1. cara berpikir sistem adalah kemampuan untuk melihat melalui lensa yang berbeda.
Lensa-lensa tersebut adalah time horizon (rentang waktu) dan space horizon (rentang
tempat). Pemilihan lensa akan mempengaruhi isu yang diangkat dan cara penangganan
masalah. Para pemikir sistem mengubah tingkat perhatian (level of perspective) mereka
dari masalah kepada sistem yang memuat masalah tersebut. Tingkat ini dapat mencakup
paradigma, data, perilaku, struktur sebab akibat, kebijakan, maupun institusi dan budaya.
Pada setiap tingkat diperlukan pemahaman tersendiri akan sistem yang dimaksud.
2. Diketahui:
Event (TBA) 2 menit 4 menit 5 menit 9 menit 10 menit 11 menit
Frekuensi 10 20 30 23 10 7
Tentukan distribusi TBA?
distribusi
no event TBA frekuensi distribudsi komulatif tag number
1 2 10 0.1 0.1 0 - 10
2 4 20 0.2 0.3 0 – 30
3 5 30 0.3 0.6 31 – 60
4 9 23 0.23 0.83 61 – 83
5 10 10 0.1 0.93 84 – 93
6 11 7 0.07 1 94 - 100
jumlah 100 1 100
3. Diketahui:
Waktu kedatangan:
Waktu Probabilitas Nilai RNA
Antar Kumulatif
Kedatangan
2 0.3 0.3 0 – 30
3 0.35 0.65 31 – 65
5 0.25 0.9 66 - 90
6 0.1 1 91 - 100
Waktu pengerjaan
bejo
Waktu Pengerjaan Probabilitas Nilai Kumulatif RNA
3 0.25 0.25 0 – 25
5 0.3 0.55 26 – 55
6 0.15 0.7 56 - 70
7 0.3 1 71 - 100
acong
Waktu Pengerjaan Probabilitas Nilai Kumulatif RNA
3 0.35 0.35 0 – 35
4 0.25 0.6 36 – 60
5 0.2 0.8 61 - 80
6 0.2 1 81 - 100
b. analisis output:
dari tabel di atas di simpukan bahwa output pengerjaan dilakukan dengan total wkatu 61
menit dimana operator bejo memiliki waktu pengerjaan lebih lama dengan waktu 42
menit dengan 11 kali pengerjaan sedangkan acong memiliki durasi 19 menit dengan
pengerjaan sebanyak 4 kali dengan delay waktu keseluruhan 0 menit. Yang mana hal
tersebut membuktikan setiap stasiun melakukan pengerjaan dengan baik sehingga tidak
terdapat delay dalam keseluruhan proses.