Anda di halaman 1dari 6

Asal Usul Teuku Umar

Damrus, SE., M.Si


Damrus, SE., M.Si

0852 7718 2682

damrus@utu.ac.id

Damrus Dinata
TEMPAT KELAHIRAN TEUKU UMAR 3
Teuku Umar Johan Pahlawan lahir pada tahun
1854 di Meulaboh, tepatnya di Gampong Masjid,
sekarang Gampong Belakang, Kecamatan
Johan Pahlawan.
Beliau dilahirkan dari seorang ayah yang
bernama Teuku Tjut Mahmud dan ibu Tjut Mohani
dimana pasangan ini dikarunia empat anak yaitu
Teuku Musa, Tjut Intan, Teuku Umar dan Teuku
Mansur.

Damrus, SE., M.Si 9-Nov-19


Garis Keturunan
4
• Teuku Umar seorang Aceh dan memiliki silsilah dengan Teuku
Laksamana Muda Nanta, seorang Laksamana Aceh yang
ditugaskan oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1635
sebagai Panglima Angkatan Perang Aceh di Andalas Barat
dan sekaligus ditunjuk menjadi Gubernur Militer Aceh di
Tanah Minang.
• Pada Tahun 1800 – anak keturunan Teuku Laksamana Muda
Nanta mendapatkan tekanan dari kaum ulama di tanah
Andalas sehingga menyebabkan mereka kembali ke Aceh
lewat jalur laut sebelah barat dan kemudian mereka
mendarat di Meulaboh dimana salah satu pemimpin
rombongan tersebut bernama Machdum Sakti Yang Bergelar
Teuku Nanta Teulenbeh yang kemudian diangkat oleh Sultan
Aceh sebagai penjaga Taman Sultan di Kutaraja.

Damrus, SE., M.Si 9-Nov-19


Masa Muda Teuku Umar 5

Teuku Umar memiliki pengaruh yang sangat


besar dalam sejarah perang Aceh yang
panjang dan lama tersebut.
Beliau sudah memanggul senjata dan
bertempur melawan Belanda sejak usia 19
tahun ketika dimulainya agresi Belanda
pertama pada tahun 1873 yang dipimpin
Jenderal Kohler sebagai utusan salah satu
gampong dari Meulaboh dan ada info
spekulatif yang mengatakan bahwa peluru
Teuku Umarlah yang menembus Jenderal
Kohler.
Damrus, SE., M.Si 9-Nov-19
Masa Muda Teuku Umar
6
Teuku Umar juga yang membangkitkan
semangat perlawanan terhadap Belanda,
Tercatat beliaulah yang melakukan kampanye
perang melawan Belanda di wilayah barat dari
Meulaboh sampau dengan Uleelheu sampai
Pidie, bahkan Beliau menekan para ulee balang
untuk ikut perang melawan Belanda.
Pada tahun 1896 beliau juga mengajak seluruh
orang Aceh melawan Belanda secara massal.
Bahkan beliau juga yang terus mendorong
Sultan, Panglima Polem serta Teungku Di Tiro
untuk melakukan perlawanan dengan
memberikan uang sabil ke Keumala, tempat
sultan mengendalikan perang.
Damrus, SE., M.Si 9-Nov-19

Anda mungkin juga menyukai