A. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami definisi dari studi kelayakan
2. Mengetahui dan memahami tujuan dan pentingnya studi kelayakan
3. Mengetahui dan memahami aspek utama dalam studi kelayakan
4. Mengetahui dan memahami tahapan – tahapan dalam studi kelayakan
5. Mengetahui dan memahami pihak – pihak yang berkepentingan dalam studi
kelayakan
6. Mengetahui dan memahami aspek utama dalam studi kelayakan
7. Mengetahui dan memahami aspek yang tidak dapat dihilangkan dalam kajian
kelayakan
8. Mengetahui dan memahami aspek – aspek gagasan kewirausahaan
9. Mengetahui dan memahami esensi kajian kelayakan studi
10. Mengetahui dan memahami cakupan kajian studi kelayakan bisnis
B. Petunjuk Pembelajaran
Dalam memmpelajari materi ini, ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai berikut:
1. Pahamilah uraian materi yang disampaikan dosen pada saat perkuliahan,
2. Kerjakan soal-soal latihan yang telah diberikan. Apabila dalam mengerjakan soal
mengalami kesulitan, buka catatan atau pelajari kembali materi yang telah
disampaikan dosen pada saat perkuliahan. Bacalah referensi lain yang mengandung
materi terkait sebagai pengetahuan tambahan. Dan apabila mahasiswa masih
mengalami kesulitan, catat dan tanyakan kepada dosen pada saat kegiatan perkuliahan
berlangsung.
C. Uraian Materi
Berikut merupakan uraian materi yang akan digunakan pada saat perkuliahan.
1. Studi Kelayakan
Studi kelayakan (feasibility study) adalah kajian mengenai usulan proyek atau gagasan
usaha agar usaha yang dilaksanakan dapat berjalan dan berkembang sesuai dengan tujuan
atau tidak mengenai sasaran.
2. Tujuan dan Pentingnya Studi Kelayakan
Tujuan dan pentingnya kelayakan studi yaitu :
a. meminimalkan risiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat
b. mengendalikan maupun yang tidak dapat mengendalikan;
c. memudahkan perencanaan;
d. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Berbagai rencana yang sudah disusun akan
memudahkan pelaksanaan usaha. Pedoman yang disusun secara sistematis menyebabkan
usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang telah
disusun;
e. memudahkan pengawasan. Penerapan usaha yang sesuai dengan rencana yang sudah
disusun akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap
kewajiban usaha. Pengawasan ini dilakukan agar proyek yang dilaksanakan tidak
menyimpang dari rencana yang telah disusun.
f. memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan pengawasan,
terjadinya pelanggaran akan mudah terdeteksi sehingga dapat dilakukan pengendalian
terhadap pelanggaran tersebut
3. Aspek utama dalam Studi Kelayakan
Aspek utama dalam studi kelayakan yaitu :
a. pasar dan pemasaran;
b. teknis dan teknologi;
c. organisasi dan manajemen;
d. ekonomi dan keuangan
4. Tahapan – Tahapan dalam Studi Kelayakan
Tahapan – tahapan dalam studi kelayakan yaitu :
a. Tahap penemuan ide proyek
b. Tahap penelitian
c. Tahap pengurutan usulan yang layak
d. Tahap rencana pelaksanaan proses bisnis
e. Tahap pelaksanaan proyek bisnis.
5. Pihak – Pihak yang Berkepentingan dalam Studi Kelayakan
Ada 3 pihak yang berkepentingan dalam studi kelayakan yaitu :
a. Pihak wirausaha
b. Investor dan penyandang dana
c. Masyarakat dan pemerintah
6. Aspek Utama dalam Studi Kelayakan
Ada 10 Aspek utama dalam studi kelayakan bisnis yaitu :
a. Proyek/usaha yang dikerjakan mampu memberikan manfaat yang
berarti kepada publik (masyarakat).\
b. Proyek/usaha yang dikerjakan dianggap mampu berkembang
(memperluas) dan yang terpenting memiliki kondisi kontinuitas usaha yang tinggi.
c. Proyek/usaha yang akan dikerjakan diperkirakan akan mampu
bertahan terhadap berbagai goncangan ekonomi (fluktuasi ekonomi), baik karena
faktor domestik maupun global.
d. Proyek/usaha yang dikerjakan tahan terhadap berbagai masalah
Termasuk jika krisis kepercayaan.
e. Proyek/usaha tersebut diharapkan bisa menampung lapangan pekerjaan atau secara
tidak langsung telah mencoba mengurangi angka respons (pengangguran).
f. Proyek/usaha yang akan dilaksanakan diharapkan dapat memberikan keuntungan
yang wajar dan mampu mengembalikan cicilan bunga beserta pokoknya secara tepat
waktu.
g. Proyek/usaha yang sedang dilaksanakan searah dengan konsep rencana pembangunan,
baik pemerintah maupun pusat.
h. Manajer yang membawahi pengerjaan proyek/usaha tersebut adalah orang yang
memiliki pengalaman dan pendidikan yang cukup.
i. Manajer dan karyawan yang mengerjakan proyek/usaha memiliki kinerja yang dapat
dipertanggungjawabkan secara konsep manajemen modern, seperti kedisiplinan,
kesetiaan, kejujuran, dan keinginan untuk terus memperbaiki kesalahan.
j. Perkiraan proyek/usaha tersebut berkeinginan dalam jangka panjang untuk
menerapkan penggunaan teknologi modern untuk Menanti perkembangan teknologi
yang dinamis dan Antisipasi munculnya para pesaing.
7. Aspek yang tidak dapat dihilangkan dalam Studi Kelayakan
Aspek yang tidak dapat dihilangkan dalam kajian kelayakan yaitu :
a. Aspek sumber daya manusia
b. Aspek teknis
8. Aspek Gagasan Kewirausahaan
Ada beberapa langkah penting dalam gagasan kewirausahaan yaitu :
a. identifikasi spesifikasi teknis penting
b. Pengembangan dan uji coba produk
c. Aspek pemasaran
d. Aspek produksi
e. Aspek manajemen
f. Aspek keuangan
g. Aspek kemanfaatan
h. Aspek kesempatan kerja
i. Aspek lingkungan
j. Aspek ekonomi, sosial, dan politik
9. Esensi Kajian Studi Kelayakan
Kajian pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis tidak terlepas dari pemahaman
manajemen dalam beberapa melihat aspek yang saling berkaitan, yaitu aspek ekonomi
teknologi, politik-hukum, dan sosial budaya. Semua aspek ini saling berkaitan untuk
mendukung kelayakan suatu bisnis, baik dilihat dari segi mikro maupun makro.
10. Lingkup Kajian Studi Kelayakan Bisnis
Ada 6 cakupan kajian studi kelayakan yaitu :
a. Hukum dan administrasi, aspek yang berkaitan dengan legalitas usaha dan
memastikan persyaratan kewajiban pada peraturan suatu daerah. Misalnya, izin usaha,
akta usaha, dan legalitas menjalankan bisnis.
b. Pasar dan pemasaran, aspek yang berkaitan dengan prospek dan peluang usaha/produk
yang akan ditawarkan kepada konsumen di suatu wilayah. Aspek ini meninjau potensi
pasar, kebutuhan pasar, daya beli konsumen, dan strategi pemasaran.
c. Sosial ekonomi dan budaya, yaitu pengaruh timbal balik bisnis yang akan berjalan dan
berdampak pada kehidupan sosial, tingkat masyarakat, dan budaya setempat.
d. Teknis dan teknologi, aspek yang berkaitan dengan pemilihan lokasi usaha, peralatan
yang akan digunakan, bantuan teknologi dan mesin, ruang usaha, kapasitas produksi,
dan jalur produksi. Aspek ini memberikan gambaran tentang sistem kerja yang
menjadi motor penggerak suatu bisnis.
e. Manajemen , aspek yang berkaitan dengan tata pengaturan (manajerial) pembangunan
dan operasional suatu usaha.\
f. Keuangan, memberikan pandangan awal tentang cara pembiayaan, sumber biaya,
pengembalian modal, dan risiko usaha.
D. Latihan Soal / Tugas
Berikut merupakan contoh soal sebagai bahan latihan.
1. Apakah definisi dari studi kelayakan?
2. Sebutkan tahapan – tahapan dalam studi kelayakan?
3. Sebutkan beberapa langkah penting dalam gagasan kewirausahaan?
4. Sebutkan cakupan studi kelayakan?
A. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami definisi investasi
2. Mengetahui dan memahami tujuan dari investasi
3. Mengetahui dan memahami pembagian investasi
4. Mengetahui dan memahami tipe investasi
5. Mengetahui dan memahami keuntungan dan kerugian dari investasi
6. Mengetahui dan memahami faktor – faktor yang mempengaruhi investasi
7. Mengetahui dan memahami teori – teori investasi
8. Mengetahui dan memahami metode – metode investasi
9. Mengetahui dan memahami proses – proses investasi
B. Petunjuk Pembelajaran
Dalam memmpelajari materi ini, ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai berikut:
1. Pahamilah uraian materi yang disampaikan dosen pada saat perkuliahan,
2. Kerjakan soal-soal latihan yang telah diberikan. Apabila dalam mengerjakan soal
mengalami kesulitan, buka catatan atau pelajari kembali materi yang telah
disampaikan dosen pada saat perkuliahan. Bacalah referensi lain yang mengandung
materi terkait sebagai pengetahuan tambahan. Dan apabila mahasiswa masih
mengalami kesulitan, catat dan tanyakan kepada dosen pada saat kegiatan perkuliahan
berlangsung.
C. Uraian Materi
Berikut merupakan uraian materi yang akan digunakan pada saat perkuliahan.
1. Investasi
Secara etimologis, investasi adalah menyembunyikan uang atau modal pada suatu
perusahaan atau proyek, yang bertujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya
investasi adalah membeli aset yang diharapkan pada masa datang dapat dijual kembali
dengan nilai yang lebih tinggi.
2. Tujuan dari Investasi
Tujuan dari investasi yaitu :
a. Mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan
b. Mengurangi risiko inflasi
c. Dorongan untuk menghemat pajak
3. Pembagian Investasi
Investasi terbagi menjadi dua yaitu :
a. Menurut jangka waktu : investasi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu investasi jangka
pendek, investasi jangka menengah, dan investasi jangka panjang.
b. Menurut jenis aktiva : investasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
investasi pada aktiva nyata dan investasi dalam aktiva nonreal
4. Tipe Investasi
Investasi terbagi menjadi dua yaitu :
a. Investasikan langsung
Investasi langsung terbagi dua menjadi yaitu :
i. Investasi langsung yang tidak dapat diperjualbelikan
Investasi langsung yang tidak dapat diperjualbelikan seperti tabungan di
bank dan deposito di bank
ii. Investasi langsung yang dapat diperjualbelikan
Investasi langsung yang dapat diperjualbelikan seperti investasi di pasar
modal
A. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami definisi, jenis dan syarat pengambilan keputusan
2. Mengetahui dan memahami esensi dan dasar pengambilan keputusan bisnis
3. Mengetahui dan memahami sistem pendukung keputusan bisnis
4. Mengetahui dan memahami makna pohon keputusan
5. Mengetahui dan memahami manfaat pohon keputusan
6. Mengetahui dan memahami kelebihan & kekurangan pohon keputusan
7. Mengetahui dan memahami model – model pohon keputusan
8. Mengetahui dan memahami model – model pengambilan keputusan
9. Mengetahui dan memahami pembuatan suatu keputusan melalui pohon keputusan.
B. Petunjuk Pembelajaran
Dalam memmpelajari materi ini, ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai berikut:
1. Pahamilah uraian materi yang disampaikan dosen pada saat perkuliahan,
2. Kerjakan soal-soal latihan yang telah diberikan. Apabila dalam mengerjakan soal
mengalami kesulitan, buka catatan atau pelajari kembali materi yang telah
disampaikan dosen pada saat perkuliahan. Bacalah referensi lain yang mengandung
materi terkait sebagai pengetahuan tambahan. Dan apabila mahasiswa masih
mengalami kesulitan, catat dan tanyakan kepada dosen pada saat kegiatan perkuliahan
berlangsung.
C. Uraian Materi
Berikut merupakan uraian materi yang akan digunakan pada saat perkuliahan.
1. Definisi , Jenis & Syarat Pengambilan Keputusan
i. Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan proses memilih satu pilihan di antara dua atau
lebih alternatif. Dengan kata lain, pengambilan Keputusan adalah menetapkan pilihan
atau alternatif secara nalar dan menghindari diri dari pilihan yang tidak rasional, tanpa
alasan atau data yang kurang akurat
ii. Jenis Pengambilan Keputusan
Ada dua jenis pengambilan keputusan yaitu :
i. Keputusan terprogram
Keputusan terpogram adalah keputusan untuk memperluas kemampuan
organisasi dalam memecahkan masalah, dengan tersedianya informasi yang
memadai.
Keputusan terprogram secara sederhana dapat dikatakan sebagai tindakan
menentukan pilihan yang berlangsung berulang-ulang, dan diambil secara rutin
dalam organisasi. Keputusan terprogram berkaitan dengan penyelesaian masalah
yang bersifat teknis serta tidak memerlukan pengarahan dari tingkat manajemen
yang lebih tinggi. Karena masalah yang akan dipecahkan bersifat teknis, prosedur
dan langkah-langkah yang perlu diterapkan dituangkan dalam buku pedoman,
organisasi atau perusahaan.
ii. Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram, yaitu tidak ada cerita atau informasi tidak
terstruktur; tidak ada prosedur yang tersusun untuk menanganinya masalah, juga
tidak ada yang sama dengan masalah sebelumnya sehingga sangat rumit dan
penting. Keputusan tidak terprogram yang diambil dalam usaha memecahkan
masalah-masalah baru yang belum pernah dialami sebelumnya, tidak bersifat
berulang, tidak terstruktur, dan sukar dikenal bentuk, hakikat, dan dampaknya.
Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan tidak terprogram biasanya tidak
bersifat teknis. Artinya, tidak berkaitan dengan hal-hal yang bersifat operasional,
tetapi berkaitan dengan kebijaksanaan organisasi dengan dampak yang strategis
bagi keberadaan organisasi yang bersangkutan
iii. Syarat Pengambilan Keputusan
Sondang P. Siagian mengemukakan bahwa keputusan dapat dikatakan sebagai
keputusan yang baik apabila memenuhi empat persyaratan, yaitu rasionalis, logistik,
realistis, dan pragmatis.
Setiap keputusan yang diambil, baik di tingkat manajemen puncak, tengah, maupun
bawah memiliki beberapa syarat sebagai berikut:
i. mempermudah dan mempercepat pencapaian tujuan;
ii. mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi organisasi;
iii. memanfaatkan kesempatan terbaik yang terbuka untuk organisasi;
iv. Praktisnya, dalam arti dapat dilakukan sesuai dengan kekuatan yang dimiliki
organisasi;
v. regional, dalam arti dapat diterima oleh akal sehat dari para pelaksana.
2. Esensi & Dasar Pengambilan Keputusan Bisnis
i. Esensi Keputusan Bisnis
Adair, dalam Susmaini dan Rifa’i, mengatakan bahwa esensi yang sesungguhnya
dari manajemen adalah pengambilan keputusan. Keputusan bisnis merupakan
proses memilih penyelesaian dari beberapa alternatif yang ada. Keputusan yang
akan diambil perlu didukung oleh berbagai faktor yang akan memberikan
keyakinan kepada pengambil keputusan yang rasional, sesuai dengan hati nurani,
dan didukung oleh fakta-fakta yang akurat sehingga dapat
dipertanggungjawabkan berkaitan dengan emosi, hubungan antarmanusia, faktor
tradisi, lingkungan, dan sebagainya. Sejauh dapat dipertanggungjawabkan,
keputusan tetap akan diambil
ii. Dasar Pengambilan Keputusan Bisnis
Beberapa pertimbangan dalam kegiatan pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut :
i. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi
ii. Pengambilan keputusan rasional
iii. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta
iv. Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman
v. Pengambilan keputusan berdasarkan izin
3. Pohon Keputusan sebagai Pendukung Keputusan Bisnis
i. Sistem Pendukung Keputusan Bisnis
Sistem pendukung keputusan adalah kesimpulan dari proses untuk memilih tindakan
yang terbaik dari sejumlah alternatif yang ada.
Sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan sistem berbasis komputer yang
membantu dalam proses pengambilan keputusan. SPK sebagai sistem informasi
berbasis komputer yang adaptif, interaktif, dan fleksibel, yang secara khusus
dikembangkan untuk mendukung solusi dari permasalahan manajemen yang tidak
terstruktur bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
Menurut Wibowo dkk sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem berbasis
komputer yang adaptif, fleksibel, dan interaktif yang digunakan untuk memecahkan
masalah – masalah yang tidak terstruktur sehingga meningkatkan nilai keputusan
yang diambil.
ii. Pohon Keputusan
i. Makna Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah pemecahan alternatif pemecahan masalah yang dapat
diambil dari masalah yang menampilkan faktor-faktor probabilitas, yang akan
mempengaruhi berbagai alternatif keputusan disertai dengan estimasi hasil akhir
yang akan diperoleh apabila mengambil alternatif keputusan.
Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat
dan terkenal. Metode keputusan pohon mengubah fakta yang sangat besar
menjadi pohon keputusan yang merepresentasikan aturan. Aturannya dapat
dengan mudah dipahami dengan bahasa alami. Mereka juga dapat
mengungkapkan dalam bentuk bahasa dasar data, seperti Structured Query
Language untuk mencari data pada kategori tertentu
ii. Manfaat Pohon Keputusan
Manfaat utama penggunaan pohon keputusan adalah kemampuan untuk membuat
proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih sederhana sehingga
lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan.
Pohon keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data,menemukan hubungan
tersembunyi antara calon sejumlah variabel input dan sebuah target variabel.
Pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan sehingga
sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses pemodelan, bahkan ketika
dijadikan model akhir dari beberapa teknik lain. Sering terjadi tawar-menawar
antara keakuratan model dan transparansi model.
iii. Kelebihan & Kekurangan dari Pohon Keputusan
i. Kelebihan Pohon Keputusan
Kelebihan metode pohon keputusan, yaitu sebagai berikut.
I. Daerah pengambilan keputusan yang kompleks dan sebelumnya
sangat global dapat diubah menjadi lebih sederhana dan spesifik.
II. Eliminasi perhitungan yang tidak diperlukan karena kompilasi
III. Fleksibel untuk memilih fitur dari node internal yang berbeda. Fitur
yang terpilih akan membedakan suatu kriteria yang dibandingkan dengan
kriteria yang lain dalam node yang sama. Kefleksibelan metode pohon
keputusan ini meningkatkan kualitas keputusan yang dihasilkan jika
dibandingkan dengan menggunakan metode pengiriman satu tahap yang lebih
konvensional.
IV. analisis dalam multivariat, dengan kriteria dan kelas yang jumlahnya
sangat banyak, seorang penguji harus mengestimasikan distribusi dimensi
tinggi ataupun parameter tertentu dari distribusi kelas tersebut. Metode pohon
keputusan dapat dihindari munculnya permasalahan ini dengan menggunakan
kriteria yang jumlahnya lebih sedikit pada setiap node internal tanpa banyak
mengurangi kualitas keputusan yang dihasilkan.
ii. Kekurangan Pohon Keputusan
Kekurangan pohon keputusan yaitu sebagai berikut :
I. Terjadi tumpang tindih terutama jika kelas-kelas dan kriteria yang
digunakan berjumlah sangat banyak. Hal tersebut juga menyebabkan
meningkatnya waktu pengambilan keputusan dan jumlah memori yang
diperlukan.
II. Pengakumulasian jumlah eror dari setiap tingkat dalam sebuah pohon
keputusan sangat besar.
III. menyiapkan dalam mendesain pohon keputusan yang optimal.
IV. Hasil kualitas keputusan yang diperoleh dari metode pohon keputusan
sangat bergantung pada desain pohon tersebut.
iv. Model Pohon Keputusan
i. Model Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau
struktur berhierarki. Pramudiono (Kusrini dkk., 2009) menggambarkan pohon
keputusan dalam Gambar 1 berikut
Gambar 1
Model Pohon Keputusan
Dalam hal ini, setiap percabangan menyatakan kondisi yang harus dipenuhi dan
tiap ujung pohon menyatakan data kelas. Misalnya, Gambar 1 adalah
mengidentifikasi pembeli komputer. Dari pohon Keputusan diketahui bahwa
salah satu kelompok yang potensial membeli komputer adalah orang yang berusia
di bawah 30 tahun dan pelajar. Setelah sebuah pohon keputusan dibangun, dapat
digunakan untuk mengklasifikasikan record yang belum ada kelasnya.
Dimulai dari node root, menggunakan tes terhadap atribut dari record yang belum
ada kelasnya tersebut, kemudian mengikuti cabang yang sesuai dengan hasil dari
tes tersebut, yang akan membawa pada internal node (node yang memiliki satu
cabang masuk dan dua atau lebih cabang yang keluar), dengan cara harus
melakukan tes lagi terhadap atribut atau node daun.
Record yang kelasnya tidak diketahui diberikan kelas yang sesuai dengan kelas
yang ada pada node daun. Pada pohon keputusan, setiap simpul daun menandai
label kelas. Proses dalam pohon keputusan, yaitu mengubah bentuk data (tabel)
menjadi model pohon (tree), kemudian mengubah model pohon menjadi aturan
(rule).
ii. Algoritma C4.5
Salah satu alur induksi pohon keputusan, yaitu Iterative Dichotomiser 3 (ID3).
ID3 dikembangkan oleh J. Ross Quinlan. Dalam prosedur algoritma ID3, input
berupa sampel pelatihan, label pelatihan, dan atribut. Algoritme C4.5 merupakan
pengembangan dari ID3.
Sedangkan pada perangkat lunak open source WEKA mempunyai versi sendiri
C4.5 yang dikenal sebagai J48.
A. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami definisi, tujuan, & manfaat dari analisis kelayakan usaha
2. Mengetahui dan memahami proses- proses & esensi analisis dari kelayakan usaha
3. Mengetahui dan memahami dasar-dasar analisis produksi & operasi
4. Mengetahui dan memahami konsep produksi & operasi
5. Mengetahui dan memahami komponen – komponen dalam analisis produksi &
operasi
6. Mengetahui dan memahami dasar-dasar analisis manajemen
7. Mengetahui dan memahami komponen – komponen & model dalam dasar analisis
manajemen
8. Mengetahui dan memahami definisi, & aspek sudi kelayakan investasi
9. Mengetahui dan memahami karakteristik & pentingnya studi kelayakan investasi
10. Mengetahui dan memahami definisi, & jenis – jenis investasi
11. Mengetahui dan memahami alasan diadakannya investasi
12. Mengetahui dan memahami pertimbangan dalam investasi
13. Mengetahui dan memahami metode – metode analisis dalam kelayakan
investasi
B. Petunjuk Pembelajaran
Dalam memmpelajari materi ini, ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai berikut:
1. Pahamilah uraian materi yang disampaikan dosen pada saat perkuliahan,
2. Kerjakan soal-soal latihan yang telah diberikan. Apabila dalam mengerjakan soal
mengalami kesulitan, buka catatan atau pelajari kembali materi yang telah
disampaikan dosen pada saat perkuliahan. Bacalah referensi lain yang mengandung
materi terkait sebagai pengetahuan tambahan. Dan apabila mahasiswa masih
mengalami kesulitan, catat dan tanyakan kepada dosen pada saat kegiatan perkuliahan
berlangsung.
C. Uraian Materi
Berikut merupakan uraian materi yang akan digunakan pada saat perkuliahan.
1. Definisi , Tujuan & Manfaat dari Analisis Kelayakan Usaha
i. Definisi Analisis Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha adalah pengkajian layak-tidaknya bisnis yang dilaksanakan.
Studi ini membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses
pemilihan proyek bisnis agar memberikan manfaat ekonomi dan sosial. Studi kelayakan
bisnis atau studi kelayakan proyek adalah penelitian yang tidak dapat menyelesaikan
proyek dengan sukses.
Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam, bertujuan menentukan
kemanfaatan atau tidaknya usaha yang akan dilakukan dijalankan. Kelayakan berarti
usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai
dengan tujuan yang diinginkan. Layak karena memberikan keuntungan bagi perusahaan
yang menjalankannya, bagi investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat.
Investasi yang akan ditanamkan dinyatakan layak untuk dikelola karena akan
memberikan manfaat. Untuk menentukan layak atau tidaknya usaha terjadinya
perhitungan dan asumsi-asumsi dari bidang keuangan perusahaan, sumber daya manusia,
dan mekanisme pasar. Oleh karena itu, proyek diadakan agar dapat memberikan
keuntungan ataupun manfaat berdasarkan perencanaan proyek dan berbagai
pertimbangan yang telah dikaji secara rasional dan komprehensif.
ii. Tujuan Studi Kelayakan Usaha
Tujuan dari studi kelayakan usaha yaitu :
i. Menghindari risiko kerugian
ii. Memudahkan perencanaan
iii. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
iv. Memudahkan pengawasan
v. Memudahkan pengendalian
iii. Manfaat Studi Kelayakan Usaha
Manfaat dari studi kelayakan usaha yaitu :
i. merintis usaha baru
ii. mengembangkan usaha yang sudah ada
iii. memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling rendah menguntungkan
2. Proses & Esensi dari Analisis Kelayakan Usaha
i. Proses Analisis Kelayakan Usaha
Menurut Abbas Sunarya dkk., kelayakan usaha dapat dilakukan melalui tahap-tahap
berikut :
i. Tahap penemuan ide atau perumusan ide
ii. Tahap formulasi tujuan
iii. Tahap analisis
iv. Tahap keputusan
ii. Esensi Analisis Kelayakan Usaha
Analisis kelayakan (feasibility analysis) adalah proses menentukan ide bisnis yang
layak diwujudkan. Jika ide tersebut lolos dari analisis kelayakan, langkah berikutnya
adalah membangun rencana bisnis yang solid untuk mengeksploitasi ide tersebut.
Menurut Zimmer dkk., studi kelayakan dapat memberikan peluang yang menjamin
kesuksesan usaha karena dengan studi akan menambah kehati-hatian dalam
mengambil kesimpulan usaha yang akan dijalankan dan menghindari diri dari
kerugian usaha.
3. Dasar Analisis Produksi & Operasi
Keputusan yang diambil oleh sebuah organisasi mengenai produk yang ditawarkan
mempunyai dampak penting terhadap kinerja perusahaan. Untuk mendapatkan produk
yang prima, diperlukan aspek analisis produksi, untuk mempelajari secara mendalam
kegiatan produk dalam usaha atau bisnis yang akan dijalankan, sehingga dapat
ditentukan layak atau tidaknya produksi dipasarkan.
4. Konsep Produksi & Operasi
i. Definisi Kegiatan Produksi & Operasi
Schroeder (1993) memberikan penekanan terhadap definisi
kegiatan produksi dan operasi pada tiga hal, yaitu:
I. pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa;
II. sistem transformasi yang menghasilkan barang dan jasa;
III. pengambilan keputusan sebagai elemen penting dari manajemen operasi.
ii. Tujuan Kegiatan Produksi & Operasi
Menurut Kasmir, tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan dalam Penilaian
aspek produksi adalah menemukan:
I. lokasi yang tepat;
II. layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih sehingga memberikan
efisiensi;
III. teknologi yang tepat dalam menjalankan produksinya;
IV. metode perusahaan yang paling baik;
V. kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan saat ini dan pada masa yang akan
datang
iii. Perencanaan Produk
Pengusaha harus mempertimbangkan kualitas produk yang bergantung pada
berbagai aspek, termasuk desainnya. Sebelum merencanakan desain atau mutu
produk, beberapa atribut produk yang diperlukan adalah sebagai berikut.
i. Bentuk Produk
Bentuk produk meliputi warna, bungkus, merek, label, dan pelayanan
perusahaan.
ii. Portofolio Produk
Portofolio produk menjelaskan keadaan perusahaan yang dimilikinya beberapa
macam produk yang dihasilkannya dan dipasarkannya kepada masyarakat luas.
Dalam analisis portofolio ini, seluruh produk yang dipasarkan akan dianalisis
secara keseluruhan secara bersama-sama sehingga dari beberapa produk yang
dipasarkan itu akan ada produk yang berada pada posisi tertentu dan produk yang
lain berada pada posisi berbeda.
iv. Perencanaan Kebutuhan Material
i. Definisi
MRP adalah suatu teknik atau prosedur yang sangat sistematis untuk
mengelola persediaan dalam suatu proses manufaktur, di mana terjadi tahapan
proses yang hirarkis, yaitu bahan mentah diproses menjadi komponen, sub
assembling dan seterusnya hingga menjadi produk akhir
ii. Tujuan
Tujuan dari MRP yaitu Merancang suatu sistem yang mampu menghasilkan
informasi untuk mendukung aksi yang tepat, baik berupa pembatalan pesanan,
pemesanan ulang atau menjadwalkan ulang sehingga diperoleh pegangan
untuk melakukan pembelian atau produksi
iii. Hal yang dapat dilakukan MRP
Hal yang dapat dilakukan MRp yaitu :
I. Menentukan kebutuhan pada saat yang tepat
II. Menentukan kebutuhan minimal setiap item melalui sistem
penjadwalan
III. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan
IV. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal
yang sudah direncanakan
iv. Syarat Pembuatan MRP
Syarat pembuatan MRP yaitu :
I. Harus ada MPS/JIP
II. Harus ada identifikasi khusus untuk setiap item persediaan
III. Harus struktur produk yang jelas
IV. Harus ada catatan tentang persediaan untuk semua barang, baik keadaan
persediaan saat ini maupun yang direncanakan
v. Asumsi dalam MRP
Asumsi dalam MRP yaitu :
I. Tersedia file data yang terintegrasi yang berisi data status persediaan dan
data tentang struktur produk
II. Lead time untuk semua item diketahui atau dapat dipekirakan
III. Terkendalinya setiap item persediaan
IV. Tersedianya semua komponen untuk suatu perakitan, pada saat pesanan
untuk perakitan tersebut dilakukan, maksudnya agar jumlah dan waktu
kebutuhan kotor dari perakitan tersebut dapat ditentukan
V. Pengadaan dan pemakaian terhadap komponen bahan bersifat diskrit
VI. Proses pembuatan suatu barang bersifat independen terhadap proses
pembuatan barang lainnya
vi. Pendekatan MRP
vii. MRP Logic
I. Netting
II. Lot Sizing
III. Off Setting
IV. Exploding
viii. Gross Requirement
Gross requirement adalah jumlah yang akan diproduksi/dipakai/diambil pada
setiap periode. Untuk item akhir : kebutuhan bruto = MPS. Untuk kompoenen :
kebutuhan kotor = rencana pelepasan pesanan dari induknya
ix. Net Requirement
Net requirement adalah proses menentukan kebutuhan bersih setiap komponen
agar MPS terwujud. Persyaratan bersih = Persyaratan kotor – Di Tangan –Jadwal
penerimaan. Jadwal resi adalah material yang sudah dipesan dan akan diterima
pada periode tertentu. On hand adalah jumlah material yang ada di tangan sebagai
sisa periode sebelumnya. PABt = (Di tangan)t-1 – (Kebutuhan kotor)t + (Jadwal
tanda terima)t. Persyaratan bersih = PAB, jika PAB <= 0. Persyaratan bersih = 0,
jika PAB > 0.Jika ukuran lot minimum tidak = 1. Persyaratan bersih = kelipatan
dari ukuran lot minimum dengan sisa di akhir periode
x. Lot Sizing
Lot sizing adalah proses menentukan ukuran/jumlah pemesanan.Pesanan harus
sudah tersedia di awal periode produksi
xi. Off Setting
Off setting adalah proses menentukan kapan suatu order harus sudah dirilis atau
diproduksiKapan suatu pesanan harus dirilis yang ditetapkan periode waktu
tunggu sebelum saat dibutuhka
5. Komponen & Model – Model Analisis Produksi & Operasi
i. Komponen dalam Analisis Produksi & Operasi
Beberapa elemen dari aspek produksi atau operasi yang harus
dijelaskan, yaitu sebagai berikut :
I. Lokasi operasi, yaitu lokasi yang strategis dan efisien, baik bagi
perusahaan maupun bagi pelanggan
II. Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan,
III. Mesin dan peralatan sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini dan
masa yang akan datang dan harus disesuaikan dengan luas produksi agar tidak
terjadi kelebihan kapasitas.
IV. Bahan baku, bahan penolong dan sumber daya yang diperlukan harus
cukup tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan sehingga
biaya bahan baku menjadi efisien.
V. Tenaga kerja, sesuai yang diperlukan dan sesuai kualifikasinya. Jumlah
kualifikasi dan karyawan harus sesuai dengan kebutuhan jam kerja dan kualifikasi
pekerjaan untuk menyelesaikannya.