Anda di halaman 1dari 35

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem

Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan menguraikan

masalah di dalam suatu sistem menjadi komponen - komponen yang lebih kecil

untuk memudahkan kita dalam memahami masalah. Serta mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan dan hambatan yang terjadi untuk mendapatkan

kebutuhan yang diharapkan dari suatu sistem sehingga dapat diusulkan

perbaikan.

4.1.1. Analisis Input

Analisis Input merupakan data yang akan diinput kedalam sistem. Data-

data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Input data user

2. Input data kriteria

3. Input data alternatif

4. Input nilai bobot

4.1.2. Analisis Proses

Analisis Proses merupakan pengolahan data, didalam sistem proses

tersebut diantaranya sebagai berikut :

1. Proses login

2. Proses hitung

52
53

3. Proses hasil prangkingan

4.1.3. Analisis Output

Analisis Output merupakan proses pengumpulan informasi yang

dihasilkan dari sistem. Informasi yang dihasilkan diantaranya adalah sebagai

berikut :

1. Cetak laporan hasil perangkingan

4.1.4. Analisis Perhitungan VIKOR

A. Menentukan Bobot Kriteria

Penentuan bobot kriteria dibuat dalam keperluan perhitungan metode VIKOR.

Adapun bobot-bobot kriteria dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Bobot Kriteria

No Kode Kriteria Nama Kriteria Type Bobot

1 C01 Penghasilan Benefit 10

3 C02 Tanggungan Keluarga Benefit 10

4 C03 Umur Benefit 30

5 C04 Status Perkawinan Benefit 20

6 C05 Status Pekerjaan Benefit 30

B. Menentukan Nilai Alternatif

Setelah bobot kriteria ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan

nilai alternatif berdasarkan bobot dari kriteria. Adapun nilai alternatif dapat dilihat

pada tabel berikut:


54

Tabel 4.2 Bobot Alternatif

No Kode Nama Alternatif C01 C02 C03 C04 C05

1 A01 Asmin 10 50 50 40 80

2 A02 Ata Iskandar 100 100 80 70 70

3 A03 Heli 100 50 90 60 80

4 A04 Cicih Komalasari 100 50 80 50 60

C. Perhitungan Metode VIKOR

Prosedur perhitungan metode VIKOR menurut Opricovic & Tzeng (dalam

Lengkong, 2015: 109) mengikuti tahap-tahap di bawah ini adalah sebagai

berikut:

1. Menyusun kriteria dan alternatif ke dalam bentuk matriks

Dari data yang didapat dijadikan data untuk matriks Keputusan (F). Pada

langkah ini setiap kriteria dan alternatif disusun ke dalam bentuk matriks F; di

mana baris dalam matrik menyatakan alternatif dan Kolom menyatakan kriteria.

𝑥1 𝑥2 ⋯ 𝑥𝑛

𝑥1.1 𝑥1.2 ⋯ 𝑥𝑛 ]………………. ………. (4.1)


𝐹= [ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮

𝑥𝑚 𝑥𝑚 ⋯ 𝑥𝑚

Keterangan :

F : Matriks Keputusan
55

x : Nilai dari alternative

n : Nomor Urutan alternatif

m : Nomor urutan kriteria

2. Menentukan bobot untuk setiap kriteria

Bobot merupakan nilai atau value dari sebuah indikator kriteria. Bobot

kriteria diperoleh dari pengguna sistem, yaitu Status Pekerjaan, Umur, Status

Perkawinan sesuai dengan kebutuhan atau kriteria yang diinginkan. Bobot

kriteria adalah bobot yang dipakai untuk menghitung Matriks Normalisasi

Terbobot yang akan dibahas pada poin berikutnya. Bobot (W) kriteria dalam

penelitian ini ditentukan oleh pihak Desa Cijaralang

- Penghasilan 10%

- Tanggungan Keluarga 10%

- Umur 30%

- Status Perkawinan 20%

- Status Pekerjaan 30%.

3. Melakukan normalisasi menggunakan rumus sebagai berikut:

Fij=¿ ¿ (4.2)

Keterangan :

Fij dan Xij (i= 1,2,3,..,m dan j=1,2,3,..,n) adalah elemen dari matrik
+¿¿
pengambilan keputusan (alternatife i terhadap kriteria j) dan x j

Contoh normalisasi nilai alternative pada setiap kriteria


56

Kriteria pertama C01

( 100−10 )
F 1= =1
( 100−10 )

( 100−10 )
F 1= =0
( 100−10 )

( 100−10 )
F 1= =0
( 100−10 )

( 100−10 )
F 1= =0
( 100−10 )

Kriteria pertama C02

( 100−50 )
F 2= =1
( 100−50 )

( 100−100 )
F 12= =0
( 100−50 )

( 100−50 )
F 22= =1
( 100−50 )

(100−50 )
F 23= =1
(100−50 )

Kriteria pertama C03

( 90−50 )
F 3= =1
( 90−50 )

( 90−80 )
F 13= =0 ,25
( 90−50 )
57

( 90−90 )
F 23= =0
( 90−50 )

( 90−80 )
F 33= =0 ,25
( 90−50 )

Kriteria Pertama C04

( 70−40 )
F 4= =1
( 70−40 )

( 70−70 )
F 14= =0
( 70−40 )

( 70−60 )
F 24= =0 , 33
( 70−40 )

( 70−50 )
F 34= =0 , 67
( 70−40 )

Kriteria Pertama C05

( 80−80 )
F 5= =0
( 80−60 )

( 80−70 )
F 15= =0 ,5
( 80−60 )

( 80−80 )
F 25= =0
( 80−60 )

( 80−60 )
F 35= =1
( 80−60 )

4. Penentuan nilai data terbaik/positif (f+j) dan terburuk/negatif (f-j) atau


58

dengan istilah Cost dan Benefit dalam satu variabel penelitian ditentukan

oleh jenis data variable penelitian higher-the-better

(HB) atau lower-the-better (LB) (Kusdiantoro 2012). Nilai ( f ) dan (f))

tersebut dinyatakan sebagai berikut :

fj=max ( f 1 j , f 2 j, f 3 j, , , , , ,, mj ) … … … … … … … ..(4.3)

fj=min ( f 1 j, f 2 j , f 3 j , , , , ,, , mj ) … … … … … … … … ( 4.4 )

Keterangan :

f+𝑗 : nilai terbaik/positif dalam satu kriteria j

f−𝑗 : nilai terjelek/negatif dalam satu kriteria j

i : 1,2,3, ..., m adalah nomor urutan alternatif

j : 1,2,3, ..., n adalah nomor urutan atribut atau kriteria

5. Normalisasi Bobot (R*)


Langkah 4 : Menentukan nilai terbobot dari data ternormalisasi untuk
setiap alternatif dan kriteria Melakukan perkalian antara nilai data yang telah
dinormalisasi (N) dengan nilai bobot kriteria (W) yang telah ditentukan,
dengan perhitungan sebagai berikut :

+¿ij=Wj .Nij … … …… …… … …… …… … …… ..(4.5)¿


f

Keterangan :
𝐹∗ᵢⱼ : nilai data ternormalisasi yg sudah terbobot untuk alternatif i pada kriteria
j
𝑊𝑗 : nilai bobot pada kriteria j

𝑁𝑖𝑗 : nilai data ternormalisasi untuk alternatif i pada kriteria j


i : 1,2,3,.................................., m adalah nomor urutan alternatif
59

j : 1,2,3, ..., n adalah nomor urutan atribut atau kriteria

6. Menghitung indeks VIKOR (Q)


Langkah 5 *: Menghitung indeks VIKOR (Q)
Setiap alternatif i dihitung indeks VIKOR-nya menggunakan rumus sebagai
berikut :

Qi=¿ ¿

S- : mini(Si)
S+ : maxi(Si)
R- : mini(Ri)
R+ : maxi(Ri)
v : v adalah veto yaitu rule dari metode VIKOR digunakan untuk menghitung
indeks VIKOR yang bernilai 0,5 Semakin kecil nilai indeks VIKOR (Qi) maka
semakin baik pula solusi alternative tersebut.

Tabel 4.3 Perhitungan normalisasi matrik dengan perkalian bobot kriteria

Nama Kriteria
No Alternatif
C1 C2 C3 C4 C5

1 A01 1*10 1*10 1*30 1*20 0*30

2 A02 0*10 0*10 0,25*30 0*20 0,5*30

3 A03 0*10 1*10 0*30 0.33*20 0*30

4 A04 0*10 1*10 0.25*30 0,67*20 1*30

7. Tabel Normalisasi nilai alternatife metode Vikor

Tabel 4.4 Bobot Alternatif hasil Perhitungan di atas


60

Alternati Nama Kriteria


No
f C1 C2 C3 C4 C5

1 A01 10 10 30 20 0

2 A02 0 0 7,5 0 15

3 A03 0 10 0 6,667 0

4 A04 0 10 7,5 13,333 30

8. Menghitung Nilai S dan R dari masing-masing Alternatif

Nilai S (A01) = 10 + 10 + 30 + 20 + 0= 70

Nilai S (A02) = 0 + 0 + 7,5 + 0 + 15 = 22,5

Nilai S (A03) = 0 + 10 + 0 + 6,667 + 0 = 16,667

Nilai S (A04) = 0 + 10 + 7,5 + 13,333 +30= 60,833

Berikut akan menentukan nilai R sebagai berikut:

Nilai R (A01) = 30

Nilai R (A02) = 15

Nilai R (A03) = 10

Nilai R (A04) = 30

Jika dalam tabel nilai S dan R seperti di bawah ini:

Tabel 4.5 nilai S dan R

Alternatif Nilai S Nilai R

A01 (Asmin) 70 30

A02 (Ata Iskandar) 22,5 15

A03 (Heli) 16,667 10


61

A04 (Cicih Komalasari) 60,833 30

9. Menghitung nilai indeks vikor

Nilai Q terkecil adalah sampel terbaik, dalam menyelesaikan rumus nilai

dalam metode vikor, berikut ini adalah cara perhitungan indeks nilai Vikor

sebagai berikut:

#Alternatif :

( 70−16,667 ) ( 30−10 )
Q ( A 01 )= ∗0 , 1+ ∗( 1−0 ,1 )
( 70−16,667 ) ( 30−10 )
= (1*0,1) + (1*0,9)
=1

( 22 ,5−16,667 ) ( 15−10 )
Q ( A 02 )= ∗0 , 1+ ∗(1−0 , 1 )
(70−16,667 ) ( 30−10 )
=(0,1093694336*0,1) + (0,25*0,9)

=0,180*

( 16,667−16,667 ) (10−10 )
Q ( A 03 )= ∗0 , 1+ ∗(1−0 , 1 )
( 70−16,667 ) ( 30−10 )
= (0*0,1) + (0*0.9)

=0

( 60,833−16,667 ) ( 30−10 )
Q ( A 04 )= ∗0 ,1+ ∗( 1−0 , 1 )
(70−16,667 ) ( 30−10 )
= (0,8281176757*0,1) + (1*0.9)

=0,914
62

10. Hasil Tabel Perhitungan Metode VIKOR


Tabel 4.6 Perhitungan metode vikor

No Kode Alternatif Nilai Q

1 A01 1.000

2 A02 0.180

3 A03 0.000

4 A04 0.914

4.2 Perancangan Sistem

perancangan sistem adalah proses perancangan untuk merancang suatu

sistem baru atau memperbaiki suatu sistem yang telah ada sehingga sistem

tersebut menjadi lebih baik dan biasanya proses ini terdiri dari proses merancang

input, output dan file, pada kali ini perancangan sistem ini akan memberikan

gambaran mengenai dokumen-dokumen, proses-proses dan aliran data. Proses

yang akan dirancang bertujuan untuk memperbaiki kinerja sistem yang ada,

sehingga kelemahan dan kekurangan yang ada pada sistem yang sedang berjalan

dapat diminimalisasi.

Pada tahap perancangan sistem akan dibuat bagan-bagan yang


63

berhubungan dengan proses yang akan berlangsung pada sistem yang diusulkan,

antara lain Diagram Kontek, DFD (Data Flow Diagram) serta kamus data yang

diusulkan.

4.2.1 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem SPK ini menentukan Bantuan Beras Raskin menggunakan

metode VIKOR berbasis web pada Desa Cijaralang ini diharapkan bisa

memudahkan para petugas Desa Cijaralang dalam menentukan program

bantuan beras raskin yang efektif dan efisien.

Berikut dijabarkan Flow Of System yang di usulkan :

1. Admin melakukan input data kriteria dan aternatif Warga di dalam

sistem.

2. Admin melakukan penentuan nilai bobot alternatif dan nilai bobot

kriteria yang nantinya akan dijadikan proses penentuan bantuan

Beras Raskin.

3. Admin melakukan proses penentuan bantuan Beras Raskin.

4. Admin mencetak hasil proses penentuan bantuan Beras Raskin.

5. Admin memberikan laporan hasil proses penerima bantuan Beras

Raskin kepada Kepala Desa untuk meminta Persetuan/approve hasil

laporan

6. Kepala Desa Login kedalam sistem dan langsung ke menu cetak hasil

akhir.
64

7. Setelah itu Kepala Desa melihat hasil laporan hasil dan bisa

memberikan izin untuk dilakukan cetak laporan hasil pemberian

beras raskin.
65

4.2.2 Rancangan Prosedur yang Diusulkan

A. Flow of System

Gambar 4.1. Flow Of System Menentukan Bantuan Beras Raskin

4.2.3 Perancangan Diagram Konteks (Context Diagram)


66

Diagram konteks ini dirancang dengan memperhatikan masukan yang

dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem. Berikut

adalah gambar dari diagram konteks Sistem Pendukung Keputusan Penerima

Bantuan Beras Raskin.

Gambar 4.2. Diagram Konteks

Alur data sebagai berikut :

1. Admin melakukan Input User, Kriteria, Nilai Bobot

2. Setelah itu admin melakukan proses penentuan dan nilai kriteria

3. Setelah itu admin bisa mencetak hasil perankingan dan hasil laporan yang

akan dilaporkan ke kepala desa setelah diberi izin/approve oleh kepala desa

4. Kepala Desa melakukan login kedalam sistem yang bertujuan untuk

memberikan approve terkait cetak laporan hasil perankingan berupa hasil

laporan pemberian beras raskin

4.2.4 Perancangan Data Flow Diagram (DFD) Level 0


67

DFD level 0 membahas tentang penjabaran sistem yang akan dirancang

berdasarkan rancangan pada konteks diagram. Berikut adalah gambar DFD

Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Beras Raskin yang

diusulkan.

Gambar 4.3 DFD Level 0 Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Beras Raskin
68

4.2.5 DFD Level 1 Proses 1(Proses Login)

Gambar 4.4 DFD Level 1 Proses 1

4.2.6 DFD Level 1 Proses 2(Proses Input Master)

Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses 2


69

4.2.7 DFD Level 1 Proses 3(Output Hasil Analisa)

Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses 4

4.3 Entity Relationship Diagram

ERD merupakan suatu diagram yang menggambarkan rancangan data yang

akan disimpan atau bentuk logika yang akan dipakai untuk menganalisa dan

mendesain suatu basis data yang akan dibuat. Adapun ERD pada SPK

Penerima Bantuan Beras Raskin Pada Desa Cijaralang:


70

Gambar 4.8 Entity Relationship Diagram

4.4 Perancangan Basis Data dan Normalisasi

4.4.1 Perancangan Normalisasi

1. Bentuk Tidak Normal

Tabel 4.7 Bentuk Tidak Normal

alternatif_id, nama_alternatif, created_at, updated_at, nama, rw, desa,

rt, status kriteria_id, nama_kriteria, kode, nilai_id, nilai bobot, user_id,

name, email, email_verified_at, password, image, role, remember_token


71

2. Bentuk Normal Pertama

Gambar 4.9 Bentuk Normal Pertama

3. Bentuk Normal Kedua

Gambar 4.10 Bentuk Normal Kedua


72

4. Bentuk Normal Ketiga

Gambar 4.10 Bentuk Normal Ketiga

4.4.2 Perancangan Struktur File Database

File yang digunakan pada sistem pendukung keputusan

penerima bantuan beras raskin adalah sebagai berikut :

1. Struktur file alternatifs

Nama file : table alternatif

Primary key : alternatifs_id

Keterangan : data alternatif

Tabel 4.8 struktur file alternatifs

No Atribut Type Length keterangan

1 alternatif_id Bigint 20 Atribut kunci


73

2 nama_alternatif varchar 255 Atribut penyerta

3 Nama varchar 255 Atribut penyerta

4 Rw varchar 255 Atribut penyerta

5 Desa varchar 255 Atribut penyerta

6 Rt varchar 255 Atribut penyerta

7 created_at timestamp Atribut penyerta

8 updated_at timestamp Atribut penyerta

2. Struktur file kriterias

Nama file : table kriterias

Primary key : kriteria_id

Keterangan : data kriterias

Tabel 4.9 struktur kriterias

No Atribut Type Length Keterangan

1 kriteria_id Bigint 20 Atribut kunci

2 nama_kriteria varchar 255 Atribut penyerta

3 Kode varchar 255 Atribut penyerta


74

4 Bobot double Atribut penyerta

5 created_at timestamp Atribut penyerta

6 updated_at timestamp Atribut penyerta

3. Struktur file nilais

Nama file : nilais

Primary key : nilais_id

Keterangan : data table nilais_id

Tabel 4.10 struktur table nilais

No Atribut Type Length Keterangan

1 nilais_id Bigint 20 Atribut kunci

2 alternatif_id Bigint 20 Atribut tamu

3 kriteria_id Bigint 20 Atribut tamu

4 created_at timestamp Atribut penyerta

5 updated_at timestamp Atribut penyerta

6 Nilai Double Atribut penyerta


75

4.5 Perancangan Kamus Data

Kamus data merupakan katalog fakta dengan data dan kebutuhan-

kebutuhan informasi yang digunakan untk mendefinisikan data yang mengalir

dalam sistem secara lengkap.

Tabel 4.11 Kamus data table alternatifs

Nama Data : alternatifs

flow

Bentuk Data : Dokumen

Struktur Data : alternatif_id + nama_alternatif + nama + rw + desa +

rt + status + created_at + updated_at

alternatif_id : Bigint

nama_alternatif : varchar

nama : varchar

rw : varchar

desa : varchar

rt : varchar
76

status : varchar

created_at : timestamp

updated_at : timestamp

Tabel 4.12 kamus data table kriterias

Nama Data flow : kriterias

Bentuk Data : Dokumen

Struktur Data : kriteria_id + nama_kriteria + created_at +

updated_at

kriteria_id : Bigint 20

nama_kriteria : varchar 255

kode : varchar 255

bobot : double

created_at : timestamp

updated_at : timestamp

Table 4.13 kamus data tabel nilais

Nama Data flow : nilais


77

Bentuk Data : Dokumen

Struktur Data : nilais _id + nilai + created_at + updated_at +

alternatif_id + kriteria_id

pv_ alternatif_id : Bigint 20

nilai : Double

created_at : imestamp

updated_at : timestamp

alternatif_id : Bigint 20

kriteria_id : Bigint 20

Table 4.14 kamus data tabel users

Nama Data flow : users

Bentuk Data : Dokumen

Struktur Data : users_id + name + email + email_verified_at

+ password + image + role + remember_ token

+ created_at + updated_at

users_id : Bigint 20
78

name : varchar 255

email : varchar 255

email_verified_at : timestamp

password : varchar 255

image : varchar 255

remember_token : varchar 100

role : varchar 255

created_at : timestamp

updated_at : timestamp

4.6 Perancangan tampilan Program

Halaman Login Admin


79

Gambar 4.11 Halaman Login Admin

Halaman Admin (Dasboard)

Gambar 4.12 Halaman Admin (Dasboard)

Halaman Admin (Tambah Data Kriteria)


80

Gambar 4.13 Halaman Admin (Tambah Data kriteria)

Halaman Admin (Tambah Data Alternatif)

Gambar 4.14 Halaman Admin (Data Alternatif)

Halaman Admin Data Perhitungan


81

Gambar 4.15 Halaman Admin Data Perhitungan

4.7 Kebutuhan Software Hardware

1. Kebutuhan Software

a. Pengguna

1) Sistem Operasi Windows

2) Browser atau Peramban

b. Pembuat

1) Sistem Operasi Windows

2) Browser atau Peramban

3) XAMPP v.3.2.2

4) PHP v. 5.6.34

5) Sublime Text 3.0 Build 3143

6) Coreldraw 2018
82

7) Microsoft Office

2. Kebutuhan Hardware

a. Pengguna

1) Komputer atau Laptop yang terhubung internet

2) Smartphone

b. Pembuat

1) Laptop HP 240 G2 Notebook PC, Intel(R) Core(TM) i3-3110M

CPU @ 2.40GHz, RAM 4.00GB, System Type 32bit

2) Printer Canon PIXMA iP2770

3) Kebutuhan Brainware

Perangkat keras dan perangkat lunak yang ada tidak akan berguna

apabila tidak ada brainware (pengguna) yang mengoperasikannya.

Adapun brainware (pengguna) yang terlibat dalam sistem pakar

diagnosis Kerusakan Fiber Optik adalah admin dan user.

4.8 Implementasi Sistem

Berikut adalah implementasi antar muka dari Sistem Pendukung

Keputusan Penerima Bantuan Beras Raskin Pada Desa Cijaralang yang

telah dirancang dan dibangun dengan menggunakan Bahasa pemrograman

PHP.

1. Halaman Login
83

Halaman untuk login admin.

Gambar 4.16 Halaman Login

2. Halaman Home

Halaman Dashboard admin dan input master

Gambar 4.17 Halaman Home

3. Halaman Kriteria
84

Halaman untuk menambahkan kriteria

Gambar 4.18 Halaman Kriteria

4. Halaman Data Alternatif

Halaman untuk menambahkan data alternatif

Gambar 4.19 Halaman Data Alternatif

5. Halaman Data Perhitungan


85

Gambar 4.20 Halaman Data Perhitungan

6. Halaman Data Cetak Hasil Akhir

Gambar 4.21 Halaman Data Cetak Hasil Akhir

4.9 Pengujian Sistem (Black Box)


86

Tabel 4.15 Table Pengujian Black Box pada Data Kriteria

Penguji : Sa’i

Jabatan : Kepala Desa

Waktu & Tempat : 10 Agustus 2023, Desa Cijaralang

No. Skenario Pengujian Hasil yang diharapkan Kesimpulan

1. Mengosongkan Nama Terdapat pemberitahuan Valid


Kriteria “Please Fill out this field”

2. Menambahkan Nama Terdapat pemberitahuan Valid


Kriteria “Data Kriteria Berhasil
diubah”

Tabel 4.16 Table Pengujian Black Box pada Data Kriteria

Penguji : Sa’i

Jabatan : Kepala Desa

Waktu & Tempat : 10 Agustus 2023, Desa Cijaralang

No. Skenario Pengujian Hasil yang diharapkan Kesimpulan

1. Mengosongkan Nama Terdapat pemberitahuan Valid


Alternatif “Please Fill out this field”

2. Menambahkan Nama Terdapat pemberitahuan Valid


Alternatif “Data Kriteria Berhasil
diubah”

Anda mungkin juga menyukai