Produksi dan Inventori harus dikendalikan dengan baik, dimana pengendalian meliputi
besar/kapasitas waktu pelaksanaan dan hal-hal lain yang berkaitan.
Masalah yang akan dibicarakan sehubungan dengan pengendalian Produksi dan Inventori ini
dapat digambarkan sebagai berikut :
( Forcast Demand )
Perencanaan Agregat
Perencanaan Produksi dan Inventori suatu produk didasarkan atas perkiraan besar
permintaan akan produk tersebut pada masa /periode waktu yang akan datang. Perkiraan
permintaan ini bertujuan agar produksi yang berlebihan atau tidak terpenuhinya permintaan
karena kurangnya produksi ( Stock out ) yang keduanya akan menaikkan biaya produksi
dapat dihindarkan.
Tedapat berbagai metoda yang dapat digunakan untuk melakukan perkiraan permintaan
(forecasting demand) ini mulai dari perkiraan yang sifatnya tidak ilmiah sampai ..... Hal 1/8
perkiraan yang didasarkan atas matematis statistik. Pada ksempatan ini hanya akan dibahas
beberapa metoda perkiraan/peramalan/forecasting yang bersifat matematis dan banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut :
Jika catatan permintaan atas produk tertentu untuk 6 periode waktu yang lalu ( boleh
minggu, bulan, tahun ) adalah berturut-turut 8.000; 10.000; 9.000; 7.000; 8.000 dan 7.000,
maka secara matematis kita dapat perkirakan bahwa permintaan untuk periode berikutnya
adalah rata-rata dari 6 periode yang lalu, atau rata-rata dari 5 periode terakhir, atau rata-rata
dari 4 atau 3 atau 2 periode terahir, atau dapat dinyatakan :
Perkiraan Permintaan untuk periode berikutnya = Jumlah permintaan untuk periode yang
lalu dibagi jumlah periode yang lalu yang dipilih ( misalnya 6, 5, 4, 3, atau 2 periode )
Jika data permintaan untuk beberapa periode kebelakang mengalami kecenderungan naik
atau turun, maka pendekatan matematis yang dapat dilakukan adalah asumsi kenaikan /
turunnya permintaan mengikuti garis linier.
Persamaan garis linier yang paling mendekati atau yang memberi penyimpangan terkecil
Contoh : Data permintaan produk tertentu untuk 11 bulan terakhir (dalam ribu unit) s bb :
Jul ’19 Agt’19 Sep’19 Okt’19 Nop’19 Des’19 Jan’20 Feb’20 Mar’20 Apr’20 Mei’20
_______________________________________________________________________
2 3 6 10 8 7 12 14 14 18 19
Dari data di atas terlihat ada kecenderungan naiknya permintaan. Untuk ini n = 11, X
merupakan kode bulan, jika Juli’19 kita sebut X = 1, maka bulan Juni’20 X = 12, tapi jika
Des’19 kita sebut X = 0, maka Jul’19 X = -5 dan Juni 2020 X = 6 ( kita bebas .... Hal 2/8
menentukan kode bulan keberapa yang jadi acuan ). Misalnya kita tetapkan bulan Des’19
sebagai X = 0, maka kita akan peroleh tabel sbb :
2
Bulan X Y XY X
Nop 2019 -1 8 -8 1
Des 2019 0 7 0 0
Jan 2020 1 12 12 1
Feb 2020 2 14 28 4
Mar 2020 3 14 42 9
Apr 2020 4 18 72 16
Mei 2020 5 19 95 25
____________________________________________________________________________
Dengan mensubstitusikan harga-harga pada tabel di atas kedalam persamaan least square
disebut diatas, maka akan kita peroleh harga a = 10, 3 dan b = 1,6, sehingga persamaan
garis peramalnya adalah Y = 10,3 + 1,6 X.
Dengan demikian ramalan / perkiraan permintaan produk untuk bulan Juni 2020 adalah Y
dengan X = 6, yaitu Y = 10,3 + 1,6 ( 6 ) = 19,3 atau sebesar 19.300 unit.
Latihan : Permintaan atas suatu produk untuk periode 6 tahun kebelakang berturut-turut
6.000 ; 4.000 ; 6.000 ; 8.000 ; 7.000 dan 10.000 unit, buat perkiraan besar permintaan untuk
tahun berikutnya.
Catatan : Terdapat banyak metoda peramalan yang lain, kamu dapat pelajari dari berbagai
sumber literatur !!! ....... Hal 3 / 8
II. Perencanaan Agregat dan Jadwal induk Produksi Hal 4/8
Adanya Ffuktuasi besar permintaan produk dari satu periode dengan periode lainnya
mengakibatkan usaha pemenuhan permintaan produk sesuai dengan ramalan/ perkiraan
permintaan sering sekali diperhadapkan dengan;
1. Memberlakukan inventori, yaitu penyimpanan produk yang lebih di gudang yang akan
2. Terjadinya stock out atau tidak terpenuhinya permintaan karena kurangnya jumlah
Produksi
Hal-hal disebutkan di atas mengakibat terjadinya penambahan biaya produksi, sehinga perlu
dikendalikan melalui perencanaan yang baik.
Hasil Ramalan / Perkiraan permintaan atas suatu produk tertentu untuk tahun yang akan
datang dalam satuan unit adalah sbb :
Periode Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei
Permintaan 220 90 210 396 616 700 378 220 200 115 95 260
Hari kerja 22 18 21 22 22 20 21 22 20 23 19 20
Permasalahannya adalah, berapa kapasitas produksi yang harus kita siapkan untuk
memenuhi permintaan sesuai ramalan/permintaan supaya biaya produksi minimal.
Misalkan kita putuskan untuk berproduksi dengan kecepatan produksi rata-rata perhari, itu
berarti kita berproduksi dengan kapasitas 220 + 90 + ............+ kecepatan260 / 22 + 18
+ ........+ 20
= 3500/250 = 14 produk / hari. Dengan kapasitas produksi seperti ini maka pada bulan Juni
akan terjadi kelebihan produksi sebanyak 88 unit yang dijadikan jadi persediaan / inventori
dan mulai bulan Oktober akan terjadi stock out, dengan komilatip stock out terbesar terjadi
pada bulan Desember sebesar 566 unit.
Terdapat beberapa strategi yang biasa ditempuh dalam perencanaanproduksi agregat, yaitu ;
1. Vary work force size, yaitu merubah besar kapasitas produksi untuk tiap periode sesuai
besarnya permintaan melalui keijakan melakukan rekrutment atau layoff, tidak ada
Pemilihan strategi yang akan ditempuh didasarkan atas biaya yang paling minimal.
Hari kerja 22 19 21 21 22 20
Untuk setiap unit produk memerlukan 10 jam tenaga kerja dengan ongkos Rp6.000 / jam
reguler dan Rp 9.000 / jam over time. Total biaya produksi per unit produk Rp 200.000 jika
dikerjakan sendiri dan Rp 208.000 jika disub contactkan. Saat ini perusahaan memiliki 20
0rang tenaga kerja yang khusus mengerjakan produk tersebut dan untuk penambahan setiap
satu orang pekerja diperlukan biaya Rp 300.000, sementara untuk pengurangan setiap satu
orang pekerja mengeluarkan biaya Rp 40.000. Perusaaan membuat kebijakan menaikkan
jumlah produksi sebesar 20 % dari perkiraan permintaan bulan yang bersangkutan untuk
dijadikan persediaan awal untuk bulan berikutnya. Saat ini perusahaan memiliki persediaan
produk di gudang sebanyak 50 unit dengan biaya gudang Rp 2.000 / unit bulan, dan stockout
cost Rp 20.000 / unit bulan
Terdapat beberapa rencana yang dapat diambil sbb : --------- hal 5/8
Rencana 1 : Memberlakukan Vary Work Force Size
Rencana 2 : Mempertahankan kapasitas dengan 20 pekerja, ada Over Time atau Idle Time
Solusi :
April 100 20 80 40
3. Ketersediaan jam kerja / 1 orang pekerja 176 152 168 168 176 160
Dengan demikian biaya produksi tambahan dengan pemilihan Rencana 1 adalah : Hal 6/8
= (18 + 10 + 7 ) x Rp 300.000 + ( ( 2 + 13 + 20 ) x Rp 400.000 = Rp 24.000.000
3.Jam kerja yg tersedia (20 pekerja) 3.520 3.040 3.360 3.360 3.520 3.200
Dengan demikian, biaya tambahan yang timbul akibat pemilihan rencana 2 ini adalah ;
3. Jam kerja yg tersedia (20 pekerja) 3.520 3.040 3.360 3.360 3.520 3.200
4. Jumlah Produk yg dapat dihasilkan ( 3 : 10) 352 304 336 336 352 320
d. Jika Rencana 4 yang diambil , dengan menggunakan tabel pada rencana 3 dapat dihitung
biaya Produksi tambahan yang timbul adalah ;
Dengan demikian Rencana Produksi Agregat adalah, berproduksi dengan kapasitas 20 orang
tenaga kerja setiap periode / bulan, 8 Jam kerja per hari dan dengan jadwal Induk Produksi
Hal 8/8
--0--