Anda di halaman 1dari 2

1.

Penanganan informasi publik yang dikecualikan dari akses publik adalah praktik yang
dilakukan oleh Badan Publik untuk melindungi kepentingan tertentu yang diatur oleh undang-
undang. Beberapa alasan umum mengapa informasi publik dapat dikecualikan dari akses publik
antara lain:

1.Kepentingan Keamanan Nasional: Informasi yang dapat membahayakan keamanan nasional,


termasuk informasi tentang pertahanan, intelijen, dan kebijakan luar negeri, dapat dikecualikan
dari akses publik. Hal ini bertujuan untuk melindungi kepentingan negara dan mencegah
penyalahgunaan informasi yang dapat membahayakan keamanan nasional.

2.Privasi dan Keamanan Pribadi: Informasi pribadi yang bersifat sensitif, seperti data kesehatan,
informasi keuangan, atau informasi identitas pribadi, dapat dikecualikan dari akses publik untuk
melindungi privasi dan keamanan individu. Hal ini penting untuk mencegah penyalahgunaan
informasi pribadi yang dapat merugikan individu tersebut.

3.Kepentingan Bisnis: Informasi yang dapat merugikan kepentingan bisnis atau


mengungkapkan rahasia dagang dapat dikecualikan dari akses publik. Hal ini bertujuan untuk
melindungi kepentingan bisnis dan mendorong persaingan yang sehat dalam lingkungan bisnis.

4.Kepentingan Hukum: Informasi yang terkait dengan proses hukum, termasuk investigasi,
penyelidikan, atau proses peradilan, dapat dikecualikan dari akses publik untuk melindungi
integritas proses hukum dan menjaga kerahasiaan informasi yang terkait.

5.Kepentingan Lainnya: Ada beberapa kepentingan lain yang dapat menjadi alasan untuk
mengkecualikan informasi dari akses publik, seperti informasi yang dapat merusak hubungan
diplomatik, informasi yang dapat mengganggu proses pengambilan keputusan, atau informasi
yang dapat mengungkapkan strategi kebijakan publik.

Penting untuk dicatat bahwa keputusan untuk mengkecualikan informasi publik dari akses
publik harus didasarkan pada pertimbangan yang cermat dan sesuai dengan ketentuan undang-
undang yang berlaku. Tujuan utama dari pengecualian ini adalah untuk melindungi kepentingan
yang sah dan memastikan bahwa informasi yang sensitif atau berisiko tidak disalahgunakan.

2. KEWAJIBAN PEMOHON INFORMASI

Kewajiban Pemohon informasi keadilan sebagaimana Undang-undang Republik Indonesia


Nomor : 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) berhak untuk memperoleh
layanan informasi sebagaimana pasal 5 sebagai berikut :

1.Pengguna Informasi Publik wajib menggunakan Informasi Publik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2.Pengguna Informasi Publik wajib mencantumkan sumber dari mana ia memperoleh Informasi
Publik, baik yang digunakan untuk kepentingan sendiri maupun untuk keperluan publikasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai