Anda di halaman 1dari 12

9.

OPTIKA (ilmu cahaya) Refleksi, Refraksi, Interferensi, Difraksi, Celah Rangkap,


Difraksi Celah Banyak, Alat Optik.
 Cahaya merupakan gelombang elektromagnet yang dapat merambat dalam
medium dan ruang hampa.
 Dalam medium yang bersifat homogen, propagasinya berupa garis lurus.
 Ada tiga jenis berkas cahaya, yakni: sejajar (paralel), mengumpul (konvergen) dan
menyebar (divergen).
 Pemanfaatan sistem optik:
1. Dalam sistem komunikasi, sistem optik ini lebih meningkatkan kemampuan
penyaluran dan transformasi informasi.
2. Dalam Geografi, sistem optik lebih meningkatkan kualitas dari hasil pemantauan
sumber daya alam di permukaan maupun dibawah permukaan bumi.
3. Dalam bidang kesehatan penggunaan spectrum cahaya (sinar); seperti laser, sinar
UV sampai dengan infra merah sangat maju dalam bidang diagnosa maupun terapi
4. Bidang spektroskopi, dll
Optika:
1. Optika Fisis: mempelajari tentang keadaan fisis cahaya serta tingkah laku cahaya
sebagai gelombang, misalnya peristiwa interferensi, difraksi, dispersi dan
polarisasi.
2. Optika Geometri: mempelajari sifat-sifat propagasi/perambatan cahaya dalam
medium, misalnya pemantulan, pembiasan, transmisi serta prinsip propagasi
cahaya pada alat-alat optik.
REFLEKSI (PEMANTULAN)
 Pemantulan cahaya ada dua jenis yakni: pemantulan teratur (spekuler) dan
pemantulan baur (difusi).

HUKUM REFLEKSI (PEMANTULAN)


Pierre Fermat,” Sinar cahaya yang menjalar dari satu titik ke titik lainnya akan melalui
lintasan dengan waktu tempuh minimum”

a b

Waktu tempuh cahaya dari A ke B melalui O adalah : t = tAO + tOB. Pada medium yang
sama kecepatan AO sama dengan kecepatan OB (VAO = VOB = V).
L1 L 2
t = tAO + tOB =  , dimana L12 = x2 + a2 dan L22 = (d – x)2 + b2
V V
dt
Syarat agar waktu minimun =0
dx
dan 2L2 dL 2 = -2(d – x)  2 =  (d  x )
x dL
2L1 dL1 = 2x  dL1 =
dx dx L1 dx dx L2
dt = 1  dL1 dL2  = 0  x +  (d  x ) = 0  x = (d  x )

dx V  dx dx  L1 L2 L1 L2
x ( d  x)
 sin i dan  sin r sehingga Sin i = Sin r atau i = r
L1 L2

Kesimpulan :
- Sinar datang, sinar pantul, garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak
pada satu bidang.
- Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r).
Pemantulan pada cermin datar

Refleksi Pada Cermin Cekung


R = jari-jari kelengkungan
s = jarak benda ke cermin
s’ = jarak bayangan ke cermin

Sebuah sumber cahaya melaui titik P yang terletak sejauh s di depan cermin cekung menjalarkan
sinar dan memantul menghasilkan bayangan P’ di depan cermin sejauh s’.
y y
1  tan 1 = , 2  tan 2 = dan   tan  = y
s s' R
dimana R, s dan s’ positif terletak di depan cermin.
y
1 + 2 = 2  y + y = 2 atau 1  1  2 , dimana R = 2f
s s' R s s' R
1 1 1 dimana f adalah fokus (titik api cermin)
 
s s' f

s'
Pembesaran bayangan sebagai berikut : M = = y'
s y
Sinar-sinar istimewa
1. Sinar datang yang paralel dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus
2. Sinar datang yang melalui titik fokus dipantulkan paralel dengan sumbu utama
3. Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan dipantulkan melalui titik itu juga.
Catatan : s (+) di depan cermin (nyata), s (-) di belakang cermin (maya)
s’ (+) di depan cermin (nyata), s’ (-) di belakang cermin (maya)
R/f (+) cermin cekung dan R/f (-) cermin cembung

Refleksi Pada Cermin Cembung


N = normal bidang
R = jari-jari kelengkungan
s = jarak benda ke cermin
s’ = jarak bayangan ke cermin

Sebuah sumber cahaya melaui titik P yang terletak sejauh s di depan cermin cembung menjalarkan
sinar dan memantul menghasilkan bayangan P’ di belakang cermin sejauh s’.
y y y
1  tan 1 = , 2  tan 2 = - dan   tan  = -
s s' R
dimana R dan s’ negatif terletak di belakang cermin.
2 =  + i dan i = 1 +  sehingga 2 = 2 + 1 atau 1 - 2 = - 2
y - (- y ) = 2 y atau 1 1 2 (R = 2f)
 
s s' R s s' R

Sinar-sinar istimewa
1. Sinar datang yang yang parallel dengan sumbu utama dipantulkan seolah-olah melalui titik fokus
2. Sinar datang yang melaluititik fokus dipantulkan paralel dengan sumbu utama
3. Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan dipantulkan melalui titik itu juga.
Catatan : s (+) di depan cermin (nyata), s (-) di belakang cermin (maya)
s’ (+) di depan cermin (nyata), s’ (-) di belakang cermin (maya)
R/f (+) cermin cekung dan R/f (-) cermin cembung
a. A concave cosmetic mirror gives a magnified image
b. A convex mirror in a store reduces image size and so includes a wide
fieid of view

Convex mirror
Contoh soal 1. Benda diletakan 30 cm di depan cermin cekung yang berjari-jari 10 cm. Dimanakah
letak bayangannya? Nyata atau maya? Tegak atau terbalik? Berapa perbesarannya?
SOLUSI :
f   R / 2  5cm
1 1 1
 
s s' f
s  30cm
1 1 1 1 1
   
s' f s 5cm 30cm
1 6 1 5 1
    s' > 0  Bayangan nyata, terbalik
s' 30cm 30cm 30cm 6cm
m = - di / do = -1/5
s'  6cm
Refraksi (Pembiasan) cahaya
Pierre Fermat, ”Sinar cahaya yang menjalar dari satu titik ke titik lainnya akan melalui lintasan
dengan waktu tempuh minimum”

Seberkas sinar yang menjalar dari titik


a A ke P pada medium 1 dengan indeks
n1 bias n1 dan
v1 kecepatan rambat cahaya
n2 v1 menujuv2ke titikM’
B pada medium 2
dengan indeks bias n2 dan kecepatan
rambat cahaya v2, dimana n1 < n2

Waktu tempuh cahaya dari A ke B melalui P adalah : t = t AP + tPB.


AP PB cepat rambat cahaya c
t = tAP + tPB =  , dimana v = 
v1 v2 indeks bias n
a2  x2 b 2  (d  x ) 2
t= + , Syarat agar waktu minimun dt = 0
c c dx
n1 n2
1 2x 2(d  x )( 1)
2
n1 + 12 n2 =0
a2  x2 b 2  (d  x ) 2
   dx 
n1 
x   n2   maka n1 Sin i = n2 Sin r
 2   2 
 a x  b  (d  x )
2

2

Kesimpulan :
- Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
n  sin i v 
- Indeks bias relatif suatu bahan  2  = = 1 = 1 , sebab frekuensi tidak bergantung
 n1  sin  r v2 2

pada medium, tetapi hanya bergantung pada frekuensi sumber (f1 = f2)
- Jika cahaya merambat dari medium yang kurang rapat atau indeks bias lebih kecil, maka
cahaya tersebut akan dibiaskan mendekati garis normal (r < i) dan sebaliknya
Gejala Pembiasan

Pemantulan Total

Kaca Planparalel
Yaitu sekeping kaca yang kedua sisi panjangnya dibuat sejajar (berguna untuk melihat bgmn cahay a
dibiaskan)
i
O

r i-r
d A

D B C

Refraksi Pada Permukaan Cekung


R = jari-jari kelengkungan, s = jarak benda ke cermin
s’ = jarak bayangan ke cermin
= n'  n ,
n n'
+
s s' R
ns '
Pembesaran bayangan : M = = y'
n's y
Refraksi Pada Permukaan Cembung
= n'  n
n n'
+
s s' R
ns '
Pembesaran bayangan : M = = y'
n's y
Contoh pembentukan bayangan

Pembiasan Pada Prisma


Guna prisma dalam optik: sebagai pengurai spektrum, mengubah letak bayangan, membalik
bayangan atau mengubah arah lintasan
B
Sudut deviasi D adalah :
SQR = D1 = (i1 – r1) SRQ = D2 = (r2 – i2)
S
Q R D = D1 + D2 = (i1 – r1) + (r2 – i2) = (i1 + r2) – (r1 + i2)
QSR = 180- SQR - SRQ
Atau D = 180 - QSR = 180 – (180- SQR - SRQ)
D = (i1 + r2) – (r1 + i2)

BQR = 90 – r1 BRQ = 90 – i2
QBR = 180- BQR - BRQ
QBR = 180- (90 – r1) - (90 – i2) =  = r1 + i2
Karena r1 + i2 = , maka :
D = i1 + r2 -   rumus deviasi prisma
Dimana D adalah sudut deviasi, i1 sudut masuk prisma, r2 sudut keluar prisma, dan  adalah sudut
pembiasan prisma.
Jika tercapai i1 = r2, maka terjadi deviasi minimum : Dm = 2i1 - 

Jika tercapai deviasi minimum, maka : i1 = ½ (Dm+ )


dan r1 = i2 dimana r1 + i2 = , sehingga : r1 = ½ 

Berdasarkan hukum snellius yang diterapkan pada gambar, maka dapat diperoleh indeks bias kaca
prisma sebagai berikut :

n sin i1 = n’ sin r1 atau n sin ½ (Dm+ ) = n’ sin ½ , maka :


n ' sin 12 D m   
=
n sin 12 
dimana n’ adalah indek bias prisma dan n adalah indeks n bias medium

Jika  kecil sekali (kurang dari 15o) dan sudut deviasinya kecil sekali, maka dalam hal ini berlaku
sin  = 
n'
=
Dm   
n 
n' n'
Dm =(  - ) = ( -1)
n n

Contoh
Sebuah prisma mempunyai sudut pembias  (n = 1.5)
a. Hitung sudut deviasi minimum jika sudut pembiasnya  = 450
b. Berapa sudut ddatang yang menghasilkan deviasi minimum pada soal a
Penyelesaian.
Rumus sudut deviasi minimum:
n ' sin 12 D m   
=
n sin 12 
n = indes bias udara = 1 dan n’ adalah indeks bias prisma = 1.5

1.5 sin 12 Dm  45 


jadi =
1 sin 12 45
sin 12 Dm  45  0.574
0
Dm = 70,06 – 45 = 25,06

Lanjut ke ebook tentang pemantulan dan pembiasan + contoh2 soal..\ebook Fisika\FISIKA


DASAR\University Physics with Modern Physics, 13th Edition.pdf
Pembiasan Pada Lensa Tipis
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan atau lebih dengan paling tidak salah
satu permukaannya merupakan bidang lengkung. Lensa tipis adalah lensa yang ketebalannya dapat
diabaikan.
Lensa terdiri dan 2 jenis, yaitu
1. lensa cembung (konveks). Lensa cembung memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada
bagian tepinya dan bersifat mengumpulkan sinar sehingga disebut juga lensa konvergen dan
2. Lensa cekung (konkaf). Lensa cekung memiliki bagian tengah yang lebih tipis daripada bagian
tepinya. Karena lensa ini bersifat memencarkan sinar, maka dinamakan lensa divergen

Berdasarkan bentuk kedua bidang batasnya, lensa dibedakan atas :

Perhatikan jalannya sinar pada gambar berikut :

Karena lensa tipis, maka tebal kaca atau lensa dapat diabaikan terhadap jarak fokusnya (t  0 ),

+ n' = n  n (dari n ke n’)


'
n
sehingga pada permukaan I berlaku :
s1 s'1 R1
n' n n  n'
dan pada permukaan II berlaku: + = (dari n’ ke n)
s2 s' 2  R2

mengingat bahwa t = 0 sehingga s2 = s’1, maka dapat diperoleh :


n
+ n = (n’ – n) ( 1  1 )
s1 s' 2 R1 R 2
s’2 dapat dianggap bayangan langsung dari benda pada jarak s1 dari lensa, sehingga persamaan :
1 1 n ' n 1 1
+ = (  )
s s' n R1 R 2
1 1 1 1
Lensa Gabungan :   , Kekuatan Lensa (P) : P =
f g f1 f 2 f
Interferensi Cahaya
Agar hasil interferensinya mempunyai pola yang teratur, kedua gelombang cahaya harus koheren,
yaitu memiliki frekuensi dan amplitudo yg sama serta selisih fase tetap.
Syarat terjadinya interferensi:
1. Kedua sumber cahaya harus koheren (Beda fase yang tetap, frekwensi yang sama)
2. Kedua sumber cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama
Pola hasil interferensi ini dapat ditangkap pada layar, yaitu
 Garis terang, merupakan hasil interferensi maksimum (saling memperkuat atau konstruktif)
 Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling memprlemah atau destruktif)
p

Syarat interferensi maksimum


Yaitu jika selisih lintasannya sama dgn nol atau bilangan bulat kali panjang gelombang λ.
d sin   m , dimana m = 0, 1, 2, 3, . . .
Karena jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua celah d (l >> d), maka sudut θ sangat
kecil, sehingga sin θ = tan θ = p/l, dgn demikian
pd
 m , dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
l
Syarat interferensi minimum
Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gel 180o, yaitu jika selisih lintasannya sama dgn
bilangan ganjil kali setengah λ.
d sin   (m  12 ) , dimana m = 1, 2, 3, . . .
Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke nol. Untuk m = 1 disebut gelap ke-1, dst.
Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka
pd
 (m  12 ) , dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
l
Jarak antara pita terang dan pita gelap yang berdekatan

Aplikasi Fisika (Interferensi)


1. TV Kedap-kedip ketika pesawat terbang melintas
2. Warna-warni yang timbul pada lapisan tipis selaput sabun atau minyak
3. Timbulnya pola terang gelap apabila cahaya matahari mengenai suatu kisi.
Difraksi
Jika muka gel bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil dari panjang gelombang),
maka gel ini akan mengalami lenturan sehingga terjadi gel2 setengah lingkaran yg melebar di
belakang celah tsb. Gejala ini dikenal dgn peristiwa difraksi.
Difraksi Celah Tunggal
Syarat terjadinya garis gelap ke-m adalah : d sin   m , dimana m = 1, 2, 3, . . .
pd
Untuk sudut θ yg kecil, berlaku :  m
l
Syarat terjadinya garis terang ke-m adalah : d sin   (m  12 ) , dimana m = 0, 1, 2, 3, . . .
pd
Untuk sudut θ yg kecil, berlaku :  (m  12 )
l
Difraksi Celah Majemuk
Pola difraksi maksimum : d sin   m , m = 0, 1, 2, 3, . . .
Pola difraksi minimum : d sin   (m  12 ) , m = 1, 2, 3, . . .
SOAL DAN SOLUSI
01.

02. Dua cermin cekung A dan B dipasang berhadapan dengan sumbu utama berimpit, masing-
masing dengan jari-jari 25 cm dan 60 cm, sebuah benda berdiri tegak diletakkan 15 cm di depan
cermin A. Sinar datang dari benda ke cermin A dulu kemudian dipantulkan ke cermin B.
Bayangan terakhir yang dihasilkan sistem tersebut dengan pembesar total 15 kali. Hitunglah
jarak antara kedua cermin tersebut dan lukis jalannya sinar pada pembentukan bayangan dan
bagaimana sifat bayangan akhir?
SOLUSI :
Dik : fA = RA/2 = 12,5 cm dan fB = RB/2 = 30 cm, SA = 15 cm dan Mtot = 15 kali
Dit : Hitunglah jarak antara kedua cermin tersebut dan lukis jalannya sinar pada pembentukan
bayangan dan bagaimana sifat bayangan akhir?
1 1 1  1 1 1  1 15  12,5  S’A = 75 cm
    
S A S' A fA 15 S' A 12,5 S' A 15.12,5
S' A 75
Pembesaran oleh cermin A adalah MA = = = 5 kali.
SA 15
Karena pembesaran total 15 kali, maka pembesaran cermin B atau MB = 3 kali
S'
MB = B = 3 kali, sehingga S’B = 3 SB dengan demikian akan diperoleh sebagai berikut :
SB
S’B = + 3 SB, sehingga 1  1  1  1  1  1  4  1  SB = 40 cm
SB S' B fB SB 3S B fB 3S B 30
Jarak antara kedua cermin adalah = 75 cm + 40 cm = 115 cm
Sifat bayangan akhir :
1. Nyata
2. Tegak
3. Diperbesar

03. Sebuah lensa cembung-cembung mempunyai jari2 kelengkungan 15 cm dan 10 cm, dengan
indeks bias 1,5. Bila lensa itu berada di udara yang mempunyai indeks bias 1, tentukan jarak
fokus lensa tsb.

SOLUSI :
R1 = 15 cm, R2 = 10 cm, nud = 1 dan nlensa = 1,5
R1 1 n ' n 1 1 1 1,5  1 1 1
= (  ) = (  )
f n R1 R 2 f 1 15 10
R2
1 1
= 0,5. ( )  f = 12 cm
f 6
04. Pada suatu percobaan YOUNG (interferensi cahaya) berkas cahaya monokromatik digunakan
untuk menghasilkan pita-pita gelap yang berjarak 5,6 mm. Jika jarak sumber dan layar 10 m dan
jarak kedua sumber 1 mm, berapakah panjang gelombang yang digunkan.
SOLUSI :
pd (m  12 ).l
Lokasi pita gelap ke m dihitung dengan rumus :  (m  12 )  pm =
l d
pd (m  12 ).l
Lokasi pita gelap ke m + 1 dihitung dengan rumus :  (m  2 )  pm+1 =
1
l d
3 3
.l pd 5,6 x 10 .1 x 10
Jarak kedua pita gelap : p = = =   = 5,6 A
d l 10
05. Sebuah kisi difraksi dengan jumlah garis (celah) per cm adalah N = 5000/cm dikenai sinar
dengan panjang gelombang  = 495 nm secara tegak lurus. Berapakah jumlah garis yang masih
teramati pada pola difraksi di layar?
SOLUSI :
1 1
d= = cm = 2 x 10–6 m,  = 900
N 5000
d sin  d 2 x 10 6
d sin   m  m = m= = = 4,04
  495 x 10  9
Orde terang m harus bilang bulat yang terjadi sampe orde 4. Berarti ada 4 garis terang atas,
1 garis terng pusat dan 4 garis terang bawah sehingga total garis terang pada layar ada 9
buah.
SOAL LATIHAN (TUGAS RUMAH 09.) :
01. Sebuah benda tegak diletakkan di depan sebuah cermin cekung berjari-jari 60 cm. Jarak benda ke
bayangan 32 cm. Benda dan bayangan sejati tetapi bayangan lebih kecil dari benda.
a. Hitunglah posisi bayangan,
b. Lukis jalannya sinar pada pembentukan bayangan dan c) bagaimana sifat bayangan?
(Jawab : a. s = 48 cm, b. Coba anda gambarkan, c. Nyata, terbalik, diperkecil)
02. Sebuah lensa mempunyai permukaan lengkung dengan jari-jari 20 cm dan 30 cm. Lensa-
lensa tersebut dari kaca dengan indeks bias 1,5. Hitunglah fokus lensa yang mungkin dan
sebutkan jenis lensa tersebut?
(Jawab : I. Lensa cembung-cekung f = 120 cm, II. Lensa cekung-cembung f = –120 cm, III. Lensa
cekung-cekung f = –24 cm, I. Lensa cembung-cembung f = 24 cm)
03. Dua cermin cekung A dan B masing-masing berjari-jari 50 cm diletakkan secara berhadapan
dengan sumbu utama berimpit. Sebuah benda diletakkan 30 cm sedemikian sehingga kedua
bayangan pertama yang terbentuk oleh A berimpit. Hitunglah jarak kedua cermin tersebut?
(Jawab : 50 cm atau 180 cm)
04. Seberkas sinar monokromatik datang dari tempat jauh mengenai dua celah yang terpisah pada
jarak 0,4 mm. Suatu pola interferensi terjadi pada layar yang berajarak 25 cm dari celah. Pada
pola tersebut terlihat garis gelap dan terang. Jarak 2 garis terang berturut-turut 0,304 mm.
Hitunglah panjang gelombang cahaya yang datang tersebut?
(Jawab : 4,86 A)
05. Sebuah berkas cahaya dengan panjang gelombang 589 nm digunanakan untuk
memandang suatu benda di bawah sebuah mikroskop. Jika bukaam diafragma lensa
objektif memiliki diameter 0,9 cm. Tentukan sudut resoluri minimum?
(Jawab : 7,89 x 10–5 rad)

Anda mungkin juga menyukai