Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH CURRENT RATIO (CR),RETURN OF ASSET ( ROA) DAN

DEPT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP HARGA SAHAM 2019-2022


(PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI
BEI.

Radhit Ariedzanata1, Radina Indira Febriyantinata2, Randy Surya Mahadinata3 ← 11 pt bold


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, Samarinda.

Abstrak- Afrizal
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh Current Ratio, Return on Asset, dan Debt to Equity
Ratio terhadap saham pada perusahaan-perusahaan barang konsumsi di tahun 2019-2022. Populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi subsektor makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Taahun 2019-2022. Jumlah populasi
pada periode tersebut sebanyak 23 Perusahaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber sumber tertulis yang berhubungan dengan
penelitian. Metode analisis dari penelitian ini adalah data kuantitatif yang selanjutnya akan dianalisis
sesuai dengan jenisnya.hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa Current Ratio berpengaruh
signifikan terhadap harga saham, Return of Asset berpengaruh signifikan terhadap harga saham, Debt
to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini didukung penelitian
dari (Hangga Pradika Mujiono, Prijati Prijati, 2017) yang menghasilkan kesimpulan bahwa ROA tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang
telah disampaikan pada bab sebelumnya bahwa current ratio, return of assset,dan dept to equity ratio
berpengaruh terhadap harga saham
Kata kunci: Harga saham; current ratio; return of asset ; Dept to equity ratio
Instructions for writing the journal feb unmul (2023 template version) ← 13 bold
words, a maximum of 14 words

Abstract
The population in this study are manufacturing companies in the consumer goods industry sector of
the food and beverage subsector listed on the Indonesia Stock Exchange for the period
2019-2022.The total population in that period was 23 companies.The type of data used in
this study is secondary data, namely data obtained from written sources related to the
research.The analysis method of this research is quantitative data which will then be
analyzed according to its type. The results of this study prove that Current Ratio has a
significant effect on stock prices, Return of Asset has a significant effect on stock prices,
Debt to Equity Ratio has a significant effect on stock prices. The results of this study are
supported by research from (Hangga Pradika Mujiono, Prijati Prijati, 2017) which results
in the conclusion that ROA has no significant effect on stock prices Based on the results of
data analysis and discussion that has been presented in the previous chapter that current
ratio, return of assset, and dept to equity ratio affect stock prices.

Key words: Stock price; current ratio; return of asset ; Dept to equity ratio;
Copyright © 2023 Radhit Ariedzanata, Radina Indira Febriyantinata, Randy Surya Mahadinata
 Corresponding Author
Email Address: radhit.ariedzanata@feb.unmul.ac.id
PENDAHULUAN (10%) - Lutfy
Pada era pertumbuhan ekonomi sekarang ini setiap perusahaan berkompetisi dengan perusahaan
lain untuk memperluas jangkauan pasarnya. Terlebih setelah Pandemi Covid-19 selesai. Prospek
industri berbasis konsumsi tetap akan cerah karena permintaan yang tetap tinggi didukung oleh jumlah
penduduk yang besar dengan kemampuan beli yang tinggi. Apalagi bahan mentah atau bahan baku
untuk industri berbasis konsumsi ini tidak harus impor dari luar negeri karena bias ditemukan di dalam
negeri (natural resources based). Otomatis harga jual outputnya juga terjangkau oleh masyarakat
konsumen. Kebutuhan untuk ekspansi pun masih memungkinkan karena ditopang oleh suku bunga
perbankan yang cenderung rendah.
Khusus untuk industri perusahaan manufaktur terdapat lebih dari 131 perusahaan yang terdapat
di Bursa Efek Indonesia (BEI). Maraknya investasi di pasar modal mengakibatkan meningkatnya
jumlah investor yang beralih dari sektor perbankan kedalam sektor pasar modal. Salah satu fungsi
utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk menggerakkan dana yang bersumber dari masyarakat
keberbagai sektor yang melaksanakan investasi. Investor dalam menanamkan dananya membutuhkan
berbagai informasi yang berguna untuk memprediksi hasil investasinya dalam pasa rmodal
Investor akan mempertimbangkan hasil atau keuntungan yang akan diperoleh sebelum
menanamkan dananya pada saham-saham perusahaan. Hal ini berkaitan dengan penentu kebijakan
investor dalam penanaman dananya. Investor membutuhkan informasi yang akurat dan tepat tentang
kinerja suatu perusahaan. Untuk mengatahui baik buruknya kinerja suatu perusahaan dapat dilakukan
dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan menurut Sutrisno
(2009: 212) merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu.
Dengan membaca laporan keuangan suatu perusahaan dapat dilihat bagaimana prestasi kinerja
suatu manajemen dalam periode tersebut. Harga saham merupakan salah satu faktor penentu seorang
investor untuk menginvestasikan dana pada suatu perusahaan yang dalam menjalankan kegiatan
usahanya membutuhkan tambahan dana dengan tujuan mengejar keuntungan yang lebih tinggi. Harga
saham dapat mencerminkan tingkat pengembalian modal sehingga memudahkan investor untuk
memutuskan investasi mana yang akan diambil. Pemodal hanya berharap dengan membeli saham,
mereka dapat menerima deviden (pembagian laba) setiap tahunnya dan akan mendapatkan keuntungan
(capita l gains) ketika menjual kembali saham yang telah dimiliki.
FENOMENA GAP
Tabel 1. 1 Nilai Rata-Rata dan CR terhadap harga saham pada perusahaan Barang Konsumsi.
Tahun 2019-2022
N NAMA HARG
0 PERUSAHAA TAHU A SAHAM CR(X
N N (Y) 1)
2.0042
1 ADES 2019 1050 13
2.9703
2020 1460 75
2.5092
2021 3300 28
3.2008
2022 7125 57
1.1746
2 CLEO 2019 505 87
2020 500 1.7227
8
1.5299
2021 468 64
1.8122
2022 498 84
8.0504
3 DLTA 2019 6700 78
7.4984
2020 4400 67
4.8090
2021 3750 12
4.5639
2022 3770 07
1.7688
4 DMND 2019 935 06
4.3577
2020 915 67
3.5836
2021 880 45
3.2581
2022 820 27
1.5337
5 GOOD 2019 1510 94
1.7512
2020 1235 46
1.4754
2021 530 01
1.7406
2022 505 86

1.00058
6 IKAN 2019 230 9
1.63463
2020 147 4
1.77680
2021 94 4
1.91334
2022 60 5
7 KEJU 2019 940 2.47868
2.53620
2020 1385 4
2.81538
2021 1185 2
4.16579
2022 1385 8
8 ITIC 2019 2540 0.63928
0.90269
2020 560 1
0.87701
2021 272 4
1.05870
2022 248 1
0.88378
9 ALTO 2019 390 5
0.75950
2020 316 6
0.81534
2021 252 5
0.81479
2022 50 7
10 BTEK 2019 0 1.75284
0.51882
2020 50 3
0.37117
2021 50 4
0.34739
2022 50 7
1 1.12927
1 FOOD 2019 119 7
0.74708
2020 105 9
0.56059
2021 127 7
0.54685
2022 116 8
3.43965
12 MYOR 2019 2050 2
3.69425
2020 2710 4
2.32818
2021 2050 4
2.62082
2022 2500 7
4.44407
13 ULTJ 2019 1680 4
2.40335
2020 1600 5
2021 1570 3.11256
3.17001
2022 1475 6

Tabel 1. 2 Nilai Rata-Rata dan ROA terhadap harga saham pada perusahaan Barang
Konsumsi.
Tahun 2019-2022

N TAHU HARGA ROA


0 NAMA N SAHAM (X2)
PERUSAHAAN (Y)
10.2003
1 ADES 2019 1050 3
14.1625
2020 1460 2
20.3785
2021 3300 3
2022 7125 22.1789
13.5698
2 CLEO 2019 505 8
10.1280
2020 500 2
2021 468 13.4041

11.5498
2022 498 2
22.2874
3 DLTA 2019 6700 3
10.0740
2020 4400 6
14.3646
2021 3750 2
4 DMND 2019 935 6.58564
3.61911
2020 915 8
5.58129
2021 880 2
5.55522
2022 820 7
8.60676
5 GOOD 2019 1510 5
2020 1235 3.7301
7.28042
2021 530 9
2022 505 7.12007
4.89775
6 IKAN 2019 230 1
2020 147 -
0.82023
1.23927
2021 94 2
14.7149
7 KEJU 2019 940 5
17.9310
2020 1385 6
2021 1185 18.8479
13.6461
2022 1385 7
8 ITIC 2019 2540 -
1.56319
1.21170
2020 560 4
3.48746
2021 272 4
4.32971
2022 248 9
9 ALTO 2019 390 -
0.66764
2020 316 -
0.95219
2021 252 -
0.82006
2022 50 -
1.57614
10 BTEK 2019 0 -
1.68522
2020 50 -12.063
2021 50 -
2.55238
2022 50 -
3.22231
1 1.54120
1 FOOD 2019 119 8
2020 105 -15.3708
2021 127 -13.7647
2022 116 -21.5729
12 MYOR 2019 2050 14.0976
10.6088
2020 2710 7
6.08029
2021 2050 8
8.84382
2022 2500 4
15.6749
13 ULTJ 2019 1680 2
12.6759
2020 1600 3
17.2379
2021 1570 9
2022 1475 13.0889
Tabel 1. 3 Nilai Rata-Rata dan DER terhadap harga saham pada perusahaan Barang
Konsumsi.
Tahun 2019-2022
N TAHU HARGA DER
0 NAMA N SAHAM (X3)
PERUSAHAAN (Y)
0.44800
1 ADES 2019 1050 4
0.36870
2020 1460 8
0.25043
2021 3300 6
0.23279
2022 7125 7
2 CLEO 2019 505 0.62488

0.46515
2020 500 3
0.34605
2021 468 5
0.42895
2022 498 2
0.17503
3 DLTA 2019 6700 9
0.20166
2020 4400 9
0.29554
2021 3750 1
0.30617
2022 3770 3
0.69651
4 DMND 2019 935 2
0.22017
2020 915 4
0.25459
2021 880 4
0.27110
2022 820 8
0.83078
5 GOOD 2019 1510 3
1.27020
2020 1235 7
2021 530 1.22422

1.18633
2022 505 2
1.85532
6 IKAN 2019 230 6
0.91713
2020 147 5
2021 94 0.82513

0.72679
2022 60 2
0.52931
7 KEJU 2019 940 5
0.53051
2020 1385 8
1.16160
2021 1185 3
0.22259
2022 1385 2
8 ITIC 2019 2540 0.7748

1.06141
2020 560 7
1.06595
2021 272 9
0.92723
2022 248 2
1.89824
9 ALTO 2019 390 4
2020 316 1.96574
1.99368
2021 252 4
1.93286
2022 50 3
1.32204
10 BTEK 2019 0 4
1.54078
2020 50 4
1.67230
2021 50 5
2.44334
2022 50 3
0.60140
11 FOOD 2019 119 5
2020 105 1.01261

1.43469
2021 127 8
1.45579
2022 116 4
0.92070
12 MYOR 2019 2050 6
0.75465
2020 2710 2
2021 2050 0.75331

0.73562
2022 2500 1
0.16856
13 ULTJ 2019 1680 9
2020 1600 0.83074

0.44154
2021 1570 8
0.26683
2022 1475 5

Jika ingin mengkontrol harga saham, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga saham
tersebut. Dilihat dari beberapa penelitian sebelumnya oleh Sondakh et al (2015) current ratio yang
dapat melihat hasil kinerja keuangan di masa lalu dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk
lebih meningkatkan nilai perusahaan yang ada yang dipersentasikan melalui harga sahamnya.
Begitupun menurut Rosmiati dan Suprihadi (2016) untuk meningkatkan harga saham, kinerja
keuangan terutama current ratio sangat membantu dalam meningkatkan harga saham tersebut.
Kemudiaan menurut Rahmadewi dan Abundanti (2018) berbanding terbalik
denga napa yang dikatakan oleh dua penelitian sebelumnya, dimana current ratio akan
dapat menurunkan harga saham perusahaan.
METODE (15%) -Wibi
3.1 Variabel Penelitian Terdahulu
3.1.1 Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2016, 64). Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel
independen dan variabel dependen
3.1.1.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas (Sugiyono, 2016, 64). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham
3.1.1.2 Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2016, 64). Variabel independen dalam penelitian ini
adalah current ratio (CR), return of asset (ROA), dan debt to equity ratio (DER).
3.1.2 Definisi operasional
Definisi operational menunjukkan indikator-indikator yang akan digunakan untuk mengukur
variabel-variabel secara lebih terperinci.

3.2.1 Objek Penelitian dan Unit Sampel

Obyek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Obyek dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur sektor industri. Unit sampel merupakan suatu elemen atau sekelompok elemen
yang menjadi dasar untuk dipilih menjadi sampel. Unit sampel yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan lengkap perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumsi subsektor makanan dan minuman terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

tahun2019sampai2022yangmemuatsemuadatayangdiperlukan

dalam penelitian

3.2.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi
subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2019-2022.
Jumlah populasi pada periode tersebut

sebanyak 23 perusahaan.

Sampel merupakan bagian dari populasi. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling. purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2019:133). Adapun kriteria pengambilan sample adalah:

1. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi subsektor makanan dan minuman yang
mempublikasikan laporan tahunan (Annual Report)

selama tahun 2019 – 2022.

2. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi subsektor makanan dan minuman yang
memiliki semua data yang di butuhkan secara lengkap selama tahun 2019 – 2022. Dari 23 perusahaan,
sebanyak 13 perusahaan yang memiliki kriteria sebagai sampel.

3.3 Jenis dan sumber data


3.3.1 Jenis data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang
diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang berhubungan dengan penelitian. Data ini berupa laporan
keuangan tahunan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi subsektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2019 sampai 2022.

3.3.2 Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini berupa database laporan keuangan tahunan perusahaan
perbankan yang diperoleh dari website BEI www.idx.co.id Sumber penunjang lainnya diperoleh dari
jurnal dan buku.

3.4 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan dengan dokumentasi.
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2016:326). Dengan
mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji semua data sekunder dari laporan keuangan yang telah
dipublikasikan di BEI (Bursa Efek Indonesia). Laporan
keuangan tentangperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2019-2022.

3.5 Metode Analisis

Data yang didapat dari hasil penelitian ini adalah data kuantitatif, yang selanjutnya akan dianalisis
sesuai dengan jenisnya. Data kuantitatif adalah data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik (Sugiyono, 2016, 7). Analisis data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 23. Penelitian ini menggunakan
analisis linier berganda yang digunakan untuk menganalisis uji hipotesis penelitian.

3.5.1Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan wekness
(kemencengan distribusi). Untuk memberikan gambaran analisis deskriptif (Ghozali, 2018, 19).
Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah dalam memahami variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian.

3.5.2Uji Asumsi Klasik

Untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam
estimasi, menunjukkan hubungan signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi
asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan yaitu uji normalitas, uji multikolonieritas, uji
autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas (Ghozali, 2018, 137).

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
menikuti distribusi normal. Kalau asumsi dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel yang kecil (Ghozali, 2018, 161). Uji normalitas ini dilakukan secara statistik dengan
menggunakan alat analisis One Sample Kolomogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan
membuat hipotesis:
H0: Data residual berdistribusi normal

HA: Data residual berdistribusi normal

Jika nilai signifikan > 0.05 maka H0 diterima artinya data residual berdistribusi normal dan sebaliknya
jika nilai signifikansi < 0.05 maka h0 ditolak artinya data residual berdistribusi tidak normal Ghozali,
2018, 167).

3.5.2.2 Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2018:107) uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidal orthogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai
korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian Terdahulu
3.1.1 Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016, 64). Pada

penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel

dependen.

3.1.1.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)


Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016, 64). Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah harga saham
3.1.1.2 Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2016,

64). Variabel independen dalam penelitian ini adalah current ratio (CR),

return of asset (ROA), dan debt to equity ratio (DER).

3.1.2 Definisi operasional


Definisi operational menunjukkan indikator-indikator yang akan digunakan

untuk mengukur variabel-variabel secara lebih terperinci.

3.2.1 Objek Penelitian dan Unit Sampel


Obyek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Obyek dalam

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri. Unit sampel

merupakan suatu elemen atau sekelompok elemen yang menjadi dasar untuk

dipilih menjadi sampel. Unit sampel yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan lengkap perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi subsektor makanan dan minuman

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

tahun2019sampai2022yangmemuatsemuadatayangdiperlukan
dalam penelitian
3.2.2Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri

barang konsumsi subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode tahun 2019-2022. Jumlah populasi pada periode

tersebut

sebanyak 23 perusahaan.

Sampel merupakan bagian dari populasi. Pemilihan sampel dalam


penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. purposive sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2019:133). Adapun kriteria pengambilan sample adalah:

1. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi subsektor makanan dan

minuman yang mempublikasikan laporan tahunan (Annual Report)

selama tahun 2019 – 2022.


2. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi subsektor
makanan dan minuman yang memiliki semua data yang di butuhkan
secara lengkap selama tahun 2019 – 2022. Dari 23 perusahaan, sebanyak
13 perusahaan yang memiliki kriteria sebagai sampel.
3.3 Jenis dan sumber data

3.3.1Jenis data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang berhubungan dengan penelitian. Data ini

berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2019

sampai 2022.

3.3.2Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini berupa database laporan keuangan tahunan

perusahaan perbankan yang diperoleh dari website BEI www.idx.co.id Sumber

penunjang lainnya diperoleh dari jurnal dan buku.

3.4 Metode pengumpulan data


Metode pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan dengan

dokumentasi. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono,

2016:326). Dengan mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji semua data sekunder dari

laporan keuangan yang telah dipublikasikan di BEI (Bursa Efek Indonesia). Laporan

keuangan tentangperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2019-

2022.

3.5 Metode Analisis


Data yang didapat dari hasil penelitian ini adalah data kuantitatif, yang

selanjutnya akan dianalisis sesuai dengan jenisnya. Data kuantitatif adalah data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2016,

7). Analisis data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 23. Penelitian ini menggunakan

analisis linier berganda yang digunakan untuk menganalisis uji hipotesis penelitian.

3.5.1Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari

nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

kurtosis dan wekness (kemencengan distribusi). Untuk memberikan gambaran analisis

deskriptif (Ghozali, 2018, 19). Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah dalam

memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.

3.5.2Uji Asumsi Klasik


Untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki

ketepatan dalam estimasi, menunjukkan hubungan signifikan dan representatif, maka

model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan

yaitu uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas

(Ghozali, 2018, 137).

3.5.2.1 Uji Normalitas


Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Diketahui bahwa uji t dan F

mengasumsikan bahwa nilai residual menikuti distribusi normal. Kalau asumsi dilanggar

maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil (Ghozali, 2018,

161). Uji normalitas ini dilakukan secara statistik dengan menggunakan alat analisis One

Sample Kolomogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0: Data residual berdistribusi normal


HA: Data residual berdistribusi normal
Jika nilai signifikan > 0.05 maka H0 diterima artinya data residual berdistribusi

normal dan sebaliknya jika nilai signifikansi < 0.05 maka h0 ditolak artinya data

residual berdistribusi tidak normal Ghozali, 2018, 167).

3.5.2.2 Uji Multikolonieritas


Menurut Ghozali (2018:107) uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika

variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidal orthogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama

variabel independen sama dengan nol.

3.5.2.3 Uji Autokorelasi


Menurut Ghozali (2018:111) Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada

problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering

ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena “gangguan” pada seorang

individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Pada data crossection (silang

waktu) maslah autokorelasi relatif jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi

yang berbeda berasal dari individu kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.


3.5.2.4 Uji heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang

baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Uji

Heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Glejser. Uji ini

mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen

(Ghozali, 2018, 142). Dasar Pengambilan Keputusan:

● Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai probabilitas signifikan

lebih besar dari tingkat kepercayaan 5%.

● Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai probabilitas

signifikan lebih kecil dari tingakt kepercayaan 5%.

3.5.3Analisis Regresi Linier Berganda

k menguji model pengaruh dan hubungan variabel bebas yang lebih dari dua variabel terhadap variabel

den, digunakan persamaan regresi linier berganda (multiple linier regression method). Dalam analisis

si, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan hubungan

a variabel dependen dengan variabel

hozali, 2018, 95).


3.5.4Uji Kelayakan Model
tepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of fitnya. Secara

tik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t.

tungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah

(daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam

ah dimana Ho diterima (Ghozali, 2018, 97).

Koefesien Determinan
Koefisien Determinasi (R 2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Kelemahan mendasar menggunakan koefisien determinasi adalah bias terhadap

jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu

variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak

peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 pada saat mengevaluasi

mana model regresi terbaik. Tidak seperti R 2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun

apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2018, 97).

3.5.4.2 Uji-F
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel

dependennya (Ghozali, 2018, 98). Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F

dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada

derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternative,

b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila

nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel maka Ho ditolak dan menerima HA

3.5.5Pengujian Hipotesis

Uji parsial (t-test) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018,

98). Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama

dengan nol, atau:

Ho: bi = 0

Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) parameter

suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:

HA: bi ≠ 0

Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap

variabel dependen. Menurut Ghozali (2018:99) untuk melakukan uji t dilakukan

dengan cara sebagai berikut:


1. Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat

kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi = 0 ditolak bila nilai t lebih

besar dari 2 (dalam nilai absolut).

2. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai

statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, maka menerima

hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara

individual mempengaruhi variabel dependen.

a. k

HASIL DAN PEMBAHASAN (70%) -Syafiq


Hasil penelitian disajikan dalam bentuk grafik, tabel, atau deskriptif. Analisis dan interpretasi
hasil ini diperlukan sebelum dibahas.
Tabel dituliskan pada rata kiri paragraf dan di akhir setiap teks deskripsi hasil/perolehan
penelitian. Bila lebar Tabel tidak cukup ditulis dalam setengah halaman, maka dapat ditulis satu
halaman penuh. Judul Tabel ditulis dari kiri, huruf besar ditulis diawal kata, jika lebih dari satu baris
dituliskan dalam spasi tunggal. Sebagai contoh, dapat dilihat Tabel 1.

Tabel 1.
Style dan fungsinya
Nama Style Fungsi
JEBM - Title Judul
JEBM - Author Penulis
JEBM - Abstract_body Abstrak
JEBM - Abstract_title Judul abstrak
JEBM - Abstract_keyword Kata kunci
JEBM - Header Header
JEBM - Body Paragraf
JEBM - Title_picture Judul gambar
JEBM - Title_table Judul tabel
JEBM - Reference Daftar pustaka
Hasil berupa gambar, atau data yang dibuat gambar/skema/grafik/diagram/sejenisnya,
pemaparannya juga mengikuti aturan yang ada; judul atau nama gambar ditaruh di bawah gambar, dari
kiri, dan diberi jarak 1 spasi dari gambar. Bila lebih dari 1 baris, antar baris diberi spasi tunggal.
Sebagai contoh, dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1.
Memunculkan style dalam template
Pembahasan difokuskan pada mengaitkan data dan hasil analisisnya dengan permasalahan atau
tujuan penelitian dan konteks teoretis yang lebih luas. Dapat juga pembahasan merupakan jawaban
pertanyaan mengapa ditemukan fakta seperti pada data.
Pembahasan ditulis melekat dengan data yang dibahas. Pembahasan diusahakan tidak terpisah
dengan data yang dibahas.
SIMPULAN (5%)
Simpulan dapat bersifat generalisasi temuan sesuai permasalahan penelitian, dapat pula berupa
rekomendatif untuk langkah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Penyusunan Daftar Pustaka yang mengikuti teknik yang standar harus dilakukan secara baku dan
konsisten. Untuk menjaga konsistensi cara pengacuan, pengutipan dan daftar pustaka sebaiknya
menggunakan aplikasi Reference Manager, seperti Zotero, Mendeley, atau aplikasi berbayar yang lain.
Ditulis dalam spasi tunggal, antardaftar pustaka diberi jarak 1 spasi. Sebagian contoh cara penulisan
referensi/ acuan di dalam Daftar Pustaka, diberikan berikut:
Defung, F., Salim, R., & Bloch, H. (2016). Has regulatory reform had any impact on bank efficiency in
Indonesia? A two-stage analysis. Applied Economics, 48(52), 5060-5074.
DOI: 10.1080/00036846.2016.1170934
Lestari, D., Hudayah, S., & Busari, A. (2022). Understanding the ‘shadow economy’in SMEs–A
malpractice from Indonesia, 2009-2020. Media Ekonomi dan Manajemen, 37(1), 77-95. DOI:
10.24856/mem.v27i01.2558
Indriastuti, H., Putri, A. N. O. D., Robiansyah, R., & Anwar, H. (2022). The Effect of E-Service
Quality and E-Trust on Customer Loyalty and Mediating Customer Satisfaction of Internet
Banking Users. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 10(1), 24-34. DOI :
10.26905/jmdk.v10i1.7533
Tricahyadinata, I., & Za, S. Z. (2017). An Analysis on the Use of Google AdWords to Increase E-
Commerce Sales. SZ Za and I. Tricahyadinata (2017) Int. J. Soc. Sc. Manage, 4, 60-67. DOI:
10.3126/ijssm.v4i1.16433
Tricahyadinata, I., & Fakhrowan, R. (2022). The effect of multiple role conflict and job stress on
employee performance. Social Sciences, Humanities and Education Journal (SHE Journal), 3(2),
200-206. DOI: 10.25273/she.v3i2.12690
Zainurossalamia, Z. A. S., Heksarini, A., & Sudarsono, S. (2018). The influence of eco-airport and
mall-airport concepts and cultural display of East Borneo on visitors' satisfaction at Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Airport Balikpapan. Russian Journal of Agricultural and Socio-Economic
Sciences, 2(74), 156-164. DOI: 10.18551/rjoas.2018-02.17

Anda mungkin juga menyukai