Bentuk jajaran genjang berbeda dari persegi panjang. Meskipun semuanya persegi panjang,
semua sudut persegi panjang adalah siku-siku, sedangkan dalam jajaran genjang, ada dua
sudut lancip dan dua sudut tumpul. Misalnya jika dilihat dari samping, benda dengan bentuk
jajaran genjang yang sering kita jumpai adalah atap rumah.
Jajar genjang adalah bangun datar dua dimensi, terdiri dari 2 pasang sisi yang sama dan
sejajar, dan memiliki 2 pasang sudut yang sama (sepasang sudut lancip dan sepasang sudut
tumpul).
Rumus jajar genjang : Rumus jajar genjang untuk luas, tinggi, samping dan keliling
Contoh 1:
Anda tahu bahwa sisi alasnya adalah 7 cm, sisi yang miring adalah 5 cm, dan tingginya 4 cm.
Gambarlah grafik jajaran genjang dan hitung luas dan keliling jajaran genjang!
diketahui:
L=a×t
L = 7 cm × 4 cm
L = 28 sentimeter persegi
Kll = 2 × (a + b)
Kll = 2 × (7cm + 5cm)
Kll = 2 × 12 cm
Kll = 24 cm
Dengan demikian, luas jajaran genjang adalah 28 cm² dan keliling jajaran genjang adalah 24
cm.
Contoh 2:
Jika Anda mengetahui keliling, cari sisi jajaran genjang Dengan asumsi bahwa alas jajaran
genjang adalah 4 cm dan kelilingnya 20 cm, harap hitung panjang hipotenusa jajaran
genjang!
Yang diketahui:
Kll = 20 cm, a = 4 cm. hitung Sisi miring dari jajaran genjang (b)!
Kll = 2 × (a + b)
b = (Kll ÷ 2) -a
b = (20cm ÷ 2) -4cm
b = 10 cm-4 cm
b = 6 cm
Oleh karena itu, sisi miring dari jajaran genjang adalah 6 cm.
Baca juga: Balok – Pengertian, Rumus, Jenis, Sifat, Volume, dan Contoh Soal
Ciri jajar genjang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk
yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya, dan memiliki dua
pasang sudut yang masing-masing sama besar dengan sudut di hadapannya. Jajar genjang
dengan empat rusuk yang sama panjang disebut belah ketupat. Ciri – ciri jajar genjang
lainnya adalah memiliki 2 garis diagonal, 2 pasang sudut sama besar, dan terdiri dari 2 sudut
lancip serta sudut tumpul.
Setiap bentuk memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Ini merupakan ciri khas
benda dengan bentuk jajaran genjang.
Benda berbentuk jajar genjang. Di dalam maupun di luar ruangan, ada banyak objek
berbentuk jajaran genjang di sekitar kita. Berikut beberapa contoh objek dengan bentuk
jajaran genjang di sekitar kita.
atap
bantal
Permukaan meja samping
Pola lantai keramik
Kue lapis
taplak meja
flash drive
kaca depan
Buku samping
Dua kaki siku terkompresi
Penghapus pena
Kotak pensil
Gambar motif batik
Lipatan kertas
sapu
Tampak samping permukaan laptop
keterangan :
Diagonal1 = Garis yang berwarna kuning
a1 = Garis yang berwarna biru
t = Garis putus-putus berwarna putih
Contoh :
Tentukann diagonal 1 dari gambar di bawah ini !!!
Jawaban :
a1 = 22cm + 6cm = 28cm
t = 8cm
Diagonal1 = √a12 + t2
Diagonal1 = √(28cm)2 + (8cm)2
Diagonal1 = √784cm2 + 64cm2
Diagonal1 = √848cm2
Diagonal1 = 4√53 cm
keterangan :
Diagonal2 = Garis yang berwarna kuning
a2 = Garis yang berwarna biru
t = Garis putus-putus berwarna putih
Contoh :
Tentukan diagonal 2 jajar genjang di bawah ini !!!
Jawaban :
a2 = 22cm – 6cm – 6cm
t = 8cm
Diagonal2 = √a22 + t2
Diagonal2 = √(10cm)2 + (8cm)2
Diagonal2 = √100cm2 + 64cm2
Diagonal2 = √164cm2
Diagonal2 = 2√41 cm
Vektor dalam matematika dan fisika bisa diartikan sebagai objek geometri yang memiliki
besar dan arah. Vektor digambarkan dengan tanda panah, dimana pangkal anak panah
menunjukkan sebuah titik tangkap (titik awal) dari sebuah vektor, panjang anak panah
menunjukkan besar atau suatu nilai vektor (semakin panjang anak panah maka akan semakin
besar pula nilai atau harga vektor, begitu juga sebaliknya), sedangkan arah anak panah
menunjukkan arah vektor.
Lalu, menarik sebuah garis lurus dari pangkal kedua vektor menuju perpotongan proyeksi
dari masing – masing vektor. Garis ini merupakan vektor resultan. Berikut, ada langkah-
langkah buat menjumlahkan vektor dengan metode jajar genjang pada gambar berikut ini.
Dari gambar di atas, penjumlahan vektor dengan memakai metode jajar genjang dilakukan
secara bertahap, yaitu dengan menjumlahkan 2 vektor dulu. Kemudian, vektor resultan dari 2
vektor sebelumnya dijumlahkan dengan vektor ketiga dan seterusnya. Contohnya ada di
bawah ini:
Vektor (a) dijumlahkan dengan vektor (b), maka hasilnya adalah vektor (a+b) garis
berwarna merah.
Vektor (a+b) dijumlahkan dengan vektor (c), maka hasilnya adalah vektor (a+b+c)
garis berwarna biru.