Kls. :1b
Prodi :DIII KEPERAWATAN
Dosen:Mam Fatimah
Tugas:
pergerakan sendi, kemampuan dan keterbatasan gerak, kekuatan dan massa otot,
toleransi aktifitas, masalah terkait mobilitas, serta kebugaran fisik. (Mubarak &
Chayatin, 2008).
dan kejadian. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan dari kepala sampai kaki
(hand to toe) melalui Teknik inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. (Tarwoto
& Wartonah, 2010).
Menurut Wijaya dan Putri (2013) pengkajian pada pasien fraktur antara lain:
a. Identitas pasien
suku, bangsa, tanggal dan jam MRS, nomer register, dan diagnosis medis.
b. Keluhan utama
Tidak dapat melakukan pergerakan, merasakan nyeri pada area fraktur, rasa
Pengkajian riwayat pasien saat ini meliputi alasan pasien yang menyebabkan
kesehatan sekarang.
f. Riwayat psikososial
Konsep diri pasien imobilisasi mungkin terganggu, oleh karena itu kaji
gambaran ideal diri, harga diri, dan identitas diri serta interaksi pasien dengan
g. Aktivitas sehari-hari
Pengkajian ini bertujuan untuk melihat perubahan pola yang berkaitan dengan
dasar pasien.
h. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi (look)
Inspeksi sebenarnya telah dimulai sejak awal pertama bertatap muka dengan
pasien. Saat pertama kali melihat pada inspeksi yang diperhatikan adalah raut
20 langkah, cara duduk, cara tidur (periksa adanya kelainan dalam cara
Inspeksi kemudian dilakukan secara sistematis dan ditujukan pada hal – hal
berikut:
jaringan lunak, fasia, dan kelenjar limfe b) Kulit, meliputi warna kulit (kemerahan,
kebiruan, atau
d) Jaringan parut, apakah jaringan parut berasal dari luka operasi, trauma
atau supurasi. Apakah ada tanda cicateiks (jaringan parut baik yang
biasa (abnormal).
2) Palpasi (Feel )
a) Evaluasi gerakan sendi secara aktif dan pasif. Apakah gerakan ini
krepitasi.
b) Stabilitas sendi, terutama ditentukan oleh integritas kedua
meliputi batas gerakan aktif dan batas gerakan pasif. Setiap sendi
3) Gerak (Move)
tulang yang patah. Pasien terlihat tidak mampu melakukan pergerakan pada
i. Pemeriksaan penunjang
2) Scan tulang
jaringan lunak.
3) Arteriogram
5) Kretinin
6) Profil koagulasi
cedera hati.
(Wahyudi, 2016).
Jawaban nomer 2, 3, 4
Ds Fasilitasi aktivitas
mobilisasai dengan
Nyeri saat bergerak
alat bantu
Enggan melakukan
(mis.pagar tempat
pergerakan
tidur)
Merasa cemas saat
Fasilitasi
bergerak
melakukaan
Do pergerakaan,jika
perlu
Sendi kaku
Gerakan tidak Libatkan keluarga
terkoordinas untuk membantu
Gerakan terbatas pasien dalam
Fisik lemah meningkatkan
pergerakaan
Edukasi
Jelaskan tujuaan
dan prosedur
mobilisasi
Anjurkan
melakukaan
mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi
sederhana yang
harus dilakukaan
(mis.duduk ditempat
tidur ,duduk di sisi
tempat tidur,pindah
dari tempat tidur
kekursih)
Nyeri angkut
PERENCANAAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN
SLKI :TINGKAT NYERI SIKI : Dukungan mobilitasi
Nyeri angkut berhubungan
Keluhan nyeri Aktivitas keperawatan:
dengan agen pencendera
Meringis observasi
fisik
Sikap protektif
- Identifikasi lokasi,
Gelisah
karakteristik, durasi,
Mayor
Kesulitan tidur
frekuensi, kualitas,
Menarik diri
intensitas nyeri
Do:
Berfokus pada diri sendiri
Tampak meringis
Perasaan depresi (tertekan)
Bersikap protektif (mis. Diaforesis Identifikasi skala nyeri
waspada,posisi Perasaan takut mengalami cedera
menghindari nyeri) berulang
Gelisah Perineum terasa tertekan
Identifikasi respons nyeri
Frekuensi nadi meningkat Uterus teraba membulat
non verbal
Sulit tidur Ketegangan otot
Pupil dilatasi
Ds
Muntah Identifikasi faktor yang
Mengeluh nyer Mual memperberat dan
memperingan nyeri
Minor Frekuensi nadi
Identifikasi pengetahuan
Pola napas
dan keyaninan tentang
Do Tekanan darah
nyeri
1. Tekanan darah meningkat Proses berpikir Fokus
Ds
Monitor keberhasilan
terapi komplementer yang
sudah diberikan
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnos
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbir
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
PERENCANAAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN
Ganguan pola tidur berhubungan SLKI :POLA TIDUR SIKI : DUKUNGAN TIDUR
dengan kurang kontrol tidur Keluhan sulit tidur Aktivitas keperawatan:
Keluhan sering terjaga Observasi
Tanda Mayor Keluhan tidak puas tidur
Identifikasi pola aktivitas
Keluhan pola tidur berubah
dan tidur
Ds Keluhan istirahat tidak cukup
Identifikasi faktor
Mengeluh sulit tidur
pengganggu tidur (fisik
Kemampuan beraktivitas
Mengeluh sering terjaga dan/atau psikologis)
PERENCANAAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN /KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN
Defisit keperawatan diri SLKI :PERAWATAN DIRI SIKI : DUKUNGAN PERAWAT
berhubumgam dengan ganguan Kemampuan mandi DIRI
muskuloskeletal Kemampuan mengenakan Aktivitas keperawatan:
pakaian Observasi
Tanda Mayor Kemampuan makan
Identifikasi kebiasaan
Kemampuan ke toilet
aktivitas perawatan diri
Ds (BAB/BAK)
sesuai usia
Verbalisasi keinginan
Menolak melakukan
melakukan perawatan diri Monitor tingkat
perawatan diri
Minat melakukan perawatandiri kemandirian Identifikasi
Siapkan keperluan
Tanda minor
pribadi (mis. parfum,
sikat gigi, dan sabun
Ds
mandi)
Mengeluh kemampuan
Dampingi dalam
beraktivitas menurun
melakukan perawatan
diri sampai mandiri
Fasilitasi untuk
menerima keadaan
ketergantungan
Fasilitasi kemandirian,
bantu jika tidak mampu
melakukan perawatn
diri
Jadwalkan rutinitas
perawatan diri
Terapeutik
Modifikasi lingkungan (mis.
pencahayaan, kebisingan,
suhu, matras, dan tempat
tidur)
Batasi waktu tidur siang, jika
perlu
Fasilitasi menghilangkan
stres sebelum tidur
Tetapkan jadwal tidur rutin
Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
(mis. pijat, pengaturan posisi,
terapi akupresur)
Sesuaikan jadwal pemberian
obat dan/atau tindakan untuk
menunjang siklus tidur-
terjaga
Edukasi
Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan