamilan ke 5
atau ke 6 bulan, terkadang dapat terdengar mengunakan
instrumen yang di buat untuk mendengar seperti stestoskop
atau fetoskop menginjak bulan ke 7 atau ke 8 bulan
kehamilan. Bidan yang terampil biasanya dapat mendengrkan
denyut jantung janin saat ia mendekatkan telinga pada perut
ibu.
b. Tanda dan gejala kehamilan tidak pasti
1) Ibu tidak menstruasi
Hal ini sering kali menjadi tanda pertama kehamilan. Jika ini
terjadi, ada kemungkinan ibu hamil sebab berhentinya haid
adalah bertanda di buahnya sel telur oleh seperma
kemungkinan penyebab tanda lain adalah gizi buruk masalah
emosi menopouse (berhenti haid) atau karna mengkonsumsi
obat-obatan seperti primolut Norethistoron lutenil atau pill
konstrasepsi ada kemungkinan kehamilan positif akan tetapi
masih mengeluarkan darah haid hal ini terjadi karena corpos
letenum tidak memproduksi cukup progesteron untuk
menghentikan menstruasi sehigga keluar sedikit darah yang
menyerupai haid. Hal semacam ini terjad satu atau 2 kali ada
pula yang terus berlangsung selama kehamilan meskipun
jarang terjadi.
2) Mual atau ingin muntah
Banyak ibu hamil merasa mual di pagi hari (morning
sickness) ada beberapa ibu yang merasa mual sepanjang hari.
Mual umum terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan. Mual
dan muntah ini di mulai/di alami 50 % ibu yang baru hamil,
dua minggu setelah tidak haid pemicunya atau meningkatnya
hormon HCG (human chorionis gonadotropin) atau hormon
manusia yang menandakan adanya manusia lain dalam tubuh
ibu kemungkinan penyebab lain dari mual adalah penyakit
atau parasit.
3) Payudara menjadi peka
Payudara lebih lunak sensitif gatal dan berdenyut seperti
kesemutan dan jika di sentuh terasa nyeri. Hal ini
menunjukan peningkatan produksi hormon ekstrogen dan
progesteron.
4) Ada bercak darah dan kram
Adanya bercak darah dan kram perut di sebabkan oleh
implentasi atau menempelnya embrio kedinding ovulasi atau
lepasnya sel telur matang dari rahim. Hal ini merupakan
keadaan yang normal.
5) Ibu merasa letih dan mengantuk sepanjang hari
Rasa letih dan mengantuk umum di rasakan pada 3 atau 4
bulan pertama kehamilan hal ini di akibatkan oleh perubahan
hormon dan kerja ginjal. Jantung serta paru-paru yang
semakin keras untuk ibu dan janin. Kemungkinan penyebab
lain tanda ini adalah anemia, gizi buruk, masalah emosi yang
terlalu banyak bekerja.
6) Sakit kepala
Sakit kepala terjadi karena lelah, mual, dan tegang serta
depresi yang di sebabkan oleh perubahan hormon tubuh saat
hamil. Meningkatnya pesokan darah ke tubuh juga membuat
ibu hamil pusing setiap ganti posisi.
7) Ibu sering berkemih
Tanda ini terjadi pada 3 bulan pertama dan hingga 2 bulan
terakhir kehamilan kemungkinan penyebab lain tanda ini
adalah stres, infeksi diabetes atau infeksi saluran kemih. Ibu
hamil yang sering berkemih di sebabkan oleh rahim yang
membesar menekan kandung kemih, dapat meningkatkan
sirkulasi darah, serta adanya perubahan dan fungsi ginjal.
8) Sembelit
Sembelit dapat di sebabkan oleh meningkatnya hormon
progesteron selain mengendurkan otot rahim, hormon itu juga
mengendurkan otot dinding usus, sehigga memperlambat
gerakan usus tujuanya adalah agar penyebab nutrisi ke janin
lebih sempurna.
9) Sering meludah
Sering meludah atau hipersalivasi di sebabkan oleh
perubahan kadar hormon ekstrogen.
10) Temperatur basal tubuh naik
Temperatur basal adalah suhu yang di ambil di saat bangun
pagi temperatur itu sedikit meningkat setelah evulasi dan
akan turun ketika mengalami haid. Maka, jika tetap tinggi hal
itu menunjukan kehamilan.
11) Ngidam
Tidak suka atau tidak ingin memakan tertentu merupakan ciri
khas ibu hamil. Penyebabnya adalah perubahan hormon.
12) Perut ibu membesar
Setelah 3 atau 4 bulan kehamilan biasanya adalah perut ibu
tampak lebih membesar sehingga terlihat dari luar,
kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah ibu mengalami
kanker atau pertumbuhan lain di dalam tubuhnya atau
mungkin ibu hanya menjadi lebih gemuk.

c. Tanda Dan Gejala Kehamilan Palsu


Pseudocyeseis (kehamilan palsu) adalah keyakinan bahwa
seorang wanita sedang hamil namun sebenarnya ia tidak hamil.
Wanita yang mengalami pseudocyeseis akan merasakan sebagian
besar atau bahkan semua dan tanda-tanda dan gejala kehamilan.
Meskipun semua penyebab pastinya masih belum diketahui,
dokter menduga bahwa faktor pisikologis lah yang mungkin
menjadi penyebab tubuh untuk berpikir bahwa ia hamil
kehamialan bayangan biasanya menimpah wanita-wanita yang
berumur 30-an atau awal 40-an mereka sangat menginginkan
hamil pada umumnya suda mencoba selama bertahun-tahun.
Penyakit ini juga bisa menimpah wanita muda yang terlalu
berhasrat untuk hamil. Kondisi ini juga bisa terjadi pada wanita
yang suda pernah mengalami keguguran atau bayinya meninggal.
Ketika seorang wanita merasakan hasrat dan keinginan yang
sangat kuat untuk hamil. Yang mungkin di kembangkan oleh
faktor kemandulan, keguguran berulang menjelang menoupouse,
tubuhnya bisa menhasilkan beberapa tanda-tanda kehamilan
normal (seperti estrogen dan prolaktin) yang menyebabkan
tumbuh mengalami gejalah kehamilan. Beberapa penilitian telah
melihat hubungan antara kondisi kemiskinan, kurangnya
pendidikan, masa kanak-kanak yang kurang bahagia, atau adanya
masalah dalam hubungan mungkin memainkan peran dalam
memicu adanya tanda-tanda kehamilan palsu namun ada juga ahli
yang berpendapat bahwa kasus ini sebabkan adanya ketidak
seimbangan hormon, tanda-tanda kehamilan palsu biasanya
berlangsung selama beberapa minggu, sembilan bulan, atau
bahkan beberapa tahun adapun tanda-tan kehamilan palsu.

1) Gangguan menstruasi
2) Perut bertambah besar
3) Payudara membesae dan mengencang, perubahan pada puting
dan mungkin produksi ASI
4) Merasakan pergerakan janin
5) Mual dan muntah
6) Kenaikan berat badan
Beberapa wanita penderita kehamilan palsu bahkan akan
datang mendatangi dokter atau rumah bersalin untuk
melahirkan sebab merasakan nyeri persalinan yang nyata
untuk menentukan apakah seorang wanita mengalami
kehamilan palsu atau tidak. Dokter biasanya mengevaluasi
gejalanya dengan melakukan pemeriksaan panggul dan USG
pada perut. Kadang-kadang beberapa perubahan fisik yang
umumnya terjadi pada kehamilan normal, terjadi pula pada
wanita yang mengalami kehamialan palsu. Seperti rahim
yang membesar dan Leher rahim yang melunak. Tes urine
akan selalu memberikan hasil yang negative, kecuali jika ada
kanker lunak yang memproduksi hormon kehamilan.
d. Hormon-Hormon
1) Estrogen
Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan pada
masa akhir kehamilan kadanya kira-kira 100x sebelum hamil.
2) Progesteron
Produksi progesteron bahkan lebih banyak dibandingkan
estrogen,pada akhir kehamilan produksinya kira-kira
250mg/hari.
3) (HCG)
Puncak sekresinta terjadi kurang lebih 60 hari setelah
konsepsi fungsinya adalah untuk mempertahankan korpus
leteum.

4) (HPL)
Hormon ini terjadi peningkatan produksi dan terus naik pada
saat aterm mencapai 2 gram/hari. Bersifat diabetogenik,
sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.
5) Pituitari gonadrotropain
FSH dan LH berada dalam kedaan sangat rendah selama
kehamilan karena oleh estrogen dan progesteron plasenta.
6) Prolaktin
Produksinya terus meningkat sebagai akibat kenaikan sekresi
estrogen, sekresi air susu sendiri saja terlambat oleh estrogen
di tingkat organ.
7) Growth hormone (STH)
Produksinya sangat rendah karena mungkin di tekan oleh
HPL
8) TSH, ACHT dan MSH
Hormon-Hormon ini tidak banyak di pengaruhi oleh
kehamilan.
9) Titoksin
Kelenjar tiroid mengalami hipertropi dan produksi T4
meningkat.
10) Aldostron renin dan angiotensin
Hormon ini naik dan menyebabkan naiknya volume
intravaskuler.
11) Insulin Produksi
Insuline menigkatkan sebagai akibat ekstrogen, progesteron
dan HPL.
12) Parat Hormon
Hermon ini relatif tidak di pengaruhi oleh kehamilan.

5. Gangguan Pola Tidur


Sebagian besar ibu hamil mengalami gangguan tidur yang bisa
disebabkan oleh perubahan fisiologis kehamilan yang bisa mengarah
pada hal-hal yang bersifat patologis bagi wanita hamil yang bisa
menimbulkan berbagai keluhan gangguan tidur. Akibat dari kurang
baiknya kualitas tidur bisa beresiko kehamilan dan saat persalinan
(Mindle, dkk 2015).
a. Istirahat dan tidur
Pada ibu hamil, akan merasa letih pada beberapa minggu
awal kehamilan atau beberapa minggu terakhir ketika ibu hamil
menanggung beban berat yang bertambah. Oleh sebab itu, ibu
hamil memerlukan istirahat dan tidur semakin banyak dan tidur
semakin banyak dan sering.
Istirahat merupakan keadaan yang tenang, rileks tanpa
tekanan emosional dan bebas dari kegelisahan (ansietas). Ibu
hamil memerlukan istirahat paling sedikit satu jam pada siang
hari dengan kaki ditempatkan lebih tinggi dari tubuhnya, istirahat
sangat bermanfaat bagi ibu hamil agar tetap kuat dan tidak
mudah terkena penyakit.
Sebagian besar orang dapat istirahat sewaktu mereka :
1) Merasa bahwa segala sesuatu sedang dapat diatasi
2) Merasa diterima
3) Mengetahui apa yang terjadi
4) Bebas dari gangguan dan ketidaknnyamanan
5) Mempunyai rencana kegiatan yang memuaskan
6) Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan
Relaksasi adalah membebaskan pikiran dan beban dari
ketegangan yang dengan sengaja diupayakan dan
diperhatikan. Untuk memperoleh relaksasi sempurna, ada
beberapa syarat yang harus dilakukan.
7) Tekuk semua persendia dan pejamkan mata
8) Lemaskan seluruh otot tubuh, termasuk otot wajah
9) Lakukan pernapasan secara teratur dan berirama
10) Pusatkan pikiran pada irama pernapasan atau pada hal yang
menenangkan.
11) Apabila pada saat itu keadaan menyilaukan atau gaduh, tutup
mata dengan sapu tangan dan tutup telinga dengan bantal.
12) Pilih posisi relaksasi yang menurut anda paling
menyenangkan
Waktu terbaik untuk melakukan relaksasi adalah setiap hari
setelah makan siang, pada awal istirahat sore, dan malam
sewaktu mau tidur. Posisi relaksasi yang tepat dapat
dilakukan.
b. Posisi relaksasi dengan terlentang untuk ibu hamil trimester 1
1) Berbaring terlentang, kedua tungkai lurus dan terbuka
sedikit, kedua tangan relaks disamping
2) Dibawah lutut dan kepala diberi bantal
3) Pejamkan mata, lemaskan seluruh tubuh, tenang, dan lakukan
pernapasan yang teratur dan berirama
c. Posisi relaksasi dengan berbaring miring untuk ibu hamil
trimester II-III
1) Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk
2) Dibawah kepala diberi bantal dan dibawah perutpun
sebaiknya diberi bantal agar perut tidak menggantung.
3) Pejamkan mata, tenang. Dan lakukan pernapasan yang teratur
dan berirama.
d. Posisi lekasasi dengan duduk
1) Duduk membungkuk, kedua lengan diatas sandaran kursi
atau atas tempat tidur.
2) Jika duduk menghadap tempat tidur, kedua kaki tidak boleh
menggantung.
3) Posisi ini dapat dilakukan selama kala I, sebelum naik ke
tempat bersalin.
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang dialami
seseorang yang dapat dibangunkan kembali dengan rangsangan
yang cukup. Tidur di tandai dengan aktivitas fisik minimal,
tingkatan kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologi
tubuh, dan penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.
e. Cara dan posisi tidur ibu hamil yang baik
1) Ibu hamil sebaiknya tidur dengan posisi miring ke kiri,
bukan miring ke kanan atau terlentang agar tidak
mengganggu aliran darah dari Rahim. Dengan posisi
demikian, Rahim tidak menekan vena kava aorta
abdominalis. Apabila aliran darah kearah Rahim dan
selanjutnya ke janin langsung baik, otomatis aliran zat
nutrisi yang dibawah darah ke janin pun akan lancar. Ini
berarti proses pertumbuhan dan perkembangan janin
diharapkan normal.
2) Sebaiknya ibu hamil tidur dengan posis kepala agak tinggi.
Hindari posisi tidur datar, tekanan rahim pada perut semakin
besar dan membuat sesak. Jika terjadi sesak nafas, berlatih
pernapasan dengan cara menarik, menahan, dan
mengeluarkan napas seperti biasa dilakukan senam hamil, di
usia 6-7 bulan
3) Jika ibu suka tidur terlentang, taru bantal dibawah bahu dan
kepala untuk menghindari pengumpulan darah pada kaki
4) Untuk ibu hamil dengan edem di kaki, anjurkan tidur malam
posisi kaki lebih tinggi dari pada kepala agar sirkulasi darah
dari ekstremitas bawah beredar kebagian tubuh diatasnya.
5) Pada waktu hamil, sebaiknya meletakkan tungkai diatas
bantal sehingga tungkai terganjal setara dengan tinggi
pinggang
6) Jika hendak bangun dari posisi tidur, baiknya hindari
perubahan posisi secara tiba-tiba. Bangun jangan
tergesagesa karena dapat membuat pusing. Selain itu, perut
akan terasa tegang, sakit dan menimbulkan kontraksi. Jadi,
jika hendak bangun tidur, gulingkan tubuh kesisi tempat
tidur secara perlahan. Selanjutnya gunakan satu tangan
menahan tubuh untuk membantu posisi duduk dan ayukan
kedua kaki turun kesisi tempat tidur. Setelah itu, duduk
selama beberapa menit, kemudian angkat tubuh dengan
bantuan kedua tangan yang menekan tempat tidur untuk
posis berdiri.
f. Waktu yang diperlukan untuk tidur ibu hamil
1) Tidur siang : tidur siang menguntungkan dan baik untuk
kesehatan. Tidur siang dilakukan kurang lebih selama 2 jam
dan dilakukan lebih sering dari pada sebelum hamil. Tidur
siang dilakukan setelah makan siang, tetapi tidak langsung
tidur agar ibu hamil tidak merasa mual. Tidur siang
dilakukan untuk mengistirahatkan tubuh dan fisik serta
pikiran ibu hamil.
2) Tidur malam : ibu hamil hendaknya lebih banyak tidur pada
malam hari selama kurang lebih 8 jam. Ibu hamil sebaiknya
tidur lebih awal dan jangan tidur terlalu malam karena dapat
menurunkan tekanan darah.
a) Tempat tidur : Saat hamil hendaknya jangan tidur pada
tempat tidur yang terlalu tinggi agar tidak mempersulit
pada saat ibu hamil naik ke tempat tidur. Tempat tidur
diusahakan senyaman mungkin, misalnya menggunakan
kasur yang tidak terlalu keras.
b) Pakaian saat tidur : saat tidur dianjurkan menggunakan
baju tidur yang longgar dan berbahan halus serta tidak
membuat panas.
Ada beberapa tanda klinis yang perlu diketahui bidan
tentang pasien yang kurang istirahat atau tidur, yaitu :
a) Pasien mengungkapkan rasa capai
b) Pasien mudah tersinggung dan kurang santai
c) Warna kehitam-hitaman disekitar mata, konjungtiva
merah
d) Apatis
e) Sering kurang perhatian
f) Pusing
g) Mual
Apabila gangguan tidur atau kurang istirahat ini berlangsung
lama, dapat terjadi gangguan tubuh. Beberapa tanda
gangguan tidur yang perlu di perhatikan :
a) Perubahan kepribadian
b) Rasa capai meningkat
c) Gagangguan persendihan
d) Halusinasi penglihatan atau pendengaran
e) Bingung dan diorientasi pada tempat dan waktu
f) Koordinasi menurun
g) Bicara tidak jelas
Faktor yang mempengaruhi mudah atau tidaknya ibu hamil
tidur :
a) Masalah yang dialami ibu hamil, misalnya masalah
aktivitas kerja ibu, masalah kehamilan dan lain-lain.
b) Stres yang dialami ibu hamil akibat kehamilan dan
masalah lainnya.
c) Faktor kecemasan pada ibu hamil
d) Faktor ekonomi keluarga yang menyebabkan kecemasan
pada diri ibu.
e) Faktor social dan budaya, misalnya penerimaan dari
keluarga, keadaan lingkungan sekitar, kebudayaan yang
ada dilingkungannya.
f) Keadaan dilingkungan sekitar ibu hamil, misalnya
ketenangan lingkungan, masyarakat sekitar dan lain-lain.
g) Faktor agama, misalnya tingkat religiositas ibu hamil dan
keluarga. Upaya ibu hamil mengatasi tidur : Jika ibu sulit
tidur karena memikirkan masalahnya, langkah pertama
untuk mengatasinya adalah mencari pokok penyebab
permasalahan dan mengatasi masalah tersebut,
menceritakan masalah tersebut kepada orang terdekatnya
(mis, suami, keluarga, teman, atau bidan) dan jika
permasalahannya belum dapat diselesaikan, dapat
dilakukan dengan :
(1) berkonsultasi dengan psikologi atau psikiater
(2) Mendengarkan musik klasik
(3) Membaca buku dan bacaan lainnya
(4) Minum susu sebelum tidur
(5) Berendam di air hangat dan pijat untuk merelakskan
otot.
6. Perubahan Fisik dan Psikis Pada Ibu Hamil Tiap Trimester
a. Trimester satu
Selama kehamilan ibu akan mengalami perubahan
gastrointesial terutama pada trimester awal yang di sebabkan oleh
pengaruh hormon estrogen yang di sebabkan oleh pengaruh
hormon estrogen yang menyebabkan terjadinya pengeluaran asam
lambung berlebih sehingga ibu hamil akan sering mengalami mual
dan muntah terutama di pagi hari (Lord, 2020, Nuryaningsih
2017). Perubahan pada berat badan ibu selama kehamilan akan
mengalami peningkatan di setiap trimester kurang lebih sekitar 1
sampai 2,5 kg pada trimester pertama (Persaud, 2016., Putrono,
2016).
Selama kehamilan vagina pada ibu akan meningkat pHya
akan mejadi lebih asam dibandingkan dengan sebelum kehamilan
meningkat sekitar (5,2 sampai 6 ) selain itu uterus pada ibu hamil
juga akan mengalami pembesaran yang di sebabkan oleh
meningkatnya dilatasi pembuluh darah di utrus letak tinggi fundus
utrus pada trimester 1 pada 3 jari di atas simpisis pubis selain ibu
juga mengalami pembesaran pada payudara.
Psikologis kehamilan trimester 1 di trimester awal ibu
cenderung merasakan perubahan mood dan emosional yang
menyebabkan munculnya perasaan kecemasan hingga depresi
pada ibu terkadang ibu akan merasakan sedih dan menangis tanpa
sebab da cenderung ingin di cintai dan muda marah. (Pesaud,
2016, Sri Astuti, Ari indra Susanti 2017).
b. Trimester Dua
Pada trimester II Janin di dalam perut ibu akan semakin
berkembang dan perut ibu akan semakin membesar postur tubuh
ibu akan semakin mencondong kedepan selama kehamilan
trimester ke II ibu hamil suda merasa lebih nyaman biasanya mual
muntah mulai berkurang sehingga nafsu makan mulai bertambah
maka pada trimester II ini BB ibu hamil suda mulai bertambah
sampai akhir kehamilan berat badan ibu pada trimester II
mengalami peningkatan hingga 400 gr (Fatmawati 2019,
Huthwaite M, Morianty H.,Rogan C., Tester R., 2021).
Tinggi fundus uteri pada trimester II berada setinggi pusat
pada ibu hamil akan mengalami perubahan pada sistem
intragumen atau kulit seperti mengalami pigmentasi pada
beberapa daerah tubuh seperti munculnya pigmen pada dahi pipi
hidung dan munculnya garis hitam pada perut ibu atau linea alba
hal ini di sebabkan karena pengaruh hormone MSH yang
meningkat.
Selama kehamilan perubahan pada sistem metabolik dapat
menyebabkan ibu menjadi mudah kelelahan dalam melakukan
aktifitas fisik dan cenderung merasa panas dan terjadi peningkatan
keringat yang di sebabkan oleh basal metobolisme yang
meningkat 15-20% selama kehamilan.

c. Trimester ketiga
1) Sakit punggung disebabkan karena meningkatnya berat badan
yang ibu bawa yaitu bayi dalam kandungannya.
2) Pernafasan, pada kehamilan 33-36 minggu banyak ibu hamil
yang susah bernafas, ini karena tekanan bayi yang berada di
bawah diafragma menekan perut ibu, tetapi setelah kepala
bayi yang sudah turun ke rongga panggul ibu biasanya pada
2-3 minggu sebelum persalinan maka akan merasa legah dan
bernafas lebih muda.
3) Sering buang air kecil, pembesaran rahim, dan penurunan
bayi ke PAP membuat tekanan pada kandung kemih ibu.
4) Kontraksi perut, brackton hicks kontraksi palsu berupa rasa
sakit yang ringan, tidak teratur dan kadang hilang bila duduk
atau istirahat.
5) Cairan vagina, peningkatan cairan vagina selama kehamilan
adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan
biasanya agak kental dan pada persalinan lebih cair.
2.1.2 Konsep Dasar Persalinan
1. Definisi Persalinan
Persalinan adalah suatu proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dikatakan normal jika
prosesnya terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-40 minggu) tanpa
disertai adanya penyulit (JNPK-KR 2017).
Dari kesimpulan di atas dapat di kemukakan bahwa persalinan
normal adalah proses pengeluaran janin cukup bulan, lahir secara
spontan dengan presentasi belakang kepala, di susul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput ketuban dari tubuh ibu.
Bentuk-bentuk persalinan berdasarkan teknik.

1) Persalinan spontan, yaitu bersalinan berlansung dengan kekuatan


ibu sendiri melalui jalan lahir
2) Persalinan buatan, yaitu persalinan dengan tenaga dari luar dengan
ekstrasi forceps, ekstrasi vakum dan section sesaria
3) Persalinan anjuran, yaitu persalinan tidak dimulai dengan
sendirinya tetapi berlansung setelah memecahkan ketuban,
pemberian Pitocin prostaglanding
2. Patofisiologi Persalinan
a. Tanda-tanda persalinan
Sebelum terjadinya persalinan, beberapa minggu sebelumnya
wanita memasuki kala pendahuluan (Preparatory stage of labor)
dengan tanda-tanda sebagai berikut :
1) Terjadi lightening
Menjelang minggu ke-36 pada primigravida, terjadi penurunan
fundus uteri, karena kepala bayi sudah masuk PAP. Pada
multigravida tanda ini tidak begitu kelihatan. Bagian
menurunnya bagian terbawah bayi ke pelvis terjadi sekitar 2
minggu menjelang persalinan bila bagian terbawah bayi telah
turun, maka ibu akan merasa tidak nyaman. Selain nafas
pendek, pada trimester ke-3 ketidaknyamanan disebabkan
karena adanya bagian terbawah pada struktur daerah pelvis,
secara spesifik akan mengalami hal berikut :
a) Kandung kemih tertekan sedikit, menyebabkan peluang
untuk melakukan ekspansi berkurang, sehingga frekuensi
berkemih meningkat.
b) Meningkatnya tekanan oleh sebagian besar bagian janin
pada saraf yang melewati foramen obturator yang menuju
kaki, menyebabkan sering terjadi kram kaki.
c) Meningkatnya tekanan pada pembuluh darah vena
menyebabkan terjadinya odema karena bagian terbesar dari
janin menghambat darah yang kembali dari bagian bawah
tubuh.
2) Terjadinya his permulaan
Sifat his permulaan (palsu) adalah sebagai berikut :
a) Rasa nyeri di bagian bawah
b) Datang tidak teratur
c) Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
d) Durasi pendek
e) Tidak bertambah bila beraktivitas
f) Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
g) Perasaan sering atau susah buang air karena kandung kemih
tertekan oleh bagian bawah janin.
h) Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya
bertambah terkadang bercampur darah (bloody show).
Dengan mendekatnya persalinan, maka tersivks menjadi
matang dan lembut serta menjadi obliterasi serviks dan
mungkin sedikit terjadi dilatasi.
i) Persalinan dimulai (inpartu) pada saat uterus berkontraksi
dan menyebabkan perubahan pada (serviks membuka dan
menipis), berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap.
Pada ibu yang belum inpartu, kontraksi uterus tidak
mengakibatkan perubahan pada serviks.
b. Tanda dan gejala inpartu
1) Timbul rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering
dan teratur.
2) Keluar lender bercampur darah (bloody show) yang lebih
banyak karena robekan kecil pada serviks. Sumbatan mucus
yang berasal dari sekresi servikal dari proliferasi kelenjar
mukosa servikal pada awal kehamilan, berperan sebagai barier
protektif dan menutup servikal selama kehamilan. Bloody show
adalah pengeluaran dari mucus.
3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. Pemecahan
membrane yang normal terjadi pada kala I persalinan. Hal ini
terjadi pada 12% wanita, dan lebih dari 80% wanita akan
memulai persalinan secara spontan dalam 24 jam.
4) Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan permukaan telah
ada.
Berikut ini adalah perbedaan penipisan dan dilatasi serviks
antara nulipara dan multipara.
a) Nulipara
Biasanya sebelum persalinan, serviks menipis sekitar 50-
60% dan pembukaan sampai 1 cm dan dimulainnya
persalinan, biasanya ibu nulipara mengalami penipisan
serviks 50-100%, kemudian mulai terjadi pembukaan.
b) Multipara
Pada multipara sering kali serviks tidak menipis pada awal
persalinan, tetapi hanya membuka 1-2 cm. Biasanya pada
multipara serviks akan membuka, kemudia diteruskan
dengan penipisan.
c) Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan pada serviks
frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit.
5) Sifat his persalinan
a) Pinggang terasa sakit yang menjalar kedepan
b) Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya
makin besar
c) Mempunyai pengaruh terhadap pembukaan serviks
d) Makin beraktifitas (jalan) kekuatan makin bertambah.
c. Tahapan persalinan
1) Kala I
Kala I persalinan meliputi pembukaan 1-10 cm, yang di tandai
dengan penipisan dan pembukaan serviks, kontraksi uterus yang
mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal 2 kali
dalam 10 menit), cairan lendir bercampur darah (show) melalui
vagina. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler
serta kanalis servikalis karena penggeseran serviks mendatar
dan terbuka.
Kala I dibagi menjadi 2 yaitu :
a) Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat,
dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan secara bertahap sampai 3 cm, berlansung
selama 7-8 jam.
b) Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), berlangsung
selama 6 jam dan dibagi menjadi 3 fase yaitu :
(1) Fase akselerasi, berlansung selama 2 jam pembukaan
menjadi 4 cm.
(2) Fase dilatasi, maksimal berlansung selama 2 jam,
pembukaan berlansung cepat menjadi 9 cm fase
deselarasi, berlangsung lambat, dalam 2 jam pembukaan
jadi 10 cm atau lengkap (Nurul, 2017).
2) Kala II
Persalinan disebut juga kala pengeluaran yang merupakan
peristiwa terpenting dalam proses persalinan karena objek yang
dikeluarkan ada yang lebih dari kram uterus biasa.
a) Tanda dan gejala kala II
Kala II dimulai sejak pembukaan lengkap sampai lahirnya
bayi. Gejala dan tanda kala II adalah :
(1) Adanya pembukaan lengkap (tidak teraba lagi bibir
portio), ini terjadi karena adanya dorongan bagian
terbawah janin yang masuk kedalam dasar panggul
karena kontraksi uterus yang kuat sehingga portio
membuka secara perlahan.
(2) His yang lebih sering dan kuat (±2-3 menit 1 kali) dan
timbul rasa mengedan, karena biasanya dalam hal ini
bagian terbawah janin masuk ke dasar panggul sehingga
terjadi tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara
reflektoris menimbulkan rasa mengedan.
(3) Adanya pengeluaran darah bercampur lendir, disebabkan
karena adanya robekan serviks yang meregang.
(4) Pecahnya kantung ketuban, karena kontraksi yang
menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan yang besar
antara tekanan di dalam uterus dan diluar uterus
sehingga kantung ketuban tidak dapat menahan tekanan
isi uterus akhirnya kantung ketuban pecah.
(5) Anus membuka, karena bagian terbawah janin masuk ke
dasar panggul sehingga menekan rektum dan rasa buang
air besar, hal ini menyebabkan anus membuka.
(6) Vulva terbuka, perineum menonjol, karena bagian
terbawah janin yang sudah masuk ke Pintu Bawah
Panggul (PBP) dan ditambah pula dengan adanya his
serta kekuatan mengedan menyebabkan vulva terbuka
dan perineum menonjol, karena perineum bersifat
elastic.
(7) Bagian terdepan anak kelihatan pada vulva, karena labia
membuka, perineum menonjol menyebabkan bagian
terbawah janin terlihat di vulva, karena ada his dan
tenaga mengedan menyebabkan bagian terbawah janin
dapat di lahirkan (Widia, 2015 : 129-130).
Mekanisme persalinan normal
Pada akhir kala I, segmen uterus, serviks, dasar panggul
dan pintu keluar vulva membentuk satu jalan lahir yang
continue. Gaya yang diperlukan untuk mengelurkan
janin berasal dari aktifitas otot uterus dan dari otot
abdomen sekunder dan diafragma, yang memperkuat
kontraksi sewaktu kepala janin melewati panggul, kepala
bayi akan melakukan gerakan-gerakan utama, meliputi :

(a) Turunnya kepala (bagian dalam)


Masuknya kepala dalam Pintu Atas Panggul (PAP)
atau engagemen, masuknya kepala kedalam PAP
pada primigravida terjadi dibulan akhir kehamilan.
Sedangkan pada multigravida biasanya terjadi pada
awal persalinan, kepala masuk ke PAP biasanya
dengan sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi
yang ringan. Masuknya kepala melintasi PAP dalam
kuadran syinclitismus, yaitu arah sumbu kepala janin
tegak lurus dengan bidang PAP atau sutura sagitalis
terdapat ditengah-tengah jalan lahir atau tepat diantar
simpisis dan promontorium, sehingga dari parietal
depan dan belakang sama tingginya. Kepala yang
masuk dengan keadaan asyinclitismus yaitu arah
kepala janin miring dengan bidang PAP atau sutura
sagitalis agak ke depan mendekati simpisis atau agak
ke belakang mendekati promontorium.
Asyinclitismus posterior bila sutura sagitalis
mendekat simpisis dari parietal biasa lebih rendah
dari parietal depan, atau apabila arah sumbu kepala
membuat sudut lancip ke belakang dengan PAP.
Asyinclitismus anterior yaitu bila sutura sagitalis
mendekati promontorium sehingga parietal depan
lebih rendah dari parietal belakang, atau apabila arah
sumbu kepala membuat sudut lancip ke depan PAP.
(b) Majunya kepala
Pada primigravida majunya kepala terjadi setelah
kepala masuk ke rongga dan biasanya baru mulai
pada kala II. Pada multipara majunya kepala dan
masuknya kepala dalam rongga panggul terjadi
secara bersamaan. Majunya kepala bersamaan
dengan gerakan fleksi, putaran paksi dalam dan
extensi. Penyebab majunya kepala meningkatnya
cairan intra uterin, tekanan lansung oleh fundus pada
bokong, kekuatan mengedan, melurusnya badan anak
oleh pelurusan bentuk rahim.
(c) Fleksi
Dengan majunya kepala, biasanya fleksi bertambah
hingga ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubun-ubun
besar. Keuntungan dari bertambahnya flexi ialah
bahwa ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan
lahir diameter sub occipitobrehmatika (9,5 cm)
menggantika sub occipito frontalis (11 cm).
Penyebab flexi yaitu dikarenakan anak didorong
maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggir
Pintu Atas Panggul, cerviks, dinding panggul atau
dasar panggul, akibat sumbu kepala janin yang
eksentrik atau tidak simetris dengan sumbu
mendekati sub occiput, tahanan oleh jaringan di
bawahnya terhadap kepala anak akan menurun atau
menurut hokum Koppel.
(d) Putaran paksi dalam
Yang dimaksud putaran paksi dalam ialah putaran
dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian
terendah dari bagian depan memutar kedepan
kebawah simpisis. Pada presentasi belakang kepala
bagian yang terendah ialah daerah ubun-ubun kecil
dan bagian inilah yang memutar kedepan kebawah
simpisis. Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk
kelahiran kepala karena putaran paksi merupakan
suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dan
bentuk jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah
dan pintu bawah panggul. Putaran paksi dalam tidak
terjadi tersendiri, tetapi selalu bersamaan dengan
majunya kepala dan tidak terjadi sebelum kepala
sampai hodge III, kadang-kadang baru setelah kepala
sampai didasar panggul. Penyebab putaran paksi
dalam yaitu dikarenakan, pada letak fleksi bagian
belakang kepala merupakan bagian terendah dari
kepala, bagian terendah dari kepala ini mencari
tahanan yang paling sedikit terdapat setelah depan
atas dimana terdapat hiatus genitalis, m.levator ani
kiri dan kanan dan ukuran terbesar dari bidang
tengah panggul ialah diameter anteroposterior.
(e) Ekstensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai
dasar panggul, terjadilah extensi atau defleksi dari
kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir
pada pintu bawah panggul mengarah kedepan dan
atas, sehingga kepala harus mengadakan extensi
untuk melaluinya. Pada kepala terjadi dua kekuatan,
yang satu mendeteksinya kebawah dan satunya
disebabkan tahanan dasar panggul yang menolaknya
keatas. Resultannya ialah kekuatan kearah depan
atas. Setelah subociput tertahan pada pinggir bawah
simpisis maka yang dapat maju karena kekuatan
tersebut diatas bagian yang berhadapan dengan
subociput, maka lahirlah berturut-turut pada pinggir
atas perineum ubun-ubun besar, dahi hidung, mulut
dan akhirnya dagu dengan gerakan extensi.
Subociput yang menjadi pusat pemutaran disebut
hypomochilion.

(f) Putaran paksi luar


Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar
kembali kearah punggung anak untuk
menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena
putaran paksi dalam. Gerakan ini sebut putaran
retribusi (putaran balasan). Selanjutnya dilanjutkan
hingga belakang kepala berhadapan dengan tuber
ischiadicum sepihak (di sisi kiri).Gerakan yang
terakhir ini adalah putaran paksi luar yang
sebenarnya disebabkan karena ukuran bahu
menetapkan diri di dalam diameter anteroposterior
dari pintu bawa panggul.
(g) Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai
dibawah simpisis yang menjadi hypomochilion dan
kelahiran bahu belakang.
3) Kala III (kala uri)
a) Pengertian Kala III
Kala III di mulai sejak bayi lahir sampai lahirnya plasenta
atau uri. Partus kala III disebut juga kala uri. Kala III
merupakan periode waktu dimana penyusutan volume
rongga uterus setelah kelahiran bayi. Penyusutan ukuran ini
menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlengketan
plasenta. Oleh karena tempat perlekatan menjadi kecil,
sedangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka plasenta
menjadi berlipat, menebal dan kemudian melepas dari
dinding uterus (Ina Kusnawanti dkk, 2014).
b) Tanda-tanda lepasnya plasenta
(1) Perubahan bentuk dan tinggi fundus
Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai
berkontraksi, uterus terbentuk bulat penuh dan tinggi
fundus biasanya dibawah pusat. Setelah uterus
berkontraksi dan plasenta terdorong kebawah, uterus
berbentuk segi tiga, atau seperti buah pir atau alpukat
dan fundus berada diatas pusat (sering kali mengarah ke
sisi kanan.
(2) Tali pusat memanjang
Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva (tanda
ahfeld).
(3) Semburan darah yang mendadak dan singkat
Darah yang terkumpul dibelakang plasenta akan
membantu mendorong plasenta keluar, dibantu oleh gaya
gravitasi. Apabila kumpulan darah (retroplasenta
pooling) dalam ruang diantara dinding uterus dan
permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas
tampungnya, darah tersembur dari tepi plasenta yang
lepas (Ai Nursiah.dkk, 2014).
(4) Deteksi dan komplikasi kala III
a) Perdarahan Kala III
Perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan atau
hilangnya darah 500 cc atau lebih yang terjadi
setelah anak lahir. Perdarahan dapat terjadi sebelum,
selama atau sesudah lahirnya plasenta. Perdarahan
menurut waktunya dibagi atas :
(1) Perdarahan post partum primer (early post
partum hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam
setelah anak lahir.
(2) Perdarahan post partum sekunder (late post
partum hemorrhage) yang terjadi antar 24 jam
dan 6 minggu setelah anak lahir (Widia, 2015)
b) Penyebab perdarahan Kala III yaitu :
(1) Atonia uteri
Atonia uteri didefinisikan sebagai kondisi suatu
kondisi kegagalan dengan baik setelah
persalinan. Pada kondisi tertentu, otot rahim
tersebut, tidak mampu berkontraksi atau
kalaupun ada, kontraksi tersebut kurang kuat.
Akibatnya perdarahan yang terjadi dari tempat
implantasi plasenta tidak akan berhenti sehingga
kondisi tersebut sangat membahayakan ibu.
(2) Laserasi jalan lahir atau robekan perineum
Robekan perineum terjadi hampir semua
persalinan pertama dan tidak jarang juga pada
persalinan berikutnya. Akan tetapi, hal tersebut
dapat dihindari atau dikurangi dengan cara
mencegah kepala janin melewati dasar panggul
dengan cepat.
(3) Retensio plasenta
Retensio plasenta adalah keadaan plasenta
yang bertahan atau belum lahir hingga melebihi
waktu 30 menit setelah bayi lahir. Plasenta
biasanya terlepas dari tempat implantasinya
pada keadan normal 15 menit setelah bayi lahir.
Penyebab dari retensio plasenta yaitu :
Kelainan pembekuan darah, umumnya terjadi
akibat pembekuan darah intravascular merata
dan kelainan bawaan pada mekanisme
pembekuan darah. Penyakit kelainan
pembekuan darah seperti amfibrinogenemia atau
hipofibrinogenemia sangat membahayakan jiwa
ibu, bila tidak cepat ditanggulangi (Nurul
Jannah, 2017).

4) Kala IV (Kala pemantauan)


Kala IV ditetapkan sebagai waktu 2 jam setelah plasenta lahir
lengkap. Hal ini dimaksudkan agar dokter, bidan atau penolong
persalinan masi mendampingi wanita setelah persalinan selama
2 jam (2 jam post partum). Dengan cara ini kejadian-kejadian
yang tidak diinginkan karena perdarahan post partum dapat
dikurangi atau di hindarkan (Dwi Asri.dkk, 2012).
Setelah kelahiran plasenta, periksa kelengkapan dari plasenta
dan selaput ketuban. Jika masi ada sisa plasenta dan selaput
ketuban yang tertinggal dalam uterus akan mengganggu
kontraksi uterus sehingga menyebabkan pendarahan. Jika dalam
waktu 15 menit uterus tidak berkontraksi dengan baik, maka
akan terjadi atonia uteri. Oleh karena itu, diperlukan tindakan
rangsangan taktil (masase) fundus uteri, dan bila perlu dilakukan
kompresi bimanual (Widia, 2014).
a) Pemeriksaan serviks, vagina dan perineum
Untuk mengetahui apakah ada tidaknya robekan jalan lahir,
periksa darah perineum, vagina dan vulva. Setelah bayi
lahir, vagina akan mengalami peregangan, oleh
kemungkinan odema atau lecet introitus vagina juga akan
tampak terluka dan terbuka sedangkan vulva bisa berwarna
merah bengkak dan mengalami lecet (Ai Nursiah.dkk 2014).
b) Pemantauan dan evaluasi lanjut
Sebagian besar kematian ibu pada periode pasca persalinan
terjadi pada 6 jam pertama setelah persalinan. Kematian ini
disebabkan oleh infeksi, perdarahan dan ekslampsia. Oleh
karena itu, pemantauan selama 2 jam pertama persalinan
postpartum sangat penting (Ai Nursiah.dkk 2014).
Pemantauan dan evaluasi lanjut dapat berupa :
(1) Tanda vital
(2) Kontraksi uterus
(3) Lokea
(4) Kandung kemih terus dipertahankan dalam keadaan
kosong
(5) Perineum (Nurul Jannah, 2017).
2.1.3 Konsep Dasar Masa Nifas
1. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya
plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan. Masa nifas dimulai
setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlansung kira-kira 6
minggu masa nifas. Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan
segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya
pada waktu saluran produksi kembali ke keadaan tidak hamil yang
normal. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi
yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang
umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu.
2. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Pada masa nifas ini terjadi perubahan-perubahan fisik maupun psikis
berupa organ produksi terjadinya proses laktasi, terbentuknya
hubungan antara orang tua dan bayi dengan memberi dukungan. Atas
dasar tersebut perlu dilakukan suatu pendekatan antara ibu dan
keluarga dalam manajemen kebidanan. Adapun tujuan dari pemberian
asuhan pada masa nifas untuk :
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
b. Melaksanakan skrining secara komprehensif, dedikasi dini,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun
bayi.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi
serta perawatan bayi sehari-hari.
d. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
e. Mendapatkan kesehatan emosi.
3. Peran dan Tanggung Jawab Dalam Masa Nifas
Bidan memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan asuhan
post partum. Asuhan kebidanan pada masa nifas merupakan hal yang
sangat penting, karena periode ini merupakan masa kritis maupun
bayinya. Adapun peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas
antara lain :
a. Memberikan dukungan secara berkesinabungan selama masa nifas
sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik
dan psikologis selama masa nifas.
b. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
c. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan
rasa nyaman.
d. Memuat kebijakan, Perencanaan program kesehatan yang berkaitan
dengan ibu dan anak maupun melakukan kegiatan adminstrasi.
e. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
f. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara
mencegah perdarahan, mengalami tanda-tanda bahaya, menjaga
gizi yang baik serta mempraktikan kebersihan yang aman.
g. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data,
mengidentifikasi, menetapkan diagnose dan rencana tindakan serta
melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan,
mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
selama periode nifas.
h. Memberikan asuhan secara operasional
4. Tahapan Masa nifas
Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu :
a. Puerperium dini
Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan
berjalan-jalan.
b. Puerperium intermedial
Suatu kepulihan menyeluruh dari organ-organ reproduksi selama
kurang lebih 6-8 minggu.
c. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam
keadaan sempurnah terutama apabila ibu selama hamil atau waktu
persalinan mengalami komplikasi.
5. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas
Kebijakan program nasional yang telah dibuat oleh pemerintah
mengenai masa nifas merekomendasikan paling sedikit 4 kali
melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan :
a. Menilai kesehatan ibu dan bayi
b. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan
adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.
c. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada
nifas
d. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu
kesehatan ibu nifas maupun bayinya.
2.1.4 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir
1. Definisi BBL (Bayi Baru Lahir)
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42
minggu dan berat badannya 2.500-4.000 gram (Dewi, 2010).
Ciri-ciri bayi baru lahir normal :
a. Berat badan 2.500-4.000 gr
b. Panjang badan 48-52 cm
c. Lingkar kepala 33-35 cm
d. Frekuensi jantung 120-160 kali/menit
e. Pernafasan 40-60 kali/menit
f. Kulit kemerah-merahan
g. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah
sempurnah
h. Laki-laki testis sudah turun, skrotum suda ada
i. Reflex, kuku agak panjang dan lemas
j. Genitalia : perempuan (labia mayora suda menutupi labia minora)
k. Reflex morrow atau gerak memeluk bila di kagetkan sudah baik
l. Reflex graps atau menggenggam sudah baik
m. Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
berwarna hitam kecokelatan (Dewi, 2010)
2. Penilaian bayi baru lahir
Segera setelah bayi lahir, letakkan bayi di atas kain bersih dan kering
yang di siapkan di atas perut ibu, keringkan bayi terutama pada muka
dan permukaan tubuh dengan kain kering, hangat dan bersih. Ada 11
refleks pada bayi yang harus dikenali sejak lahir :
a. Reflex menghisap (sucking reflex), bayi akan melakukan gerakan
menghisap ketika ibu menyentuhkan putting susu ke ujung mulut
bayi
b. Reflex menggenggam (palmar grasp reflex), jari-jari tangan
mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke bayi, indikasi
saraf berkembang normal hilang setelah 3-4 bulan, bayi akan
menggenggam jari ketika ibu menyodorkan jari telunjuk
kepadanya.
c. Reflex mencari (rooting reflex), rooting reflex terjadi ketika pipi
bayi di usap (dibelai) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya.
Sebagai respon, bayi akan memalingkan kearah benda yang
menyentuhnya dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat
dihisap.
d. Reflex moro (moro reflex), adalah suatu respon tiba-tiba pada bayi
baru lahir yang terjadi akibat suara atau gerakan yang
mengejutkan.
e. Babinski reflex, reflex primitif pada bayi berupa gerakan jari-jari
mencengkram ketika bagian bawah kaki di usap, indikasi saraf
berkembang dengan normal. Hilang di usia 4 bulan.
f. Swallowing reflex, adalah reflex gerakan menelan benda-benda
yang didekatkan ke mulut, memungkinkan bayi memasukkan
makanan ada secara permainan tapi berubah sesuai pengalaman.
g. Eyeblink reflex, reflex gerakan seperti menutup dan mengejapkan
mata. Fungsi dari reflex ini yaitu melindungi mata dari cahaya dan
benda-benda asing permanen dalam kehidupan. Jika bayi terkena
sinar atau hembusan angin, matanya akan menutup (bayi akan
mengejapkan mata).
h. Puppilary reflex, gerakan menyempitkan pupil mata terhadap
cahaya terang, membesarkan pupil mata terhadap lingkungan
gelap. Fungsi dari reflex ini yaitu melindungi dari cahaya terang,
menyesuaikan terhadap suasana gelap.
i. Reflex tonic neck, disebut juga posisi mengadah muncul pada usia
satu bulan dan akan menghilang pada sekitar usia 5 bulan. Saat
kepala bayi digerakkan ke samping, lengan pada sisi tersebut akan
lurus dan lengan yang berlawanan akan menekuk (kadang-kadang
pergerakkan akan sangathalus atau lemah). Jika bayi baru lahir
tidak mampu untuk melakukan posisi ini atau jika reflex ini terus
menetap hingga lewat usia 6 bulan, bayi dimungkinkan mengalami
gangguan pada neuron motorik atas. Berdasarkan penelitian, reflex
tonic neck merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan kepala
bayi yang akan menyiapkan bayi untuk mencapai gerak sadar.
j. Reflex tonic labyrinthine/labirin (posisi terlentang) reflex ini dapat
diamati dengan menegangkan tungkai bayi beberapa saat lalu
dilepaskan. Tungkai yang diangkat akan bertahan sesaat,
kemungkinan jatuh dan hilang pada usia 6 bulan.
k. Reflex yawning, yakni reflex seperti menjerit jika bayi merasa
lapar, biasanya kemudian disertai dengan tangisan.
l. Reflex plantar, reflex ini juga disebut reflex plantar graps, muncul
sejak lahir dan berlansung hingga sekitar 1 tahun kelahiran. Reflex
plantar ini dapat diperiksa dengan mengosongkan sesuatu di
telapak kakinya, maka jari-jari kakinya akan melekuk secara erat.

3. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


Untuk mempererat ikatan batin antara ibu dan anak, setelah dilahirkan
sebaiknya bayi lansung diletakkan di dada ibunya sebelum bayi itu
dibersihkan. Sentuhan kulit dengan kulit mampu menghadirkan efek
psikologis yang dalam diantara ibu dan anak. Penelitian membuktikan
bahwa ASI esklusif selama bulan memang baik bagi bayi. Naluri bayi
akan membimbingnya saat bayi lahir. Satu jam pertama setelah bayi
dilahirkan, insting bayi membawanya untuk mencari puting ibu.
Perilaku bayi tersebut dikenal dengan istilah Inisiasi Menyusui Dini
(IMD).
2.1.5 Konsep Dasar Keluarga Berencana (KB)
1. Pengertian Keluarga Berencana (KB)
Keluarga yang berkualitas adalah suatu usaha untuk menjarangkan
atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai
kontrasepsi (Mochtar, 2011).
2. Tujuan pokok program Keluarga Berencana
a. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian
kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.
b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia
yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
3. Macam-macam alat kontrasepsi
a. Metode amenorea laktasi (MAL) merupakan kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI) secara esklusif,
artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau
minuman apapun lainnya.
b. Pil KB kontrasepsi, pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang
berisi hormone sentisis estrogen dan progesterone.
c. Suntik KB, suntik kombinasi merupakan kontrasepsi suntik yang
berisi hormone sintesis estrogen dan progesterone. Jenis KB
suntikkan perbulan suntikan/2 bulan (Ciclofem), suntikan/3 bulan
(Noristera), Depo provera dan Depogeston. Implan mengandung
hormon progestin (Levonogestrel/etonogester) progestin
ditempatkan di dalam kapsul implant satu atau dua batang yang
dipasang pada lapisan bawah kulit di bagian medial lengan.
2.2. Standar Asuhan Kebidanan
Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan
dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan kewenangan dan ruang
lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Mulai dari
pengkajian, rumusan diagnose, dan atau masalah kebidanan, perencanaan,
implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan.
Standar I : Pengkajian
1. Pernyataan standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan lengkap
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
2. Criteria pengkajian
Data tepat, akurat dan lengkap. Teridiri dari :
a. Data subjektif (hasil anamnesis : keluhan utama, riwayat obstetric,
riwayat kesehatan, dan latar belakang sosial budaya).
b. Data Objektif (hasil pemeriksaan fisik, psikologis dan pemeriksaan
penunjang).
Standar II : Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan
1. Pernyataan standar
Bidan menganalisis data yang diperoleh pada saat pengkajian,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk menegakkan
diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.
2. Kriteria perumusan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat
Diagnose sesuai dengan nomenklatur kebidanan, masalah dirumuskan
sesuai dengan kondisi klien, dapat di selesaikan dengan asuhan kebidanan
secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.

Standar III: Perencanaan


1. Pernyataan standar
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah
yang di tegakkan.
2. Kriteria perencanaan
a. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi
klien, tindakan segera, tindakan antisipasi dan asuhan secara
komprehensif
b. Melibatkan pasien/klien dan keluarga
c. Mempertimbangkan kondisi psikologis sosial budaya klien
d. Memilih tindakan yang sesuai kondisi dan kebutuhan klien, dan
memastikan bahwa asuhan yang diberikan bermanfaat untuk klien
e. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumber
daya, serta fasilitas yang ada.
Standar IV : Implementasi
1. Pernyataan standar
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif,
efektif, efisien dan aman evidence based kepada klien/pasien dalam bentuk
upaya promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan secara
mandiri, kolaborasi dan rujukan.
2. Kriteria perencanaan :
a. Memperhatikan keunikan pasien sebagai makhluk biopsiko-sosial-
spiritual-kultural.
b. Setiap tindakan harus mendapatkan persetujuan dari klien atau
keluarganya.
c. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based.
d. Melibatkan klien dalam setiap tindakan.
e. Menjaga privasi klien.
f. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi.
g. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinabungan
h. Melaksanakan tindakan sesuai standar
i. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
Standar V : Evaluasi
1. Pernyataan standar
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinabungan untuk
melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan sesuai dengan
perubahan perkembangan kondisi klien.
2. Kriteria evaluasi:
a. Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan
sesuai kondisi klien
b. Hasil evaluasi segera di catat dan di dokumentasikan pada klien
c. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
d. Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien
Standar VI: Pencatatan Asuhan Kebidanan
1. Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas
mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan
2. Kriteria pengkajian asuhan kebidanan
a. pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada
formulir yang tersedia (rekam medis/KMS/status pasien KIA)
b. Di tulis dalam catatan perkembangan SOAP
S: Adalah data subjek, mencatat hasil anamnesa
O: Adalah objek, mencatat hasil pemeriksaan
A: Adalah data hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah
kebidanan
P: Adalah perencanaan yang mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan
antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif
(penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow up dan
rujukan.

2.3 Kewenangan Bidan


Berdasarkan menteri kesehatan (Permenkes) No.4 tahun 2019 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik bidan, dalam penyelenggaraan praktik bidan. Bidan
memiliki kewenangan untuk memberikan :
1. Pelayanan kesehatan ibu
2. Pelayanan kesehatan anak
3. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
4. Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dan
5. Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
Pelayanan kesehatan ibu yang dimaksud dapat diberikan pada masa sebelum
hamil, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa
antara dua kehamilan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu
sebagaimana dimaksud, bidan berwenang dalam :
1. Memberikan asuhan kebidanan pada masa sebelum hamil
2. Memberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan normal
3. Memberikan asuhan kebidanan pada masa persalinan dan menolong
persalinan normal
4. Memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas
5. Melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin,
nifas dan rujukan
6. Melakukan deteksi dini kasus resiko dan komplikasi pada masa kehamilan,
masa persalinan, pasca persalinan, masa nifas serta asuhan pasca
keguguran dan dilanjutkan dengan rujukan.
7. Berdasarkan UU No.4 tahun 2019 tentang kebidanan, bidan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan berperan sebagai pemberi pelayanan
kebidanan, pengelolah pelayanan kebidanan, penyuluh dan konselor bagi
klien, pendidik, pembimbing dan fasilitator klinik, penggerak peran serta
masyarakat dan pemberdayaan perempuan serta peneliti.

2.3 Kerangka teori


KEHAMILAN

TRIMESTER 1 TRIMESTE II TRIMESTER III

FISIOLOGIS

Gangguan Pola Keluhan pada ibu


TIDAK TERATASI
Tidur hami

PERSALINAN Kala I , Kala II, Kala III, Kala IV

NIFAS BBL KB

Kunjugan nifas : Kunjugan


Neonatus : Kunjungan KB:
I ( 6 jam)
I ( 6 jam) Konseling KB
II ( 6 hari)
II ( 6 hari)
III( 2 minggu )
III( 2 minggu )
IV ( 6 minggu )
BAB III
METODE STUDI KASUS

3.1 Jenis Laporan Akhir


Jenis laporan akhir ini merupakan Laporan Tugas Akhir. Laporan Tugas
Akhir adalah laporan yang dilakukan dengan cara meneliti suatu
permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal
(Notoadmodjo, 2018). Laporan Tugas Akhir ini menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan menurut varney dan menggunakan
data perkembangan SOAP.
3.2 Lokasi dan Waktu
1. Lokasi
Di kelurahan Gambesi RT : 009/RW : 004 Kota Ternate
2. Waktu
Pengambilan data pada Tanggal 04 April 2023 di rumah pasien
3.3 Subjek Laporan Kasus
Subyek pada studi kasus ini adalah Ny. J G2P1A0 umur 32 tahun
3.4 Instrument Laporan Kasus
Instrumen studi kasus ini adalah alat-alat yang dipergunakan untuk
pengumpulan data (Notoadmodjo, 2014). Instrument yang digunakan
dalam pengambilan data studi kasus dalam lembar yang digunakan
adalah format asuhan kebidanan antenatal, tujuh langkah varney dan data
perkembangan dalam bentuk SOAP, lembar dokumentasi untuk mencatat
hasil pengkajian dan pemeriksaan serta lembar persetujuan dari pasien
(inform concent) sebagai bukti bahwa pasien tersebut setuju untuk
dilakukan pengkajian dan pemeriksaan dalam membuat studi kasus ini.
Permukaan misalnya halus/kasar, menonjol/datar dan keras/lunak.
Dengan palpasi juga dapat merasakan getaran-getaran atau denyutan
seperti denyut nadi, pukulan jantung pada dinding dada.

43
3.5 Teknik Pengumpulan Data
1. Obsefasi
Observasi secara lansung yang dilakukan dalam penelitian terhadap
klien dan keluarga klien, bidan, dokter yang telah diberikan
penjelasan mengenai hal-hal yang harus di observasi pada Ny.J
dengan kehamilan normal dengan selalu memberikan nutrisi dan gizi
seimbang pada klien.
2. Wawancara
Adapun wawancara dalam penelitian studi kasus ini dilakukan secara
lansung kepada klien dan keluarga pasien untuk mendapatkan data
subyektif dari bidan, dokter mengenai asuhan yang telah diberikan
terhadap Ny.J Kehamilan Normal.
3.6 Bahan dan Alat
1. Kehamilan
a) Bahan
1) Alat tulis
2) Buku KIA
3) Format pengkajian
4) Informent consent
5) Kapas DTT
6) Sarung Tangan/handscoon
b) Alat
1) Arloji
2) Ember / waskom plastik berisi larutan klorin 0,5%
3) Jangka panggul
4) Lampu senter /pen light
5) Leanec/ dopler
6) Mikrotoise
7) Pita Lila
8) Pita sentimeter
9) Refleks hammer
10) Selimut
11) Spatel
12) Stetoskop
13) Tempat sampah
14) Tensi Thermometer Timbang berat badan
2. Persalinan
a) Bahan dan alat pertolongan persalinan APN 60 Langkah
3. Nifas
a) Bahan
1) Alat tulis
2) Sarung tangan/handscoon
b) Alat
1) Jam tangan
2) Stetoskop
3) Tensimeter
4) Thermometer
4. BBL
a) Bahan
1) Hb 0
2) Salep mata
3) Sarung tangan/handscoon
4) Spuit 1 cc
5) Vit K
b) Alat
1) Bak instrument
2) Bengkok
3) Jam tangan
4) Pakaian bayi
5) Pita ukur
6) Selimut
7) Stetoskop
8) Tempat sampah
9) Thermometer
10) Timbangan bayi
5. Keluarga Berencana
a) Bahan
b) Leafleat
BAB IV
TINJAUAN KASUS

4.1 Kehamilan
No. Register : 544094
Tanggal Kunjugan : 29-03-2023 Jam Kunjugan : 15.00 WIT
Tanggal Pengkajian : 29-03-2022 Jam Kunjugan : 15.03 WIT

STEP I. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA DASAR


A. IDENTITAS (Biodata) Istri/Suami
Nama Pasien : Ny.J/Tn.A
Umur : 32 tahun /34 tahun
Suku/Bangsa : Ternate/Ternate
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMP/SMA
Pekerjaan : IRT/Guru
Alamat Rumah : Kel. Gambesi
B. ANAMNESA (Data Subyektif )
1. Keluhan Utama : Ibu mengatakan sering terbangun di
malam hari
2. Riwayat keluhan utama
a. Mulai Timbul : 1 minggu yang lalu yaitu pada tanggal
27-03-2023
b. Sifat keluhan : Menetap
c. Faktor penyebab : Ibu mengatakan sering buang air kecil
pada malam hari
d. Upaya untuk mengatasi keluhan : Memperbaiki posisi tidur
Hindari konsumsi minuman
Berkafein Olahraga ringan
(senam hamil)
3. Kehamilan yang menyertai : Ibu mengatakan sering buang air
kecil di malam hari
4. Riwayat kesehatan yang lalu
a. Imunisasi yang diperoleh : TT trimester III
b. Penyakit yang di derita : Tidak ada
c. Riwayat opname : Tidak ada
d. Riwayat operasi : Tidak ada
5. Riwayat Menstruasi
a. Haid Pertama/Menarche : Umur 14 tahun
b. Siklus : 28-30 hari
c. Banyaknya : 3x ganti pembalut
d. Teratur/Tidak teratur : Teratur
e. Lamanya : 7 hari
f. Sifat darah : Merah segar
g. Dismenorhoe : Tidak ada
6. Riwayat Perkawinan :
a. Status Perkawinan : Kawin 1 : Umur 28 tahun,
dengan suami umur 30 Tahun
b. Lamanya : 5 Tahun
7. Riwayat Kehamilan,Persalinan dan Nifas yang lalu:
TGL/ ANAK KEADAA
UMUR JENIS
TAHUN TEMPAT PENOL NIF AN ANAK
NO PENYULIT
PARTUS HAMIL PERSALINAN ONG AS SEKARA
JNS BB PB
PARTUS NG

1 18-08 - Rumah Aterm Normal Biang Tidak L 2,9 48 Nor Hidup


2019 ada mal

8. Riwayat Laktasi : Baik


a. Riwayat Hamil Ini
b. G2 P1A0
c. HPHT : 16 – 07 - 2022
d. Taksiran persalinan : 23 – 04 - 2023
e. Umur Kehamilan : 36 Minggu 3 hari
f. Pergerakan Janin pertama kali dirasakan : Sejak UK 20
minggu
g. Trimester II
1) Keluhan : Susah Tidur
2) ANC : 1 Kali
3) Penyuluhan yang pernah di dapat : Makan sedikit tapi
sering
4) Theraphy : Tablet FE minum
pada saat malam
hari setelah sesuda
makan, Vitamin C
sesuda makan, dan
kalsium laktat
h. Trimester III
1) Keluhan : Sering terbangun di
malam hari
2) ANC : 2 kali TT : 1 kali
3) Penyeluhan yang di dapat : Istirahat yang
cukup
4) Theraphy : Tablet Fe minum
pada saat malam
hari setelah sesuda
makan,Vitamin C
sesuda makan, dan
kalsium laktat
sesuda makan dan
sebelum tidur
9. Riwayat keluargga Berencana : Tidak ada
10. Riwayat penyakit sistematik : Ibu mengatakan tidak
pernah mengidap
penyakit menular
seperti hepatitis, HIV,
sifilis dan TBC
a) Penyakit keluargga : Tidak Ada
b) Penyakit keturunan : Tidak Ada
c) Kembar : Tidak Ada
11. Kebiasaan Sehari – hari
a. Personal Hygiene
1) Kebersihan rambut : 3x seminggu
2) Kebersihan badan : Mandi 2x sehari
3) Kebersihan gigi dan mulut : Gosok gigi 2x sehari,
tidak ada caries
4) Kebersihan pakian : Ganti pakaian 2x sehari
b. Gizi
Kebiasaan
1) Pola Makan ibu : Teratur
2) Frekuensi : 3x Sehari dalam porsi
sedikit tapi sering
3) Jumlah air yang di Minum : 5-7 gelas perhari
4) Nafsu makan : Baik
5) Perubahan saat hamil : Ada
c. Eliminasi
Kebiasaan BAK
1) Frekuensi : 2-3 Kali sehari
2) Warna /bau : Kuning atau pesing
3) Jumlah : Tidak diukur
4) Perubahan saat hamil : Ada
Kebiasaan BAB
1) Frekuensi :1-2 kali sehari
2) Konsitensi : Kuning lunak
3) Perubahan saat hamil : Tidak
d. Istirahat :
1) Kebiasaan tidur siang : Kurang lebih 2 jam
2) Kebiasaan tidur malam : Kurang lebih 6-8 jam
3) Perubahan saat hamil : Ada
C. PEMERIKSAAN FISIK (Data Objektif )
a. Status Generalis :
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70mmHg
Suhu : 360 c
Nadi : 82 x/menit
Respiasi : 23 x/menit
4. Tinggi Badan : 154 cm
5. Berat Badan Sekarang : 62,3 kg
6. Berat badan sebelum hamil : 49 kg
7. Lingkar lengan Atas : 27 cm
b. Pemeriksaan Sistematis
Kepala
1. Rambut : Bersih, tidak ada
ketombe
2. Muka
a) Oedema : Tidak ada
b) Cloasmagravidarum : Tidak ada
3. Mata
a) Conjungtiva : Merah muda
b) Sklera : Tidak iktrus
4. Hidung
a) Sekret : Tidak ada
b) Polip : Tidak ada
5. Telinga :
a) Kebersihan : Bersih
b) Sekret : Tidak ada
c) Keadaan telinga : Normal
6. Mulut Gigi / Gusi :
a) Kebersihan : Bersih
b) Keadaan bibir : Lembab,Tidak ada
stomatitis
c) Keadaan gigi : Tidak ada caries
d) Keadaan gusi : Bersih
7. Leher
a) Kelenjar Gondok (Thyroid) : Tidak ada
b) Tumor : Tidak ada
c) Pembesaran kelenjar getah bening: Tidak ada
d) Vena Jugularis : Tidak ada
8. Dada
9. Jantung : Tidak ada kelainan
10. Paru : Tidak ada kelainan
11. Mamae
a) Payudara : Simetris kiri dan kanan
b) Tumor : Tidak ada
c) Areola : Hiperpigmentasi
d) Puting Susu : Menonjol
e) Kolostrum : Belum ada
f) Nyeri : Tidak ada
12. Axilla
a) Tumor : Tidak ada
b) Nyeri : Tidak ada
13. Abdomen
a) Kebersihan : Bersih
b) Bekas operasi : Tidak ada
c) Pembesaran : Sesuai umur kehamilan
d) Strie : Tidak ada
e) Linea : Ada
f) Gerakan janin : Positif
g) Leopold
a. Leopold 1 :TFU ( 32 cm ) 4 jari
diatas pusat bagian
fundus uteri teraba
bokong
b. Leopold II :Sisi lateral kiri teraba
Punggung dan sisi
sebelah kanan teraba
eksteremitas
c. Leopold III : Presentasi kepala
d. Leopold IV : Tidak di lakukan
h) Askultasi
a. DJJ : Positif
b. Irama : Teratur
c. Frekuensi : 137 x/menit
d. Gerkan janin : Positif (+)
14. Anogenital : Tidak dilakukan
15. Ekstremitas
a)Tungkai : Simetris kiri dan kanan
b) Varices : Tidak ada
c) Edema : Tidak ada
d) Refleks Patella : +/+
e) Keluhan lain : Tidak ada
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Gol. Darah : O
b. HB : 11 gr
E. DATA PSIKOLOGI/SOSIOLOGI
1. Reaksi emosional terhadap kehamilan
a. Ibu merasa bahagia dengan kehamilannya
b. Pengambilan keputusan oleh suami
c. Konsultasi kesehatan ke dokter puskesmas dan bidan
F. DATA SPIRITUAL
1. Pelaksanaan ibadah selama kehamilan
2. Selama hamil ibu sering melaksanakan shalat
3. Ibu selalu berdoa untuk diberikan kesehatan dengan janinnya sampai
tiba persalinan nanti.
KLASIFIKASI DATA

A. Data Subjektif
1. Ibu mengatakan hamul anak ke- 2
2. Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 16-07-2022
3. Ibu mengatakan sering buang air kecil pada malam hari
4. Ibu mengatakan susah tidur pada malam hari
B. Data Objektif
1. G2P1A0
2. HPHT : 16-07-2022
3. TP : 23-04-2023
4. Umur kehamilan : 36 minggu 3 hari
5. Nampak pembesaran abdomen sesuai umur kehamilan
6. Palpasi abdomen
a. Leopold I : TFU (32 cm) 4 jari di atas pusat,bagian
fundus uteri teraba bokong
b. Leopold II : Sisi rateral kiri teraba pungung dan sisi
rateral kanan teraba ekstermitas
c. Leopold III : Presentasi kepala
d. Leopold IV : Tidak dilakukan
7. Auskultasi DJJ :
a. DJJ : Positif (+)
b. Irama : Teratur
c. Frekunsi : 137x/menit
d. Gerakan janin : Positif(+)
8. Wajah ibu tampak lemas
9. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a. TD : 110/70 mmHg
b. S : 36 0C
c. N : 82x/menit
d. P : 22x/menit
STEP II : IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH AKTUAL

ANALISIS DAN DIAGNOSIS/MASALAH


NO DATA DASAR
INTERPRETASI DATA AKTUAL

1 Data Subjektif Masa kehamilan di mulai dari Diagnosa


1. Ibu Mengatakan haid konsepsi sampai lahirnya janin, G2P1A0 Masa Kehamilan
terakhir tanggal 16-07- lamanya hamil normal adalah 36 minggu 3 hari dengan
2022 280 hari (40 minggu atau 9 kehamilan normal janin
2. Ibu mengatakan sering bulan 7 hari ) di hitung dari haid tunggal hidup intra utrerin
buang air kecil pada malam pertama terakhir. Kehamilan
hari merupakan suatu proses yang di
3. Ibu mengatakan susah tidur alami oleh wanita yang di awali
pada malam hari dengan pertemuan antara sel
telur dan sel sperma di dalam
Data Objektif indung telur (ovarium ) wanita
1. G2P1A0 lalu berlanjut ke pembentukan
2. HPHT : 16-07-2022 plasenta, dan pertumbuhan dan
3. Tp : 23-04-2023 perkembangan hasil konsepsi
4. UK : 36 Minggu 3 hari sampai cukup waktu/aterm
5. Palpasi abdomen
a. Leopold I : TFU (32
cm), 4 jari di atas
pusat bagian fundus
uteri teraba bokong
b. Leopold II : Bagian
lateral kiri teraba
pungung dan bagian
lateral kanan teraba
ekstermitas
c. Leopold III :
Presentasi kepala
d. Leopold IV : Tidak di
lakukan
6. Auskultasi DJJ
a. DJJ : Positif
b. Irama :Teratur
c. Frekunsi :137x/menit
d. Gerakan janin : Ada

2 Data Subjekif Perubahan hormonal membuat Masalah aktual :


1. Ibu mengatakan sering aliran darah ke ginjal menjadih Ganguan pola tidur
buang air kecil pda malam lebih cepat. Hasilnya kandung
hari kemih pun jadi lebih sering
2. Ibu mengatakan susah tidur penuh. Selain itu rahim yang
pada malam hari membesar memberi tekanan
pada kandung kemih dan saat
Data Objektif janin di dalam kandungan
1. G2P1A0 semakin bertumbuh dan
2. HPHT : 16-07-2022 bertambah besar, berat badannya
3. TP : 23 – 04 - 2023 bisa menekan kandung kemih
4. UK : 36 minggu 3 hari hingga membuat ibu hamil harus
5. Lila ; 27 cm buang air lebih sering
6. BB : 63,3 kg
7. Observasi TTV :
a. TD : 110/80mmHg
b. S : 36 0C
c. N :82x/menit
d. P : 22x/menit
STEP III.IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL

ANALISAS DAN DIAGNOSA/MASALAH


NO DATA DASAR
INTERPRETASI DATA POTENSIAL

1 Data Subjektif Anemia adalah suatu keadaan Masalah Potensial :


1. Ibu mengatakan ini yang di tunjukan dengan kadar Anemia Ringan
kehamilan ke duanya HU lebih rendah dari batas
2. Ibu mengatakan sering normal dan anemia yang sering
buang air kecil pada terjadi akibat defilensi zat besi
malam hari karena pada ibu hamil terjadi
3. Ibu menagatakan susah peningkatan kebutuhan zat besi
tidur pada malam hari dua kali lipat akibat peningkatan
volume dara tanpa ekspansi
Data Objektif volume plasma, untuk memenuhi
1. G2P1 A0 kebutuhan ibu. Anemia yang
2. HPHT : 25-06-2022 terjadi pada ibu hamil akan
3. Tp : 23 -04-2022 berdampak pada ibu dan bayinya.
4. Uk : 36 Minggu 3 hari Dampak yang di timbulkan antara
5. Palpasi abdomen lain, Abortus,kurang tenaga serta
a. Leopld I : TFU (32 melahirkan sehinga partus lama
cm), 4 jari di atas dan infeksi pada ibu dan bayinya,
pusat, bagian fundus perdarahan pada waktu
uteri teraba bokong melahirkan, kelahiran premature,
b. Leopld II : Sisi bayi lahir dengan berat lahir
lateral kiri teraba rendah serta janin mengelami
pungung dan sisi kekurangan gizi saat dalam
lateral kanan teraba kandungan intra uterine
ekstremitas GROWTH retar dation IUGR
c. Leopod III : Anemia pada ibu hamil juga akan
Presentasi kepala menyebabkan tiginya angka
d. Leopod IV : kematian ibu ( AKI)
Tidak di lakukan
6. Auskultasi DJJ
a. DJJ : (+)
b. Irama : Teratur
c. Frekunsi :
137x/menit
7. Pergerakan janin ( + )
8. Tanda-tanda vital
a. TD : 110/70 mmHg
b. S : 36,50C
c. N : 82 x/menit
d. P : 22 x/menit
9. Pemeriksaan
laboratorium :
a. Hb : 11 gr
b. Darah :O
STEP IV : TINDAKAN SEGERA
1. Tindakan Mandiri : Tidak dilakukan
2. Tindakan Kolaborasi : Tidak dilakukan
3. Tindakan Rujukan : Tidak dilakukan
STEP V : RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
DIAGNOSIS PERENCANAAN
NO MASALAH
AKTUAL/ INTERVENSI RASIONAL
TUJUAN
POTENSIAL
1 Diagnosis: Agar Kehamilan 1. Melakukan 1. Dengan melakukan
Ny.J G2P1 A2 berlangsung normal pemeriksaan 10 pemeriksaan 10 T untuk
Usia kehamilan dengan kriteria : T-Timbang, BB, membantu pemerintah
36 Minggu 3 1. KU : Baik Tensi, Tinggi, menurunkan AKI dan
hari 2. TTV : Normal Fundus uteri, AKB
dengan kehamilan 3. Pemeriksaan (TFU) Status TT,
normal janin palpasi Normal : Tambah darah,
tunggal hidup Leopold 1 : TFU Tes laboratorium,
intrauterin (32 cm) 4 jari di rutin (HB dan
atas pusat bagian Golongan darah)
fundus uteri Dan tambahan
teraba Bokong (protein dan gulah
Leopol II : Sisi darah) Status gizi
lateral kiri teraba (LILA)
pungung dan sisi
lateral kanan 2. Lakukan 2. Dengan melakukan
teraba ektremitas pemeriksaan pemeriksaan palpasi dan
Leopold III : palpasi dan aulkultasi kita dapat
Presentasi kepala Aulkultasi mengetahui keadaan
Leopold IV : janin yang di kandungnya
Tidak di lakukan
4. Aukultasi : DJJ
Irama : Teratur 3. Jelaskan pada ibu 3. Dengan penjelasan yang
137x/menit tentang kondisi di berikan ibu dapat
kehamilnya dan mengetahui kondisi
letak janinya kehamilanya

4. Berikan HE 4. Agar ibu dapat


Haelth mengetahui dan
education ) memahami sehingga ibu
tentang tanda- dapat segerah ke tempat
tanda dan bahaya pelayanan kesehatan
kehamilan terdekat bila terjadi
trimester III sesuatu

5. Dengan melakukan ANC


5. Anjurkan ibu lancar teratur ibu dapat
untuk melakukan mengetahui
kunjungan ANC perkembangan
sesuai tanggal kondisinya maupun janin
kunjugan di yang ada dalam
puskesmas kandunganya

Ganguan pola tidur


dapat teratasi dengan
2 Masalah aktual: kriteria : 1. Anjurkan ibu untuk 1. Dengan mengurangi
Ganguan pola tidur 1. Pola tidur teratur mengurangi mengkonsumsi air di
2. Ibu tidak merasa mengkonsumsi air malam hari agar ibu tidak
pusing di malam hari sering buang air kecil di
malam hari

2. Anjurkan ibu Untuk 2. Posisi tidur miring ke kiri


Tidur dengan bantal Dengan mengunakan
miring kiri bantal itu dapat
mengurangi tekanan pada
pembuluh darah

3. Anjurkan ibu untuk 3. Berolahraga merupakan


melakukan aktifitas fisik secara teratur
olahraga ringan selama hamil dapat
untuk ibu hamil menjaga tubuh tetap sehat
dan bugar, olahraga juga
dapat membantu ibu hamil
untuk beradaptasi dengan
perubahan bentuk tubuh
dan berat berlebih jenis
olahraga ringan di lakukan
selama masa kehamilan
aantara lain
berjalanan,berenang,atau
yoga
Anemia dapat teratasi
dengan kriteria :
3. Masalah 1. Konjungtiva dan 1. Berikan konseling 1. Dengan memberikan
Potensial : wajah tidak pucat tentang perubahan konseling tentang
Anemia Ringan 2. Hb normal trimester III perubahan pada kehamilan
3. Tanda-tanda vital trimester III Ibu akan
normal mengerti yang di alaminya
adalah hal yang normal.
2. Anjurkan ibu
untuk 2. Dengan mengkonsumsi
mengkonsumsi tablet FE dapat
tablet FE secara meningkatkan kadar HB
teratur

3. Menganjurkan ibu
untuk 3. Dengan menganjurkan ibu
mengkonsumsi untuk makan makanan
makanan yang yang bergizi dapat
bergizi menambahkan kekuatan
serta pertumbuhan dan
perkembangan janin
sehingga ibu dan janin
4. Anjurkan ibu sehat.
Untuk istrahat
yang cukup 4. Dengan istirahat yang
cukup maka ibu tidak
mudah lelah
STEP VI/VII : IMPLEMENTASI/EVALUASI ASUHAN KEBIDANAN
NO TUJUAN IMPLEMENTASI EVALUASI
1 Agar kehamilan Tanggal 29-03-2023 Tanggal 29-03-2023
kehamilan berlangsung Jam 15:07 WIT Jam15:21 WIT:
normal dengan kriteria: 1. Melakukan pemeriksaan 10 T 1. ANC teratur
1. KU : Baik Hasil: 2. TTV dalam batas
2. TTV : Normal 1. BB : 63,3 kg normal
3. Tidak ada 2. TD : 110/70 mmhg 3. Istirahat yang cukup
komlikasi pada ibu 3. Lila : 25 cm 4. Makan makanan yang
maupun janin 4. TFU : 32 cm bergizi.
5. DJJ : 137x/menit
6. Berikan faksinasi Tetanus 2
kali
7. Pemberian tablet zat
besi :Tablet FE kalsium laktat
8. Tes laboraterium golongan
darah O
9. Tata laksana kasus Tanda
bahaya kehamilan
10. Tata laksana rujukan tidak di
lakukan

Jam 15:08 WIT


Hasil :
a. Leopold I : TFU (32 cm) 4 jari di
atas pusat, bagian fundus uteri
teraba bokong
b. Leopold II : Sisi lateral kiri teraba
pungung dan sisi lateral kanan
teraba ekstremitas
c. Leopold III : Presentasi
kepala
d. Leopold IV : Tidak dilakukan
e. Aukultasi DJJ: Irama teratur
137x/menit

Jam 15:10 WIT


3. Menjelaskan pada ibu tentang
kondisi kehamilanya dan letak
janin normal
Hasil: Ibu mengerti dan telah
mengetahui kondisi kehamilanya

Jam 15:11 WIT


4. Memberikan HE (Health
education) tentang tanda tangan
dan bahaya kehamilan trimester
III yaitu perdarahan pervagina,
sakit kepala hebat yang
menetap,bengkak pada muka dan
bagian ekstermitas (kaki dan
tangan) nyeri abdomen
hebat,pergerakan janin kuran dari
10 kali dalam 24 jam, dan jika ibu
mendapati salah satu di antara
tanda bahaya tersebut di anjurkan
untuk segera mendatangi tenaga
kesehatan terdekat
Hasil : Ibu mengerti dan mau
melakukanya

Jam 15:13 WIT


5. Menganjurkan ibu untuk
melakukan kunjungan ANC
sesuai tangal kunjungan di
puskesmas
Hasil: Ibu mengerti dan mau
melakukan anjuran yang di
2 Agar pola tidur teratasi berikan Tanggal : 29-03-2023
dengan kriteria : Jam: 15:22 WIT
1. Ibu tidak lagi Gangguan pola tidur
mengeluh susah Tanggal : 29-03-2023 belum teratasi di tandai
tidur Jam 15:14 WIT dengan :
2. Pola tidur teratur 1. Menganjurkan ibu untuk tidak 1. Ibu masih merasakan
lagi mengkonsumsi air pada susa tidur di malam
malam hari hari
Hasil: Ibu mengerti dan mau 2. Pola tidur ibu belum
melakukanya teratasi

Jam 15:15 WIT


2. Menganjurkan ibu tidur dengan
posisi miring kiri agar membantu
ibu untuk mengurangi tekanan
pada pembuluh darah dan dengan
posisi ini cairan yang menumpuk
di kaki dan tangan yang membuat
kaki bangkak dan berkurang
Hasil: Ibu mengerti dan mau
melakukan apa yang di sampaikan

Jam 15:16 WIT


3. Menganjurkan ibu untuk
melakukan olahraga ringan yang
aman untuk ibu hamil selanjutnya
jalan-jalan di pagi hari
Hasil : Ibu mengerti dan mau
melakukannya

Jam 15.17 WIT


4. Menganjurka konseling tentang
perubahan pada trimester III
seperti sering BAK membesarnya
perut,tidur kurang nyenyak dan
susa bernafas agar ibu tidak
khawatir dengan keadaanya
Hasil: Ibu mengerti dan tidak
merasa khawatir dengan
keadaanya
Agar Anemia tidak
3 terjadi dengan kriteria : Tanggal 29-03-2023
1. Tetap mengkonsumsi Jam 15:23 WIT
tablet tambah darah Agar Anemia ringan
2. HB dalam batasTanggal 29-03-2022 tidak terjadi di tandai
normal Jam 15: 18 WIT dengan :
1. Menganjurkan pada ibu untuk 1. Kunjugtiva tidak
banyak makan dan minuman pucat
yang mengandung vitamin C 2. Keadaan umum dan
Hasil: Ibu mau melakukan TTV Normal
anjuran yang di berikan

Jam 15:19 WIT


2. Menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi tablet Fe 2x1
Hasil: Ibu mau melakukan
anjuran yang di berikan

Jam 15:20 WIT


3. Menganjurkan ibu untuk istirahat
yang cukup, misalnya tidur siang
atau berbaring selama 1 jam dan
tidur malam 7-8 jam
Hasil: Ibu mau mengikuti anjuran
yang di berikan
2.3.1.1
1
2.3.1.2
Kehamilan Kunjungan Ke-2

Waktu Pelaksanaan SOAP Pelaksana


Selasa 04 april 2023 S: Efiyanti Umalekhoa
Jam 03:40 WIT 1. Ibu mengatakan masih sering buang air kecil
pada malam hari
2. Ibu mengatakan sedikit pusing

O:
1. Keadan umum baik
2. Kesedaran composmentis
3. Konjungtiva merah mudah
4. TTV
a. TD : 100/60 MmHg
b. S : 36,5 ◦ᴄ
c. N : 82x/menit
d. P : 23x/menit
5. Pemeriksaan Hb : 11,5 g/dl
6. Pemeriksaan Leopold
a. Leopold I : TFU (32 cm)
b. Leopold II : Punggung kiri
c. Leopold III : Presentasi Kepala
d. Leopold IV : Kepala belum masuk
PAP
e. DJJ : 142x/menit

A:
G2P1A0 umur kehamilan 37 minggu 2 hari

P:
Jam : 03.50 WIT
1. Menganjuran ibu untuk makan makanan
yang mengandung zat besi seperti sayur
bayam bening,kacang hijau, ikan dan buah
alpukat
Hasil : Ibu mengerti dan mau mengonsumsi
makanan tersebut

Jam : 03.55 WIT


2. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi
tamblet Fe dan vitamin yang di berikan
secara teratur
Hasil : Ibu suda minum obat secara teratur

Jam : 03.57 WIT


3. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang
cukup
Hasi: Ibu mau melakukan anjuran yang di
berikan

Jam : 03.59 WIT


4. Menjelaskan pada ibu perubahan fisiologis
pada trimester III
Hasil: Ibu mengerti apa yang di sampaikan

Jam: 04.01 WIT


5. Memberikan HE tentang tanda bahaya
kehamilan pada trimester III
Hasil: Ibu mengerti dengan apa yang di
sampaikan
Kehamilan Kunjungan Ke-3
Waktu Pelaksanaan SOAP Pelaksana
Senin, 10 April 2023 S: Efiyanti Umalekhoa
Jam 15.50 WIT 1. Ibu mengatakan masih susah tidur di
malam hari
2. Ibu mengatakan suda tidak pusing

O:
1. Keadaan umum baik
2. Keadaan compos mentis
3. Konjungtiva merah muda
4. Tanda Vital
a. TD : 100/70 MmHg
b. b. R : 22 x/menit
c. c. S : 36,5 ◦ᴄ
d. d. N : 80x/menit
5. Palpasi
a. Leopold I : TFU (32 cm)
b. Leopold II : Punggung kiri
c. Leopold III : Presentasi Kepala
d. Leopold IV : Kepala belum masuk
PAP
e. DJJ : 142x/menit
.
A:
G2P1A0 umur kehamilan 38 minggu 1 hari

P:
Jam: 04.00 WIT
1. Menganjurkan ibu makan makanan yang
mengandung zat besi seperti sayur bayam
kacang hijau, ikan dan buah lainya
Hasil : Ibu mengerti dan mengonsumsi
makanan tersebut

Jam : 04.05 WIT


2. Menganjurkan kepada klien agar
mengonsumsi tablet Fe dan vitamin yang
diberikan oleh Bidan.
Hasil : klien dapat memahami anjuran yang
di berikan

Jam: 04.07 WIT


3. Menganjurkan ibu untuk tidak mengangkat
barang yang berat
Hasil : Ibu mengerti dengan apa yang di
sampaikan

Jam: 04.10 WIT


4. Menganjurkan ibu cara posisi tidur yang
baik
Hasil : Ibu mengeri dan mau melakukanya
Kehamilan Kunjungan ke-4
Waktu Pelaksanaan SOAP Pelaksana
Sabtu, 18 Apri 2023 Efiyanti Umalekhoa
Jam 09.00 WIT S:
1. Ibu mengatakan sering terbngun pada malam
hari

O:
1. Wajah tampak lemas
2. Tanda-tanda vital
a. TD : 110/70 MmHg
b. R : 23x/menit
c. S : 36◦ᴄ
d. N : 80x/menit
3. Palpasi
a. Leopold I : TFU (32 cm)
b. Leopold II : Punggung kiri
c. Leopold III : Presentasi Kepala
d. Leopold IV : Kepala belum masuk PAP
e. DJJ : 139x/menit

A:
G2P1A0 dengan umur kehamilan 39 minggu 2
hari.

P:
Jam: 09.05 WIT
1. Menganjurkan pada ibu di usia kehamilan
skrang jagan berpergian sendiri
Hasil : Ibu mengerti dan akan di temanin
oleh suami

Jam: 09.06 WIT


2. Menganjurkan klien untuk tetap
mengonsumsi makanan yang mengandung
zat besi.
Hasil : Ibu suda melaksanakan anjuran yang
diberikan

Jam: 09.08 WIT


3. Menganjurkan ibu untuk selalu
mengonsumsi tablet Fe secara teratur.
Hasil : Ibu sudah melaksanakannya

Jam: 09.10 WIT


4. Menganjaurkan pada ibu istrahat yang cukup
Hasil: Ibu mengerti dan mau melakukanya

Jam :09.12 WIT


5. menganjurkan pada ibu tidur miring kiri
Hasil : Ibu mengerti dan akan melakukannya
Evaluasi
1. Diagnosa masalah aktual belum teratasi
2. Diagnosa masalah potensial Anemia sedang

4.2 Persalinan
Kala I FaseAktif
Waktu pelaksanaan SOAP Pelaksana
Kamis 24-04-2023 S: Efiyanti Umalekhoa
Jam : 12.00 WIT 1. Ibu mengatakan sakit perut mau melahirkan
dirasakan sejak jam 05.00 WIT
2. Ibu mengatakan perut sakit disertai
pengeluaran lendir darah sejak pukul 06.00
WIT
O:
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital
a. TD : 110/60 mmHg
b. S : 360C
c. N : 80x/menit
d. P : 20x/menit
e. BB : 72 kg
f. TB : 150 cm
4. Abdomen
a. Inspeksi : Perut membesar dan
memanjang, tidak ada bekas operasi,
terdapat striae alba dan linea nigra
b. Palpasi
Leopold I : TFU 32 cm, 3
jari di atas pusat (bokong)
Leopold II : Kiri, (punggung)
kanan (ekstremitas)
Leopold III : Bagian terbawa
(kepala sudah masuk
(PAP)
Leopold IV : Divergen
5. Auskultasi DJJ
a. DJJ : (+)
b. Frekuensi :142x/menit
c. Irama : teratur
d. TBJ : TFU 32-11 x 155=3.255 gram
6. Pemeriksaan dalam : Keadaan vulva dan
vagina normal, porsio tebal lunak,
pembukaan 5 cm, ketuban (+), preskep, tidak
ada molase, penurunan kepala H-II, kesan
panggul luas, dan tampak ada pelepasan
lendir darah
A:
G2P1A0 umur kehamilan 40 minggu, inpartu kala I
fase aktif

P:
Jam : 12.10 WIT
1. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri agar
mempercepat penurunan kepala janin
Hasil : Ibu melakukan anjuran yang diberikan

Jam : 12.12 WIT


2. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum
apabila tidak ada his
Hasil : ibu sudah makan roti dan minum air
putih dan teh hangat.

Jam : 12.15 WIT


3. Menganjarkan ibu tehnik relaksasi dengan
cara tarik nafas dalam melalui hidung dan
hembuskan kembali melalui mulut
Hasil : Ibu mengikuti anjuran yang diberikan

4. Mengobservasi His, DJJ dan nadi setiap 30


menit
a. Jam : 12.20 WIT
Hasil : His : 3x10 durasi 25 detik
Djj : 142x/m
Nadi : 84x/m
b. Jam : 12.50 WIT
His : 3x10 durasi 30 detik
Djj : 140x/m
Nadi:84x/m
c. Jam : 13.20
His : 3x10 durasi 30 detik
DJJ : 142x/menit
Nadi : 80x/menit

Jam :13.30 WIT


5. Mengobservasi kemajuan persalinan, tiap 4
jam sekali sampai pembukaan lengkap agar
dapat mengetahui kemajuan untuk dilakukan
pertolongan persalinan.
Hasil : Keadaan vulva dan vagina normal,
porsio tebal, pembukaan 8 cm, ketuban (+),
preskep, tidak ada molase, penurunan kepala
H-III
a. DJJ: 142x/m, His: 4x10 durasi 40 detik
TD: 120/80 mmHg, Suhu: 36ºC
6. Mengobservasi kembali His, Djj, dan nadi
tiap 30 menit Hasil:
a. Jam : 14.00 WIT
His : 4x10 durasi 40 detik
Djj : 150x/m
Nadi : 87x/m

Jam : 14.30 WIT


7. His : Adekuat 5x10 durasi 45 detik ibu
mengatakan perutnya semakin sakit dan ingin
BAB dilakukan pemeriksaan dalam dan
mengobservasi Djj
Hasil : Keadaan vulva dan vagina normal,
pembukaan 10 cm Djj 150x/menit. Ketuban
pecah sponta warna jernih, tidak ada molase,
penurunan kepala H-IV Djj : 155x/menit

Evaluasi
Tanggal : 24-04-2023
Jam : 14.31 WIT
Inpartu kala I fase aktif berlangsung normal ± 2
jam Lanjutkan intervensi pada persalinan kala II

Kala II
Waktu pelaksanaan SOAP Pelaksana
Kamis 24-04-2023 S: Efiyanti Umalekhoa
Jam : 14.32 WIT 1. Ibu mengatakan sakit perut semakin meningkat
disertai keinginan untuk BAB

O:
1. Keadaan umum : Sedang
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital
a. TD : 110/60 mmHg
b. S : 360c
c. N : 80x/menit
d. P : 20x/menit
4. Auskultasi DJJ :
DJJ : (+)
Frekuensi :155x/menit
Irama : teratur
1. His (+)adekuat 5x10 durasi 45 detik
2. Terlihat tanda dan gejala kala II seperti ibu
merasa ingin meneran, terlihat tekanan pada
anus, perineum menonjol, vulva dan sfingter
ani membuka dan keluarnya lender darah
yang semakin banyak
3. Pemeriksaan dalam :Keadaan vulva dan
vagina normal, ketuban (-) pecah sponta
warna putih jernih, pembukaan lengkap
(10cm), tidak ada molase, penurunan kepala
H-IV.

A:
G2P1A0 40 minggu Inpartu kala II

P:
Jam : 14.32 WIT
1. Memastikan alat-alat persalinan lengkap, pakai
APD, dan cuci tangan
Hasil :Alat persalinan sudah lengkap, APD
sudah dipakai, dan sudah cuci tangan

Jam : 14.33 WIT


2. Memberitahu pada ibu dan keluarga bahwa
pembukaan sudah lengkap
Hasil : Ibu sudah mengetahuinya

Jam : 14.34 WIT


3. Menganjarkan ibu cara mengedan yang benar
yaitu ketika ibu merasa mules letakkan kedua
tangan untuk memegang paha bawah, sambil
ibu mengangkat kepala, menekan dagu di dada
ibu mengedan sambil membuka mata dan ketika
sudah ada mules anjurkan ibu untuk menarik
nafas panjang dan mulaila untuk mengedan
serta ikuti anjuran penolong
Hasil : Ibu mengikuti anjuran yang diberikan
Jam : 14.35 WIT
4. Memimpin ibu kembali ketika ada his, tampak
kepala bayi dengan diameter 5-6 cm didepan
vulva, letakkan kain dan handuk diperut ibu,
buka partus set dan letakkan di samping ibu,
pakai handscoon dikedua tangan dan pimpin
persalinan, tangan kiri melindungi kepala agar
tidak defleksi dan tangan kanan melindungi
perineum, setelah kepala bayi lahir tangan kiri
menahan dahi dan tangan kanan membersikan
jalan nafas menggunakan kassa steril, periksa
lilitan tali pusat, dengan 2 jari tangan, lepaskan
tangan dan tunggu putaran paksi luar secara
spontan, setelah itu pegang kepala bayi secara
biparietal dengan tangan kanan di atas dan
tangan kiri di bawah curam kebawah untuk
lahirkan bahu depan, curam keatas untuk
lahirkan bahu belakang, sangga dengan tangan
kanan dan susur dengan tangan kiri sampai
mata kaki lakukan penilaian awal apakah bayi
menagis, kesulitan bernafas, warna kulit, dan
gerakan bayi kemudian letakkan bayi diatas
perut ibu, keringkan bayi serta lakukan
rangsangan taktil dengan handuk dan ganti
dengan kain bersih dan kering. Setelah 2 menit
bayi lahir lakukan jepit dan pemotongan tali
pusat selanjutnya lakukan IMD
Hasil : Jam 14.40 Bayi lahir dengan presentasi
belakang kepala, langsung menangis, A/S 8/10,
jenis kelamin Laki-laki, mengeringkan,
menghangatkan, dan sudah dilakukan
rangsangan taktil, bungkus bayi, tali pusat
sudah dipotong dan telah dilakukan IMD

Evaluasi
Tanggal : 24-04-2023
Jam : 14.41 WIT
Inparu kala II berlangsung normal ± 5 menit
Lanjut intervensi pada persalinan kala III
75

Kala III
Waktu Pelaksanaan SOAP Pelaksana
Kamis 25-04-2023 S: Efiyanti Umalekhoa
Jam : 14.41 WIT 1. Ibu mengatakan sangat senang dengan
kelahirkan bayinya
2. Ibu mengatakan masi merasa mules pada
perutnya
O:
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Inpeksi : Perubahan pada uterus, tali
pusat memajang, semburan darah tiba-tiba.
A:
P2A0 Inpartu kala III

P:
Jam : 14.42 WIT
1. Memeriksa perut ibu kembali untuk
memastikan janin kedua didalam uterus dan
memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik
oksitosin agar uterus berkontraksi dengan baik
dan membantu melahirkan plasenta
Hasil : Tidak ada janin kedua, Ibu mengerti dan
mau di suntik oksitosin

Jam : 14.43 WIT


2. Melakukan manajemen aktif kala III, yaitu,
meenyuntikan oxitosin 10 IU/IM
Hasil : Oxitosin 10 IU/IM sudah di injeksi pada
paha kiri ibu bagian dista rateral

Jam : 14.44 WIT


3. Mengobservasi tanda-tanda pelepasan plasenta
yaitu adanya semburan darah secara tiba-tiba,
tali pusat memanjang, dan uterus membundar/
keras
Hasil : Terlihat tanda-tanda pelepasan plasenta
seperti adanya semburan darah, uterus
membundar/keras dan tali pusat memanjang

Jam : 14.45 WIT


4. Melakukan PTT yaitu dengan tangan kanan
memengang tali pusat dan tangan kiri berada di
atas simfisis menekan uterus sambil lakukan
dorso cranial, jika tali pusat bertambah panjang
maka pindahkan klem 5-10 cm di depan vulva
dengan cara ditekuk tali pusat dengan tangan
kiri dan pindahkan klem dengan tangan kanan.
Selanjutnya jika plasenta sudah tampak di
depan vulava tangan kiri yang melakukan dorso
cranial tadi dipindahkan ke depan vulva untuk
menampung plasenta dan tangan kanan
memutar plasenta searah jarum jam sampai
selaput terlepas sendiri.
Hasil : PTT berhasil dilakukan, plasenta lahir
lengkap, kotiledon ± 20, selaput ketuban dan
amnion lengkap, dan plasenta lahir pada jam :
02.11 wit

Jam : 1 4.47 WIT


5. Melakukan masase dengan menggunakan tangan
kiri selama 15 detik hingga uterus mengeras
Hasil : Uterus ibu membundar dan mengeras

Jam : 14.48 WIT


6. Memeriksa ada atau tidaknya laserasi dan
perdarahan
Hasil : tidak ada laserasi jalan lahir dan
perdarahan ±150 cc

Evaluasi
Tanggal : 24-04-2023
Jam :14.50 WIT
Inparu kala III berlangsung normal berlangsung ± 13
menit
Lanjutkan intervensi pada postpartum kala IV
Kala IV
Waktu Pelaksanaan SOAP Pelaksana
Kamis 23-02-2023 S: Efiyanti Umalekhoa
Jam : 14.51 WIT 1. Ibu mengatakan merasa lemas dan perut
ibu masih mules
2. Ibu mengatakan sangat bersyukur karena
bayinya dapat lahir dengan selamat

O:
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda-tanda Vital

a. TD : 110/70 mmHg
b. S : 360c
c. N : 84x/menit
d. P : 20x/menit
4. Abdomen: TFU 1 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong
5. Genitalia: perdarahan (+) sedikit, terdapat
ruptur grade 1 Hd

A:
P2A0 Inpartu kala IV

P:
Jam : 14.55 WIT
1. Melakukan observasi 2 jam postpartum
yaitu tekanan darah, nadi, suhu, tinggi
fundus uteri, kontraksi uterus, kandung
kemih dan perdarahan.
Hasil : dilakukan observasi 2 jam
postpartum
a. TD : 110/70 mmHg
b. N : 84x/menit
c. S : 36˚ C
d. TFU : 1 Jari dibawah pusat
e. Kontraksi : Baik
f. Kandung kemih: Kosong
g. Perdarahan : Sedikit

Jam : 15.00 WIT


2. Memberitahukan dan mengajari ibu
massase fundus uteri serta memberitahu ibu
apabila uterus bulat dan keras berarti
uterusnya baik. Apabila lembek, ajari cara
massase fundus agar tidak terjadi
perdarahan atau segera menghubungi bidan
penolong persalinan
Hasil: Ibu mengerti tentang penjelasan
yang telah diberikan dan mau melakukan
massase
Jam : 15.03 WIT
3. Membersihkan ibu dan tempat persalinan,
sekaligus mengganti pakaian ibu yang
basah/kotor dengan bersih dan kering serta
mengganti popok yang sudah penuh dengan
yang bersih dan baru
Hasil: Ibu dan tempat persalinan sudah
dibersihkan, baju dan popok sudah diganti

Jam : 15.05 WIT


4. Melakukan asuhan sayang ibu yaitu
memberikan cara konseling cebok yang
benar, dengan membersihkan daerah
kemalauan dari arah depan ke belakang
dengan menggunakan sabun kemudian
membilasnya dengan air bersih dan
mengeringkan dengan handuk yang
bersih/kering, serta menganjurkan ibu
untuk mengganti pembalut setiap kali
BAB/BAK dan tidak menunggu sampai
pembalut penuh oleh darah.
Hasil: Ibu mengerti dan paham cara cebok
yang benar serta ibu mau melakukannya

Jam : 15.07 WIT


5. Menganjurkan ibu untuk mulai menyusui
bayinya dan mengajari ibu posisi serta
teknik menyusui yang benar
Hasil :Ibu mau menyusui bayinya dan
bayinya menghisap puting susu dengan
baik.

Jam : 15.10 WIT


6. Menganjurkan ibu untuk makan dan
minum agar mengembalikan energi ibu
Hasil: Ibu bersedia untuk makan dan
minum

Jam : 15.13 WIT


7. Memberitahukan kepada ibu mengenai
tanda-tanda bahaya post partum (seperti
pusing, penglihatan kabur, payudara
membengkak, nyeri perut, lochea berbau
busuk, dengan demam tinggi), kemudian
anjurkan ibu agar jika terjadi hal-hal
diatas harus segera mungkin menghubungi
bidan/ tenaga kesehatan lain yang terdekat
Hasil: Ibu mengerti dan mampu
menyebutkan kembali informasi yang
diberikan

Jam : 15.15 WIT


8. Melakukan observasi 2 jam postpartum
yaitu tekanan darah, nadi, suhu, tinggi
fundus uteri, kontraksi uterus, kandung
kemih dan perdarahan.
Hasil : dilakukan observasi 2 jam
postpartum
a. TD : 110/70 mmHg
b. N : 84x/menit
c. S : 36˚C
d. TFU : 1 Jari dibawah pusat
e. Kontraksi : Baik
f. Kandung kemih: Kosong
g. Perdarahan : Sedikit

Jam : 15.30 WIT


9. Melakukan observasi 2 jam
postpartum yaitu tekanan darah, nadi,
suhu, tinggi fundus uteri, kontraksi
uterus, kandung kemih dan perdarahan.
Hasil : dilakukan observasi 2 jam
postpartum
a. TD : 110/70 mmHg
b. N : 84x/menit
c. TFU : 1 Jari dibawah pusat
d. Kontraksi : Baik
e. Kandung kemih: Kosong
f. Perdarahan : Sedikit

Jam : 15.45 WIT


10. Melakukan observasi 2 jam
postpartum yaitu tekanan darah, nadi,
suhu, tinggi fundus uteri, kontraksi
uterus, kandung kemih dan perdarahan.
Hasil : dilakukan observasi 2 jam
postpartum
a. TD : 110/70 mmHg
b. N : 84x/menit
c. TFU : 1 Jari dibawah pusat
d. Kontraksi : Baik
e. Kandung kemih: Kosong
f. Perdarahan : Sedikit

Jam : 16.15 WIT


11. Melakukan observasi 2 jam
postpartum yaitu tekanan darah, nadi,
suhu, tinggi fundus uteri, kontraksi
uterus, kandung kemih dan perdarahan.
Hasil : dilakukan observasi 2 jam
postpartum
a. TD : 110/70 mmHg
b. N : 84x/menit
c. S : 36˚C
d. TFU : 1 Jari dibawah pusat
e. Kontraksi : Baik
f. Kandung kemih: Kosong
g. Perdarahan : Sedikit
Jam : 16.45 WIT
12. Melakukan observasi 2 jam
postpartum yaitu tekanan darah, nadi, suhu,
tinggi fundus uteri, kontraksi uterus,
kandung kemih dan perdarahan.
Hasil : dilakukan observasi 2 jam
postpartum
a. TD : 110/70 mmHg
b. N : 80x/menit
c. S : 36,° 5 C
d. TFU : 1 Jari dibawah pusat
e. Kontraksi : Baik
f. Kandung kemih: Kosong
g. Perdarahan : Sedikit

Jam : 16.50 WIT


13. Mengisi dan melengkapi partograf
Hasil : Partograf telah diisi secara lengkap

Evaluasi :
Tanggal : 12-02-2023
Jam : 16.51 WIT
Post partum kala IV berlangsung normal ±4 jam
Lanjutkan intervensi pada 6 jam post partum
4.3 Nifas
Waktu Pelaksanaan SOAP Pelaksana
Kamis 24-04-2023 S: Efiyanti Umalekhoa
Jam : 20.00 WIT 1. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan
masih keluar darah warna merah segar
2. Ibu mengatakan air susunya sudah keluar tetapi
belum terlalu lancar

O:
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Observasi tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmhg
Nadi : 82x/m
Suhu : 36,5’C
Pernapasan : 22x/m
4. TFU : 2 jari dibawah pusat
5. Kontraksi uterus : Baik
6. Kandung kemih : Kosong
7. Perdarahan : Normal
8. ASI : Belum lancar
9. Lochea : Rubra
10. BAB/BAK : Belum Bab/BAK 1 x
11. Aktivitas : Ibu sudah bisa
berjalan ke WC
sendiri untuk BAK
A:
P2A0 Postpartum 6 jam pertama

P:
Jam : 20.01WIT
1. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan
bahwa semua masi dalam batas normal
Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan

Jam : 20.02 WIT


2. Menjelaskan pada ibu penyebab ibu merasa
mules yaitu karena terjadinya involusio uteri
dimana rahim berkontraksi untuk kembali ke
keadaan sebelum hamil setelah melahirkan
Hasil : Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan

Jam : 20.03 WIT


3. Memberitahukan cara perawatan tali pusat yaitu:
a. Menjaga tali pusat agar tetap bersih dan
kering
b. Tidak mengolesi atau membubuhi apapun
ditali pusat
c. Ketika selesai dimandikan keringkan pusat
sampai kering dan melakukan perawatan
terbuka
Hasil : Ibu mengerti dengan apa yang
dijelaskan dan akan melakukannya
Jam : 20.04 WIT
4. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar,
yaitu:
a. Anjurkan ibu untuk mencuci tangan baik
sebelum ataupun sesudah menyentuh bayi,
kemudian mengusap puting susu dengan air
hangat sebelum menyusui bayinya
b. Ibu duduk atau tidur senyaman mungkin dan
posisiklan yang nyaman juga untuk bayinya
c. Letakkan bayinya menghadap ke ibu dengan
posisi:
1) Perut bayi menempel ke perut ibu
2) Dagu bayi menempel ke payudara ibu
3) Mulut bayi terbuka lebar dan harus
menutupi semua daerah areola. Agar
mulut bayi terbuka lebar pertama-tama
sentuhkan puting susu ibu ke bibir atau
pipi bayi
4) Berikan asi sampai payudara terasa
kosong
5) Tepuk punggung bayi untuk
menyendawakan bayi agar tidak terjadi
gumoh, muntah atau cegukan.
Hasil : Ibu mengerti dengan apa yang
diajarkan dan akan melakukan sesuai
seperti yang diajarkan

Jam : 20.05 WIT


5. Memberikan konseling mengenai personal
Hygene
Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan

Jam : 20.06 WIT


6. Menganjurkan ibu untuk selalu menyusui
bayinya karena ASI esklusif sangat penting
untuk perkembangan bayi
Hasil: Ibu mengerti dan mau melakukan anjuran
yang disampaikan

Jam : 20.07 WIT


7. Menganjurkan ibu minum obat antibiotik yang
sudah diberikan
Hasil : Ibu sudah minum obat yang diberikan

Evaluasi :
Tanggal : 24-04-2023
Jam : 20.08 WIT
Postpartum 6 jam berlangsung normal
Lanjutkan intervensi pada kunjungan 6 hari postpart
Nifas Kunjungan Ke-2
Waktu pelaksanaan SOAP Pelaksana
Rabu 30-04-2023 S: Efiyanti Umalekhoa
Jam : 15.00 WIT 1. Ibu mengatakan sudah merasa lebih baik
2. Ibu mengatakan pengeluaran darah sisa sedikit
dan tidak berbau
3. Ibu mengatakan air susumya sudah lancar

O:

1. Keadaan Umum : Baik


2. Kesadaran : Compos mentis
3. Observasi tanda-tanda vital
a. Tekanan Darah : 100/60 mmhg
b. Nadi : 80x/m
c. Suhu : 37ºC
d. Respirasi : 20x/m
4. Payudara : Normal dan Asi
lancar
5. TFU : Pertengahan pusat
dan sympisis
6. Perdarahan : Normal
7. Lochea : Sanguinolenta
8. Aktivitas : Ibu sudah bisa
beraktifitas
seperti semula

A:
P2A0 Postpartum 6 Hari

P:
Jam : 15.00 WIT
1. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan
bahwa semua masih dalam batas normal
Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan

Jam : 15.01 WIT


2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
makanan bergizi seperti sayur, ikan, dan telur
agar dapat mempercepat proses pemulihan
pasca persalinan dengan baik
Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukan
anjuran yang diberikan

Jam : 15.02 WIT


3. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap
memberikan ASI esklusif pada bayinya
sesering mungkin atau selama bayi
menginginkan
Hasil : Ibu selalu memberikan ASI kepada
bayinya
Jam : 15.03 WIT
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
yaitu 2 jam saat siang hari dan 7-8 jam saat
malam hari
Hasil : Ibu tidur siang 2 jam dan tidur malam 6
jam karena sering terbagun saat bayinya
menagis karena haus

Jam : 15.04 WIT


5. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada
masa nifas seperti demam tinggi, nyeri,
bengkak, atau luka pada payudara, dan
perdarahan
Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan

Jam : 15.05 WIT


6. Mengajarkan ibu cara perawatan payudara dan
menganjurkan ibu untuk selalu merawat
payudaranya dengan prosedur :
a. Licinkan tangan dengan baby oil dan
sokong payudara dengan tangan kiri
b. Lakukan gerakan kecil dengan dua jari
kanan, mulai dari pangkal payudara dan
berahir dengan gerakan spiral pada daera
puting
c. Buatlah gerakan memutar sambil menekan
dari pangkal payudara dan berahir di
puting susu pada seluruh bagian payudara
kiri dan lakukan yang sama di payudara
kanan
d. Letakkan kedua telapak tangan diantara
dua payudara
e. Urut dari tengah keatas sambil
mengangkat kedua payudara dan lepaskan
keduanya perlahan
f. Sangga payudara kiri dengan tangan kiri
tangan kanan urut payudara dengan sisi
kelingking dari arah pangkal payudara
kearah puting susu, lakukan hal yang sama
di payudara kanan
g. Kompres kedua payudara dengan waslap
hangat selama 2 menit dan ganti dengan
kompres dingin selama 1 menit, kemudian
keringkan dengan handuk kering.
Hasil : ibu megerti dan akan melakukan
anjuran yang diberikan

Evaluasi :
Tanggal : 30 -04-2023
Jam : 15.05 WIT
Postpartum hari ke 6 berlangsung normal
Lanjutkan intervensi pada kunjungan 2 minggu
postpartum

Nifas Kunjungan Ke-3


Waktu Pelaksanaan SOAP Pelaksana
Kamis 13-05-2023 S: Efiyanti Umalekhoa
Jam : 14.30 WIT 1. Ibu mengatakan darahnya keluar hanya
sedikit-sedikit dan tidak berbau berwarna
kuning
2. Ibu mengatakan keadaannya baik-baik saja
dan nafsu makanya bertambah

O:
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Observasi tanda-tanda vital
a. Tekanan Dara : 110/70 mmhg
b. Nadi : 84x/m
c. Suhu : 36,5’C
d. Respirasi : 22x/m
4. TFU : Tidak teraba
5. Kontraksi uterus : Baik
6. Perdarahan : Normal
7. ASI : Lancar
8. Lochea : Serosa

A:
P2A0 Postpartum 2 Minggu

P:
Jam : 14.30 WIT
1. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan
bahwa semua masih dalam batas normal
Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan

Jam : 14.31 WIT


2. Menganjurkan ibu untuk sesalu menjaga
personal Hygene
Hasil: Ibu mengerti dan mau melakukan
anjuran yang diberikan

Jam : 14.32 WIT


3. Menganjurkan ibu untuk selalu menyusui
bayinya dan tidak memberikan makanan atau
minuman yang lain selain ASI
Hasil: Ibu selalu menyusui bayinya dan tidak
pernah memberikan makan atau minumanan
apapun pada bayinya

Jam : 14.33 WIT


4. Menganjurkan ibu untuk selalu minum air
putih yaitu minimal 12 gelas atau 3 liter dalam
sehari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh
sehingga ibu tidak mengalami dehidrasi

Hasil : Ibu selalu minum air ± 12-13 gelas


dalam sehari karena mudah haus ketika
bayinya menyusui

Jam : 14.34 WIT


5. Menilai adanya demam, infeksi atau
perdarahan abnormal
Hasil: Tidak ada tangda-tanda demam, infeksi
dan perdarahan abnormal

Jam : 14.35 WIT


6. Memberikan konseling kepada ibu tentang
penggunaan KB
Hasil: Ibu mengerti dan mengatakan ingi
berdiskusi dulu dengan suaminya.

Evaluasi :
Tanggal : 11-04-2023
Jam : 14.35 WIT
Postparum minggu ke 2 berlangsung normal
Lanjutkan intervensi pada kunjungan 6 minggu
postpartum
Nifas Kunjungan Ke-4
Waktu pelaksanaan SOAP Pelaksana
Kamis 24-06-2023 S: Efiyanti Umalekhoa
Jam : 16.00 WIT 1. Ibu mengatakan sudah tidak ada
pengeluaran darah atau cairan lain dari
jalan lahir
2. Ibu mengatakan nafsu makan ibu
bertambah banyak dan tidur cukup

O:

1. Keadaan Umum : Baik


2. Kesadaran : Compos mentis
3. Observasi tanda-tanda vital
a. Tekanan Darah : 120/70 mmhg
b. Nadi : 84x/m
c. Suhu : 36,5’C
d. Respirasi : 22x/m
4. TFU : Bertambah kecil
5. Kontraksi uterus : Baik
6. Perdarahan : Normal
7. ASI : Lancar
8. Lochea : Alba

A:
P2A0 Postpartum 6 Minggu dengan keadaan
normal

P:
Jam : 16.00 WIT
1. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan
bahwa semua masi dalam batas normal
Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan
yang diberikan

Jam : 16.01WIT
2. Menganjurkan ibu untuk selalu
mengkonsumsi makanan yang
memperbanyak produksi ASI seperti daun
katuk dan jantung pisang
Hasil : Ibu selalu makan sayur jantung
pisang

Jam: 16.02 WIT


3. Memastikan ibu selalu menyusui bayinya
dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
penyulit
Hasil : Ibu selalu menyusui dengan baik
dan tidak terlihat tanda-tanda penyulit
Jam : 16.04 WIT
4. Memastikan involusio uterus berlangsung
normal dan fundus sudah tidak teraba lagi
Hasil : Ibu tau dan mengerti bahwa
infolusio uterus adalah kembalinya uterus
ke keadaan sebelum hamil setelah
melahirkan dan pada saat sudah kembali
TFU sudah tidak teraba lagi

Jam : 16.05 WIT


5. Menganjurkan ibu untuk membawa
bayinyan ke posyandu atau ke fasilitas
kesehatan untuk pemberian imunisasi BCG
pada bayinya
Hasil :Ibu mengerti dan mau melakukan
anjuran yang diberikan

Evaluasi :
Tanggal : 24-06-2023
Jam : 16.05 WIT
Postpartum minggu ke 6 berlangsung normal
4.2 Bayi Baru Lahir
Waktu pelaksanaan SOAP Pelaksana
Kamis 24-04-2023 S: Efiyanti Umalekhoa
Jam : 20.00 WIT 1. Ibu mengatakan bayinya lahir jam 03.36
WIT
2. Ibu mengatakan bayinya lahir langsung
menangis
3. Ibu mengatakan senang atas kelahiran
bayinya

O:
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Suhu : 36,5ºC
c. Denyut jantung :140x/menit
d. Pernapasan : 55x/menit
e. Warna kulit : Kemerahan
f. Jenis kelamin : Laki-laki
g. Kelainan : Tidak ada
h. A/S : 8/10
i. Tangis bayi : Kuat
2. Pemeriksaan Antropometri
a. Berat badan : 3,300 gram
b. Panjang badan : 49 cm
c. Lingkar kepala : 33 cm
d. Lingkar dada : 32 cm
e. Lingkar perut : 31 cm
f. Lila : 11 cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Normal tidak ada
kelainan
b. Rambut : Tampak hitam dan bersih
c. Mata : Konjungtiva merah
muda
sklera tidak ikterus, dan
tidak ada sekret mata
d. Hidung : Bernafas spontan dan
tidak
ada sekret
e. Telinga : Bentuk normal dan
simetris
kanan dan kiri
f. Mulut : Mucosa bibir basah dan
refleks menghisap ada
tapi masih lemah dan
tidak ada oral trush
g. Leher : Tidak ada kaku kuduk
h. Dada : Simetris dan tidak ada
Retraksi dinding dada
i. Abdomen : Tidak ada perdarahan tali
pusat, tali pusat segar
dan tidak kembung
j. Genitalia : Laki-laki
k. Anus : Berlubang, normal
dan tidak ada kelainan
l. Ekstermitas
1) Atas : Simetris kanan dan kiri,
tidak ada oedema
2) Bawah : Simetris kanan dan kiri,
tidak ada oedema
4. Refleks
a. Moro : Positif, saat dikejutkan
kedua tangan dan kaki memperlihat kan
gerakan seperti merangkul
b. Rooting : Positif, saat diberikan
rangsangan di pipi, bayi langsung
menoleh kearah rangsangan
c. Sucking : Positif, saat menghisap
puting susu dan menelan ASI
d. Grasping : Positif, saat telapak tangan
disentuh, bayi memegang dengan cepat
5. Eliminasi
a. BAK: 1 kali
b. BAB: 1 kali, mekonium keluar
sesaat setelah lahir

A:
By. Ny.M usia 6 jam dengan keadaan normal

P:
Jam : 20.05 WIT
1. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir, yaitu: menjaga kehangatan,
pemberian salap mata, dan pemberian vit.K
Hasil : Asuhan telah diberikan

Jam : 20.07 WIT


2. Berikan Hb-0 satu jam setelah pemberian
vit.K
Hasil : Imunisasi Hb-0 telah diberikan

Jam : 20.10 WIT


3. Memberikan konseling tentang ASI ekslusif
Hasil :Ibu mengerti tentang konseling yang
diberikan

Jam : 20.12 WIT


4. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga
kehangatan bayi seperti selalu menyelimuti
bayi, dan tetap menjaga suhu tubuh bayi
Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukan
anjuran yang diberikan

Jam : 20.15 WIT


5. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya
komplikasi bayi baru lahir seperti demam,
diare, kejang, sulit bernapas, menggigil dan
warna kulit kebiruan
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan

Jam : 20.18 WIT


6. Memberitahu ibu untuk tetap menjaga tali
pusat agar tetap bersih dan kering dan tidak
boleh di berikan perwatan obat-obatan
apapun
Hasil : Ibu mengerti dengan apa yang di
jelaskan dan tidak akan melakukan hal-hal
yang tidak dianjurkan

Jam : 20.20 WIT


7. Menjadwalkan kunjungan bayi selanjutnya
pada tanggal 17-02-2023
Hasil:Ibu mau melakukan kunjungan ulang

Evaluasi :
Tanggal : 23-0-2023
Jam : 20.25 WIT
1. Bayi dalam keadaan baik
2. Hasil pemeriksaan bayi normal dan sehat
3. Evaluasi dilanjutkan
Bayi baru lahir kunjungan ke-2
Waktu Pelaksanaan SOAP Pelaksana
Rabu 30-04-2023 S: Efiyanti Umalekhoa
Jam : 15.00 IT 1. Ibu mengatakan bayinya menyusui dengan baik
dan air susunya lancar
2. Ibu mengatakan tali pusat bayinya sudah kering
namun belum lepas
3. Ibu mengatakan bayi sering terbangun dimalam
hari karena haus dan kencing

O:
1. Keadaan umum : Baik
2. Tanda-tanda vital
a. Denyut Jantung : 130x/menit
b. Nadi : 140 x/m
c. Pernafasan : 52 x/m
d. Suhu : 36,4’C
3. BB : 3.200 gram
4. Nampak tali pusat belum lepas
5. Warna kulit : Kemerahan, tidak
Ikterus dan bersih
6. Pemeriksaan
a. Refleks Rooting : Baik
b. Refleks Sucking : Baik
c. Refleks Swallowing : Baik
d. Refleks Moro : Baik

A:
By,Ny. J Usia 6 hari dengan keadaan normal

P:
Jam : 15.20 WIT
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu,
bahwa bayi dalam keadaan sehat
Hasil: Ibu merasa senang karena sudah
mengetahui keadaan bayinya

Jam :15.21 WIT


2. Menganjurkan ibu untuk tidak membubuhi
ramuan/apapun pada tali pusat
Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukan
anjurann yang diberikan

Jam : 15.22 WIT


3. Menganjurkan ibu untuk mencuci tangan
sebelum dan sesudah memegang bayinya agar
tidak mudah terkena infeksi karena bakteri
Hasil : Ibu mengerti dan akan melakukan
anjuran yang diberikan

Jam : 15.23 WIT


4. Menganjurkan ibu agar segera mengganti
popok atau pakaian bayinya apabila telah basah
karena popok dan pakaian yang basah menjadi
sumber bakteri dan virus sehingga dapat
menyebabkan iritai pada kulit bayi dan bayi
akan rewel karena merasa tidak nyaman
Hasil : Ibu selalu mengganti popok atau
pakaian dan loyor yang basah

Jam : 15.24 WIT


5. Mengobservasi pengeluaranatau ASI
Hasil : Produksi ASI lancar, bayi menyusui
dengan sangat sering

Jam : 15.25 WIT


6. Menganjurkan ibu untuk selalu minum air
putih untuk memperbanyak produksi ASI
ketika menyusui dan sebagai kebutuhan cairan
bagi ibu
Hasil : Ibu mengerti dengan anjuran yang
diberikan

Evaluasi :
Tanggal : 30-04-2023
Jam : 15.25 WIT
1. Bayi dalam keadaan baik
2. Hasil pemeriksaan bayi normal dan sehat
3. Evaluasi dilanjutkan
Bayi baru lahir kunjungan ke-3
Waktu Pelaksanaan SOAP Pelaksana
Kamis 13-05-2023 S: Efiyanti Umalekhoa
Jam : 14.30 WIT 1. Ibu mengatakan bayinya menyusui dengan baik
2. Ibu mengatakan tali pusat bayinya sudah lepas
3. Ibu mengatakan BAB dan BAK bayinya lancar

O:
1. Keadaan umum : Baik
2. Saat dikaji ibu sedang menyusui
3. Refleks mengisap dan menelan kuat
4. Tanda-tanda vital
a. Denyut Jantung : 130x/menit
b. Nadi : 110x/m
c. Pernafasan : 34 x/m
d. Suhu : 36,7’C
e. Berat badan : 3,800
f. Nampak bayi menyusu dengan baik

A:
By,Ny.J Usia 2 minggu dengan keadaan normal

P:
Jam :14.40 WIT
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
bahwa bayinya dalam keadaan baik
Hasil: Ibu merasa senang mendengarnya

Jam :14.41 WIT


2. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
sesering mungkin atau saat bayi menginginkan
Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukan apa yang
dianjurkan

Jam :14.42 WIT


3. Observasi produksi ASI
Hasil : Produksi ASI lancar, bayi menyusu
dengan sangat sering

Jam :14.43 WIT


4. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga
kehangatan dan kebersihan bayi
Hasil : Ibu mau melakukan apa yang dikatakan

Jam :14.44 WIT


5. Menganjurkan suami agar membantu istrinya
merawat bayi
Hasil:Suami mengerti dan akan melakukannya

Jam :14.45 WIT


6. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga
kehangatan dan kebersihan bayi Dengan cara
mandikan bayi 2 kali sehari, menjaga kehangatan
dengan cara pastikan bedong bayi dengan kain
yang kering sarung tangan dan sarung kaki serta
topi.
Hasil:Ibu mengerti dan mau melakukan anjuran
yang diberikan

Evaluasi :
Tanggal : 09-03-2023
Jam : 14.45 WIT
1. Bayi dalam keadaan baik
2. Hasil pemeriksaan bayi normal dan sehat
3. Evaluasi di lanjutkan
Bayi baru lahir kunjungan ke-4
Waktu Pelaksanaan SOAP Pelaksana
Kamis/24-06-2023 S: Efiyanti Umalekhoa
Jam : 16.00 WIT 1. Ibu mengatakan bayi menyusui dengan baik
2. Ibu mengatakan BAB dan BAK bayinya lancar

O:
1. Keadaan umum : Baik
2. Refleks mengisap dan menelan bayi kuat
3. Tanda-tanda vital
a. Nadi : 100 x/m
b. Pernafasan : 32 x/m
c. Suhu : 37’C
4. BB : 4.500 gram

A:
By. Ny.J Usia 6 minggu dengan keadaan normal

P:
Jam : 16.15 WIT
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
bahwa bayinya dalam keadaan baik
Hasil: Ibu merasa senang karena keadaan
bayinya sehat

Jam : 16.16 WIT


2. Memastikan ibu untuk tetap menjaga kehangatan
bayinya
Hasil : Ibu selalu menjaga kehangatan bayinya
dengan selalu memakaikan topi dan pakaian
lengan panjang

Jam : 16.17 WIT


3. Memastikan ibu untuk menjaga kebersihan
bayinya
Hasil : Ibu selalu menganti popok dan pakaian
bayi ketika kotor maupun basah

Jam : 16.17 WIT


4. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI
ekslusif kepada bayinya
Hasil: Ibu mengerti dan mau memberikan ASI
ekslusif pada bayinya

Evaluasi :
Tanggal 24-06-2023
Jam : 16.17 WIT
1.Bayi dalam keadaan baik
2.Hasil pemeriksaan bayi normal dan sehat
3. Evaluasi dilanjutkan
5.2 Keluarga Berencana
Waktu Pelaksanaan SOAP Pelaksana

Jumat 26-06-2023 S: Efiyanti Umalekhoa


Jam : 15.00 WIT 1. Ibu mengatakan kondisinya baik-baik saja
dan tidak sedang mengidap penyakit apapun
2. Ibu mengatakan mau menggunakan KB
suntik 3 Bulan
O:
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
a. TD : 120/80 mmhg
b. N : 70 x/m
c. P : 22x/m
d. S : 37’C
4. TFU : Tidak teraba
5. ASI : Lancar
6. Lochea : Alba
7. BB : 64 kg
8. Pemeriksaan khusus
a. Wajah : Tidak tampak pucat
b. Mata : Konjungtiva tidak
anemis dan tidak
Ikterus
c. Payudara : ASI lancar dan tidak
ada bendungan

A:
Akseptor KB suntik 3 bulan

P:
Jam : 15.00 WIT
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu,
bahwa ibu dalam keadaan baik
Hasil: Ibu merasa senang karena keadaannya
dalam kondisi baik

Jam : 15.01 WIT


2. Menjelaskan tentang macam-macam, tujuan,
efek samping, keuntungan dan kerugian dari
alat kontrasepsi dan menyuruh ibu untuk
memilih kontrasepsi yang mau dipakai
Hasil: Ibu mendengarkan semua penjelasan
yang diberikan dan ibu tetap memilih
Kontrasepsi KB suntik 3 bulan

Jam : 15.03 WIT


3. Menjelaskan lebih detail kepada ibu tentang
kelebihan dan kekurangan dari kontrasepsi KB
suntik 3 bulan, bahwa kelebihannya adalah
relatif aman untuk ibu menyusui, efektif
karena bisa mencega kehamilan hingga 99%
dan bisa menurunkan resiko kanker rahim dan
ovarium, sedangkan salah satu kekurangannya
adalah waktu kembali subur dari suntik 3
bulan ini sekitar 1 tahun pasca penggunaan
dihentikan
Hasil : Ibu paham dengan penjelasan yang
diberikan dan ibu sebelumnya juga ibu
menggunakan alat kontrasepsi KB suntik 3
bulan

Jam : 15.05 WIT


4. Melakukan penyuntikan KB suntik 3 bulan
pada ibu dengan prosedur :
a. Cuci tangan menggunakan sabun di air
yang mengalir kemudian keringkan
b. Pakai handscoon
c. Tarik obat ke dalam spuit 3 cc
d. Atur posisi ibu untuk penyuntikan obat
yaitu dengan berdiri tegak menghadap
belakang dari pemeriksa
e. Bersikan tempat yang akan disuntik
denagn kapas alkohol
f. Suntikkan jarum di daera penyuntikan
(sepertiga SIAS osocygis) dengan arah
tegak lurus (IM) hingga mencapai daera
otot
g. Sebelum menyuntikkan obat lakukan
aspirasi terlebih dahulu jika tidak ada
darah masukkan obat secara perlahan-
lahan
h. Angkat kembali jarum suntik dan
bersikan area bekas suntikan sekali lagi
dengan kapas alkohol
Hasil : Ibu telah diberikan KB suntik 3
bulan denga jenis obat
medroxyprogesterone

Jam : 15.07 WIT


5. Memberitahu ibu jika setelah pemakaian
kontrasepsi KB suntik 3 bulan ini ibu
mengalami hal diluar dari efek samping dari
KB suntik segera pergi ke fasilitas kesehatan
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan dan akan melakukanya jika ada
komplikasi yang terjadi

Jam : 15 08 WIT
7. Memberitahu ibu untuk suntik KB kembali
atau jadwal balik KB suntikknya yaitu pada
tanggal 30 juni 2023
Hasil : Ibu mengerti dan akan pergi ke fasilitas
kesehatan untuk balik suntik KB

Evaluasi :
Tanggal : 24-06-2023
Jam : 15.08 WIT
Akseptor KB suntik 3 bulan telah diberikan

BAB V
PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny J G 2P1A0 di


wilayah Kerja Puskesmas Gambesi Kota Ternate penulis melakukan
perbandingan antara kasus yang didapatkan dengan teori yang ada.
5.1 Kehamilan
Pada masa kehamilan Ny J dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik
head to toe, dan penunjang. Hasil anamnesis ibu mengatakan haid
terakhirnya pada tanggal 16-juli-2022, ibu mengeluh susah tidur pada
malam hari. Ny J memeriksakan kehamilannya pada trimester pertama 1
kali di posyandu kelurahan jan wilayah kerja puskesmas Gambesi Kota
Ternate.
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, TB 154 cm, BB
sebelum hamil 49 setelah hamil 62,3 kg, LILA 27 cm pemeriksaan fisik
TTV, Tekanan Darah 110/70 mmHg suhu 36,0C, nadi 82x/menit respirasi
23x/menit. Pemeriksaan leopold I TFU 32 cm fundus uteri teraba bulat
lunak dan tidak melenting (bokong), leopold II bagian kanan perut teraba
datar, keras dan memanjang (punggung) dan bagian kiri perut teraba
bagian bagian kecil (ekstremitas). Leopold III bagian bawah teraba bulat,
keras dan melenting (kepala). Lepold IV tidak dilakukan. Aukultasi DJJ
frekuensi 137x/menit irama teratur.
Pada kunjungan kedua pada tanggal 04-04-2023 Pemeriksaan Hb :
11,5 gr masalah tersebut belum teratasi dan dilakukan pemeriksaan
dengan hasil G2P1A0, ibu mengatakan sedikit pusing dan masih sering
terbangun pada malam hari, HPHT 16-07 -2022, taksiran persalinan 23-
04-2023, umur kehamilan 37 minggu 2 hari, tekanan darah 100/60
mmHg, suhu 36,5˚C, nadi 82x/menit, pernapasan 23x/menit,
pemeriksaan leopold tinggi fundus uteri 32 cm teraba bokong, leopold II
sisi lateral kanan teraba punngung dan sisi lateral kiri teraba bagian-
bagian kecil (ekstremitas), leopold III presentasi kepala dan leopold IV
tidak dilakukan, DJJ 142x/menit. Asuhan yang diberikan yaitu
menganjurkan ibu untuk makan makanan yang mengandung zat besi,
mengonsumsi tablet Fe dan vitamin yang diberikan dengan teratur,
istirahat yang cukup.
Pada kunjungan ketiga pada tanggal 10-04-2023 masalah tersebut
belum teratasi dan dilakukan pemeriksaan dengan hasil G2P1A0, ibu
mengatakan masi sering terbangun pada malam hari, HPHT 16-07-2022,
taksiran persalinan 23-04-2023, umur kehamilan 38 minggu 1 hari,
tekanan darah 100/70 mmHg, suhu 36,50C, nadi 80x/menit, pernapasan
22x/menit pemeriksaan leopold 1 tinggi fundus uteri 32 cm teraba
bokong, leopold II sisi lateral kiri teraba punggung dan sisi lateral kiri
teraba bagian bagian kecil (ektremitas), lepold III presentasi kepala dan
lepold IV tidak dilakukan, DJJ 142x/menit. Asuhan yang diberikan yaitu
menganjurkan ibu untuk makan makanan yang mengandung zat besi,
mengonsumsi tablet Fe dan vitamin yang diberikan dengan teratur,
istirahat yang cukup, mengajarkan ibu posisi tidur yang baik .
Pada kunjungan keempat pada tanggal 18-04-2023 masalah tersebut
belum teratasi dan dilakukan pemeriksaan dengan hasil G2P1A0, ibu
sering terbangun pada malam hari, Ibu suda tidak merasa pusing, HPHT
16-07-2022, taksiran persalinan 23-04-2023, umur kehamilan 39 minggu
2 hari tekanan darah 110/70 mmHg, suhu 360C, nadi 80x/menit,
pernapasan 20x/menit, pemeriksaan leopold I tinggi fundus uteri 32 cm
teraba bokong, leopold II sisi lateral kanan bagian bagian kecil
(esktremitas) dan sisi lateral kiri teraba punggung, leopold III presentasi
kepala leopold IV bagian bagian terbawa janin belum masuk pintu atas
panggul, DJJ 139x/menit, asuhan yang diberikan yaitu menganjurkan ibu
untuk makan makanan yang mengandung gizi seimbang, istirahat yang
cukup dan memberikan konseling tentang tanda bahaya trimester III
5.2 Persalinan
Ny. J bersalin pada usia kehamilan 40 minggu dan sesuai dengan
taksiran persalinan, hal tersebut masih berkesinabungan dengan teori
yang menyatakan bahwa persalinan normal terjadi pada usia kehamilan
aterm (37-42 minggu). Pemantauan persalinan kala I didokumentasikan
langsung ke dalam partograf, sebab Ny. J masuk dengan pembukaan 5
cm dan belum terjadi ketuban pecah dini. Hal tersebut sesuai teori yang
menyatakan bahwa pemantauan dengan partograf dimulai pada fase aktif
bertujuan untuk mengobservasi keadaan ibu dan bayi serta memantau
kemajuan persalinan apakah persalinan berjalan dengan normal atau
tidak.
Kala I pada Ny. J berlansung selama 2± jam, ibu di ajarkan
melakukan teknik relaksasi yang baik dan benar, pengaturan posisi yang
nyaman untuk ibu sesuai keinginan ibu, memenuhi kebutuhan cairan dan
nutrisi, pemberian informend consent terkait dengan rencana tindakan
induksi persalinan penatalaksanaan tindakan secara aseptic, kolaborasi
dengan melaksanakan istruksi Dokter. Kemudian observasi DJJ, His dan
kemajuan persalinan serta penatalaksanaan persalinan.
Persalinan Kala II berlansung selama 10 menit dengan presentasi
puncak kepala. Hal ini sesuai dengan teori Manuaba (2010). Bahwa lama
kala II pada multipara adalah satu jam, asuhan yang diberikan pada
persalinan dengan letak puncak kepala yaitu sesuai dengan asuhan
persalinan normal. Pada teori menyebutkan bahwa penanganan untuk
persalinan dengan letak puncak kepala yaitu dapat di tunggu kelahiran
spontan atau dapat dilakukan asuhan persalinan normal jika bayi kecil,
panggul ibu normal. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktik. Proses persalinan berjalan lancar, tidak ada penyulit dan
komplikasi yang menyertai. Bayi lahir spontan dengan letak puncak
kepala, warna kulit kemerahan, bayi menagis kuat, gerakan aktif, jenis
kelamin perempuan, A/S : 8/10, caput negatif, sudah dilakukan
pemotongan tali pusat dan IMD, reflex menghisap baik.
Kala III berlansung selama 10 menit, hal tersebut sesuai dengan
teori yaitu kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai dengan
lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30
menit.Penatalaksanaan kala III dilakukan sesuai dengan manajemen aktif
kala III.
Pemantauan kala IV Ny. J berlangsung normal dan keadaan Ny.J
berangsur-angsur membaik setiap jamnya. Kala IV di mulai dari saat
plasenta lahir sampai dengan 2 jam pertama postpartum (Kuswanti,
2014). Hal-hal yang dilakukan seperti : pemantauan tanda-tanda vital,
kontraksi, TFU, jumlah pengeluaran darah, sehingga tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktik.
5.3 Nifas
Pada asuhan masa nifas pada Ny. J dilakukan sebanyak 4 kali,
kunjungan yaitu saat 6-8 jam setelah persalinan, 6 hari setelah prsalinan,
2 minggu setelah persalinan dan 6 minggu setelah persalinan. Hal
tersebut sejalan dengan yang dijelaskan dalam buku asuhan kebidanan
masa nifas dan menyusui tahun 2015 yang dilakukan sekurang-
kurangnya 4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan.
Pada masa nifas Ny. J mendapatkan pelayanan pemeriksaan tanda-
tanda vital, perdarahan, involusio uteri dan tanda-tanda bahaya pasca
bersalin. Dari hasil pemeriksaan Ny. J semuanya dalam batas normal.
Hal tersebut sejalan dengan yang dijelaskan dalam buku asuhan
kebidanan nifas dan menyusui tahun 2014 bahwa saat masa nifas, ibu
nifas harus mendapatkan pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi,
nafas dan suhu), pemeriksaan tinggi fundus uteri, pemeriksaan lochea,
pemeriksaan payudara dan pemeriksaan anjuran ASI esklusif, pemberian
edukasi kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk pelayanan
keluarga berencana pasca persalinan. Ny. J juga mendapatkan konseling
mengenai kebutuhan nutrisi, pola istirahat, kebersihan ibu, perawatan
payudara dan perencanaan kontrasepsi.Hal tersebut sejalan dengan
konsep teori yang menyatakan saat masa nifas harus memenuhi
kebutuhan dasar seperti kebersihan, istirahat, gizi, perawatan payudara,
senggama dan KB (Elisabeth, 2015).
Proses nifas Ny. J secara keseluruhan berjalan dengan normal. Pada
masa nifas ini, ibu juga mengikuti salah satu anjuran bidan yaitu untuk
segera ber-KB. Dengan informasi yang diberikan oleh bidan, ibu dan
suami memutuskan untuk memilih metode KB suntuk 3 bulan.
5.4 Bayi Baru Lahir
Bayi Ny.J saat lahir lansung menangis spontan dengan jenis kelamin
Laki-Laki, berat badan 3.300 gram, panjang badan 49 cm, lingkar dada
32 cm, lingkar kepala 34 cm. Hal ini sesuai dengan teori cirri-ciri bayi
baru lahir berat badan 2.500-4.000 gram, panjang badan 48-52 cm,
lingkar dada 30-38 cm dan lingkar kepala 33-35 cm.
Pada saat bayi lahir lansung dilakukan penilaian bayi secara
keseluruhan dimulai dari tangisan bayi, warna kulit dan bibir bayi, tonus
otot bayi dan didapatkan hasil tangisan pada bayi Ny. J sangat kencang,
warna kulit dan bibir kemerahan, dan tonus otot baik. Hal tersebut
sejalan dengan konsep teori diaman saat melakukan penilaian awal pada
bayi baru lahir adalah menilai bayi dalam keadaan normal atau tidak,
dengan melakukan penilaian sekilas, yaitu melihat warna kulit bayi,
tonus otot bayi dan tangisan.
Secara keseluruhan bayi Ny. J saat dilakukan penilaian awal dan
dilakukan pemeriksaan fisik sesuai yang terdapat di dalam teori, bayi
Ny.J dalam keadaan sehat. Saat melakukan pemeriksaan kunjungan
ulang, tidak ada masalah yang berarti. Berat badan Ny. J selalu naik
setiap pemeriksaan karena pemberian ASI yang cukup oleh Ny. J kepada
bayinya
5.3 Keluarga Berencana
Asuhan keluarga berencana pada Ny.J sudah dilakukan pada
kunjungan nifas 6 minggu dengan memberikan konseling mengenai
jenis- jenis alat kontrasepsi pada masa nifas baik kontrasepsi alami atau
modern hormonal dan non hormonal. Dijelaskan mengenai bagaimana
cara kerja, efektivitas, penggunaan, keuntungan serta kerugian masing-
masing kontrasepsi. Ibu telah mengerti dengan apa yang disampaikan.
Kemudian menjelaskan kembali pada ibu pentingnya menjarangkan
kehamilan dan bahaya kelahiran yang terlalu dekat. Penggunaan alat
kontrasepsi dapat mengurangi risiko kematian ibu dan bayi karena jarak
kelahiran yang terlalu dekat atau terlalu sering. Menurut penelitian
bahwa memulai kehamilan dalam waktu kurang dari satu tahun setelah
melahirkan dapat meningkatkan risiko kelahiran premature, plasental
abruption atau plasenta sebagian atau seluruhnya mengelupas dari
dinding bagian dalam rahim sebelum melahirkan, terjadinya BBLR
hingga gangguan kongenital. Kemudian mempersilahkan ibu untuk
memilih dan berdiskusi dulu dengan suami mengenaik kontrasepsi yang
akan digunakan, pada tanggal 26 Juni 2023 pukul 15.05 KB suntik 3
bulan sudah diberikan pada Ny.J
BAB VI
PENUTUP

Setelah melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.J mulai dari


kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana dapat
diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut.
6.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan pengkajian kehamilan yang telah penulis lakukan
secara komprehensif pada Ny.J di kelurahan Gambesi wilayah
kerja puskesmas Gambesi, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa selama dilakukan kunjungan dan asuhan pada
Ny.J yaitu saat kehamilan hingga KB, terdapat masalah dan
keluhan pada pasien yaitu kehamilan trimester II-III, keluhan
yang dirasakan pasien yaitu merasa nyeri punggung bagian
bawah, terbangun di malam hari karena BAK sehingga
menganggu aktivitas pasien dan jika tidak teratasi maka dapat
membahayakan ibu dan janin, dengan keadaan yang di alami ibu
selama kehamilan maka penulis memberikan asuhan yaitu
memberitahu ibu agar seimbang serta mengkonsumsi vitamin dan
tablet Fe secara teratur.
2. Persalinan Ny.J berlangsung normal mulai dari kala I sampai kala
IV. Observasi persalinan kala I di mulai dari pembukaan 5
sampai pembukaan 10 berlangsung + 2 jam. Kala II dimulai dari
pembukaan 10 sampai bayi lahir berlangsung + 15 menit. Kala
III dimulai dari setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta
berlangsung + 10 menit. Kala IV dimulai dari setelah lahirnya
plasenta sampai 2 jam post partum.
3. Asuhan masa nifas pada Ny.J yaitu kunjungan 6 jam sampai 6
minggu berlangsung baik dan tidak di temukan ada tanda bahaya
masa nifas serta semua hasil pemantauan dalam batas normal.

105
4. Asuhan bayi baru lahir pada bayi Ny.J dengan jenis kelamin
perempuan BB: 3.000 gr, PB: 48cm, yaitu IMD dan pemberian
ASI eksklusif, pemberian salap mata, imunisasi HBO pada
kunjungan neonatus. Asuhan bayi baru lahir, yaitu dari
kunjungan 6 jam 28 hari berlangsung baik dan tanpa pada tanda
bahaya yang di temukan.
5. Asuhan kelurga berencana pada Ny.J dan memberikan
pendidikan konseling tentang macam-macam alat kontrasepsi
serta pentingnya menjarang kehamilan.

6.2 Saran
1. Bagi Klien dan Keluarga
Diharapkan pada klien mampu memelihara kesehatan,
mendeteksi kemungkinan masalah dan mengetasi masalah
kesehatan, serta mampu mencurigai apabila di temukan
komplikasi maupun penyulit pada masa kehamilan, persalinan,
neonatus, dan KB sehingga dapat segerah memperoleh pelayanan
kesehatan yang optimal dan berkualitas untuk klien.
2. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan laporan kasus ini dapat di gunakan sebagai bahan
evaluasi bagi institusi pendidikan untuk menilai keterampilan
mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan dan pelayanan
agar institusi pendidikan dapat mengembangkan keterampilan
kebidanan agar dapat mengaplikasikan tindakan secara optmal
lebih terarah sesuai standar operasional.
3. Bagi Lahan Praktik
Di harapkan hasil pengkajian ini dapat menjadi bahan masukan
dan menjadikan tolak ukur bagi pemberian pelayanan oleh tenaga
kesehatan kepada masyarakat khususnya di bagian kebidanan
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Ai Nursiah. Dkk, 2014. Tanda-tanda lepasnya plasenta. Surabaya. Trans


medika
Dewi, 2010. Konsep dasar bayi baru lahir. Pustaka baru Press Jakarta :
ECG
Dwi Asri, dkk, 2012. Tahapan persalinan kala IV (kala pemantauan).
Surabaya. Trans medika

Fatmawati 2019, Huthwaite M, Morianty H., Rogan c., Tester R., 2021.
Perubahan pada trimester II. Pustaka baru Press Jakarta : ECG

Ina Kusmawati. Dkk, 2014. Tahapan persalinan Kala III. PT Pustaka Baru
Press. Yogyakarta

JNPK-KR 2017,. Konsep dasar persalinan normal. Surabaya. Trans medika


Kemenkes, 2011 dan Ronalen, dkk. 2020. Konsep dasar kehamilan. PT
Pustaka Baru Press. Yogyakarta

Kuswanti, 2014. Tahapan persalinan kala IV. Pustaka baru Press Jakarta :
ECG

Lord, 2020 dan Nuryaningsih 2017. Perubahan fisik dan psikis pada ibu
hamil trimester I. PT Pustaka Baru Press. Yogyakarta

Mandrawati A.G.D. 2019. Tujuan asuhan kehamilan. Surabaya. Trans


medika
Mindle, dkk 2015, Gangguan pada pola tidur ibu hamil. PT Pustaka Baru
Press. Yogyakarta

Mochtar, 2011. Konsep dasar keluarga berencana. Pustaka baru Press


Jakarta : ECG

Nurul, 2017. Tahapan-tahapan persalinan kala I. Surabaya. Trans medika


Nurul Jannah, 2017. Retensio plasenta dan pemantauan dan evaluasi lanjut.
Pustaka baru Press Jakarta : ECG

Persaud 2016, Putrono, 2016. Perubahan yang terjadi pada trimester I.


Surabaya. Trans medika

Pesaud, 2016, Sri Astuti, Ari indra Susanti, 2017. Psikologi kehamilan
trimester I. Pustaka baru Press Jakarta : ECG
Prawirohardjo, 2014 dan Ronaien, dkk. 2020. Konsep dasar kehamilan.
Pustaka baru Press Jakarta : ECG
Saifudin, 2019. Fisiologi Asuhan kehamilan. Pustaka baru Press Jakarta :
ECG

Widia, 2015. Deteksi dan komplikasi persalinan kala III. Surabaya. Trans
medika

Widia, 2014. Tahapan-tahapan persalinan kala IV. Surabaya. Trans medika


Widia, 2015 : 129-130. Tahapan-tahapan persalinan kala IV. Pustaka baru
Press Jakarta : ECG
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny.J
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBESI
KOTA TERNATE
1. Kunjungan Kehamilan Ke- I
2. Kehamilan Kunjungan ke II
Kehamilan Kunjungan ke-3
Kehamilan Kunjungan -4
1. Persalinan
3. Nifas
Kunjungan ke I

Kunjungan Ke II
Kunjungan ke III

4. Bayi Baru Lahir


Kunjungan ke I
5. keluarga Berencana

Anda mungkin juga menyukai