PEMANTAUAN KESEHATAN NEONATUS

TERMASUK NEONATUS
RESIKO TINGGI
No. Dokumen : /UKM/I/2023
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 02 Januari 2023
Halaman : 1/2

UPTD
PUSKESMAS Suzanto Victory,SKM,MH
PADANG NIP.197707141997021001
SERAI

1. Pengertian Pemantauan kesehatan neonatus termasuk neonatus

resti adalah suatu kegiatan dengan cara petugas
melakukan kunjungan rumah untuk memberikan
pelayanan kesehatan berupa penyampaian
informasi, pendidikan, maupun edukasi, kepada
keluarga dengan neonatus normal dan resiko tinggi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
melaksanakan pemantauan kesehatan neonatus
termasuk neonatus resiko tinggi
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : SK / /
PKM-PS / TU / I / 2023 Tentang Jenis – Jenis
Pelayanan di UPTD Puskesmas Padang Serai
4. Referensi 1. Buku Pelayanan Kesehatan Esensial, Kemenkes,
Tahun 2011.
2. Buku KIA
5. Alat dan Bahan  Timbangan berat badan
 Pengukur tinggi badan
 Termometer
 Stetoskop
 Buku KIA
6. Prosedur/ Langkah-langkah 1. Bidan praktek mencatat pasien neonatus baru
termasuk resti yang ditemukan
2. Bidan,dokter, kader melaporkan neonatus baru
termasuk neonatus resti kepada bidan desa jika
menemukan kasus
3. Bidan KIA atau bidan desa merencanakan waktu
kunjungan rumah kepada keluarga dengan
neonatus normal termasuk resti.
4. Bidan KIA atau bidan desa berkunjung kerumah
neonatus termasuk resti untuk memantau
kesehatan neonatus
5. Bidan KIA atau bidan desa melakukan
pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital
6. Bidan KIA atau bidan desa melakukan edukasi
kepada keluarga dan lingkungan.
7. Bidan KIA atau bidan desa melakukan rujukan
bila ditemukan tanda bahaya pada neonatus
termasuk resti
8. Bidan KIA atau bidan praktek
mendokumentasikan kegiatan

1/2
7. Bagan Alir

Penemuan Perencanaan
neonates kunjungan rumah
termasuk resti

8. Hal-hal yang perlu Faktor resiko tinggi neonatus

diperhatikan
9. Unit terkait Bidan KIA, Bidan Praktek, Dokter umum

10. Dokumen terkait Buku KIA

11. Rekaman historis perubahan Yang Isi Tanggal mulai

No.
diubah Perubahan diberlakukan

2/2