Anda di halaman 1dari 1

Teuku Umar

Teuku Umar merupakan seorang pria yang


lahir di Meulaboh, Aceh Barat, Kesultanan
Aceh Darussalam pada tahun 1854.

Ia adalah anak seorang Uleebalang yang


bernama Teuku Achmad Mahmud yang
merupakan hasil perkawinannya dengan adik
perempuan Raja Meulaboh.

Aliffia Satriani K. {XI IPA I}


Pada tahun 1873, Perang Aceh meletus.
Teuku Umar yang saat itu masih berusia
19 tahun ikut bersama dan berjuang
bersama dengan masyarakat Aceh dalam
melawan Belanda di kampungnya sendiri.
Namun, pada usia tersebut, ia juga
sudah diangkat menjadi Keuchik Gampong
atau kepala desa di Daya Meulaboh.

Teuku Umar sangat terkenal dengan


strategi perangnya yang berpura-pura
menyerahkan diri kepada Belanda. Ia
melakukan itu untuk mendapatkan senjata
dari pihak Belanda dan Belanda
memutuskan untuk berdamai dengan
pasukan Teuku Umar pada tahun 1883.
Ia juga membantu Belanda untuk menaklukkan beberapa pos pertahanan
Aceh. Hal itu dilakukan Teuku Umar agar mendapatkan kompensasi atas
keberhasilannya dan meminta Belanda untuk menambah 17 panglima dan
120 prajurit. Permintaan tersebut pun dituruti dan Teuku Umar
mempunyai kekuatan yang semakin besar.

Strategi ini juga diterapkan oleh Teuku Umar kedua kalinya pada tahun
1993 dan berhasil membawa uang sebesar 18.000 dollar dari Belanda.
Selain itu, diketahui bahwa saat menjadi antek Belanda, Teuku Umar
selalu mengirimkan gajinya kepada para pemimpin pejuang untuk
membiayai perjuangan.

Teuku Umar gugur pada Februari tahun 1899. Pada tahun itu, Teuku Umar
bertempur dengan pasukan Jenderal Van Heutsz di pinggiran Meulaboh.
Ia kemudian kalah dan gugur karena terkena peluru yang menembus
dadanya. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Mesjid Kampung Mugo di
Hulu Sungai Meulaboh, Aceh.

Anda mungkin juga menyukai