Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGEMBANGAN

KEPENDIDIKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN TENAGA


BKB PAUD KAMBOJA RW. 01
TAHUN AKADEMIK 2023-2024

NAMA LEMBAGA BKB PAUD KAMBOJA RW. 01 KODE DOK. -


UNIT PROGRAM BKB PAUD STANDAR PROSES
TGL. DISAHKAN 10 JULI 2023 TGL. REVISI -

Pengembangan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1 JUDUL

 Mengembangkan pengetahuan, dan kreativitas sesuai dengan


kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan agar menjadi
2 TUJUAN pendidik yang professional
 Melaksanakan Pengajaran sesuai kurikulum yang ditetapkan
 Meningkatkan Mutu Pendidik pada Lembaga nya
 Permendikbud no. 146 tahun 2014
3 REFERENSI  Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Guru dan Dosen
PIHAK-PIHAK
4 Kepala Sekolah / Guru / Operator sekolah
TERKAIT
5 DOKUMEN Sertifikat guru, Ijazah , Penilaian Kinerja Guru

Strategi pengembangan SDM melalui jalur belajar.


Terdapat deretan panjang strategi perubahan SDM melalui jalur
belajar yang dapat dilaksanakan di lingkup sekolah. Berikut adalah
cara-cara tersebut :

1. Peningkatan kualifikasi pendidikan


Kualifikasi pendidikan formal yang dipersyaratkan bagi guru SMP
rintisan SBI adalah S-1 atau D-4, sedangkan tenaga kependidikan lain
PROSEDUR
6 adalah D-3 kecuali kepala tata usaha S-1/D-4 (Dit. PSMP, 2007, h.).
KERJA
Peningkatan kualifikasi pendidikan formal, jika demikian, adalah wajib
bagi mereka yang belum memenuhi kriteria. Peningkatan kualifikasi
pendidikan akan sangat menguntungkan baik kepada individu
maupun bagi lembaga. Keuntungan individual diperoleh karena
peningkatan kualifikasi pendidikan disamping merupakan agen
pencerahan (enlightment agent) bagi guru juga menambah poin
untuk kepentingan sertifikasi dan kenaikan jabatan guru dan
pangkatnya.
2. Pendidikan dan Pelatihan (diklat)
Diklat umumnya diselenggarakan oleh lembaga atau organisasi yang
memiliki tugas pembinaan terhadap sekolah berkisar mulai dari
tingkat Kabupaten/Kota sampai tingkat pusat bahkan tingkat
internasional. Berbeda dengan pendidikan formal, diklat bersifat luwes
dalam hal waktu.

3. Kursus
Seperti halnya diklat, kursus diselenggarakan oleh lembaga atau
organisasi di luar sekolah. Bedanya, diklat diselenggarakan oleh
lembaga atau organisasi sedangkan kursus biasanya oleh organisasi
berorientasi laba. Karena berorientasi bisnis, lembaga pengelola
kursus umumnya berusaha menjual produk jasanya dalam kualitas
maksimal yang dapat mereka tawarkan.

4. In-house training (IHT)


Berbeda dengan diklat dan kursus yang diselenggarakan oleh
lembaga atau organisasi di luar sekolah, IHT dilaksanakan sendiri
oleh sekolah. Instruktur dapat diambil dari kalangan dalam sekolah
atau dari luar sekolah. Karena diselenggarakan oleh sekolah, materi
IHT dapat lebih dispesifikasikan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan sekolah penyelenggaranya. Karena diselenggarakan di
sekolah,

5. Peningkatan Budaya Membaca


Membaca masih terbukti sebagai cara belajar yang sangat efektif.
Bahan dan waktu membaca dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dan kesempatan yang dimiliki oleh individu.

6. Aktif dalam Group-group Media Sosial


Sekarang banyak sekali group-group WEBINAR, WHATSUP
GROUP, TELEGRAM Banyak sekali yang biasanya diikuti oleh orang-
orang dalam kelompok minat tertentu, akan sangat membantu guru
memperoleh banyak pengetahuan baru di bidang tugasnya.

7. Naratif (Narrative)
Naratif berkaitan dengan cerita seseorang tentang pengalamannya
kepada orang lain. Walaupun naratif dengan sengaja dapat difasilitasi
untuk disampaikan pada pertemuan resmi, naratif umumnya
berkembang dalam suasana informal pada waktu luang.
Jakarta, 10 Juli 2023

Kepala BKB PAUD Kamboja Rw. 01

SUSANTI NOVITA SARI

Anda mungkin juga menyukai