Anda di halaman 1dari 4

PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN METODE

AGGREGATE PLANNING DI UMKM KONVEKSI


MEDAN ONE
PRODUCTION PLANNING WITH AGGREGATE PLANNING METHOD IN UMKM
CONVECTION MEDAN ONE

Dicki Ramadhani1, Yuli Setiawannie2


Program Studi Teknik Industri
Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi Utama
Dicky01330@gmail.com1, Setiawannie79@gmail.com2

ABSTRAK

Perencanaan produksi adalah rencana yang diperlukan untuk memproduksi barang atau produk
pada suatu periode tertentu di masa depan sesuai dengan yang diperkirakan atau diramalkan.
UMKM Konveksi Medan One merupakan usaha home industri yang bergerak di bidang pembuatan
baju kemeja PDH. UMKM mengalami kesulitan dalam memenuhi permintaan penjualan dengan
tepat waktu karena belum adanya perencanaan produksi yang optimal, sehingga mengalami
penurunan penjualan pada tiap bulannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan
perencanaan produksi kemeja PDH dengan perencanaan agregat agar dapat memenuhi permintaan
konsumen dengan tepat waktu dan meminimalkan biaya total produksi. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Data yang dikumpulkan berupa data
produksi penjualan, gaji tenaga kerja, jumlah hari kerja tenaga kerja, biaya subkontrak, dan biaya
waktu lembur. Data permintaan penjualan pada 24 periode sebelumnya diolah menjadi peramalan
permintaan penjualan untuk melakukan perencanaan agregat heuristik dengan variasi jumlah
tenaga kerja, pengendalian subkontrak, dan penambahan waktu lembur. Selanjutnya melakukan
analisa mengenai permintaan penjualan agar tepat waktu, mengetahui jumlah permintaan yang
optimal pada periode tertentu, serta dapat menentukan biaya produksi minimum dari metode
perencanaan agregat heuristik.

Kata kunci: perencanaan agregat, peramalan, variasi jumlah tenaga kerja, subkontrak, waktu
lembur.

ABSTRACT

Production planning is the plan necessary to produce goods or products at a given period in the
future in accordance with what is predicted or predicted. UMKM Konveksi Medan One is an
industrial home business engaged in the manufacture of PDH shirt clothes. UMKM have difficulty
in meeting sales demand in a timely manner because there is no optimal production planning, so
there is a decrease in sales every month. The purpose of the study was to determine pdh shirt
production planning with aggregate planning in order to meet consumer demand in a timely
manner and minimize the total cost of production. Data collection techniques are done with
interviews, documentation, and observations. Data collected in the form of sales production data,
labor salaries, number of labor days, subcontracting costs, and overtime costs. Sales demand data
in the previous 24 periods was processed into forecasting sales demand to conduct heuristic
aggregate planning with variations in labor numbers, subcontracting control, and overtime
addition. Furthermore, analyze sales demand in order to be on time, know the optimal amount of
demand in a given period, and can determine the minimum production costs of heuristic aggregate
planning methods.
Keywords : aggregate planning, forecasting, variation in the amount of labor, subkontract,
overtime.

1. PENDAHULUAN

Di era persaingan saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bertahan dengan
meningkatkan efektivitas dan efisiensinya dalam menjalankan proses produksi dan segala bidang
lainnya. Efektivitas dan efisiensi dapat diwujudkan dengan sistem perencanaan produksi yang baik,
sehingga proses produksi akan berlajan lancar. Organisasi perlu melakukan suatu perencanaan
dalam setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan
baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya terutama dalam
menghadapi lingkungan eksternal yang berubah secara dinamis ini. Perencanaan harus lebih
mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat
(dugaan) saja.
UMKM Konveksi Medan One merupakan usaha home industri yang bergerak di bidang
pembuatan baju kemeja PDH dengan kegiatan utamanya adalah memproduksi berbagai macam
baju kemeja dengan motif dan model tertentu. Bahan baku utama yang digunakan dalam
pembuatan baju kemeja PDH adalah berbahan jenis kain drill dengan berbagai merek tertentu yang
sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumen.
UMKM Konveksi Medan One mengalami kesulitan dalam memproduksi dan memenuhi
permintaan penjualan secara keseluruhan. Hal tersebut terjadi karena belum adanya perencanaan
produksi yang optimal untuk pelaksanaan produksi, namun hanya mengandalkan penyesuaian
produksi dengan pesanan yang terjadi disaat itu juga sehingga UMKM Konveksi Medan One
sering mengalami kehilangan beberapa permintaan dalam penjualan.

Tabel 1.1 Rekapitulasi Permintaan Aktual Kemeja PDH pada Tahun 2019 - 2021

Periode Bulan Permintaan


(unit)
1 September 2019 291
2 Oktober 2019 287
3 November 2019 300
4 Desember 2019 318
5 Januari 2020 329
6 Februari 2020 258
7 Maret 2020 221
8 April 2020 233
9 Mei 2020 209
10 Juni 2020 220
11 Juli 2020 314
12 Agustus 2020 300
13 September 2020 320
14 Oktober 2020 332
15 November 2020 300
16 Desember 2020 425
17 Januari 2021 431
18 Februari 2021 344
19 Maret 2021 266
20 April 2021 301
21 Mei 2021 250
22 Juni 2021 327
23 Juli 2021 400
24 Agustus 2021 311

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama penelitian, UMKM Konveksi


Medan One belum menerapkan perencanaan yang terorganisir dalam perencanaan kapasitas seperti
variasi jumlah tenaga kerja, pengendalian subkontrak, dan penambahan waktu lembur yang belum
optimal dan efisien dalam kegiatan produksinya, sehingga jumlah permintaan konsumen tidak
terpenuhi secara keseluruhan.
Dalam penelitian ini digunakan metode aggregate planning dalam membuat rangka proses
perencanaan penetapan kapasitas produksi, untuk memenuhi tingkat permintaan yang diperoleh
dari pesanan dengan tujuan meminimalkan biaya produksi. Keunggulan dari metode ini adalah
merupakan metode perencanaan yang paling riil probabilitasnya untuk direalisasikan dan
diaplikasikan ke dalam permasalahan nyata serta perencanaan metode trial and error, dengan
melihat gambaran antara permintaan kumulatif dan rata-rata permintaan kumulatifnya.

1.1 Perencanaan Produksi


Perencanaan produksi merupakan suatu rencana yang membahas tentang produk atau
barang yang akan dibuat, dengan menentukan bentuk, motif, rasa, serta jumlah barangnya.
Perencanaan produksi membahas tentang manusia, mesin dan peralatan, serta modal yang akan
digunakan untuk melakukan proses produksi barang pada tiap periode yang ditentukan.

1.2 Perencanaan Agregat


Perencanaan agregat merupakan suatu perencanaan untuk membuat penjadwalan dalam
menentukan produksi jangka menengah dan jangka panjang, biasanya mencakup waktu 3 sampai
18 bulan untuk menentukan produksi yang optimal. Kegiatan perencanaan agregat dapat dilakukan
dengan menggabungkan sumberdaya antara manusia dengan mesin, atau yang sesuai dengan
kebutuhan dalam melakukan perencanaan agregat yang optimal.
Tujuan dari perencanaan agregat dilakukan agar dapat membuat tingkat output secara
menyeluruh untuk kebutuhan permintaan pasar di masa depan yang permintaan nya bersifat
fluktuatif atau tidak stabil dan berubah-ubah. Kemudian perencanaan agregat juga dapat
meminimumkan biaya dengan melakukan penyesuaian terhadap perencanaan di tingkat produksi,
tingkat tenaga kerja, dan tingkat persediaan.

1.2.1 Strategi Perencanaan Agregat


Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan dalam pelaksanaan perencanaan agregat yaitu
dengan memanipulasi persediaan, penambahan maupun pengurangan tenaga kerja, kapasitas atau
variabel terkendali lainnya. Strategi perencanaan agregat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Strategi Heuristik
Strategi heuristik merupakan strategi yang digunakan sebagai petunjuk yang praktis dalam
melakukan pemecahan masalah produksi. Didalam strategi heuristik terdapat beberapa
variabel antara lain :
 Pengendalian jumlah persediaan
Persediaan dilakukan apabila jika terjadi jumlah permintaan produksi lebih besar, maka
kelebihannya akan disimpan sebagai persediaan.
 Pengendalian variasi jumlah tenaga kerja
Perubahan tenaga kerja harus dilakukan sesuai dengan jumlah permintaan produksi
yang dibutuhkan. Jika perusahaan banyak melakukan produksi, maka penambahan
tenaga kerja harus dilakukan, dan sebaliknya jika perusahaan hanya sedikit melakukan
produksi, maka pengurangan tenaga kerja juga harus dilakukan.
 Pengendalian subkontrak
Subkontrak dapat dilakukan apabila suatu perusahaan mengalami jumlah permintaan
yang berlebihan, maka perusahaan tersebut dapat melakukan subkontrak kepada
perusahaan lain.
 Pengendalian waktu lembur
Waktu lembur merupakan waktu diluar jam kerja normal atau waktu tambahan dari
waktu kerja reguler.

2. Strategi Hybrid
Strategi hybrid merupakan strategi yang menggunakan 2 atau lebih dari strategi heuristik
untuk menghasilkan perencanaan produksi yang efektif. Beberapa faktor yang harus
diperhatikan oleh perusahaan adalah mempertimbangkan strategi yang dipilih agar sesuai
dengan kebijakan perusahaan serta biaya produksi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan
tersebut.

1.2.2 Biaya Perencanaan Agregat


Strategi perencanaan agregat dilakukan untuk meminimumkan biaya produksi. Oleh karena
itu perlu adanya pertimbangan perusahaan untuk meminimalisir terjadinya biaya yang tidak
diperlukan. Berikut adalah biaya-biaya yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan :
1. Biaya penyimpanan persediaan
2. Biaya firing dan hiring tenaga kerja
3. Biaya subkontrak
4. Biaya lembur
5. Biaya tenaga kerja kontrak
6. Biaya kehabisan persediaan atau pemesanan ulang

1.3 Peramalan
Peramalan merupakan suatu metode untuk memperkirakan jumlah permintaan di masa
yang akan datang. Peramalan digunakan untuk dapat mengantisipasi terjadinya permintaan yang
bersifat fluktuatif setiap periode nya. Untuk kondisi pasar yang masih stabil, metode peramalan
menjadi kurang efisien untuk diterapkan karena perubahan permintaan pasar nya relatif lebih kecil.
Metode peramalan terbagi 2, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode
kuantitatif merupakan sebuah metode yang meneliti tentang populasi dan sampel sebagai alat ukur
untuk sebuah penelitian. Sedangkan metode kualitatif merupakan metode yang dilakukan dengan
pengamatan data secara detail dan realistis. Penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti kondisi
objek secara alamiah.
Metode peramalan kuantitatif terdapat 2 bagian, yaitu kausal dan time series. Kausal
merupakan pertimbangan nilai pada variabel sebagai pengaruh dari variabel lain. Sedangkan time
series hanya meninjau nilai sebuah variable sebagai fungsi waktu.

1.3.1 Metode Peramalan Time Series


Metode peramalan time series merupakan suatu peramalan yang memperkirakan nilai-nilai
pada masa depan berdasarkan nilai-nilai aktual di masa lampau. Metode time series memiliki 2
kategori pada saat melakukan pengujian, yaitu smoothing dan decomposition. Smoothing dilakukan
dengan menentukan nilai rata-rata dari kesalahan masa lampau dengan menambahkan nilai
ramalan sebelumnya dengan persentase kesalahan pada nilai aktual dari nilai ramalan tersebut.
Sedangkan decomposition dilakukan berdasarkan prediksi dengan membagi data time series
menjadi komponen dari sebuah trend, musiman, maupun pengaruh lainnya.

1.3.2 Langkah-langkah Peramalan


Langkah peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti
langkah-langkah penyusunan yang baik dan benar. Peramalan merupakan perhitungan

Anda mungkin juga menyukai