SAMBUTAN PENULIS
Alhamdulillaah, segala puji bagi Alloh SWT. Senantiasa kita
panjatkan atas segala nikmat yang selalu diberikan kepada kita.
Sholawat dan salam tetaplah kepada manusia teladan terbaik
(ya’ni) Muhammad SAW yang telah membimbing manusia didunia
dan akherat kelak.
Buku ”Panduan Ziarah Kubur” ini, meskipun risalah kecil dan
sederhana, besar harapan kami bisa bermanfaat bagi jamaah
ziarah. Karena didalamnya terdapat tata cara pelaksanaan ziarah,
do’a naik kendaraan, Qosidah ziarah, serta sedikit mengulas tata
cara sholat dalam perjalanan.
Risalah ini sengaja kami kemas dalam bentuk ”buku saku”
karena akan lebih efektif dan efisien dibawa dalam perjalanan agar
jamaah dapat melaksanakan ziarah dengan mudah dan benar,
sehingga mendapatkan keselamatan dan kesuksesan yang
menjadi hajat dan tujuan dibawah naungan Ridlo Alloh SWT.
Semoga ziarah yang kita lakukan dapat menjadi ”Tombo Ati”
sehingga kita dapat menjalani hidup dan kehidupan ini dengan jiwa
yang optimis disertai keimanan dan ketaqwaan yang semakin
mantap. Amin.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan ini karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan untuk
lebih menyempurnakan penulisan ini.
Nurul Fadlilah Yogyakarta, 1 Februari 2023
Muchammad Nur Charir
Do’a setelah duduk didalam kendaraan.
بِ ْس ِم اهللِ جَْمجرى جها جوُم ْر جس جها اِ َّن جر يِّب لجغج ُف ْوٌرجرِحْيم
BIS MIL LAA HI MAJ REE HA WA MUR SAA HAA IN NA LA GHO FUU
RUR ROKHIIM
BISMILLAAHIRROHMAANIRROKHIIM
ALLOOHU AKBAR 3X.
SUB KHAA NAL LA DZII SAKH KHORO LA NAA HAA DZAA WA MAA
KUN NAA LA HUU MUQ RI NIIN, WA IN NAA I-LAA ROB BINAA LA
MUNG QOLIBUUN
ALLOOHUM MA IN NAA NAS A LUKA FII SAFARI NAA HAA DZAL BIR
RO WAT TAQWA WAMINAL AMALI MA TAR DOO.
ALLOOHUMMA HAW WIN ’A LAINA SAFARO NAA HAA DZAA WA
ATWI ’AN NAA BU’DAH
ALLOOHUM MA ANTAS SOO KHIBU FIS SAFARI WAL KHO LII FATU
FIL AHLI, ALLOOHUM MA IN-NII A-’UU DZU BIKA MIN WA’ TSAA IS
SAFARI WA KA-AA-BATIL MAN DHORI WA SUU IL MUNG QOLABI FIL
MAA LI WAL AHLI
SALAM KEPADA AHLI KUBUR
Artinya;
Semoga kesejahteraan senantiasa tetap bagi kalian wahai ahli kubur
dari orang-orang mukmin insya Alloh kami akan bertemu dengan kalian.
Kami mohon keselamatan kepada Alloh SWT untuk kami dan untuk
kalian.
Dan Apabila yang diziarahi termasuk waliyulloh, salamnya adalah:
C. Syarat Qoshor
1. Perjalanannya bukan untuk tujuan maksiat
2. Jarak yang ditempuh 16 pos atau sekurang-kurangnya 2 marhalah ( ±
89 km)
3. Sholat yang akan dikerjakan adalah sholat yang 4 rokaat, dan sholat
ada’ bukan qodlo’
4. Niat qoshor ketika takbirotul ihrom
5. Tidak ma’mum kepada orang muqim ( orang yang dirumah/ tidak
bepergian )
اىلع ت
ج ِت صالجةِ الْعص ِر جَجْع تجأْ ِخ ٍْيِ هلل
ِ ْنجويت جَجْع صالجةِ الظُّه ِر ِىف وق
ج ج ْ ج ْ ج ج ْ ج جْ ُ ج ج
NAWAITU JAM ‘A SHOLATIDH DHUHRI FI WAKTI SHOLATIL ‘ASRI
JAM ‘A TAKHIIRIN LILLAAHI TA ’AALA
اىلع ت ِني جَْمموعا مع الظُّه ِر جَجْع تجأْ ِخ ٍْي قجصراِ هلل
ِ ْ ص ِر رْك جعتج ع ل ا ض ر ف يصلي
ج ج ج ً ْ ْ ج ْ ج ج ً ُ ج ْ ج ْ ج ْ ج اُ ج
USHOLLI FAR DHOL AS RI ROK ATAINI MAJ MUU’AN BID DZUHRI
JAM’A TA’ KHII RIN QOSH RON LIL LAA HI TA ’AALA.
اىلع ت
ج ِت صالجةِ الْعِ جش ِاء جَجْع تجأْ ِخ ٍْيِ هلل
ِ ْب ِىف وق
ِ ِ
ر غ
ْ امل ِنجويت جَجع صالجة
ْ
ج ج ْ ج ج ج جْ ُ ج ج ج
NAWAITU JAM ‘A SHOLATIL MAGHRIBI FI WAKTIL SHOLATIL ISYA’I
JAM ‘A TAKHIIRIN LILLAAHI TA ’AALA
اىلع ت
ج ِات جَْمموعا مع الْعِ جش ِاء جَجْع تجأْ ِخ ٍْيِ هلل
ٍ ث رجكع
ج ال
ج ث
ج ِ ض امل ْغ ِر
ب ر ف
ج يصلي ُا
ج ج ْ ج ج ج ً ُ ج ج ج ج ْ ج
U SHOL LI FAR DOL MAGH RII BI TSA LAA TSA RO KA AA TIM MAJ
MUU ’AN BIL I SYAA I JAM’A TA’ KHII RIN LIL LAA HI TA AA LA
2. Niat Sholat Isya’
Niatnya: Saya mendirikan sholat Isya’ 2 rokaat dijama’ dengan Maghrib
jama’ ta’khir qashar karena Alloh ta ‘aala
اىلع ت
ج ِب جَجْع تجأْ ِخ ٍْي قجصراِ هلل
ِ ِ
ر غ
ْ امل ع م ا وع م َم
ج ِ
ني ت ع ك
ر
ْ ِ اُصليي فجرض الْعِش
اء
ًْ ج ج ْ ج ج ج ً ُ ْ ْ ج ج ج ج ْ ج ج
ج
U SHOL LII FARDOL I SYAA I ROK ATAINI MAJ MUU ’AN BIL MAGH
RIBI JAM’A TA’ KHII RIN QASH RON LIL LAA HI TA AALA
1. Syekh Maulana Malik Ibrahim
Syekh Maulana Malik Ibrahim adalah salah satu “Wali Songo” penyebar agama Islam di nusantara,
khususnya di Pulau Jawa. beliau merupakan seorang Imam termasyhur berasal dari Arabia,
keturunan Zaenal Abidin dan sepupu Raja Chermen yang menetap bersama Mahomedans (orang-
orang Islam) di Desa Leran Jenggala. Sementara itu berdasarkan prasasti makam Syekh Maulana
Malik Ibrahim disebutkan bahwa beliau berasal dari Kashan (bi Kashan), sebuah tempat di Persia
(Iran) (Sunyoto, 2016). Syekh Maulana Malik Ibrahim juga merupakan salah seorang tokoh
penyebar agama Islam pertama di tanah Jawa dan merupakan wali tertua di antara “Wali Songo”
lainnya (Drewes, 1968).
Syekh Maulana Malik Ibrahim merupakan seorang ahli tata negara berpengalaman. Beliau datang
ke pulau Jawa pada tahun 1404 M. Jauh sebelum beliau datang, Islam sudah ada di nusantara
walaupun sedikit, hal ini dibuktikan dengan adanya makam Fatimah binti Maimun yang nisannya
bertuliskan tahun 1082 (Saputra, 2019).
Metode dakwah yang dilakukan Syekh Maulana Malik Ibrahim dalam proses Islamisasi Gresik pada
abad ke-14 M yang tercatat dalam Babad Gresik I meliputi dua metode yaitu, (1) Metode dakwah
melalui jalur perdagangan dan (2) Metode dakwah melalui pendidikan pesantren, sebagaimana
ulasan sebagai berikut ini:
• Metode Dakwah Perdagangan
Syekh Maulana Malik Ibrahim sejak kecil sudah memperoleh pendidikan agama Islam. Setelah
dewasa beliau mendapatkan amanat untuk menyiarkan agama Islam sambil berdagang. Di sekitar
wilayah Gresik, Syaikh Maulana Malik Ibrahim mulai menyiarkan agama Islam dengan mendirikan
masjid pertama di Desa Pasucinan, Leran, Manyar. Aktifitas yang mula-mula dilakukan Syaikh
Maulana Malik Ibrahim ialah berdagang di tempat terbuka dekat pelabuhan yang disebut Desa
Rumo-saat ini disebut dengan Desa Roomo, yang menurut cerita setempat berkaitan dengan kata
Rum (Persia), yaitu tempat kediaman orang Rum di sekitar pesisir Gresik (Sunyoto, 2016).
Kedatangan Syaikh Maulana Malik Ibrahim untuk berdagang dan mendakwahkan agama Islam
disampaikan dalam Babad Gresik I, yang mengungkapkan bahwa “Syekh Maulana Malik Ibrahim
menyebarkan agama Islam sambil berdagang agar tidak terlalu menyolok dan mampu diterima oleh
masyarakat Gresik, kemudian rombongan ini menghadap Raja Majapahit Prabu Brawijaya tetapi
beliau belum berkenan masuk agama Islam.” (Soekarman, 1990)
2. Sunan Giri
Sunan Giri adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton,yang
berkedudukan di daerah Gresik,Jawa Timur. Sunan Giri membangun Giri Kedaton sebagai pusat
penyebaran agama Islam di Pulau Jawa yang pengaruhnya bahkan sampai ke Madura,
Lombok,Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.
Sunan Giri memiliki beberapa nama panggilan, yaitu Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul
Faqih, Raden 'Ainul Yaqin dan Joko Samudro. Ia lahir di Blambangan tahun 1442 dan
dimakamkan di desa Giri, Kebomas Gresik.
Silsilah
Beberapa babad menceritakan pendapat yang berbeda mengenai silsilah Sunan Giri.
Sebagian babad berpendapat bahwa ia adalah anak Maulana Ishaq, seorang mubaligh yang
datang dari Asia Tengah. Maulana Ishaq diceritakan menikah dengan Dewi Sekardadu, yaitu putri
dari Menak Sembuyu penguasa wilayah Blambangan pada masa-masa akhir kekuasaan
Majapahit.
Setelah melakukan istikharah, para ulama di Arab Saudi mengirimkan sebuah pesan kepada
K.H. Hasyim Asy’ari untuk sowan kepada dua ulama besar di Indonesia saat itu, apabila dua
ulama besar ini merestui, maka akan sesegera mungkin dilakukan tindak lanjut, dua orang itu
adalah Habib Hasyim, Pekalongan dan Syaikhona Kholil, Bangkalan. Maka K.H. Hasyim Asy’ari
dengan didampingi Kiai Yasin, Kiai Sanusi, Kiai Irfan, dan K.H. R. Asnawi datang sowan ke
kediamannya Habib Hasyim di Pekalongan.[3] Selanjutnya dilanjutkan dengan sowan
ke Syaikhona Kholil Bangkalan, maka K.H. Hasyim dan ulama lainnya mendapatkan wasiat dari
Syaikhona Kholil untuk segera melaksanakan niatnya itu sekaligus beliau merestuinya.[4]