Anda di halaman 1dari 71

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL,

LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA


TERHADAP KINERJA KARYAWAN CAFE
WANOWAN BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas–Tugas Dan Memenuhi Syarat-


Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

AHMAD BADRID DUJJA


NPM : 1851040247

Program Studi : Manajemen Bisnis Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1444H/2023
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL,
LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN CAFE
WANOWAN BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas–Tugas Dan Memenuhi Syarat-


Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

AHMAD BADRID DUJJA


NPM : 1851040247

Program Studi : Manajemen Bisnis Syariah

Pembimbing I : Vitria Susanti., M.A., M.Ec.Dev.

Pembimbing II : Suhendar, S.E., M.S.Ak., Akt.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H/2023
ABSTRAK

Komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi yang


berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka dimana
pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima
pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung. Lingkungan
kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para
pekerja/karyawan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya sehingga akan diperoleh hasil kerja yang
maksimal. Motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri
seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk
melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan
semua kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya yang bertujuan
untuk mendapatkan hasil kerja sehingga mencapai tercapainya kinerja
yang baik. Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai oleh
seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian
tujuan perusahaan.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan secara
kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dengan cara
menyebarkan kuesioner online google form kepada karyawan Café
Wanowan Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini seluruh
karyawan Café Wanowan Bandar Lampung. Sampel yang digunakan
sebanyak 31 orang dengan menggunakan rumus slovin, diambil
dengan cara nonprobability sampling dengan teknik random sampling.
Analisis data yang digunakan diolah menggunakan SmartPLS 3.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel komunikasi
interpersonal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Café Wanowan Bandar Lampung, lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Café
Wanowan Bandar Lampung, dan motivasi kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan Café Wanowan Bandar
Lampung.

Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Lingkungan Kerja,


Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan.

ii
ABSTRACT

Interpersonal communication is a communication process that


takes place between two or more people face to face where the sender
can convey messages directly and the recipient of messages can
receive and respond directly. The work environment is everything that
is around the workers/employees that can affect the performance of
employees in carrying out their work so that maximum work results
will be obtained. Work motivation is an encouragement that grows
within a person, both from within and outside of himself to do a job
with high enthusiasm using all the abilities and skills he has that aims
to get work results so as to achieve good performance. Employee
performance is the result of work achieved by a person or group of
people in a company according to their respective duties and
responsibilities in an effort to achieve company goals.
This study uses a quantitative approach method. The data
used is primary data by distributing online google form
questionnaires to employees of Café Wanowan Bandar Lampung. The
population in this study were all employees of Café Wanowan Bandar
Lampung. The sample used was 31 people using the slovin formula,
taken by nonprobability sampling with random sampling technique.
The data analysis used was processed using SmartPLS 3.
The results of this study indicate that the interpersonal
communication variable has a positive and significant effect on the
performance of the employees of Café Wanowan Bandar Lampung,
the work environment has a positive and significant effect on the
performance of the employees of Café Wanowan Bandar Lampung,
and work motivation has a positive and significant effect on the
performance of the employees of Café Wanowan Bandar Lampung

Keywords: Interpersonal Communication, Work Environment,


Work Motivation, Employee Performance.

iii
KEMENTERIAN AGAMA

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ahmad Badrid Dujja


NPM : 1851040247
Jurusan/Prodi : Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh


Komunikasi Interpersonal, Lingkungan Kerja Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Cafe Wanowan Bandar
Lampung Dalam Perspektif Bisnis Syariah” adalah benar
merupakan hasil karya penulis sendiri, bukan duplikasi ataupun
sandaran dari karya orang lain kecuali pada bagian yang telah
dirujuk dan disebutkan dalam footnote atau daftar pustaka. Apabila
di lain waktu terbukti adanya penyimpangan dalam karya ini, maka
tanggung jawab sepenuhnya ada pada penyusun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dimaklumi.

Bandar Lampung, 17 Februari 2023


Penulis

Ahmad Badrid Dujja


NPM. 1851040247

iv
v
vi
MOTTO

         

       

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta


orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan.
(QS.At-Taubah:105)

vii
PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan Alhamdulillah Puji Syukur atas


kehadiran Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini penulis persembahkan kepada
kedua orangtuaku Bapak Yulius Andesta, S.H dan Ibu Linda Ria
Mulia yang ku sayangi, kuhormati, dan kucintai. Terimakasih karena
tiada henti memberikan dukungan cinta kasih sayangnya dengan
sepenuh hati merawat, membesarkan dan selalu mendoakanku agar
senantiasa dalam jalan-Nya. Terimakasih juga kepada adik-adikku Siti
Khalishah dan Siti Rahma Arsya, terimakasih semangatnya,
terimakasih doa dan dukungannya. Semoga selalu dalam lindungan
Allah SWT dan keberkahan dalam setiap langkahnya.

viii
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Ahmad Badrid Dujja dilahirkan di Bandar Lampung


pada tanggal 8 Februari 2001. Merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara dari pasangan Bapak Yulius Andesta, S.H dan Ibu Linda
Ria Mulia, berikut adalah daftar riwayat pendidikan penulis. Riwayat
pendidikan yang telah diselesaikan adalah SDN 2 Sumur Batu yang
diselesaikan pada tahun 2012. Lalu melanjutkan SMPN 12 Bandar
Lampung yang diselesaikan pada tahun 2015. Selanjutnya
melanjutkan pendidikan ke SMK 4 bandarlampung selesai pada tahun
2018. Pada tahun yang sama melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi
di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dengan mengambil
Program Studi Manajemen Bisnis Syariah pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam. Untuk ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan
berusaha penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir
skripsi ini.

Bandar Lampung, 17 Februari 2023


Penulis

Ahmad Badrid Dujja


NPM. 1851040247

ix
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah
SWT atas segala kemudahan, pertolongan, kasih sayang, serta
anugerah yang tak terhingga kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini, serta shalawat dan salam kepada Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah memberikan contoh akhlakul kharimah
bagi seluruh muslim penjuru dunia.
Terwujudnya skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat
dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi dalam Program Studi
Manajemen Bisnis Syariah S1 pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Raden Intan Lampung, dengan judul “Pengaruh
Komunsikasi Interpersonal, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Café Wanowan Bandar Lampung Dalam
Perspektif Bisnis Syariah”. Penulisan ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, baik petunjuk dan masukan secara langsung maupun
tidak langsung, terutama di lingkungan Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan, mengingat keterbatasan penulis dalam hal pengetahuan,
kemampuan, pengalaman dan juga waktu. Namun inilah terbaik yang
dapat penulis lakukan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
bagi penyempurnaan skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penulisan skripsi ini. Terimakasih penulis
sampaikan kepada:
1. Prof. Wan Jamaluddin PhD selaku rektor UIN Raden Intan
Lampung.
2. Prof. Dr. Tulus Suyanto, M.M, Akt, C.A selaku dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan
Lampung beserta Wakil Dekan I, II, dan III.
3. Dr. Ahmad Habibie, S.E, M.E selaku ketua Jurusan
Manajemen Bisnis Syariah.
4. Vitria Susanti., M.A., M.Ec.Dev. dan Suhendar, S.E., M.S.Ak.,
Akt. selaku pembimbing I dan II yang telah dengan sabar dan

x
penuh perhatian meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan, arahan, nasehat dan bantuannya dengan sangat
baik kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Bapak dan Ibu Dosen pengajar serta Staf Karyawan di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan
Lampung yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
selama menempuh pendidikan di UIN Raden Intan Lampung.
Seluruh Staf Administrasi dan perpustakaan UIN Raden Intan
Lampung yang telah memberikan bantuannya kepada penulis.
6. Terimakasih keluarga Djamaludin terutama Mamah Anita
Surya, Papah Irhamto dan tanteku yang tersayang Tante
Manda, Tante Els, Awok, Mami, Papi, Tante Cin, Om Put,
Ayah Lis dan seluruh keluarga.
7. Terimakasih Sevira, Roy Saga, Ajo, Ratih, Sonia atas
dukungannya.
8. Teman-teman Jurusan Manajemen Bisnis Syariah angkatan
2018 yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan
semangat kepada penulis.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandar Lampung, 17 Februari 2023


Penulis

Ahmad Badrid Dujja


NPM. 1851040247

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i


ABSTRAK ....................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ................................................................. iv
PERSETUJUAN .............................................................................. v
PENGESAHAN ............................................................................... vi
MOTTO ........................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ............................................................................ viii
RIWAYAT HIDUP .......................................................................... ix
KATA PENGANTAR...................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1


A. Penegasan Judul .................................................................. 1
B. Latar Belakang Masalah ...................................................... 2
C. Identiifkasi dan Batasan Masalah ........................................ 9
D. Rumusan Masalah .............................................................. 9
E. Tujuan Penelitian ................................................................ 9
F. Manfaat Penelitian .............................................................. 10
G. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan ......................... 11
H. Sistematika Penulisan .......................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ......................... 16


A. Teori Yang Digunakan ........................................................ 16
1. Teori Komunikasi ........................................................... 16
2. Komunikasi Interpersonal ............................................... 16
a. Pengertian Komunikasi Interpersonal ........................ 16
b. Komponen-Komponen Komunikasi Interpersonal .... 18
c. Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal ........................... 20
d. Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi
Interpersonal .............................................................. 22
e. Jenis-Jenis Komunikasi Interpersonal........................ 23
f. Tujuan dan Fungsi Komunikasi Interpersonal ........... 23
g. Indikator Komunikasi Interpersonal .......................... 26
xii
h. Komunikasi Interpersonal Dalam Perspektif Islam.... 27
3. Lingkungan Kerja ........................................................... 28
a. Pengertian Lingkungan Kerja .................................... 28
b. Jenis-Jenis Lingkungan Kerja .................................... 29
c. Indikator Lingkungan Kerja ...................................... 30
d. Manfaat Lingkungan Kerja ........................................ 31
e. Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja ........ 31
f. Lingkungan Kerja Dalam Perspektif Islam ................ 33
4. Motivasi Kerja ................................................................ 36
a. Pengertian Motivasi Kerja ......................................... 36
b. Indikator Motivasi Kerja ........................................... 36
c. Jenis-Jenis Motivasi Kerja ......................................... 37
d. Teori Motivasi ........................................................... 37
e. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja ............. 38
f. Motivasi Kerja Dalam Perspektif Islam ..................... 39
5. Kinerja ............................................................................ 41
a. Pengertian Kinerja ..................................................... 41
b. Tujuan dan Manfaat Kinerja ...................................... 42
c. Indikator Kinerja ....................................................... 43
d. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ......................... 44
e. Kinerja Dalam Perspektif Islam ................................. 44
B. Kerangka Pemikiran ............................................................ 45
C. Hipotesis.............................................................................. 46

BAB III METODE PENELITIAN ................................................ 50


A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 50
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian .......................................... 50
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ........... 50
1. Populasi ........................................................................ 50
2. Sampel .......................................................................... 50
3. Teknik Pengambilan Sampel ......................................... 51
D. Definisi Operasional Variabel ............................................. 52
E. Instrumen Penelitian ............................................................ 55
F. Uji Validitas dan Reabilitas Data ........................................ 55
1. Uji Validitas .................................................................. 55
2. Uji Reliabilitas .............................................................. 56
G. Uji Hipotesis........................................................................ 56

xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............... 58
A. Deskripsi Data ...................................................................... 58
1. Karakteristik Responden ................................................ 58
2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .................................... 60
3. Uji Hipotesis .................................................................. 65
B. Pembahasan Hasil Penelitian dan Analisis ............................ 67

BAB V PENUTUP .......................................................................... 74


A. Simpulan ............................................................................... 74
B. Rekomendasi ........................................................................ 75

DAFTAR RUJUKAN ..................................................................... 76


LAMPIRAN .................................................................................... 81

xiv
DAFTAR TABEL

1.1 Penelitian Terdahulu................................................................... 8


3.1 Skala Likert ................................................................................ 53
3.2 Definisi Operasional Variable .................................................... 55
4.1 Jenis Kelamin Responden........................................................... 58
4.2 Umur Responden ........................................................................ 59
4.3 Pendidikan Responden ............................................................... 59
4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Komunikasi Interpersonal (X1) ..... 60
4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X2).................. 61
4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X3)....................... 62
4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y) ................... 62
4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi Interpersonal (X1) .. 64
4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja (X2) .......... 6 4
4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja (X3) ................. 65
4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan (Y) .............. 65
4.12 Hasil Uji Model Struktural ....................................................... 66
4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................... 67

xv
DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 46


4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Komunikasi Interpersonal (X1),
Variabel Lingkungan Kerja (X2), dan Variabel Motivasi Kerja
(X3), Variabel Kinerja Karyawan (Y) .............................................. 63

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

I. Google Forms Kuisioner Penelitian ............................................82


II. Daftar Jawaban Responden ........................................................100
III. Hasil Uji Validitas ....................................................................102
IV. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................105
V. Hasil Uji Model Struktural ........................................................106
VI. Hasil Uji Koefisien Determinasi ..............................................106
VII. Surat Izin Riset .......................................................................107
VIII. Dokumentasi Penelitian .........................................................108
IX. Hasil Cek Turnitin ....................................................................111
X. Rincian Hasil Cek Turnitin ........................................................112

vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Sebelum pembahasan lebih lanjut tentang skripsi ini, terlebih
dahulu penulis akan menjelaskan pengertian judul. Hal ini
bertujuan untuk menghindari penafsiran yang berbeda diantara
para pembaca. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan maksud yang
jelas dan terhindar dari kekeliruan dalam memahami proposal ini,
maka diperlukan adanya ulasan terhadap arti dan maksud dari
beberapa istilah dalam proposal skripsi tersebut, sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah kekuatan yang ada atau yang timbul
dari sesuatu, sepertiorang, benda yang turut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan seseorang.1 Pengaruh merupakan
komoditi yang sangat berharga dalam sebuah kehidupan
ditengah masyarakat, pengaruh juga diartikan sebagai suatu
daya yang ada dalam sesuatu yang sifatnya dapat memberi
perubahan kepada sesuatu yang lain.
2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah sebuah interaksi tatap
muka antar dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat
menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan
tersebut dapat menerima pesan, bertukar ide, pendapat
maupun informasi secara langsung. 2 Komunikasi
Interpersonal merupakan bentuk hubungan dengan oranglain.
3. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada
disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan tugas seperti temperature, kelembaban,
penerangan, kegaduhan, kebersihan tempat kerja, dan
memadai tidaknya alat-alat perlengkapan kerja.3

1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta:
PT. Gramedia, 2008), 747.
2
Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, (Yogyakarta:
Kanisus, 2003), 84.
3
Afandi, Pandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Teori, Konsep dan
Indikator, Cetakan ke-1 (Riau: Zanafa Publishing, 2018), 32.
1
2

4. Motivasi
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerjaseseorang agar mereka mau
bekerja sama, efektif dan berintegrasidengan segala upayanya
untukmencapai kepuasan.4
5. Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan adalah yang berpendapat kinerja
karyawan merupakan hasil kerja seseorang secara kualitas
maupun secara kuantitas yang telah dicapai oleh karyawan
dalam menjalankan tugas sesuai tanggung jawab yang
diberikan.5
6. Cafe Wanoman Bandar Lampung
Cafe Wanowan ini telah berdiri dari tahun 2018 yang
beralamat di Jl. Nusa Indah No.1, Sumur Batu, Kec. Teluk
Betung Utara, Kota Bandar Lampung, Lampung. Pemilik
Cafe Wanowan ini adalah Binar Abiyasah dan manager cafe
ini adalah Gilang Gumilar adik pemilik dari cafe wanowan
tersebut. Cafe Wanowan memiliki artinya yaitu sebuah kafe
yang memiliki konsep minimalis dan artistik dan memberikan
ketenangan bagi para pengunjung.

B. Latar Belakang Masalah


Pada era globalisasi saat ini, setiap perusahaan di tuntut
untuk memiliki manajemen yang baik. Suatu manajemen
perusahaan yang baik pasti dapat meningkatkan efektivitas
perusahaan. Efektivitas suatu perusahaan dapat tercapai dengan
baik sehingga mampu untuk bersaing dengan perusahaan lainnya.
Sumber daya manusia yang merupakan salah satu faktor penting
dan memiliki peran yang besar dalam suatu perusahaan.6 Sumber
daya manusia merupakan salah satu bagian yang berperan penting

4
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cet ke-14 (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), 18.
5
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2016), 212.
6
Nela Pima Rahmawanti, Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Pada Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara),
Jurnal Administrasi Bisnis 8, No.2, (Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya Malang, 2014), 1.
3

di dalam suatu organisasi, dengan hasil kinerja yang baik dari


karyawannya maka tujuan perusahaan akan bisa dicapai sesuai
dengan apa yang telah dirumuskan. Setiap organisasi
menginginkan kinerja yang dihasilkan karyawan memperoleh
hasil yang baik.7
Kinerja itu sendiri merupakan kunci kesuksesan sebuah
perusahaan secara keseluruhan sehingga pemilik bisnis
membutuhkan karyawan yang mampu menyelesaikan pekerjaan
secara efektif. Para manajer perlu memahami manfaat utama dari
kinerja karyawan sehingga mereka dapat mengembangkan metode
yang konsisten dan obyektif untuk mengevaluasi kinerja karyawan.
Perusahaan jasa pada umumnya smempunyai harapan
memiliki kinerja karyawan yang tinggi, dengan begitu perusahaan
dapat berjalan efektif dan efisien. Apabila perusahaan berjalan
efektif dan efisien, maka akan lebih mudah meningkatkan
produktifitas perusahaan sehingga dapat bersaing dengan
perusahaan jasa lainnya. Unsur penting dalam perkembangan dan
keberhasilan sebuah perusahaan adalah kinerja karyawan. Namun
masih banyak perusahaan yang memiliki kinerja karyawan
tergolong rendah. 8 Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang
paling strategis dalam suatu perusahaan. Sumber daya manusia
yang bagus dapat dilihat dari kinerja pegawainya. Perusahaan
harus melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawannya agar
dapat meningkatkan kinerja menjadi lebih baik sehingga tujuan
perusahaan yang ditetapkan oleh manajemen dapat terpenuhi.
Perusahaan dituntut untuk selalu melakukan perbaikan
sumber daya manusia secara terus-menerus. Perusahaan akan
dapat melakukan perbaikan apabila perusahaan tersebut mengukur
kinerjanya dengan baik. Kinerja pegawai yang baik akan

7
Srimiatun dan Triana Prihatinta, Pengaruh Komunikasi Dan Konflik
Terhadap Kinerja Karyawan Tenaga Kependidikan Politeknik Negeri Madiun, Jurnal
Manajemen, Administrasi, Pemasaran dan Kesekretariatan 2, No. 1, (Mediun:
Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Madiun, 2017), 19.
8
Syifa Aulia Gumay, Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Euro Management Indonesia(Yogyakarta:
Gosyen Publishing, 2018),12.
4

memberikan upaya pada pencapaian tujuan perusahaan. 9 Untuk


mencapai komunikasi yang efektif pada sebuah perusahaan,
tentunya harus dilandasi dengan memiliki sumber daya manusia
yang juga berkualitas. Proses yang dilakukan oleh para sumber
daya manusia dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu
dalam mencapai organisasi yang efektif berdasarkan kinerja
mereka.
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi,
artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau
masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu
hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil
integrasi sosial dengan sesamanya. Dalam kehidupannya manusia
sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik
formal maupun informal. 10 Aktivitas komunikasi senantiasa
disertai dengan tujuan yang ingin dicapai sesama dalam kelompok
dan masyarakat. Budaya komunikasi dalam konteks komunikasi
organisasi harus dilihat dari berbagai sisi. Sisi pertama adalah
komunikasi antara atasan kepada bawahan. Sisi kedua antara
pegawai yang satu dengan pegawai yang lain. Sisi ketiga adalah
antara pegawai kepada atasan. Masing-masing komunikasi
tersebut mempunyai polanya masing-masing. Sesuai dengan visi
dari pengembangan perbankan syariah di Indonesia adalah
terwujudnya sistem perbankan syariah yang kompetitif, efesien,
dan memenuhi prinsip kehati-hatian serta mampu mendukung
sektor riil secara nyata melalui kegiatan pembiayaan berbasis bagi
hasil dan transaksi riil dalam kerangka keadilan, tolong menolong,
dan menuju kebaikan guna mencapai kemaslahatan masyarakat.
Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan
koordinasi antara berbagai subsistem dalam perkantoran. Menurut
Kohler, ada dua model komunikasi dalam rangka meningkatkan
kinerja dan mencapai tujuan perkantoran ini. Pertama, komunikasi
koordinatif, yaitu proses komunikasi yang berfungsi untuk

9
Nopa Sitorus,"Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di Champion Cafe Medan,"(Skripsi, Universitas Pembangunan
Panca Budi, 2019), 21.
10
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000), 39.
5

menyatukan bagian-bagian (subsistem) perkantoran. Kedua,


komunikasi interaktif, ialah proses pertukaran informasi yang
berjalan secara berkesinambungan, pertukaran pendapat dan sikap
yang dipakai sebagai dasar penyesuaian di antara sub-sub sistem
dalam perkantoran, maupun antara perkantoran dengan mitra kerja.
Frekuensi dan intensitas komunikasi yang dilakukan juga turut
mempengaruhi hasil dari suatu proses komunikasi tersebut. 11
Komunikasi merupakan sesuatu yang alamiah, dikatakan
demikian karena sejak kita lahir sampai dewasa komunikasi itu
terjadi pada setiap gerak langkah. Misalnya, ketika kita masih
kecil walaupun belum bisa berbicara namun melalui bahasa tubuh,
gerak, ekspresi wajah maupun kontak mata, proses komunikasi itu
telah kita lakukan. Bentuk yang digunakan untuk dapat
berhubungan dengan orang lain adalah melalui komunikasi baik
secara verbal maupun non verbal. 12
Proses komunikasi merupakan salah satu proses yang akan
selalu terjadi dalam organisasi apapun. Dalam dunia kerja, untuk
mengukur hasil kerja karyawan secara kualitas dan kuantitasnya
melaksanakan tugas bisa dilihat dari kinerja karyawan itu sendiri.
Apabila hasil kerja yang dilakukannya memenuhi target, berarti
karyawan tersebut bisa memenuhi tanggung jawab yang telah
dilimpahkan oleh perusahaan kepadanya dan perlu dipertahankan.
Tapi, jika hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan tersebut tidak
memenuhi target dan tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya
maka perlunya peningkatan kinerja terhadap karyawan tersebut.13
Dalam meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan, komunikasi
interpersonal mempunyai peran yang sangat penting. Salah satu
diantaranya ialah peran atasan dalam hal komunikasi. Komunikasi
berfungsi untuk membangkitkan motivasi karyawan, fungsi ini
berjalan ketika manajer ingin meningkatkan kinerja karyawan”.

11
Ibid, 43.
12
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta:
Gadjah mada University Press, 2007), 33.
13
Reindy Gustyawan, Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja
Karyawan Di Divisi Sekretaris Perusahaan PT. Dirgantara Indonesia(Persero) e-
Proceeding of Management).
6

Salah satu hal penting untuk mencapai tujuan perusahaan


yaitu dengan meningkatkan kinerja karyawan secara perorangan.
Karena, dengan meningkatnya kinerja karyawan dapat
memberikan dampak yang tepat terhadap perubahan perilaku
karyawan yang diwujudkan dalam kenaikan produktifitas kerja.
Komunsikasi interpersonal yang baik terjadi apabila komunikasi
vertikal (antara pimpinan dan bawahan) berlangsung baik, seperti
pimpinan bersedia memberi perintah dan bimbingan kerja kepada
karyawannya dan bawahan segera bertanya kepada pimpinan saat
menjumpai persoalan dalam bekerja. Ditambah lagi dengan
komunikasi horizontal (antar karyawan) yang baik serta kerja
sama satu sama lain.
Lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan kerja
dengan ukuran ruang kerja yang luas, peralatan dan perlengkapan
kerja lengkap, tata letak ruangan rapi, ruangan yang bersih dan
wangi, ruangan terang serta nyaman, selain itu lingungan kerja
yang ditempati oleh orang-orang yang baik dan berkompeten
dalam bidang masing-masing.14 Motivasi kerja juga berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Pemberian motivasi yang tepat akan
mendorong setiap karyawan untuk menciptakan semangat kerja
sehingga siap dalam bekerja sama secara terintegrasi untuk
mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan visi dan misi
perusahaan. Motivasi kerja yang baik berpotensi untuk
menyemangati karyawan agar lebih berkerja keras dan antusias
dalam mencapai hasil kerja yang lebih optimal.

Kondisi lingkungan kerja yang baik akan membuat


karyawan maupun konsumen merasa nyaman dan akan
menimbulkan kesan positif terhadap tempat bekerja yang menjadi
acuan timbulnya sebuah rasa untuk menjadi semakin baik yang
kemudian dijadikan sebagai motivasi bagi para karyawan dengan
menciptakan hubungan kerja yang baik antara karyawan dengan
atasan, karyawan dengan karyawan, maupun karyawan dengan
konsumen. Karyawan yang memiliki semangat dan motivasi
kerja yang baik tentu akan mendorong terjadinya peningkatan

14
Ibid., 22.
7

kinerja perusahaan menjadi lebih optimal dari sebelumnya karena


karyawan memiliki motivasi akan berusaha melakukan yang
terbaik demi terpainya kinerja perusahaan yang kemudian
memberikan dampak positif bagi nama perusahaan. 15
Berdasarkan pra survei yang dilakukan di Café Wanowan
Bandar Lampung, kinerja karyawan pada kondisi belum optimal
dilihat dari tingkat absensi karyawan yang tergolong tinggi.
Tingkat absensi karyawan tinggi karena karyawan sering tidak
masuk kerja karena sakit namun tidak membawa surat keterangan
dokter, selain itu karyawan sering tidak masuk kerja dengan
keterangan yang tidak jelas serta terdapat karyawan yang kurang
disiplin mentaati peraturan yang ditetapkan seperti sering
terlambat saat datang ke tempat kerja dan pulang lebih awal.
Kemampuan kerjasama antar karyawan juga dirasa kurang ketika
ada pelanggan yang berkunjung. Faktor lain yang mempengaruhi
kinerja karyawan belum optimal yaitu komunikasi interpersonal
yang kurang baik perihal sikap dan perilaku dalam menyambut
dan melayani pelanggan dilihat dari keluhan yang terjadi karena
karyawan kurang memiliki sikap ramah dalam memberikan
pelayanan.
Selain itu, kurangnya koordinasi dan dukungan antara
sesama karyawan. Adapun fasilitas yang disediakan di Cafe
Wanowan yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.1
Fasilitas Lingkungan Kerja Karyawan Cafe Wanowan
No. Fasilitas Jumlah
1. AC 5
2. Lampu Penerangan 7
3. Toilet/WC 2
4. Komputer 2
5. Meja 30
6. CCTV 5

15
Firnanda Rianof, "Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan CV. Stella Catering,"Jurnal Mutiara Manajemen2, no. 1
(2022): 220–232, http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/view/
3931/3942.
8

Sumber Data: Café Wanowan Bandar Lampung, 2022


Berdasarkan tabel di atas, fasilitas lingkungan kerja fisik
kurang memadai. Selain fasilitas yang kurang serta kondisi udara,
penerangan dan pewarnaan di dalam ruangan juga dalam kondisi
yang kurang baik. Maka hal ini menyebabkan para karyawan
merasa bosan dan menurunkan semangat kerja. Selanjutnya,
tentang motivasi ditemukan fenomena yang terjadi bahwa belum
ada kemauan dalam pencapaian kerja secara maksimal, hal ini
ditandai dengan hasil kinerja para karyawan pada priode waktu
sebelumnya. Selain itu terdapat beberapa karyawan yang kurang
berminat untuk mengikuti studi lanjut yang bermanfaat secara
khusus (dalam diri) untuk mengevaluasi diri dalam bekerja guna
mencapai kinerja yang maksimal.
Alasan Cafe Wanowan Bandar Lampung menjadi
objek penelitian adalah cafe tersebut adalah tempat yang
paling banyak diminati konsumen, selain itu Cafe Wanowan
Bandar Lampung merupakan salah satu café yang mampu
bertahan ditengah banyaknya cafe lain yang hadir di Bandar
Lampung yang mempunyai 200 pelanggan tetap sejak
setahun terakhir.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan penulis
diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti dalam bentuk skripsi
yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Interpersonal,
Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Cafe Wanowan Bandar Lampung Dalam
Perspektif Bisnis Syariah”.

C. Identifikasi dan Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
diatas maka agar pembahasan dalam penelitian ini tidak
menyimpang dan melebar dari pokok permasalahan yang
difokuskan penulis makadiperlukannya pembatasan permasalahan
yang akan di kaji dalam penelitian ini. Pembatasan masalah dibuat
dikarenakan luasnya permasalahan dan banyak faktor yang
mempengaruhi permasalahan yang diteliti. Sehingga penelitian ini
difokuskan pada pengaruh komunikasi interpersonal, lingkungan
9

kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan cafe, dan


difokuskan pada karyawan Cafe Wanowan Bandar Lampung.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah
yang akan dibahas oleh peneliti adalah :
1. Apakah komunikasi interpersonal berpengaruh terhadap
kinerja karyawan Cafe Wanowan Bandar Lampung?
2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan Cafe Wanowan Bandar Lampung?
3. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan Cafe Wanowan Bandar Lampung?
4. Bagaimana perspektif bisnis syariah mengenai kinerja
karyawan Cafe Wanowan Bandar Lampung?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas. Adapun tujuan yang
ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal
terhadap kinerja karyawan Café Wanowan Bandar Lampung.
2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan Café Wanowan Bandar Lampung.
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan Café Wanowan Bandar Lampung.
4. Untuk menjelaskan perspektif bisnis syariah mengenai
kinerja karyawan Cafe Wanowan Bandar Lampung.

F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap dapat
memberikan manfaat untuk berbagai pihak, bukan hanya
bermanfaat bagi penulis, namun juga bermanfaat bagi pembaca.
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat atau masukan sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Diharapkan penelitian ini berguna untuk memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi
ataupun bahan diskusi bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
10

Bisnis Islam di Universitas manapun khususnya berkaitan


tentang pengaruh komunikasi interpersonal, lingkungan kerja
dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dalam
perspektif bisnis syariah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah ilmu pengetahuan untuk melengkapi dan
menambah kajian mengenai pengaruh komunikasi
interpersinal yang mempengaruhi kinerja karyawan.

2. Secara Praktis
a. Bagi Cafe Wanowan Bandar Lampung
Semoga penelitian ini bermanfaat untuk menjadi
evaluasi dan bahan pertimbangan dalam upaya
meningkatkan kinerja karyawan Cafe Wanowan Bandar
Lampung, dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan agar kinerja menjadi
optimal dalam memberikan pelayanan terhadap konsumen.
b. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai sarana untuk melatih dan
mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah penulis serta
kemampuan penulis untuk menguraikan dalam bentuk ide
hingga bisa menuliskannya dalam bentuk karya tulis
ilmiah.
c. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat menambah kepustakaan dan
dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

G. Kajian Terdahulu Yang Relevan


Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya untuk
mempermudah dalam pengumpulan data, metode analisis data
yang digunakan dalam pengolahan data, maka dari itu penulis
mencantumkan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
Pengaruh Komunikasi Interpersonal, Lingkungan Kerja, dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
1. Penelitian yang di lakukan oleh Nopa Sitorus pada tahun 2019
dengan judul penelitian “Pengaruh Komunikasi, Motivasi, dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Champion Cafe
Medan” Hasil dalam penelitian menunjukan bahwa
11

komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap


kinerja karyawan di Champion café Medan. Motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
di Champion café Medan. Disiplin kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan di Champion café
Medan. Komunikasi, motivasi kerja, dan disiplin kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di
Champion café Medan. 16
2. Penelitian yang di lakukan oleh Wibowo Cahyoseputro, Lies
T. Juliawati, dan Ersri Rokhaminawanti pada tahun 2021
dengan judul penelitian “Pengaruh Komunikasi Interpersonal
Pimpinan, Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan di Hotel Intercontinental Midplaza
Jakarta” Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil
penelitian menunjukan bahwa: Komunikasi interpersonal
pimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja
karyawan. Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja karyawan. Lingkungan kerja berpengaruh
positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Bahwa Komunikasi
Interpersonal Pimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja
secara simultan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan.17
3. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Handayani dan
Winarningsih pada tahun 2019 dengan judul penelitian
“Pengaruh Komunikasi Interpersonal, Stress Kerja, dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Wong Bejo Joyo”
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian
menunjukan bahwa: Komunikasi interpersonal sangat
berpengaruh secara signifikan positif terhadap kinerja
karyawan. Stress kerja berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja berpengaruh positif

16
Nopa Sitorus, "Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan di Champion Cafe Medan,"(Skripsi, Universitas
Pembangunan Panca Budi Medan. 2019).
17
Wibowo, "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Pimpinan, Motivasi Kerja
dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Hotel Intercontinental
Midplaza Jakarta,"JurnalSebatik,2 Vol. 25 ISSN: 1410-3737/2621-069X 2021.
12

dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 18 Dalam hal ini


kinerja karyawan dipengaruhi beberapa faktor sehingga dapat
terlihat jelas kestabilan mental jasmani dan rohani karyawan
menentukan sikapnya dalam melakukan sebuah pekerjaan
yang akan menjadi penilaian dalam kinerja karyawan.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Reny Diana, Syarwani Ahmad,
dan Achmad Wahidy pada tahun 2020 dengan judul penelitian
“Pengaruh Motivasi Kerja dan Komunikasi Interpersonal
Terhadap Kinerja Guru” Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, hasil penelitian menunjukan bahwa: Motivasi kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja guru
di SMP Negeri 1 Prabumulih. Komunikasi interpersonal
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja guru
di SMP Negeri 1 Prabumulih. Motivasi kerja dan komunikasi
interpersonal berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
kinerja guru di SMP Negeri 1 Prabumulih.19
5. Penelitian yang dilakukan oleh Syifa Aulia Gumay, dan Agus
Hermani DS pada tahun 2018 dengan judul penelitian
“Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Euro Management Indonesia”
Berdasarkan penelitian, hasil penelitian menunjukan bahwa
Komunikasi interpersonal berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan. Lingkungan kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan. Komunikasi interpersonal dan
lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Variabel komunikasi interpersonal dan lingkungan
kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan karna
komunikasi dalam berkerja merupakan hal yang sangat
penting dan tidak boleh dianggap remeh karna mrenjadi

18
Putri handayani, dan winarningsih,"Pengaruh Komunikasi Interpersonal,
Stress Kerja, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Wong Bejo Joyo,"Jurnal
Ilmu dan Riset Manajemen, 8, no5 (2019): 112-118,
http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIMM/article/view/5899.
19
Reny diana, syarwani ahmad, dan achmad wahidy. Pengaruh Motivasi Kerja
dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Guru. Universitas PGRI Palembang.
Halaman 1828-1835 Volume 4 Nomor 3. Tahun 2020.
13

penentu kinerja dan hasil kerja yang optimal akan dihasilkan


karna adanya sebuah komunikasi yang baik.20
Perbedaan penelitian ini dengan beberapa penelitian
sebelumnya yang penulis uraikan trletak pada Variabel dan tempat
penelitian penelitian, pada penelitian ini menggunakan 3 variabel
bebas yaitu komunikasi interpersonal, lingkungan kerja, dan
motivasi kerja sedangkan pada penelitian sebelumnya
menggunakan 3 variabel bebas yaitu komunikasi kerja, motivasi
kerja, dan disiplin kerja. Selain itu perbedaan lain terletak pada
lokasi penelitian, lokasi penelitian terdahulu dilakukan ditempat
yang berbeda salah satunya di Champion cafe Medan Jl. Dr
Mansur No. 134 Medan, sedangkan penelitian ini dilaksanakan
cafe wanowan beralamat di Jl. Nusa Indah No.1, Sumur Batu, Kec.
Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung.

H. Sistematika Penulisan
Sistematika pada penulisan skripsi pada penelitian ini
disusun dalam bentuk, sebagi berkut:
1. Bagian Awal
Bagian awal pada skripsi bersis cover skripsi, halam
sampul, halaman abstrak, halaman pernyataan orasionalitas,
halaman persetujuan, halaman pengesahan, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

2. Bagian Subtansi (Inti)


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang
penjelasanbeberapa hal berikut yaitu penegasan judulyang
berguna untuk memjelaskan maksud dari kata demi kata yang
terdapat dalam judul penelitian ini, latar belakang masalah
yaitu alasan yang menjelaskan permasalahanyang
melatarbelakangi terciptanya penelitian ini.Identifikasidan
batasan masalah yaitu acuan yang digunakan dalammembatasi
masalah dalam penelitian ini. Rumusan masalah adalah

20
Syifa aulia gumay, "Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Euro Management Indonesia,". (Administrasi
Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, 2018).
14

permasalahan yang menjadi pembahasanutama dalam


penelitian ini.Lalu tujuan penelitian adalah hal yangakan
menjadi jawaban hasil dalam penelitian ini. Manfaatpenelitian
yang dapat digunakan dalam mengembangkaninformasi dan
ilmu pengetahuan, sedangkan kajianpenelitian terdahulu yang
relevan berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan
penelitian, kemudian yangterakhir pada bab ini yaitu
sitematika penulisan yangberguna untuk mempermudah
susunan dalam penulisanskripsi ini.
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
Pada bab ini berisi tentang landasan teori yang
digunakan sebagai pedoman untuk menyelesaikan penelitian
ini. Pada bab ini juga berisikan pemaparan hipotesis yang
diajukan oleh peneliti berdasarkan kajian dari penelitian
sebelumnya.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi waktu dan tempat penelitian,
pendekatan dan jenis penelitian, populasi, sampel dan
pengumpulan data, definisi operasional variabel, instrumen
penelitian, uji validitas dan reliabilitas data, uji prasarat
analisis dan uji hipotesis.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang deskripsi data, pembahasan
hasil penelitian dan analisis.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis serta rekomendasi penulis untuk
penelitian selanjutnya.

3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir skripsi ini berisi daftar rujukan dan
lampiran-lampiran yang mendukung penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Teori Yang Digunakan


1. Teori Komunikasi Interpersonal
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk
mengubah sikap, pendapat orang lain untuk memberitahu atau
untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung
(secara lisan) maupun tidak langsung (melalui media) proses
penyampaian bentuk interaksi gagasan kepada orang lain dan
proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang
disampaikan, baik sengaja maupun tidak disengaja. 21 Teori
komunikasi interpersonal yang digunakan adalah teori yang
dikenalkan oleh William Schutz pada tahun 1958 yaitu
Fundamental Interpersonal Relationship Orientation atau
FIRO.Teori ini menekankan pada 3 macam kebutuhan manusia
yaitu: kebutuhan inklusi, kebutuhan untuk memegang kontrol,
dan kebutuhan afeksi.
Inklusi merujuk pada kebutuhan manusia untuk diketahui
serta dikenal dalam sebuah interaksi yang terjadi antar manusia
sebagai partisipan. Kontrol merujuk pada keinginan manusia
untuk membuat sebuah perbedaan dalam lingkungan sosialnya.
Afeksi merujuk pada kebutuhan dasar manusia yaitu merasakan
kehangatan dari adanya hubungan dalam bentuk komunikasi
interpersonal atau perasaan ingin dicintai. menurut Schutz, teori
FIRO merupakan teori yang humanis karena memiliki
kredibilitas intitusi, masuk akal, dan merupakan komunikasi
yang kita alami sehari-hari.

2. Komunikasi Interpersonal
a. Pengertian Komunikasi Interpersonal
Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa
Inggris “Communication”, secara etimologis atau menurut

21
Wiryanto, Dasar-Dasar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Gramedia
Widyasarana Indonesia, 2012), 19-20.
15
16

asal katanya adalah dari bahasa Latin Communicare dari


kata Communis. Kata Communis memiliki makna „berbagi‟
atau „menjadi milik bersama‟ yaitu suatu usaha yang
memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk
mengubah sikap, pendapat orang lain untuk memberitahu
atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik
langsung (secara lisan) maupun tidak langsung (melalui
media) proses penyampaian bentuk interaksi gagasan kepada
orang lain dan proses penciptaan arti terhadap gagasan atau
ide yang disampaikan, baik sengaja maupun tidak
disengaja.22
Komunikasi interpersonal digambarkan sebagai
suatu komunikasi antara dua individu yang mana individu-
individu tersebut secara fisik saling berinteraksi, saling
memberikan umpan balik satu sama lain. Menurut
Muhammad komunikasi interpersonal adalah membentuk
hubungan dengan orang lain. Hubungan itu dapat
diklasifikasikan dalam beberapa cara antara lain interaksi
intim, percakapan sosial interogasi atau pemeriksaan dan
wawancara. 23 Dengan demikian pada dasarnya komunikasi
interpersonal adalah pertukaran informasi antar seseorang
secara langsung.
Menurut Wiryanto bahwa komunikasi interpersonal
adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap
muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi
maupun pada kerumunan orang.. Berdasarkan pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwakomunikasi interpersonal
merupakan proses penyampaian informasi,pikiran dan sikap
tertentu antara dua orang atau lebih yang terjadipergantian
pesan baik sebagai komunikan maupun komunikator
dengantujuan untuk mencapai saling pengertian mengenai
22
Musa, Komunikasi Profesional Perangkat Pengembangan Diri (Bogor: IPB
Press, 2012), 4.
23
Wiryanto, Dasar-Dasar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Gramedia
Widyasarana Indonesia, 2012), 19-20.
17

masalah yang akandibicarakan yang akhirnya terjadi


perubahan tingkahlaku. 24
Salah satu tantangan besar didalam berkomunikasi
pada suatu organisasi atau perusahaan adalah bagaimana
menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan
keseluruh pekerjaansehingga memperoleh umpan balik yang
tepat. Tantangan ini timbulkarena para karyawan enggan
mengemukakan pikiran dan gagasan merekadengan alasan
kurang memiliki hubungan yang baik dengan atasan maupun
karyawan lainnya.Untuk dapat memahami apa yang terjadi
ketika salingberkomunikasi, maka karyawan perlu lebih
dekat mengenal diripribadi dan orang-orang dilingkungan
sekitar. Selain itu, dengan menguasai komunikasi
interpersonal dapat membuka wawasan diri untuk memulai
memahamiorang lain dan dapat berinteraksi secara positif.
Informasi-informasi yang didapatkan atau disampaikan
dapat memudahkan untuk memprediksi bagaimana pola
pikir dan tindakan kedepan sebagai evaluasi untuk
menigkatkan kinerja setiap karyawan.
b. Komponen-Komponen Komunikasi Interpersonal
Pada proses komunikasi interpersonal terdapat
komponen-komponen komunikasi yang saling berperan dan
terintegrasi didalamnya sehingga proses komunikasi tersebut
dapat berlangsung secara baik.Komponen penting dalam
komunikasi interpersonal antara lain:
1) Pengirim-Penerima
Dalam komunikasi interpersonal melibatkan paling
tidak dua orang. Setiap orang yang terlibat dalam
komunikasi interpersonal memformulasikan dan mengirim
pesan sekaligus menerima dan memahami pesan. 25

24
Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, (Yogyakarta:
Kanisus, 2003), 84.
25
Yosal Iriantara, Komunikasi Antarpribadi (Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2013),8.
18

2) Encoding dan Decoding


Encoding adalah tindakan yang menghasilkan pesan
yaitu pesan-pesan ynag akan disampaikan diformulasikan
terlebih dahuludengan menggunakan kata-kata, simbol dan
sebagainya. Dan sebaliknya tindakan untuk menginter-
pretasikan dengan memahami pesan-pesan yang diterima
disebut dengan decoding.26
3) . Pesan
Dalam komunikasi interpersonal pesan bisa berbentuk
verbal (kata-kata) atau non verbal (gerakan, simbol) atau
gabungan keduanya.
4) Saluran
Pelaku komunikasi interpersonal perlu bertemusecara
tatap muka, sehingga terjalin hubungan antara pengirim
danpenerimainformasi.
5) Gangguan (Noise)
Gangguan dalam Komunikasi Interpersonal
merupakan apa saja yang mengganggu atau membuat
kacaupenyampaian dan penerimaan pesan, termasuk yang
bersifat fisik dan phsikis.
6) Konteks Komunikasi
Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks
tertentu, palingtidak ada tiga dimensi yaitu ruang, waktu
dan nilai.Konteks ruangmenunjuk pada lingkungan
kongkrit dan nyata tempat terjadinyakomunikasi, seperti
ruangan, halaman dan jalanan.
7) Umpan Balik
Umpan balik sangat penting dalam komunikasi
interpersonalkarena pengirim dan penerima secara terus-
menerus dan bergantianmemberikan umpan balik secara
verbal maupun non verbal.

26
Musa Hubeis Dkk, Komunikasi Profesional Perangkat Pengembangan Diri
(Bogor: IPB Press, 2012), 4.
19

8) Etika
Etika meliputi tindakan maupun perkataan yang
pantas dan tidak pantasdilakukan dalam berkomunikasi.
9) Akibat
Dalam proses komunikasi timbul adanya akibat, baik
positif maupun negatif pada pihak-pihak yang
terlibatdalam komunikasi.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa komponen-komponen komunikasi merupakan unsur
dalam proses terjadinyakomunikasi interpersonal. Apabila
komponen sudah ada dan dapatdijalankan dengan baik sesuai
dengan kebutuhan, maka proseskomunikasi dapat berlangsung
secara efektif.
c. Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal
Menurut DeVito ciri-ciri yang terdapat didalam
komunikasi interpersonal yang efektif, antara lain sebagai
berikut:
1) Keterbukaan (Openess)
Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi
yang diterima di dalam menghadapi hubungan
antarpribadi. Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga
aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama,
komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka pada
komunikannya. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus
dengan segera membukakann semua riwayat hidupnya.
Memang ini mungkin menarik, tetapi biasanya tidak
membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan
untuk membuka diri mengungkapkan informasi
yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri
ini patut dan wajar. 27
Aspek kedua mengacu pada kesediaan komunikator
untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang.
Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada
umumnya merupakan komunikan yang menjemukan. Bila

27
Agus Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi
Interpersonal(Yogyakarta: Penerbit Khusus, 2003), 4.
20

ingin komunikan bereaksi terhadap apa yang komunikator


ucapkan, komunikator dapat memperlihatkan keterbukaan
dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain.
Aspek ketiga menyangkut kepemilikan dan pikiran dimana
komunikator mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang
diungkapkannya adalah miliknya dan ia bertanggung jawab
atas ucapannya.
2) Empati (Emphaty)
Empati adalah kemampuan seseorang untuk
mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu
saat tertentu, dari sudut pandang orang lain, melalui
kacamata orang lain itu. Orang yang berempati mampu
memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan
dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka
untuk masa mendatang sehingga dapat mengkomuni-
kasikan empati,baik secara verbal maupun nonverbal.28
3) Dukungan (Supportiveness)
Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi
berlangsung efektif. Hubungan interpersonal yang efektif
adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung.
Individu memperlihatkan sikap mendukung dengan
bersikap deskriptif bukan evaluatif, spontan bukan
strategik.
4) Rasa Positif (Positiveness)
Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap
dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi,
dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk
interaksi yang efektif.29

28
Hubeis, Komunikasi Profesional Perangkat Pengembangan Diri (Bogor:
IPB Press, 2012), 12.
29
Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2014), 32.
21

5) Kesetaraan (Equality)
Komunikasi akan lebih efektif bila suasananya
setara. Artinya, ada pengakuan secara diam-diam bahwa
kedua belah pihak saling menghargai, berguna, dan
mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.
d. Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal dipengaruhi oleh persepsi
interpersonal, konsep diri, atraksi interpersonal dan hubungan
interpersonal:
1) Persepsi Interpersonal
Persepsi interpersonal adalah memberikan makna
terhadapstimuli yang berasal dari seseorang (komunikan)
yang berupa pesanverbal dan nonverbal. Kecermatan
dalam persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap
keberhasilan komunikasi yang salah memberi makna
terhadap pesan akan membuat komunikasi tidak berhasil
atau gagal.
2) Konsep Diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang
diri sendiri.Konsep diri merupakan faktor yang sangat
menentukan dalam komunikasi interpersonal yaitu
bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep
dirinya, membuka diri, dan percaya diri.
3) Atraksi Interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan ada orang
lain, sikappositif dan daya tarik seseorang. Komunikasi
interpersonal dipengaruhi oleh atraksi interpersonal dalam
penafsiran pesan dan penilaian serta efektifitas
komunikasi.
4) Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal yang baik akan
membutuhkan keterbukaan orang untuk mengungkapkan
dirinya, makin cermat persepsinya dengan orang lain dan
persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang
berlangsung diantara peserta komunikasi.
22

e. Jenis-Jenis Komunikasi Interpersonal


1) Komunikasi Diadik (Dyadic Communication)
Komunikasi berlangsung antara dua orang yakni
seseorang sebagai komunikator yang menyampaikan
pesan dan seseorang menjadi komunikan sebagai
penerima pesan, Karena perilaku komunikasinya dua
orang maka dialog yang terjadi berlangsung dengan
intens dan fokus. Dalam Komunikasi diadik seorang yang
berkomunikasi sebagai komunikator harus memusatkan
perhatiannya kepada seorang komunikan agar dapat
dengan baik menyerap berbagai informasi, ide, pemikiran,
gagasan maupun lainnya yang disampaikan dalam proses
komunikasi yang terjadi.
2) Komunikasi Triadic (triadic Communication)
Dalam komunikasi ini pelakunya terdiri dari tiga
orang, seorang komunikator dan dua orang komunikan.
Apabila dibandingkan antara komunikasi diadik dengan
komunikasi triadic ini maka komunikasi diadik lebih
efektif dibandingkan dengan komunikasi triadic karena
komunikator memusatkan perhatiannya pada seorang
komunikan sehingga dapat menguasai frame of reference
komunikan sepenuhnya, serta umpan balik yang
berlangsung dengan baik. Dari keduapendapat mengenai
jenis komunikasi diadik memiliki keterkaitan dengan
pembahasan dalam penelitian ini yaitu tentang
komunikasi antara suami dan istri karena dialog yang
terjadi berlangsung dengan intens. 30
f. Tujuan dan Fungsi Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal merupakan suatu action
oriented ialah suatu tindakan yang berorientasi pada tujuan
tertentu. Tujuan komunikasi Interpersonal itu bermacam-
macam yaitu:

30
Murtiadi, dkk, Psikologi Komunikasi (Yogyakarta: Psikosain, 2015).
23

1) Mengungkapkan Perhatian Kepada Orang Lain


Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah
untuk mengungkapkan perhatian kepada orang lain.
Dalam hal ini seseorang berkomunikasi dengan cara
menyapa atau tersenyum. Pada prinsipnya komunikasi
interpersonal bertujuan untuk menunjukkan adanya
perhatian kepada orang lain, dan untuk menghindari
kesan dari orang lain sebagai pribadi yang tertutup,
dingin, dan cuek.
2) Menemukan Diri Sendiri
Seseorang yang melakukan komunikasi
interpersonal dengan orang lain untuk memperoleh
informasi tentang diri sendiri dari orang lain. Ini
memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk
berbicara dan memperoleh informasi berharga mengenai
jati diri, ataudengan kata lain menemukan diri sendiri.
3) Menemukan Dunia Luar
Dengan komunikasi interpersonal diperoleh
kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi dari
orang lain, termasuk informasi penting dan aktual.
Komunikasi interpersonal diperoleh informasi, dan
dengan informasi itu dapat dikenali dan ditemukan
keadaan dunia luar yang sebelumnya tidak diketahui. Jadi
komunikasi merupakan “jendela dunia”,karena dengan
berkomunikasi dapat mengetahui berbagai kejadian di
dunia luar.
4) Membangun dan Memelihara Hubungan yang Harmonis
Setiap orang melakukan komunikasiinterpersonal
untuk membangun dan memelihara hubungan sosial
dengan orang lain
5) Mempengaruhi Sikap dan Tingkah Laku
Komunikasi interpersonal dapat memberitahu atau
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik secara
langsung maupun tidak langsung (dengan menggunakan
media). Dalam prinsip komunikasi, ketika pihak
komunikan menerima pesan atau informasi, berarti
24

komunikan telah mendapat pengaruh dari proses


komunikasi.31
6) Mencari Kesenagan atau Sekedar Menghabiskan Waktu
Seseorang melakukan komunikasi interpersonal
sekedar mencarikesenangan atau hiburan. Contohnya
ketika berbicara dengan teman bertukar cerita-cerita lucu
untuk mengisi dan menghabiskan waktu.
7) Menghilangkan Kerugian Akibat Miss Komunikasi
Komunikasi intepersonal dapat menghilangkan
salah komunikasi(miss communicatio) dan salah
interpretasi (mis intertpretation) yangterjadi antara
sumber dan penerima pesan.
8) Memberikan bantuan (Konseling)
Psikiater biasanya dalam pengobatan seseorang
menggunakan komunikasi interpersonal. Dalam
kehidupan sehari-hari pun dengan mudah diperoleh
contoh yang menunjukkan fakta bahwa komunikasi
interpersonal dapat dipakai sebagai pemberian bantuan
(konseling) bagi orang lain yang memerlukan. 32
Pada penjelasan dari tujuan komunikasi, maka ada
pula fungsi dari komunikasi sebagai berikut ini:
1) Agar menjadi tahu (to secure understanding) dan
memberitahukan (surveillance) misalnya antar
hubungan pergaulan sehari-hari, surat edaran,
pengumuman, pemberitahuan dan sebagainya.
2) Menilai masukan (input) atau hasil (output) atau suatu
pola pemikiran misalnya umpan balik, tanggapan atas
pendapatan, evaluasi anggaran, penilaian rencana dam
sebagainya. Hal ini terkait dengan to change
theopinion.
3) Mengarahkan atau diarahkan misalnya manajer
mengarahkan sumber tenaga, material, uang, mesin
kepada suatu tujuandan sebagainya. Hal ini terkait
dengan to change the attitude.

31
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, 20.
32
Ibid.,21.
25

4) Memengaruhi dan dipengaruhi misalnya motivasi,


persuasi, stimulasi dan sebagainya. Hal ini terkait
dengan to change the behaviour and society.
5) Mengandung beberapa fungsi insidental atau netral
yang tidak langsung memengaruhi tercapainnya tujuan
dan hubungan dalam pergaulan sosial (transmission of
the social herritage).33
Dari paparan diatas terlihat bahwa komunikasi
dapat menciptakanpemahaman (mutual understanding),
tingkat penerimaan (common understanding), dan motivasi
terutama untuk menjawab hal terkait who says
(komunikator), what (pesan), in which channel (media), to
who (penerima), dan effect (akibat) melalui komunikasi.
g. Indikator Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal yang efektif dapat
dengan mudah dicapai jika sang komunikan dan
komunikator melakukan 5 sikap positif dalam
berkomunikasi menurut Devito tahun 1997 yang dikutip
oleh Suranto tahun 2011, meliputi:34
1) Keterbukaan
Keterbukaaan adalah sikap menerima
masukan dari orang lain, serta berkenan
menyampaikan informasi penting kepada orang lain.
Sikap terbuka ditandai dengan adanya kejujuran
merespon segala stimuli komunikasi. Dalam proses
komunikasi interpersonal, keterbukaan menjadi salah
satu sikap positif. Hali ini disebabkan, dengan
keterbukaan maka komunikasi interpersonal akan
berlangsung secara adil, transparan, dua arah, dan
dapat diterima oleh semua pihak yang berkomunikasi.

33
Musa Hubeis, Komunikasi Profesional Perangkat
Pengembangan,(Jakarta:PT Bumi Aksara, 2012), 19-20.
34
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011),
83.
26

2) Empati
Empati ialah kemampuan seseorang untuk
merasakan kalau seandainya menjadi orang lain, dapat
memahami sesuatu yang sedang dialami orang lain
dan dapat memahami suatu persoalan dari sudut
pandang, melalui kacamata orang lain. Hakekat
empati adalah usaha masing-masing pihak untuk
merasakan apa yang dirasakan orang lain dan dapat
memahami pendapat, sikap dan perilaku orang lain.
3) Sikap Mendukung
Sikap mendukung disini dimaksudkan,
seseorang dalam menghadapi suatu masalah tidak
bersikap defensif. Dukungan dapat dilakukan dengan
menggunakan isyarat-isyarat nonverbal seperti
tersenyum, menganggukkan kepala, mengedipkan
mata dan tepuk tangan. Sikap mendukung dipupuk
lebih kepada deskriptif, dan spontan.
4) Sikap Positif
Sikap positif ditunjukkan dalam bentuk sikap
dan perilaku. Dalam bentuk sikap, maksudnya adalah
bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi
interpersonal harus memliliki perasaan dan pikiran
positif, bukan prasangka dan curiga. Dalam bentuk
perilaku, artinya bahwa tindakan yang dipilih yaitu
relevan dengan tujuan komunikasi interpersonal, yaitu
secara nyata melakukan aktivitas untuk terjalinnya
kerjasama.
5) Kesetaraan.
Kesetaraan adalah pengakuan bahwa kedua
belah pihak memiliki kepentingan, kedua belah pihak
sama-sama bernilai dan berharga, dan saling
memerlukan.
h. Komunikasi Interpersonal Dalam Perspektif Islam
Harjani Hefni mendefinisikan Komunikasi Islam
sebagai komunikasi yang dibangun diatas prinsip-prinsip
Islam yang memiliki roh kedamaian, keramahan dan
27

keselamatan. Berdasarkan informasi dari Al Quran dan As


Sunnah ditemukan bahwa komunikasi islam adalah
komunikasi yang berupaya untuk membangun hubungan
dengan diri sendiri, dengan Sang Pencipta, serta dengan
sesama untuk menghadirkan kedamaian, keramahan dan
keselamatan buat diri dan lingkungan dengan cara tunduk
dengan perintah Allah dan Rasul-Nya. Tindakan apa pun
dalam komunikasi yang membuat hati seseorang menjadi
rusak atau hati orang menjadi sakit atau luka bertentangan
dengan roh komunikasi dalam Islam. Kekuatan
berkomunikasi di dalam diri melalui kekuatan akal,
kekuatan hati, kekuatan roh, kekuatan nafs yang dirangkul
oleh kekuatan fitrah. Kekuatan ini sangat bermanfaat dalam
membina diri, keluarga dan komunitas. 35 Kemampuan
manusia untuk memilih jalan yang benar sudah Allah SWT
janjikan didalam surat Asy-Syams (91) ayat ke 7 dan 8:
٨ ‫ فَأ َ ۡنَٓ ًََٓب فُجُٕ َسَْب َٔر َۡق َٕ ٰىَٓب‬٧ ‫ََٔ َۡفسٖ َٔ َيب َسٕٖ ٰىَٓب‬
“Dan jiwa serta penyempurnaannya ciptaannya ; maka
Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan
ketakwaannya.” (QS : Asy-Syams:7-8).

3. Lingkungan Kerja
a. Pengertian Lingkungan Kerja
Menurut Nitisemito mengemukakan bahwa :
Lingkungan kerja juga diartikan sebagai sesuatu yang ada di
sekitar pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Misalnya
kebersihan, music, dan lain-lain. 36 Menurut Sedarmayanti,
Lingkungan kerja merupakan keseluruhan alat perkakas dan
bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana
seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan
kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai
kelompok.37Lingkungan Kerja merupakan lingkungan yang

35
Harjani Hefni, Komunikasi Islam, (Jakarta, Prenadamedia Group, 2017), 57.
36
Nitisemito, Manajemen Personalia, (Jakarta : Ghalia, 1991), 183.
37
Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja, Bandung :
Mandar Maju, 2011), 2.
28

sangat berpengaruh pada pekerjaan dan kondisi-kondisi


karyawan dalam melaksanakan tugas yang harus
diselesaikan.
Menurut Bambang, Lingkungan Kerja merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang
pegawai. Seorang pegawai yang bekerja di lingkungan kerja
yang mendukung dia bekerja secara optimal akan
menghasilkan kinerja yang baik, sebaliknya seorang pegawai
bekerja dalam lingkungan kerja yang tidak memadai dan
tidak mendukung untuk bekerja secara optimal akan
membuat pegawai yang bersangkutan menjadi malas, cepat
lelah sehingga kinerja pegawai tersebut akan rendah.
Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif akan menjadi
motifasi bagi seseorang dalam menjalankan tugasnya bengan
baik dan juga dapat memicu ketenangan dalam menjalankan
tugas yang telah dibebankan kepadanya.
b. Jenis-Jenis Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja mempunyai dua komponen utama
yaitu, lingkungan kerja fisik yang merupakan segala sesuatu
yang berada disekitar karyawan saat bekerja dan lingkungan
kerja non fisik yang merupakan lingkungan yang terjadi dari
hubungan manusiawi antara atasan dengan bawahan,
ataupun rekan kerja. Jenis-jenis lingkungan kerja secara
garis besar dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Lingkungan kerja fisik.
lingkungan kerja fisik adalah semua kedaan
berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja
yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara
langsung maupun tidak langsung. Lingkugan kerja fisik
dapat dibagi dalam dua kategori :
a) Lingkungan yang langsung berhubungan dengan
karyawan. (seperti : pusat kerja, meja kursi, dan
sebagainya).
b) Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat
disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi
kondisi manusia. (seperti: penerangan, temperatur,
29

kelembapan, sirkulasi udara, kebisingan, bau tidak


sedap, dekorasi, musik, keamanan dan lain
sebagainya.
2) Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik merupakan semua
kedaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan
kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan
dengan rekan sesama kerja atau bahkan hubungan
dengan bawahan. 38
c. Indikator Lingkungan Kerja
Indikator-indikator lingkungan kerja menurut Afandi
adalah sebagai berikut:
1) Pencahayaan
Cahaya penerangan yang cukup memancarkan
dengan tepat akan menambah efisiensi kerja para
karyawan, karena mereka dapat bekerja dengan lebih
cepat lebih sedikit membuat kesalahan dan matanya tak
lekas menjadi lelah.
2) Warna
Warna merupakan salah satu faktor yang
penting untuk memperbesar efisiensi kerja para
karyawan, khususnya warna akan mempengaruhi
keadaan jiwa mereka dengan memakai warna yang
tepat pada dinding ruang dan alat-alat lainnya
kegembiraan dan ketenangan bekerja para karyawan
akan terpelihara.
3) Udara
Mengenai faktor udara ini, yang sering sekali
adalah suhu udara dan banyaknya uap air pada udara
itu.
4) Suara
Untuk mengatasi terjadinya kegaduhan
ditengah pekerjaan, perlu kiranya meletakkan alat-alat
yang memiliki suara yang keras, seperti mesin ketik

38
Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja,(Bandung :
Mandar Maju, 2011), 31.
30

pesawat telepon, parkir motor, dan lain-lain. Pada ruang


khusus, sehingga tidak mengganggu pekerja lainnya
dalam melaksanakan tugasnya. 39
d. Manfaat Lingkungan Kerja
Menurut Afandi manfaat lingkungan kerja adalah
menciptakan gairah kerja, sehingga produktifitas kerja
meningkat.sementara itu, manfaat yang diperoleh karena
bekerja dengan orang-orang yang termotifasi adalah
pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya
pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan
dalam skala waktu yang ditentukan.kinerjanya akan
dipantau oleh individu yang bersangkutan dan tidak akan
membutuhkan terlalu banyak pengawasan serta semangat
juangnya akan tinggi. 40
e. Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi
lingkungan kerja yang akan berdampak pada kualitas kerja
seseorang penulis uraikan sebagai berikut :
1) Penerangan/cahaya ditempat kerja. Cahaya atau
penerangan ditempat kerja sangat besar manfaatnya
bagi pegawai guna mendapatkan keselamatan dan
kelancaran kerja.
2) Temparatur ditempat kerja. Dalam keadaan normal tiap
anggota tubuh manusia mempunyai temparatur yang
berbeda, dengan suatu sistem tubuh yang sempurna
sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
yang terjadi diluar tubuh.
3) Kelembaban ditempat kerja. Kelembaban adalah
banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasnya
dinyatakan dalam persentase. Kelembaban ini
berhubungan atau dipengaruhi oleh temparatur udara
dan secara bersama-sama antara temparatur,
kelembaban, kecepatan udara bergerak dan radiasi dari

39
Afandi, P. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan
Indikator,)(Riau: Zanafa Publishing. 2018), 45.
40
Ibid. 49.
31

udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh


manusia saat menerima atau melepaska panas dari
tubuhnya.
4) Sirkulasi udara ditempat kerja. Udara disekitar kantor
dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara
tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan
gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan
tubuh. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya
tanaman disekitar tempat kerja.
5) Kebisingan ditempat bekerja. Salah satu polusi yang
yang cukup menyibukkan pakar untuk mengatasinya
adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki
oleh telinga. Tidak dikehendaki karena terutama dalam
jangka panjang bunyi-bunyi tersebut dapat mengganggu
ketenangan bekerja, merusak pendengaran dan
menimbulkan kesalahan komunikasi.
6) Getar yang di timbulkan oleh mekanis ditempat bekerja.
Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh
alat mekanis, yang sebagian dari getaran ini sampai
ketubuh pegawai dan dapat menimbulkan akibat yang
tidak diinginkan.
7) Aroma bau tidak sedap ditempat kerja. Adanya bau-
bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai
pencemaran karena dapat mengganggu konsentrasi
bekerja, dan bau-bauan yang terjadi terus menerus dapat
mempengaruhi kepekaan penciuman.
8) Dekorasi ditempat kerja. Dekorasi ada hubungannya
dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi tidak
hanya berkaitan dengan hisasan ruang kerja saja tetapi
berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata
warna, perlengkapan untuk bekerja.
9) Musik ditempat kerja, musik yang sesuai dengan
suasana waktu dan tempat dapat membangkitkan
semangat pegawai untuk bekerja.
10) Keamanan ditempat kerja. Guna menjaga tempat dan
kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman
32

maka perlu diperhatikan adanya keaaman dalam bekerja


dengan memanfaatkan tenaga satuan petugas keamanan
(satpam).
f. Lingkungan Kerja Dalam Perspektif Islam
Lingkungan kerja islami adalah keberadaan
manusia di sekeliling untuk saling mengisi dan melengkapi
satu dengan lainnya sesuai dengan perannya masing-masing
dengan menjaga alam (lingkungan) dan makhluk ciptaan
Allah yang lain yakni sebagai khalifah (pemimpin) yang
harus menggunakan nilai-nilai syari‟at Islam dalam segala
aktifitasnya agar dapat tercapainya kebahagiaan di dunia dan
di akhirat. 41 Pengertian Islam tentang lingkungan kerja
islami merupakan sebuah entitas yang tidak berdiri sendiri,
tetapi berhubungan dengan manusia dan realitas lain Yang
Ghaib, yang menciptakan alam. Alam merupakan
representasi dari Allah, yang merupakan sumber keberadaan
lingkungan itu sendiri. Realitas alam ini diciptakan dengan
tujuan tertentu bukan karena kebetulan atau main-main.
Lingkungan mempunyai eksistensi riil, objektif serta bekerja
sesuai dengan hukum-hukum yang berlaku, yang disebut
sebagai hukum Allah (sunnatullah). 42 Allah telah
mentaqdirkan bahwa antara satu makhluk dengan lainnya di
alam ini berfungsi saling berkaitan dan membutuhkan.
Saling keterkaitan dan membutuhkan ini melahirkan suatu
kesetimbangan yang dinamis (a dynamic balance), yang
dengan kesetimbangan ini keberlanjutan kehidupan
lingkungan bisa terjaga. Lingkungan dengan segala
sumberdaya alamnya, bukan hanya untuk melayani atau
memenuhi kebutuhan manusia saja, akan tetapi juga untuk
memenuhi kebutuhan makhluk hidup lainnya. Semua
makhluk hidup mempunyai hak yang sama terhadap
alam/lingkungan sekitar. Manusia diperkenankan untuk
memanfaatkan sumberdaya alam sekitarnya untuk

41
Muhammad Tolhah Hasan, Islam Dalam Persepektif Sosio kultural, (Jakarta:
Lantabora Press, 2005), 19-20.
42
Ibid. 20.
33

kehidupannya dan kemashlahatan umum, akan tetapi tidak


boleh berlebihan, berbuat aniaya (dzalim) dan kerusakan
(fasad). Dalam Al-Qur‟an QS. Ibrahim ayat 13:
ِٙ‫ضَُبٖ أَ ٖۡٔ نَزَعُٕ ُدٌٖ ف‬ ٖۡ ‫ٍ َكفَشُٔاٖ نِ ُش ُسهِ ِٓىٖۡ نَُُ ۡخ ِش َجُ ُكى ِّي‬ٚ
ِ ‫ٍ أَ ۡس‬ َٖ ‫ل ٱن ِز‬ َٖ ‫َٔقَب‬
ٰ
٣٥ ٍٛ ٰٖ ‫ِيهزَُِبٖ فَأ َ ۡٔ َح‬
َٖ ًِ ِ‫ ِٓىٖۡ َسثُُّٓىٖۡ نَُُ ۡٓهِ َكٍٖ ٱنظه‬ٛۡ َ‫ٗ إِن‬
“Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-rasul mereka:
Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri
kami atau kamu kembali kepada agama kami. Maka Tuhan
mewahyukan kepada mereka: Kami pasti akan
membinasakan orangorang yang zalim itu.” (Q.S
Ibrahim:13).
Tindakan eksploitasi sumber daya alam yang
berlebihan, kesalahan cara pemanfaatan dan perusakan
sumber daya alam merupakan pelanggaran terhadap taqdir
Allah. Pandangan sempit, untuk kepentingan pribadi atau
kelompok dan tindakan tak bertanggung jawab lainnya pada
umumnya akan mengganggu keseimbangan dinamik yang
telah diatur oleh Allah. Dengan demikian perlindungan
terhadap lingkungan dari pencemaran atau perusakan
merupakan tugas atau kewajiban manusia sebagai khalifah
Allah dimuka bumi.43 Seperti di dalam Al-Qur‟an QS. Al-
Baqarah ayat 20:
‫ ِّٖ َٔ ِإ َرٖا‬ِٛ‫ضب َٖء نَُٓى ي َش ٕۡاٖ ف‬ َ َ‫ص َشُْىٖۡ ُكه ًَبٖ أ‬ َ ٰ ‫ف أَ ۡث‬
ُٖ ‫ط‬َ ‫َ ۡخ‬ٚ ‫ق‬ُٖ ‫َ َكب ُٖد ٱ ۡنجَ ۡش‬ٚ
َٖ‫ص ِش ِْىٖۡ إٌِٖ ٱّلل‬ َ ٰ ‫ت ثِ َسًۡ ِع ِٓىٖۡ َٔأَ ۡث‬ ٖ ‫ ِٓىٖۡ قَب ُيٕاٖ َٔنَ ٖٕۡ َشب َٖء ٱ‬ٛۡ َ‫أَ ۡظهَ َٖى َعه‬
َٖ َْ‫ّللُ نَ َز‬
٤٢ ٖ‫ش‬ٚ‫ءٖ قَ ِذ‬ٙۡ ‫م َش‬ ِّٖ ‫َعهَٰٖٗ ُك‬
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi. Mereka berkata : Mengapa Engkau hendak
menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal
Malaikat Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau? Tuhan berfirman : Sesungguhnya aku

43
Ibid. 20.
34

mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S Al-


Baqarah:20).
Arti khalifah di sini adalah: “Seseorang yang diberi
kedudukan oleh Allah untuk mengelola suatu wilayah, ia
berkewajiban untuk menciptakan suatu masyarakat yang
hubungannya dengan Allah, baik dalam kehidupan
lingkungan islam yang harmonis salah satunya dari:
Hubungan masyarakat dan sekitar, hukum, agama,
akal/perilaku, budayaan yang terpelihara. Kita menyadari
banyaknya masalah lingkungan islami, langkah-langkah
pemecahannya adalah peningkatan ukhuwah (kerjasama)
antar ilmuwan dan alim-ulama agar bekerja untuk saling
bahu-membahu mampu mengemban amanat Allah untuk
memelihara dan melestarikan bumi dan lingkungan di
sekitarnya.44

4. Motivasi Kerja
a. Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi adalah suatu yang pokok yang menjadikan
dorongan bagi seseorang untuk bekerja. Menurut
Sedarmayanti motivasi merupakan kekuatan yang
mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau
tidak yang pada hakikatnya ada secara internal dan eksternal
positif atau negarif, Setiap organisasi tentu ingin mencapai
tujuan. Untuk itu peranan manusia yang terlibat didalamnya
sangat penting agar sesuai dengan yang di kehendaki
organisasi, maka haruslah dipahami motivasi karena
motivasi inilah yang menentukan perilaku orang–orang
untuk bekerja, atau dengan kata lain prilaku merupakan
cerminan yang paling sederhana dari motivasi.45

44
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu
dalam Kehidupan Masyarakat, (Jakarta: Mizan, 1996), 13.
45
Sedarmayanti. "Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Untuk Meningkatkan Kompetensi, Kinerja, Dan Produktivitas Kerja. Perencanaan
Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk Meningkatkan Kompetensi,
Kinerja, Dan Produktivitas Kerja. 2017.
35

b. Indikator Motivasi Kerja


Hafidzi menyatakan bahwa motivasi adalah
pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan
kerja seseorang agar mereka mampu bekerjasama, bekerja
efektif, dan terintegritas dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan. Motivasi adalah suatu yang pokok yang
menjadikan dorongan bagi seseorang untuk bekerja, adapun
beberapa Indikator motivasi kerja yaitu:
1) Kebutuhan Fisik, kebutuhan akan fasilitas penunjang
yang di dapat di tempat kerja, misalnya fasilitas
penunjang untuk mempermudah penyelesaian tugas
dikantor.
2) Kebutuhan rasa aman, kebutuhan-kebutuhan akan rasa
aman ini, diataranya adalah rasa aman fisik, stailitas,
ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-
daya mengancam seperti : takut, cemas, bahaya.
3) Kebutuhan sosial, kebutuhan yang harus dipenuhi
berdasarkan kepentingan bersama dalam masyarakat,
kebutuhan tersebut dipenui bersama-sama, contohnya
interaksi yang baik antar sesama.
4) Kebutuhan akan penghargaan kebutuhan akan
penghargaan atas apa yang telah dicapai oleh seseorang,
contohnya kebutuhan akan status, kemuliaan, perhatian,
reputasi.
5) Kebutuhan dorongan mencapai tujuan, kebutuhan akan
dorongan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan,
misalnya motivasi dari pimpinan.46
c. Jenis-Jenis Motivasi Kerja
1) Motivasi Positif
Motivasi positif maksudnya motivasi yang
diberikan seseorang yang sifatnya menyenangkan.
Seperti pemberian gaji, fasilitas, jaminan hari tua,
jaminan keselamatan dan sebagainya.

46
Hafidzi,"Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Budaya Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Dinas Sosial,"Jurnal Penelitian IPTEKS, 4 no 1 (2019):
47-62.
36

2) Motivasi Negatif
Motivasi Negatif adalah motivasi yang bersifat
hukuman atau ketakutan. Seperti, perusahaan dapat
memberikan motivasi negatif dalam bentuk intimidasi,
tekanan, maupun ancaman. 47
d. Teori Motivasi
Teori motivasi Mc ClellandTeori ini menyatakan
bahwa seorang pegawai mempunyai cadangan energi
potensial. Yang dapat dilepaskan atau dikembangkan itu
semua tergantung pada motivasi yang mendorong pegawai
serta didukung oleh situasi dan kesempatan yang tersedia.
Motivasi yang mengarahkan pada cadangan energy
potensial terpusat pada tiga bentuk kebutuhan yaitu
kebutuhan akan prestasi (need of achievement) yaitu
kebutuhan yang mendorong pegawai untuk berprestasi bila
target yang akan dicapai nyata dan mempunyai peluang
untuk diperoleh dan cenderung akan menimbulkan
kreatifitas pegawai, kebutuhan akan kekuasaan (need of
power) yaitu keingginan seseorang untuk dapat
mempengaruhi dan mengendaliakan orang lain, dan
kebutuhan akan afiliasi (need of affiliation) yaitu kebutuhan
untuk memperoleh hubungan social yang baik.
e. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
Dalam memotivasi tentunya dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang mendorong atau mempengaruhi seseorang
melakukan sesuatu. Faktor yang mempengaruhi motivasi
seseorang adalah:
1) Faktor Intern Yang Terdapat Pada Diri Karyawan Itu
Sendiri (Individual). Yang tergolong dalam faktor-
faktor individual adalah kebutuhan (needs), tujuan
(goals), sikap (attitudes), dan kemampuan (abilities).
Karakteristik individu, antara lain: minat, sikap
terhadap diri sendiri, pekerjaan dan situasi pekerjaan,
kebutuhan individual kemampuan atau kompetensi,

47
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
Cetakan ke 10, ( Jakarta : PT Bumi Aksara. 2017), 24.
37

pengetahuan tentang pekerjaan, emosi, suasana hati,


perasaan keyakinan dan nilai-nilai.
2) Faktor Ekstern Yang Berasal Dari Luar Diri Karyawan.
Adapun faktor-faktor yang berasal dari luar diri
karyawan atau dari tempat bekerjanya adalah
pembayaran atau gaji (pay), keamanan pekerjaan (job
security), sesame pekerja (co-wokers), pengawasan
(supervision), pujian (praise), dan pekerjaan itu sendiri
(job it self).
3) Faktor lingkungan pekerjaan, yaitu: gaji yang diterima,
kebijakan-kebijakan, supervisi, hubungan antar
manusia, kondisi pekerjaan, budaya organisasi.
4) Faktor dalam pekerjaan, yaitu: sifat pekerjaan,
rancangan tugasatau pekerjaan, pemberian pengakuan
terhadap prestasi, tingkat atau besarnya tanggungjawab
yang diberikan, adanya perkembangan dan kemajuan
dalam pekerjaan, adanya kepuasan dari pekerjaan.

f. Motivasi Kerja Dalam Perspektif Islam


Motivasi berperan penting dalam diri manusia, karena
tidak akan ada yang memenuhi semua kebutuhan kita, dan
tidak akan mendapat apa yang kita inginkan kecuali dengan
berusaha untuk meraihnya sendiri. Orang yang memiliki
motivasi yang kuat pada dirinya selalu menanamkan niat
yang sungguh-sungguh, dan selalu bekerja keras, kerja yang
baik menurut Islam dapat di artikan dengan makna yang
umum dan makna yang khusus. motivasi kerja dalam Islam
menurut Muwafik Saleh yaitu:48
1) Niat Baik Dan Benar (Mengharap Ridha Allah SWT)
Niat inilah yang menentukan arah pekerjaan,
jika niat bekerja hanya ingin mendapatkan gaji maka
hanya itulah yang akan didapat. Jika niat bekerja
sekaligus untuk menambah simpanan akhirat,
manambah harta halal, serta menafkahi keluarga, tentu

48
Ananto Pramadhika, “Motivasi Kerja Dalam Islam” Jurnal Motivasi Kerja
2, No. 2, September 2011, 35.
38

akan mendapat sebagaimana yang di niatkan.


2) Takwa Dalam Bekerja Taat Melaksanakan Perintahnya
Dan Menjauhi Larangannya
Orang yang bertakwa dalam bekerja adalah
orang yang mampu bertanggung jawab terhadap segala
tugas yang diamanahkan.
3) Iklas dalam bekerja Iklas adalah syarat kunci
diterimanya amal perbuatan manusia disisi Allah SWT,
suatu kegiatan atau aktifitas termasuk kerja jika
dilakukan dengan iklas maka akan mendatangkan
rahmat dari Allah SWT. Islam menjadikan kerja
sebagai tuntutan fardu atas semua umatnya selaras
dengan dasar persamaan yang di isytiharkan oleh Islam
bagi menghapuskan sistem yang membeda-bedakan
manusia mengikut derajat dalam firman Allah SWT.
Islam menjadikan kerja sebagai tuntutan fardu atas
semua umatnya selaras dengan dasar persamaan yang di
isytiharkan oleh Islam bagi menghapuskan sistem yang
membeda-bedakan manusia mengikut derajat dalam firman
Allah SWT surat At-taubat ayat 105:
َٖ ُُ‫َ َشٖ ٱّللُٖ َع ًَهَ ُكىٖۡ َٔ َسسُٕنُ ُّٖۥ َٖٔٱ ۡن ًُ ۡؤ ِي‬ٛ‫م ٱ ۡع ًَهُٕاٖ فَ َس‬
َ ‫ٌٕ َٔ َسزُ َش ُّد‬
ٌٖٔ ِٖ ُ‫َٔق‬
٣٢١ ٌٕ ِٖ َٛۡ ‫ِإنَٰٖٗ ٰ َع ِه ِٖى ٱ ۡنغ‬
َٖ ُ‫َُُجِّئُ ُكى ِث ًَب ُكُزُىٖۡ ر َۡع ًَه‬َٛ‫ت َٖٔٱنش َٰٓ َذ ِٖح ف‬
Dan katakanlah, bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-
Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu
itu, dan kamu akan di kembalikan kepada (Allah) yang
mengetahui akan yang ghoib dan yang nyata, lalu
diberikan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan. (QS At-taubat : 105).
Ayat di atas menjelaskan tentang wajibnya kerja
kepada umat muslim, bahkan dalam QS At-taubah: 105 di
sebutkan “Bekerjalah kamu maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu”.
Ayat tersebut mewajibkan bekerja bahkan bekerja di
hukum fardu. Motivasi dalam Islam juga diartikan sebagai
energi bagi amal yang dilakukan. Sesuai dengan firman
Allah SWT dalam QS Al-An‟am ayat 162-163:
39

َ ًِ َ‫ّلل َسةِّٖ ٱ ۡن ٰ َعه‬


ٍٖٛ ِٖ ِ ِٙ‫٘ َٔ َي ًَبر‬ َٖ ‫َب‬ٛ‫ َٔ َي ۡح‬ٙ‫ ََُٔ ُس ِك‬ِٙ‫ص ََلر‬ َ ٌٖ‫م ِإ‬ٖۡ ُ‫ق‬
٣٦٥ ٍٛ َٖ ًِ ِ‫د َٔأَََبٖ أَٔلُٖ ٱ ۡن ًُ ۡسه‬ ُٖ ‫ك أُ ِي ۡش‬ ٰ
َٖ ِ‫ك نَّۥُٖ َٔثِ َزن‬
َٖ ٚ‫ل َش ِش‬ٖ َ ٣٦٤
Katakanlah : sesungguhnya sembahyangku, ibadahku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta
alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yang
diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah). (QS Al-
An‟am :162-163).
Maksud dari ayat tersebut tentang motivasi adalah
motivasi sebagai pendorong membuat seseorang
(karyawan) menjadi lupa akan rasa letih, lelah dan jenuh
dalam bekerja sehingga dirinya mampu bekerja dengan
semaksimal mungkin. Islam memandang serius mengenai
niat dan motivasi kerja, lurusnya niat dan murninya
motivasi karena Allah SWT akan menjadikan urusan
duniawi menjadi ukhrowi, dan sebaliknya niat yang kotor
dan motivasi ,yang buruk tidak akan ada harganya di
hadapan Allah SWT, apalagi orang yang tidak memiliki
motivasi maka Allah SWT tidak akan memberikan rahmat-
Nya.

5. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Kinerja berasal dari kata job performance atau actual
performance (prestasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya
yang dicapai seseorang), adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas yang sesuai dengan tanggungjawabnya.
Kinerja adalah suatu kondisi yang harus diketahui dan
dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui
tingkat pencapaian hasil suatu instansi yang dihubungkan
dengan visi yang diemban perusahaan serta mengetahui
dampak positif dan negarif dari suatu kebijakan operasional.
Kinerja merupakan pencapaian hasil pekerjaan karyawan
40

dalam periode tertentu yang dinilai dari standar, taget,


sasaran, dan kriteria yang telah ditentukan.49
Kinerja tidak berdiri sendiri tapi berhubungan dengan
kepuasan kerja dan kompensasi, dipengaruhi oleh
ketrampilan, kemampuan dan sifat–sifat individu. Dengan
kata lain kinerja ditentukan oleh kemampuan, keinginan dan
lingkungan. Menurut Mangkunegara kinerja pegawai adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut
Mahsun kinerja (performance) adalah gambaran mengenai
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program
atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan
visi.
b. Tujuan dan Manfaat Kinerja
Tujuan dan manfaat Kinerja secara umum antara lain
penulis uraikan sebagai berikut:
1) Evaluasi. Tujuan ini dapat bermanfaat dalam menentukan
jumlah dan jenis kompensasi yang merupakan hak bagi
setiap individu dalam organisasi. Tujuan lain adalah
sebagai dasar dalam memutuskan pemindahan pekerjaan
pada posisi yang tepat, promosi pekerjaa, mutasi atau
demosi sampai tindakan pemberhentian. 50
2) Pengembangan diri setiap individu dalam organisasi.
Penilaian kinerja bermanfaat untuk pengembangan
karyawan. Setiap indiviu dalam organisasi dinilai
kinerjanya, bagi karyawan yang memiliki kinerja rendah
perlu dilakukan pengembangan pelatihan.
3) Pemeliharaan sistem. Tujuan pemeliharaan sistem akan
memberi beberapa manfaat seperti pengembangan
perusahaan dari individu, evaluasi pencapaian tujuan oleh
individu atau tim, perencanaan sumber daya manusia,

49
Desi Kristanti dan Ria Lestari Pangastuti, “Kiat-Kiat Merangsang Kinerja
Karyawan Bagian Produksi”, (Surabaya: Media Sahabat Cendikia,2019), 33.
50
Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Erlangga,
2017). 121.
41

penetuan dan identifikasi kebutuhan pengembangan


organisasi atas sistem sumber daya manusia. 51
4) Dokumentasi. Penilaian kinerja akan memberi manfaat
sebagai dasar tindak lanjut dalam posisi pekerjaan
karyawan di masa akan datang. Manfaat penilaian kinerja
disini berkaitan dengan keputusan-keputusan manajemen
sumber daya manusia, pemenuhan secara legal manjemen
sumber daya manusia dan sebagai kriteria untuk
pengujian validitas.
c. Indikator Kinerja
Dalam pengukuran kinerja karyawan meliputi
beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut :
1) Kualitas
Kualitas dilihat dari hasil kerja karyawan dalam
melakukan pekerjaannya. Pengukuran kualitas kerja
seorang karyawan adalah sebagai berikut: karyawan yang
memiliki kecermatan/ ketelitian pekerjaannya, karyawan
yang mematuhi prosedur operasional, serta karyawan
yang memperhatikan kebutuhan pelanggan yang dilayani.
2) Produktifitas
Yaitu jumlah yang dihasilkan atau jumlah aktivitas
yang dapat diselesaikan. Pengukuran produktivitas
sebagai berikut: karyawan yang mampu menyelesaikan
tugasnya yang diberikan sesuai target yang diberikan oleh
organisasi, karyawan menggunakan waktu kerja dengan
seksama, serta karyawan mampu menyelesaikan
pekerjaan sesuai target yang diberikan organisasi ini.
3) Tanggung Jawab
Yaitu tanggung jawab karyawan terhadap
organisasinya. Pengukuran organisasinya sebagai berikut:
karyawan mampu hadir secara rutin dan tepat waktu di
organisasi, karyawan mampu mengikuti intruksi- intruksi
yang diberikan organisasi, serta karyawan mampu

51
Fudzah, “Pengaruh Komunikasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Dengan Motivasi Sebagai Variable Intervening Pada PT. Pos Indonesia
Kantor Regional I Medan.”
42

menyelesaikan tugas dan memenuhi tanggung jawab


sesuai batas waktu yang ditentukan.
4) Efektifitas dan Kemandirian
Pemanfaatan secara maksimal sumber daya yang
ada diorganisasi untuk meningkatkan keuntungan dan
mengurangi kerugian. Dapat melaksanakan kerja tanpa
bantuan guna menghindari hasil yang merugikan.
5) Komitmen dan Ketepatan Waktu
Yaitu komitmen kerja antara karyawan dengan
organisasinyaDapat menyelesaikan tugasnya pada
waktu yang telah ditetapkan serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk tugas lain.
d. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja seseorang dipnegaruhi beberapa faktor dalam
melakukan pekerjaannya. Kinerja dipengaruhi oleh:
1) Kualitas dan kemampuan pegawai, yaitu berhubungan
dengan individual karyawan yang meliputi motivasi kerja,
loyalitas, etos kerja berkomunikasi, dan karakter
karyawan itu sendiri.
2) Sarana pendukung, yaitu hal yang berhubungan dengan
lingkungan kerja (keselamatan kerja, kesehatan kerja,
sarana produksi, teknologi) dan hal-hal yang
berhubungan dengan kesejahteraan pegawai (upah/gaji,
jaminan sosial, keamanan kerja)
3) Suprasarana, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan
kebijaksanaan pemerintah dan hubungan industrial
manajemen. Kinerja pegawai membutuhkan suprasarana
sebagai penunjang dalam melakukan pekerjaan guna
mencapai kualitas dan hasil pekerjaan yang maksimal
atau memenuhi tujuan yang diharapkan dari pekerjaan
tersebut.
e. Kinerja Dalam Perspektif Islam
Kinerja menurut Islam merupakan bentuk atau cara
individu dalam mengaktualisasikan diri. Kinerja merupakan
bentuk nyata dari nilai, kepercayaan, dan pemahaman yang
dianut serta dilandasi prinsip-prinsip moral yang kuat dan
43

dapat menjadi motivasi untuk melahirkan karya bermutu.52


Allah SWT berfirman dalam Al-Qur‟an surat Al-Fath ayat
29 dan surat Al-jumu‟ah ayat 10 yang berbunyi:
ٖۡ‫َُُٓى‬ٛۡ َ‫بس ُس َح ًَب ُٖء ث‬ ِٖ ‫ٍ َي َعّۥُٖ أَ ِشذا ُٖء َعهَٗ ٱ ۡن ُكف‬ٚ َٖ ‫ّلل َٖٔٱن ِز‬
ِٖ ‫ل ٱ‬
ُٖ ُٕ‫ُّي َحًذٖ سس‬
ِٙ‫ ًَبُْىٖۡ ف‬ٛ‫ض ٰ َٕ َٗبٖ ِس‬ ۡ ‫ٍ ٱّللِٖ َٔ ِس‬ ٖٗ‫ض‬
َٖ ‫َل ِّي‬ ۡ َ‫ٌٕ ف‬ َٖ ‫َ ۡجزَ ُغ‬ٚ ‫رَ َش ٰىُٓىٖۡ سُكعٗ ب سُج ٗذا‬
ٙ‫ ٱنز ٕۡ َس ٰى ِٖخ َٔ َيثَهُُٓىٖۡ ِف‬ٙ‫ك َيثَهُُٓىٖۡ ِف‬ َٖ ‫ٍ أَثَ ِٖش ٱن ُّسجُٕ ِٖد ٰ َر ِن‬ ٖۡ ‫ُٔجُٕ ِْ ِٓى ِّي‬
ٰٖ َٕ َ‫عَ ٖفَٲ ۡسز‬
ٖ ٖ َ‫فَٔٔ ا َص َس ِٖۥُ ٖفَٲ ۡسز َۡغه‬ َٖ ُ‫طَٔٔ ِٖۥ‬ ٖۡ ‫ج َش‬ َٖ ‫م َكض َۡسعٖ أَ ۡخ َش‬ِٖٛ ‫ٱ ۡ ِۡلَ ِج‬
َٖ ‫ّلل ٱن ِز‬
ٍٚ ُٖ ‫بس َٔ َع َٖذ ٱ‬ َٖ ‫عَٖ ِث ِٓ ُٖى ٱ ۡن ُكف‬ٛ‫َ ِغ‬ٛ‫ع ِن‬ َٖ ‫نضسا‬ ُّ ‫ ُۡع ِجتُٖ ٱ‬ٚ ‫َعهَٰٖٗ سُٕ ِق ِّٖۦ‬
٤٩ ‫ َۢ ًَب‬ٛ‫ذ ِي ُُۡٓى ي ۡغفِٖ َش ٖٗح َٔأَ ۡجشً ا َع ِظ‬ ِٖ ‫نصهِ ٰ َح‬ ٰ ‫َءايُُٕاٖ َٔ َع ًِهُٕاٖ ٱ‬
َ
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang
bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang
kafir tetapi kasih saying sesame mereka; kamu lihat
mereka ruku’,dan sujud mencari karunia Allah dalam
keridhaannya, tanda-tanda mereka tampak pada muka
mereka dari bekas sujud. Demikian sifat-sifat mereka
dalam taurat dan injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya, maka tunas tersebut menjadi kuat
lalu menjadi besar dan tegak lurus diatas pokoknya. (Q.S
Al-Fath:29).
ۡ
ِ ‫ ٱۡلَ ۡس‬ِٙ‫ذ ٱنصهَ ٰٕ ُحٖ ٖفَٲَزَ ِششُٔاٖ ف‬
ۡ َ‫ضٖ َٖٔٱ ۡثزَ ُغٕاٖ ِيٍ ف‬
ٖ‫ض ِم‬ ِ ُ‫فَئِ َرا ق‬
ِٖ َٛ‫ض‬
٣٢ ٌُٕ َٖ ‫شا ن َعه ُكىٖۡ رُ ۡفهِح‬ٛ ٖ ‫ّلل َٖٔٱ ۡر ُكشُٔاٖ ٱ‬
ٗ ِ‫ّللَ َكث‬ ِٖ ‫ٱ‬
Apabilah telah ditunaikan sholat maka bertebaranlah
kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah, ingatlah
Allah sebanyak- banyaknya supaya kamu beruntung. (Q.S
Al-Jumu‟ah:10).
Ayat-ayat diatas menjelaskan bahwa tujuan seorang
muslim bekerja adalah untuk mencari keridhaan Allah
SWT dan mendapatkan keutamaan (kualitas dan hikmah)
dari hasil yang diperoleh. Kalau kedua hal itu telah
menjadi landasan kerja seseorang, maka akan tercipta
kinerja yang baik.53

52
Multitama, Islamic Business Strategy For Enterpreneurship, (Jakarta, Zikrul
Hakim, 2006), 39.
53
Ibid, 40.
44

B. Kerangka Pemikiran
Menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifatatau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di
pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Peneliti mengkaji
dua variabel yaitu komunikasi interpersonal, lingkungan kerja dan
motivasi kerja sebagai variabel independen (bebas) atau
sebagaivariabel yang mempengaruhi, yang di gambarkan degan
simbol X, dan kinerja karyawan sebagai variabel dependen
(terikat) atau sebagai variabelyang di pengaruhi, yang di
gambarkan dengan simbol Y Berdasarkan penjelasan diatas maka
Adapun kerangka berpikir penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir

Komunikasi Interpersonal

(X1)
H1
Lingkungan Kerja H2 Kinerja Karyawan

(X2) (Y)
H3
Motivasi Kerja

(X3)

Keterangan:
H1: komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan.
H2: lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.
H3: motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
45

C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban, pendapat atau kesimpulan
yang bersifat sementara terhadap masalah yang belum diuji
kebenarannya. 54 Berdasarkan landasan teori, identifikasi masalah
serta tujuan penelitian yang telah diuraikan tersebut maka
hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

1. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja


Karyawan
Komunikasi interpersonal sangat penting dilakukan
dalam bekerja. Dalam bekerja, tentunya para karyawan akan
selalu berkomunikasi satu sama lain, baik dengan atasan,
bawahan, maupun dengan rekannya agar tidak terjadinya
kesalahpahaman dengan informasi yang didapat. Dalam
berkerja tidak hanya membutuhkan komunikasi interpersonal
yang baik saja agar tujuan perusahaan dapat dicapai,
melainkan hubungan kerja yang baik pun juga diperlukan
antara atasan dengan bawahan.Mampu berkomunikasi adalah
salah satu soft skill penting yang harus dimiliki oleh seorang
karyawan di perusahaan.
Komunikasi seorang karyawan bisa diliat apakah dia
memiliki kualitas atau tidak dalam dirinya. Jika kemampuan
berkomunikasinya baik maka kualitas diri yang dia miliki baik
pula, begitu pun sebaliknya jika kemampuan
berkomunikasinya kurang maka kualitas diri yang dia miliki
bisa jadi dinilai kurang. Hal tersebut berakibat pada kinerja
seorang karyawan di perusahaanya. Penelitian yang dilakukan
oleh Nova Sitorus tahun 2019, Wibowo tahun 2021 Putri
Handayani dan Winarningsih tahun 2019 menunjukkan hasil
bahwa komunikasi interpersonal memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 55 Semakin
baik hubungan pimpinan dengan karyawan dan karyawan

54
Djoko Purwanto, Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi.
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2017).
55
Rahmadanti, “Penggunaan Komunikasi Fatis dalam Pengelolaan Hubungan
di Tempat Kerja ," Jurnal Ilmu Komunikasi Vol5, no. 1 (2014): 112-121,
https://doi.org/10.21831/publsiher.v11i2.7946.
46

dengan karywan lainnya maka akan semakin baik pula


kinerjanya.56
Berdasarkan penelitian yang sudah ada dan yang sudah
diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H1: Komunikasi interpersonal berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan Café Wanowan Bandar
Lampung.

2. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan
Lingkungan kerja dapat diartikan sebagai kondisi yang
mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap kinerja organisasi atau perusahaan. Lingkungan kerja
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
seorang karyawan kondisi lingkungan kerja yang berada di
dalam maupun di luar organisasi tersebut dan secara potensial
memengaruhi kinerja karyawan. Lingkungankerja adalah
proses kerja dimana lingkungan saling berinteraksi menurut
pola tertentu, dan masing-masing memiliki karakteristik atau
nilai-nilai tertentu mengenai organisasi yang tidak akan lepas
dari pada lingkungan dimana organisasi itu berada, dan
manusianya yang merupakan sentrum segalanya.
Disimpulkan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh baik
pengaruh secara langsung maupun tidak langsung menurut
pola tertentu mengenai kinerja karyawan perusahaan yang
tidak akan lepas dari pada lingkungan dimana organisasi atau
peruasahaan itu berada.
H2: Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan Café Wanowan Bandar Lampung.

56
Dewi Purnama, “Komunikasi iinterpersonal kepala seklah dalam memotivasi
kerja guru di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat" (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2017).
47

3. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan


Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau
bekerja sama, efektif dan berintegrasi dengan segala upayanya
untuk mencapai kepuasan dan hasil kerja yang
maksimal. 57 Motivasi bukanlah merupakan sesuatu yang
berdiri sendiri, melainkan ada beberapa faktor yang
mempengruhinya. Menurut Arep, “ada sembilan faktor
motivasi kerja, yang dari ke sembilan tersebut dapat
dirangkum dalam enam faktor secara garis besar, yaitu:
kebutuhan ekonomis, kebutuhan psikologis (rasa aman),
kebutuhan sosial, kompensasi, komunikasi, kepemimpinan”. 58
Faktor- faktor tersebut saling berkaitan dengan
keadaan lingkungan kerja, dimana keadaan nyata di
lingkungan kerja berpengaruh langsung terhadap motivasi
kerja seorang karyawan, hal ini dapat terjadi karena
sebenarnya manusia menilai apakah lingkungan kerja dapat
memberikan berbagai macam kebutuhan baik secara fisik
maupun non-fisik guna untuk pemenuhan kebutuhan selama
bekerja. Ketika lingkungan kerja dapat menunjang hal-hal
tersebut, maka motivasi pekerja akan menigkat dan
berpengaruh padameningkatnya prestasi yang berindikasi
pada kinerja perusahaan itu sendiri. 59 Berdasarkan penelitian
yang sudah ada dan yang sudah diuraikan diatas maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja Karyawan Café Wanowan Bandar Lampung

57
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia,Cet ke-14 (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), 18.
58
Arep, I., & Tanjung, Manajemen Motivasi (Jakarta: PT. Graindo Persada,
2014), 59.
59
Ibid., 61.
48
75

DAFTAR RUJUKAN

Afandi, P. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan


Indikator,) (Riau: Zanafa Publishing. 2018).

Almubaroq, Muhammad Farizi. “Pengaruh Komunikasi Interpersonal


Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Konflik Kerja Pada
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Malang.”
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB 7 (2018): 1–29.

Anshori, Abdul Ghofur. Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta


: Gadjah mada University Press. 2007.

Ariyanti, T D, S Maryam, and L H Sulistiyowati. “Pengaruh Servant


Leadership, Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan
Perusahaan Umum Daerah.” Inovasi 17, no. 4 (2021): 817–
827.
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/INOVASI/article/v
iew/10226%0Ahttps://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/IN
OVASI/article/download/10226/1519.

Audrey Josephine, and M.Si Dhyah Harjanti S.E. “Pengaruh


Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian
Produksi Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel
Intervening Pada PT. Trio Corporate Plastic (Tricopla).”
Jurnal AGORA 5, no. 3 (2017): 1–8.

Bambang, Meningkatkan Produktifitas Karyawan,(Jakarta : Binaman


Pressindo), 1991).

Darmawan, Komang Edi, putu Herny Susanti, and Nyoman Adityarini


Abiyoga. “Pengaruh Servant Leadership Dan Budaya
Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan.” Jurnal Manajemen,
Kewirausahaan dan Pariwisata 1, no. 3 (2021): 882–896.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia


Pusat Bahasa Jakarta: PT. Grammedia Pustaka Utama h.
664. (2008).
76

Desi Kristanti dan Ria Lestari Pangastuti, “Kiat-Kiat Merangsang


Kinerja Karyawan Bagian Produksi”, (Surabaya: Media
Sahabat Cendikia,2019).

Eddy Pattanduk. “Pengaruh Komunikasi Interpersonal, Keadilan


Prosedural Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja
Pegawai Dinas Kesejahteraan Sosial Dan Masyarakat
Terisolir Provinsi Papua.” Universitas Brawijaya, Malang,
2012.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi: Teori Dan Praktek.


Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, n.d.

Firnanda Rianof, "Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Motivasi


Kerja Terhadap Kinerja Karyawan CV. Stella Catering,"
Jurnal Mutiara Manajemen 2, no. 1 (2022): 220–232,
http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm /article
/view/3931/3942.

Ghazali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM


SPSS 21.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013.
32

Goni, G H, W S Manoppo, and J J Rogahang. “Pengaruh Motivasi


Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada PT.
Bank Rakyat Indonesia Cabang Tahuna.” Productivity 2, no.
4 (2021): 330–35.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/productivity/article/vi
ew/35047.

Hasan, Muhammad Tolhah. Islam Dalam Persepektif Sosio kultural.


Jakarta: Lantabora Press, 2005.

Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan


Ke-16
Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.

Hefni, Harjani. Komunikasi Islam, Jakarta, Prenadamedia Group,


2017.
77

Irnanda, Dina, Eva Mufidah, and Yufenti Oktafiah. “Pengaruh Human


Relation
Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt.
Sindu Amritha
Kota Pasuruan.” Jurnal EMA 4, no. 1 (2019): 38–45.

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi Dan


Karya Ilmiah (Jakarta: Kencana, 2011).

Jelita Caroline Inaray, Olivia S. Nelwan, and Victor P.K. Lengkong.


“Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Amanah Finance Di Manado.”
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 16, no. 2 (2016): 459–70.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : PT.


Remaja Rosdakarya, 2000.

Multitama. Islamic Business Strategy For Enterpreneurship, (Jakarta,


Zikrul Hakim, 2006).

Pramadhika, Ananto. “Motivasi Kerja Dalam Islam” Jurnal Motivasi


Kerja 2, No. 2, September 2011.

Putri Handayani, Dan Winarningsih, "Pengaruh Komunikasi


Interpersonal, Stress Kerja, dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Wong Bejo Joyo," Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen, 8, no 5 (2019): 112-118, http://journal.feb.
unmul. ac.id/index.php/JIMM/article/view/5899.

Rahmawanti Nela Pima, Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap


Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Malang Utara), Jurnal Administrasi Bisnis,
(Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Malang.

Raja Maruli Tua Sitorus, Pengaruh Komunikasi Antarpribadi


Pimpinan Terhadap Motivasi Kerja,(Surabaya: Scopindo
Media Pustaka,2020).
78

Reni Dwi Anggraini, “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai


Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel
Moderasir (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di
JII Periode 2012-2016)” (Malang: UIN Maulana Ibrahim,
2017).

Reny Diana, Syarwani Ahmad, Dan Achmad Wahidy. Pengaruh


Motivasi Kerja dan Komunikasi Interpersonal terhadap
Kinerja Guru. Universitas PGRI Palembang. Halaman 1828-
1835 Volume 4 Nomor 3. Tahun 2020.

Ridwan, Wawan, Soewarto Hardhienata, and M Entang. “The


Relationship of Interpersonal Communication,
Organizational Commitment and Supervision to Principal‟s
Performance.” International Journal of Managerial Studies
and Research 4, no. 11 (2016): 21–24.
https://doi.org/10.20431/2349-0349.0411003.

Robbins, Halidah dan Dewi Sartika, Prilaku Organisasi, Alih Bahasa,


(Jakarta : Erlangga, 2002).

Ronal, Sihaloho Donra, and Siregar Hotlin. “Pengaruh Lingkungan


Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Super Setia
Sagita Medan.” Jurnal Ilmiah Socio Secretum 9, no. 2
(2019): 273–81.
https://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/socio/article/view/
413/406.

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an Fungsi dan Peran


Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Jakarta: Mizan, 1996.

Srimiatun dan Triana Prihatinta, Pengaruh Komunikasi Dan Konflik


Terhadap Kinerja Karyawan Tenaga Kependidikan
Politeknik Negeri Madiun, Jurnal Manajemen,
Administrasi, Pemasaran dan Kesekretariatan 2, No. 1,
(Mediun: Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik
Negeri Madiun, 2017).

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D.


Bandung: Alfabeta, 2016.
79

Suparman Dadang H. “Pengaruh Lingkungan Kerja, Pengetahua Dan


Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di CV. Perdana
Mulia Desa Caringin Kulon Kecamatan Caringin Kabupaten
Sukabumi.” Jurnal Ekonomedia 09, no. 02 (2020): 1–16.
www.stiepasim.ac.id.

Syifa aulia gumay, "Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan


Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Euro
Management Indonesia,". (Administrasi Bisnis, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro,
2018).

Usman, Benny. “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap


Kinerja Pegawai Pada Fakultas Ekonomi Universitas PGRI
Palembang.” Jurnal Media Wahana Ekonomika 10, no. 1
(2013): 1–18. https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/Ekonomika/article/view/2754/25
52.

Usman, Husnaini, and Setiadi. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Bumi


Aksara,
2003.

Wibowo, "Pengaruh Komunikasi Interpersonal Pimpinan, Motivasi


Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan di Hotel Intercontinental Midplaza Jakarta,"
Jurnal Sebatik ,2 Vol. 25 ISSN: 1410-3737/2621-069X
2021.

Anda mungkin juga menyukai