Anda di halaman 1dari 8

PENGENDALIAN PRODUKSI DAN INVENTORI ( Manajemen Produksi )

Produksi dan Inventori harus dikendalikan dengan baik, dimana pengendalian meliputi
besar/kapasitas waktu pelaksanaan dan hal-hal lain yang berkaitan.

Masalah yang akan dibicarakan sehubungan dengan pengendalian Produksi dan Inventori ini
dapat digambarkan sebagai berikut :

Perkiraan Permintaan akan Produk

( Forcast Demand )

Perencanaan Agregat

Jadwal Induk Produksi

Kebutuhan Bahan Baku / Material Kebutuhan Kapasitas

Pengendalian Prioritas Pengendalian Kapasitas

(Bahan dan Aktivitas ) ( Waktu dan Peralatan )

I. Perkiraan Permintaan Produk ( Forecasting Demand )

Perencanaan Produksi dan Inventori suatu produk didasarkan atas perkiraan besar
permintaan akan produk tersebut pada masa /periode waktu yang akan datang. Perkiraan
permintaan ini bertujuan agar produksi yang berlebihan atau tidak terpenuhinya permintaan
karena kurangnya produksi ( Stock out ) yang keduanya akan menaikkan biaya produksi
dapat dihindarkan.

Tedapat berbagai metoda yang dapat digunakan untuk melakukan perkiraan permintaan
(forecasting demand) ini mulai dari perkiraan yang sifatnya tidak ilmiah sampai ..... Hal 1/8
perkiraan yang didasarkan atas matematis statistik. Pada ksempatan ini hanya akan dibahas
beberapa metoda perkiraan/peramalan/forecasting yang bersifat matematis dan banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut :

1. Metoda Perkiraan/ Peramalan Rata-Rata ;

Jika catatan permintaan atas produk tertentu untuk 6 periode waktu yang lalu ( boleh
minggu, bulan, tahun ) adalah berturut-turut 8.000; 10.000; 9.000; 7.000; 8.000 dan 7.000,
maka secara matematis kita dapat perkirakan bahwa permintaan untuk periode berikutnya
adalah rata-rata dari 6 periode yang lalu, atau rata-rata dari 5 periode terakhir, atau rata-rata
dari 4 atau 3 atau 2 periode terahir, atau dapat dinyatakan :

Perkiraan Permintaan untuk periode berikutnya = Jumlah permintaan untuk periode yang
lalu dibagi jumlah periode yang lalu yang dipilih ( misalnya 6, 5, 4, 3, atau 2 periode )

Df = ∑x / N, dimana N = 6, 5, 4, 3, atau 2 bergantung ke N berapa yang memberi hasil yang


paling mendekati keadaan sebenarnya ( dilakukan analisis penyimpangan )

2. Metoda Perkiraan / Peramalan dengan kecenderungan naik atau turun linier ;

Jika data permintaan untuk beberapa periode kebelakang mengalami kecenderungan naik
atau turun, maka pendekatan matematis yang dapat dilakukan adalah asumsi kenaikan /
turunnya permintaan mengikuti garis linier.

Persamaan garis linier yang paling mendekati atau yang memberi penyimpangan terkecil

( Least Squares ) adalah ;

Y = a + b X , dimana ∑ Y = n. a + b ∑ X dan ∑XY = a ∑ X + b ∑ X 2

n = jumlah periode waktu data yangdigunakan, Y = besar permintaan pada tahun ke X.

Contoh : Data permintaan produk tertentu untuk 11 bulan terakhir (dalam ribu unit) s bb :

Jul ’19 Agt’19 Sep’19 Okt’19 Nop’19 Des’19 Jan’20 Feb’20 Mar’20 Apr’20 Mei’20

_______________________________________________________________________

2 3 6 10 8 7 12 14 14 18 19

Pertanyaan : Perkirakan / buat ramalan permintaan untuk bulan Juni 2020

Dari data di atas terlihat ada kecenderungan naiknya permintaan. Untuk ini n = 11, X
merupakan kode bulan, jika Juli’19 kita sebut X = 1, maka bulan Juni’20 X = 12, tapi jika
Des’19 kita sebut X = 0, maka Jul’19 X = -5 dan Juni 2020 X = 6 ( kita bebas .... Hal 2/8
menentukan kode bulan keberapa yang jadi acuan ). Misalnya kita tetapkan bulan Des’19
sebagai X = 0, maka kita akan peroleh tabel sbb :
2
Bulan X Y XY X

Jul 2019 -5 2 -10 25

Agt 2019 -4 3 -12 16

Sep 2019 -3 6 -18 9

Okt 2019 -2 10 -20 4

Nop 2019 -1 8 -8 1

Des 2019 0 7 0 0

Jan 2020 1 12 12 1

Feb 2020 2 14 28 4

Mar 2020 3 14 42 9

Apr 2020 4 18 72 16

Mei 2020 5 19 95 25

____________________________________________________________________________

∑X=0 ∑Y = 113 ∑ XY = 181 ∑ x 2= 110

Dengan mensubstitusikan harga-harga pada tabel di atas kedalam persamaan least square
disebut diatas, maka akan kita peroleh harga a = 10, 3 dan b = 1,6, sehingga persamaan
garis peramalnya adalah Y = 10,3 + 1,6 X.

Dengan demikian ramalan / perkiraan permintaan produk untuk bulan Juni 2020 adalah Y
dengan X = 6, yaitu Y = 10,3 + 1,6 ( 6 ) = 19,3 atau sebesar 19.300 unit.

Latihan : Permintaan atas suatu produk untuk periode 6 tahun kebelakang berturut-turut
6.000 ; 4.000 ; 6.000 ; 8.000 ; 7.000 dan 10.000 unit, buat perkiraan besar permintaan untuk
tahun berikutnya.

Catatan : Terdapat banyak metoda peramalan yang lain, kamu dapat pelajari dari berbagai
sumber literatur !!! ....... Hal 3 / 8
II. Perencanaan Agregat dan Jadwal induk Produksi Hal 4/8

Adanya Ffuktuasi besar permintaan produk dari satu periode dengan periode lainnya
mengakibatkan usaha pemenuhan permintaan produk sesuai dengan ramalan/ perkiraan
permintaan sering sekali diperhadapkan dengan;

1. Memberlakukan inventori, yaitu penyimpanan produk yang lebih di gudang yang akan

jadikan persediaan/ stock untuk periode permintaan berikutnya

2. Terjadinya stock out atau tidak terpenuhinya permintaan karena kurangnya jumlah

Produksi

3. Memberlakukan kerja lembur/Over Time untuk menutupi kekurangan kapasitas produksi

4. Memberlakukan Idel Time/pembiaran kapasitas menganggur untuk menghidari inventori

5. Memberlakukan sub contrack / mempercayakan pihak luar perusahaan untuk memprodusi

Sebagian produk untuk mengatasi kurangnya kapasitas produksi yang tersedia.

Hal-hal disebutkan di atas mengakibat terjadinya penambahan biaya produksi, sehinga perlu
dikendalikan melalui perencanaan yang baik.

Kita lihat contoh kasus di bawah ini ;

Hasil Ramalan / Perkiraan permintaan atas suatu produk tertentu untuk tahun yang akan
datang dalam satuan unit adalah sbb :

Periode Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei

Permintaan 220 90 210 396 616 700 378 220 200 115 95 260

Hari kerja 22 18 21 22 22 20 21 22 20 23 19 20

Permasalahannya adalah, berapa kapasitas produksi yang harus kita siapkan untuk
memenuhi permintaan sesuai ramalan/permintaan supaya biaya produksi minimal.

Misalkan kita putuskan untuk berproduksi dengan kecepatan produksi rata-rata perhari, itu
berarti kita berproduksi dengan kapasitas 220 + 90 + ............+ kecepatan260 / 22 + 18
+ ........+ 20

= 3500/250 = 14 produk / hari. Dengan kapasitas produksi seperti ini maka pada bulan Juni
akan terjadi kelebihan produksi sebanyak 88 unit yang dijadikan jadi persediaan / inventori
dan mulai bulan Oktober akan terjadi stock out, dengan komilatip stock out terbesar terjadi
pada bulan Desember sebesar 566 unit.

Terdapat beberapa strategi yang biasa ditempuh dalam perencanaanproduksi agregat, yaitu ;

1. Vary work force size, yaitu merubah besar kapasitas produksi untuk tiap periode sesuai

besarnya permintaan melalui keijakan melakukan rekrutment atau layoff, tidak ada

over time, idle time, subcontract dan inventori

2. Use Over Time atau Idle Time

3. Carry Large inventories

4. incure Stock Out Cost

5. Use Sub contractor strategies

Pemilihan strategi yang akan ditempuh didasarkan atas biaya yang paling minimal.

Contoh : Perusahaan manufaktur PT XYZ berproduksi dengan siklus 6 bulanan dengan


perkiraan permintaan/ramalan produknya ( dalam unit ) sebagai berikut :

Periode Januari Pebruari Maret April Mei Juni

Demand 300 500 400 100 200 300

Hari kerja 22 19 21 21 22 20

Dengan 8 jam kerja per hari.

Untuk setiap unit produk memerlukan 10 jam tenaga kerja dengan ongkos Rp6.000 / jam
reguler dan Rp 9.000 / jam over time. Total biaya produksi per unit produk Rp 200.000 jika
dikerjakan sendiri dan Rp 208.000 jika disub contactkan. Saat ini perusahaan memiliki 20
0rang tenaga kerja yang khusus mengerjakan produk tersebut dan untuk penambahan setiap
satu orang pekerja diperlukan biaya Rp 300.000, sementara untuk pengurangan setiap satu
orang pekerja mengeluarkan biaya Rp 40.000. Perusaaan membuat kebijakan menaikkan
jumlah produksi sebesar 20 % dari perkiraan permintaan bulan yang bersangkutan untuk
dijadikan persediaan awal untuk bulan berikutnya. Saat ini perusahaan memiliki persediaan
produk di gudang sebanyak 50 unit dengan biaya gudang Rp 2.000 / unit bulan, dan stockout
cost Rp 20.000 / unit bulan

Terdapat beberapa rencana yang dapat diambil sbb : --------- hal 5/8
Rencana 1 : Memberlakukan Vary Work Force Size

Rencana 2 : Mempertahankan kapasitas dengan 20 pekerja, ada Over Time atau Idle Time

Rencana 3 : Mempertahankan kapasitas dengan 20 pekerja, ada inventori atau Stockout

Rencana 4 : Mempertahankan kapasitas dengan 20 pekerja, ada inventori atau subcontract

Pertanyaan : Rencana mana yang sebaiknya dipilih

Solusi :

1. Penentuan kebutuhan Produk :

Bulan Perkiraan Permintaan untuk Stock (20 %) Inventori Kebutuhan Produk

Januari 300 60 50 310

Pebruari 500 100 60 540

Maret 400 80 100 380

April 100 20 80 40

Mei 200 40 20 220

Juni 300 60 40 320

2. Perbandingan masing-masing rencana ;

a. Jika rencana 1 yang diambil ;

Jan Peb Mar Apr Mei Jun

1. Jumlah Produk yang dibutuhkan 310 540 380 40 220 320

2. Jam kerja yg dibutuhkan 3.100 5.400 3.800 400 2.200 3.200

3. Ketersediaan jam kerja / 1 orang pekerja 176 152 168 168 176 160

4. Jumlah pekerja yg dibutuhkan ( 2 : 3 ) 18 36 23 3 13 20

5. Jumlah Pekerja yang harus direkrut 0 18 0 0 10 7

6. Jumlah Pekerja yang harus layoff 2 0 13 20 0 0

Dengan demikian biaya produksi tambahan dengan pemilihan Rencana 1 adalah : Hal 6/8
= (18 + 10 + 7 ) x Rp 300.000 + ( ( 2 + 13 + 20 ) x Rp 400.000 = Rp 24.000.000

b. Jika Rencana 2 yang diambil ;

Jan Peb Mar April Mei Jun

1.Jumlah Produk yg dibutuhkan 310 540 380 40 220 320

2.Jam kerja yangdibutuhkan 3.100 5.400 3.800 400 2.200 3.200

3.Jam kerja yg tersedia (20 pekerja) 3.520 3.040 3.360 3.360 3.520 3.200

4. Jam Over Time yg dibutuhkan 0 2.360 440 0 0 0

5.Jam Idle Time yg terjadi 420 0 0 2.960 1.320 0

Dengan demikian, biaya tambahan yang timbul akibat pemilihan rencana 2 ini adalah ;

= ( 2.360 + 440 ) x ( Rp 9.000 – Rp 6.000 ) + ( 420 + 2.960 + 1.320 ) x Rp 6.000 = Rp 36.600.000

c. Jika Renana 3 yang diambil ;

Jan Peb Mar Apr Mei Jun

1. Jumlah Produk yg dibutuhkan 310 540 380 40 220 320

2. Komulatip Produk yg dibutuhkan 310 850 1.230 1.270 1.490 1.810

3. Jam kerja yg tersedia (20 pekerja) 3.520 3.040 3.360 3.360 3.520 3.200

4. Jumlah Produk yg dapat dihasilkan ( 3 : 10) 352 304 336 336 352 320

5. Komulatip Produk yg dihasilkan 352 656 992 1.328 1.680 2.000

6.Jumlah kekurangan Produk ( 2 – 5 ) 0 194 238 0 0 0

7. Jumlah kelebihan Produk/inventori ( 5 – 2 ) 42 0 0 58 190 190

Biaya produksi tambahan dengan pemilihan Rencana 3 adalah ;

= ( 194 + 238 ) x Rp 20.000 + ( 42 + 58 + 190 + 190 ) x Rp 2.000 = Rp 9.600.000

d. Jika Rencana 4 yang diambil , dengan menggunakan tabel pada rencana 3 dapat dihitung
biaya Produksi tambahan yang timbul adalah ;

= (194 + 238 ) x Rp 8.000 + ( 42 + 58 + 190 + 190 ) x Rp 2.000 = Rp 4.416.000 Hal 7/8


Dari hasil pembandingan ke empat rencana di atas, ternyata Rencana 4 yang akan dipilih
karena memberi tambahan biaya produksi yang paling kecil.

Dengan demikian Rencana Produksi Agregat adalah, berproduksi dengan kapasitas 20 orang
tenaga kerja setiap periode / bulan, 8 Jam kerja per hari dan dengan jadwal Induk Produksi

Januari Pebruari Maret April Mei Juni

352 304 336 336 352 320

Hal 8/8

--0--

Anda mungkin juga menyukai