Abstrak, UD. Nizar Bordir merupakan usaha pembuatan baju koko dengan sistem Make to Stock. Perusahaan
kesulitan untuk memperkirakan jumlah produksi yang maksimal setiap bulannya dan terjadi selisih antara jumlah
permintaan dengan jumlah produksi. Penelitian ini menggunakan metode stopwatch time study untuk mengukur
waktu proses produksi setiap work center. Dalam meramalkan permintaan di periode yang akan datang, digunakan
metode peramalan dekomposisi dan holt winter’s exponential smoothing dikarenakan plot data permintaan berpola
trend dan seasonal. Dalam merencanakan aktivitas produksi, dilakukan perhitungan jadwal induk produksi yang
kemudian dikonversikan ke RCCP, dimana metode RCCP digunakan untuk membandingkan kebutuhan kapasitas
dan kapasitas tersedia yang dimiliki perusahaan. Jadwal induk produksi yang dapat direncanakan pada UD. Nizar
Bordir pada bulan Oktober 2022-September 2023 adalah 1917 pcs, 4274 pcs, 5444 pcs, 7899 pcs, 8448 pcs, 11813
pcs, 8925 pcs, 5736 pcs, 3343 pcs, 2809 pcs, 3240 pcs dan 3227 pcs. Pada bulan Januari 2023-April 2023
dilakukan revisi jadwal induk produksi ke bulan-bulan sebelumnya dikarenakan tidak dapat memenuhi permintaan
konsumen. Selain itu, dilakukan perhitungan jumlah mesin/manpower optimal setiap work center dimana pada
WC IV sebanyak 33 mesin, WC VI sebanyak 3 mesin, WC VII sejumlah 5 orang dan WC IX sejumlah 5 orang.
c. Jadwal Induk Produksi (MPS) Tahap penelitian dapat dilihat berikut ini:
Menurut (Heizer dan Render, 2015), Jadwal
Induk Produksi adalah membuat spesifikasi Survey Awal
yaitu:
Menetapkan Tujuan Penelitian
1. Memenuhi target tingkat pelayanan
Pengumpulan Data :
terhadap konsumen.
Urutan Proses Produksi
2. Efisiensi dalam penggunaan sumber
Peta Proses Operasi
Data Pengamatan Waktu Proses Produksi
daya produksi.
Data Permintaan Produk
Data Inventory
Data Hari Kerja dan Jam Kerja
3. Mencapai target tingkat produksi Data Jumlah Mesin dan Manpower
yaitu Capacity Planning Using Overall Rough Cut Capacity Planning (RCCP)
tidak ada lead time karena tempat produksi Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
3. Waktu Baku
Waktu baku merupakan waktu normal
dengan mempertimbangkan allowance
(Tarigan, 2015). Berikut perhitungan Gambar 2 Plot Data Permintaan Aktual
waktu baku pada WC I : Sumber: Pengolahan Data Microsoft Excel
100%
𝑊𝑏1 = 𝑊𝑛 𝑥
100% − % 𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
Digunakan metode Dekomposisi Aditif dan mengalami trend dan musiman. Berikut
Multiplikatif serta metode holt winter’s hasil dari perhitungan metode holt winter’s
exponential smoothing aditif dan exponential smoothing multiplikatif
multiplikatif untuk meramalkan periode ke menggunakan aplikasi minitab.
depan dikarenakan data cenderung
76
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 6 No. 1 (2023)
c. Jadwal Induk Produksi (MPS) kestabilan inventory, sementara produksi
Dalam penjadwalan induk produksi, bervariasi mengikuti permintaan total.
penelitian ini menggunakan perencanaan Jadwal induk produksi dapat dilihat pada
produksi dengan metode Chase Strategy, tabel 4.
dimana metode ini mempertahankan tingkat
78
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 6 No. 1 (2023)
4. Penyesuaian kapasitas Januari 2023 2. November 2022 : 4274 + 1014 + 2653 =
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 7941 pcs
WC III =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑊𝐶 𝐼𝐼𝐼
35,07 3. Desember 2022 : 5444 + 2497 = 7941
WC III = = 319 pcs pcs
0,11
Permintaan 319 pcs pada Januari 2023 4. Januari 2023 : 7899 – 319 = 7580 pcs
akan dipindahkan ke Oktober 2022. 5. Februari 2023 : 8448 – 1229 = 7219 pcs
Revisi Jadwal Induk Produksi : 6. Maret 2023 : 11813 – 2653 – 1580 =
1. Oktober 2022 : 1917 + 1580 + 319 + 7580 pcs
1229 = 5045 pcs 7. April 2023 : 8925 - 2497 – 1014 = 5414
pcs
Terlihat bahwa kapasitas produksi pada 7580 pcs, bulan Februari dari 8448 pcs
bulan Oktober 2022 – April 2023 sudah menjadi 7219 pcs, bulan Maret dari 11813
optimal dikarenakan kapasitas mesin / pcs menjadi 7580 pcs dan bulan April dari
manpower pada setiap work center sudah 8925 pcs menjadi 5414 pcs. Selain itu,
dimaksimalkan yang artinya perusahaan dilakukan pula perhitungan jumlah mesin /
tidak melakukan pemborosan produksi manpower optimal di setiap work center,
secara berlebihan dan stasiun kerja tidak dimana pada work center IV (penjahitan)
sering menganggur. Selain itu, perusahaan adalah 33 mesin, work center VI
dapat meminimumkan pengeluaran biaya (pemasangan kancing) adalah 3 mesin, work
dan membuat utilitas mesin lebih baik dari center VII (Quality Control III) adalah 5
sebelumnya. orang, dan work center IX (packing) adalah
5 orang.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Saran
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil
berikut : penelitian yang telah dilakukan, yaitu :
1. Jadwal induk produksi yang dapat 1. Perusahaan diharapkan menerapkan metode
direncanakan pada UD. Nizar Bordir pada Rough Cut Capacity Planning (RCCP)
bulan Oktober 2022-September 2023 secara mengingat jumlah permintaan yang
berturut-turut adalah 1917 pcs, 4274 pcs, fluktuatif dikarenakan memiliki data yang
5444 pcs, 7899 pcs, 8448 pcs, 11813 pcs, trend dan musiman.
8925 pcs, 5736 pcs, 3343 pcs, 2809 pcs, 2. Perusahaan diharapkan melakukan evaluasi
3240 pcs dan 3227 pcs. jadwal induk produksi setiap bulannya
2. Pada penyusunan jadwal induk produksi dengan mempertimbangkan kapasitas
yang telah dikonversikan oleh RCCP, ada maksimal yang dapat diproduksi oleh
beberapa periode yang tidak dapat perusahaan.
memenuhi permintaan konsumen, yaitu 3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan
pada bulan Januari 2023-April 2023. Maka, dapat menambahkan metode untuk
diperlukan revisi jadwal induk produksi membandingkan beberapa alternatif
pada bulan Oktober 2022 dari 1917 pcs keputusan dalam menyelesaikan
menjadi 5045 pcs, bulan November 2022 kekurangan kapasitas pada perusahaan
dari 4274 pcs menjadi 7941 pcs, bulan beserta biaya-biaya yang diperlukan agar
Desember 2022 dari 5444 menjadi 7941 pcs, perusahaan dapat mengetahui biaya-biaya
bulan Januari 2023 dari 7899 pcs menjadi yang akan digunakan untuk kedepannya.
80
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 6 No. 1 (2023)
Waktu Baku dengan Metode Stopwatch
DAFTAR PUSTAKA Time Study dan Metode Ready Work
Heizer, J., Render, B. (2015). Manajemen Factor (RWF) pada Departement Hand
Operasi: Manajemen Keberlangsungan Insert PT. Sharp Indonesia. Jurnal
dan Rantai Pasokan. Salemba Empat, Teknik Industri, 2(2), 127-136.
Jakarta. Sirait, M., Sinulingga, S., & Ishak, A.
Liliyen, D., Hernawati, T., Harahap, B. (2020). (2013). Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan Kapasitas Produksi Teh Kapasitas (Rough Cut Capacity
Hitam Menggunakan Metode Rough Cut Planning) Industri Pengolahan Peralatan
Capacity Planning di PT. Perkebunan Rumah Tangga di PT X. Jurnal Teknik
Nusantara IV Unit Kebun Tobasari. Industri USU.
Buletin Utama Teknik, 15(3). Sofyan, D. K. (2013). Perencanaan &
Meirizha, St. N., Aridansyah. (2017). Analisis Pengendalian Produksi. Graha Ilmu,
Kelayakan Kapasitas Produksi Dengan Lhoksemawe NAD.
Metode RCCP (Studi Kasus PT. Sewangi Tarigan, M. I., Informatika, M., & Masalah,
Sejati Luhur). Surya Teknika, 5(1), 49– I. (2015). Pengukuran Standar Waktu
54. Kerja Untuk Menentukan Jumlah Tenaga
Rizani, N. C., Safitri, D. M., & Wulandari, P. Kerja Optimal. Jurnal Wahana Inovasi,
A. (2012). Perbandingan Pengukuran 4(1), 26-35.
81