PENDAHULUAN
Visi :
“Menjadi Usaha Home Industri pada bidang kuliner yang Profesional dan menjadi
sebagai identitas unik daerah”.
Misi :
1
BAB III
ASPEK PEMASARAN
3.2. Permintaan
TAHUN PERMINTAAN
2
(PORSI)
2015 9264,4
2016 9321,3
9378,2
2017
9435,2
2018
9492,2
2019
9549,2
2020
9606,1
2021
9663,1
2022
9720,1
2023
9777,1
2024
3.3. Penawaran
TAHUN PENAWARAN
(UNIT)
2015 2755
2016 2788
2821
2017
2855
2018
2889
2019
3
2923
2020
2957
2021
2991
2022
3025
2023
3059
2024
RENCANA
TAHUN PERMINTAAN PENAWARAN PELUANG PENJUALAN PANGSA PASAR
(UNIT) (UNIT) (UNIT) (UNIT) (%)
A B C=A-B D=CX5% (E = DX100% / C)
4718 2855 1863 93,1 5
2018
4746 2889 1857 92,9 5
2019
4775 2923 1852 92,6 5
2020
4803 2957 1846 92,3 5
2021
4832 2991 1841 92,0 5
2022
3.5.1. Product
Melimpahnya hasil laut yang ada di bengkulu tepat nya di kabupaten kaur
memberikan suatu peluang usaha yang baik, dengan memanfaatkan hasil laut yang
ada, hasil laut yang digunakan seperti gurita. Membuat gurita menjadi suatu
santapan kuliner yang unik seperti sate gurita. Terlebih lagi peminat sate gurita
terus bertambah di kabupaten kaur karna dengan olahan dan bumbu yang khas
menjadikan peluang usaha ini sangat terbuka lebar dan menjanjikan.
3.5.2. Price
4
Harga yang saya tawarkan masih harga standar dikalangan masyarakat dan umum
pada usaha yang telah terlebih dahulu berdiri seperti contohnya kedai gurita
ngamuk yaitu seharga Rp. 15.000,- untuk per porsinya
3.5.3. Promotion
Strategi mengenai produk dapat dikenal oleh konsumen melalui beberapa cara:
• Advertising (Iklan)
• Sales Promotion
3.5.4. Placement
Sistem distribusi yang saya lakukan dapat secara langsung ke konsumen seperti
membuka kedai sate di kota dan tempat wisata.
3.5.5. People
kriteria sumber daya manusia yang saya butuhkan memiliki keterampiran dalam
mengolah atau contohnya memotong ataupun membersihkan bahan guritanya.
Untuk pemasaran akan saya lakukan sendiri.
3.5.6. Process
5
Dalam hal ini saya akan memberikan tempat yang nyaman dan saya berencana
untuk kedai saya itu seperti kafe yang utuk di tempat wisata saya akan hadapkan
ke arah pantai.
BAB IV
6
a. Nama usaha : GG (Gurita Galak)
b. Nama pemilik : Raka Gustia Pratama
c. Alamat Perusahaan : JL. Sumatra Kec. Nasal Kab. Kaur Desa
Pasar Baru
d. Tujuan Perusahaan : Memaksimalkan kekayaaan hasil laut
yang ada di kabupaten kaur khususnya
gurita
e. Bidang usaha : pangan
f. Bentuk Usaha : Perusahaan perseorangan
g. Merek : GG
h. No.HP : +62 85830 600374
i. E-mail : gg98@gmail.com
j. WhatsApp : +62 85830 600374
7
6. Merekrut tenaga kerja sesuai dengan
kebutuhan dan keahlian masing-masing
Staf
1. Bertanggung jawab atas setiap kegiatan
1. Bag. Pemasaran
pemasaran produk
2. Bertanggung jawab atas hasil produksi.
1 Rp. 1.100.000 Rp. 1.100.000
3. Menentukan strategi pemasaran
perusahaan dalam memasarkan produk.
4. Melakukan proses produksi.
1. Menjaga ketertiban dan kebersihan
2. Bag. Produksi
lingkungan kerja.
2. Melakukan perawatan pada mesin dan
Rp. 1.250.000 Rp. 5.000.000
peralatan kerja. 4
3. Menganggarkan biaya-biaya untuk
setiap divisi di perusahaan.
1. Melakukan pencatatan mengenai
beberapa banyak bahan baku yang
3. Bag. Keuangan
terpakai dan jumlah produk yang laku
terjual.
2. Bertanggung jawab atas perputaran dan 1 Rp. 1.110.000 Rp. 1.110.000
penggunaan uang dalam perusahaan.
3. Rp. 7.960.000
4.
Rp. 7.960.000
4.2. Perizinan
8
Surat Izin Tetangga merupakan surat yang menyatakan ketidak beratan
tetangga disebelah kanan kiri, depan belakang dalam hal proses produksi
maupun penggunaan tempat usaha. Surat ini digunakan sebagai
persyaratan untuk mendapatkan SITU. Adapun prosedur pembuatan surat
izin usaha yaitu:
9
c) Hasil penijauan dituangkan dalam berita acara yag disampaikan
bersama dengan berkas persyaratan izin yang diajukan kepada
Bupati atau pejabat yang ditunjuk.
10
4. Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
11
c) NPWP dikeluarkan dua hari setelah kepengurusan.
12
8. Surat Izin Gangguan
HO = Rp. 62.500 x 4 x 2
= Rp. 1.00.000,-
13
Total Biaya Rp 1.400.000
KEGIATAN PELAKSANAAN
( Dalam Mingguan )
1 2 3 4
1. Survey Pasar
2. Menyusun Rencana Usaha
3. Perijinan
4. Survai tempat usaha
5. Survai Mesin / Peralatan
6. Pemasangan Sarana Penunjang
7. Mencari tempat kerja
8. Uji Coba Produksi
9. Operasional
4.4 Inventaris Kantor dan Supply Kantor
Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun
Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi seperti ATK Alat
Tulis Kantor ( umur ekonomis 1 tahun atau kurang ).
14
Buku Akuntansi 2 Unit Rp 35.000 Rp 105.000
Kertas A4 1 Rim Rp 40.000 Rp 240.000
Amplop 1 Kotak Rp 30.000 Rp 90.000
Kwitansi 3 Unit Rp 5.000 Rp 60.000
Bon Faktor 3 Unit Rp 5.000 Rp 60.000
Ballpoint 1 Kotak Rp 20.000 Rp 60.000
Staples 1 Unit Rp 15.000 Rp 15.000
Cutter 1 Unit Rp 5.000 Rp 5.000
Gunting 1 Unit Rp 8.000 Rp 16.000
Total Biaya Alat Tulis Kantor Rp 651.000
BAB V
ASPEK PRODUKSI
5.1. Produk
Warna : Disediakan warna alami kayu, untuk warna lain bisa disediakan oleh
perusahaan.
15
Fungsi : Sebagai lemari penyimpanan baju, lemari hias, meja belajar, meja
forum.
B. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam
5 tingkatan, yaitu:
- Manfaat inti (core benefit): Dengan adanya pembuatan
produk lemari, konsumen dapat memanfaatkannya sebagai
tempat penyimpanan baju, penyimpanan buku.
- Manfaat dasar (basic benefit): Sebuah lemari yang
dihasilkan memiliki cermin guna merias.
- Manfaat yang diharapkan (expected benefit):
Konsumen mengharapkan produk lemari yang dihasilkan
dapat bertahan lama, kuat dan tidak mudah rapuh.
- Manfaat di atas harapan (augmented benefit): Produk
lemari nyang dihasilkan akan membuat lemari yang disertai
dengan meja untuk berias.
- Manfaat potensial (potential benefit): Kemunculan
perusahaan pesaing yang seluruh produknya lebih ringan
dimana konsumen berpikir terlebih dahulu untuk membeli.
C. Kegunaan/Fungsi Produk
- Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan
digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:
Specialty goods, yaitu produk yang mempunyai
karakteristik unik dan mempunyai merek yang sudah
terkenal.
Unsought goods, adalah produk yang kurang
dikenal atau dike-tahui umum tetapi kurang diminati.
16
- Produk industri, yaitu produk yang biasa dibeli oleh
pelaku usaha produksi lainnya.
Bahan baku dan suku cadang: merupakan bahan mentah
yang akan diproses lebih lanjut.
3. Kertas teflon
4. Roller chruser
5. Sprayer
6. Timbangan
7. Alat kempa
Proses:
17
3. Lembaran zephyr kemudian dikeringkan dalam oven pengering dengan
suhu 60oC selama 2-3 hari, sehingga kadar air mencapai 10 % yang
nantinya perekat merekat dengan sempurna.
7. Pada saat akan dipress siapkan cetakan papan, beri lapisan kertas teflon
di bagian bawah lembaran zephyr yang disusun dalam cetakan. Papan
zephyr di susun secara bersilangan agar kelenturannya lebih tinggi
sehingga lebih kuat pada saat akan dipress, tutup bagian atas dengan
kertas teflon. Papan siap dikempa. Pemberian bahan perekat phenol
formaldehida sebanyak 12% dalam sebuah proses kempa pada tekanan
25 kg/cm² dan suhu 120⁰ C selama 10 menit menunjukan bahwa
pelepah sawit dapat menjadi papan zephyr yang berkualitas. Selama itu
biarkan papan zephyr menjadi dingin angkat dan anginkan pada suhu
ruangan dan kemudian diratakan setelah itu papan bisa diamplas dan
disemprot dengan lapisan cat yang transparan untuk mempercantik
tampilannya.
18
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor
produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan.
Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya
akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang
bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu
tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi
kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana
produksinya.
Lokasi usaha yang akan dilakukan bertempat di Jl. KM 75, Kecamatan Long Ikis,
Kabupaten Paser. Tempat ini dipilih karena memiliki beberapa kelebihan, diataranyana
dalah lokasi yang strategi. Dimana jalur ini tidak pernah sepi dan merupakan jalur
penghubung antar wilayah dan merupakan pasar utama.
19
1. Pemasangan instalasi listrik Rp 3.500.000
2. Pemasangan instalasi air (PAM) Rp 1.000.000
3. Pemasangan instalasi telepon Rp 1.000.000
4. Pemasangan instalasi internet Rp 350.000
5. Dan lain-lain Rp 100.000
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang : Rp 5.950.000
20
1 Papan Partikel Master 10 Keping Rp 35.000 Rp 350.000 Rp 4.200.000
Limbah Pelepah
8 Kubik Rp 300.000 Rp 2.400.000 Rp 28.800.000
2 Kelapa Sawit
3 Cat Papan Bell 5 Kg Rp 80.000 Rp 400.000 Rp 4.800.000
4 Bahan Pengawet BioCide 1 Kg Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 1.200.000
5 Kertas Teflon Vchome 50 Lembar Rp 5.500 Rp 275.000 Rp 3.300.000
Total Pembelian Bahan Baku Rp 3.525.000 Rp 42.300.000
A. Sistem Harian
Jumlah
Tarif/Upah Tenaga Jumlah Hari UPAH
Jenis Kegiatan per hari Kerja Kerja/Tahun PERBULAN UPAH PERTAHUN
B. Sistem Borongan
Jumlah
Jenis Kegiatan Tarif/Unit Produksi/Tahun Jumlah Harga Beli
Pemilihan Pelepah Rp 250.000 24 Rp 6.000.000
Pembuatan Lemari Rp 100.000 60 Rp 6.000.000
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Borongan: Rp 12.000.000
21
Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga diren-canakan biaya-biaya
penunjang (sarana dan prasarana), misalnya seba-gai berikut:
BAB VI
ASPEK KEUANGAN
Berasal dari tabungan pribadi. Dengan adanya dana pribadi ini perusahaan
memiliki dana yang paling murah karena tidak dikenakan beban bunga,
namun
A. Sumber Pendanaan
22
Total Biaya Pokok Produksi Rp. 79.875.000
B BIAYA USAHA (BU)
1. Gaji Pimpinan Rp. 21.000.000
2. Sewa bangunan Rp. 20.000.000
3. Kebutuhan Alat tulis Kantor Rp. 651.000
4. Pulsa Rp. 1.200.000
5. Biaya promosi Rp. 2.000.000
C Total Biaya Usaha Rp. 44.851.000
D TOTAL BIAYA OPERASI Per Tahun (A + B) Rp. 124.726.000
KEBUTUHAN MODAL KERJA Rp. 10.393.833
23
6.3. Analisa Kelayakan Usaha
Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau
tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu
usaha pada masa yang akan datang. Hal ini sangat penting
dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering
mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan
berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-
faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi layak
atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode analisa
yang dapat dipergunakan adalah :
PBP =
PBP =
24
PBP = 1 TAHUN 5 BULAN 8 HARI
Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai
waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian
modal pada masa yang akan datang.
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang
(present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan.
Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:
25
1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan
tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak
untung maupun rugi (impas).
2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return)
di bawah tingkat bunga yang dipakai.
Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis
pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.
PI =
PI =
PI = 3,69
Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV, yaitu
sebagai berikut:
26
Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang
menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-hasil
bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai
acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang
berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.
NO Keterangan Hasil
1 i1 9%
2 i2 50%
3 i2-i1 41%
4 NPV1 Rp 285.648.612
5 NPV2 Rp 57.960.234
6 NPV1-NPV2 Rp 227.688.379
IRR = 9% + (41%) X
27
IRR = 60%
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang
mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi.
Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada
tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
- Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya
dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara
proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap, dan
sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.
- Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional
dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
- Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan
volume penjualan atau produksi.
28
2. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel.
Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan
keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui
adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil
penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:
= 1,7155
MINIMAL PENJUALAN =
= Rp. 142.618.500
29
Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para kreditor,
hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut
:
1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap,
artinya mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari
piahk investor maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian
lebih rinci sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004)
menyarankan agar tebal rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
30