Anda di halaman 1dari 2

TIPS MEMBACA PIDATO

1. Berlatihlah membaca naskah pidato sebelum penampilan sesungguhnya. Latihan ini dapat
dilakukan dengan cara berlatih berpidato di depan cermin untuk melatih kepercayaan diri.

2. Perhatikan penampilan. Pakailah busana yang baik sesuaikan dengan tema, situasi dan kondisi
(formal atau non formal).

3. Kuasai tema dan hal-hal yang terkait dengan isi pidato yang akan dibaca.

4. Perhatikan kata kunci dan kenali audiensnya.

5. Bersikap tenang dan meyakinkan sehingga audiens akan menikmati dan tidak merasa ragu
dengan apa yang akan disampaikan. Jika suasana terlalu tegang,niscaya maksud atau tujuan pidato
tidak aka tersampaikan kepada pendengar.

6. Semangat. Penyampaian pidato harus semangat jangan loyo. Jika tidak semangat tentunya audiens
lebih tidak semangat lagi.

7. Gunakan teknik membaca nyaring, yaitu:

 Volume suara harus jelas. Tidak membaca dengan suara seperti berbisik apalagi membaca
dalam hati.
 Artikulasi harus jelas. Setiap kata dan huruf harus dilafalkan dengan jelas. Lafal adalah cara
seseorang atau sekelompok orang mengucapkan bunyi bahasa. Minimal lafal seseorang sesuai
lafal masyarakat dari mana ia berasal. Karena lafal orang Bali berbeda dengan lafal orang
Jawa dalam bunyi bahasa tertentu. Demikian juga untuk masyarakat atau suku yang lain. Jika
huruf /f/, /p/, dan /v/ dan vokal (a, i, u,e, o) sudah jelas artikulasinya, maka kata pun pasti
terdengar jelas.
 Intonasi adalah mengatur suara baik secara irama, perubahan nada tuturan,dan penekanan. Di
dalam naskah ditandai dengan pungtuasi dan pengganti pungtuasi dalam membaca naskah
pidato adalah intonasi.
 Memerhatikan diksi (pilihan kata). Gunakan bahasa dan pilihan kata sesuai latar belakang
atau tingkat pendidikan audiens. Gunakan bahasa remaja jika audiensnya remaja dan jangan
lontarkan kata atau istilah yang mereka tidak mengerti.
 Gunakan bahasa yang baik. Bahasa yang baik tidak harus bahasa yang benar, karena bahasa
yang baik adalah bahasa yang dapat dimengerti oleh para pendengar.
 Ekspresi sesuai dengan hal yang disampaikan pada isi naskah pidato. Kalau lucu paling tidak
orator tertawa.
 Gestur. Gerakan tubuh sesuaikan dengan irama pidato. Lakukan gerakan yang dapat
memberikan pesan kepada pendengar, baik dengan gerakan tangan, kepala, dan arah badan
kita. Namun, hindari gerakan tubh yang terlalu berlebihan karena hal tersebut akan merusak
konsentrasi
 Pandangan mata tidak terpaku pada naskah saja, sesekali tataplah audiens. Lebih baik
jika menyapukan pandangan ke seluruh penjuru. Usahakan hanya setengah membaca teks
yang diselingi dengan peragaan atau gerakan, baik itu mimik atau pantomimik.
 Fokus dan konsentrasi. Berkonsentrasilah, karena jika tidak akan membuat lupa apa yang
ingin disampaikan dan jangan memerhatikan hal-hal yang dapat menganggu konsentrasi
pendengar.
 Buat simpulan. Setelah selesai pidato, jangan lupa meringkas isi pidato, mengambil
simpulan, dan menyampaikan harapan semoga isi pidato bermanfaat.
 Tutup pidato dengan elegan. Setelah isi pidato disampaikan, tutup dengan cara
mengucapkan terima kasih kepada audiens atas perhatiannya.

Anda mungkin juga menyukai