Anda di halaman 1dari 10

RANGKAIAN LISTRIK ARUS

SEARAH
(Teori Loop & Teori Superposisi)
Vinda Setya Kartika, S.T., M.T.
Teori Loop
• Teori Loop merupakan pengembangan
dari hukum Kirchoff, tetapi pemisalan
arusnya bukan arus yang sebenarnya
(arus terukur) tetapi arus yang
dimisalkan bersirkulasi dalam suatu
rangkaian tertutup (loop).
• Arus sebenarnya merupakan jumlah
aljabar dari masing – masing arus loop.
• Ketentuan lain sama dengan Gambar 6.4 Penyelesaian persoalan dengan teori loop
penyelesaian menggunakan hukum
Kirchoff.
• Sebagai contoh diambil dari Gambar 3
tetapi diselesaikan dengan
menggunakan teori loop.
Penyelesaian
• Pada Loop I:
σ 𝑉 = σ 𝐼. 𝑅
𝑉1 − 𝑉3 = 𝐼1 𝑅1 + 𝑅3 − 𝐼2 𝑅3
8 − 2 = 𝐼1 12 + 6 − 𝐼2 . 6
6 = 18. 𝐼1 − 6. 𝐼2 ……………………………….(1)
• Pada Loop II:
σ 𝑉 = σ 𝐼. 𝑅
𝑉3 − 𝑉2 = 𝐼2 𝑅2 + 𝑅3 − 𝐼1 𝑅3
2 − 6 = 𝐼1 10 + 6 − 𝐼1 . 6
−4 = −6. 𝐼1 + 16. 𝐼2 ………………………….(2)

(1)………………………………… 18. 𝐼1 − 6. 𝐼2 = 6
(2)………………………………… −6. 𝐼1 + 16. 𝐼2 = −4
Dengan menggunakan determinan
18 −6
∆= = 288 − 36 = 252
−6 16
6 −6
∆𝐼1 −4 16 96−24
𝐼1 = = = = 0,286𝐴
∆ 252 252
18 6
∆𝐼2 −6 −4 −72+36
𝐼2 = = = = −0,143𝐴
∆ 252 252

Arus yang sebenarnya pada:


𝑅1 : 𝐼𝑅1 = 𝐼1 = 0,286𝐴
𝑅2 : 𝐼𝑅2 = 𝐼2 = −0,143𝐴
(tanda (-) menunjukkan bahwa arah arus sebenarnya berlawanan dengan arah
pemisalan loop)
Teori Superposisi
• Cara lain untuk menyelesaikan permasalahan mengenai suatu
rangkaian kompleks atau memiliki lebih dari satu sumber tegangan/
arus adalah dengan menggunakan prinsip superposisi.
• Arus yang mengalir pada suatu system adalah jumlah aljabar semua arus yang
disebabkan oleh tiap – tiap sumber tegangan yang diambil secara terpisah.
Jadi apabila satu sumber tegangan diambil sebagai sumber, maka sumber –
sumber tegangan lainnya diganti dengan tahanan dalam.
• Catatan: Jika ada sumber arus, maka pada saat suatu sumber
tegangan menjadi sumber, sumber arus tersebut dibuka (open circuit)
Prinsip Teori Superposisi

Pada rangkaian disamping akan


dihitung harga arus yang melalui 𝑅𝑐 .

Gambar 6.5 Rangkaian dengan dua sumber tegangan

Dengan menggunakan teori superposisi dapat diselesaikan dalam dua bagian.

Gambar 6.6 Penyelesaian rangkaian dengan teori superposisi


• Arus yang mengalir melalui tahanan 𝑅𝑐 adalah jumlah aljabar.
Arus 𝐼2𝐼 (arus yang dihasilkan oleh 𝐸1 dengan 𝐸2 = 0), dan
Arus 𝐼2𝐼𝐼 (arus yang dihasilkan oleh 𝐸2 dengan 𝐸1 = 0), maka:
𝐼2 = 𝐼2𝐼 + 𝐼2𝐼𝐼
• Dengan cara yang sama akan diperoleh arus pada cabang yang lain
yaitu:
𝐼1 = 𝐼1𝐼 + 𝐼1𝐼𝐼
𝐼3 = 𝐼3𝐼 + 𝐼3𝐼𝐼
• Persamaan menjadi negative, karena arah arus antara 𝐼1𝐼 dan 𝐼1𝐼𝐼 serta
𝐼3𝐼 dan 𝐼3𝐼𝐼 saling berlawanan.
Contoh soal dengan penyelesaian teori
superposisi
• Diambil contoh dari Gambar 6.3 diselesaikan
dengan menggunakan teori Superposisi.
• Penyelesaian:
• Pada sumber 𝑉1 aktif, rangkaian menjadi
seperti pada Gambar 6.7.a.
Karena tahanan dalam dari sumber tegangan 𝑉2
dan 𝑉3 adalah nol, maka sumber tegangan 𝑉2
dan 𝑉3 dihubungsingkat.
𝑅𝐴𝐵 = 𝑅2 ||𝑅3
Gambar 6.7.a Penyelesaian rangkaian dengan 6×10
= = 3,75Ω
teori Superposisi pada 𝑉1 aktif. 6+10
𝑉1 6
𝐼1′ = ′ = 12+3,75 = 0,508𝐴
𝑅1 +𝑅𝐴𝐵
𝑅3 6
𝐼2′ = × 𝐼1

= × 0,508 = 0,191𝐴
𝑅2 +𝑅3 6+10
𝐼3′ = 𝐼1′ − 𝐼2′ = 0,508 − 0,191 = 0,317𝐴
Gambar 6.7.b. Penyelesaian rangkaian Gambar 6.7.c. Penyelesaian rangkaian
dengan teori superposisi pada 𝑉2 aktif. dengan teori superposisi pada 𝑉3 aktif.

• Pada sumber 𝑉2 aktif, rangkaian menjadi • Pada sumber 𝑉3 aktif, rangkaian menjadi seperti
seperti pada Gambar 6.7.b. pada Gambar 6.7.c.
′′ ′′′
𝑅𝐴𝐵 = 𝑅1 ||𝑅3 𝑅𝐴𝐵 = 𝑅1 ||𝑅2
12×6 12×10
= 12+6 = 4Ω = 12+10 = 5,46Ω
𝑉2 6 𝑉3 2
𝐼2′′ = 𝑅 ′′ = = 0,429𝐴 𝐼3′′′ = 𝑅 ′′′ = = 0,175𝐴
2 +𝑅𝐴𝐵 10+4 3 +𝑅𝐴𝐵 6+5,46
𝑅3 6 𝑅1 12
𝐼3′′ = 𝑅 +𝑅 × 𝐼2′′ = 12+6 × 0,429 = 0,143𝐴 𝐼2′′′ = × 𝐼3
′′′
= × 0,175 = 0,096𝐴
1 3 𝑅1 +𝑅2 12+10
𝐼3′ = 𝐼2′′ − 𝐼1′′ = 0,429 − 0,143 = 0,286𝐴 𝐼1′′′ = 𝐼3′′′ − 𝐼2′′′ = 0,175 − 0,096 = 0,079𝐴
• Arus sebenarnya:
• 𝐼1 = 𝐼1′ − 𝐼1′′ − 𝐼1′′′
= 0,508 − 0,143 − 0,079
= 0,268𝐴
• 𝐼2 = 𝐼2′ − 𝐼2′′ + 𝐼2′′′
= 0,191 − 0,429 + 0,096
= −0,142𝐴
′′
• (Tanda′ (-) berarti
′′′
arah arus 𝐼2 sama dengan arus 𝐼2 atau berlawanan dengan arah
arus 𝐼2 atau 𝐼2 )
• 𝐼3 = 𝐼3′ − 𝐼3′′ + 𝐼3′′′
= 0,317 + 0,268 − 0,175
= 0,428𝐴
• Jadi :
• 𝐼𝑅1 = 𝐼1 = 0,286𝐴
• 𝐼𝑅2 = 𝐼2 = −0,142𝐴
• 𝐼𝑅3 = 𝐼3 = 0,428𝐴

Anda mungkin juga menyukai