Anda di halaman 1dari 2

TUGAS RANGKUMAN

KEWARGANEGARAAN

Nama: SITI AMALIYATURRODIYAH SY (236131064)


Kelas : 1B / SPI

1. Dijelaskan bahwa, ada 21 tokoh yag terlibat dalam sidang tersebut. Sidang iti sendiri di
ketuai oleh Rajiman Widyoningrat.

Adapun pemikiran dari beberapa tokoh tentang pembentukan suatu wilayah seperti
berikut :

a. Moh. Hatta : Dalam pembentukan wilayah, yang membahas batas – batas


wilayah, Indonesia tidak perlu meminta lebih hak wilayah (menerima apa saja
daerah yang dulunya sudah dijajah Belanda). Menurut Hatta, mempertahankan
wilayah yang luas adalah hal yang sulit dilakukan pada masa itu. Moh Hatta
juga menyampaikan pemikirannya tentang impirialisme, Hatta memberi
tanggapan lebih baik pemuda di dorong untuk sadar membereskan pekerjaan
didalam negara sendiri, seperti hal nya memperkuat dan menyempurnakan jauh
lebih penting daripada terus mempertentangkan imperialisme luar
b. Soekarno Hatta : Indonesia bukanlah ahli waris belanda, Indonesia tidak terikat
oleh moral yang diadakan oleh Belanda. Dengan itu kita sebagai negara yang
ingin berdiri sendiri mempunyai hak atas menentukan hak-hak terdebut.
c. Sutardjo : Papua adalah pembahasan sensitif yang bisa menjadi latar belakang
suatu pertikaian, sehingga Papua dimasukkan kedalam bagian Indonesia adalah
keputusan yang baik
d. Agus salim : Pembambilan keputusan tentang suatu kebijakan dengan sistem
mufakat suara terbanyak (Sistem Eropa Barat) bukanlah menjadi hal bisa
dijadikan sebuah landasan. Dengan beberapa bukti kejadian yang dialami Eropa
Barat sebagai penganut sistem ini.Dengan itu menurutnya biarlah Malaka,
Papua, dll. Yang memyampaikan sendiri kepada Dai Nippon Teiyoku meminta
jalan untuk bergabung dengan Indonesia.
e. Maramis : Indonesia sudah bebas dari keterikatan pemerintahan Belanda,
namun dengan keputusan Malaka, Papua dll. Bergabung dengan Indonesia,
bairlah menjadi keputusan mereka sendiri.
f. Sanusi : Pembentukan batad negara hanya bisa ditentukan jika peperangan yang
ada sudah benar-benar selesai. Dengan itu lebih baik diurungkan dulu perosalan
Malaka, Papua, dll.

g. Suposo : Suposo merumuskan ada 3 aliran :


1). Hindia belanda dahulu
2). Hindia Belanda, Malaka, Borneo Utara, Papua, Timor dan Kepulauan
Kecilnya
3). Hindia Belanda, Malaka dan Papua dicoret.

2). Adapun dalam pembentukan Undang – undang :

a. Parada Harahap mengungkapkan penghargaannya terhadap peran Dai Nippon


dalam membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dia meyakini bahwa
Indonesia harus mengakui kontribusi Dai Nippon dalam mencapai kemerdekaan
b. Kolopoking : Menyampailan bahwa, baiknya undang -undang disusun sesingkat
mungkin, sekitar 15 hingga 16 pasal agar mudah diubah mengikuti perkembangan
zaman
c. Liêm Koen Hian : Berpendapat bahwa identitas budaya Tionghoa masih relevan
dan penting. Dia mengklaim bahwa meskipun identitas ini mungkin tidak relevan
lagi di Tiongkok, itu masih berarti sesuatu bagi peranakan Tionghoa di luar
negeri, termasuk di Indonesia.
d. Wongsoonegoro : Menjelaskan tentang status baru, bagaimana masyarakat sosial
harus diperkanalkan dengan adanya status tionghoa.
e. Muhammad Yamin : Mendukung gagasan bahwa bangsa Indonesia harus merdeka
dan memiliki negara sendiri. Pemikirannya didasarkan pada keyakinan kuat akan
hak kemerdekaan bangsa Indonesia dan penentangan terhadap penjajahan
Belanda.
f. Oei Tjang Tjoei : Menekankan betapa pentingnya rakyat dalam pembentukan dan
pengelolaan negara. Ia berpendapat bahwa rakyat harus memiliki peran aktif
dalam menentukan wakil-wakil mereka dalam pemerintahan.
g. Baswedan : Menekankan kepentingan kestaraan dan kebangsaan

Anda mungkin juga menyukai