Anda di halaman 1dari 9

RAHASIA

DAGANG DALAM
KEGIATAN 01.
USAHA
DINDA – FAIZ – KEVIN - WINDA
RAHASIA DAGANG
Rahasia dagang adalah informasi yang tidak dapat diketahui oleh umum
di bidang teknologi dan bisnis, serta memiliki nilai ekonomi karena
berguna di dalam sebuah kegiatan usaha dan harus dijaga
kerahasiaannya oleh pemiliknya (pasal 1 (1) UU 30/2000).

Unsur yang ada dalam pengertian :


1. Informasi yang bersifat rahasia
2. Informasi yang memiliki nilai ekonomis
3. Upaya perlindungan oleh pemilik informasi
MENGAPA
PENTING ?
Dalam ruang lingkup kegiatan usaha, rahasia dagang menjadi titik nilai
ekonomi yang menghasilkan keuntungan dan memiliki payung hukum
yang dimiliki atau dipegang oleh pemiliknya, sehingga tidak ada lagi
tindakan persaingan curang yang dilakukan oleh pihak lain yang bisa
mendapatkan keuntuntungan dari praktek curang tersebut.
ALASAN DAN TUJUAN PENGATURAN
RAHASIA DAGANG
ALASAN TUJUAN
 
1. Untuk memajukan industri yang mampu
1. Memajukan industri yang ada di
bersaing dalam lingkup perdagangan nasional
Indonesia
maupun internasional dengan iklim
2. Mengembangkan atau
perkembangan bisnis yang memdorong kreasi
menumbuhkan invensi baru yang
dan inovasi masyarakat sebagai bagian dari
dapat memajukan industry
sistem HKI
3. Melindungi kepentingan hukum
2. Sebagai pemenuh tuntutan Agreement
terhadap invensi
Establishing the World Trade Organization
4. Menjamin kepastian hukum
(Persetujuam Pembentukan Organisasi
Perdagangan Dunia) yang telah diratifikasi
dalam UU 7/1994 dengan cakupan Aagreement
of Trade Related Aspect of Intellectual Property
Rights (Persetujuan TRIPS).
PERLINDUNGAN
HUKUM
Berbeda dengan paten atau objek HKI lain, rahasia dagang tidak perlu
didaftarkan kepada DJKI, perlindungannya terjadi secara otomatis apabila
informasi tersebut memenuhi 3point pengertian rahasia dagang.

Selain itu lama perlindungannya tidak terbatas, dengan ruang lingkup


perlindungannya meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode
penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang
memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum.
PENGALIHAN HAK
RAHASIA
Peralihan hak DAGANG
rahasia dagang dapat dilakukan berdasarkan dua
cara, yakni sesuai dengan pasal 5 (1) dan pasal 1 angka 5 UU
Rahasia Dagang

PASAL 5 AYAT 1 PASAL 1 ANGKA 5


Hak rahasia dagang dapat Izin yang diberikan oleh pemegang Hak Rahasia Dagang
beralih/dialihkan dengan cara kepada pihak lain melalui sebuah perjanjian berdasarkan
pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian pada pemberian hak (bukan pengalihan hak) untuk
tertulis, dan sebab lain yang menikmati manfaat ekonomi dari seuatu Rahasia Dagang
dibenarkan oleh undang-undang yang diberikan perlindungan dalam jangka waktu tertentu
dan syarat tertentu
Pada dasarnya yang membedakan kedua cara tersebut adalah apabila rahasia dagang dialihkan/beralih
maka kepemilikannya pindah sehingga haknya akan mengikuti pemilik yang baru dan pemiliknya
dapat secara bebas menggunakan hak rahasia dagang dengan tanpa ada batasan waktu kecuali rahasia
dagang dialihkan/beralih berdasarkan perjanjian tertulis yang menentukan lain. Sedangkan lisensi
kepemilikannya tetap dan pihak yang mendapatkan lisensi hanya dapat menggunakan sepanjang waktu
tertentu dengan syarat tertentu sesuai dengan izin lisensi yang diberikan
PELANGGARAN
RAHASIA DAGANG
Pelanggaran rahasia dagang dapat terjadi apabila terjadi dua dasar tindakan berikut :
1. Pencipta atau pemilik tidak memberikan izin sama sekali
2. Pencipta atau pemilik mengizinkan menggunakan informasi tertentu dengan tujuan
tertentu, tetapi penerima menggunakan informasi tersebut dengan tujuan lain yang tidak
berdasarkan izin yang diberikan
SUDUT PANDANG HUKUM APBILA
TERJADI PELANGGARAN
DalamPERDAT
hukum perdata, apabila
A
terjadi pelanggaran seperti PIDANA
bocornya informasi rahasia Sedangkan dalam kajian
dagang oleh pihak lain, maka pidana, apabila terjadi
hal tersebut dapat dikatakan pelanggaran rahasia dagang
sebagai perbuatan melawan dapat dikenakan pasal 323 (1)
hukum sesuai dengan pasal KUHPidana, dan dapat pula
1365 KUHPerdata, dikenakan sanksi pidana
wanprestasu sesuai dengan sesuai dengan BAB IX UU
pasal 1242 KUHPerdata, dan Rahasia Dagang pasal 17 (1).
pasal 11 (1) UU Rahasia
Dagang
Sehingga berdasarkan ketentuan tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan rahasia dagang
oleh pihak yang tidak berhak selain dapat digugat melalui jalur perdata, dapat juga dikenakan
tuntutan pidana
THANKS
!
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai