Anda di halaman 1dari 23

Bab 1 : Integral Tentu

Franz Sebastian Soetrisno

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

03/06/2023

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Harap Dibaca

Di SMA, Integral dikenal sebagai kebalikan dari turunan dan


cara menghitungnya menggunakan anti-turunan.
Kenyataannya, integral dan turunan awalnya tidak
berhubungan sama sekali hingga muncul Teorema Dasar
Kalkulus (bab yang akan mendatang).
Sebelum masuk ke bab TDK, perhitungan integral akan
”asing” bagi kalian yang belum pernah belajar kalkulus
integral.
Namun, inilah definisi asli dari integral.

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Introduction

Masalah Luas Daerah


Diberikan fungsi kontinu f yang non-negatif pada interval [a, b].
Tentukan luas daerah S yang dibatasi oleh f , garis x = a dan
x = b serta sumbu−x.

Figure 1: Daerah S

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Metode Persegi Panjang

Partisi interval [a,b] menjadi n sub-interval yang panjangnya


sama, yaitu :

[x0 (= a), x1 ], [x1 , x2 ], ..., [xn−1 , xn (= b)]

Figure 2: Daerah S terpartisi

b−a
Lebar tiap partisi adalah ∆x = . (Kenapa?)
n

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Metode Persegi Panjang
Ide : Untuk menghitung luas daerah S, tiap sub-interval pada
Figure 2 dibentuk menjadi persegi panjang.

Figure 3: Metode Persegi Panjang

x∗i disebut titik sampel.


Persegi panjang Si memiliki panjang f (x∗i ) dimana x∗i ∈
[xi−1 , xi ] dan lebar ∆x.

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Metode Persegi Panjang

Supaya mudah, pilih x∗i = xi yaitu titik ujung kanan dari


sub-interval.
Luas dari Si adalah :

LSi = f (xi ) · ∆x

Akibatnya, luas dari daerah S adalah


n
X
LS = f (xi ) · ∆x
i=1

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Metode Persegi Panjang

Gambar di bawah menunjukkan bahwa aproksimasi akan lebih


baik jika partisi semakin banyak, yaitu saat n → ∞.

Figure 4: Memperbaiki Aproksimasi

Sehingga, luas dari daerah S adalah


n
X
A = lim f (xi ) · ∆x (1)
n→∞
i=1

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Contoh 1
.
Soal
Dengan metode persegi panjang, tentukan luas daerah yang
dibatasi oleh sumbu−x dan di bawah parabola y = x2 pada
interval [0, 1].

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Solusi Contoh 1
Bagi selang [0, 1] menjadi n bagian sama panjang dengan
1
lebar ∆x = . Titik pembagiannya adalah
n
1 2 i
x0 = 0, x1 = , x2 = , ..., xi = , xn = 1.
n n n
 2
i i
Pilih x∗i = xi = , maka f (xi ) =
n n
Diperoleh luasan daerah S
n
X
A = lim f (xi ) · ∆x
n→∞
i=1
n
X i2 1
= lim ·
n→∞ n2 n
i=1
n
1 X 2
= lim 3 i .
n→∞ n
i=1
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
Solusi Contoh 1

Ingat kembali pola bilangan persegi.


n
X n(n + 1)(2n + 1)
i2 =
6
i=1

Dengan demikian, kita peroleh nilai A, yaitu :

1 n(n + 1)(2n + 1)
A = lim ·
n→∞ n3 6
2
1 2n + 3n + 1
= lim 2 ·
n→∞ n 6
2n2 + 3n + 1
= lim
n→∞ 6n2
1
= .
3

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Integral Tentu

Definisi
Suatu fungsi f dikatakan terintegralkan pada selang [a, b], jika limit
n
X
lim f (x∗i ) · ∆x
n→∞
i=1

ada dan tidak bergantung pada pemilihan x∗i . Jika demikian, kita
tuliskan :
Z b Xn
f (x) dx = lim f (x∗i ) · ∆x
a n→∞
i=1

yang disebut intergal tentu dari fungsi f pada [a, b]

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Integral Tentu

Dengan notasi ini, solusi dari soal pada contoh 1 dapat ditulis :
Z 1
1
x2 dx = .
0 3

Notasi
n
X
f (x∗i ) · ∆x (2)
i=1

disebut sebagai jumlah Riemann dari f pada [a, b].


Jika f bisa negatif, maka (2) adalah selisih antara luas persegi
panjang di atas sumbu−x dengan persegi panjang di bawah
sumbu−x.

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Integral Tentu

Rb
Akibatnya, a f (x) dx dapat diinterpretasikan sebagai selisih
luasan :
Z b
f (x) dx = A1 − A2 . (3)
a

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Integral Tentu

dimana A1 adalah daerah biru dan A2 adalah daerah coklat.


Note : Jumlah Riemann (2) digunakan untuk
mengaproksimasi selisih luas. Integral (3) digunakan untuk
nilai eksak dari selisih luas nya.

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Contoh 2

Soal
Diberikan f (x) = x3 − 6x.
1 Tentukan jumlah Riemann untuk f (x) pada interval [0, 3] dan
n = 6 dengan mengambil titik sampel sebagai titik ujung
kanan sub-interval.
2 Tentukan nilai dari
Z 3
f (x) dx
0

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Solusi Contoh 2
(1)
Lebar tiap sub-interval adalah
3−0 1
∆x = = .
6 2
Kita butuh titik ujung kanan tiap sub-interval, yaitu :

x1 = 0.5, x2 = 1, x3 = 1.5, x4 = 2, x5 = 2.5, x6 = 3.

Diperoleh jumlah Riemann dari f adalah :


6
X
f (xi ) · ∆x = f (0.5)∆x + f (1)∆x + . . . + f (3)∆x
i=0
1
= (−2.875 − 5 − 5.625 − 4 + 0.625 + 9)
2
= −3.9375.
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
Solusi Contoh 2

Interpretasi : Luasan daerah yang dibatasi oleh fungsi f (x)


pada interval [0, 3] lebih besar di bawah sumbu−x.

(2)
Lebar tiap sub-interval adalah
3−0 3
∆x = = .
n n
Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal
Solusi Contoh 2
Titik pembagiannya adalah
3 6 3i
x0 = 0, x1 = , x2 = , ...,
, xn = 3. xi =
n n n
 3  
3i 3i 3i
Pilih x∗i = xi = , maka f (xi ) = −6
n n n
Diperoleh net area dari f pada [0, 3] adalah
Z 3 n
X
x3 − 6x dx = lim

f (xi ) · ∆x
0 n→∞
i=1
n
" 3  #
X 3i 3i 3
= lim −6 ·
n→∞ n n n
i=1
n n
" #
81 X 54 X
= lim i3 − i
n→∞ n4 n2
i=1 i=1

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Solusi Contoh 2

Ingat kembali :
n n
!2  2
X X n(n + 1)
i3 = i = .
2
i=1 i=1

Dengan demikian, kita dapatkan


Z 3 "  2  #
81 n(n + 1) 54 n(n + 1)
x3 − 6x dx = lim


0 n→∞ n4 2 n2 2
"  2  #
81 1 1
= lim 1+ − 27 1 +
n→∞ 4 n n
= −6.75.

Wajar saja aproksimasi cukup jauh karena nilai n cukup dikit.

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Midpoint dan left endpoint rule

Kita selalu gunakan titik sampel x∗i sebagai titik ujung kanan
dari sub-interval karena perhitungannya mudah, yaitu x∗i = xi .
Namun, jika kita ingin aproksimasi kita paling baik, kita pilih
x∗i sebagai titik tengah dari sub-interval, dinotasikan xi ,
dengan xi = xi−12+xi .
Ada juga pemilihan x∗i sebagai titik ujung kiri dari
sub-interval, yaitu pilih x∗i = xi−1 .

Soal
Kerjakan Soal (1) pada Contoh 2 dengan mengambil titik sampel
sebagai titik tengah dan titik ujung kiri sub-interval! Bandingkan
hasilnya, apa kesimpulanmu?

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Sifat-sifat integral tentu
Z b
1 Pada notasi f (x) dx diandaikan a < b. Kondisi ini dapat
a
dihilangkan dengan mendefinisikan :
Z b Z a
f (x) dx = − f (x) dx.
a b

2 Jika kebetulan a = b, maka


Z a
f (x) dx = 0.
a

3 Jika f kontinu pada [a, b], maka f terintegralkan pada [a, b].
4 Hasil dari integral tentu adalah suatu konstanta dan tidak
bergantung pada x. Jadi, integral tentu tidak bergantung
pada variabel yang digunakan.

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Sifat-sifat integral tentu

5 Jika f dan g terintegralkan pada [a, b] dan k adalah


konstanta, maka
Z b Z b Z b
f (x) + g(x) dx = f (x) dx + g(x) dx
a a a

dan
Z b Z b
k · f (x) dx = k f (x) dx
a a

6 Jika f terintegralkan pada [a, b] dan c ∈ (a, b), maka


Z c Z b Z b
f (x) dx + f (x) dx = f (x) dx
a c a

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal


Sifat-sifat integral tentu

7 Jika f dan g terintegralkan pada [a, b] dan f (x) ≤ g(x) pada


[a, b], maka
Z b Z b
f (x) dx ≤ g(x) dx
a a

8 Jika f terintegralkan pada [a, b], maka fungsi y = |f (x)| juga


terintegralkan pada [a, b] dan
Z b Z b
f (x) dx ≤ f (x) dx
a a

Franz Sebastian Soetrisno Kalkulus Intergal

Anda mungkin juga menyukai