Anda di halaman 1dari 6

MODUL AJAR

A. Identitas Modul
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 AMPELGADING
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Bidang Keahlian : Semua Keahlian
Program Keahlian : Semua program keahlian
Mata Pelajaran : PAIBP
Judul Elemen : AQIDAH
Deskripsi Elemen : Peserta didik menganalisis cabang-cabang iman,
keterkaitan antara iman, Islam dan ihsan,
mempresentasikan tentang cabang-cabang iman
meyakini bahwa cabang-cabang iman, keterkaitan
antara iman, Islam dan ihsan; membiasakan sikap
menjaga kehormatan, Ikhlas, Malu dan Zuhud dan
pembelajar sepanjang hayat.

Kelas : XI
Fase Capaian : F
Alokasi Waktu : 405
Jumlah Pertemuan : 9 JP

B. Kompetensi Awal (20 menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membaca beberapa ayat Al Quran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Jelaskan pengertian menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan zuhud.
b. Jelaskan penerapan menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan zuhud dalam
kehidupan sehari-hari

C. Profil Pelajar Pancasila


Bertaqwa Kepada Allah, Tanggungjawab, Komitmen, Peduli, Berfikir Kritis,
Berkebhinekaan, dan Mandiri

D. Sarana dan Prasarana


LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet

E. Target Peserta Didik


Kelas XI

F. Model Pembelajaran
Dicovery Learning

G. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pengertian cabang iman, yaitu: menjaga kehormatan, ikhlas, malu,
dan zuhud;
2. Menjelaskan dasar naqli cabang iman, yaitu: menjaga kehormatan, ikhlas, malu,
dan zuhud;
3. Menganalisis cabang iman, yaitu: menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan zuhud;
4. Membiasakan sikap menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan hidup sederhana
sebagai bentuk implementasi cabang Iman di lingkungan keluarga, sekolah,dan
masyarakat;
5. Mempresentasikan paparan cabang iman, yaitu: menjaga kehormatan, ikhlas,
malu, dan zuhud.

H. Motode Pembelajaran
Diskusi, presentasi, demonstrasi, simulasi praktik

I. Pemahaman Bermakna
Kemampuan menganalisis makna menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan zuhud;?

J. Pertanyaan Pemantik
a. Pernahkah kamu mendengar mengenai menjaga kehormatan, ikhlas, malu,
dan zuhud;?
b. Apa yang bisa kamu jelaskan tentang menjaga kehormatan, ikhlas,
malu, dan zuhud;

K. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Kesatu
Pendahuluan ( 20 Menit)
a. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
b. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.
c. Peserta didik bersama dengan guru membaca beberapa ayat Al Quran
Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
1) Pernahkah kamu mendengar mengenai menjaga kehormatan, ikhlas;?
2) Apa yang bisa kamu jelaskan tentang menjaga kehormatan,
ikhlas, malu, dan zuhud;?

Kegiatan Inti ( 120 menit)


a. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengetahuan
mengenai menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan zuhud;?
b. Peserta didik diminta mengamati sebuah gambar / video tentang mengenai
menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan zuhud;?
c. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai:
1) Menurut pendapatmu apa yang dimaksud mengenai menjaga kehormatan,
ikhlas, malu, dan zuhud;?
2) Menurut pendapatmu apa keutamaan menjaga kehormatan, ikhlas, malu, dan
zuhud;?
3) Coba sebutkan contoh perilaku mengenai menjaga kehormatan, ikhlas, malu,
dan zuhud;?
d. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing
dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi mengenai menjaga
kehormatan, ikhlas, malu, dan zuhud;?
e. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersama-sama
dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya ( di depan kelas )
f. Peserta didik yang lain diminta menanggapi hasil kerjaan temannya.

Penutup (15 menit)


a. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
b. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan tugas dari guru
c. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
2. Pertemuan Kedua

Pendahuluan (20 Menit)


a. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
b. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.
c. Peserta didik bersama dengan guru membaca beberapa ayat Al Quran
d. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Pernahkah kamu mendengar kata malu dan zuhud?
b. Apa yang kamu bayangkan tentang malu dan zuhud?

Kegiatan Inti (120 menit)


a. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengetahuan
tentang etos kerja
b. Peserta didik diminta mengamati sebuah gambar / video tentang , malu, dan
zuhud
c. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai:
a. Menurut pendapatmu apa yang dimaksud malu dan zuhud?
b. Bagaimana pandangan Islam tentang malu dan zuhud?
c. Coba sebutkan hal-hal yang harus diketahui keutamaan sifat malu dan zuhud ?
d. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing
dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi materi malu dan
zuhud.
e. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersama-sama
dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya ( di depan kelas )
f. Peserta didik yang lain diminta menanggapi hasil kerjaan temannya.

Penutup (15 menit)


a. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
b. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan tugas
dari guru materi malu dan zuhud
c. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru

3. Pertemuan Ketiga

Pendahuluan (30 Menit)


a. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
b. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.
c. Peserta didik bersama dengan guru membaca beberapa ayat Al Quran
d. Peserta didik diminta untuk mengiform asesmen diagnostik untuk mengetahui
masalah-masalah yang diderita atau mengganggu peserta didik, sehingga
peserta didik mengalami kesulitan, hambatan, atau gangguan ketika
mengikuti program pembelajaran

Kegiatan Inti (90 menit)


a. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
1) Sudah sejauh mana kalian menerapkan menjaga kehormatan, ikhlas, malu dan
zuhud ?
2) Bagaimana pendapatmu tentang bekerja sebagai ibadah ?
b. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing
dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi materi menjaga
kehormatan, ikhlas, malu dan zuhud.
c. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersama-sama
dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya ( di depan kelas )
d. Peserta didik yang lain diminta menanggapi hasil kerjaa temannya.
e. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal latihan.
Penutup (15 menit)
a. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
b. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
tugas dari guru
c. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

L. Asesmen
a. Asesmen diagnostik kognitif
b. Asesmen formatif
Refleksi:
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?

c. Asesmen sumatif

M. Pengayaan dan Remidial


Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan
tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari materi cabang iman menjaga
kehormatan, ihlas, malu,zuhud di dalam referensi dan literatur yang relevan. Sedangkan
siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru berupa
bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih sederhana.
Siswa diminta mempelajari kembali materi cabang iman memenuhi janji, mensyukuri
nikmat, memelihara lisan, menutupi aib orang lain di dalam referensi dan literatur yang
relevan.

Menyetujui, Ampelgading, 2 Januari 2023


Waka Kurikulum Guru Mata Pelajaran PAIBP

Ahmad Sholeh, S.Pd. Chozanah, S.Ag.


NIP. 19781128 200903 1 002 NIP. 197110101997032004

Mengetahui,
Kepala Sekolah,

Drs. Dihan Narso, M.Pd


NIP. 19670324 199412 1 001
Lampiran
MATERI

1. Menjaga Kehormatan.
Maksud dari menjaga kehormatan adalah menjaga harga diri, nama baik, dan
kemuliaan diri. Dengan kata lain menjaga harkat, martabat dan harga diri manusia.
Menjaga kehormatan dalam Bahasa Arab disebut dengan muru’ah. Muru’ah adalah
proses penjagaan tingkah laku seseorang agar sejalan dengan ajaran agama,
menghiasi diri dengan akhlak terpuji dan menjauhi segala bentuk keburukan. Ada
juga yang memberi definisi sebagai kemampuan untuk menghindari perbuatan yang
negatif/buruk, sehingga dapat menjaga harkat, martabat, harga diri, dan kehormatan
diri.

Sikap menjaga kehormatan, terdapat dalam Q.S. Al-Ahzab/33: 35, yaitu:


‫ِإَّن اْلُم ْس ِلِم يَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َو اْلُم ْؤ ِمِنيَن َو اْلُم ْؤ ِم َن اِت َو اْلَق اِنِتيَن َو اْلَقاِنَت اِت َو الَّص اِدِقيَن َو الَّص اِد َقاِت َو الَّص اِبِريَن‬
‫َو الَّصاِبَر اِت َو اْلَخ اِشِع يَن َو اْلَخ اِشَع اِت َو اْلُم َتَص ِّد ِقيَن َو اْلُم َتَص ِّد َقاِت َو الَّصاِئِم يَن َو الَّصاِئَم اِت َو اْلَح اِفِظ يَن ُفُروَج ُهْم‬
]٣٣:٣٥[ ‫َو اْلَح اِفَظاِت َو الَّذ اِكِر يَن َهَّللا َك ِثيًرا َو الَّذ اِكَر اِت َأَع َّد ُهَّللا َلُهم َّم ْغ ِفَر ًة َو َأْج ًرا َع ِظ يًم ا‬
Artinya: “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan
perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya,
laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki
dan perempuan yang khusyu´, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki
dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara
kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah,
Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar (Q.S. Al-
Ahzab/33: 35)

2. Ikhlas
Kata ikhlas dari bahasa Arab. Secara bahasa kata ikhlas berarti murni, tidak
bercampur, bersih, jernih, mengosongkan dan membersihkan sesuatu. Ikhlas berarti
suci dalam berniat, bersihnya batin dalam beramal, tidak ada pura-pura, lurusnya
hati dalam bertindak, jauh dari penyakit riya’ serta mengharap ridha Allah semata .
Salah satu ayat yang mengajarkan untuk ikhlas adalah Q.S. Az-Zumar/39: 2 berikut
ini.
]٣٩:٢[ ‫ِإَّنا َأنَز ْلَنا ِإَلْيَك اْلِكَتاَب ِباْلَح ِّق َفاْع ُبِد َهَّللا ُم ْخ ِلًصا َّلُه الِّد يَن‬
Artinya: Sesungghunya Kami telah menurunkan kepadamu (Muhammad) alKitab
(al-Qur’an) dengan benar, maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan
(ibadah) kepadanya. (Q.S. Az-Zumar/39: 2)

3. Malu
Malu dalam bahasa Arab disebut kata al-haya’ ( ). َ ‫الحَ يُ اء‬Malu disebutkan oleh
Nabi Saw sebagai cabang dari iman karena dengan sifat malu seseorang dapat
tergerak melakukan kebaikan dan menghindari keburukan. Sifat malu akan selalu
mengantarkan seseorang pada kebaikan. Jika ada seseorang yang tidak berani
melakukan kebaikan, maka sebabnya bukanlah sifat malu yang dimilikinya, tetapi
itu disebabkan sifat penakut dan kelemahan yang dimiliki seseorang tersebut.
Demikian Imam an-Nawawi menjelaskan dalam kitabnya Syarh Shahih Muslim

Menurut Ibnu Hajar penulis kitab Fath al-Bari, malu dibagi menjadi dua, yaitu.
1) Malu naluri (gharizah) yakni sifat malu yang Allah ciptakan pada diri hamba
sehingga mengantarkan hamba tersebut melakukan kebaikan dan menghindari
keburukan serta memotivasi untuk berbuat yang indah. Inilah yang termasuk cabang
dari iman, karena bisa menjadi perantara menaiki derajat iman.
2) Malu yang dicari/dilatih (muktasab). Sifat malu ini adakalanya bagian dari iman,
seperti rasa malu sebagai hamba di hadapan Allah pada hari kiamat, sehingga
menjadikannya mempersiapkan bekal untuk menemui Allah di akhirat nanti.
Adakalanya juga malu ini bagian dari ihsan, seperti malunya hamba karena adanya
rasa taqarrub atau merasa selalu dalam pengawasan Allah, inilah puncak dari
macam-macam cabang iman.

4. Zuhud
Zuhud secara bahasa berarti sesuatu yang sedikit, tidak tertarik terhadap sesuatu dan
meninggalkannya. Jadi, zuhud berarti meninggalkan dari kesenangan dunia untuk
lebih mementingkan ibadah. Orang yang melakukan zuhud disebut dengan zāhid.

Anda mungkin juga menyukai