Komunikasi Interpersonal, Lingkungan, Motivasi, Terhadap Kinerja
Komunikasi Interpersonal, Lingkungan, Motivasi, Terhadap Kinerja
SKRIPSI
Oleh:
SKRIPSI
Oleh:
ii
ABSTRACT
iii
KEMENTERIAN AGAMA
SURAT PERNYATAAN
iv
v
vi
MOTTO
vii
PERSEMBAHAN
viii
RIWAYAT HIDUP
ix
KATA PENGANTAR
x
penuh perhatian meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan, arahan, nasehat dan bantuannya dengan sangat
baik kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Bapak dan Ibu Dosen pengajar serta Staf Karyawan di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan
Lampung yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
selama menempuh pendidikan di UIN Raden Intan Lampung.
Seluruh Staf Administrasi dan perpustakaan UIN Raden Intan
Lampung yang telah memberikan bantuannya kepada penulis.
6. Terimakasih keluarga Djamaludin terutama Mamah Anita
Surya, Papah Irhamto dan tanteku yang tersayang Tante
Manda, Tante Els, Awok, Mami, Papi, Tante Cin, Om Put,
Ayah Lis dan seluruh keluarga.
7. Terimakasih Sevira, Roy Saga, Ajo, Ratih, Sonia atas
dukungannya.
8. Teman-teman Jurusan Manajemen Bisnis Syariah angkatan
2018 yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan
semangat kepada penulis.
xi
DAFTAR ISI
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............... 58
A. Deskripsi Data ...................................................................... 58
1. Karakteristik Responden ................................................ 58
2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .................................... 60
3. Uji Hipotesis .................................................................. 65
B. Pembahasan Hasil Penelitian dan Analisis ............................ 67
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Sebelum pembahasan lebih lanjut tentang skripsi ini, terlebih
dahulu penulis akan menjelaskan pengertian judul. Hal ini
bertujuan untuk menghindari penafsiran yang berbeda diantara
para pembaca. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan maksud yang
jelas dan terhindar dari kekeliruan dalam memahami proposal ini,
maka diperlukan adanya ulasan terhadap arti dan maksud dari
beberapa istilah dalam proposal skripsi tersebut, sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah kekuatan yang ada atau yang timbul
dari sesuatu, sepertiorang, benda yang turut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan seseorang.1 Pengaruh merupakan
komoditi yang sangat berharga dalam sebuah kehidupan
ditengah masyarakat, pengaruh juga diartikan sebagai suatu
daya yang ada dalam sesuatu yang sifatnya dapat memberi
perubahan kepada sesuatu yang lain.
2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah sebuah interaksi tatap
muka antar dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat
menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan
tersebut dapat menerima pesan, bertukar ide, pendapat
maupun informasi secara langsung. 2 Komunikasi
Interpersonal merupakan bentuk hubungan dengan oranglain.
3. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada
disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan tugas seperti temperature, kelembaban,
penerangan, kegaduhan, kebersihan tempat kerja, dan
memadai tidaknya alat-alat perlengkapan kerja.3
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta:
PT. Gramedia, 2008), 747.
2
Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, (Yogyakarta:
Kanisus, 2003), 84.
3
Afandi, Pandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Teori, Konsep dan
Indikator, Cetakan ke-1 (Riau: Zanafa Publishing, 2018), 32.
1
2
4. Motivasi
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerjaseseorang agar mereka mau
bekerja sama, efektif dan berintegrasidengan segala upayanya
untukmencapai kepuasan.4
5. Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan adalah yang berpendapat kinerja
karyawan merupakan hasil kerja seseorang secara kualitas
maupun secara kuantitas yang telah dicapai oleh karyawan
dalam menjalankan tugas sesuai tanggung jawab yang
diberikan.5
6. Cafe Wanoman Bandar Lampung
Cafe Wanowan ini telah berdiri dari tahun 2018 yang
beralamat di Jl. Nusa Indah No.1, Sumur Batu, Kec. Teluk
Betung Utara, Kota Bandar Lampung, Lampung. Pemilik
Cafe Wanowan ini adalah Binar Abiyasah dan manager cafe
ini adalah Gilang Gumilar adik pemilik dari cafe wanowan
tersebut. Cafe Wanowan memiliki artinya yaitu sebuah kafe
yang memiliki konsep minimalis dan artistik dan memberikan
ketenangan bagi para pengunjung.
4
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cet ke-14 (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), 18.
5
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2016), 212.
6
Nela Pima Rahmawanti, Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Pada Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara),
Jurnal Administrasi Bisnis 8, No.2, (Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya Malang, 2014), 1.
3
7
Srimiatun dan Triana Prihatinta, Pengaruh Komunikasi Dan Konflik
Terhadap Kinerja Karyawan Tenaga Kependidikan Politeknik Negeri Madiun, Jurnal
Manajemen, Administrasi, Pemasaran dan Kesekretariatan 2, No. 1, (Mediun:
Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Madiun, 2017), 19.
8
Syifa Aulia Gumay, Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Euro Management Indonesia(Yogyakarta:
Gosyen Publishing, 2018),12.
4
9
Nopa Sitorus,"Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di Champion Cafe Medan,"(Skripsi, Universitas Pembangunan
Panca Budi, 2019), 21.
10
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000), 39.
5
11
Ibid, 43.
12
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta:
Gadjah mada University Press, 2007), 33.
13
Reindy Gustyawan, Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja
Karyawan Di Divisi Sekretaris Perusahaan PT. Dirgantara Indonesia(Persero) e-
Proceeding of Management).
6
14
Ibid., 22.
7
15
Firnanda Rianof, "Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan CV. Stella Catering,"Jurnal Mutiara Manajemen2, no. 1
(2022): 220–232, http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/view/
3931/3942.
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah
yang akan dibahas oleh peneliti adalah :
1. Apakah komunikasi interpersonal berpengaruh terhadap
kinerja karyawan Cafe Wanowan Bandar Lampung?
2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan Cafe Wanowan Bandar Lampung?
3. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan Cafe Wanowan Bandar Lampung?
4. Bagaimana perspektif bisnis syariah mengenai kinerja
karyawan Cafe Wanowan Bandar Lampung?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas. Adapun tujuan yang
ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal
terhadap kinerja karyawan Café Wanowan Bandar Lampung.
2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan Café Wanowan Bandar Lampung.
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan Café Wanowan Bandar Lampung.
4. Untuk menjelaskan perspektif bisnis syariah mengenai
kinerja karyawan Cafe Wanowan Bandar Lampung.
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap dapat
memberikan manfaat untuk berbagai pihak, bukan hanya
bermanfaat bagi penulis, namun juga bermanfaat bagi pembaca.
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat atau masukan sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Diharapkan penelitian ini berguna untuk memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi
ataupun bahan diskusi bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
10
2. Secara Praktis
a. Bagi Cafe Wanowan Bandar Lampung
Semoga penelitian ini bermanfaat untuk menjadi
evaluasi dan bahan pertimbangan dalam upaya
meningkatkan kinerja karyawan Cafe Wanowan Bandar
Lampung, dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan agar kinerja menjadi
optimal dalam memberikan pelayanan terhadap konsumen.
b. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai sarana untuk melatih dan
mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah penulis serta
kemampuan penulis untuk menguraikan dalam bentuk ide
hingga bisa menuliskannya dalam bentuk karya tulis
ilmiah.
c. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat menambah kepustakaan dan
dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
16
Nopa Sitorus, "Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan di Champion Cafe Medan,"(Skripsi, Universitas
Pembangunan Panca Budi Medan. 2019).
17
Wibowo, "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Pimpinan, Motivasi Kerja
dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Hotel Intercontinental
Midplaza Jakarta,"JurnalSebatik,2 Vol. 25 ISSN: 1410-3737/2621-069X 2021.
12
18
Putri handayani, dan winarningsih,"Pengaruh Komunikasi Interpersonal,
Stress Kerja, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Wong Bejo Joyo,"Jurnal
Ilmu dan Riset Manajemen, 8, no5 (2019): 112-118,
http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIMM/article/view/5899.
19
Reny diana, syarwani ahmad, dan achmad wahidy. Pengaruh Motivasi Kerja
dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Guru. Universitas PGRI Palembang.
Halaman 1828-1835 Volume 4 Nomor 3. Tahun 2020.
13
H. Sistematika Penulisan
Sistematika pada penulisan skripsi pada penelitian ini
disusun dalam bentuk, sebagi berkut:
1. Bagian Awal
Bagian awal pada skripsi bersis cover skripsi, halam
sampul, halaman abstrak, halaman pernyataan orasionalitas,
halaman persetujuan, halaman pengesahan, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
20
Syifa aulia gumay, "Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Euro Management Indonesia,". (Administrasi
Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, 2018).
14
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir skripsi ini berisi daftar rujukan dan
lampiran-lampiran yang mendukung penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2. Komunikasi Interpersonal
a. Pengertian Komunikasi Interpersonal
Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa
Inggris “Communication”, secara etimologis atau menurut
21
Wiryanto, Dasar-Dasar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Gramedia
Widyasarana Indonesia, 2012), 19-20.
15
16
24
Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, (Yogyakarta:
Kanisus, 2003), 84.
25
Yosal Iriantara, Komunikasi Antarpribadi (Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2013),8.
18
26
Musa Hubeis Dkk, Komunikasi Profesional Perangkat Pengembangan Diri
(Bogor: IPB Press, 2012), 4.
19
8) Etika
Etika meliputi tindakan maupun perkataan yang
pantas dan tidak pantasdilakukan dalam berkomunikasi.
9) Akibat
Dalam proses komunikasi timbul adanya akibat, baik
positif maupun negatif pada pihak-pihak yang
terlibatdalam komunikasi.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa komponen-komponen komunikasi merupakan unsur
dalam proses terjadinyakomunikasi interpersonal. Apabila
komponen sudah ada dan dapatdijalankan dengan baik sesuai
dengan kebutuhan, maka proseskomunikasi dapat berlangsung
secara efektif.
c. Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal
Menurut DeVito ciri-ciri yang terdapat didalam
komunikasi interpersonal yang efektif, antara lain sebagai
berikut:
1) Keterbukaan (Openess)
Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi
yang diterima di dalam menghadapi hubungan
antarpribadi. Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga
aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama,
komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka pada
komunikannya. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus
dengan segera membukakann semua riwayat hidupnya.
Memang ini mungkin menarik, tetapi biasanya tidak
membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan
untuk membuka diri mengungkapkan informasi
yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri
ini patut dan wajar. 27
Aspek kedua mengacu pada kesediaan komunikator
untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang.
Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada
umumnya merupakan komunikan yang menjemukan. Bila
27
Agus Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi
Interpersonal(Yogyakarta: Penerbit Khusus, 2003), 4.
20
28
Hubeis, Komunikasi Profesional Perangkat Pengembangan Diri (Bogor:
IPB Press, 2012), 12.
29
Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2014), 32.
21
5) Kesetaraan (Equality)
Komunikasi akan lebih efektif bila suasananya
setara. Artinya, ada pengakuan secara diam-diam bahwa
kedua belah pihak saling menghargai, berguna, dan
mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.
d. Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal dipengaruhi oleh persepsi
interpersonal, konsep diri, atraksi interpersonal dan hubungan
interpersonal:
1) Persepsi Interpersonal
Persepsi interpersonal adalah memberikan makna
terhadapstimuli yang berasal dari seseorang (komunikan)
yang berupa pesanverbal dan nonverbal. Kecermatan
dalam persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap
keberhasilan komunikasi yang salah memberi makna
terhadap pesan akan membuat komunikasi tidak berhasil
atau gagal.
2) Konsep Diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang
diri sendiri.Konsep diri merupakan faktor yang sangat
menentukan dalam komunikasi interpersonal yaitu
bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep
dirinya, membuka diri, dan percaya diri.
3) Atraksi Interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan ada orang
lain, sikappositif dan daya tarik seseorang. Komunikasi
interpersonal dipengaruhi oleh atraksi interpersonal dalam
penafsiran pesan dan penilaian serta efektifitas
komunikasi.
4) Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal yang baik akan
membutuhkan keterbukaan orang untuk mengungkapkan
dirinya, makin cermat persepsinya dengan orang lain dan
persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang
berlangsung diantara peserta komunikasi.
22
30
Murtiadi, dkk, Psikologi Komunikasi (Yogyakarta: Psikosain, 2015).
23
31
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, 20.
32
Ibid.,21.
25
33
Musa Hubeis, Komunikasi Profesional Perangkat
Pengembangan,(Jakarta:PT Bumi Aksara, 2012), 19-20.
34
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011),
83.
26
2) Empati
Empati ialah kemampuan seseorang untuk
merasakan kalau seandainya menjadi orang lain, dapat
memahami sesuatu yang sedang dialami orang lain
dan dapat memahami suatu persoalan dari sudut
pandang, melalui kacamata orang lain. Hakekat
empati adalah usaha masing-masing pihak untuk
merasakan apa yang dirasakan orang lain dan dapat
memahami pendapat, sikap dan perilaku orang lain.
3) Sikap Mendukung
Sikap mendukung disini dimaksudkan,
seseorang dalam menghadapi suatu masalah tidak
bersikap defensif. Dukungan dapat dilakukan dengan
menggunakan isyarat-isyarat nonverbal seperti
tersenyum, menganggukkan kepala, mengedipkan
mata dan tepuk tangan. Sikap mendukung dipupuk
lebih kepada deskriptif, dan spontan.
4) Sikap Positif
Sikap positif ditunjukkan dalam bentuk sikap
dan perilaku. Dalam bentuk sikap, maksudnya adalah
bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi
interpersonal harus memliliki perasaan dan pikiran
positif, bukan prasangka dan curiga. Dalam bentuk
perilaku, artinya bahwa tindakan yang dipilih yaitu
relevan dengan tujuan komunikasi interpersonal, yaitu
secara nyata melakukan aktivitas untuk terjalinnya
kerjasama.
5) Kesetaraan.
Kesetaraan adalah pengakuan bahwa kedua
belah pihak memiliki kepentingan, kedua belah pihak
sama-sama bernilai dan berharga, dan saling
memerlukan.
h. Komunikasi Interpersonal Dalam Perspektif Islam
Harjani Hefni mendefinisikan Komunikasi Islam
sebagai komunikasi yang dibangun diatas prinsip-prinsip
Islam yang memiliki roh kedamaian, keramahan dan
27
3. Lingkungan Kerja
a. Pengertian Lingkungan Kerja
Menurut Nitisemito mengemukakan bahwa :
Lingkungan kerja juga diartikan sebagai sesuatu yang ada di
sekitar pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Misalnya
kebersihan, music, dan lain-lain. 36 Menurut Sedarmayanti,
Lingkungan kerja merupakan keseluruhan alat perkakas dan
bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana
seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan
kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai
kelompok.37Lingkungan Kerja merupakan lingkungan yang
35
Harjani Hefni, Komunikasi Islam, (Jakarta, Prenadamedia Group, 2017), 57.
36
Nitisemito, Manajemen Personalia, (Jakarta : Ghalia, 1991), 183.
37
Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja, Bandung :
Mandar Maju, 2011), 2.
28
38
Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja,(Bandung :
Mandar Maju, 2011), 31.
30
39
Afandi, P. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan
Indikator,)(Riau: Zanafa Publishing. 2018), 45.
40
Ibid. 49.
31
41
Muhammad Tolhah Hasan, Islam Dalam Persepektif Sosio kultural, (Jakarta:
Lantabora Press, 2005), 19-20.
42
Ibid. 20.
33
43
Ibid. 20.
34
4. Motivasi Kerja
a. Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi adalah suatu yang pokok yang menjadikan
dorongan bagi seseorang untuk bekerja. Menurut
Sedarmayanti motivasi merupakan kekuatan yang
mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau
tidak yang pada hakikatnya ada secara internal dan eksternal
positif atau negarif, Setiap organisasi tentu ingin mencapai
tujuan. Untuk itu peranan manusia yang terlibat didalamnya
sangat penting agar sesuai dengan yang di kehendaki
organisasi, maka haruslah dipahami motivasi karena
motivasi inilah yang menentukan perilaku orang–orang
untuk bekerja, atau dengan kata lain prilaku merupakan
cerminan yang paling sederhana dari motivasi.45
44
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu
dalam Kehidupan Masyarakat, (Jakarta: Mizan, 1996), 13.
45
Sedarmayanti. "Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Untuk Meningkatkan Kompetensi, Kinerja, Dan Produktivitas Kerja. Perencanaan
Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk Meningkatkan Kompetensi,
Kinerja, Dan Produktivitas Kerja. 2017.
35
46
Hafidzi,"Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Budaya Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Dinas Sosial,"Jurnal Penelitian IPTEKS, 4 no 1 (2019):
47-62.
36
2) Motivasi Negatif
Motivasi Negatif adalah motivasi yang bersifat
hukuman atau ketakutan. Seperti, perusahaan dapat
memberikan motivasi negatif dalam bentuk intimidasi,
tekanan, maupun ancaman. 47
d. Teori Motivasi
Teori motivasi Mc ClellandTeori ini menyatakan
bahwa seorang pegawai mempunyai cadangan energi
potensial. Yang dapat dilepaskan atau dikembangkan itu
semua tergantung pada motivasi yang mendorong pegawai
serta didukung oleh situasi dan kesempatan yang tersedia.
Motivasi yang mengarahkan pada cadangan energy
potensial terpusat pada tiga bentuk kebutuhan yaitu
kebutuhan akan prestasi (need of achievement) yaitu
kebutuhan yang mendorong pegawai untuk berprestasi bila
target yang akan dicapai nyata dan mempunyai peluang
untuk diperoleh dan cenderung akan menimbulkan
kreatifitas pegawai, kebutuhan akan kekuasaan (need of
power) yaitu keingginan seseorang untuk dapat
mempengaruhi dan mengendaliakan orang lain, dan
kebutuhan akan afiliasi (need of affiliation) yaitu kebutuhan
untuk memperoleh hubungan social yang baik.
e. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
Dalam memotivasi tentunya dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang mendorong atau mempengaruhi seseorang
melakukan sesuatu. Faktor yang mempengaruhi motivasi
seseorang adalah:
1) Faktor Intern Yang Terdapat Pada Diri Karyawan Itu
Sendiri (Individual). Yang tergolong dalam faktor-
faktor individual adalah kebutuhan (needs), tujuan
(goals), sikap (attitudes), dan kemampuan (abilities).
Karakteristik individu, antara lain: minat, sikap
terhadap diri sendiri, pekerjaan dan situasi pekerjaan,
kebutuhan individual kemampuan atau kompetensi,
47
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
Cetakan ke 10, ( Jakarta : PT Bumi Aksara. 2017), 24.
37
48
Ananto Pramadhika, “Motivasi Kerja Dalam Islam” Jurnal Motivasi Kerja
2, No. 2, September 2011, 35.
38
5. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Kinerja berasal dari kata job performance atau actual
performance (prestasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya
yang dicapai seseorang), adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas yang sesuai dengan tanggungjawabnya.
Kinerja adalah suatu kondisi yang harus diketahui dan
dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui
tingkat pencapaian hasil suatu instansi yang dihubungkan
dengan visi yang diemban perusahaan serta mengetahui
dampak positif dan negarif dari suatu kebijakan operasional.
Kinerja merupakan pencapaian hasil pekerjaan karyawan
40
49
Desi Kristanti dan Ria Lestari Pangastuti, “Kiat-Kiat Merangsang Kinerja
Karyawan Bagian Produksi”, (Surabaya: Media Sahabat Cendikia,2019), 33.
50
Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Erlangga,
2017). 121.
41
51
Fudzah, “Pengaruh Komunikasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Dengan Motivasi Sebagai Variable Intervening Pada PT. Pos Indonesia
Kantor Regional I Medan.”
42
52
Multitama, Islamic Business Strategy For Enterpreneurship, (Jakarta, Zikrul
Hakim, 2006), 39.
53
Ibid, 40.
44
B. Kerangka Pemikiran
Menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifatatau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di
pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Peneliti mengkaji
dua variabel yaitu komunikasi interpersonal, lingkungan kerja dan
motivasi kerja sebagai variabel independen (bebas) atau
sebagaivariabel yang mempengaruhi, yang di gambarkan degan
simbol X, dan kinerja karyawan sebagai variabel dependen
(terikat) atau sebagai variabelyang di pengaruhi, yang di
gambarkan dengan simbol Y Berdasarkan penjelasan diatas maka
Adapun kerangka berpikir penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Komunikasi Interpersonal
(X1)
H1
Lingkungan Kerja H2 Kinerja Karyawan
(X2) (Y)
H3
Motivasi Kerja
(X3)
Keterangan:
H1: komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan.
H2: lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.
H3: motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
45
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban, pendapat atau kesimpulan
yang bersifat sementara terhadap masalah yang belum diuji
kebenarannya. 54 Berdasarkan landasan teori, identifikasi masalah
serta tujuan penelitian yang telah diuraikan tersebut maka
hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
54
Djoko Purwanto, Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi.
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2017).
55
Rahmadanti, “Penggunaan Komunikasi Fatis dalam Pengelolaan Hubungan
di Tempat Kerja ," Jurnal Ilmu Komunikasi Vol5, no. 1 (2014): 112-121,
https://doi.org/10.21831/publsiher.v11i2.7946.
46
56
Dewi Purnama, “Komunikasi iinterpersonal kepala seklah dalam memotivasi
kerja guru di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat" (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2017).
47
57
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia,Cet ke-14 (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), 18.
58
Arep, I., & Tanjung, Manajemen Motivasi (Jakarta: PT. Graindo Persada,
2014), 59.
59
Ibid., 61.
48
75
DAFTAR RUJUKAN