Menimbang : 1. Bahwa RSUD dr Tengku Mansyur sebagai Rumah sakit perlu melakukan
pengadaan barang/jasa secara cepat, Fleksibel, efisien dan efektif agar tidak
kehilangan momentum bisnis yang dapat menimbulkan kerugian, sehingga
diperlukan pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang dapat memenuhi
kebutuhan bisnis dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip efisien, efektif,
kompetitif, transparan, adil dan wajar serta akuntabel.
Mengingat 1. UURI No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas, tanggal 16 Agustus 2007.
2. UURI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. UURI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Memutuskan
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RSUD DR TENGKU MANSYUR TENTANG
PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DI LINGKUNGAN RSUD
DR TENGKU MANSYUR
Pertama : Penetapan pedoman pengadaan barang dan jasa RSUD DR Tengku Mansyur
sebagaimana yang tertuang dalam lampiran surat Keputusan ini yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari surat Keputusan ini, merupakan pedoman yang harus
dilaksanakan dalam pekerjaab pengadaan dan jasa di lingkungan RSUD dr Tengku
Mansyur Kota Tanjungbalai,
Kedua : Dengan diberlakukannya pedoman ini makan ketentuan lain sebelumnya yang
bertentangan dengan ketetapan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan
bahwa segala sesuatunya akan dirubah dan diperbaiki Kembali sebagaimana
mestinya apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
Keempat : Surat Keputusan ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan kepada:
Ditetapkan di : Tanjungbalai
Pada Tanggal :
RSUD dr Tengku Mansyur kota Tanjungbalai
Direktur,
Etika Pengadaan
Pihak yang terkait dalam pengadaan barang/jasa wajib mematuhi etika pengadaan barang/jasa,
yaitu:
1. Melaksanakan tugas secara tertib, penuh rasa tanggung jawab, demi kelancaran dan
ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang/jasa.
2. Bekerja secara profesional dengan menjunjung tinggi kejujuran, kemandirian dan
menjaga informasi yang bersifat rahasia.
3. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung, yang mengakibatkan
persaingan yang tidak sehat, penurunan kualitas proses pengadaan dan hasil pekerjaan.
4. Bertanggung jawab terhadap segala Keputusan yang ditetapkan sesuai dengan
kewenangannya.
5. Mencegah terjadinya pertentangan kepentingan confict of interest) pihak-pihak yang
terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan.
6. Mencegah terjadinya kebocoran Keuangan dan kerugian RS
7. Tidak menyalahgunakan wewenang dan melakukan kegiatan Bersama dengan tujuan
untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan Perusahaan.
8. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak berjanji akan memberi hadiah imbalan
atau berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan
dengan pengadaan barang/jasa.