Anda di halaman 1dari 9

KOP MADRASAH

LEMBARAN SOAL
PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS)
TAHUNPELAJARAN 2020/2021

Mata Pelajaran : FIKIH


Kelas/Program : XII IPA/IPS
Hari/Tanggal :
Waktu : 90 menit

PETUNJUK UMUM :
1. Tulislah nama/nomor ujian di sudut kanan atas lembar jawaban !
2. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum di jawab !
3. Laporkan pada pengawas kalau terdapat tulisan pada naskah soal kurang jelas, rusak atau
jumlah soal kurang !
4. Dahulukan mengerjakan soal yang dianggap mudah !
5. Periksa kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada pengawas !

PETUNJUK KHUSUS
Pilihlah jawaban yang paling tepat di antara a,b,c,d, atau e dengan cara menghitamkan bulatan yang
disediakan pada lembaran jawaban
1. Kaidah-kaidah kulliyah yang digunakan oleh seorang mujtahid untuk memahami Nash al-Kitab dan
al-Sunnah. Pernyataan diatas adalah ketentuan Ushul Fikih menurut ulama ...
A. Qutub Mustafa Sanu’
B. Asy-Syatibi
C. Manna al-Qattan
D. Muhammad al-Syaukani
E. Wahba zuhaili
2. Syariat yang bersifat kully atau yang menyangkut dalil-dalil hukum. Baik dalil-dalil hukum ini
menyangkut hukum nash yang terdapat dalam al-Qur’an dan al-Hadits ataupun dalil-dalil yang
Ijtihadiyah adalah ....
A. Definisi Ushul Fikih
B. Kegunaan Ushul Fikih
C. Objek pembahasan Ushul Fikih
D. Tujuan Ushul Fikih
E. Konsep Ushul Fikih
3. Mempelajari konsep ushul fikih terlebih dahulu dimulai dari pengetahuan hubungan Fikih deng
ushul fikih. Setelah memahami ushul fikih maka akan difahami fikih secara mendalam. Ushul fikih
merupakan metode untuk memahami hukum Islam (fikih). Pernyataan dibawah ini merupakan
perbedaan objek kajian fikih dan ushul fikih....
A. Ushul fikih adalah ilmu tentang kaidah-kaidah yang membahas cara mengeluarkan hukum
syar’i dari dalil, sedangkan fikih tentang hukum syar’i yang diusahakan dari dalil yang rinci
B. Ushul fikih yaitu dalil syar’i yang bersifat kulli sedang fikih yaitu perbuatan mukallaf yang
kaitan dengan hukum syar’i tersebut
C. Ushul fikih membicarakan kaidah-kaidah atas dalil yang terperinci untuk sampai pada hukum
syar’i sedangkan fikih membicarakan hukum syar’i atas perbuatan dan perkataan manusia
D. Ushul fikih adal perbuatan mukallaf yang berkaitan dengan hukum syar’i, sedangkan fikih dalil
syar’i yang bersifat kulli
E. Ushul fikih membicarakan hukum syar’i atas perbuatan dan perkataan manusia, sedangkan
fikih membicarakan kaidah-kaidah atas dalil yang terperinci
4. Perkembangan dan pertumbuhan ushul fikih terjadi beberapa periode, sesudah periode tabi’in
muncullah era kebangkitan. Pada periode inilah muncul sejumlah ulama besar yang melahirkan
ilmu ushul fikih dan memiliki metode tersendiri dalam mengistimbatkan hukum. Diantaranya
Imam Abu Hanifah dalam mengistimbatkan hukum mempunyai ciri-ciri khusus....
A. Al-Qiyas dan ‘Amal ahli madinah
B. Al-Qiyas dan Maslahah murshalah
C. Al-Qiyas dan al-Istihsan
D. Al-Qiyas, al-Istihsan dan ‘Urf
E. Al-Qiyas, Amal ahli madinah dan Maslahah murshalah
5. Ushul fikih yang lahir sebagai suatu teori hukum Islam merupakan hasil rumusan Imam Syafi’i,
setelah melewati telaah dan kajian secara mendalam terhadap berbagai pemikiran yang masih
berserakan. Teori Ushul Fikih yang telah dirumuskan oleh Imam Syafi’i dapat dilihat dalam
karyanya....
A. Al-Ihkam fi Ushul al Ahkam
B. Kitab jami’ul al-jawami
C. Kitab Irsyad al-Fuhul
D. Kitab al-Mu’tamad
E. Kitab Ar-Risalah
6. Ketika Ali Bin Abi Thalib menetapkan hukum cambuk kepada peminum khamr, Ali berkata,
apabila ia minum khamr akan mabuk dan kalau ia mabuk maka ia akan menuduh orang berbuat
zina, maka kepadanya dijatuhkan hukuman tuduhan berbuat zina (qadzaf) yaitu dicambuk
delapan puluh kali. Contoh pemakaian kaidah pada masa sahabat yang dikemukakan oleh....
A. Muhammad Abu Zahrah
B. Wahbah Zuhaili
C. Az-Zahiri
D. Daut bin Khalaf
E. Muhammad bin Hasan
7. Pedoman al-Qur’an dalam menetapkan hukum sesuai dengan perkembangan kemampuan
manusia, baik secara fisik dan rohani. Manusia selalu berawal dari kelemahan dan ketidak
kemampuan. Untuk itu al-Qur’an berpedoman kepada tiga hal, yaitu....
A. tidak memberatkan, disampaikan dengan bahasa arab, beransur ansur dalam menetapkan
hukum
B. tidak memberatkan, meminimalisir beban, beransur ansur dalam menetapkan hukum
C. tidak memberatkan, berada dalam Lindungan Allah SWT, meminimalir beban dalam
penyampaian
D. disampaikan dengan menggunakan bahasa arab, meminimalisir beban, mudah dipahami
E. dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, beransur ansur dalam penyampaian
dan tidak memberatkan
8. Al-Qur’an merupakan sumber hukum utama dalam Islam dan menempati kedudukan pertama
dari sumber sumber hukum Islam yang lain, ia merupakan aturan dasar yang palingtinggi.
Sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah SWT Al-Qur’an Surat....
A. Al-Baqarah :185
B. Al- Baqarah :228
C. An-Nisa’ : 43
D. Al-Maidah : 90
E. Al-Maidah : 49
9. Dalam surat An-Nisa’ : 136, disana dijelaskan bahwa Allah SWT menyuruh kaum muslimin agar
mereka tetap beriman kepada Allah SWT, Rasul-Nya, Al-Qur’an dan kitab yang diturunkan
sebelumnya. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Hadits sebagai sumber hukum
Islam menempati kedudukan ...
A. Ketiga dari sumber hukum Islam
B. Pertama dari sumber hukum Islam
C. Kedua dari sumber hukum Islam
D. Keempat dari sumber hukum Islam
E. Kelima dari sumber hukum Islam
10. Kedudukan Ijma’ dalam hukum Islam memiliki peranan yang sangat penting. Ijma’ berada posisi
ketiga dalam hukum Islam , dengan terjadinya Ijma’ maka hukum syara’ yang disepakati menjadi
Qat’i dan harus diamalkan oleh segenap kaum muslimin. Sebagaimana yang ditegaskan dalam
Al-Qur’an Surat...
A. Ali- Imran : 179
B. Al-Maidah : 49
C. An-Nur : 54
D. An-Nisa’ :115
E. An-Nisa’ : 110
11. Menurut para ulama kenamaan, bahwa Qiyas itu merupakan hujjah Syar’iyah terhadap hukum
akal. Qiyas ini menduduki tingkat keempat hujjah syar’i, mereka mendasarkan pendapatnya
kepada al-Qur’an Surat...
A. Al-Maidah :90
B. An-Nisa’ : 43
C. Al-Baqarah : 185
D. An-Nisa’ : 115
E. An-Nisa’ : 59
12. Suatu dalil syar’i yang dapat dijadikan hujjah untuk menetapkan hukum terhadap sesuatu yang
ditetapkan oleh Qiyas atau keumuman nash, dengan alasa bahwa berdalil dengan al-Iitihsan itu
sama berdalil dengan Qiyas khafy. Pernyataan diatas kedudukan Istihsan menurut...
A. Ulama Syafi’i
B. Jumhur malikiyah dan Hanafiyah
C. Ulama maliki
D. Ulama Hambili
E. Imam Ahmad
13. Istishab adalah menjadikan hukum yang telah tetap pada masa lampau terus berlaku sampai
sekarang karna tidak diketahui adanya dalil yang merubahnya. Istishab ini bisa menjadi hujjah
serta mutlak untuk menetapkan hukum yang sudah ada selama belum ada dalil yang
merubahnya. Pernyataan diatas menurut pendapat....
A. Ulama malikiyah dan Ulama Mutakallimin
B. Ulama Mutakallimin
C. Ulama Malikiyah, Syafi’iyah, Hambaliyah, Zhahiriyah dan Syi’ah
D. Ulama Syafi’iyah dan Hambaliyah
E. Ulama Zhahiriyah
14. Menetapkan suatu hukum berdasarkan kemaslahatan yang berupa menarik manfaat atau
menolak madharat, padahal tidak ada suatu dalilpun yang menunjukkan ada atau tidaknya
hukum tersebut adalah maksud dari maslahah murshalah ulama yang berhujjah dengan dasar
hukum diatas...
A. Jumhur Ulama
B. Imam hanafi
C. Ulama Syi’ah
D. Imam Malik
E. Imam Ahmad
15. Menurut Wahbah Zuhaili ‘Urf adalah apa yang dijadikan sandaran oleh manusia dan mereka
berpijak kepada ketentuan ‘Urf tersebut baik yang berhubungan dengan perbuatan maupun
dengan ucapan yang dipakai secara khusus. Ulama yang berpegang pada ‘Urf yang shahih....
A. Ulama Ushul
B. Ulama Zhahiriah
C. Ulama Syafi’iyah
D. Ulama Malikiyah
E. Ulama Hanafiyah
16. Sebagian Ulama menyatakan bahwa hukum yang disebutkan dalam al-Qur’an dan al-Sunnah
meskipun objeknya tidak untuk Nabi Muhammad Saw, selama tidak ada penjelasan tentang
nasakhnya. Maka berlaku pula untuk umat Nabi Muhammad Saw. Dari sini muncul
kaidah”Syari’ah untuk umat sebelum kita juga berlaku untuk Syari’at kita”, contohnya....
A. Perintah menjalankan puasa
B. Tidak memakai biggal dikaki wanita
C. Jual beli salam
D. Pakaian kena najis tidak dicuci kecuali dipotong apa yang kena najis
E. Perintah menunaikan zakat
17. Ahmad melakukan pernikahan dengan Annisa dengan cara nikah tahlil. Nikah itu sendiri pada
dasarnya berhukum mubah, namun karena dilakukan dengan niat menghalalkan yang haram
menjadi tidak boleh hukumnya.peristiwa seperti diatas merupakan....
A. Istishab
B. ‘Urf Shohih
C. ‘urf fasid
D. Sadduz dzari’ah
E. Syar’u man Qablana
18. Dalam pembagian harta warisan, nenek mendapatkan harta warisan 1/6 dari cucunya jika tidak
terhijab. Ketetapan bagian waris untuk nenek seperti diatas merupakan contoh dari Ijma’...
A. Sukuti
B. Ahlul Bait
C. Para Tabi’in
D. Para Tabiut Tabi’in
E. Para Sahabat Nabi
19. Menurut Imam Syafi’i menyamakan hukum Umrah dengan Haji, yaitu fardhu, sebab kedua
ibadah ini disebutkan dalam satu ayat. Kesimpulan hukum yang ditempuh oleh Imam Syafi’i
seperti diatas berdasarkan kepada....
A. Istishab
B. Dilalah al-Iqtirani
C. Istihsan
D. Sadduz Dzari’ah
E. Qiyas Aulawi
20. Ijtihad adalah kemampuan dalam memperoleh hukum Syar’i yang bersifat amali melalui cara
Istimbat. Ijtihad dapat dipandang sebagai salah satu metode menggali sumber hukum Islam yang
menjadi landasan hukum untuk melakukan Ijtihad....
A. Qs. An-Nisa’ : 105
B. Qs. Al-Baqarah : 185
C. Qs. An-Nisa’ : 59
D. Qs Al-Maidah : 49
E. Qs Al-Maidah : 90
21. Apabila seorang fakih ditanya tentang hukum suatu kasus yang terlah berlalu, sedangkan ia
hanya satu satunya fakih yang dapat melakukan Ijtihad dan merasa kalau tidak melakukan Ijtihad
pada saat itu akan berakibat kasus tersebut luput dari hukum. Hukum berijtihad bagi fakih
tersebut......
A. Wajib kifayah
B. Wajib ‘ain
C. Sunah
D. Haram
E. Mubah
22. Pada waktu Nabi Muhammad Saw masih hidup bahkan sampai wafatnya beliau al-Qur’an masih
belum terkumpul. Nabi tidak memberi petunjuk dari wahyu yang berkenaan pembukuan al-
Qur’an. Dalam rangka menjaga keutuhan al-Qur’an. Dikarenakan banyaknya penghafal al-Qur’an
yang telah meninggal dunia, maka terlaksanalah pengumpulan al-Qur’an. Contoh Ijtihad
terlaksana pada masa....
A. Tabi’in
B. Tabi’ut tabi’in
C. Masa Sahabat
D. Imam mazhab
E. Masa Mu’awiyah
23. Diantara syarat untuk menjadi mujtahid adalah mengetahui ayat al-Qur’an yang berhubungan
dengan masalah yang dianalisis antara lain ayat ahkam, asbabun nuzul, “am dan khas dan
sebagainya. Diantara syarat tersebut terdapat keharusan menguasai asbabun nuzulyang berarti:
A. Sebab sebab dibukukannya ayat al-Qur’an
B. Sebab sebab dituliskannya suatu ayat al-Qur’an
C. Sebab sebab digolongkannya ayat ayat makkiyah dan madinah
D. Sebab sebab diturunkannya suatu ayat al-Qur’an
E. Sebab sebab digolongkannya sirat surat mufasshalah dan al mi’un
24. Seorang mujtahid yang mempunyai pengetahuan lengkap untuk beristimbath dengan al-Qur’an
dan al-Hadits dengan menggunakan kaidah mereka sendiri dan diakui kekuatannya oleh orang
orang alim. Kriteria seperti yang digambarkan diatas termasuk kedalam tingkatan mujtahid....
A. Mujtahid Mutlak
B. Mujtahid Murajih
C. Mujtahid fil Mazhabi
D. Mujtahid Muntasib
E. Mujtahid Fatwa
25. Mujtahid yang terikat oleh mazhab Imamnya, memang dia diberi kebebasan dan menentukan
berbagai landasannyan berdasarkan dalil, tetapi tidak boleh keluar dari kaidah kaidah yang telah
dipakai Imamnya. Tingkatan seperti yang digambarkan diatas termasuk kedalam tingkatan
mujtahid....
A. Mujtahid Murajih
B. Mujtahid Mutlak
C. Mujtahib Muntasib
D. Mujtahid Fatwa
E. Mujtahid Fil Mazhabi
26. Ijtihad seseorang Imam dalam memahami sesuatu hukum fikih, pada dasarnya mazhab itu timbul
antara lain karena perbedaan dalam memahami al-Qur’an dan al-Hadits. Perbedaan itu
adalahsebab timbulnya mazhab-mazhab dalam Islam, yang tergolong mazhab besar dalam
Islam...
A. Mazhab Hanafi, Malki, Syafi’i dan Hambali
B. Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan at-Tsauri
C. Mazhab Maliki, Syafi’i dan at-Tsauri
D. Mazhab Syafi’i, Maliki, Hanafi dan az-Zahiri
E. Mazhab Syafi’i, at-Tsauri dan az-Zahiri
27. Setiap orang yang beriman dapat mengamalkan ajaran agama Islam berdasarkan pengertian
dan kesadaran sendiri. Kita wajib bertanya tentang sesuatau yang belum mengerti, mengetahui
dalil dari apa yang ditanyakan itu merupakan faktor yang mendorong seseorang kepada amalan
yang lebih sempurna. Pernyataan diatas merupakan...
A. Kegunaan Ittiba’
B. Tujuan Ittiba’
C. Fungsi Ittiba’
D. Pengertian Ittiba’
E. Hikmah Ittiba’
28. Menguatkan salah satu dalil dari yang bertentangan terhadap yang lain sehingga dapat diketahui
mana yang lebih kuat diamalkan dan ditinggalkan yang lemahnya disebut....
A. Talfiq
B. Ittiba’
C. Taklid
D. Ta’kid
E. Tarjih
29. Dalam merumuskan hukum Syar’i Imam Abu Hanifa banyak menggunakan metode qiyas dan
Istihsan. Dengan ciri ini Imam Abu Hanifa termasuk...
A. Ahlul Hadits
B. Ahlul Qiyasi
C. Ahlul Ra’yu
D. Ahlul Mantiq
E. Ahlul IlmuKalam
30. Bermazhab itu sangat penting bagi seorang mukmin agar pemahaman dan praktik agamanya
benar. Dalam bermazhab ada istilah Taqlid. Imam mazhab yang empat berpesan pada
pengikutnya yang berkaitan dengan Taqlid yang dikenal dengan istilah Mazahibul Arba’ah.
Pesan Imam Abu Hanifa...
A. Setiap kita tertolak, kecuali penghuni kubur ini (Nabi Muhammad Saw)
B. Perumpamaan orang yang mencuri ilmu tanpa hujjah (alasan ) seperti orang yang mencari
kayu diwaktu malam
C. Jangan mangikuti (Taqlid) kepadaku atau malik atau Tsauri atau Auza’i tetapi ambillah dari
mana kami mengambil
D. Jika perkataanku menyalahi Kitab Allah Swt dan Hadits maka tinggalkanlah perkataanku ini
E. Mengambil perkataan orang lain tanpa dalil
31. Hukum Syari’at Islam merupakan sejumlah aturan Allah SWT yang mengatur berbagai persoalan
manusia yang berkaitan dengan perbuatan mukallaf, dalam kajian Ushul Fikih, pembahasan
tentang hukum Syara’ ini meliputi...
A. Al-Hakim, al-Hukmu, Mahkum Fih dan hukum Syara’
B. Al-Hakim, al-Hukmu, Mahkum Alaih dan pecinta hukum
C. Al-Hakim, al-Hukmu, Mahkum Fih dan Objek Hukum
D. Al-Hukmu, Mahkum Fih dan Mahkum Alaih
E. Al-Hakim, al-Hukmu, al-Mahkum Fih dan al-Mahkum Alaih
32. Kewenangan penciptaan hukum Syara’ itu adalah Allah SWT sendiri, persoalan yang muncul
kemudian adalah bagaimana dengan peran Rasulullah SAW dan para mujtahid dalam
melahirkan hukum Syara’ ? timbul perbedaan pendapat dari kalangan Ulama Ushul, golongan
pertama mengatakan ....
A. Disamping Allah SWT, Rasul dan Mujtahid juga mempunyai peran sebagai penyampai serta
melahirkan hukum Syara’
B. Disamping Allah SWT, Rasul juga berperan membuat hukum
C. Disamping Allah SWT, Rasul dan Sahabat juga berperan membuat hukum
D. Disamping Allah SWT, Rasul, Sahabat dan Imam Mazhab juga berperan membuat hukum
E. Pembuat atau pencipta hukum Syara’ itu adalah Allah semata
33. Tuntutan Syar’i (seruan) Allah SWT yang berkaitan perbuatan orang mukallaf, baik sifatnya
mengandung perintah maupun larangan, adanya pilihan atau adanya sesuatu yang dikaitkan
dengan sebab, atau hal yang menghalangi adanya sesuatu, adalah pengertian al-Hukmu
menurut ...
A. Jumhur Ulama
B. Wahbah Zuhaili
C. Ulama Ushul Fikih
D. Muhammad Abu Zahra
E. Ulama Ushul Syafi’iyah
34. Memahami hukum hukum Syara’ adalah wajib bagi setiap muslim. Hal ini karena hukum-hukum
Syara’ membuat aturan-aturan yang berkaitan dengan perbuatan dan tingkah laku manusia
dalam kehidupan praktis mereka, macam-macam hukum ada dua......
A. Hukum Taklifi dan hukum Wadh’i
B. Hukum Taklifi dan hukum Ijab
C. Hukum Wadh’i dan hukum Nadb
D. Hukum Wadh’i dan hukum Tahrim
E. Hukum Wadh’i dan hukum Karahah
35. Bahwa orang Mukallaf itu memiliki kesanggupan untuk memahami Kitab (seruan) Allah SWT
yang dibebankan atas dirinya dan orang mukallaf itu mempunyai kemampuan untuk menerima
pembebanan hukum Taklifi. Pernyataan diatas adalah Syarat....
A. Mahkum Fih
B. Al-Hukmu
C. Mahkum Alaih
D. Al-Hakim
E. Hukum Syara’
36. Memiliki kemanpuan untuk menerima Taklif dapat dibedakan kepada dua macam, pertama
disebut dengan Istilah Ahliyatul Wujub, yaitu kemanpuan menerima hak dan kewajiban, yang
kedua Ahliyatul ‘Ada’.....
A. Memiliki kesanggupan untuk memahami Kitab
B. Kecakapan bertindak dilihat dari segi kepantasan seseorang untuk dinilai sah segala ucapan
dan perbuatannya
C. Keadaan seseorang yang sudah pantas
D. Keadaan manusia yang dipandang belum pantas
E. Keadaan manusia yang kurang sempurna
37. Menurut pandangan Muhammad Zahra bahwa yang berkenaan dengan objek huku yang
berkaitan dengan perbuatan Mukallaf, baik dengan tuntutan untuk berbuat (perintah), tuntutan
untuk meninggalkan (larangan), maupun pilihan. Pernyataan diataspengertian dari....
A. Al-Hakim
B. Al-Hukmu
C. Mahkum Fih
D. Mahkum ‘Alahi
E. Makhum Mukallaf
38. Aminah melaksanakan shalat lima waktu dengan jumlah sesuai dengan aturan Islam, contoh
tersebut merupakan hukum Taklifi.....
A. Wajib Muayyan
B. Wajib Muhaddad
C. Wajib Kafa’i
D. Wajib ‘Aini
E. Wajib ghairu Muhaddad
39. Seseorang yang membunuh Ahli warisnya maka secara hukum ia tidak diperbolehkan
mendapatkan pembagian harta waris, perbuatan tersebut dalam hukum Islam dikategorikan ...
A. Mani’
B. Sabab
C. Syarat
D. Rukhsah
E. Azimah
40. Sebelum melakukan shalat terlebih dahulu kita bersuci dari hadas besar dan kecil (thaharah).
Maka keadaan tidak suci dari hadas besar dan kecil tersebut merupakan....
A. Syarat
B. Mani’
C. Sabab
D. Azimah
E. Rukshah
41. Berpuasa pada bulan Ramadhan wajib hukumnya bagi mukallaf, namun bisa menjadi tidak wajib
berpuasa untuk orang sakit atau dalam perjalanan dengan mengantinya dihari lain. Contoh ini
termasuk contoh dari hukum Wadh’i.....
A. Azimah
B. Syarat
C. Sabab
D. Mani’
E. Rukshah
42. Pendapat yang mengharamkan berpacaran didasarkan pada adanya kemudharatan jika
dilakukan terus akan menyebabkan terjerumus pada perbuatan zina. Kasus diatas termasuk
contoh.....
A. Sabab
B. Syarat
C. Rukshah
D. Azimah
E. Mani’
43. Seseorang mukallaf mendapat tuntutan untuk melaksanakan perintah Allah SWT, namun apabila
dia ada halangan kasabiyah maka tidak terkena tuntutan, berikut ini yang termasuk halangan
kasabiyah adalah.....
A. Gila
B. Keadaan terpaksa
C. Dunggu
D. Lupa
E. Perbudakan
44. Maksud dari kaidah ‫ االمور بمقا صدها‬adalah kecuali....
A. Segala sesuatu tergantung niatnya
B. Untuk membedakan ibadah dan bukan tergantung niatnya
C. Yang dapat membedakan adat dan ibadah terletak pada niatnya
D. Ibadah harus disertai niat ketika ketika memulai melakukan pekerjaan
E. Ibadah dan adat tidak ada perbedaan yang signifikan
45. Puasa, karena dalam ibadah tersebut terdapat aktifitas sama dengan orang yang tidak makan
dan minum , karena tidak memiliki makanan atau minuman, tidak selera, sedang sakit. Maka
perbuatan tersebut akan dibedakan oleh.....
A. Keyakinan tidak bisa dihilangkan dengan sebab keraguan
B. Kesulitan menuntut kemudahan
C. Segala sesuatu tergantung tujuannya
D. Bahaya harus dicegah
E. Kebiasaan bisa dijadikan sebagai hukum
46. Dasar hukum al-qawaidul fiqhiyah ini :)‫يسمح صوتا اويجد ريحار (رواه مسلم‬
“ketika salah satu diantara kalian menemukan sesuatu, lalu sangsi (ragu) apakah keluar sesuatu
atau tidak? Maka jangan keluar dari mesjid sampai mendengarkan suara atau menemukan bau
(kentut). (HR.Muslim)”. hadits tersebut diatas menjadi dasar hukum ....
A. ‫الىقىن ال ىذال بااشك‬
B. ‫االمور بمقاصدها‬
C. ‫المشقة تجلب التىسر‬
D. ‫العادة محكمة‬
E. ‫الصرر يرال‬
47. Ditengah tengah shalat jum’at seseorang ragu, apakah waktunya sudah keluar atau belum ? menurut
pendapat shahih ia harus meneruskan shalat jum’at dan keraguannya tidak mempengaruhi keabsahan
shalatnya. Peristiwa diatas adalah contoh dari...
A. ‫االمور بمقاصدها‬
B. ‫العادة محكمة‬
C. ‫الصرر يرال‬
D. ‫اليقين ال يرال بالشك‬
E. ‫المشقة تجلب التيسر‬
48. Kaidah ini menjadikan landasan berbagai macam hukum Fikih. Diantaranya kebolehan
mengembalikan barang yang sudah dibeli karena ada cacatnya yang merugikan pembeli, yaitu
kaidah yang berbunyi ....
A. ‫االمور بمقا صدها‬
B. ‫اليقيناليرال بااشك‬
C. ‫الصرر يرال‬
D. ‫العادة محكمة‬
E. ‫المشقة تجلب التيسر‬
49. Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT diberi keistimewaan. Diantaranya adalah tidak ada kesempitan
dalam menjalankannya. Allah SWT memberi kemudahan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Dan tidak
memberinya beban yang sulit dalam menjalankan agama. Peryataan diatas sesuai dengan kaidah ‫المشقة‬
‫ تجلب التيسر‬.Dasar hukum pengambilan kaidah ini adalah....
A. Qs. Al-Hajj : 78
B. Qs. Al-Baqarah : 184
C. Qs. An-Nisa’ : 28
D. Qs. Al-Hajj : 90
E. Qs. An-Nahl : 15
50. Ketika bepergian jauh, kita diperbolehkan menqasar shalat dan itu merupakan kemudahan dalam hukum
Islam. Hal ini salah satu contoh dari .....
A. Sebab
B. Syarat
C. Hakim
D. Rukshah
E. Mahkum ‘alaih

Anda mungkin juga menyukai