Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KUNJUNGAN RUMAH BAYI RISTI

PUSKESMAS SELOMERTO 1
Jl. Jenderal Soeharto Km. 7 SELOMERTO,
WONOSOBO
HALAMAN PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUJUNGAN BAYI RISTI


PUSKESMAS SELOMERTO 1

Pedoman ini telah disahkan oleh Kepala Pusekesmas Selomerto 1


Nomor Dokumen : KAK Kunjungan Rumah Bayi Risti / /
Nomor Revisi : 01
Tanggal Pengesahan :

Wonosobo,

Kepala Puskesmas Selomerto 1

dr. Isni Nur Harjanto


NIP : 197106072012011003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KUNJUNGAN BAYI RISTI
PUSKESMAS SELOMERO 1

A.PENDAHULUAN
Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 – 28 hari.
Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena
memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar
kandungan dapat hidup sebaik- baiknya. Hal ini dapat dilihat
dari tingginya angka kesakitan dan angka kematian neonatus.
Diperkirakan 2/3 kematian bayi di bawah umur satu tahun
terjadi pada masa neonatus. Peralihan dari kehidupan
intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan
biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka
terjadilah awal proses fisiologik.

B.LATAR BELAKANG
Banyak masalah pada bayi baru lahir yang
berhubungan dengan gangguan atau kegagalan
penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh
prematuritas, kelainan anatomik, dan lingkungan yang
kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun
sesudah lahir.

Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat


yang spesifik terjadi pada masa perinatal. Tidak hanya
merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan.
Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu,
perawatan kehamilan yang kurang memadai, manajemen
persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya
perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu meninggal pada waktu
melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang
kecil.

Yang termasuk neonatus resiko tinggi yaitu


diantaranya sebagai berikut:
1. BBLR
2. asfiksia neonatorum
3. sindrom, gangguan pernafasan
4. ikterus
5. perdarahan tali pusat
6. kejang
7. hypotermi
8. hypertermi
9. hypoglikemi
10. tetanus neonatorum

C. Tujuan
 Tujuan Umum
Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan
pemantauan bayi dengan resiko tinggi , menilai dan
meningkatkan kemampuan ibu dan keluarga dalam
merawat bayi dengan resiko tinggi sehingga bayi
mendapatkan perawatan dengan Optimal, sehingga
menurunkan angka kematian bayi

 Tujuan Khusus
1. Mendata seluruh bayi berisiko
2. Meningkatkan peran kader Kesehatan / masyarak
peduli terhadap Kesehatan bayi
3. Memantau Kesehatan bayi berisiko
4. Menindaklanjuti hasil pemantauan bayi berisiko

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1. Mendata Seluruh bayi berisiko  Mendata bayi berisiko
Melalui laporan bidan desa dan
kader kesehatan
 Membuat jadwal monitoring
 Pelaksanaan kegiatan monitoring
 Membuat analis, kesimpulan dan
recomendasi hasil monitoring
Menyampaikan informasi kepada  Pertemuan kader di desa
kader Kesehatan di wilayahnya  Melalui online Whats’App
2

3. Pemantauan Kesehatan bayi


Risiko Tinggi  Kunjungan rumah bayi risti
 Membuat lembar monitoring
 Membuat jadwal monitoring
 Pelaksanaan kegiatan monitoring
Membuat analis, kesimpulan dan
recomendasi hasil monitoring
4. Menindaklanjuti hasil pemantauan  Hasil monitoring dikonsultasikan
ke dokter puskesmas
 Merujuk ke RS jika
direkomendasikan oleh dokter

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No Kegiatan Pelaksanaan Lintas program Lintas Sektor Ket


Pokok Kegiatan Terkait Terkait

1. Mendata bayi - Bidan koordinator Perangkat desa Sumb


risiko a. Koordinator KIABidan bidan desa dan Kader er
Mendapat kesehatan dana
informasi dari BOK
bidan desa dan
kader atau
keluarga
b. Koordinator KIA
mencatat data

2. Sosialisai a. Pertemuan Bidan coordinator Perangkat desa BOK


kepada kader kader di desa
kesehatan dan b. Melalui Online Tim Pembina desa
keluarga (WA)
tentang
pantauan
terhadap Bayi
risti
3. Pemantauan a. Bayi risti Dokter puskesmas Perangkat desa BOK
bayi risti dipantau oleh Kader kesehatan
bidan, Bersama
kader Kesehatan
dan keluarganya
b. Pemantauan
berdasar dari
keluhan orgtua
bayi, data
pemeriksaan
obyektif : berat
badan bayi,
perubahan fisik
atau kondisi
tubuh, Suhu,
pernafasan dan
gejala lainnya
d. Hasil
pemantauan
ditulis dalam
lembar monitor

4. Menindaklanjut Jika ditemukan Dokter puskesmas Perangkat desa BOK


i / Rujukan perubahan gejala Dokter Sp.Anak Kader kesehatan
bayi risti tubuh yang Sopir ambulanc
mengancam
nyawa atau tanda
gejala, langsung
dirujuk ke
fasyankes yang
memadai

F.
SASA
RAN
Hasil yang diharapkan (SMART) Spesific, Measurable, Achievable, Relevan :
1. 100 % Bayi risiko tinggi terdata
2. 100% bidan bekerjasama dengan keluarga dan kader PIH dalam
pemantauan bayi risiko tinggi
3. 100 % bayi risiko tinggi dalam pantauan bidan
4. 100 % tidak terjadi keterlambatan dalam penanganan dan rujukan

G. JADWAL PELAKSAAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan pemantauan setiap ada kejadian bayi berisiko
Januari s.d Desesmber 2023

H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Monitoring Evaluasi.
Dilaksanakan di akhir bulan oleh bidan koordinator, dilaporkan kepada PJ
UKM dan Kepala Puskesmas.
2. Pelaporan.
Kegiatan Kunjungan bayi risiko tinggi dibuat laporan sesuai sistematika yang
berlaku (terlampir).

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan Kegiatan.
Dilakukan pendokumentasian kegiatan sesuai yang disyaratkan, meliputi:
a. Surat Tugas
b. Lembar hasil monitoring, hasil kegiatan
c. Foto Kegiatan
2. Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan.
Koordinator KIA menyerahkan laporan Evaluasi setelah pelaksanaan kegiatan
selesai kepada PJ UKM, Kepala Puskesmas
Evaluasi dalam laporan yang dibuat meliputi:
a. Petugas
b. Waktu Pelaksanaan
c. Anggaran
d. Sasaran
e. Tempat
f. Metode
g. Hasil kegiatan ( Out Put)
h. Dokumentasi Kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai