A. Pendahuluan
Sebagai seorang Pendidik dan Guru hampir setiap waktu kita
menggunakan/mendengar rekan sejawat kita berbicara dengan pengeras suara sekolah
untuk berbagai keperluan misalnya mengumumkan sesuatu, memanggil siswa untuk
datang kekantor dan sebagainya.
Namun pernahkah menjadi perhatian bagi kita suara yang keluar dari pengeras suara
tersebut menyampaiakan pesan kepada audience sebagaimana dimaksud oleh
pembicara, atau selanjutnya apakah suara yang keluar dari pengeras suara terasa
nyaman bagi pendengar.
Pada tulisan ini penulis ingin sedikit mengupas masalah sederhana ini namun berlaku
sepanjang waktu hampir diseluruh lembaga pendidikan kita, tujuannya tidak lain dan
tidak bukan adalah sentuhan sederhana perbaikan teknik vokal yang berdampak luar
biasa bagi kenyamanan siswa kita disekolah.
Sering kita dengar siswa yang dipanggil namanya melalui pengeras suara disekolah
lansung menimbulkan dada berdebar dan menerima rasa bersalah yang tidak jelas
serta ejekan teman sekelas, yang disebabkan gaya bicara dan intonasi pemanggilan
siswa tersebut yang kurang baik, maka message yang dikirim akan direceive berbeda
oleh audience. Terkadang tanpa kita sadari suara yang keluar dari pengeras suara
terdengar seperti marah, tergesa gesa.
Mengadopsi teknik vokal news anchor di televisi atau public speaking lainnya
membuat pemirsa betah berlama lama mendengarkan berita yang dibacakan, dan
tentunya hal tersebut tidak salah kita aplikasikan dilingkungan kerja / sekolah kita.
Hal ini dapat dilaksanakan tentunya dengan latihan dan meniru yang baik.
B. Tinjauan Teknik Vocal
Teknik Bicara
Speed : kadang agak cepat
Tone : fluktuatif
Volume : sesuaikan dg sound system
Power : kadang-kadang kuat
Timbre : semangat
Gunakan Bahasa baku yang baik dan benar, mudah dimengerti, serta komunikatif.
Penguasaan Bahasa Asing yang memadai -> hindari salah pelafalan.
Untuk memperkaya kosa kata sebaiknya kita memiliki Kamus Besar Bahasa
Indonesia dan Kamus Bahasa Inggris.
Hindari aksen dan dialek kedaerahan
Hindari seringnya pengulangan kata/kalimat yang sama.
Hindari pemakaian singkatan kata/akronim berlebihan.
Gerakkan tubuh (GESTURE) seperlunya
Tampil wajar, luwes
jangan over acting dan jangan grogi.
Untuk acara resmi sikap tubuh lebih statis
Untuk acara non atau semi resmi sikap tubuh kita lebih bebas bergerak
spontan dan ekspresif.
Perhatikan posisi microphone
C. Public Speaking
Teknik / Cara Berbicara Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Kecepatan Bicara
2. Intonasi / irama / lagu
3. Artikulasi / kejelasan kata
4. Stressing/penekanan (u mberikan energi)
5. Phrasing / pemenggalan kalimat / jeda
6. Pelafalan / pronounciation : pasca, event, fotocopy, (hindari pemakaian bahasa
asing bila tidak yakin pelafalannya).
7. Diksi / pilihan kata : variatif, efektif, tepat.
8. Berdiri tegak, kaki tidak terlalu rapat, kedua tangan bergantung biasa dan rileks
Ambil nafas dalam dan gunakan pernapasan perut, jangan angkat bahu karena
akan mengurangi ruang di dada
9. Tahan nafas di perut dalam hitungan empat, kemudian keluarkan perlahan melalui
mulut.
Hindari:
- gerakan yang menarik perhatian
- gerakan tangan yang tidak perlu
Kontak mata
- Alat kontrol yang ampuh untuk melihat
apakah audience bosan
Ekspresi wajah
- Senyum adalah ekspresi yang paling mudah
Sikap tubuh: cerminan perilaku keseharian kita disesuaikan dengan etika yang berlaku
dengan memperhatikan estetika (hindari membelakangi dan/atau menunjuk audience).
Atasi Rasa Takut
Rasa takut berbicara di depan publik ada pada setiap orang
Tanda : gugup, gemetar, berkeringat, membuat gerakan aneh dan lupa total
Penyebab :
- Merasa tidak berpengalaman
- Perasaan Excited yang berlebihan
- Tidak tahu subjek pembicaraan
- Takut dengan audiense
- Peralatan yang tiba-tiba rusak
- Merasa melakukan sesuatu yang bodoh dengan
tampil di acara tersebut
Cara mengatasi adalah dengan menjawab dengan tepat penyebab rasa takut di atas!
D. Tips Vokal Suara Agar Nada Bicara Anda Menarik & Efektif
Saat berbicara di depan sekelompok orang atau di sebuah rapat, sangat penting
untuk tidak pernah megarahkan pembicaraan kepada orang tedekat atau barisan
paling depan. Atur volume dengan baik agar semua orang bisa mendengarkan
dengan baik.
2. Clarity / Kejelasan
Kejelasan. Berbicaralah dengan jelas. Beberapa orang cenderung berbicara
melalui "gigi yang tercengkram" (clenched teeth) dan dengan sedikit gerakan di
bibirnya, tidak membuka mulutnya, sehingga gagal mengeluarkan suara
pembicaraan yang tepat dan terdengar baik oleh audiens.
Suaranya terkunci di mulut, tidak dibiarkan keluar. Artikulasi yang baik sangat
penting untuk menyampaikan pesan secara lisan. Latihlah artikulasi dengan,
misalnya, berlatih huruf vokal A-I-U-E-O.
Gunakan variasi nada suara. Jangan monoton! Agar pembicaraan efektif dan
menarik, terapkan teknik tertentu. Selain itu, sangat penting untuk tidak
mengeluarkan suara false atau seakan-akan sedang bermain drama (acting).
Gunakan suara asli, natural voice!
E. Variasi vokal publik speaking dapat dicapai melalui variasi dalam hal:
1. Pace.
Ini soal kecepatan berbicara. Jika berbicara terlalu cepat, audiens tidak akan punya
waktu cukup untuk menangkap pesan yang kita sampaikan.
Yang terbaik adalah "tempo sedang", namun sesekali percepat dan perlambat. Ini
akan menjadikan pembicaraan kita menarik.
2. Volume
Atur volume dengan sesekali menaikkan atau menurunkannya. Ini bisa
menciptakan penekanan. Jika Anda menurunkan suara ke hampir berbisik ketika
mengatakan satu-dua kalimat, ini akan membuat audiens tiba-tiba memberikan
perhatian penuh. Namun, hati-hati, jangan terlalu sering menggunakan teknik ini.
By raising or lowering volume occasionally, you can create emphasis. If you drop
your voice to almost a whisper (as long as it is projected) for a sentence or two, it
will make your audience suddenly alert, be careful not to overuse this technique.
3. Pitch - Inflection Emphasis
Saat berbicara di depan umum (public speaking, speaking in public, pidato),
cobalah sampaikan informasi dengan sebanyak mungkin energi vokal dan
semangat (vocal energy and enthusiasm).
Berikan penekanan pada kata-kata dan frasa tertentu, terutama saat menyampaikan
info atau fakta terpenting. Ini akan membantu menciptakan variasi.
4. Pause
Pauses are powerful! Jeda itu sangat kuat dalam menciptakan pembicaraan yang
menarik dan efektif. Jangan "nyerocos terus" tanpa jeda
F. Simpulan
Pengetahuan teknik vokal dan public speaking serta penerapannya dalam dunia
pendidikan dan aplikasi nyata dilingkungan sekolah akan berdampak luar biasa
terhadap suasana sekolah.Pada dasarnya anak anak/ siswa kita lebih cepat menyerap
informasi entertainment, maka teknik edutaintment sederhana dapat dicobakan
dilingkungan sekolah kita.
Bukti empiris terjadinya perubahan suasana nyaman akibat melaksanakan teknik
teknik vokal diatas memberi peluang kepada kawan kawan guru untuk menelitinya
Reference :
https://prezi.com/8kgttujd-r7t/teknik-vocal-dan-teknik-berbicara-artikulasi-dan-intonasi/
http://www.tipspublicspeaking.net/2015/01/tips-vokal-agar-bicara-anda-menarik-efektif.html