Bilangan bulat 1 adalah bilangan bulat positif terkecil. Yang mana, 1 ≤ 𝑥 untuk semua 𝑥 ∈ ℤ+ .
Pembuktian
Yaitu , 1 ∈ 𝑆.
Setiap himpunan tak kosong 𝑆 dari bilangan bulat positif mengandung suatu elemen
terkecil. Yaitu, ada suatu elemen 𝑚 ∈ 𝑆 sedemikian hingga 𝑚 ≤ 𝑥 untuk semua 𝑥 ∈ 𝑆.
Pembuktian
Kita akan tunjukkan bahwa ada bilangan bulat positif 𝑝0 sedemikian sehingga 𝑝0 ∈ 𝐿
dan 𝑝0 + 1 ∉ 𝐿. Anggap ini bukan kasus.
Teorema 2.7 Teorema Well Ordering/ Teorema Keterurutan
Hal ini kontradiksi dengan fakta bahwa 𝑆 himpunan tak kosong (catat bahwa 𝐿 ∩ 𝑆 =⊘). Maka, ada
𝑝0 sedemikian sehingga 𝑝0 ∈ L dan 𝑝0 + 1 ∉ 𝐿.
Karena, 𝑝0 + 1 ∉ 𝐿 maka kita akan menunjukkan bahwa 𝑝0 + 1 ∈ 𝑆. Kita punya 𝑝0 < 𝑥 untuk semua
𝑥 ∈ 𝑆, sehingga 𝑝0 + 1 ≤ 𝑥 untuk semua 𝑥 ∈ 𝑆. Jika 𝑝0 + 1 < 𝑥 selalu benar, maka 𝑝0 + 1 harus pada 𝐿.
Misalkan 𝑎 dan 𝑏 bilangan bulat. Kita katakan bahwa 𝑎 membagi 𝑏 jika ada bilangan
bulat 𝑐 sedemikian sehingga 𝑏 = 𝑎𝑐.
Pembuktian
⟹ 𝑐 < 1 (karena 𝑎𝑐 = 1)
⇒ −𝑐 < 1 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 −𝑎 −𝑐 = 1
Dan −𝑐 < 1 kontradiksi dengan 1 ≤ −𝑐. Maka, 1 = −𝑎 hanya kemungkinan ketika −𝑎 ∈ 𝑍 + dan kita punya
𝑎 = −(−𝑎)
= −1 (karena −𝑎 = 1)
Dengan mengkombinasii kasus dimana 𝑎 ∈ 𝑍 + dan dimana −𝑎 ∈ 𝑍 + . Kita telah menunjukkan bahwa 𝑎 = 1 atau 𝑎 = −1
jika 𝑎 adalah pembagi dari 1.
Teorema 2.10 Algoritma Pembagian
Misalkan 𝑎 dan 𝑏 bilangan bulat dengan 𝑏 > 0.
Maka ada bilangan bulat tunggal 𝑞 dan 𝑟 sedemikian hingga 𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟 dengan 0 ≤ 𝑟 < 𝑏.
Misalkan S himpunan dari semua bilangan bulat 𝑥 yang dapat dituliskan dalam bentuk
𝑥 = 𝑎 − 𝑏𝑛 untuk semua 𝑛 ∈ 𝑍.
Dan misalkan 𝑆′ dinotasikan himpunan bilangan bulat non negatif pada S. Himpunan 𝑆′ bukan
himpunan kosong.
Jika 0 ∈ 𝑆′, kita punya 𝑎 − 𝑏𝑞 = 0 untuk beberapa 𝑞, dan 𝑎 = 𝑏𝑞 + 0.
Jika 0 ∉ 𝑆′, maka 𝑆′ terdiri dari suatu elemen terkecil 𝑟 = 𝑎 − 𝑏𝑞 dengan teorema Well
Ordering, dan
𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟
Dimana 𝑟 bilangan bulat positif.
Teorema 2.10 Algoritma Pembagian
Misalkan 𝑎 dan 𝑏 bilangan bulat dengan 𝑏 > 0. Maka ada bilangan bulat
tunggal 𝑞 dan 𝑟 sedemikian hingga 𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟 dengan 0 ≤ 𝑟 < 𝑏.
Sekarang
𝑟 − 𝑏 = 𝑎 − 𝑏𝑞 − 𝑏 = 𝑎 − 𝑏(𝑞 + 1)
Sehingga 𝑟 − 𝑏 ∈ 𝑆.
Karena 𝑟 elemen terkecil pada 𝑆′ dan 𝑟 − 𝑏 < 𝑟, ini benar bahwa 𝑟 − 𝑏 negatif.
Dimana, 𝑟 − 𝑏 < 0 dan 𝑟 < 𝑏.
Dengan mengkombinasi dua kasus (dimana 0 ∈ 𝑆′ dan dimana 0 ∉ 𝑆′), kita punya
𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟 dengan 𝑜 ≤ 𝑟 < 𝑏.
Teorema 2.10 Algoritma Pembagian
Misalkan 𝑎 dan 𝑏 bilangan bulat dengan 𝑏 > 0. Maka ada bilangan bulat
tunggal 𝑞 dan 𝑟 sedemikian hingga 𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟 dengan 0 ≤ 𝑟 < 𝑏.
Ketunggalan
Untuk menunjukkan bahwa 𝑞 dan 𝑟 tunggal, anggap bahwa 𝑎 = 𝑏𝑞1 + 𝑟1 dan 𝑎 = 𝑏𝑞2 + 𝑟2 , dimana
0 ≤ 𝑟1 < 𝑏 dan 0 ≤ 𝑟2 < 𝑏.
Kita akan mengasumsikan bahwa 𝑟1 ≤ 𝑟2 tanpa menghilangkan bentuk umumnya. Ini berarti bahwa
0 ≤ 𝑟2 − 𝑟1 ≤ 𝑟2 < 𝑏
Sehingga , 𝑟2 − 𝑟1 = 0 dan 𝑟1 = 𝑟2 . Ini berakibat bahwa 𝑏𝑞1 = 𝑏𝑞2 dimana 𝑏 ≠ 0. Ini berakibat bahwa 𝑞1 = 𝑞2 .
Kita telah menunjukkan bahwa 𝑟1 = 𝑟2 dan 𝑞1 = 𝑞2 , dan ini terbukti bahwa 𝑞 dan 𝑟 tunggal.
Kata Algoritma dari Teorema 2.10 mungkin terlihat asing diawal, karena suatu algoritma biasanya merupakan
prosedur berulang untuk memperoleh hasil. Penggunaan dari kata disini diturunkan dari fakta bahwa elemen 𝑎 − 𝑏𝑛
dari 𝑆′ dalam pembuktian mungkin ditemukan dari pengurangan berulang dari 𝑏:
𝑎 − 𝑏, 𝑎 − 2𝑏, 𝑎 − 3𝑏
Dan seterusnya.
Teorema 2.10 Algoritma Pembagian
Pada algoritma, bilangan bulat 𝑞 disebut hasil bagi dan 𝑟 disebut sisa pembagian dari
𝑎 oleh 𝑏. Kesimpulan dari teorema ini mungkin lebih sering dikenal dalam bentuk
berikut.
𝑎 𝑟
=𝑞+ ,
𝑏 𝑏
Tetapi kita membatasi diskusi ini sehingga hanya bilangan bulat yang terlibat.
Contoh 1
Seperti halnya, jika 𝑎 = 357 dan 𝑏 = 13, pembagian panjang seperti berikut
Untuk memperoleh suatu ekspresi dengan bilangan bulat positif sisanya, kita butuh hanya
mengurangi dan menambah 13 pada masing-masing suku seperti berikut
−357 = 13 −27 + 13 −1 + −6 + 13
= 13 −28 + 7
Maka 𝑞 = −28 dan 𝑟 = 7 pada Algoritma Pembagian, dengan 𝑎 = −357 dan 𝑏 = 13.
DAFTAR PUSTAKA
• Gilbert, W., and W. Keith Nicholson. Modern Algebra with Applications. 7th ed.
Hoboken, NJ: Wiley-Interscience, 2005.
Thank You