OPTIKA
Oleh :
Merry Thressia, S.Si, M.Si
Optika ?
Ilmu fisika yang mempelajari cahaya yang
meliputi bagaimana terjadinya cahaya,
bagaiamana perambatannya, bagaimana
pengukurannya dan bagaimana sifat-sifat
cahaya
Cahaya ?
• Cahaya merupakan sejenis radiasi berbentuk
gelombang elektromagnetik yang dapat dilihat
oleh mata
• Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik
yang terdiri dari beberapa macam warna
Pemantulan Cahaya
1. Pemantulan Difuse ( pemantulan cahaya baur)
yaitu pemantulan cahaya kesegala arah
N1 v1 i Medium 1
N2 r Medium 2
v 2
Sinar bias
N1
v1 i Medium 1
N2 r Medium 2
v2 sin .i n2 v1
Sinar bias = =
sin .r n1 v 2
Dimana :
* n1 dan n2 menyatakan indeks bias medium 1 dan 2
• v1 dan v2 menyatakan kecepatan merambat cahaya
dalam medium 1 dan 2
Persamaan Pada Cermin
1 1 1 1 1 1 1 1 1
= + ' '
= − = − '
f s s s f s s f s
' '
Ket. f = fokus
s h s = letak benda
M = = s’ = letak bayangan
s h
M = perbesaran
bayangan
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin lengkung dengan lapisan
mengkilap pada bagian dalam yang memiliki sifat
mengumpulkan cahaya (Konvergen) dan memiliki fokus
positif.
R
f =
2
Diketahui:
S = 15 cm
S’ = 30 cm
Ditanya: f = ... ?
Jawab: 1 1 1
= + '
1
=
3
f s s f 30
1 1 1 3 f = 30
= +
f 15 30
f = 30
1 2 1 3
= + f = 10 cm
f 30 30
Penjelasan :
fokus cermin F=10 cm, 2F nya berarti 20 cm, sementara
bendanya di 15 cm, berarti benda di ruang 2.
Bayangannya di ruang 3, sehingga sifanya adalah nyata,
terbalik dan diperbesar.
Contoh 2 :
Sebuah benda terletak didepan cermin cekung yang
mempunyai jarak fokus 15 cm. Jika jarak benda terhadap
cermin cekung 20 cm, maka berapakah jarak bayangan
yang terbentuk ?
Diketahui:
S = 20 cm
f = 15 cm
Ditanya: S’ = ... ?
Jawab: 1 1 1 1
=
1
= +
f s s' s' 60
1 1 1 s ' = 60 cm
= −
s' f s
1 1 1
= −
s' 15 20
1 4 3
= −
s' 60 60
Penjelasan :
fokus cermin F=15 cm, 2F nya berarti 30 cm, sementara
bendanya di 20 cm, berarti benda di ruang 2.
Bayangannya di ruang 3, sehingga sifanya adalah nyata,
terbalik dan diperbesar.
Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin dengan bagian
mukanya melengkung ke luar dan titi fokus berada di
bekang cermin. Bersifat menyebarkan cahaya (Divergen)
dan memiliki fokus negatif.
Sifat bayangan adalah maya dibelakang cermin, sama
tegak, dan diperkecil
Bagian-bagian cermin cembung
Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cembung :
Benda yang terletak di depan cermin cembung
akan selalu menghasilkan bayangan di belakang
cermin dengan sifat maya, sama tegak dan
diperkecil.
Pembentukan Bayangan pada cermin cembung
a. letak bayangan
b. perbesaran bayangan
c. tinggi bayangan
Dik. h = 20 cm
b. M = |s’/s|
f = 15 cm
= 30/10
s = 10 cm
Dit. a. s’ = = 3 (diperbesar)
b. M =
c. h’ = c. M = h’/h
Jawab: a. 1/f = 1/s + 1/s’ 3 = h’/20
1/15 = 1/10 + 1/s’ h’ =20 x 3
1/s’ = 1/15 – 1/10 = 60 cm
= 2/30 – 3/30
= -1/30 s’ = -30 cm (maya, tegak)
Analisa Soal:
f = 15 cm
2f = 30 cm
s = 10 cm
Dik. h = 20 cm
f = -15 cm
s = 10 cm
Dit. a. s’ =.......
b. M =.......
c. h’ =.......
Jawab: a. 1/f = 1/s + 1/s’
1/-15 = 1/10 + 1/s’
1/s’ = -1/15 – 1/10
= -2/30 – 3/30
= -5/30
b. M = |s’/s|
s’ = -30/5
= 6/10
= -6 cm
= 0,6
c. M = h’/h
0,6 = h’/20
h’ =20 x 0,6
= 12 cm
Lensa
3. cekung-cembung (konveks-konkaf).
Lensa Cekung
3. cembung-cekung (konkaf-konvek)
Lensa Cembung
Sifat
Titik apiLensa Cembung
lensa cembung nyata, karena merupakan titik
potong sinar-sinar bias, sehingga jarak titik api lensa ( f )
bernilai positif
Sifat lensa cembung mengumpulkan sinar sehingga disebut
lensa konvergen
Sinar Istimewa Untuk Lensa Cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui fokus
utama
2. Sinar datang melalui titik fokus lensa, dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melalui titik pusat lensa tidak dibiaskan melainkan diteruskan
Sinar Istimewa Pada Lensa Tipis
1 n2 1 1 Perbesaran Bayangan
= − 1 +
f n1 R1 R2
f = jarak fokus lensa
n2 = indeks bias lensa
n1 = indeks bias medium Kekuatan Lensa (P)
(udara)
R1 = jari-jari kelengkungan 1
R2 = jari-jari kelengkungan 2
Catatan:
• Untuk lensa cekung jari-jari kelengkungan bertanda
negatif dan untuk lensa cembung jari-jari kelengkuan
bertanda positif.
Latihan1
Sebuah lensa tipis dengan indeks bias 1,5 diletakan di
udara. Lensa tipis tersebut dibatasi oleh dua permukaan
cekung dan cembung seperti pada gambar!
Jari-jari kelengkungan permukaan
cekung 30 cm dan jari-jari kelengkungan
permukaan cembung 20 cm. Hitunglah
jarak fokus lensa tipis tersebut!
1 n2 1 1
Diketahui: =
− 1 +
f n1 R1 R2
n1 = 1 (udara)
1 1, 5 1 1
n2 = 1,5 = − 1 +
f 1 20 − 30
R1 = – 30 cm
1 1 3 2
R2 = 20 cm = −
f 2 60 60
Ditanyakan:
1 1
f=? =
f 120
f = 120 cm
Cara menghitung jarak bayangan pada lensa
tipis
1 1 1
= + '
f s s
Untuk menghitung jarak bayangan pada lensa tipis dapat
menggunakan rumus hubungan antara jarak fokus, jarak
benda dan jarak bayangan
Latihan :
1. Hitunglah jarak bayangan yang dihasilkan lensa tipis
pada Contoh Soal 1 di atas, jika benda diletakan pada jarak
240 cm di depan lensa tipis.
Diketahui:
f = 120 cm
s = 240 cm
Ditanya: s’ = ?
Jawaban: 1 1 1
= + '
f s s
1 1 1
= −
s' f s
1 1 1
= −
s' 120 240
1 2 1
= =
s' 240 240
1 1
=
s' 240
s' = 240 cm
Latihan 2
Sebuah lensa bikonveks mempunyai jari-jari kelengkungan
80 cm dan 40 cm terbuat dari gelas (n = 1,56). Hitung jarak
fokus dan kuat lensa!
Latihan 3
Sebuah lensa cembung mempunyai jari-jari 12 cm dan 36
cm. Sebuah benda diletakkan pada jarak 15 cm dari lensa
dan bayangannya nyata pada jarak 72 cm dari lensa.
Hitunglah indeks bias lensa!
2. Lensa Tebal adalah
lensa yang ketebalannya tidak dapat
diabaikan dibandingkan dengan jarak titik fokus
nm nL nm − nL
+ ' =
s s R
Secara Umum
1 nm − nL
=
f R
Dengan :
nm = indeks bias medium
nL = indeks bias lensa Jarak fokus lensa tebal tidak
s = letak benda diukur dari tengah tetapi
s’ = letak bayangan diukur dari titik utama 1 dan
R = jari-jari 2, yaitu H dan H’
f = jarak fokus
3. Lensa Gabungan
Lensa gabungan ini akan mempunyai fokus lensa
gabungan yang merupakan fokus bersama dua buah
lensa. Masing-masing lensa akan mempunyai fokus. Fokus
lensa 1 disebut dan fokus lensa kedua disebut .
Penurunan rumus fokus gabungan
Apabila jarak benda maka akan menentukan letak F’
Sehingga :
Lensa tebal menentukan :
maka,
Diperoleh,
Lensa (1) dan lensa (2) pada gambar digabung dengan sumbu
utama berhimpit tanpa ada jarak antara keduanya (d=0)
Sebuah benda AB diletakkan pada jarak s1 dari kedua lensa itu.
Pembiasan pada lensa (1) membentuk bayangan A'B' pada jarak
s1
Bagi lensa (2) bayangan A'B' merupakan benda yang jaraknya -
s2 dari lensa (Tanda minus karena benda di belakang lensa).
Benda ini lalu dibiaskan oleh lensa (2) sehingga terbentuk
bayangan A''B'' pada jarak s’2 dari lensa itu
Dengan menggunakan persamaan pembuat lensa
diperoleh
1 1 1
= + ' 1 1 1 1
f 1 s1 s1 maka, = − − + '
f 2 f s
1 s
1 2
1 1 1
= +
f 2 − s1' s 2'
atau, 1 1 1 1
karena + = + '
1 1 1 f 1 f 2 s1 s 2
'
= −
s1 f 1 s1
Dua buah lensa di atas dapat dianggap sebagai sebuah lensa
yang merupakan gabungan kedua lensa itu dengan s1 = s
merupakan jarak benda lensa gabungan dan s'2 = s' merupakan
jarak bayangan pada lensa tersebut seperti tampak pada gambar
Karenanya persamaan lensa gabungan berdasarkan gambar, maka :
Menjauhi garis normal, bila cahaya merambat dari media optik lebih
rapat ke media optik renggang, maka cahaya dibiaskan menjauhi
garis normal.
Contoh,
cahaya merambat dari dalam air ke udara.
Syarat –syarat terjadinya pembiasan
Jika indeks bias mutlak air = 4/3 dan indeks bias mutlak
alkohol = 1,36, maka tentukan indeks bias air relatif
terhadap alkohol dan indeks bias alkohol relatif terhadap
air!
Diketahui:
nair = 4/3
nalkohol = 1,36
Ditanyakan: nalkohol,air dan nair,alkohol = ?
Jawab:
Indeks bias air relatif terhadap alkohol adalah
nalkohol,air = nair /nalkohol
nalkohol,air = (4/3)/ 1,36
nalkohol,air = 1,81
Jawab:
Indeks bias alkohol relatif terhadap air adalah:
n air,alkohol = nalkohol /nair
n air,alkohol = 1,36/(4/3)
n air,alkohol = 1,02
OPTIKA MATA
PP = 25 cm PR = ∞
Jangkauan Penglihatan
Akomodasi
Akomodasi adalah kemampuan lensa di dalam mata untuk
mencembung yang terjadi akibat kontraksi otot siliar
PR tertentu PP < 25 cm
Jangkauan Penglihatan
S = ∞ 1
P =
1 1 1
+ = f
S S’ f 1
P =
1 1 1 -1
+ =
-100 f = -1 dioptri
∞
RABUN DEKAT (HIPERMETROPI)
Jangkauan Penglihatan
1
Persamaan untuk
meng hitung kuat lensa
P=
yang diperlukan
f
f = 100/3 cm =1/3 m
S’ = 100
Kuat Lensa
S = 25 cm 1
P =
1 1 1
+ = f
S S’ f 1
P =
1 1 1 1/3
+ =
25 -100 f = 3 dioptri
Sekian & Terima Kasih