Anda di halaman 1dari 5

ASAL-USUL DESA TLOGOREJO

Oleh Nelly Nur Rohmah


Untuk memenuhi tugas paper Sejarah
Yang diampu oleh Aprilia Riyadi Adib Luthfi S.Pd.

A. PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Desa Telogorejo terletak di kecamatan Jakenan,kabupaten Pati. Desa


Tlogorejo terdiri dari 2 dukuh,diantaranya dukuh Caper dan dukuh Kepoh. Di desa
Tlogorejo kepercayaan tentang bersih desa masih ada sampai sekarang terutama di
Dukuh Caper. Setiap pertengahan tahun masyarakat di Desa Tlogorejo mengadakan
acara Nyadran dengan mengadakan Pengajian di masjid,yang dihadiri oleh semua
masyarakat dari semua dukuh.
Masyarakat Desa Tlogorejo mata pencaharianya adalah sebagai petani,dan
sebagian yang tidak mempunyai ladang (sawah) merantau ke kota-kota untuk
mencari penghasilan yang lain untuk menafkahi istri dan anaknya (keluarganya).
Asal mula Desa Tlogorejo,konon katanya diambil dari kata telaga yang dulunya
ramai dikunjungi masyarakat desa Tlogorejo yang setiap harinya digunakan untuk
mandi,mencuci baju,dsb.
Telaga tersebut berada di dukuh Kepoh yang sampai sekarang masih ada,tetapi
telaga tersebut sudah tidak digunakan lagi karena tidak dipakai oleh masyarakat
Kepoh. Telaga yang dulunya sangat bersih ini sekarang menjadi kotor karena tidak
pernah dirawat atau dibersihkan oleh masyarakat Kepoh. Mungkin karena sudah
tidak pernah digunakan lagi makanya oleh masyarakat Kepoh tidak dirawat ataupun
dibersihkan.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Sejarah dari Desa Telogorejo?
b. Mengapa Penduduk bisa menamakan dengan Desa Telogorejo?

3. Tujuan Penulisan
a. Untuk Mengetahui Asal-usul dari Desa Telogorejo.
b.Untuk Mengetahui mengapa penduduk bisa dengan nama Desa Telogorej.

B. PEMBAHASAN

1. Sejarah dari Desa Telogorejo


Berdasarkan Hasil wawancara yang telah dilakukan,Konon asal mula Desa
Telogorejo berawal dari zaman pemerintahan Adipati Mangun Oneng, Ketika Kadipaten
Pati Pesantenan mencapai puncak kejayaan,dalam memegang tampuk pemerintahan Sang
Adipati didampingi seorang Patih yang cakap dan sakti mandraguna sehingga dalam sektor
keamanan Kadipaten Pati selalu aman dan tentram. Berkat wibawa Patih Penjaringan dalam
sektor ekonomi rakyat hidup gemah ripah loh jinawi, cukup sandang cukup pangan, berkat
kearifan dan kebijaksanaan Sang Adipati Mangun Oneng.
Pada saat itu ada seorang janda miskin dan mempunyai 3 orang anak.Janda itu
bernama Nyai Rujak Beling. Putranya yang pertama bernama Ki Tabrani, putra kedua
bernama Ki Tambir, putra ketiga seorang perempuan bernama Nyi Surti.Kemasyhuran
Kadipaten Pati Pesantenan tidak luput dari pendengaran Nyi Rujak Beling dan ketiga
anaknya. Nyi Rujak Beling membicarakan maksudnya pada ketiga putranya untuk pindah
mengadu nasib ke Kadipaten Pati.Ketiga putranya setuju. Maka berangkatlah keluarga
kecil itu ke Pati.
Sesampainya di Kadipaten pati, Nyai Rujak Beling dan putranya sowan
menghadap ke Kanjeng Adipati. Nyai Rujak Beling menceritakan nasibnya dan Tujuanya
datang ke Pati. Kanjeng Adipati dengan rasa iba dan langsung memberi izin kepada Nyi
Rujak Beling untuk membuka hutan di utara kota Pati.Nyi Rujak Beling mohon pamit
dan langsung berangkat menuju hutan ke arah utara kota
Kadipaten Pati.Sesampainya ditepi hutan,Nyi Rujak Beling duduk bersemedi memohon
petunjuk kepada yang maha kuasa. Dengan mata batinnya dia melihat sebuah telaga kecil
yang sangat jernih airnya serta disekelilingnya banyak pohon yang besar-besar. Setelah
mendapat petunjuk, Nyi Rujak Beling menyudahi semedinya dan bergegas masuk hutan
ke arah utara.
Akhirnya ditemukan telaga itu yang semuanya cocok dengan wangsid yang
diterima dalam semedinya. Nyi Rujak Beling sekeluarga sangat gembira. Lalu mereka
membuat gubuk untuk berteduh dan tidur. Ternyata disekitar tempat itu banyak bahan-
bahan yang bisa dijual di pasar. Setiap hari ia pergi ke pasar menjual hasil umbi-
umbian,dan buah-buahan.Serta ketiga anaknya diserahi tugas untuk ladang cocok tanam.
Setelah sepekan didalam hutan ganguan mulai datang. Nyi Rujak Beling
mencium aura kedatangan makhluk halus.Dua sosok jin,yang pertama bernama Rantang
Kuning, yang kedua bernama Rantang Sari.Dua jin wanita itu sangat cantik, maksud
kedatangannya melarang Nyi Rujak Beling untuk bertempat tinggal disana.Akhirnya
terjadi pertengkaran. Kedua jin itu kalah, tak kuat menerima sabetan pusaka Cinde
puspitosari milik Nyi Rujak Beling. Mereka berdua berjanji tak akan mengganggu dan
akan membantu.
Ki Tabrani masih rutin menjual hasil hutan ke pasar. Saat ia menjual di pasar
ia bertemu wanita cantik jelita yang bernama Raden Ayu Sumirah,putri tunggal seorang
janda kaya raya bernama Rondo Kuning.Nyi Rondo Kuning tidak melarang anaknya
berkawan dengan jejaka ganteng dan santun yang bernama Tabrani itu.Akhirnya Tabrani
memberanikan diri untuk menyatakan perasaanya kepada Sumirah. Ki Tabrani dan Nyi
Rujak Beling datang melamar ke ibu Sumirah, dan Nyi Rondo Kuning menerima lamaran
itu.
Hari baik telah dicari. Pernikahan berlangsung sangat meriah. Setelah sepekan
Ki Tabrani matur kepada mertuanya mohon izin untuk pulang ke tempat tinggalnya untuk
dibangun menjadi sebuah Desa yang subur dan makmur. Nyi Sumirah tidak mau
ditinggalkan, ia mengikuti suaminya.Nyi Rondo Kuning merestui dan kedua anak diberi
bekal alat pertanian dan bahan makanan yang cukup.
Sesampainya di desa,Nyi Sumirah membantu mertuanya mengambil air di
sendang(telaga).Tiba-tiba muncul ular besar dari dalam telaga.Nyai Sumirah takut
menjerit lalu jatuh pingsan.
Nyai Rujak Beling menolong menantunya sehingga kembali sadar dan Nyai
Rujak Beling bersabda: “Besok ditempat ini kalau jadi Desa kuberi nama Rogorejo”. Ki
Tabrani mengejar ular itu yang lari kearah barat masuk ke sebuah mata air. Lalu ditutup
oleh Ki Tabrani.Tiba-tiba tempat itu berubah menjadi sebuah belik atau sendang. Oleh Ki
Tabrani diberi nama Belik Bunton.
Ki Tambir anak yang kedua mohon pamit untuk membuka kebun ditimur
Rogorejo dan membuat sanggrahan. Nyi Surti tidak mau ketinggalan, dia mohon izin
pada ibunya untuk membuka hutan disebelah utara Rogorejo.Cara membabat rerumputan
Nyi Surti dengan posisi jonkok(ndekem).Kakak kandung Nyi Rujak Beling Ki
Rembulanan menyusul dan membuka kebun disebelah barat Rogorejo.
Manusia tidak bisa melawan takdir. Stu persatu manusia akan dipanggil Yang
Maha Kuasa.Tinggal Nyi Sumirah seorang diri yang masih hidup. Jin Rantang Sari dan
Rantang Kuning setia dengan janjinya. Dia tetap mengabdi pada keluarga Nyi Rujak
Beling.

2. Alasan Penduduk menamakan Desa Telogorejo


Keduanya meninggalkan raga Raden Ayu Sumirah menjadi dayang Desa
Rogorejo yang sekarang menjadi Tlogorejo,dimungkinkan perubahan nama dari
Rogorejo menjadi Tlogorejo terjadi karena adanya penyesuaian dengan lidah orang
jawa,sehingga mengalami perubahan setiap Bulan Apit,selalu bersih dengan Desa
Tlogorejo selalu dijauhkan dari malapetaka,pagebluk dan bencana alam.
Untuk nama Tlogorejo sendiri banyak yang mempertanyakan dari kapan
sebenarnya penyebutan Desa yang dulu disebut dengan Rogorejo tersebut.Dalam versi
nama lain Tlogorejo berasal dari kata “Tlogo” dan “Rejo” yang mengandung arti
sendang (telaga) yang airnya mengalir jernih,dan ‘Rejo’ yang artinya ramai. Jadi,
Tlogorejo artinya Telaga yang ramai dikunjungi.
C.PENUTUP
1. Kesimpulan
Sejarah Desa Tlogorejo berawal dari Zaman pemerintahan Adipati Mangun
Oneng.Yang terjadi perang saudara karena perebutan kekuasaan, yang menyebabkan
kerusuhan berada dimana-mana,dan Kawula alit salah satu satunya yang menjadi
korban adalah seorang anak dari janda miskin yang bernama Nyi Rujak Beling,yang
mempunyai 3 orang anak yang bernama Ki Tabrani,Ki Tambir,dan Nyi Surti.
Kedatangan dan Nyi Rujak Beling ke Kadipaten Pati dengan tujuan ingin membuat
hutan didaerah utara desa Rogorejo.
Sesampainya dihutan Nyi Rujak Beling bersemedi memohon pertolongan
kepada Yang Maha Kuasa,dan Nyi Rujak Beling melihat sebuah telaga kecil yang
jernih dengan dikelilingi beberapa pohon besar.Nyi Rujak Beling dan ketiga anaknya
membangun sebuah gubuk kecil,digunakan untuk berteduh dan tidur. Tidak lama
kemudian Nyi Rujak Beling dan keluarganya diganggu oleh 2 jin cantik yang bernama
Rantang Kuning dan Rantang Sari. Dan anak pertama Nyi Rujak Beling bernama Ki
Tabrani yang menikah dengan wanita canti bernama Raden Ayu Rara Sumirah,anak
dari janda kaya raya bernama Rondo Kuning.
Dan kemudian Nyi Sumirah dan mertuanya mengambil air di sendang
(telaga). Yang tiba-tiba muncul seekor ular besar dari dalam telaga Nyi Sumirah takut
dan menjerit lalu jatuh pingsan dan Nyi Rujak Beling menolong menantunya sehingga
kembali sadar. Dan Nyi Rujak Beling bersabda bahwa tempat tersebut akan diberi
nama Rogorejo (Tlogorejo).

2. Daftar Pustaka
NurRohmah,Nelly.18 Desember2017,
Tugas Paper sejarah: Asal-usul Desa Tlogorejo.

Anda mungkin juga menyukai