Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

PENAKSIRAN POTENSI PRODUKSI DAN PERHITUNGAN ETAT


DI KAMPUS LAPANGAN GETAS
FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

Oleh

PUTRI KHAIRANI

1954251084

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2022
A. TUJUAN

1. Melatih mahasiswa untuk dapat menghitung taksiran produksi dalam suatu unit-unit
kelestarian hutan (Bagian Hutan).
2. Melatih mahasiswa dapat menghitung besarnya etat tebangan tahunan (Etat Luas dan
Etat Volume) dalam unit-unit kelestarian (Bagian Hutan).
3. Melatih mahasiswa untuk dapat menganalisis struktur hutan tingkat RPH dan BH.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Buku Register Risalah Hutan hasil inventarisasi terakhir pada Bagian Hutan tempat
praktek.
2. Blangko perhitungan mulai dari PK- 3 sampai taksiran potensi produksi.
3. Peta perusahaan skala 1:10.000 pada Bagian Hutan tempat praktek.
4. Hasil perhitungan fk untuk Tabel tegkan jati pada Bagian Hutan tempat praktek.

C. PELAKSANAAN

1. Berdasarkan data hasil inventarisasi (risalah) hutan yang terakhir, lakukanlah


pengolahan data untuk mengetahui struktur tegakan pada tingkat RPH dan BH.
2. Selanjutnya hitunglah rata-rata umur, bonita dan KBD masing-masing kelas hutan
dalam tingkat Bagian Hutan.
3. Menghitung UTR, dan potensi produksi kawasan hutan dimana volume tegakan
dinyatakan dalam bentuk kayu tebangan (kayu rebah) dalam bentuk kayu perkakas
kasar (kpk), pada UTR yang sama untuk seluruh kelas hutan.
4. Menghitung etat tebangan tahunan (Etat Luas dan Etat Volume).
D. HASIL

Plan Tumbang Kelas Umur Luas Volume


2022 KUV 55,18 3335
  KUVI 37,42 1648
  KUVII 15,69 1128
  KUVIII 22,69 808
2023 KUIII 22,33 798
  KUIV 139,55 6415
  KUV 18,23 820
2024 KUIII 103,13 3618
2025 KUIII 138,65 4818
2026 KUIII 176,09 5612
Grand Total   728,96 29000
Tabel 1. Plan Tumbang Hutan Jati 2022-2026

7000 Plan Tumbang


6415
2022-2026
6000 5612

4818
5000
4000 3618
Luas
3335 Volume
3000
2000 1648
1128
808 798 820
1000
55.18 37.42 15.69 22.69 22.33 139.55 18.23 103.13 138.65 176.09
0
KUV KUVI KUVII KUVIII KUIII KUIV KUV KUIII KUIII KUIII
2022 2023 2024 2025 2026

Diagram 1. Plan Tumbang Hutan Jati 2022-2026


Gambar 1. Peta Perencanaan Penebangan KHDTK_WD GETAS

E. PEMBAHASAN

Pada kegiatan pengelolaan hutan lestari kali ini kami melakukan kegiatan penaksiran
potensi produksi dan Perhitungan etat. Perhitungan etat dilakukan dengan dua pendekatan,
yakni luas efektif sisa areal virgin forest dibagi sisa daur (alternatif I) atau luas areal efektif
untuk produksi dibagi dengan lama daur tebang (alternatif II). Inti dari pengaturan produksi
adalah penentuan etat. Etat adalah besarnya porsi luas atau massa kayu atau jumlah batang
yang boleh dipungut setiap tahun selama jangka pengusahaan yang menjamin kelestarian
produksi dan sumber daya.
Menurut Samsoedin (2009) Prinsip-pronsip yang harus diperhatikan dalam etat
penebangan adalah:
1. Etat volume tidak diperkenankan melebihi pertumbuhan tegakan (riap)
2. Pemanfaatan semua jenis kayu komersil secara optimal Menjamin kelestarian
produksi dan kelstarian hutan
3. Memperhatikan kebijaksanaan pemerintah di bidang pengusahaan hutan
4. Menjamin fungsi perlindungan hutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi etat tebangan adalah:
1. Sistem silvikultur yang digunakan
2. Rotasi tebangan yang digunakan
3. Diameter minimum yang diijinkan untuk ditebang
4. Luas areal berhutan yang dapat dilakukan penebangan
5. Massa tegakan
6. Jenis pohon
7. Kriteria pohon inti
8. Kriteria pohon induk
9. Faktor pengaman (fp) dan faktor eksploitasi (fe).

Analisis keadaan hutan BKPH Getas dilihat berdasarkan tabel luar kelas hutannya
menunjukkan tegakan hutan dibagian wilayah BKPH Getas berada dalam keadaan tidak
normal. Keadaan tersebut tidak seimbang atau stagman antara luas tegakan dengan umur
tegakan namun hal tersebut berasal dadari ancaman ketidak normalan karena kegiatan
pembbrikan, pengembalaan maupun kebakaran yang terjadi akibat ulah manusia.
BTHSD juga merencanakan luas tanaman bangunan dari kawasan hutan yang tidak
produktif dirancang dan diselesaikan dlam satu jangka pertama ataupun didtribusikan.
Jangka berikutnya yaitu tergantung oleh kemampuan dan keberhasilan pembuatan
tanaman tersebut dengan ditinjau dari aspek kemampuan tenaga mandor dalam
ketersediaan tenaga persanggem dan biaya pemanenan.
Taksiran potensi produksi instruksi 2022-2026 sebagai metode untuk mendapatkan
volume tebangan pada setiap KU dimulai dari KU I-VIII dan MR (Miskin Riap). KU IV
memiliki volume tebangan tertinggi mencapai 6415 m3 dan volume tebangan terkecil di
KU III yang memiliki 738 m3. Total volume tebangan dari KU I-VIII dan MR mencapai
29000 m3/h. Data yang dihutung yaitu data penaksiran potensi produksi yang kelas umur
KU I, KU II, KU III, KU IV, KU V, KU VI, KU VII dan MR. Kelas umur tersebut yang
dicari taksiran potensi produsi intruksi 1974.

F. SIMPULAN DAN SARAN


1. Simpulan
Dari data yang telah diambil maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
 Taksiran potensi produksi intruksi 1974 didapatkan volume penebangan yaitu etat
luas adalah 67.83167 m3 sedangkan etat volume 3357.873 m3
 Besarnya etat tebangan tahunan dengan melihat etat luas dan etat volume.

2. Saran
Pemberian waktu praktikan untuk memahami perhitungan yang sedang dilakukan
karena terlalu banyak data yang perlu dipahami dalam waktu yang singkat sehingga
praktikan sulit dan banyaknya data yang perlu dicari dengan laptop yang pada setiap
kelompok hanya memiliki laptop yang minim.

Anda mungkin juga menyukai