Anda di halaman 1dari 7

BAB III

OPTIKA
A. PEMANTULAN
Pemantulan cahaya adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi (medium) asalnya, setelah
menumbuk antarmuka medium.
Jenis berkas cahaya :
1. Berkas cahaya sejajar

2. Berkas cahaya mengumpul (konvergen)

3. Berkas cahaya menyebar (divergen)

Jenis Pemantulan yaitu :


1. Pemantulan Teratur
Terjadi karena pemantulan cahaya oleh permukaan-permukaan halus seperti cermin datar,
sehingga berkas-berkas cahaya sejajar satu dengan yang lainnya.

2. Pemantulan Baur
Terjadi karena pemantulan cahaya oleh permukaan yang kasar seperti kertas, sehingga berkas-
berkas cahaya tidak sejajar satu dengan yang lainnya.

B. PEMBIASAN
Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya ketika cahaya mengenai bidang batas
antara dua medium.
Adapun contoh pembiasan yaitu :
a) Pensil yang dimasukan ke dalam gelas yang berisi air tampak membengkok.
b) Dasar kolam yang airnya bening lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya.
c) Pada siang hari yang panas di jalan aspal seolah-olah ada genangan air.
d) Pada malam hari yang cerah, bintang di langir terlihat berkelap-kelip.
e) Intan tampak berkilau

C. CERMIN
1. Cermin Datar
Cermin datar adalah cermin yang memiliki permukaan datar seperti sebuah garis lurus.
Bayangan benda yang dibentuk oleh cermin datar memiliki dimensi ukuran (panjang dan lebar)
sama persis dengan dimensi benda. Jarak yang dibentuk antara benda dengan cermin sama
dengan jarak antara cermin dengan bayangan.
Contoh :
Dua buah cermin datar dipasang membentuk sudut 60 o. Sebuah benda diletakkan di antara dua
cermin tersebut. Berapa jumlah bayangan benda yang akan terbentuk pada kedua cermin ?
Jawab :
Dik : α = 600
Dit : n = .... ?
360 ° 360 °
n= –1= -1=6–1=5
α 60 °
maka jumlah bayangan benda tersebut adalah 5 buah.

2. Cermin Lengkung
Cermin lengkung dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Cermin Cekung
Adalah cermin memiliki bentuk permukaan yang melengkung pada bagian belakangnya,
sehingga mampu memantulkan sinar matahari yang masuk. Sifat cermin cekung yaitu
mengumpulkan cahaya (konvergen).
2) Cermin Cembung
Adalah cermin yang bagian luarnya dapat memantulkan cahaya. Sifat cermin cembung yaitu
menyebarkan sinar cahaya (divergen).
3. Persamaan untuk cermin cekung dan cembung
1 1 1
= +
f s s'
2 1 1
= +
R s s'
Keterangan:
s = jarak benda (cm)
s’ = jarak bayangan (cm)
f = jarak fokus (cm)
R = jari-jari cermin (cm)
Rumus Perbesaran Bayangan :
h s
=
M = ’ ’
−¿
h s
Keterangan :
M = perbesaran bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
s’ = jarak bayangan
s = jarak benda

Ketentuan :
s (+) = benda di depan cermin (benda nyata)
s (-) = benda di belakang cermin (benda maya)
s’ (+) = bayangan di depan cermin (bayangan nyata)
s’ ( - ) = bayangan di belakang cermin (bayangan maya)
h’ (+) = bayangan maya, tegak
h’ ( - ) = bayangan nyata, terbalik
M (+) = bayangan maya, tegak
M ( - ) = bayangan nyata, terbalik
f (+) = cermin cekung
f ( - ) = cermin cembung
Contoh soal :
1. Sebuah cermin cembung mempunyai jarak fokus 10 cm, kemudian sebuah benda diletakkan pada
sumbu utama berjarak 25 cm di depan cermin. Tentukan :
a. Jarak bayangan ke cermin dan perbesarannya
b. Sifat-sifat bayangannya
Jawab :
Dik : f = - 10 cm
s = 25 cm
Dit : a. s’ dan M = ..... ?
b. sifat-sifat bayangan = .... ?
a. Jarak bayangan
1 1 1
= +
f s s’
−1 1 1
= +
10 25 s '
−1 1 1
− =
10 25 s '
- 5 -2 1
=
50 s'
- 7 1
=
50 s'
50
s’ = = - 7, 1 cm
-7
Perbesaran :

7,1
M= − |ss ’| −|25−7,1|
= =
25
= 0,28 = 0,3 kali

b. Sifat-sifat bayangan adalah


 Maya, karena s’ bernilai negatif (dibelakang cermin)
 Tegak, karena nilai M positif
 Diperkecil, karena |M| = 0,3 kali < 1

2. Sebuah cermin cekung memiliki jari-jari lengkungan 30 cm. Sebuah benda dengan tinggi 5 cm
berdiri tegak 20 cm di depan cermin tersebut. Tentukanlah :
a. Jarak bayangan dan perbesarannya
b. Tinggi bayangannya
c. Sifat-sifat bayangannya
Jawab :
Dik : Dit : a. s’ dan M
R = 30 cm b. h’
h = 5 cm c. Sifat-sifat bayangan
s = 20 cm
a. Jarak bayangan
2 1 1
= + s
R s
'
2 1 1
3 = 2 + s
0 0 '

2 1 1
3 - 2 = s
0 0 '

4-3 1
=
60 s'

1 1
=
60 s'

60
s’ = = 60 cm
1

Perbesaran

M= − |ss ’| −|2060|
= =|−¿3| kali = 3 kali

b. Tinggi bayangan
h’
M=
h
h’
3 =
5
h’ = 3 x 5 = 15 cm

c. Sifat-sifat bayangan
 Nyata, karena s’ bernilai positif (bayangan di depan cermin)
 Terbalik, karena nilai M negatif
 Diperbesar, karena 3 > 1

D. LENSA
Alat yang bagian utamanya menggunakan lensa, yaitu kamera, teropong, mikroskop, lup, proyektor
bioskop, dan kaca mata.
a. Jenis-jenis lensa tipis
Jenis lensa tipis secara umum, yaitu :
1. Lensa konvergen adalah lensa yang bersifat mengumpulkan berkas sinar.
2. Lensa divergen adalah lensa yang bersifat memancarkan sinas.

Selain 2 jenis lensa tersebut, terdapat beberapa jenis lensa yang mempunyai ciri dan sifat
khusus, yaitu :
1. Lensa bikonveks

R1 = positif (+)
R2 = negatif (-)

2. Lensa plankonveks
R1 = positif (+)
R2 = ~
3. Lensa konvekskonkaf

R1 = negatif (-)
R2 = negatif (-)

4. Lensa bikonkaf

R1 = negatif (-)
R2 = positif (+)
5. Lensa plankonveks

R1 = negatif (-)
R2 = ~
b. Rumus perhitungan dalam lensa
Bila lensa berada di udara dengan n = 1, maka :

1 1
+ =¿
s s'

1
=¿
f

Catatan :
Dalam menggunakan persamaan di atas, harus diperhatikan harga R:
 R di depan lensa bernilai negatif.
 R di belakang lensa bernilai positif.
1 1 1
= +
f s s'
Ketentuan – ketentuan tanda sebagai berikut :
s bertanda (+) jika benda terletak di depan lensa (benda nyata)
s bertanda ( - ) jika benda terletak di belakang lensa (benda maya)
s’ bertanda (+) jika bayangan terletak di belakang lensa (bayangan nyata)
s’ bertanda ( - ) jika bayangan terletak di depan lensa (bayangan maya)
f bertanda (+) untuk lensa cembung (konvergen atau konveks)
f bertanda ( - ) untuk lensa cekung (divergen atau konkaf)

Perbesaran bayangan
h s
M = ’ = ’
h −¿ s
Ketentuan :
Bila harga M negatif, berarti sifat bayangan nyata dan terbalik
Bila harga M positif, berarti sifat bayangan maya dan tegak

Contoh:
1. Sebuah lensa bikonveks mempunyai jarak fokus 40 cm (di udara) dan jari-jari
kelengkungannya berturut-turut 30 cm dan 60 cm. Tentukan indeks bias lensa tersebut !
Jawab :
Dik : f = 40 cm
R1 = 30 cm
R2 = - 60 cm
Dit : n’ = .... ?
1
=¿
f
1
=¿
40
1
=¿
40
1
=¿
40
1
=¿
40
1 3
(n’ – 1 ) = : (dikali silang menjadi)
40 60
1 x60 60 60 (:60 ) 1
(n’ – 1 ) = = diperkecil menjadi =
3x40 120 120 (:6 0 ) 2
1
(n’ – 1 ) =
2
1
n’ = +1
2
1
n’ = 1
2
2. Sebuah benda diletakkan 40 cm di depan lensa konvergen yang jarak fokusnya 20 cm.
Tentukanlah :
a. Letak bayangan
b. Perbesaran bayangan
c. Sifat-sifat bayangan
Jawab :
Dik : s = +40 cm ( di depan lensa)
f = +20 cm (lensa konvergen)
Dit :
a. s’ = .... ?
b. M = .... ?
c. Sifat bayangan .... ?

a. Bayangan benda c. Sifat bayangan : nyata terbalik


karena M nya negatif
1 1 1
= +
f s s’
1 1 1
2 = 4 +
s’
0 0
1 = 1 - 1
2 4
s’
0 0

1 2-1
=
s’ 40

1 1
=
s’ 40

40
s’ =
1
s’ = 40 cm

b. Perbesaran bayangan
s'
M =-
s
(40)
M =- =−1
40
|M| = 1 kali

E. Kuat Lensa
Besaran yang menyataka ukuran lensa dinamakan Kuat Lensa (P).
1
P=
f
Dengan P = kuat lensa (dioptri)
f = jarak fokus (m)

Anda mungkin juga menyukai