الَّلُهَّم ُم ْنِز َل اْلِكَتاِب َو ُم ْج ِر َي الَّس َح اِب َو َهاِز َم اَأْلْح َزاِب اْهِز ْم ُهْم َو اْنُصْر َنا َع َلْيِهْم
Artinya: “Ya Allah, yang menurunkan Kitab, yang menggerakkan awan dan yang
menghancurkan pasukan bersekutu, hancurkanlah mereka dan tolonglah kami untuk
mengalahkan mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
الَّلُهَّم ُم ْنِز َل اْلِكَتاِب َس ِر يَع اْلِحَس اِب اْهِز ْم اَأْلْح َزاَب الَّلُهَّم اْهِز ْم ُهْم َو َز ْلِز ْلُهْم
Artinya: “Ya Allah, yang menurunkan Kitab, yang cepat perhitungannya, hancurkanlah pasukan
bersekutu. Ya Allah, hancurkanlah mereka dan porak–porandakanlah mereka.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tatkala menghadapi Ghazwah (Perang), beliau
berdoa:
Pada waktu Ghazwah Khaibar menghadapi kekuatan terbesar Yahudi, Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam memanjatkan salah satu doa mustajab:
وإَّنَم ا َيْغ ِلُبُهْم أْنَت، َو ُقُلوُبنا َو ُقُلوُبُهْم ِبَيِد َك، الَّلُهَّم أْنَت َر ُّبنا َو َر ُّبُهْم
Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhan kami dan Tuhan mereka, hati kami dan hati mereka
ada di tangan-Mu, dan yang mengalahkan mereka hanyalah Engkau”. (H.R. Ibnus Sunni dari
Jabir bin Abdullah).
إَّياَك َنْعُبُد وإَّياَك َنْسَتِع يُن، يا مالَك َيْو ِم الّد يِن
Artinya: “Wahai Dzat yang Merajai hari Kiamat, hanya kepada Engkau kami menyembah dan
hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan.” (HR. Ibnus Sunni dari Anas Radhiyallahu
‘Anhu).
Dalam kesulitan Ghazwah (perang) yang luar biasa, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
pun memunajatkan doanya untuk menambah kekuatan Allah:
ُسْبَح اَن. َال ِاَلَه ِاَّال ُهللا ْالَحِلْيُم ْالَك ِر ْيُم، َال ِاَلَه ِاَّالُهللا َر ُّب ْالَع ْر ِش ْالَعِظ ْيِم، لَا ِاَلَه ِاَّال ُهللا ْالَعِظ ْيُم ْالَحِلْيُم
ِهللا َر ِّب الَّس َم اَو اِت الَّسْبِع َو َر ِّب ْالَع رِش اْلَك ِر ْيم
Artinya: “Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Agung dan Penyantun, tidak ada Tuhan
kecuali Allah, Tuhannya Arsy yang Agung, tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha
Penyantun lagi Maha Mulia. Maha suci Allah, Tuhan yang memiliki langit yang tujuh lapis dan
Tuhan yang memiliki Arsy yang mulia.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian dilengkapi juga dengan beberapa untaian permohonan, yang juga disebutkan di dalam
Kitab Al-Adzkar, yang diriwyatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yakni:
، ما شاء ُهَّللا ال ُقَّو َة ِإَّال باهّلل،َح ْسُبنا ُهَّللا َو ِنْع َم الَو ِكيُل ال َح ْو َل َو ال ُقَّو َة ِإَّال باهّلل الَع زيِز الَح كيم
َتَو َّك ْلنا على الّله، اْسَتَع َّنا باهّلل، اْعَتَص ْم نا باهّلل
Artinya: “Cukup bagi kami Allah dan Dia sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik pemimpin dan
sebaik-baik Penolong. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Allah. Apa yang Allah
kehendaki pasti terjadi, tidak ada kekuatan kecuali dengan Allah, kami berpegang teguh kepada
Allah, dan kami memohon pertolongan kepada Allah dan kami bertawakkal kepada Allah.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
َو َد َفْع ُت َع َّنا الُّسوَء بال َح ْو َل َو ال ُقَّو َة ِإَّال باِهَّلل الَع لّي الَع ظيِم،َح َّص ْنُتنا ُك َّلنا أْج َم ِع يَن بالَحّي الَقُّيوِم اَّلذي ال َيُم وُت َأَبَد ًا
Artinya: “Kami memohon pertolongan kepada Allah, dengan Dzat yang Maha Hidup lagi Maha
Tegak, yang tidak akan mati selama-lamanya. Engkau yang telah mencegah kejahatan dari kami
dengan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Allah, yang Maha Tinggi lagi Maha
Agung.” (HR. Bukhari dan Muslim).
يا َحّي يا َقُّيوَم يا, يا ماِلَك الُّد ْنيا واآلِخَر ِة, يا َم ْن إْح ساُنُه َفْو َق ُك ّل ِإْح سان, يا َقِد يَم اِإل ْح ساِن
يا َم ْن ال ُيْع ِج ُز ُه َش ْي ٌء َو ال َيَتعاَظُم ُه, َذ ا الَج الِل واِإل ْك َر اِم,
Artinya: “Wahai Dzat yang Maha Terdahulu kebaikan-Nya, Wahai Dzat yang kebaikan-Nya di
atas segala kebaikan, Wahai Dzat yang Merajai dunia dan akhirat, Wahai Dzat yang Maha
Hidup, Wahai Dzat yang Maha Tegak dan yang memiliki kemuliaan, Wahai Dzat yang
sesuatupun tidak ada yang dapat melemahkan dan melebihi keagungan-Nya.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
وأْظِهْر نا َع َلْيِهْم ِفي عاِفَيٍة َو سالَم ٍة عاَّم ة عاجًال، اْنُصْر نا على أْع َدائنا َهُؤ الِء َو َغْيِر ِهْم
Artinya: “Tolonglah kami atas musuh-musuh kami dari mereka dan selainnya dan
menangkanlah kami atas mereka dalam keadaan sehat dan selamat semuanya dan segera”. (HR.
Bukhari dan Muslim)
رحمد خيرل
PUTRI ARYANTI
FADILLAH, S.T.
1. Doa dimudahkan rezeki yang luas
َالَّلُهَّم ِإِّنْي َأْسَئُلَك َأْن َتْر ُزَقِنْي ِر ْز ًقا َح َالًال َو اِس ًعا َطِّيًبا ِم ْن َغْيِر َتَعٍب َو َال َم َش َّقٍة َو َال َض ْيٍر ِإَّنَك َع َلى
ُك ِّل َشْيٍئ َقِد ْيٌر
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk berkenan memberiku rezeki yang luas serta
baik, tanpa payah. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu,"
Artinya: "Ya Allah, wahai Yang Maha Kaya, wahai Yang Maha Terpuji, wahai Yang Memulai,
wahai Yang Mengembalikan, wahai Yang membuat segala yang dikehendaki, wahai Pemberi
rahmat, wahai Yang Maha Penyayang, wahai Yang Maha Pengasih. Mudah-mudahan Engkau
berkenan mencukupiku dengan kehalalan-Mu dari keharaman-Mu, dengan taat kepada-Mu dari
maksiat kepada-Mu, dan dengan anugerah-Mu dari orang-orang yang selain Engkau."
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu rezeki yang baik, ilmu yang
bermanfaat, dan amal yang diterima," (HR Al Mustaghfiri).
Artinya: "Ya Allah, berilah taufik, kebajikan, atau kelembutan kepadaku dalam hal kemudahan
pada setiap kesulitan, karena sesungguhnya kemudahan pada setiap yang sulit adalah mudah
bagiMu, dan aku mohon kemudahan serta perlindungan di dunia dan di akhirat," (HR Thabrani).
6. Doa dimudahkan urusan sebelum memulai sesuatu
Artinya: "Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku," (QS Taha: 25-28).