Anda di halaman 1dari 6

Nama: Amelia

Nim: E1051231049
Prodi: Ilmu politik
Kelas: B
Mata Kuliah: Sejarah sosial ilmu politik

1. jelaskan ciri2 peradaban prasejarah/praaksara dan apa saja peninggalannya


terhadap nusantara hari ini!
Jawab:

1. Nomaden

Kehidupan manusia di zaman prasejarah relatif berpindah-pindah atau sering disebut


sebagia nomaden.

2. Kepercayaan

Dikutip dari buku berjudul Seni Rupa Indonesia dalam Perspektif Sejarah yang ditulis
oleh Purwo Prihatin, S.Sn., M.Hum (2017: 8), pada masa prasejarah, manusia
memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme.

Kepercayaan animisme merupakan aliran kepercayaan terhadap arwah nenek moyang


dengan adanya anggapan bahwa nenek moyang hidup bersama-sama di tengah
masyarakat dan mempengaruhi kehidupan anak cucu.

Sementara kepercayaan dinamisme adalah aliran kepercayaan terhadap adanya


kekuatan gaib yang berasal dari benda-benda alam seperti pohon besar, gunung,
sungai, yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka.

3. Peralatan sederhana

Manusia di zaman prasejarah menggunakan peralatan yang masih sederhana. Di mana


mereka lebih menekankan tujuan praktis atau kegunaan serta fungsi peralatan.

4. Berburu dan Meramu

Pada masa prasejarah, manusia masih menggantungkan hidupnya pada sumber daya
alam yang ada di sekitarnya. Di mana mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
cara berburu dan meramu.

Terdapat berbagai benda peninggalan zaman prasejarah yang kini menjadi salah satu
aset tak ternilah, di antaranya:
Kapak corong

Kapak lonjong

Kapak perunggu

Dolmen

Menhir, dan masih banyak lagi lainnya.

2. Jelaskan beberapa teori masuknya ajaran Hindu Buddha ke Indonesia!


Jawab:
1.Teori Waisya
Dilansir dari buku Sejarah Politik dan Kekuasaan (2019) oleh Tappil Rambe dan
teman-teman, menuliskan bahwa hipotesis ini dikemukakan oleh N.J Krom yang
menyebutkan proses masuknya kebudayaan Hindu melalui hubungan dagang antara
India dan Indonesia. Kaum pedagang (Waisya) India yang berdagang di Indonesia
mengikuti angin musim. Jika angin musim tidak memungkinkan mereka untuk
kembali, dalam waktu tertentu mereka menetap di Indonesia. Selama para pedagang
India tersebut menetap di Indonesia, mereka memanfaatkannya dengan menyebarkan
agama Hindu-Buddha.
2.Teori Brahmana
Teori ini diungkapkan oleh Jc. Van Leur yang mengatakan kebudayaan
Hindu-Buddha India menyebar melalui golongan Brahmana. Pendapatnya itu
didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang
bercorak Hindu-Buddha di Indonesia, terutama pada prasasti yang menggunakan
bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Golongan Brahmana dikenal menguasai bahasa
Sansekerta dan huruf Pallawa, sehingga jelas bahwa ada peran Brahmana dalam
masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia.
3.Teori Ksatria
Ada tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha yang
dilakukan oleh golongan ksatria, yaitu:
Pendapat C.C Berg C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria yang turut
menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang
terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia.
Bantuan yang diberikan oleh para ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan
bagi salah satu kelompok atau suku di Indonesia yang bertikai. Sebagai hadiah atas
kemenangan itu, ada di antara mereka yang kemudian dinikahkan dengan salah satu
putri dari kepala suku atau kelompok yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para
ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu-Budha kepada keluarga yang
dinikahinya tadi. Selanjutnya berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di
Indonesia.
Pendapat Mookerji Sama seperti yang diungkap oleh C.C. Berg, Mookerji juga
mengatakan bahwa golongan ksatria dari India yang membawa pengaruh kebudayaan
Hindu-Budha ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni
yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.
Pendapat J.L Moens J.L. Moens mencoba menghubungkan proses terbentuknya
kerajaan- kerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di
India pada abad yang sama. Ternyata sekitar abad ke-5, ada di antara para keluarga
kerajaan di India Selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami
kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.
4.Teori Arus Balik
Pendapat ini menjelaskan peran aktif dari orang-orang Indonesia yang
mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Pendapat mengenai
keaktifan orang-orang Indonesia ini diungkap oleh F.D.K Bosch yang dikenal dengan
Teori Arus Balik. Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang
belajar agama Hindu-Buddha ke India. Setelah memperoleh ilmu yang banyak,
mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkannya.
5.Teori Sudra
Teori ini disampaikan Von Van Faber yang mengatakan bahwa peperangan yang
terjadi di India pada saat itu menyebabkan golongan Sudra menjadi
buangan. Kemudian mereka meninggalkan India dan mengikuti kaum Waisya dan
diduga golongan Sudra yang memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu-Buddha
ke Indonesia. Karena saat itu jumlah mereka sangta besar.

3. Jelaskan mengapa Islam diterima dgn mudah di Indonesia! Apa saja perbedaan
metode penyebaran agama Islam di Sumatera dan Kalimantan?
Jawab:
1. Ajaran Islam sederhana dan mudah dimengerti
Tokoh pendakwah Islam di Indonesia memakai cara dengan mengajarkan ilmu yang
mudah dipahami. Bukan hanya berbasis teori tetapi menyertainya dengan contoh yang
sering dilaksanakan dalam kehidupan.

Penyampaian ajaran Islam yang dilakukan pun tidak mengancam atau menakut-nakuti,
tetapi diterangkan dengan metode yang menarik dan perasaan senang.

2. Islam tidak mengenal kasta


Dalam Islam semua manusia sama di hadapan Allah SWT, yang membedakan hanya
amal perbuatan yang dilaksanakan tiap-tiap manusia saja.

Saat itu, penduduk pribumi memercayai perbedaan kelas sosial di antara mereka.
Adanya posisi masyarakat yang tinggi seperti raja dan bangsawan, maupun kaum
rendah seperti budak dan petani. Masyarakat rendah seringkali diabaikan hak-haknya,
dan dianggap tak berguna.
Maka ketika Islam menyebar di Indonesia dengan membawa ajaran bahwa semua
manusia adalah sama derajatnya, banyak dari penduduk lokal yang bersyahadat dan
memeluk agama Islam.

3. Akulturasi budaya
Sebelum kedatangan Islam di nusantara, mayoritas pribumi beragama Hindu dan
Budha, dan budaya Indonesia kala itu kental dengan ajaran kedua agama.

Saat Islam masuk ke Indonesia, para pedagang yang merupakan tokoh pendakwah
melakukan proses akulturasi pada budaya lokal dan ajaran-ajaran Islam.

Mereka beranggapan bahwa pendekatan budaya adalah metode yang bisa diterapkan
dalam dakwah Islam berhubung kebudayaan merupakan lahirnya dari kebiasaan hidup
sehari-hari. Dengan begitu Islam diterima baik oleh masyarakat.

Misal, pertunjukan wayang yang digunakan wali songo dalam meyebarkan Islam di
tanah Jawa. Ajaran Islam ditambahkan dalam alur cerita pewayangan, yang mana
mengganti tokoh kisahnya dengan nama pahlawan Islam.

perbedaan metode penyebaran agama Islam di Sumatera dan Kalimantan:

Agama Islam masuk ke Kalimantan melalui jalur perdagangan dan dakwah para
ulama dan pedagang muslim dari berbagai daerah, seperti Jawa, Sumatera, Malaka,
Arab, India, dan Cina.Sedangkan, penyebaran Islam di Sumatera dilakukan oleh
saudagar Arab.Mereka berdagang dari Mesir, Persia, Gujarat ke Cina melalui
Barus-Fansur, yang terletak di ujung barat Pulau Sumatera. Barus sendiri disebut
sebagai perkampungan Islam tertua di Nusantara.

4. Jelaskan apa yg dimaksud dengan sinkretisme agama dan bagaimana contohnya


di Indonesia!
Jawab:

Sinkretisme adalah suatu bentuk pencampuran sejumlah aliran agama. Dalam proses
sinkretisme, akan terjadi pencampuran unsur-unsur aliran agama untuk mencapai
suatu pemahaman yang serasi. Sinkretisme adalah upaya untuk bergabung dengan
kepercayaan lain dengan melakukan suatu analogi yang berkaitan dengan ciri-ciri
suatu tradisi, khususnya dalam ajaran mitologi agama. Adanya sinkretisme ini bisa
ditolak oleh sejumlah masyarakat, karena seolah-olah menciptakan pemahaman baru.
Sinkretisme ini bisa terjadi dari berbagai segi, seperti budaya, musik, sastra, dan seni
lain. Selain itu, sinkretisme juga muncul dari segi arsitektur, politik, dan beberapa
bidang lainnya.

Contohnya:

1. Gnostisisme
Gnostisisme adalah bentuk pencampuran beberapa pemahaman, yaitu antara
pemahaman filsafat Yunani, agama Yahudi, serta Kristen di wilayah Amerika Utara
dan Eropa. Hal ini bertujuan untuk menciptakan adanya pemahaman baru.

2. Budha Mahayana

Contoh sinkretisme selanjutnya adalah aliran Budha Mahayana. Aliran Budha


Mahayana adalah aliran agama yang mencampurkan antara pemahaman Budha dan
Hindu. Dalam aliran ini, ajaran Budha digabungkan dengan pemujaan Dewa Siwa
yang biasa dilakukan oleh masyarakat Hindu.

3. Islam Abangan

Contoh sinkretisme selanjutnya adalah islam abangan. Islam abangan adalah


perpaduan antara ajaran Islam dan kejawen. Biasanya, masyarakat Jawa kuno akan
menerapkan ajaran Islam dengan memadukannya dengan pemahaman-pemahaman
kejawen.

4. Arsitektur Bangunan Kuno

Arsitektur bangunan kuno pada masa kerajaan Islam juga merupakan salah satu
bentuk sinkretisme. Pada masa dulu, bangunan seperti menara masjid atau masjid
cenderung menggabungkan corak Hindu dan Islam. Hal itu disebabkan karena masih
kentalnya ajaran Hindu di sejumlah wilayah, sehingga pembangunan masjid pun juga
mengalami perpaduan.

5. Apa saja dampak kolonialisme terhadap Indonesia?


Jawab:
1. Bidang Politik

Dalam bidang ini, kolonial Belanda berhasil menetapkan beberapa daerah


administratif yang dikepalai oleh beberapa pejabat. Semasa Gubernur Jenderal
Daendels, kolonial Belanda telah membagi beberapa wilayah kekuasaan menjadi
sembilan prefektur.

2. Bidang Ekonomi

Sebagian besar Kawan mungkin sudah tahu tentang cultuurstelsel (tanam paksa) yang
merugikan rakyat di zaman itu. Namun, ada hal yang saat ini masih digunakan,Itu
adalah pajak. Pemberlakuan pajak sudah diatur oleh pemerintah Kolonial Belanda,
tepatnya pada masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Daendels.

3. Bidang Transportasi dan Komunikasi


Setelah membangun Jalan Raya Anyer—Panarukan, pastinya memiliki dampak
tersendiri bagi jalur transportasi. Dengan hal ini, banyak warga yang melintasi jalan
tersebut untuk kepentingan berdagang. Dalam pemerintahan, pembangunan jalur ini
dapat menghemat anggaran.

4. Bidang Sosial Budaya

Dampak kolonialisme yang sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia adalah dalam
aspek sosial budaya. Hal ini ditandai dengan pergeseran dari sistem feodal ke sistem
kapitalis. Tentunya, sistem tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat
Indonesia saat itu.

5. Bidang Pendidikan

Ketika politik etis diberlakukan, warga pribumi mendapat kesempatan untuk


mengakses pendidikan di sekolah formal. Contohnya, jenjang sekolah dasar
ada Hollands Inlandse School (HIS). Lalu, jenjang SMP, ada MULO (Meer
Uitgebreid Lager Onderwijs).

Anda mungkin juga menyukai