Anda di halaman 1dari 54

PENANGANAN SYOK ANAFILAKSIS

NO. DOKUMEN : SOP/3/004/01/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2

Direktur,
KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Reaksi anafilaktik merupakan sindrom klinis akibat reaksi imunologis
(reaksi alergi)yang bersifat sistemik, cepat dan hebat menyebabkan
gangguan resfirasi, sirkulasi, pencernaan dan kulit.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langakah-langkah dalam penangan penderita
syok anaphilaktik

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor


03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis

Alat dan bahan 1. Tabung oksigen.


2. Nasal kanul.
3. Infus set.
4. Abocate.
5. Cairan RL/NaCL
6. Adrenalin
7. Aminophilin
8. Obat-obatan sesuai indikasi

Prosdur 1. Posisikan pasien berbaring dengan kedua tungkai diangakat atau


terlentang
2. Pemberian oksingen 3-5 lpm/menit
3. Pemasangan IV line/ infus secepatnya(RL/NaCL)
4. Diberikan adrenalian (0,4-1)cc(1:1000)l.m dapat di ulang setiap 5-
10menit
5. Bila tensi drop berikan 0,5 cc adrenalin (1:1000)i.m dalam 10 ml
NaCL(I.V)
6. Bila terjadi bronchospasme di berikan aminhopilin 250 mg pelan-pelan
selama 10 menit. Dapat di lanjutkan 250mg lagi melalui drip infuse bila
dianggap perlu.
7. Pemberian anti histamine missal nya : diphenhidramin HCl 5-20 mg IV
bila terjadi articaria
8. Pemberian corticosteroid bisa di pertimbangkan missal nya :
dexamethasone 5-10mg IV
9. Resusitasi cardio pulmoner bila terjadi henti jantung atau cardio arrest

Bagan Alir
PENANGANAN SYOK
ANAFILAKSIS

Posisikan pasien berbaring atau terlentang

Pemberian oksingen 3-5 lpm/menit

Pemasangan IV line/ infus secepatnya(RL/NaCL)

Diberikan adrenalian (0,4-1)cc(1:1000)l.m dapat di ulang setiap


5-10menit, Bila tensi drop berikan 0,5 cc adrenalin (1:1000)i.m
dalam 10 ml NaCL(I.V).
1.

Bila terjadi bronchospasme di berikan aminhopilin 250 mg pelan-


pelan selama 10 menit. Dapat di lanjutkan 250mg lagi melalui drip
infuse bila dianggap perlu.
Pemberian anti histamine missal nya : diphenhidramin HCl 5-20 mg
IV bila terjadi articaria
2.

Resusitasi cardio pulmoner bila terjadi henti jantung atau cardio arrest

Unit terkait Ugd,


Rawat Inap

Dokumen Terkait -
Rekaman Histori N Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
Terkait o berlakukan
ALUR KEGAWATDARURATAN

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/02/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2

Direktur,
KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Proses penerimaan pasien UGD sampai dengan pasien keluar UGD
Tujuan Sebagai tatalaksa dalam penerimaan pasien baru
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis
Prosedur 1. Perawat menerima pasien, kemudian catat idintitas lengkap dan jelas dan
informrn concent
2. Perawat melaksanakan anamneses (auto dan heteroanamnese)
3. Perawat pelakukan pemeriksaan GCS, TTV (T, N, RR, S) dan
pemeriksaan fisik awal .
4. Pengelompoakan pasien dan diagnose awal
a. Gawat darurat : memerlukan tindakan segera tapi tidak mengancam
nyawa
b. Gawat non darurat : memerlukan tindakan segera tapi tidak
mengancam jiwa
c. Non gawat darurat : tidak urgent tindakan segera dan tidak
mengancam nyawa
5. Untuk non gawat non darurat boleh di beri terapi simpstomatis
(berdasarkan gejala) dan di saran kan jika sakit berlanjut bisa berobat lagi
besok ke UGD
6. Untuk gawat daruratan dan gawat non darurat, perawat menghubungi
dokter jaga pada hari tersebut dan melaporkan kondisi terakhir pasien
dan melakukan tindakna awal pertolongan pertama/ baik live support
(BLS) meliputi :
a. Air way
 Bebaskan jalan nafas
 Jaw trust, chin lift dan hiperektensi
 Bersihkan jalan nafas dari sumbatan (secret, benda asing)
b. Breathing
 Nafas buatan
 Pasang oksigen jika perlu
c. Circulation
 Tensi dan nadi turun, pasang infus
 Monitor prosdur urine, pasang kateter bila perlu
7. Bila di perlukan dokter jaga harus datang guna pemeriksaan dan tindakan
lebih lanjut
8. Pasien atau keluarga pasien melengkapi administrasi
9. Semua pemeriksaan, tindakan, terapi dan rujukan di dokumentasikan
dengan lengkap pada setatus pasien.

Bagan Alir
Unit Terkait UGD
Dokumen Terkait
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan
PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/03/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2

Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Memberikan oksigen pada pasien
Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada pasien
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Referensi Fitri respati, Keterampilan Dasar Praktik Klinik (2015)
Prosedur Persiapan :
1. Tabung oksigen
2. Pengukur aliran (flowmeter)
3. Botol elembab berisi berisi air steril/aquades
4. Selang oksigen
5. Plester
6. Kapas alcohol

Pelaksanaan :
1. Atur posisi semifoler
2. Selang dihubungkan
3. Sebelum memasang selang pada hidung pasien dibersihkkan dahulu
dengan kapas alcohol
4. Flowmeter dibuka, dicoba pada punggung tangan lalu ditutup kembali
5. Memasang selang oksigen, lakukan fixasi (plester)
6. Membuka flowmeter kembali dengan ukuran sesuai advice dokter

Hal-Hal yang perludi perhatikan:


1. Apakah jumlah oksigen yang masuk sudah sesuai dengan instuksi? Lihat
pada manometer
2. Apakah ujung selang oksigen sudah masuk maksimal kelubang hidung?
Bila ujung selang masih belum masuk maksimal kedalam ujung hidung,
supaya posisi selang diperbaiki
3. Bila memakai oksigen tetap/masih sianosis, lapor dokter
4. Memberitahukan kepada keluarga pasien untuk melapor kepada petugas
bila oksigen/ air steril habis
Began Alir
Unit Terkait UGD, Rawat Inap, Bersalin
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan
PERAWATAN LUKA

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/04/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2

Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Mengganti balutan untuk membantu dalam proses penyembuhan luka
Tujuan 1. Menghilangkan sekresi yang menumpuk dan jaringan mati pada luka
insisi
2. Mempermudah proses penyembuhan luka
3. Mengurangi pertumbuhan mikroorganisme terhadap luka

Kebujakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor


03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosedur Persiapan :
1. Set ganti balut steril (pinset sirugis, pinset anatomi, gunting jaringan,
kasa)
2. Bak insturmen
3. Kasa steril tambahan
4. Handscoon
5. Betadin
6. Korentang
7. Bengkok
8. Perlak
9. Kantong plastic tempat sampah

Pelaksanaan :
1. Petugas melakukkan inform konsen dan menjelaskan tentang tindakan
yang akan dilakukan
2. Petugas mencuci tangan 6 langkah
3. Petugas menyiapkan dan mendekatkan alat dan bahan ke dekat
pasien
4. Petugas memasang sampiran jika perlu
5. Petugas mengatur posisi pasien senyaman mungkin
6. Petugas menggunakan handscoon
7. Petugas meletakkan perlak dibawah luka pasien
8. Membuka plester searah tumbuhnya rambut dan membuka balutan
dengan hati-hati
9. Membersihkan seputar luka dengan cairan NaCl
10. Membersihkan dari arah bagian atas kebawah disetiap sisi luka
dengan arah keluar menjauh dari luka (1 kasa untuk 1 kali usapan)
11. Mengolesi luka dengan betadine dari arah tengah luka
12. Menutup luka dengan kasa steril dan lakukan fiksasi dengan plaster
pada area pinggiran kasa pembalut
13. Petugas menuliskan tanggal dan waktu mengganti balutan pada
plester dan tempelkan pada balutan
14. Petugas merapikan pasien dan merapikan alat-alat
15. Petugas melepaskan handscoon dan mencuci tangan

Began Alir
Unit Terkait UGD
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan
PENATALAKSANAAN HECTING

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/05/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Tata cara melakukan penjahitan pada luka robek
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka tertutup oleh jahitan
untuk menghindari infeksi lanjutan
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosedur Persiapan :
1. Handscoon
2. Kasa steril
3. Lidokain
4. Supratul
5. Spuit 3cc
6. Betadine solution
7. Alcohol 70%
8. Benang silk untuk kulit
9. Benang catgut untuk pembuluh darah
10. Cairan NaCl
11. Bak instrument steril berisi :
- Pinset chirugis
- Pinset anatomi
- Klem arteri kecil
- Naldvoulder
- Gunting

Pelaksanaan :
1. Perawat menyiapkan alat kedekat pasien dan menjelaskan ke pasien
atau keluarga pasien (informed concert)
2. Perawat memakai handscoon
3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan NaCl.
Apabila kotor siram dengan H2O2
4. Olesi daerah luka dengan betadine
5. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi ± 2cc
(tergantung lebar dan kedalaman luka robek) disekitar pinggiran luka
tunggu ± 5 menit
6. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh darah
yang terpotong diklem diikat dengan benang catgut
7. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran ambil
dengan pinset anatomi
8. Pasang silk di nalvoulder, lalu jahit bibir luka dengan rapi, setelah luka
ditutup olesi dengan betadine. Kemudian beri supratul lalu tutup
dengan kasa steril dan verband.
9. Bersihkan daerah bekas luka
10. Konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas didaerah
luka)

Began Alir -
Unit Terkait UGD
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PEMASANGAN KATETER

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/06/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Tata cara melakukan pemasangan kateter untuk mengeluarkan air kencing
Tujuan Sebagai acuan pelaksanaan pemasangan kateter untuk mengeluarkan air
encing
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosedur Persiapan :
1. Selang kateter
2. Aqua jelly
3. Sarung tangan
4. Aquades dalam kom
5. Spuit 10cc
6. Kassa dalam tempatnya
7. Plester
8. Gunting
9. Betadine
10. Uine bag
11. Bengkok
12. Perlak

Pelaksanaan :
1. Memberikan penjelasakan kepada keluarga dan pasien
2. Mendekatkan peralatan disamping penderita
3. Memasang perlak dan petugas cuci tangan
4. Memakai saung tangan
5. Mengatur posisi pasien
Pada laki-laki
6. Mengolesi selang kateter dengan aqua jelly
7. Tangan kiri dengan kassa memegang penis sampai tegak ±600
8. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara pelan-
pelan sampai urine keluar
Pada wanita
9. Jari tangan kiri dengan kapas cebok membuka labia
10. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara
perlahan-lahan sampai urine keluar
11. Bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkan dengan urine bag
12. Kunci kateter dengan larutan aqudes (20-30cc)
13. Mengobservasi respon pasien
14. Menggantungkan urinebag disisi tempat tidur pasien
15. Memfiksasi kateter dengan plaster pada paha bagian atas
16. Merapikan pasien
17. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
18. Perawat mencuci tangan
19. Mencatat kegiatan respon pasien pada catatan keperawatan

Began Alir
Unit Terkait UGD, Rawat Inap, Bersalin
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PEMBERIAN OBAT PERORAL

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/07/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/1
Direktur,
KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Memberikan pengobatan melalui mulut, guna mendapatkan hasil yang
optimal
Tujuan Sebagai acuan pemberian obat peroral
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosedur Persiapan
1. Obat sesuai kebutuhan (puyer, tablet, kapsul, sirup)
2. Sendok
3. Gelas dengan air minum dari pasien
4. Lap bersih/tissue dari pasien

Pelaksanaan:
1. Memberitahu pasien
2. Menyiapkan obat
3. Perawat cuci tangan
4. Memeriksa kembali obat yang telah disiapkan dan dicocokkan dengan
nama pasien dan ruangannya
5. Memberikan langsung obat kepada pasien dan ditunggu sampai obat
benar-benar ditelan habis oleh pasien
6. Observasi respon pasien
7. Alat-alat dibersihkan dan dibereskn
8. Perawat cuci tangan
Bagan Alir
Unit Terkait UGD Ruang Rawat Inap
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

IRIGASI MATA

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/08/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Cara untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dari mata
Tujuan Sebagai acuan untuk penerapan langkah-lngkah unutk melakukan irigasi
mata
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Referensi Mary E Mancini, Pedoman Praktik Prosedur Keperawatan Darurat (1994)
Prosedur Persiapan :
1. Cairan irigasi NaCl
2. Spuit 5cc/10cc
3. Bengkok
4. Sarung tangan
5. Kapas/ kasa
6. Salep mata/ tetes mata
7. Lampu senter

Pelaksanaan:
1. Petugas menjelaskan tentang prosedur, tujuan, dan komplikasi tindakan
yang dilkukan serta melakukan inform concent.
2. Menyiapkan alat dan didekatkan ke dekat pasien
3. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
5. Petugas melihat keadaan mata dengan bantuan senter
6. Petugas meletakkan bengkok didekat mata yang akan dilakukan irigasi
7. Petugas membersihkan kelopak mata dengan cairan NaCl dengan teliti
untuk mengangkat kotoran atau benda asing (memegang kelopak mata
dengan ibu jari dan jari telunjuk)
8. Petugas membersihkan mata denan jari telujuk yang di bungkus kasa
bila kotoran banyak
9. Petugas membilas mata dengan lembut, mengarahkan cairan menjauhi
hidung dan telinga.
10. Petugas memberikan salep mata/tetes mata kemudian tutup dengan
kasa steril
11. Petugas merapikan alat dan lepas sarung tangan kemudian cuci tangan
12. Petugas mencatat semua tindakan pada rekam medis
Bagan Alir
Unit Terkait UGD
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PROSEDUR PELAYANAN PASIEN U.G.D

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/09/I/2023


SOP NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2

Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Pelayanan artinya memberikan pertolongan kepada semua pasien yang
datang di UGD tanpa memandang status pasien
Tujuan Memberi pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan Pertolongan
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosedur
1. Penderita Gawat Darurat lebih diutamakan untuk mendapat pertolongan
basic life support dan atau advance life support untuk selanjutnya
ditangani sesuai dengan Protap UGD
2. Penderita non gawat darurat
a. Didaftar dan dicatat keluhannya oleh Perawat, kemudian dilaporkan
ke dokter jaga.
b. Dokter jaga memeriksa dan menentukan diagnosa kerja, cara
penanganan dan pengobatan.
c. Resep diberikan oleh dokter pada pasien untuk pemakaian selama
tiga hari.
d. Sebelum dipulangkan penderita dianjurkan untuk kontrol ke poliklinik
dengan dibekali kartu kontrol dan atau petunjuk perawatan.
e. Penyelesaian administrasi oleh penderita / keluarga dilakukan di
pendaftaran.

3. Penderita yang perlu dirawat inap


a. Dokter jaga memeriksa pasien untuk menentukan tindakan dan
pengobatn yang diperlukan di UGD
b. Dibuatkan Blanko Rawat Inap yang berisi penangan yang telah
dberikan di UGD dan pelaksanaan yang harus dilakukan di Ruang
rawat inap sebelum dokter ruangan memberi terapi lanjutan.
c. Harus melapor ke ruang rawat inap yang bekerja sama dengan Unit
Gawat Darurat dalam satu sistem rekam medis Klinik untuk
mendapatkan kamar yang sesuai.
d. Penderita yang dirawat inap diantar oleh paramedis dan diserahkan
pada petugas rawat inap sesuai prosedur yang berlaku.

Bagan Alir
Unit Terkait UGD,
Rawat Inap
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PROSEDUR MENOLAK OPNAME

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/010/I/2023


SOP
NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/1

Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Menolak opname diperuntukkan kepada pasien yang berindikasi /
seharusnya opname tetapi karena sesuatu hal tidak berkenan dirawat inap.
Tujuan Memberi perlindungan kepada petugas terhadap tuntutan hukum
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosedur 1. Penderita datang di Unit Gawat Darurat diterima dan diberikan
pertolongan sesuai dengan prosedur.
2. Dokter jaga Unit Gawat Darurat memandang perlunya penderita untuk
dirawat inap sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
3. Keluarga penderita/penderita tidak menyetujui dilakukan rawat inap di
Klinik PKU Muhammadiyah Lombok Utara
4. Keluarga yang bertanggung jawab terhadap penderita atau penderita
sendiri menandatangani blanko penolakan rawat inap yang tersedia.
5. Penyelesaian administrasi di Unit Gawat Darurat sesuai dengan
prosedur.
Bagan Alir
Unit Terkait Unit Gawat Darurat
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PROSEDUR TRIAGE

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/011/I/2023


SOP NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/1

Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Triage adalah tempat dimana petugas (dokter, Perawat) memilih dan
memilah pasien berdasarkan prioritas kegawatan pasien.
Tujuan 1. Life Saving
2. Penanganan pasien lebih berdaya-guna dan berhasil guna.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosedur
1. SEHARI-HARI
a. Pasien datang di Unit Gawat Darurat diterima oleh petugas Unit
Gawat Darurat.
b. Pasien yang bisa berjalan sendiri diantar petugas atau keluarga
pasien sedangkan yang tidak bisa berjalan sendiri diangkut dengan
brancard atau kursi roda untuk dibawa masuk ruang UGD
c. Pasien dibawa masuk ke Ruangan ( TRIAGE) untuk dipilih dan
dipilah oleh dokter jaga berdasarkan proiritas kegawatan.
d. Pasien yang memerlukan pertolongan jiwa dasar (basic life support)
langsung dibawa ke Ruang P1.
e. Pasien dengan koindisi gawat tapi tidak darurat atau darurat tidak
gawat dibawa ke ruang P2 dan Pasien yang tidak gawat dan tidak
darurat dibawa ke Ruang P3.
f. Pasien yang dicurigai atau pasien TB Positif diberikan Masker di
Ruang Triage.
g. Pasien dengan kasus Obgyn yang tidak memerlukan tindakan
khusus ditempatkan diruang UGD. Yang memerlukan tindakan
khusus dibawa ke Kamar Tindakan Obgyn (Ruang Bersalin) untuk
mendapat perawatan sesuai prosedur.
h. Pasein yang telah mendapat perawatan / pengobatan dan dianggap
dokter jaga perlu penanganan lebih lanjut maka akan dilakukan
perujukan ke rumah sakit sesuai prosedur.
i. Pasein yang sudah selesai mendapat perawatan / pengobatan dan
dianggap bisa dirawat jalan, bisa dipulangkan. Pasein yang masuk
Rumah Sakit (Opname) setelah diberikan perawatan dan
pengobatan di Unit Gawat Darurat dikirim ke ruangan menurut
kelas yang diinginkan pasien
j. Menyelesaikan administrasi setelah pasien mendapat pelayanan
dan akan meninggalkan Ruang Unit Gawat Darurat.

2. DALAM KEADAAN BENCANA


a. Dokter dibantu perawat dalam memilah-milah pasien, pada setiap
kaki pasien diberi kartu identitas dan diagnosa untuk
mempermudah penanganan
b. Untuk selanjutnya penanganan pasien seperti biasa (No. a)

Bagan Alir
Unit Terkait UGD.
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PROSEDUR RUJUKAN PASIEN

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/012/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Rujukan Pasien adalah mengirim pasien ke Rumah Sakit Rujukan /
Rumah Sakit Lain Yanng Peralatannya lebih lengkap.
Tujuan Pelayanan dan penanganan terhadap pasien lebih berdaya guna dan
berhasil guna.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosedur 1. Sebelum dilakukan prosedur rujukan pasien, pasien dan
keluarga pasien di berikan penjelasan oleh dokter UGD terkait
kondisi pasien bahwa perlu penanganan lebih lanjut / butuh
pelayanan Spesealistik di Rumah Sakit.
2. Apabila pasien dan keluarga setuju/menolak maka akan di
buatkan surat persetujuan rujukan di tanda tangani oleh dokter
penanggung jawab dan keluarga pasien.apabila pasien menolak
maka akan dilakukan perawatan lanjutan sesuai dengan kondisi
Klinik.
3. Dokter membuat surat rujukan ke Rumah Sakit Tujuan
selanjutnya mengkonfirmasi Rumah Sakit tujuan melalui telpon
terkait ketersediaan Ruangan,Konfirmasi balik dari Rumah Sakit
tujuan kurang lebih 5-10 menit apabila dalam waktu tersbut
belum ada konfirmasi balik maka Klinik yang merujuk
mengkonfirmasi ulang dan setelah rumah sakit tujuan rujukan
siap maka akan di konfirmasi ke Klinik yang merujuk.
4. Pasien BPJS sebelum dirujuk memfotocopy kartu BPJS/KTP.
Jika pasienya umum maka hanya menyelesaikan administrasi
terkait pembayaran di Kasir. Setelah semua persyaratan
Lengkap,ambulan dan sopir siap maka dilakukan proses rujukan
dengan tetap memperhatikan keamanan dan kenyamanan
pasien,keluarga dan pertugas,
5. Perawat/dokter yang merujuk pasien harus tau tentang kondisi
pasien.jika pasien dengan kreteria gawat darurat (P1)maka
dokter/perawat harus tetap berada di dekat pasien untuk
memantau perkembangan pasien, jika pasien non Gawat
darurat dokter/Perawat bisa duduk di dekat sopir namun tetap
memantau perkembangan pasien.
6. Jika sampai di RS tujuan maka langsung di bawa ke ruang
TRIAGE IGD RS tujuan dan melakukan timbang terima pasien
dengan dokter/perawat RS tujuan.
7. Setelah dilakukan Timbang Terima Pasien, petugas yang
merujuk mendaftarkan pasien yang dirujuk di Loket IGD RS
tujuan dan meminta Cap stempel RS Tujuan di surat rujukan
warna merah sebagai bukti administrasi.
Bagan Alir
Unit Terkait UGD.
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PROSEDUR CATATAN MEDIS

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/013/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Catatan medik adalah catatan yang berhubungan dengan kondisi
pasien pada saat pemeriksaan.
Tujuan 1. Menegakkan diagnosa
2. Memberikan terapi
3. Evaluasi perkembangan penyakit penderita
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosedur 1. Penderita yang datang di Unit Gawat Darurat diterima oleh petugas
dan ditulis pada rekam medis pasien.
2. Petugas Unit Gawat Darurat melakukan pertolongan pertama pada
penderita sesuai dengan prosedur yang ada.
3. Dokter/perawat mengajukan pertanyaan-pertanyaan keluhan
utamanya yang menyebabkan penderita datang ke Unit Gawat
Darurat dan lain-lain yang dianggap perlu dan dicatat pada rekam
medis Unit Gawat Darurat yang sudah dilengkapi dengan identitas
dan nomor rekam medik.
4. Nomor rekam medik diberikan oleh bagian Rekam Medik secara
global kepada Unit Gawat Darurat.
5. Perawat melakukan pemeriksaan vital sign (tanda-tanda kehidupan
dasar) dan selanjutnya data-data tersebur dicatat dalam rekam
medik Unit Gawat Darurat.
6. Dokter Unit Gawat Darurat melakukan pemeriksaan fisik dan
hasilnya dicatat dalam rekam medik Unit Gawat Darurat.
7. Dokter menuliskan diagnosa kerja dan terapi untuk penderita
tersebut kedalam rekam medis Unit Gawat Darurat.
8. Petugas Unit Gawat Darurat.mengisi buku register dan
mengembalikan rekam medis ke bagian administrasi.
9. Rekam medik penderita disimpan di bagian Rekam Medik sesuai
dengan prosedur.

Bagan Alir
Unit Terkait UGD.
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG DOKTER JAGA


UGD
SOP NO. DOKUMEN : SOP/3/003/014/I/2023
NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Dokter umum yang di berikan tanggung jawab dan wewenang sebagai dokter
jaga UGD
Tujuan 1. Bertanggung jawab trhadap pelaksanaan pekerjaan
2. Melaksanakan kegiatan pelayanan gawat darurat selama 24 jam
3. Meyelenggarakan kegiatan UGD yg bermutu
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosedur 1. TANGGUNG JAWAB
a. Bertanggung jawab kepada Kepala Unit sehubungan dengan tugas
dan fungsi pelayanan medik di UGD
b. Membantu kepala unit sehubungan tugas dan fungsi Kepala UGD,
bekerja sama denga anggota staf paramedic lainya.
2. URAIAN TUGAS
a. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan tugas di UGD
b. Memberikan pelayanan medik dibidang kegawat daruratan yang
meliputi ; Pemeriksaan, Diagnose, Perawatan, pengobatan dan
tindakan, Membuat catatan rekam medis sesuai aturan yang
berlaku, Observasi perkembangan penderita
c. Menentukan prioritas penanganan pendrita sesuai kedaruratannya
d. Melimpahkan / menugasi paramedis untuk melaksanakan tindakan
operasi kecil dan tindakan medis lainnya bila dipandang perlu
sesuai kemampuan paramedic
e. Berkewajiban membuat dan menandatangani : Surat Keterangan
Sakit, Surat Keterangan Sehat, Surat Kematian
f. Berhak memanfaatkan saran penunjang seperti : pemakaian
ambulance, Cleaning Service dan satpam Pos jaga
g. Berhak memanfaatkan saran penunjang medic seperti
Laboratorium.
h. Ikut menjaga dan mengawasi fasilitas, alat medis yang ada demi
kelancaran tugas pelayanan medis.
i. Mengkoordinir, membimbing dan memberikan pelatihan klinik bagi
paramedis yang bertugas jaga di Uniti Gawat Darurat
j. Menjaga kelancaran tugas jaga dan pergantian dokter jaga pada
Unit Gawat Darurat sesuaidengan jadwal yang telah ditetapkan
k. Ikut menjaga dan menciptakan suasana kerja yang baik di Unit
Gawat Darurat.

Unit Terkait UGD.


Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

URAIAN TUGAS PERAWAT

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/015/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Seorang tenaga perawat yang di beri wewenang untuk melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan di UGD
Tujuan 1. Kebenaran dan ketepatan di dalam memberikan asuhan
keperawatan
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan
asuhan keperawatan / kegiatan lain yang dilakukan
3. Melakukan pertolongan gawat darurat dengan cepat tepat
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.

Prosedur 1. TANGGUNG JAWAB


Bertanggung jawab kepada kepala unit pelaksanaan perawatan
UGD, dan kepala UGD

2. URAIAN TUGAS
a. Menyiapkan tempat, alat dan obat-obatan dalam keadaan siap
pakai
b. Meperhatikan prinsip-prinsip asepsis
c. Menerima dan meneliti pasien untuk keperluan pertolongan
gawat darurat
d. Mengamati mencatat dan melaporkan tanda-tanda vital pasien
kepada team dan dokter jaga
e. Memberikan pertolongan secara cepat dan tepat sesuai dengan
kasus yang ada pada pasien
f. Menyiapkan pasien dan bahan untuk pemeriksaan diagnostic
g. Melaksanakan instruksi dokter dan tindakan-tindakan sesuai
dengan pelimpahan wewenang dari dokter jaga
h. Mencatat semua proses perawatan yang telah dilakukan
i. Mencatat dan menyelesaikan administrasi pasien
j. Menrujuk pasien keruang rawat inap.
k. Mengamankan segala sesuatu yang bersifat rahasia.
l. Memelihara kebersihan, kerapian dan keindahan ruangan serta
menciptakan ketertiban dan kenyamanan lingkungan
m. Menciptakan suasana nyaman dan aman terhadap pasien dan
keluarganya
n. Memelihara hubungan baik antara sesama petugas Menghadiri
pertemuan-pertemuan ilmiah.
o. Membuat, laporan pemakaian alat dan obat UGD
p. Melaksanakan serah terima tugas, menyampaikan pesan-pesan
khusus baik lisan maupun tertulis kepada petugas pengganti
q. Membuat / menyelesaikan administrasi rujukan intern Rumah
Sakit baik rawat jalan maupun rawat inap.
Bagan Alir
Unit Terkait UGD.
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PROSEDUR PELIMPAHAN TUGAS

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/016/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Pelimpahan tugas adalah dokter jaga UGD memberikan kuasa,
melimpahkan tugas / werwenangnya untuk melakukan tindakan terhadap
pasien kepada paramedis jaga UGD
Tujuan 1. Memberi tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan
2. Membagi habis pekerjaan
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.

Prosedur 1. Dokter jaga UGD dapat melimpahkan tugas / wewenangnya untuk


melakukan tindakan terhadap pasien kepada paramedis jaga UGD
2. Semua tanggung jawab pelimpahan tugas / wewenang tetap terletak
pada dokter jaga UGD
3. Jenis tindakan / tugas yang bisa dilimpahkan adalah :
a.Alcohol Bath
b.Nebulizer dengan / tanpa obat
c. Pasang infus
d.Pasang Suppositoria
e.Skin Test
f. Suction
g.Tampon Hidung
h.Catheterisasi / Dauer Catheter
i. Circumsisi
j. Cross Incisi
k. Incisi dan Excisi
l. Menjahit luka
m.Debridement Luka
n.Pasang Abbocath pada anak-anak dan orang dewasa
o.Pasang Scalp Vein pada Anak
p.Pasang Mayo Tube
q.Pasang Naso Gastrik Tube
r. Perawatan luka Decubitus
s. Perawatan Luka Gangrean
t. Rehydrasi
u.Reposisi Fracture tertutup
v. Tindakan bantuan Hidup Dasar / Resusitasi Jantung Paru
w. Debridement Luka pada Fracture Terbuka
x. Ekstraksi Corpus Alienum bawah kulit
y. Ekstraksi Corpus Alienum pada mata
z. Kumbah lambung
aa. Perawatan Luka Bakar
bb. Reposisi dislokasi Sendi

4. Selesai melaksanakan tindakan paramedis jaga melapor kepada


dokter jaga UGD
5. Dokter jaga UGD mengontrol hasil tindakan yang dilimpahkan
kepada paramedis jaga dan selanjutnya memberi terapi kepada
pasien UGD
6. Bila dalam melaksanakan tindakan mengalami kesulitan dengan
sebab apapun dokter jaga mengambil alih tugas / tindakan tersebut.

Bagan Alir
Unit Terkait UGD.
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PROSEDUR PERMINTAAN ALAT, OBAT, BHP UGD

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/017/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/1
Direktur,
KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Perrmintaan alat, obat, bahan habis pakai adalah tatacara dalam hal
menyiapkan / menyediakan alat, obat dan bahan habis pakai untuk
keperluan Unit Gawat Darurat.
Tujuan Efektifitas dan efisiensi pelayanan UGD
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosedur 1. Permintaan obat, cairan infus dan alat kesehatan habis pakai dari
Unit Gawat Darurat ke bagian distribusi Instalasi Farmasi dilakukan
setiap saat pada jam pelayanan Instalasi Farmasi.
2. Jadwal pelayanan Distribusi Instalasi Farmasi adalah : Senin s/d
Sabtu : jam 08.00 s/d 13.30 Wita.
3. Setiap pagi petugas UGD mengecek seluruh persediaan alat, obat,
dan cairan. Kemudian mengisi blanko Resep permintaan obat,
cairan dan alat kesehatan habis pakai sesuai kebutuhan.
4. Blanko tersebut diserahkan kepada petugas bagian distribusi
Instalasi Farmasi untuk diteliti dan dilayani
5. Petugas bagian distribusi menyiapkan obat/alat kesehatan habis
pakai sesuai permintaan UGD dengan meperhatikan jumlah
kebutuhan serta stok gudang yang ada.
6. Sebelum dilakukan serah terima obat / alat kesehatan habis pakai
yang diberikan petugas, bagian distribusi melakukan pemeriksaan
kembali berdasarkan blanko permintaan obat / alat kesehatan habis
pakai.
Bagan Alir
Unit Terkait UGD.Instalasi farmasi
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan N Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
o berlakukan

PROSEDUR TIBA MATI

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/018/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/1
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Tiba mati atau Death on Arrival adalah keadaan dimana pasien datang di
UGD dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Tujuan Menyamakan persepsi dalam penatalaksanaan korban tiba mati
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.

Prosedur 1. Korban mati yang datang di UGD dilakukan pemeriksaan dan


dinyatakan oleh dokter jaga Unit Gawat Darurat bahwa yang
bersangkutan sudah meninggal dunia.
2. Petugas Unit Gawat Darurat mencatat jam kedatangan korban dan
data-data sosial lainnya pada rekam medis
3. Petugas Unit Gawat Darurat melakukan pemeriksaan luar dan dicatat
pada rekam medis
4. Petugas Unit Gawat Darurat melakukan perawatan jenazah sesuai
dengan prosedur.
5. Dokter jaga Unit Gawat Darurat membuat surat kematian
6. Penyelesaian administrasi sesuai dengan prosedur
7. Petugas Unit Gawat Darurat selanjutnya menyerahkan jenazah ke
keluarga.
Unit Terkait UGD.
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan N Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
o berlakukan

PROSEDUR KEMATIAN DI UGD

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/019/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/1
Direktur,
KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Kematian di UGD adalah :
1. Penderita datang di UGD dalam keadaan hidup dan sudah dilakukan
pemeriksaan, perawatan dan pengobatan oleh petugas UGD sesuai
dengan prosedur
2. Ternyata penderita tersebut meninggal dunia di UGD
Tujuan Menyamakan persepsi dan cara penanganan
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.

Prosedur 1. Penderita yang meninggal dunia di UGD diperiksa dan dinyatkan oleh
dokter jaga UGD bahwa yang bersangkutan sudah meninggal.
2. Petugas Unit Gawat Darurat mencatat jam kedatangan korban dan
data-data sosial lainnya pada kartu pemeriksaan serta jam meninggal
penderita.
3. Petugas Unit Gawat Darurat melakukan pemeriksaan luar dan dicatat
pada kartu pemeriksaan
4. Petugas Unit Gawat Darurat melakukan perawatan sesuai dengan
prosedur.
5. Dokter Jaga Unit Gawat Darurat membuat surat kematian.
6. Penyelsaian administrasi sesuai dengan prosedur.
7. Petugas Unit Gawat Darurat selanjutnya menyerahkan jenazah ke
keluarga.
Unit Terkait UGD.
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PROSEDUR RAHASIA MEDIS

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/020/I/2023


SOP NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/1

Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Rahasia medis adalah segala catatan medik terhadap pasien yang harus
dijaga kerahasiaannya.
Tujuan Menyamakan persepsi dalam menjaga rahasia
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.

Prosedur 1. Semua penderita yang datang di Unit Gawat Darurat harus dijaga
rahasia medis :
a. Yang berhubungan dengan penyakit penderita
b. Tenaga medis dan paramedis yang menangani penderita
2. Petugas Unit Gawat Darurat tidak boleh menyampaikan / memberikan
keterangan kepada pihak lain segala sesuatu yang berhubungan
dengan rahasia medis
3. Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Lombok Utara yang berhak
mengeluarkan keterangan keterangan.
4. Pihak lain yang meminta / memerlukan keterangan-keterangan yang
ada hubungannya dengan rahasia medis supaya menghubungi
Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Lombok Utara

Bagan Alir
Unit Terkait UGD.
Khusus Rekam Medik
Rawat Inap
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PROSEDUR PEMBERIAN RESEP

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/021/I/2023


SOP NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/1

Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Resep adalah kertas yang berisi nama-nama obat yang direkomendasikan
oleh dokter untuk mengobati pasien.
Tujuan Menyamakan persepsi dalam penanganan pasien
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosedur 1. Resep diberikan oleh dokter yang bertugas.
2. Resep diberikan kepada pasien setelah terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan kepada pasien sesuai dengan standar penanganan
pasien di Unit Gawat Darurat.
3. Resep ditulis dengan nama generik oleh dokter jaga di Unit Gawat
Darurat di ruangan pelayanan pasien.
4. Resep dibuat rangkap 2 (dua) lembar pertama dikumpulkan ke
Instalasi Farmasi sebagai alat pantau penulisan obat generik dan
lembar kedua diserahkan kebagian administrasi / pendaptaran.
5. Dalam lembar resep harus dituliskan :
a.Nama Dokter
b.Nama Pasien
c. Tanggal penulisan resep
d.Nomer Rekam Medik
e.Alamat Pasien
f. Umur serta jenis kelamin pasien
g. Alergi obat
h.Tanda tangan atau paraf dokter
Unit Terkait UGD.
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/022/I/2023


SOP
NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/1

Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Perawatan Jenazah adalah mengupayakan sehingga jenazah nampak
bagus dalam pandangan agama
Tujuan Menyamakan persepsi dalam penanganan jenazah
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.

Prosedur 1. Dilaksanakan pada pasien yang meninggal di UGD atau pasien


datang dalam keadaan sudah meninggal ( Death On Arrival )
2. Petugas Unit Gawat Darurat membersihkan dan atau melakukan
perawatan luka terbuka pada jenazah
3. Posisi Jenazah disesuaikan dengan agama dan kepercayaannya :
a. Islam : Posisi kedua tangan bersedekap (tangan diletakkan diatas
dada dengan tangan kanan diatas tangan kiri)
b. Kristen : Posisi kedua tangan lurus disamping tubuh
c. Hindu : Posisi kedua tangan bersedekap
4. Bila mata terbuka maka mata ditutup dengan kain kasa
5. Bila mulut terbuka maka diusahakan menutup dengan cara melilitkan
verban antara rahang bawah dan kepala sehingga mulut bisa tertutup.
6. Selesai melakukan perawatan jenazah maka mayat di kembalikan ke
keluarga.
Bagan Alir
Unit Terkait UGD.
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PROSEDUR OBSERVASI PENDERITA

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/023/I/2023


SOP NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/1

Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Observasi penderita adalah mengamati dan mecatat perkembangan /
perjalanan penyakit dari penderita
Tujuan Menyamakan persepsi dan penanganan penderita
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.

Prosedur 1. Penderita yang datang di Unit Gawat Darurat diterima dan dilakukan
pertolongan sesuai dengan prosedur
2. Dokter jaga Unit Gawat Darurat menentukan diagnose penderita
3. Penderita yang perlu di observasi akan di rawat untuk diikuti /
observasi perjalanan penyakitnya.
4. Dokter jaga Unit Gawat Darurat menentukan penderita yang perlu
dilakukan rujukkan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
5. Petugas Unit Gawat Darurat mengobservasi penderita dan mencatat
pada lembar Rekam Medik : jam, Vital Sign (Tensi, Nadi, Temperatur,
Respiratory rate), pemberian cairan / obat dan perjalanan penyakit
dari penderita.
6. Penderita yang membaik dirawat jalan
7. Penderita yang memerlukan perawatan dan tindakan lebih lanjut
dirawat inapkan.
8. Penyelesaian administrasi di Instalasi Gawat Darurat sesuai dengan
prosedur.
Bagan Alir
Unit Terkait UGD.
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PELAYANAN PASIEN TIDAK GAWAT DAN TIDAK


DARURAT DI UNIT GAWAT DARURAT
SOP NO. DOKUMEN : SOP/3/003/024/I/2023
NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2

Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Pelayanan pasien tidak g a w a t dan tidak darurat adalah pasien yang
tidak dalam keadaan gawat dan tidak memerlukan tindakan segera
(darurat)
Tujuan Sebagai acuan penetapan langkah-langkah untuk pelayanan pasien
tidak gawat, tidak darurat di rumah sakit.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosedur 1. Pasien yang datang ke UGD, Oleh perawat UGD segera melakukan
triase.
2. Bila Penderita tidak dalam keadaan gawat pada jam kerja (jam 08.00 –
14.00) di kirim ke bagian rawat jalan atau poliklinik yang sesuai
dengan kasus penyakitnya.
3. Pendaftaran pasien dilakukan di pendaftaran rawat jalan.
4. Penderita yang datang diluar jam kerja dilayani di UGD dimana
pasien/Keluarga sebelumnya mendaftarkan identitas pasien ke bagian
pendaftaran.
5. Dokter akan memeriksa pasien dan mencatat di rekam medik pasien.
6. Pemberian terapi pada pasien/peresepan untuk pasien dengan
pembiayaan umum dapat diberikan selama 3 (tiga) hari, dan sesuai
kebijakan Pembiayaan pasien dengan BPJS hanya diberi
terapi/peresepan obat untuk 2 (dua) hari.
7. Setelah pelayanan tindakan pada pasien selesai,
keluarga/penanggung jawab pasien/pasien menyelesaikan administrasi
tindakan dibagian pendaftaran/kasir baru kemudian pasien
diperbolehkan pulang.

Bagan Alir
Unit Terkait UGD.
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan
PROSEDUR EKSTRAKSI KUKU

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/025/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Ekstraksi kuku adalah tindakan mencabut kuku akibat dari trauma
Tujuan Sebegai acuan untuk penerepan langkah - langkah dalam melekukan
ekstraksI kuku
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.

Prosedur 1. Persiapan alat dan bahan


a. Minor surgery set
b. Bengkok
c. Kassa steril
d. Bethadine
e. Spuit 3cc
f. Lidocain
g. Handscoon steril
h. Perban gulung
i. Supratule
j. Plester
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur dan melakukan inform consent
tindkan kepada pasien
b. Petugas menyiapkan alat dan bahan
c. Petugas mengatur posisi pasien untuk memudahkan tindakan
d. Petugas mencuci tangan
e. Petugas menggunakan sarung tangan steril
f. Petugas melakukan tindakan asepsis daerah kuku yang akan
dicabut/ekstraksi dengan rnenggunakan cairan bethadine.
g. Petugas menganastesi bagian kuku yang akan diekstraksi dengan
menggunakan spuit 3cc berisi lidocain.
h. Petugas memastikan pasien sudah merasa mati rasa pada daerah
kuku yang telah disuntikan lidokain.
i. Petugas mengangkat kuku dengan menggunakan klem dari tepi kiri
ke kanan atau arah sebaliknya
j. Petugas membersihkan bagian atas jari yang kukunya telah
diangkat, perlahan-lahan dengan menggunakan kassa steril
k. Petugas meletakan supratule dl atas permukaan tersebut,
kemudlan tempelkan kassa steril yang sudah dl beri bethadine.
Balut daerah kuku dengan menggunakan perban gulung
l. Petugas merapikan alat-alat dan letakan ditempat semula
m. Petugas membuang sampah medis di ternpat sampah medis dan
spuit di sefti box
n. Petugas rnencuci tangan
o. Petugas mencatat semua tindakan yang telah dilakukan

Bagan Alir
Unit Terkait UGD.
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/026/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Pelayanan pasien resiko tinggi adalah pelayanan yang diberikan pada
pasien dengan berbagai variasi seperti pasien anak, usia lanjut, pasien
ketakutan, bingung ataupun koma dan berbagai variasi kebutuhan
pelayanan kesehatan misalnya memerlukan peralatan medis dan
pengobatan penyakit yang berpotensi membahayakan pasien karena efek
pengobatan.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pelayan pasien resiko tinggi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosedur 1. Petugas mengucapkan salam
2. Petugas melakukan identifikasi pasien
3. Petugas melakukan kebersihan tangan
4. Pasien anak-anak danusia lanjut dengan keterbatasan fisik yang
tergantung dan memerlukan bantuan orang lain akan diberikan
bantuan sesuai dengan kebutuhannya
5. Ventilasi hanya digunakan oleh pasien yang membutuhkan dan
disetujui oleh dokter yang merawat serta keluarga pasien.
6. Pasien dengan resiko jatuh, melukai diri sendiri dan menghambat
proses pengobatan, akan dipasang restrain (alat pengikat)
7. Pasien dengan resiko tinggi menular yang membutuhkan perawatan /
ruangan khusus akan dirujuk ke Rumah Sakit
8. Petugas melakukan kebersihan tangan
Bagan Alir
Unit Terkait UGD. Rawat Inap
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PROSEDUR PENANGANAN PENYAKIT MENULAR

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/027/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/1
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Penanganan penyakit menular adalah penanganan terhadap pasien yang
berpenyakit menular, sehingga tidak menular baik pada pasien lain
ataupun kepetugas. Oleh karena itu diperlukan tempat khusus / isolasi
Tujuan Menyamakan persepsi dan penanganan penderita penyakit menular
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.

Prosedur 1. Penderita yang datang di Unit Gawat Darurat diterima dan dilakukan
pertolongan sesuai dengan prosedur Triage.
2. Petugas cuci tangan dan memasang sarung tangan serta masker
3. Petugas melakukan anamnesa dan TTV
4. Penderita yang datang di Unit Gawat Darurat dan dibuat diagnose
kerja sebagai “ berpenyakit menular “
5. Petugas menyiapkan formulir rujukan dan menjelaskan kepada
keluarga bahwa penyakit yang diderita pasien dapat menular
sehingga perlu dirujuk ke rumah sakit yang memiliki ruangan
khusus / isolasi.
6. Petugas melakukan rujukan sesuai prosedur
7. Petugas mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan direkam
medis pasien.
Bagan Alir
Unit Terkait UGD.
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PROSEDUR PERSETUJUAN DAN PENOLAKAN


TINDAKAN KEDOKTERAN
SOP NO. DOKUMEN : SOP/3/003/028/I/2023
NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2

Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian 1. Merupakan suatu tata cara bagaimana menerapkan Persetujuan
Tindakan Medis (informed consen) di Klinik PKU Muhammadiyah
Lombok Utara yang benar sesuai dengan ketentuan peraturan yang
berlaku
2. Persetujuan Tindakan Medis adalah persetujuan baik lisan/tertulis
yang diberikan oleh pasien atau kelurga terdekat untuk dilakukan
tindakan medis atas dasar penjelasan dari tenaga medis yang akan
melakukan tindakan.
3. Keluarga terdekat adalah Suami/Istri, ayah/ibu kandung, anak-anak
kandung atau saudara kandung.
Tujuan Menyamakan persepsi dan penanganan penderita
Kebijakan 1. Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
2. Permenkes No. 290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran

Prosedur 1. Semua tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien harus
diinformasikan dan mendapat persetujuan dari pasien atau keluarga
terdekat
2. Pasien atau keluarga terdekat dapat memberikan Persetujuan atau
melakukan Penolakan atas tindakan yang akan dilakukan
3. Persetujuan tertulis dimintakan apabila tindakan medis yang akan
dilakukan merpakan tindakan invasif dan tindakan yang beresiko
tinggi
4. Tindakan yang diluar point 3, merupakan lingkup persetujuan umum.
5. Apabila pasien dalam rangka tidk sadrkan diri sedangkan harus
dilakukan tindakan medis untuk menyelmatkan nyawanya, sementara
keluarga pasien tidak ada, maka pihak Klinik dapat melakukan
tindakan terlebih dahulu demi keselamatn jiwa pasien. Kemudian
apabila pasien sadar dan keluarga telah hadir, maka informasi akan
diberikan.
Bagan Alir
Unit Terkait UGD.
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

RESUSITASI JANTUNG PARU

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/029/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Resusitasi jantung paru adalah tindakan untuk mengembalikan fungsl
pernefasan dan jantung guna kelangsungan hidup pasien
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan resusitasi
jantung paru untuk mengembalikan fungsi jantung dan fungsi paru
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosdur 1. Persiapan alat dan bahan
a. Masker
b. Handsoon
c. Trolly emergency (ambu bag, Guedel arway)
d. Suction
2. Langkah-langkah
a. Petugas memperhatikan keamanan lingkungan
b. Petugas menggunakan APD
c. Petugas membuka baju bagian atas pasien
d. Petugas mengatur posisi pasien tidur terlentang di tempat datar dan
alas yang keras.
e. Petugas mengecek kesadaran pasien dengan cara memanggil
nama, pastikan bahwa korban tidak sadar seperti dengan
mengguncang-guncang bahu,
f. Petugas meminta tolong untuk memperoleh bantuan
g. Petugas mengecek nadi karotis selama 5 detik, 5 detik selanjutnya
untuk melihat tanda-tanda kehidupan seperti pergerakan dinding
dada, pergerakan bulu mata, pergerakan ujung ektremitas atas dan
bawah.
h. Petugas melakukan RJP Untuk dewasa :
 Posisi petugas berlutut setinggi bahu pasien sebelah kanan
 Petugas meletakkan tangan 2 inci diatas prosesus xifoideus dan
jari-jari kedua tangan dirangkum
 Petugas melakukan kompresi dengan perbandingan kompresi
ventilasi 30 : 2 baik untuk 1 atau 2 penolong dengan kedalaman
5- 6 cm
 Pada 30 kompresi pertama dengarkan suara nafas tambahan,
jika terjadi sumbatan jalan nafas maka lakukan pembebasan
jalan yaitu dengan teknik head tilt chin lift, jaw thrust maneuver
(curiga cedera servikal), cross finger dan finger swab atau
suction.
i. Petugas melakukan RJP Untuk anak :
 Posisi tangan simetris dengan puting susu. Kompresi dilakukan
dengan 1 tangan perbandingan 30 : 2 untuk 1 orang penolong
dan 15 : 2 untuk 2 orang penolong dengan kedalaman kompresi
5 cm.
j. Petugas melaukan RJP Untuk bayi :
 Posisi tangan simetris dengan putting susu Kompresi dilakukan
dengan ujung jari telunjuk dan jari tengah, dengan perbandingan
30 2 untuk 1 orang penolong dan 15 : 2 untuk 2 orang penoiong
k. Evaluasi nadi dilakukan setelah 5 siklus dengan waktu yang
digunakan selama 5 detik.
l. RJP berhenti dilakukan ketika ada tanda-tanda keberhasilan dan
petugas capek.
m. Petugas mendokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. RJP jangan berhenti lebih dari 5 detik tanpa alasan apapun
b. Tidak perlu memindahkan pasien ketempat yang aman kecuali
sudah stabil.
c. Jangan menekan pada ujung tulang dada karna dapat berakibat
robeknya hati.
d. Diantara tiap kompresi, tangan harus melepas tekanan tetap
rnelekat pada sternum
e. Jari-jari jangan menekan iga pasien
f. Hindarkan gerakan yang menyentak Kornpresi harus lembut, teratur
dan tidak terputus
g. Perhatikan komplikasi yang mungkin terjadi karena RJP
Bagan Alir
Unit terkait UGD. Ruang Rawat Inap. Ruang Bersalin
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
Terkait berlakukan

PROSEDUR PEMASANGAN INFUS

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/030/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/2
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Memasukkan cairan obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam
jumlah banyak dan waktu yang lama, dengan menggunakan infus set
Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langakah-langkah dalam penangan
pemasangan infus
2. Sebagai pengobatan.
3. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit.
4. Memberikan zat makanan pada pasien yang tidak dapat / tidak boleh
makan melalui mulut
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.
Prosdur 1. Persiapan alat
a. Standart infus
b. Cairan infus.
c. Infus set.
d. Alkohol swab.
e. Gunting.
f. Plester.
g. Abocet sesuai ukuran
h. Bengkok.
i. Sarung tangan on steril
j. Spalek (untuk pasien bayi / anak)
2. Langkah-langkah pemasangan infus
a. cuci tangan sesuai prosedur
b. Identifikasi pasien
c. Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan.
d. Bawa peralatan kepasien.
e. Atur posisi pasien dengan posisi supine( terlentang).
f. Siapkan set infus dan cairan infus untuk siap digunakan. Lepaskan
penutup botol cairan lalu didesinfeksi dengan alkohol swab dan
tusukkan pipa saluran udara dan saluran infus.
g. Isi selang infus : tekan bilik drip dan lepaskan, biarkan terisi 1/3
sampai ½ penuh.
h. Tutup jarum dibuka, cairan dialirkan sampai keluar sehingga udara
tidak ada pada selang infus, lalu klem ke posisi off, pastikan slang
bersih dari udara dan gelembung udara, ujung slang ditutup kembali.
i. Pakai sarung tangan .
j. Periksa ulang cairan yang akan diberikan.
k. Siapkan area yang akan dipasang infus.
l. Lakukan fixasi. Tentukan vena yang akan ditusuk.
m. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5 – 19 cm
melingkar dari arah dalam keluar.
n. Tusukkan jarum infus/abocath pada vena yang telah ditentukan dan
sambungkan infus set ke abocet agar cairan mengalir ke vena.
o. Plester abocet pada tangan agar tidak mudah lepas
p. Hitung jumlah tetesan infus sesuai dengan kebutuhan.
q. Perhatikan reaksi pasien.
r. Rapikan pasien. Rapikan peralatan dan kembalikan pada tempatnya.
s. Cuci tangan
t. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah cairan serta
peralatan habis pakai pada status pasien
Unit terkait Unit Gawat Darurat
Ruang Rawat Inap
Ruang Bersalin
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
Terkait berlakukan

PROSEDUR PEMINDAHAN PASIEN ANTAR


RUANGAN
NO. DOKUMEN : SOP/3/003/031/I/2023
NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/1
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Transfer pasien antar ruangan merupakan suatu bentuk pelayanan yang
berkelanjutan, dimana pasien memerlukan perawatan yang memadai sesuai
kondisi sakit dan ruangan yang tersedia
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah transfer pasien dari UGD / Poli
rawat jalan ke rawat inap / ruang bersalin di Klinik PKU Muhammadiyah
Lombok Utara
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis
Prosedur 1. Petugas mengisi formulir rujukan internal bagi pasien yang memerlukan
perawatan lanjutan (rawat inap)
2. Petugas mengkonfirmasi ke unit rawat inap / ruang bersalin untuk
kesiapan kamar perawatan pasien.
3. Petugas unit rawat jalan/UGD mengantar pasien ke unit rawat inap /
ruang bersalin
4. Petugas menggunakan alat bantu yang sesuai dengan keadaan pasien
(kursi roda / brangkar )
5. Sebelum proses operan dengan unit rawat inap, pastikan posisi pasien
telah aman dan nyaman
6. Melakukan proses operan pasien dengan perawat jaga ruangan sesuai
dengan prosedur
Unit Terkait Unit Gawat Darurat. Ruang Rawat Inap. Unit rawat jalan. Ruang Bersalin
Dokumen Terkait -
Rekaman Histori
Perubahan No Halaman Yang di ubah Perubahan Tanggal di
berlakukan

PEMBERIAN ANASTESI LOKAL

NO. DOKUMEN : SOP/3/003/032/I/2023


NO. REVISI : 00
SOP
TGL. TERBIT : 10 Januari 2023
HALAMAN : 1/3
Direktur,

KLINIK PKU
MUHAMMADIYAH
LOMBOK UTARA

dr. Ahmad Haerul Umam


Pengertian Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau
nyeri secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran.
Pemberian anestesi lokal dapat dengan tekhnik:
1. Anestesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan analgetik
lokal diatas selaput mukosa seperti mata,hidung,faring.
2. Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal langsung
diarahkan disekitar tempat lesi,luka atau insisi.cara infiltrasi yang
sering digunakan adalah blokade lingkar dan larutan obat disuntikan
intradermal atau subcutan.
3. Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke saraf
utama atau pleksus saraf.
4. Anestesi regional intravena adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
intravena.
Obat anestesi lokal/regional adalah obat yang menghambat hantaran saraf
bila dikenakan secara lokal.anestesi lokal idealnya adalah yang tidak
mengiritasi atau merusak jaringan secara permanen,batas keamanan
lebar,mula kerja singkat,masa kerja cukup lama,larut dalam air,stabil dalam
larutan,dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan dan efeknya reversibel.
Contoh obat anestesi lokal
Lidokain (liqnikaon,xylocain) adalah anestesi lokal kuat yang digunakan
secara topikal dan suntikan.Efek anestesi lebih kuat,cepat,ekstensif
dibanding prokain
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menghilangkan rasa sakit
sementara ketika melakukan tindakan bedah minor dan berbagai prosedur
lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Nomor
03/SK/K.PKUMUH/I/2023 tentang Pelayanan Klinis.

Prosedur 1. Petugas mengidentifikasi pasien ,mencocokkan identitas pasien dengan


rekam medis.
2. Petugas menganamnesa pasien
3. Petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis
4. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign pasien
5. Petugas mencatat hasil pemeriksaan vital sign pasien ke rekam medis
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien
7. Petugas mencatat hasil pemeriksaan ke rekam medis
8. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan
9. Petugas menentukan rencana tindakan
10. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang rencana tindakan
11. Petugas mengisi informed consent
12. Petugas mempersilahkan pasien/keluarga menandatangani infomed
consent
13. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Lidocain 2% atau lidocain compostinum (lidocain dan epinephrine)
 Spuit 1 ml atau 3 ml
 Kapas alkohol 70%
 Larutan iodin povidon 10%
14. Petugas mencuci tangan dengan 6 langkah mencuci tangan
15. Petugas menggunakan alat pelindung diri
16. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk atau tidur diruang tindakan
17. Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit dibantu
dengan petugas lain yang membukakan obat anestesi
18. Petugas mengoles daerah yang akan di anastesi dengan cairan antiseptik
19. Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan penyuntikan
pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit
20. Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke daerah yang
sudah dioles cairan antiseptik
21. Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi dan pasien
sudah tidak merasakan sakit pada daerah yang dianastesi dan sekitarnya
22. Petugas menanyakan pada pasien, apakah sudah terasa baal/kesemutan.
23. Petugas memberikan rangsangan nyeri pada sekitar luka apakah masih
nyeri atau tidak dan sudah merasa baal/kesemutan pada kulit sekitar
daerah yang dianastesi.
24. Petugas siap melakukan tindakan sesuai kasus dan rencana tindakan
25. Petugas mencatat hasil tindakan pada rekam medik
Bagan Alir
PROSEDUR ANASTESI LOKAL

Petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan vital sign

Petugas menentukan rcn tindakan dan menjelaskan ke pasien


tentang rencana tindakan

Petugas mengisi informconcent dan mempersilahkan psn u


menandatangani informconcent

Petugas mempersiapkan alat dan bahan yg akan digunakan, mencuci


tangan 5 langkah dan memakai APD
Unit Terkait UGD, Ruang Bersalin
Dokumen terkait -
Rekaman Histori N Yang di ubah Isi perubahan Tanggal mulai di
perubahan o berlakukan

Anda mungkin juga menyukai