NPM : 210810220040
NASKAH PIDATO
Selamat pagi dan salam untuk kita semua, saya berharap semoga Tuhan
selalu memberikan kasih sayang untuk kita semua. Hari ini ijinkan saya
untuk memberikan sepatah dua patah kata sebagai penggerak acara ini .
Alhamdulillah, salam bahagia dan juga sejahtera bagi para hadirin semua.
Kenikmatan yang telah kita rasakan untuk saat ini seperti yang saat ini
dinikmati yaitu mendengar, melihat, dan nikmat dari Tuhan yang kita cintai
dan syukuri, untuk itu marilah kita bersyukur atas segala kebahagiaan yang
telah diberikan.
Mengatur volume suara juga harus kamu lakukan, agar saat kamu
berbicara lebih enak dan nyaman untuk didengar.
Buang rasa takut untuk berbicara keras karena takut dianggap kasar atau
tidak sopan. Rasa takut lah yang justru menahan suara kita, maka
lepaskanlah. Sebagai pembicara, tentunya kita ingin seisi ruangan dapat
mendengar suara kita bukan? Maka tingkatkan volumenya, namun tetap
pastikan tidak hanya sekedar keras tapi juga jelas.
rasa gugup berada di depan banyak orang seringkali membuat kita berbicara
sambil terengah-engah dan akhirnya mempengaruhi volume suara. Cobalah
mengambil nafas dalam-dalam sebelum mulai berbicara agar suara yang
keluar bukan hanya keras tapi juga jelas, sehingga semua orang yang ada di
ruangan dapat mendengar dan memahami pesan yang Anda maksud.
Terakhir, percayalah pada apa yang Anda katakan. Karena jika Anda sendiri
ragu, maka volume suara akan menurun dengan sendirinya. Seolah-olah kita
tidak ingin audiens mendengar kita dan mendengarkan apa yang kita
katakan. Ketika Anda percaya diri, maka volume suara akan naik dan suara
terdengar lantang.
Aspek yang terakhir yaitu Speed and Pause atau kecepatan dan jeda, seorang
komunikator harus memiliki kemampuan yang baik untuk mengontrol cepat
lambatnya berbicara. Apabila komunikator berbicara terlalu cepat maka
komunikan akan sulit untuk menerima informasi yang diberikan oleh
komunikator, selain itu komunikan akan kesulitan untuk menyimpulkan
makna dari informasi tersebut. Begitu pula sebaliknya apabila komunikator
berbicara dengan lamban maka komunikan akan cenderung jenuh dengan
topik bahasan yang disampaikan. Ketika menyampaikan informasi
komunikator harus bisa mengatur nafasnya dengan teratur. Pause atau jeda
ketika berbicara mempengaruhi isi pesan yang disampaikan, penempatan
jeda yang tepat memberikan kesempatan kepada komunikan untuk
mencerna isi dan makna dari pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Gunakan logika yang sama di dalam pikiran Anda, jika Anda ingin
menyampaikan gagasan yang sangat efektif, beri jeda sebelum
mengucapkannya. Konsentrasikan kekuatan pikiran Anda. Bicara adalah
perak, diam adalah emas. Diam disebut sebagai “bapak dari pidato”.
Gerakan yang paling sempurna adalah irama. Bagian dari irama adalah jeda.
Jeda memberi kesempatan bagi audiens Anda untuk mengistirahatkan dan
membarui kekuatan perhatiannya. Apa yang Anda ucapkan setelah diam
sejenak, akan memiliki kekuatan atau pengaruh yang lebih besar.
Sebuah pidato, sama seperti hujan, tidak akan menyerap ke dalam pikiran
pendengar jika disampaikan terlalu cepat. Jika Anda sudah menyampaikan
gagasan besar kepada audiensi, beri jeda selama beberapa detik untuk
membiarkan mereka memikirkannya. Perhatikan seperti apa pengaruhnya.
Setelah mereka menyerap gagasan yang Anda sampaikan, Anda sudah bisa
kembali menyampaikan ide-ide lain terkait materi pidato Anda. Jangan
terburu-buru. Anda memiliki waktu yang sangat banyak. Audiensi Anda
akan menunggu Anda. Diam adalah salah satu hal yang paling mengesankan
di dunia. Kuasailah, dan manfaatkan melalui penggunaan jeda.
Kesimpulan dari topik bahasan kali ini yaitu aspek yang perlu diperhatikan
saat menyampaikan informasi kepada komunikan yaitu Intonasi, Volume,
dan Speed and Pause. Dengan menerapkan aspek-aspek tersebut maka
komunikator akan dapat menyampaikan pesan dengan efektif dan dapat
dengan mudah diterima pesannya oleh komunikan.