Anda di halaman 1dari 8

Cari artikel wikiHow...

Cara Mengubah Suara Anda

Info penyusun | Referensi

Suara ditentukan oleh ukuran pita suara dan faktor fisiologis lainnya. Meskipun tidak mungkin
mengubah suara sepenuhnya dari tinggi ke rendah atau sebaliknya, beberapa teknik bisa Anda coba
untuk sedikit mengubah nada dan volume suara, sekaligus menghasilkan versi suara alami terbaik Anda.

Metode 1 dari 4:

Mengubah Cara Berbicara

Cari tahu seperti apa suara Anda terdengar. Jika ingin membuat suara Anda terdengar lebih tinggi atau
dalam, awalilah dengan merekamnya untuk menentukan pendekatan yang bisa digunakan. Gunakan alat
perekam untuk menyimpan suara saat Anda berbicara pelan, keras, dan bernyanyi. Bagaimana suara
Anda terdengar? Apa yang ingin Anda ubah?

Apakah suara Anda terdengar sengau atau serak?

Apakah mudah atau sulit untuk memahami apa yang Anda katakan?

Apakah suara Anda serak atau jelas?

Berhentilah berbicara melalui hidung. Banyak orang memiliki suara yang tergolong "sengau". Suara
sengau cenderung terdengar bernada lebih tinggi dari yang seharusnya, karena tidak sempat
beresonansi dengan baik untuk menghasilkan suara yang lebih dalam. Jenis suara ini terdengar tidak
jelas serta isinya menjadi sulit untuk dipahami. Buatlah perubahan berikut untuk menghilangkan suara
sengau:

Pastikan saluran napas Anda lancar. Jika Anda cenderung memiliki alergi atau hidung tersumbat karena
alasan lain, suara Anda akan terhambat dan terdengar sengau. Jadi, atasilah alergi, minumlah air
banyak-banyak, dan usahakan agar saluran sinus Anda lancar.
Berlatihlah membuka mulut lebih lebar ketika berbicara. Buka rahang dan ucapkan kata-kata Anda
dengan lebih rendah di mulut Anda, bukan di langit-langit mulut Anda.

Jangan berbicara dari belakang tenggorokan. Untuk memperbaiki suara tinggi, banyak orang berbicara
dari bagian belakang tenggorokan untuk menghasilkan nada dalam yang palsu. Saat berbicara seperti ini,
Anda sulit mengeluarkan volume suara yang tepat karena hasilnya adalah suara teredam yang sulit
dipahami. Selain itu, berbicara dari bagian belakang tenggorokan demi terdengar seolah-olah suara
Anda lebih dalam daripada yang sebenarnya akan menimbulkan kerusakan pada pita suara,
menyebabkan sakit tenggorokan, dan membuat Anda lama-kelamaan kehilangan suara. [1]

Berbicaralah melalui "masker". Untuk membuat suara Anda terdengar lebih dalam dan lebih penuh,
Anda perlu berbicara melalui area "masker", yaitu area di antara bibir dan hidung. Menggunakan
seluruh area "masker" untuk berbicara memungkinkan suara Anda terdengar lebih dalam dan penuh.

Untuk mengetahui apakah Anda sedang berbicara melalui area "masker", sentuh bibir dan hidung saat
berbicara. Bibir dan hidung harus bergetar jika Anda menggunakan seluruh area"masker".[2] Jika
keduanya pada awalnya tidak bergetar, cobalah gunakan suara yang berbeda sampai Anda menemukan
cara berbicara yang berhasil membuatnya bergetar, lalu berlatihlah berbicara seperti itu setiap saat.

Keluarkan suara dari diafragma. Bernapas dalam-dalam dan mengeluarkan suara dari diafragma adalah
kunci untuk mendapatkan suara yang terdengar penuh, mantap, dan kuat. Ketika Anda menarik napas
dalam-dalam, bagian yang seharusnya bergerak naik turun seiring aliran napas adalah perut, bukan
dada. Keluarkan suara dari diafragma dengan menarik perut untuk mengembuskan napas saat
berbicara. Suara Anda akan terdengar keras dan jelas ketika bernapas dengan cara ini. Melatih
pernapasan mendalam akan membantu Anda mengingat untuk mengeluarkan suara dari diafragma.[3]

Saat membuang napas, embuskan seluruh udara dari paru-paru. Setelah udara habis, paru-paru Anda
secara otomatis akan mulai menarik napas dalam-dalam untuk memenuhi kebutuhan Anda untuk
bernapas. Perhatikan reaksi paru-paru ketika Anda mengambil napas dalam-dalam.
Tarik napas dengan nyaman dan tahan napas selama 15 detik sebelum mengembuskannya. Secara
bertahap, tingkatkan durasi waktu menahan napas sampai 20 detik, 30 detik, 45 detik, dan 1 menit.
Latihan ini akan memperkuat diafragma Anda.

Tertawalah kuat-kuat, dan keluarkan suara "ha ha ha" dengan sengaja. Buanglah semua udara dari paru-
paru dengan tawa Anda, lalu tarik napas dalam-dalam kembali dengan cepat.

Berbaringlah telentang dan tempatkan buku atau benda padat pada diafragma. Lakukan dengan santai.
Perhatikan baik-baik gerakan diafragma Anda, dan amati bagaimana buku itu bergerak naik dan turun
saat Anda bernapas. Ratakan perut Anda selama mungkin saat mengeluarkan napas, dan ulangi sampai
pinggang Anda secara otomatis mengembang dan berkontraksi dengan setiap napas.

Tarik napas dalam-dalam sambil berdiri. Buang napas, hitung dengan suara keras dari satu sampai lima
dengan napas tunggal. Ulangi latihan ini sampai Anda bisa menghitung dengan nyaman dari 1 sampai 10
dalam satu kali tarikan napas.

Setelah memahami cara berbicara ini, Anda seharusnya bisa mengeluarkan suara hingga mencapai
orang-orang di sisi lain ruangan tanpa terdengar parau.

Ubah pitch Anda. Suara manusia mampu menghasilkan berbagai pitch. Berbicara dengan nada tinggi
atau nada rendah mengubah suara Anda untuk sementara.

Faktor utama yang mengubah pitch adalah tulang rawan tenggorokan. Hal ini disebabkan oleh tulang
rawan yang bergerak naik dan turun di tenggorokan saat Anda menyanyikan "do, re, mi, fa, sol, la, si,
do".[4]

Menaikkan tulang rawan tenggorokan menaikkan pitch dan menciptakan suara yang lebih feminin.
Turunkan tulang rawan tenggorokan Anda untuk menciptakan suara yang lebih maskulin.

Advertisement

Metode 2 dari 4:

Menghasilkan Suara Terbaik

Jaga pita suara Anda. Pita suara sama seperti kulit Anda, perlu dilindungi sehingga tidak mengalami
kerusakan dini. Jika pita suara tidak dirawat dengan baik, suara Anda bisa terdengar serak, berbisik, atau
buruk. Untuk melindungi pita suara Anda, lakukan langkah-langkah berikut:

Hindari rokok. Merokok memiliki efek yang sangat jelas pada suara, dan lama-kelamaan menyebabkan
kehilangan volume dan jangkauan nada. Jika ingin suara Anda tetap jelas dan kuat, berhentilah merokok.
[5]
Kurangi minuman beralkohol. Asupan alkohol yang tinggi juga dapat menyebabkan suara Anda menjadi
tidak sehat di usia dini.

Usahakan untuk menghirup udara bersih. Jika Anda tinggal di daerah yang tercemar, isilah rumah Anda
dengan tanaman untuk membersihkan udara, dan cobalah untuk menjauh dari kota untuk menghirup
udara segar sesering mungkin.

Jangan terlalu sering berteriak. Jika Anda penggemar berat musik hardcore atau kadang-kadang
berteriak, ketahuilah bahwa penggunaan suara seperti itu dapat menimbulkan ketegangan. Banyak
penyanyi pernah mengalami radang tenggorokan dan gangguan suara lainnya akibat penggunaan pita
suara secara berlebihan.

Periksa tingkat stres Anda. Ketika kita mengalami stres atau terkejut, otot-otot yang mengelilingi
tenggorokan menyebabkan suara bernada tinggi muncul. Jika Anda terus-menerus gugup, cemas dan
stres, pitch yang lebih tinggi ini akan menjadi suara sehari-hari Anda. Lakukan sesuatu untuk
menenangkan diri hingga emosi Anda stabil sehingga suara asli Anda pulih kembali.

Cobalah mengambil napas dalam-dalam sebelum Anda berbicara. Selain menenangkan, cara ini akan
mempersiapkan diafragma sehingga meningkatkan kualitas suara Anda.

Ambil waktu selama 10 detik untuk berpikir sebelum bereaksi. Ketika Anda memberikan kesempatan
kepada diri sendiri untuk berpikir sebelum bereaksi gugup atau terkejut, Anda akan lebih mampu
mengendalikan suara. Pikirkan, telan ludah yang terkumpul, kemudian bicaralah. Dengan demikian,
suara yang keluar akan terdengar lebih mantap dan santai.[6]

Berlatihlah bernyanyi. Bernyanyi dengan iringan musik atau vokal lainnya adalah cara yang baik untuk
meningkatkan jangkauan pitch dan menjaga pita suara Anda dalam kondisi yang baik. Sama halnya,
Anda bisa berlatih bernyanyi bersama untuk lagu-lagu yang berada di luar jangkauan vokal Anda. Setiap
kali Anda bernyanyi bersama, usahakan untuk menyesuaikan suara Anda dengan nada dan pitch dari
penyanyi aslinya, sedekat mungkin tanpa menimbulkan ketegangan pada suara Anda.[7]

Dengan iringan piano, mulailah menyanyikan "do, re, mi, fa, sol, la, si, do". Mulailah dengan yang paling
nyaman, misalnya dengan pitch alami Anda.

Ulangi tangga nada, tetapi tingkatkan pitch Anda mulai dengan satu nada setiap kali sampai suara Anda
mulai tegang. Berhentilah setelah suara Anda mulai terasa tegang.

Ulangi tangga nada lagi, tetapi turunkan pitch Anda mulai dengan satu nada setiap kali dan berhentilah
setelah suara Anda mulai menegang.

Advertisement
Metode 3 dari 4:

Menyamarkan Suara

Redam suara Anda. Tempatkan tangan atau sapu tangan di atas mulut ketika Anda berbicara. Hambatan
terhadap mulut Anda akan menghasilkan efek suara yang lebih dramatis.

Suara Anda, seperti jenis-jenis suara lainnya, mengalir melalui berbagai media dalam bentuk gelombang
suara. Cara gelombang suara bergerak melalui udara berbeda dari cara gelombang bergerak melalui
media yang berbeda, misalnya benda padat. Dengan menempatkan hambatan yang padat di depan
mulut Anda ketika berbicara, Anda memaksa gelombang suara melalui penghambat itu, sehingga
mengubah cara telinga orang lain mendengar dan menafsirkan suara.

Bergumamlah. Ketika Anda berbicara, keluarkan suara dengan tenang dan buka mulut Anda sedikit saja
saat mengucapkan kata-kata.

Bergumam mengubah cara pembentukan kata dan karakter bawaan suara Anda.

Ketika Anda bergumam, mulut Anda lebih tertutup dari biasanya. Bunyi-bunyi tertentu memang
dihasilkan oleh mulut yanng hanya sedikit terbuka, dan pada bunyi-bunyi ini, cara ini tidak akan banyak
berpengaruh. Namun, bunyi-bunyi yang secara alami mengharuskan Anda untuk membuka mulut secara
signifikan akan terdengar sangat berbeda.

Pertimbangkan perbedaan suara saat mengatakan sesuatu yang sederhana seperti "oh". Pertama,
katakan "oh" saat membuka lebar mulut Anda. Kemudian, ulangi suku kata "oh" sambil membuat bibir
Anda sedikit saja terbuka. Jika Anda mendengarkan dengan saksama, Anda akan mendengar perbedaan
suaranya.

Bergumam juga menyebabkan Anda berbicara lebih lembut. Bunyi-bunyi pada bagian tengah dari
pembicaraan mungkin cukup baik ketika Anda berbicara dengan suara lembut, tetapi bunyi-bunyi pelan
dan bunyi-bunyi pada bagian akhir cenderung terdengar tidak jelas.

Pertimbangkan perbedaan suara saat mengulangi kata-kata sederhana seperti "duduk". Ulangi bunyi
tegas dalam nada normal Anda. Anda mungkin dapat membunyikan akhiran "d", sehingga seolah-olah
menyambung dengan bunyi suku kata "duk" yang dibunyikan berikutnya. Kemudian, cobalah ulangi
frasa lemah dengan nada tenang. Dua suara vokal kemungkinan akan terdengar, tetapi suara "d"
seharusnya melemah secara signifikan.

3
Berbicaralah secara monoton. Kebanyakan orang secara alami akan berbicara dengan beberapa tingkat
emosi. Berfokuslah untuk mempertahankan nada konsisten suara datar saat Anda berbicara. Semakin
sedikit emosi yang Anda gunakan ketika berbicara, suara Anda akan terdengar lebih berbeda.

Cara termudah untuk melihat perbedaannya adalah dengan menanyakan pertanyaan yang monoton.
Ketika mengajukan pertanyaan, sebagian besar orang akan mengakhiri ucapan dengan intonasi tinggi.
Pertanyaan yang sama dapat terdengar jauh berbeda ketika berbicara dengan suara datar, tanpa
pergeseran nada akhir.

Atau, jika orang cenderung mengatakan bahwa Anda memiliki suara datar, berlatihlah berbicara dengan
lebih bersemangat dan emosional. Pikirkan baik-baik tentang apa yang Anda katakan dan ubah intonasi
Anda saat Anda berbicara. Salah satu cara yang bagus untuk melatihnya adalah dengan kalimat
sederhana seperti "Ya". Ketika seseorang mengatakan "ya" pada saat sakit, harus ada pergeseran ke
bawah dalam intonasi. Di sisi lain, ucapan "ya" yang antusias akan memiliki nada yang kuat dengan pitch
agak tinggi dari awal sampai akhir.

Berbicaralah dengan ekspresi yang berbeda-beda. Cobalah berbicara sambil tersenyum atau berbicara
sambil cemberut, terlepas dari apa yang sebenarnya Anda katakan.

Ekspresi dapat mempengaruhi emosi dengan kata-kata yang diucapkan, tetapi ekspresi juga mengubah
pembentukan kata-kata Anda karena mulut Anda berada di posisi yang berbeda.

Misalnya, pertimbangkan bagaimana bunyi kata "oh" ketika Anda tersenyum terdengar, dan bandingkan
dengan bunyinya ketika wajah Anda relaks. "Oh" saat wajah relaks terdengar lebih bulat, sementara
"oh" yang diucapkan melalui senyuman akan terdengar lebih pendek dan bahkan mungkin menyerupai
suara "ah".

Tutup lubang hidung Anda saat berbicara. Cara cepat untuk mengubah suara Anda secara dramatis
adalah menutup hidung Anda, dan cara termudah untuk melakukannya adalah dengan menekan kedua
sisi cuping hidung dan menutup lubang hidung.

Anda juga bisa mendapatkan efek yang sama hanya dengan menghalangi napas yang masuk ke hidung
melalui mulut.

Ketika berbicara, aliran udara mengalir secara alami melalui kedua mulut dan hidung. Tutuplah hidung
untuk membatasi jumlah udara yang keluar melaluinya sehingga akan ada lebih banyak udara yang
terperangkap di dalam tenggorokan dan mulut. Perubahan kadar dan tekanan udara akan menyebabkan
pita suara bergetar secara berbeda sehingga mengubah suara Anda.

6
Berlatihlah menggunakan aksen baru.[8] Pilih aksen yang menarik bagi Anda dan pelajari cara-cara
berbicara yang berbeda dengan yang Anda sendiri biasa gunakan. Setiap aksen memiliki sedikit
perbedaan sehingga Anda perlu benar-benar membiasakan diri dengan masing-masingnya agar dapat
berbicara secara meyakinkan dalam aksen tersebut.

Medok adalah karakteristik umum dari beberapa aksen atau logat dalam bahasa Indonesia yang
dipengaruhi oleh bahasa Jawa (bahasa ibu penuturnya). Suara yang medok berarti suara dengan bunyi
konsonan yang terdengar jelas dan tegas, misalnya bunyi "d" pada kata "duduk" seperti bunyi "dh", yang
jelas dan tegas.

Bunyi "è" merupakan ciri khas aksen tertentu dalam bahasa Indonesia, yang dipengaruhi oleh bahasa
Batak. Penutur bahasa Indonesia yang memiliki bahasa ibu bahasa Batak biasanya menggunakan bunyi
ini meskipun seharusnya bunyi yang tepat adalah bunyi "ê". Misalnya, kata "sêmbilan" terdengar
"sèmbilan", dan kata "sêpèda" terdengar "sèpèda".

Advertisement

Metode 4 dari 4:

Menggunakan Teknologi untuk Mengubah Suara

Gunakan perangkat pengubah suara. Perangkat pengubah suara sulit ditemukan di toko-toko, tetapi
Anda dapat dengan mudah menemukannya di internet.

Harga sebuah perangkat pengubah suara standar berkisar antara Rp300.000-500.000.

Setiap perangkat memiliki cara kerja yang berbeda. Jadi, periksalah spesifikasinya terlebih dahulu untuk
mengetahui apa yang Anda beli. Kebanyakan perangkat memungkinkan Anda mengubah nada suara
dengan cara yang berbeda, dan banyak perangkat baru yang portabel.

Beberapa perangkat mengharuskan Anda merekam pesan terlebih dahulu. Namun, ada perangkat lain
yang memungkinkan Anda mengubah suara sambil berbicara, kemudian mengeluarkan hasilnya melalui
ponsel atau speaker lainnya.

Bacalah dengan cermat petunjuk yang ada untuk memahami cara penggunaan alat yang benar.

Carilah program pengubah suara pada ponsel pintar. Unduh program pengubah suara yang
memungkinkan Anda merekam suara ke ponsel dan memainkan kata-kata tersebut menggunakan filter
pengubah suara. Ada banyak aplikasi yang tersedia untuk ponsel pintar. Beberapa bersifat berbayar,
tetapi yang lainnya gratis.

Carilah program-program ini melalui "Apple App Store" pada ponsel "iPhone", "Windows Marketplace"
jika Anda memiliki ponsel "Windows", atau "Google Play" jika Anda memiliki ponsel "Android".
3

Berbicaralah melalui perangkat lunak komputer. Carilah program-program yang dapat diunduh gratis
atau dapat digunakan daring. Setelah terpasang, masukkan kata-kata Anda ke dalam kotak teks
perangkat lunak itu dan tekan tombol pilihan "Play" untuk membunyikan kata-kata yang Anda tulis
dalam bentuk audio.

Anda mungkin juga menyukai