Anda di halaman 1dari 16

Semester II

1. Optik

A. Pemantulan dan pembiasan Snellius

a. Hukum pembiasan : terjadi pada dua medium yang berbeda

o Konsep :

1. Sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium lebih rapat dibiaskan
mendekati garis normal

2. Sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat dibiaskan
menjauhi garis normal

o Rumusan : ni sin( αi ) = nr sin( αr)

o Keterangan :

o ni = indeks bias sinar datang

o αi = sudut datang

o nr = indeks bias sinar bias

o αr = sudut bias

o Jika dalam soal tidak diketahui, maka indeks bias udara = 1 dan indeks bias air
4/3

b. Hukum pemantulan : terjadi pada satu medium yang sama

o Konsep

1. Karena terjadi pada indeks bias yang sama maka sudut datang = sudut pantul

2. Rumusan : sin( αi ) = sin(αp)

3. αi = αp

Contoh soal 1:

Sinar datang dari air dengan sudut 30° menuju suatu medium dengan sudut bias 45°.
Tentukan :

a. Indeks bias medium 2

b. Sudut pantul

Diketahui :

nrair= ..., αi = 30°, αr= 45° :


Jawab :

a) penyelesaian :

nrair sin( αi ) = nm sin( αr)

nrair.sin( 30° ) = nm sin( 45°)

nm = ..................

b) penyelesaian

αi = αp

αp = .........

B. Cermin dan lensa

a. Rumus umum cermin dan lensa

o Permukaan lengkung :

o F-1 = 2.R-1 = ( n1.So-1 + n2.S1-1 ) = ( n2 .R - n1 .R )

o Jarak fokus :

o F-1 = 2.R-1 = ( So-1 + S1-1 )

o Perbesaran bayangan :

o M = H'/h = - n'S'/n.So = - S'/So

b. Cermin

I. Cermin datar

i. Sifat bayangan yang terbentuk :

Sama besar, terbalik kanan kiri

ii. Jumlah bayangan

o Konsep : Bila dua cermin datar dihadapkan satu sama lain dengan sudut α,
maka jumlah bayangan yang terbentuk sejumlah N

o Rumusan : N = ( 360°/α°)-1

Keterangan :

1) α = sudut yang terbentuk oleh dua cermin datar

2) N = Jumlah bayangan yang terbentuk


o contoh soal 2 :

Tentukan jumlah bayangan yang terbentuk oleh dua cermin datar yang saling
dihadapkan dengan membentuk sudut 60°

Diketahui :

α = 60°

Jawab :

N = ( 360°/α° ) -1

N = ...........bayangan

iii. Panjang cermin datar

o Konsep : cermin datar yang dipergunakan untuk melihat tinggi objek


seluruhnya adalah setengah tinggi objeknya

o Rumusan : L. = ½.H objek

Keterangan

1) L = panjang cermin datar yang diperlukan

2) Hobjek = Tinggi objek

o Contoh soal 3

Tentukan panjang cermin datar yang diperlukan untuk melihat keseluruhan


bayangan objek, apalagi objek sebenarnys setinggi 100 cm

Diketahui :

Hobjek = 100 cm

Jawab :

L = ½.Hobjek

L = ............cm

o Rumus umum cermin : 2/R=1/f = 1/s' +1/s

o Keterangan :

s = jarak benda dari cermin ( m )

s' = jarak bayanga dari cermin ( m )

R= jari-jari kelengkungan cermin ( m )

f = fokus cermin ( m )
R dan f ( - ) bila cermin cembung

R dan f ( + ) bila cermin cekung

o Perbesaran bayangan M = -s'/s

o Sifat bayangan

s' bersifat maya bila bernilai (-)

s' bersifat nyata bila bernilai (+)

M bersifat tegak bila bernilai (+)

M bersifat terbalik bila bernilai (-)

M bersifat sama besar bila = 1

M bersifat diperkecil bila < 1

M bersifat diperbesar bila > 1

II. Cermin cekung (+ , konvergen)

o Nilai fokus f dan jari- Jari kelengkungan R bernilai ( + )

o Karena kelengkungan cermin sepihak dengan sinar pantulnya

o Mengumpulkan berkas sinar pantul

III. Cermin cembung ( - , divergen)

o Nilai fokus f dan jari- Jari kelengkungan R bernilai ( - )

o Karena kelengkungan cermin tak sepihak dengan sinar pantulnya

o Menyebarkan berkas sinar pantul

o Bayangan yang terbentuk selalu : Maya, tegak dan diperbesar

o Contoh soal 4 : sebuah benda berjarak 4 cm dari fokus cermin cekung yang
memiliki kelengkungan 16 cm. Tentukan :

a. Fokus cermin

b. Jarak bayangan

c. Perbesaran bayangan

d. Sifat bayangan:

Diketahu :

R = ± 16 cm .( Lihat + atau - tergantung cerminnya lihat penjelasan diatas


s= 4 cm

o Jawab :

a. 1/f = 1/R

f =.....cm

b. 1/f = 1/s' +1/s

s' = ......cm

c. M = -s'/s =.......

d. Sifat bayangan .........., ........., ........

c. Lensa tipis

I. Rumus umum

o 1/F-= 2/R = ( n12 -1 )( 1/ R1 - 1/R2 )

o n12 = n2/ n1= indeks bias lensa / indeks bias medium ( udara )

o R1 = Jari - jari kelengkungan lapisan lensa 1

o R2 = Jari - jari kelengkungan lapisan lensa 2

 R1 dan R2 (-) Bila berlawanan arah dengan sinar biasnya

 R1 dan R2 (+) Bila searah dengan sinar biasnya

o 1/s' + 1/s= ( n12 -1 )( 1/R1 - 1/R2)

o 1/f = 2/R =1/s' + 1/s

o Penentuan perbesaran dan sifat lensa sama dengan cermin

II. Lensa cekung ( - , divergen)

o Nilai fokus f dan jari- Jari kelengkungan R bernilai ( - )

o Karena kelengkungan lensa tak sepihak dengan sinar biasnya

o Menyebarkan berkas sinar bias

o Bayangan yang terbentuk selalu : Maya, tegak dan diperbesar

o Macamnya :

o Bikonkaf
o So-1 + S1-1 = ( n12 -1 )( -R1-1 - R2-1 )

o Plankonkaf

o So-1 + S1-1 = ( n12 -1 )( 0 - R2-1 )

o Konveks-konkaf

o So-1 + S1-1 = ( n12 -1 )( R1-1 - R2-1 )

III. Lensa cembung (+ , konvergen)

o Nilai fokus f dan jari- Jari kelengkungan R bernilai +

o Karena kelengkungan lensa sepihak dengan sinar biasnya

o Mengumpulkan berkas sinar bias

o Macamnya :

o Bikonveks

o So-1 + S1-1 = ( n12 -1 )( R1-1 +R2-1 )

o Plankonveks

o So-1 + S1-1 = ( n12 -1 )( 0 +R2-1 )

o Konkaf-konveks

o So-1 + S1-1 = ( n12 -1 )( -R1-1 +R2-1 )

d. Penentuan sifat bayangan cernin dan lensa

o +S' ( nyata ), -S' ( maya )

o +M ( tegak ), - M ( terbalik )

o | M | > 1 ( diperbesar ), | M | = 1 ( sama besar ), | M | < 1 ( diperkecil )

o K

Contoh soal 5 : sebuah benda berjarak 5 cm dari fokus lensa cembung yang memiliki
kelengkungan 12 cm. Tentukan :

a. Fokus cermin

b. Jarak bayangan

c. Perbesaran bayangan

d. Sifat bayangan:

Diketahu :
R = ± 12 cm .( Lihat + atau - tergantung lensanya lihat penjelasan diatas

s= 5 cm

Jawab :

a. 1/f = 1/R

f =.....cm

b. 1/f = 1/s' +1/s

s' = ......cm

c. M = -s'/s =.......

d. Sifat bayangan .........., ........., ........i

C. Alat-alat optik

a. Mata

I. Bagian mata

II. Titik mata

o Titik jauh ( PR = punctum Remotum) mata normal ~ cm

o Titik dekat ( PP = Punctum Proximum ) mata normal 25 cm

III. Cacat mata

i. Miopi ( Rabun jauh )

o Kisaran PP < 25 dan PR < ~

o Tidak bisa melihat jauh

o Bayangan jatuh didepan retina

o Dibantu kaca mata berlensa negatif ( - )

ii. Hipermetropi ( Rabun dekat )

o Kisaran PP > 25 dan PR > ~

o Tidak bisa melihat dekat

o Bayangan jatuh dibelakang retina

o Dibantu kaca mata berlensa positif ( + )

iii. Presbopi ( Mata tua )


o Kisaran PP > 25 dan PR > ~

o Tidak bisa melihat dekat

o Bayangan jatuh dibelakang retina

o Dibantu kaca mata berlensa positif ( + )

IV. Kondisi mata

o Akomodasi maksimum

o Akomodasi minimum (Tak berakomodasi)

b. Kaca mata

I. Perbesaran mata

o S' = -PP = - PR

o Akomodasi maksimum : M = ( 25/f ) +1

o Akomodasi minimum : M = 25/f

II. Kuat lensa : P = 1 meter /f = 100 cm/f

o Contoh soal 6 : Seorang yang memiliki PP = 12 cm ingin melihat benda seperti mata
norma lainnya yang memiliki PP = 25 cm. Tentukan :

a. Jenis lensa Kaca mata ( cembung/cekung ) yang harus dipergunakan

b. Kuat lensa kaca mata tersebut

Diketahui :

PP = -S' = ......cm, S = 25 cm

Jawab

a. 1/f = 1/s' +1/s

b. f = ........cm ( jenis lensa.....)

c. P = 100/f = .......dioptri :

c. Mikroskop

o Fokus okuler (fok) harus lebih besar dari fokus objektif (fob) : fok > fob

o Perbesaran objektif : Mob = -s'ob/sob

o Perbesaran okuler : Mok = 25/fok


o Perbesaran okuler : Mok = (25/fok ) +1

o Perbesaran total : Mt = Mob .Mok

o Panjang : d = S'ob + Sok

o Contoh soal 7 : Pada jarak 2 cm benda diletakkan didepan lensa objektif Mikoskop
yang memiliki fokus 4 cm sedangkan lensa okulernya berfokus 6 cm. Bila mata
menempel pada lensa okuler dalam kondisi berakomodasi. Tentukan :

a. Jarak bayangan oleh lensa objektif

b. Perbesaran oleh lensa objektif

c. Perbesaran oleh lensa okuler

d. Perbesaran tota mikroskop

e. panjang mikroskop

Diketahui

Keadaan berakomodasi ( akomodasi maksimum ) sob= 2 cm, fob = 4 cm , fok = 6


cm

o Jawab

a. 1/fob = 1/sob' +1/sob

b. sob'= .....cm

c. Mob = -s'ob/sob = ....

d. Mok = (25/fok ) +1 = ......( Mata berakomodasi )

e. M = Mob x Mok= ......

f. d = S'ob + Sok = .....cm

d. Kamera

e. Periskop

f. Teropong bintang

o Perbesaran : M = fob/fok

o Panjang : d = fob + fok

g. Teropong medan

o Perbesaran : M = fob/fok

o Panjang : d =4f p+ fob + fok


o Contoh soal 8 : Teropong bintang memiliki fokus 8 cm sedangkan lensa okulernya berfokus 6
cm. Tentukan :

a. Perbesaran teropong bintang

b. Panjang teropong bintang.

Diketahui :

fob = 8 cm , fok = 6 cm:

Jawaban :

a. M = fob/fok = .....

d = fob + fok = ......cm

Contoh soal 9 : Teropong medan memiliki fokus 8 cm sedangkan lensa okulernya berfokus 6
cm, diantara lensa objektif dan okuler dipasang lensa pembalik dengan fokus 3 cm.
Tentukan :

Perbesaran teropong bintang

Panjang teropong bintang.

Diketahui :

fob = 8 cm , fok = 6 cm. fp = 3 cm.

Jawaban :

a. M = fob/fok = .....

b. d = fob + fok +4. fp = ......cm

Materi lengkap bisa dilihat

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.optics.physics

( BERI RATING AND COMMENT MORE IF LIKE DOWNLOADED )


MATERI ADDITING ( di bahas saat rileks )

2. Fisika modern

A. Relativitas

a. Tranformasi

I. Galileo

o Kecepatan : V' = V-u

o Ruang : X' = X - u.t

II. Lorentz

i. Faktor Lorentz : ¥ = 1/√1-(v²/c²)

ii. Ruang - waktu

o Ruang : X' = ( X ± u.t )¥

o Waktu : t' = ( t ± x.u/c²)¥

iii. Kontraksi panjang. : L = L o/¥

iv. Dilatasi waktu : ∆t = ∆t o .¥

v. Massa relativistik : m = m o .¥

vi. Momentum relativistik elektron : Pr = ¥ mv

vii. Energi

o Energi diam : E o = mo.c²

o Energi kinetik : Ek = ¥mo.c² - mo.c²

o Energi relativistik : Er = Ek + Eo= ¥mo.c²

b. Penjumlahan kecepatan : V = V 1+V2 /√1+V1.V2/c²

B. Cahaya memiliki dua karaktetsirik gelombang dan partikel

a. Gelombang

I. Konstanta max Planc : h = 6,6 .10- 34 J.s

II. Panjang gelombang de Brogille. : h/( mv )


III. Difraksi (lihat rumusan yang lalu)

IV. Hamburan Compton

i. Peristiwa. : Terhamburnya sinar X yang bertabrakan dengan elektron

o ¥ : Panjang gelombang sinar x mula-mula

o ¥' : Panjang gelombang sinar x yang terhambur

o mo : massa diam elektron

o b : Sudut hambur

ii. Rumusan : ¥' - ¥ =( h/mo.c)(1- cos b)

b. Partikel

I. Benda hitam

i. Parameter

o Konstanta Boltzman. :q

o Temperatur , emitivitas bahan. : T, e

o Panjang gelombang maksimum : λm

ii. Radiasi : R =Q/(t.A )= e.q .(T2 ⁴-T1 ⁴)

iii. Hukum pergeseran wien : λm.T = 2,9 x 10-3 mK

II. Kuantum

o Fonon ( partikel kuantum bunyi )

o Graviton ( partikel kuantum graviton )

o Foton ( partikel kuantum cahaya ) : Ef = h.f = h.c/λ

III. Fotolistrik

o Peristiwa : Tereksitasinya elektron dari logam

yang disinari cahaya

o Rumusan : Ek = h.f - h.fo

o Energi ambang logam : W = h.fo

C. Atom
a. Teori atom

I. Atom Dalton

II. Atom Thompson

III. Atom Rutheford

IV. Atom Bohr

i. Struktur atom
o
Momentum sudut : mvr = n.h/2π
o
Jari- jari orbit dasar : ro = 5,3.10 -11
o
Jari- jari orbit ke-n : r n = n².ro
o
Kecepatan orbit elektron : Vn = 2,19.106/n
o
Energi elektron : E n = 13,6 /n²

ii. Spektrum hidrogen : 1/λ = R ( 1/na2 – 1/nb2 )


o
Konstanta Rydberg : R = 1,097.10 7 m-1
o
Deret Lyman : n a = 1, nb = 2,3,4...
o
Deret Balmer : na = 2, nb = 3,4,5...
o
Deret Paschen : na = 3, nb = 4,5,6...
o
Deret Bracket : n a = 4, nb = 5,6,7...
o
Deret Pfund : na = 5, nb = 6,7,8...

V. Atom modern (orbital atom)

i. Prinsip dasar

o Konfigurasi elektron Aufbau : Bahwa elektron mengisi energi rendah ke tinggi

o Aturan Pauli : Tidak mungkin dua elektron memiliki empat


bilangan kuantum yang sama

o Aturan Hund : Elektron alan mengisi penuh orbital sebelum


berpasangan dengan elektron lain yang memiliki spin berbeda

ii. Bilangan kuantum

o Kuantum utama ( n )

o Kuantum magnetik ( m )
o Kuantum azimut ( l )

o Kuantum spin ( s )

b. Inti atom

I. Struktur inti atom AXZ

o Nomor massa ( z )

o Nomor Atom ( A )

II. Nuklida
o
Isobar jumlah massa atom / nomor massa sama ( Z ) : 11 Na24 , 12Mg24
o
Isotop jumlah proton / nomor atom sama ( A ) : 6C12, 6C14
o
Isoton jumlah Neutron sama ( Z-A ) : 11 Na23, 12Mg24

III. Reaksi inti

i. Persamaan Reaksi : XZ1+


A1 XZ2 =
A2 XZ3 + A4XZ4
A3

o Kesetaraaan nomor massa : Z1 + Z2 = Z3 + Z4

o Kesetaraan nomor atom : A 1 + A2 = A3 + A4

ii. Jenis Reaksi

o Reaksi fisi : Reaksi pembelahan ( nuklida berat menjadi nuklida ringan )

: 92 U235 + 0n1 → 54Xe235 + 38Sr94 + 20n1 + E

o Reaksi fusi : Reaksi penggabungan ( nuklida ringan menjadi nuklida

. berat

: 1H2 + 1H3 → 2He4 + 0n1 + E

iii. Partikel radiasi


o
Positron +1p0
o
Proton 1H1
o
Neutron 0 n1
o
Deutron 1 H2
o
Triton 1 H3
o
Alfa (inti helium ) 2He4
o
Beta (elektron) -1 e0
o
Gamma (foton) 0 λ0

IV. Energi inti

i. Defek massa ∆m = ( N.mn + Z.mp - minti )

ii. Energi ikat E = ∆m.931 Mev

D. Radioaktifitas

a. Parameter

o X, t. : Ketebalan yang diukur, waktu yang diukur

o u, ¥ : Koefisien pelemahan, koefisien peluruhan

o ( t½ = T ). : Waktu saat massa menjadi setengahnya

o HVL, ( X½ ) : Half value layer, ketebalan saat intensitas

menjadi setengahnya

b. Persamaan umum
o
Aktifitas radioaktif : A t = Ao.e(-λt) = Ao.½(t/T)
o
Massa radioaktif : Nt =No.e(-λt)= No.½(t/T)
o
Intensitas radioaktif : I t = Io.e(-ux)= Io.½(x/HVL)

c. Aplikasi

I. Mengukur ketebalan
o
HVL (X½ paroh) : X ½ = ln 2/u = 0,693/u
o
Ketebalan yang diukur : It = Io.½(x/HVL)

II. Menentukan umur fosil


o
Waktu Paruh ( t½ = T ) : T = ln 2/¥ = 0,693/¥
o
Umur fosil yang diukur : N t = No.½(t/T)

Anda mungkin juga menyukai