Rev 3 BAB 3-4 Tambahan BAB 5 Laporan Stase Fikri Baihaki Kelas C 1190150065
Rev 3 BAB 3-4 Tambahan BAB 5 Laporan Stase Fikri Baihaki Kelas C 1190150065
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk lulus mata kuliah Stase
FIKRI BAIHAKI
1190150065
SUARA
2023
Institut Kesenian Jakarta
Peminatan Suara
NIM: 1190150065
Laporan Stase ini telah siap diujikan dalam Sidang Stase, pada:
tanggal/bulan/tahun.
( …………………….. )
Dosen Stase
ii
Institut Kesenian Jakarta
Peminatan Suara
NIM: 1190150065
Laporan Stase ini telah selesai diujikan dalam Sidang Stase, pada:
tanggal/bulan/tahun.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
pada tahun 2022 ini dengan baik. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah ikut terlibat dalam penyusunan laporan
Jakarta;
Gasal 2022/2023;
2022/2023;
Gasal 2022/2023;
iv
10. Bapak Larry Luthfianza Mirza Fadhil Yacub, S.Sn. selaku
Penulis jalankan ini tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar. Penulis
Fikri Baihaki
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
1.3 Kegiatan
1.4 Tempat
2.1 Profil
vi
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS MAGANG
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
LAMPIRAN
1. Biodata/ CV Mahasiswa
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
setelah keluar dari institusi. Tidak terkecuali dengan Institut Kesenian Jakarta,
untuk terjun kedalam industri kesenian. Pada setiap tingkatnya yang dilalui di
dapat mengembangkan minat dan bakat setiap mahasiswa. Pada semester ini,
mensinergikan teori yang telah dipelajari selama kuliah dengan apa yang ada
bentuk laporan kritis terhadap kondisi dunia kerja profesional atau industri
sudah dipelajari pada masa perkuliahan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat
viii
meningkatkan skill, koneksi, serta pengalaman yang baru kepada setiap
siap memasuki dunia kerja. Untuk itu, dalam pemilihan tempat Stase terdapat
ketentuan tertentu yang harus memenuhi kualifikasi dari Ketua Program Studi
1.2 Tujuan
tempat Stase.
1.3 Kegiatan
Stase adalah mengikuti proses post production produksi film, series, dan lain-
ix
lain sebagai foley artist. Dalam proses ini, Penulis sangat ingin mempelajari
tentang efisiensi kerja pada tahap post production yang nantinya akan
Alamat : Jalan Mandar V DC 3 No.8, Pd. Jaya, Kec. Pd. Aren, Kota
Alasan mengapa Penulis memilih tempat Stase ini karena Penulis ingin
memperdalam ilmu dalam bidang audio post, kemudian banyak sekali hal
yang ingin Penulis pelajari selama berada di Midside. Contohnya dalam hal
pengalaman, skill, pengetahuan dan segala aspek yang ada dalam proses kerja
Stase di kantor Midside Audio Post. Pada tahapan awal ini Penulis masih
dalam tahap latihan dalam proses kerja audio post dan juga menganalisis
x
proses kerja pada divisi SFX Editor. Setelah itu barulah Penulis dapat
1. Memahami workflow pada divisi SFX Editor dibagian foley artist dalam
xi
BAB 2
TEMPAT STASE
2.1 Profil
Alamat : Jalan Mandar V DC 3 No.8, Pd. Jaya, Kec. Pd. Aren, Kota
Email : midsidepost@gmail.com
service yang didirikan pada bulan Juli 2018. Midside Audio Post dibentuk
oleh Bapak Syaifullah Praditya sebagai pemilik dari perusahaan ini. Beberapa
film dan series telah dikerjakan oleh perusahaan ini pada bagian audio post.
Audio Post;
xii
2.3 Departemen/Divisi dalam Organisasi
Sebagai bagian dari divisi SFX editor, Penulis pada tahap awal latihan
sebagai foley artist dan dalam pengawasan supervising sound editor. Di mana
pada suatu film dan mengawasi beberapa divisi departemen suara pada audio
post salah satunya SFX editor yang dibagi menjadi beberapa bagian yaitu
tetap terjaga dan suara yang dihasilkan masih sama seperti dengan yang
aslinya. Selain itu tugas foley artist di sini membuat ulang unsur efek suara
xiii
pada film yang bertujuan untuk membuat kejelasan (clarity) dan mengisi efek
suara dalam frame semirip mungkin dengan yang aslinya agar penonton
merasa nyaman dengan apa yang dilihat dan didengar, penonton tidak merasa
2 2022 Kambodja
xiv
BAB 3
series yang berjudul Surat Cinta Untuk Starla yang bertugas pada bagian
foley artist. Menurut David Bordwell dalam bukunya yang berjudul Film Art:
kedalam nampan besar dari berbagai zat (pasir, tanah, kaca, dan sebagainya).
footstep dan movement tokoh dalam film. Penulis mempelajari cara untuk
mengisi suara gesekan baju yang saling bersentuhan dan properti yang
disentuh oleh tokoh. Misalkan Penulis mengisi pergerakan tokoh yang sedang
dalam film ponsel itu berada di atas material kayu maka suara harus
antara ponsel dengan alas kayunya. Dikarenakan dalam film, suara yang tidak
ada dibuat menjadi ada sedangkan yang sudah ada dibuat lebih ada. Menurut
Vanessa Theme Ament dalam bukunya yang berjudul The Foley Grail bahwa
foley menambahkan kesan dramatisasi pada sebuah film yang bahkan pada
xv
kehidupan nyata kita tidak selalu memperdulikan suara itu, contohnya saat
mengambil gelas atau buku. Triknya adalah dengan cara mengambil barang
Begitu pula dengan footstep, cara itu juga diterapkan pada saat
mengisi langkah kaki tokoh. Misalnya saat tokoh berjalan di atas bebatuaan
begitu pula dengan apa yang Penulis lakukan untuk menaruh kerikil di atas
alas semen supaya menghasilkan suara yang terasa berjalan seperti di atas
permukaan yang beraspal. Contoh lainnya saat scene berada di hutan yang
ditambahkan dengan pita kaset, jika di rumput yang lebat maka terkadang
akan ditambahkan daun kering untuk menimbulkan suara “krek” dari daun
Dalam buku The sound effect bible: How to Create and Record
Hollywood Style Sound Effects, Ric Viers membahas lima jenis sound effect
effect adalah proses menampilkan suara yang selaras dengan gambar efek
suara foley yang paling umum adalah langkah kaki namun, ada suara yang
jauh lebih rumit yang dapat dibuat oleh seorang pemain, yang disebut foley
xvi
Sedangkan menurut Tomlinson Holman dalam bukunya yang berjudul
Sound for Film and Television, Third Edition bahwa Foley sound effect lah
yang membuat suara tampak lebih nyata, karena saat perekaman foley suara
walker karena foley yang paling menonjol adalah langkah kaki. Banyak suara
foley artist seperti yang diatas, dan Penulis menyimpulkan foley masuk
kedalam sound effect yang terpisah dengan hard effect atau soft effect.
Menurut Penulis foley sound effect lebih mengarah ke hard effect tetapi
Midside Audio Post, dihari itu juga email Penulis dibalas dan Penulis
artist. Selama Penulis belajar menjadi foley artist. Penulis mengalami kaki
yang terasa kaku hingga pegal-pegal karena cara jalan yang salah. Hal ini
xvii
menjadi pelajaran yang sangat penting untuk seorang foley artist dalam
pekerjaannya.
Dua minggu berlalu, Penulis mulai diuji untuk foley pada episode 4
series My Ice Girl yang telah tayang di Vidio.com. Bapak Syaifullah Praditya
ingin melihat sudah sejauh mana perkembangan Penulis dalam hal foley,
masih banyak kekurangan dari sync terhadap gambar begitu pula dengan
power yang dihasilkan masih kurang tekanan. Positifnya cara jalan Penulis
sudah mulai lebih baik dari sebelumnya, Bapak Syaifullah Praditya menilai
oleh Bapak Syaifullah Praditya untuk mengisi beberapa footstep pada series
yang berjudul My Ice Girl pada episode 6,7,8 tetapi dalam catatan tidak full
dikarenakan cara jalan Penulis yang masih kurang sync pada gambar.
Masalah yang teradi ketika mengerjakan project ini ialah jika Penulis sudah
bisa sync dengan gambar, namun power yang dihasilkan pada saat melakukan
footstep kurang dan perlu diperbaiki lagi. Masalah itu selalu Penulis alami
xviii
selama belajar melakukan foley di Midside Audio Post. Mengapa hanya
episode 6,7,8 saja, karena pada saat Penulis memulai Stase di Midside Audio
Post sedang ada project series itu dan film layar lebar.
tanggung jawab langsung untuk memegang satu project series yang berjudul
Surat Cinta Untuk Starla. Pada episode 1 Penulis menyelesaikan foley dalam
waktu 2 setengah hari karena ada beberapa kendala. Kendala ialah ketika
awal mula melakukan foley Penulis dan foley mixer melakukan penyocokan
sepatu yang digunakan oleh tokoh dengan sepatu yang ada pada ruang foley
penyocokan itu lumayan memakan banyak waktu untuk Penulis yang baru
mengeksplorasi banyak hal untuk mendapatkan suara yang tidak monoton dan
tidak terasa dibuat-buat. Karena setiap karakter memiliki gaya jalan yang
xix
berbeda-beda, jadi perlu adanya variasi dalam foley footstep. Seperti apa yang
ditulis oleh Vanessa Theme Ament dalam bukunya yang berjudul The Foley
Grail bahwa sangat umum bila foley artist pemula berjalan dengan langkah
yang datar, plop, plop, plop. Begitu pula dengan suara tumit kemudian jari
kaki yang terlalu banyak juga terdengar seperti ta-da, ta-da, ta-da itu tidak
suara yang tepat dan membutuhkan kesabaran. Bila power yang dihasilkan
tidak besar maka tubuh Penulis agak membungkuk setengah rukuk kemudian
mulai berjalan. Karena dengan tubuh seperti itu akan menjadikan tumpuan
semakin berfokus kepada kaki, jadi suara yang dihasilkan akan terasa lebih
memiliki power.
Tetapi muncul masalah baru pada tahapan editing offline, materi dikirim
kembali dengan revisi puzzle dan adanya beberapa perubahan gambar serta
series ini diganti, maka mengharuskan Penulis foley mengulang materi dari
menit awal.
Sebagai seorang yang diberi tanggung jawab sebagai foley artist maka
akan berhubungan langsung dengan foley mixer. Foley mixer yang bertugas
xx
mengarahkan bagian mana dari ssebuah film yang harus Penulis isi footstep-
nya oleh foley artist, cocok atau tidak suaranya dengan gambar, pemilihan
sepatu yang tepat untuk menghasilkan suara yang pas. Kemudian hasil foley
dibutuhkan oleh spotting effect tidak ditemukan pada sound library maka
bagian spotting effect akan langsung menghubungi foley mixer atau foley
xxi
BAB 4
yang mengerjakan foley artist. Penulis mendapatkan banyak hal yang dapat
dipelajari mengenai proses kerja pada post production audio. Sebagai seorang
proses kerja pada post production audio yang baik dan benar, tentunya
Penulis juga memperlajari banyak hal apa saja job desc dan divisi yang
berada pada Audio Post seperti Re-recording mixer, Dialog Editor, ADR
Mixer, ADR Editor, SFX Editor (Spot FX, Ambience), Foley Artist dan Foley
Mixer.
suara dari barang-barang yang dapat menyerupai suara asli dari gambarnya.
remot air conditioner yang dibuka tutup batrainya tanpa dilepas kemudian
misalnya seperti “D” untuk fade in, “G” untuk fade out, “F” untuk
xxii
new track dan banyak shortcut lainnya yang ternyata banyak dan perlu
foley telah selesai, perlu dilakukknya save copy session untuk diberikan
lumpur dengan cara menaruh kain basah ke dalam nampan yang diisi air
tempat Penulis melakukan Stase serta memiliki hubungan yang baik dengan
berbeda dengan cara kerja Penulis. Contohnya seperti membuat session yang
tersebut dan dasar-dasar yang sebenernya penting untuk dilakukan pada saat
xxiii
Setelah mengerjakan foley pada project series ini, Penulis juga
lebih dalam lagi bagaimana proses kerja disetiap divisi pada Audio post.
selama proses audio post terutama pada saat foley. Penulis akhirnya
dan hasil yang kurang memuaskan. Namun, setelah itu Penulis jadi
xxiv
Dengan cara memperhatikan rekan kerja yang lain sebagai contoh untuk
4. Penulis juga mulai paham beberapa sistem kerja pada setiap masing-
masing departemen suara pada tahap Audio Post, seperti job desk
menyimpan semua meta data efek suara yang mana ketika mengerjakan
sebuah project, Penulis tidak perlu susah mencari folder efek suara satu-
persatu. Dengan adanya software Soundminer ini Penulis hanya perlu mencari
di kolom pencarian dan menuliskan kata kunci efek suara yang diperlukan
seperti “door wood”, “punch”, “car drive” dan beberapa kata kunci efek
suara lainnya.
xxv
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dapatkan akan membantu dikemudian hari dan juga akan menjadi bekal yang
kuliah.
pendidikan, menurut Penulis tidak terlalu jauh dengan apa yang telah Penulis
Dari semua yang Penulis dapatkan secara teori dan praktik saat, hal ini
dunia industri. Praktik kerja lapangan yang Penulis kerjakan selama kurang
lebih 3 bulan ini berjalan dengan baik dengan arahan Bapak Syaifullah
Praditya, hal yang menjadi perbandingan ialah Penulis melatih untuk bersikap
saat kerja.
xxvi
5.2 Saran
fokusnya dengan mata kuliah lainnya, menurut Penulis hal ini menjadi sulit
untuk membagi fokus dan memperhatikan mata kuliah lainnya. Saran dari
Penulis sebaiknya mata kuliah Stase ini perlu dilaksanakan dalam satu
semester full tanpa ada jadwal untuk mata kuliah lainnya, yang mana menurut
Penulis hal ini akan membuat mahasiswa lebih fokus pada mata kuliah Stase
Stase masing-masing.
xxvii
Daftar Pustaka
Viers, R. (2008). The Sound Effect Bible: How to Create and Record Hollywood
Wyatt, H., & Amyes, T. (2005). Audio Post Production for Television and Film:
Ament, T,V. (2009). The Foley Grail: The Art of Performing Sound for Film,
xxviii
LAMPIRAN
xxix