Anda di halaman 1dari 7

RAHASIA DAGANG

UU NOMOR 30 TAHUN 2000


Definisi Rahasia Dagang
Pengertian rahasia dagang disebutkan didalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang rahasia dagang
yaitu :

Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum dibidang teknologi dan atau bisnis ,mempunyai nilai
ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha ,dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. Lingkup
perlindungan rahasia dagang meliputi :
1. Metode produksi
2. Metode pengolahan
3. Metode penjualan
4. Informasi lain dibidang teknologi atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat
umum.

Beberapa jenis rahasia dagang yang mendapat perlindungan hukum di sebagian besar negara adalah :
- Daftar pelanggan - Resep masakan atau ramuan untuk menghasilkan suatu produk
- Penelitian pasar - Sistem kerja tertentu
- Penelitian teknis - Informasi keuangan atau daftar harga yang menunjukkan margin harga.
Persyaratan Rahasia Dagang
Persyaratan rahasia dagang diatur dalam pasal 3 UU No 30 tahun 2000 rahasia dagang. Sebuah
rahasia dagang mendapat perlindungan apabila sebuah informasi memenuhi syarat berikut :
1. Bersifat rahasia - Sebuah informasi dianggap rahasia apabila informasi tersebut hanya
diketahui oleh pihak tertentu atau tidak diketahui secara umum oleh masyarakat.
2. Mempunyai nilai ekonomi – apabila sifat kerahasiaan informasi tersebut dapat digunakan
untuk menjalankan kegiatan atau usaha yang bersifat komersial atau dapat meningkatkan
keuntungan secara ekonomi.
3. Ada upaya menjaga kerahasiaan – Apabila pemilik atau para pihak yang menguasainya telah
melakukan upaya untuk menjaga kerahasiaan yang dimilikinya dalam bentuk wajaran,
kelayakan, dan kepatutan. Hal ini bisa dilakukan dalam bentuk prosedur baku yang dibuat dan
dituangkan di dalam ketentuan internal perusahaan, termasuk juga menentukan
penanggungjawab atas kerahasiaan.

Perbedaan rahasia dagang dengan paten adalah, jika paten hasil invensi bersifat informasi yang
disclose, penemu diharuskan membuka rahasia hasil temuannya, sedangkan rahasia dagang
bersifat informasi undisclose. Hal ini memang diinginkan oleh pemegangnya untuk waktu yang
tidak terbatas.
Hak Pemilik Rahasia Dagang
Diatur di dalam pasal 4 UU No 30 tahun 2000 rahasia dagang yaitu, Pemilik rahasia dagang memiliki
hak untuk :
• Menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimilikinya
• Memberikan lisensi kepada pihak lain atau menggunakan rahasia dagang melalui perjanjian lisensi
• Melarang pihak lain untuk menggunakan rahasia dagang atau mengungkapkan rahasia dagang itu
kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang bersifat komersial.
Rahasia dagang merupakan harta kekayaan pribadi seseorang yang bersifat privat. Kepemilikan
hak atas harta kekayaan memberikan kekuasaan langsung kepada pemilik untuk mengalihkan atau
memberikan haknya kepada pihak lain. Sebagaimana ketentuan pasal 570 KUHPerdata tentang hak
milik :

“Hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan sesuatu kebendaan dengan leluasa, dan untuk
berbuat bebas terhadap kebendaan itu dengan kedaulatan sepenuhnya, sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak mengganggu hak- hak
orang lain, dengan tidak mengurangi kemungkinan akan adanya pencabutan hak tersebut demi
kepentingan umum berdasarkan atas ketentuan undang-undang dengan disertai pembayaran ganti
rugi.”
Penjelasan pembatasan-pembatasan dalam penggunaan hak milik sebagaimana
diatur dalam pasal 570 KUHPerdata juga tercermin dalam pasal 9 UU Rahasia
Dagang, yaitu dengan melarang membuat perjanjian lisensi dengan memuat
ketentuan yang dapat menimbulkan akibat yang merugikan perekonomian
indonesia atau memuat ketentuan yang mengakibatkan persaingan usaha tidak
sehat sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Misalnya perjanjian lisensi yang bertentangan dengan UU Anti Monopoli.

Selain pembatasan dalam bentuk perjanjian lisensi, tindakan pengungkapan


rahasia dagang diperkenankan apabila bertujuan untuk pertahanan keamanan,
kesehatan, atau keselamatan masyarakat, dan hal ini tidak dianggap pelanggaran
rahasia dagang.
Pengalihan Hak Rahasia Dagang
Rahasia Dagang sebagai hak milik tentunya dapat beralih kepemilikannya kepada pihak lain.
Pengalihan hak rahasia dagang dapat dilakukan dengan cara:
1. Pewarisan
2. Hibah
3. Wasiat
4. Perjanjian tertulis atau
5. Sebab- sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.
Untuk pengalihan hak atas dasar perjanjian tertulis, ketentuan ini menetapkan perlunya
pengalihan hak tersebut dilakukan dengan akta otentik, Contohnya perjanjian lisansi. Banyak hal-
hal penting yang diatur di dalam perjanjian terkait hak dan kewajiban kedua belah pihak, oleh
sebab ini pengalihan dengan cara ini harus dibuat dalam bentuk akta.
Sebab- sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan contohnya bisa dalam
bentuk putusan pengadilan yang menyangkut kepailitan. Dengan keadaan pailitnya seseorang
maka rahasia dagang sebagai bagian dari harta kekayaan perusahaan menjadi harta kekayaan yang
disita selama proses pelunasan kewajiban.
Upaya Penyelesaian Rahasia Dagang
Permasalahan hukum dalam rahasia dagang dapat dilakukan melalui beberapa upaya
hukum yaitu:
1. Upaya hukum Perdata, Sebagaimana diatur dalam pasal 11 UU Rahasia Dagang,
menjelaskan bahwa jika terjadi sengketa terkait penggunaan rahasia dagang tanpa
izin, maka upaya untuk mengajukan ganti rugi diperkenankan diajukan pemilik
rahasia dagang melalui pengadilan niaga.
2. Upaya Hukum Pidana, Diatur di dalam pasal 17 yang menjelaskan bahwa
pelanggaran dalam bentuk seseorang yang dengan sengaja mengungkapkan rahasia
dagang, mengingkari kesepakatan atau mengingkari kewajiban tertulis atau tidak
tertulis untuk menjaga rahasia dagang dan memperoleh atau menguasai rahasia
dagang dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
maka dapat dilakukan upaya hukum pidana.
3. Arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa, ketentuan ini diatur di dalam pasal
12 UU Rahasia Dagang.

Anda mungkin juga menyukai