Anda di halaman 1dari 17

KETERBAGIAN (DIVISIBILITY)

By : Dewi Nur ‘Azizah (190311767266)

Matematika II (Teori Bilangan dan Aljabar)


Teorema 2.6 Bilangan Bulat Positif Terkecil

Bilangan bulat 1 adalah bilangan bulat positif terkecil. Yang mana, 1 ≤ 𝑥 untuk semua 𝑥 ∈ ℤ+ .

Pembuktian

Misalkan 𝑆 himpunan bilangan bulat positif 𝑥 yaitu 1 ≤ 𝑥.

Yaitu , 1 ∈ 𝑆.

Anggap bahwa 𝑘 ∈ 𝑆. Sekarang, 0 < 1 mengimplikasikan 𝑘 = 𝑘 + 0 < 𝑘 + 1.

Sehingga, kita peroleh 1 ≤ 𝑘 < 𝑘 + 1.

Maka, 𝑘 ∈ 𝑆 mengimplikasikan 𝑘 + 1 ∈ 𝑆 dan 𝑆 = ℤ+ .


Teorema 2.7
Teorema Well Ordering/ Teorema Keterurutan

Setiap himpunan tak kosong 𝑆 dari bilangan bulat positif mengandung suatu elemen
terkecil. Yaitu, ada suatu elemen 𝑚 ∈ 𝑆 sedemikian hingga 𝑚 ≤ 𝑥 untuk semua 𝑥 ∈ 𝑆.

Pembuktian

Misalkan 𝑆 himpunan tak kosong dari bilangan bulat positif.

Jika 1 ∈ 𝑆, maka 1 ≤ 𝑥 untuk semua 𝑥 ∈ 𝑆 , (berdasarkan Teorema 2.6).

Pada kasus ini, 𝑚 = 1 adalah elemen terkecil di 𝑆.


Teorema 2.7 Teorema Well Ordering/ Teorema Keterurutan

Pertimbangkan, sekarang kasus dimana 1 ∉ 𝑆.

Misalkan 𝐿 himpunan semua bilangan bulat positif 𝑝 sedemikian sehingga 𝑝 < 𝑥


untuk semua 𝑥 ∈ 𝑆. Maka ,
𝐿 = 𝑝 ∈ 𝑍 + 𝑝 < 𝑥 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑥 ∈ 𝑆

Karena 1 ∉ 𝑆, berdasarkan Teorema 2.6 meyakini kita bahwa 1 ∈ 𝐿.

Kita akan tunjukkan bahwa ada bilangan bulat positif 𝑝0 sedemikian sehingga 𝑝0 ∈ 𝐿
dan 𝑝0 + 1 ∉ 𝐿. Anggap ini bukan kasus.
Teorema 2.7 Teorema Well Ordering/ Teorema Keterurutan

Kemudian kita punya 𝑝 ∈ 𝐿 yang mengimplikasikan juga 𝑝 + 1 ∈ 𝐿 dan 𝐿 = 𝑍 + berdasarkan postulat


induksi.

Hal ini kontradiksi dengan fakta bahwa 𝑆 himpunan tak kosong (catat bahwa 𝐿 ∩ 𝑆 =⊘). Maka, ada
𝑝0 sedemikian sehingga 𝑝0 ∈ L dan 𝑝0 + 1 ∉ 𝐿.

Karena, 𝑝0 + 1 ∉ 𝐿 maka kita akan menunjukkan bahwa 𝑝0 + 1 ∈ 𝑆. Kita punya 𝑝0 < 𝑥 untuk semua
𝑥 ∈ 𝑆, sehingga 𝑝0 + 1 ≤ 𝑥 untuk semua 𝑥 ∈ 𝑆. Jika 𝑝0 + 1 < 𝑥 selalu benar, maka 𝑝0 + 1 harus pada 𝐿.

Dengan demikian, 𝑝0 + 1 = 𝑥 untuk beberapa 𝑥 ∈ 𝑆, dan 𝑚 = 𝑝0 + 1 adalah yang dibutuhkan elemen


terkecil yang diperlukan pada S.
Definisi 2. 8 Pembagi, Pengali

Misalkan 𝑎 dan 𝑏 bilangan bulat. Kita katakan bahwa 𝑎 membagi 𝑏 jika ada bilangan
bulat 𝑐 sedemikian sehingga 𝑏 = 𝑎𝑐.

Jika 𝑎 membagi 𝑏, kita tulis 𝑎 𝑏 . Kita juga katakan bahwa

• 𝑏 kelipatan dari 𝑎, atau

• 𝑎 merupakan faktor dari 𝑏, atau

• 𝑎 merupakan pembagi dari 𝑏.

Jika 𝑎 tidak membagi 𝑏, kita tuliskan 𝑎 ∤ 𝑏.


Teorema 2.9 Pembagi dari 1
Pembagi dari 1 hanyalah 1 dan −1.
𝑝 ⟹ 𝑞∨𝑟

Pembuktian

Anggap 𝑎 adalah pembagi dari 1. Maka 1 = 𝑎𝑐 untuk beberapa bilangan bulat 𝑐.

Bilangan bulat 1 = 𝑎𝑐 memenuhi jika 𝑎 ≠ 0, sehingga 𝑎 ∈ 𝑍 + atau −𝑎 ∈ 𝑍 + .

Berdasarkan kasus pertama dimana 𝑎 ∈ 𝑍 + . Ini memenuhi jika 𝑐 ∈ 𝑍 + .

Sehingga kita punya 1 ≤ 𝑎 dan 1 ≤ 𝑐, berdasarkan teorema 2.6.

Sekarang , 1 < 𝑎 ⟹ 1 ∙ 𝑐 < 𝑎 ∙ 𝑐 (dengan mengalikan kedua ruas dengan 𝑐)

⟹ 𝑐 < 1 (karena 𝑎𝑐 = 1)

Dan ini kontradiksi dari 1 ≤ 𝑐. Maka 1 = 𝑎 hanya kemungkinan ketika 𝑎 ∈ 𝑍 + .


Teorema 2.9 Pembagi dari 1
Pembagi dari 1 hanyalah 1 dan −1.
Perhatikan kasus sekarang dimana −𝑎 ∈ 𝑍 + . Maka, kita punya
−𝑎 −𝑐 = 𝑎𝑐 = 1

Dan −𝑎 ∈ 𝑍 + mengimplikasikan bahwa −𝑐 ∈ 𝑍 + . Sehingga, 1 ≤ −𝑎 dan 1 ≤ −𝑐 dengan teorema 2.6.

Sekarang, 1 < −𝑎 ⟹ 1 −𝑐 < (−𝑎)(−𝑐) (dengan mengalikan dengan (-c))

⇒ −𝑐 < 1 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 −𝑎 −𝑐 = 1

Dan −𝑐 < 1 kontradiksi dengan 1 ≤ −𝑐. Maka, 1 = −𝑎 hanya kemungkinan ketika −𝑎 ∈ 𝑍 + dan kita punya

𝑎 = −(−𝑎)

= −1 (karena −𝑎 = 1)

Dengan mengkombinasii kasus dimana 𝑎 ∈ 𝑍 + dan dimana −𝑎 ∈ 𝑍 + . Kita telah menunjukkan bahwa 𝑎 = 1 atau 𝑎 = −1
jika 𝑎 adalah pembagi dari 1.
Teorema 2.10 Algoritma Pembagian
Misalkan 𝑎 dan 𝑏 bilangan bulat dengan 𝑏 > 0.
Maka ada bilangan bulat tunggal 𝑞 dan 𝑟 sedemikian hingga 𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟 dengan 0 ≤ 𝑟 < 𝑏.

Misalkan S himpunan dari semua bilangan bulat 𝑥 yang dapat dituliskan dalam bentuk
𝑥 = 𝑎 − 𝑏𝑛 untuk semua 𝑛 ∈ 𝑍.

Dan misalkan 𝑆′ dinotasikan himpunan bilangan bulat non negatif pada S. Himpunan 𝑆′ bukan
himpunan kosong.
Jika 0 ∈ 𝑆′, kita punya 𝑎 − 𝑏𝑞 = 0 untuk beberapa 𝑞, dan 𝑎 = 𝑏𝑞 + 0.
Jika 0 ∉ 𝑆′, maka 𝑆′ terdiri dari suatu elemen terkecil 𝑟 = 𝑎 − 𝑏𝑞 dengan teorema Well
Ordering, dan
𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟
Dimana 𝑟 bilangan bulat positif.
Teorema 2.10 Algoritma Pembagian
Misalkan 𝑎 dan 𝑏 bilangan bulat dengan 𝑏 > 0. Maka ada bilangan bulat
tunggal 𝑞 dan 𝑟 sedemikian hingga 𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟 dengan 0 ≤ 𝑟 < 𝑏.

Sekarang
𝑟 − 𝑏 = 𝑎 − 𝑏𝑞 − 𝑏 = 𝑎 − 𝑏(𝑞 + 1)

Sehingga 𝑟 − 𝑏 ∈ 𝑆.

Karena 𝑟 elemen terkecil pada 𝑆′ dan 𝑟 − 𝑏 < 𝑟, ini benar bahwa 𝑟 − 𝑏 negatif.
Dimana, 𝑟 − 𝑏 < 0 dan 𝑟 < 𝑏.

Dengan mengkombinasi dua kasus (dimana 0 ∈ 𝑆′ dan dimana 0 ∉ 𝑆′), kita punya

𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟 dengan 𝑜 ≤ 𝑟 < 𝑏.
Teorema 2.10 Algoritma Pembagian
Misalkan 𝑎 dan 𝑏 bilangan bulat dengan 𝑏 > 0. Maka ada bilangan bulat
tunggal 𝑞 dan 𝑟 sedemikian hingga 𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟 dengan 0 ≤ 𝑟 < 𝑏.

Ketunggalan

Untuk menunjukkan bahwa 𝑞 dan 𝑟 tunggal, anggap bahwa 𝑎 = 𝑏𝑞1 + 𝑟1 dan 𝑎 = 𝑏𝑞2 + 𝑟2 , dimana
0 ≤ 𝑟1 < 𝑏 dan 0 ≤ 𝑟2 < 𝑏.

Kita akan mengasumsikan bahwa 𝑟1 ≤ 𝑟2 tanpa menghilangkan bentuk umumnya. Ini berarti bahwa
0 ≤ 𝑟2 − 𝑟1 ≤ 𝑟2 < 𝑏

Bagaimanapun, kita juga punya


0 ≤ 𝑟2 − 𝑟1 = 𝑎 − 𝑏𝑞2 − 𝑎 − 𝑏𝑞1 = 𝑏(𝑞1 − 𝑞2 )

Yang mana, 𝑟2 − 𝑟1 kelipatan tak negatif dari 𝑏 yang kurang dari 𝑏.


Teorema 2.10 Algoritma Pembagian
Misalkan 𝑎 dan 𝑏 bilangan bulat dengan 𝑏 > 0. Maka ada bilangan bulat
tunggal 𝑞 dan 𝑟 sedemikian hingga 𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟 dengan 0 ≤ 𝑟 < 𝑏.

Untuk sebarang bilangan bulat positif 𝑛, 1 ≤ 𝑛 mengimplikasikan 𝑏 < 𝑏𝑛.

Sehingga , 𝑟2 − 𝑟1 = 0 dan 𝑟1 = 𝑟2 . Ini berakibat bahwa 𝑏𝑞1 = 𝑏𝑞2 dimana 𝑏 ≠ 0. Ini berakibat bahwa 𝑞1 = 𝑞2 .

Kita telah menunjukkan bahwa 𝑟1 = 𝑟2 dan 𝑞1 = 𝑞2 , dan ini terbukti bahwa 𝑞 dan 𝑟 tunggal.

Kata Algoritma dari Teorema 2.10 mungkin terlihat asing diawal, karena suatu algoritma biasanya merupakan
prosedur berulang untuk memperoleh hasil. Penggunaan dari kata disini diturunkan dari fakta bahwa elemen 𝑎 − 𝑏𝑛
dari 𝑆′ dalam pembuktian mungkin ditemukan dari pengurangan berulang dari 𝑏:
𝑎 − 𝑏, 𝑎 − 2𝑏, 𝑎 − 3𝑏

Dan seterusnya.
Teorema 2.10 Algoritma Pembagian

Pada algoritma, bilangan bulat 𝑞 disebut hasil bagi dan 𝑟 disebut sisa pembagian dari
𝑎 oleh 𝑏. Kesimpulan dari teorema ini mungkin lebih sering dikenal dalam bentuk
berikut.
𝑎 𝑟
=𝑞+ ,
𝑏 𝑏

Tetapi kita membatasi diskusi ini sehingga hanya bilangan bulat yang terlibat.
Contoh 1
Seperti halnya, jika 𝑎 = 357 dan 𝑏 = 13, pembagian panjang seperti berikut

Sehingga, 𝑞 = 27 dan 𝑟 = 6 dalam bentuk 𝑎 = 𝑏𝑞 + 𝑟, dengan 0 ≤ 𝑟 < 𝑏 :


357 = 13 27 + (6)
Jika 𝑎 negatif, dengan 𝑎 = −357 dan 𝑏 = 13.
−357 = 13 −27 + −6 .

Untuk memperoleh suatu ekspresi dengan bilangan bulat positif sisanya, kita butuh hanya
mengurangi dan menambah 13 pada masing-masing suku seperti berikut
−357 = 13 −27 + 13 −1 + −6 + 13
= 13 −28 + 7

Maka 𝑞 = −28 dan 𝑟 = 7 pada Algoritma Pembagian, dengan 𝑎 = −357 dan 𝑏 = 13.
DAFTAR PUSTAKA
• Gilbert, W., and W. Keith Nicholson. Modern Algebra with Applications. 7th ed.
Hoboken, NJ: Wiley-Interscience, 2005.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai